Disusun Oleh :
I. KELURAGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlebih dalam kehidupan
terus–menerus, yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan lainnya
(Setyowati dan Murwani, 2018)
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi
afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh
anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan,
saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai
dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga
serta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif
akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan
tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang
baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada
disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat membina hubungan
sosial pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak, dan menaruh nilai-nilai
budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
b. Non Tradisional
1) The unmariedteenege mather (Remaja yang belum menikah)
merupakan keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dan anak-anak dari hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family merupakan keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family (Keluarga komunal)
4) Beberapa pasangan keluarga yang tidak terkait (dan anak-anak
mereka) tinggal bersama di rumah yang sama, sumber daya dan
fasilitas yang sama, dan pengalaman yang sama:
mensosialisasikan anak melalui kegiatan kelompok atau
membesarkan anak bersama.
5) The nonmarital heterosexual cohabiting family merupakan
keluarga yang tinggal bersama namun bisa saja berganti
pasangan tanpa adanya menikah
6) Gay and lesbian families merupakan orang dengan jenis kelamin
yang sama hidup dengan "pasangan nikah"
7) Cohabitating family merupakan keluarga dengan beberapa
alasan yang memungkinkan dimana orang dewasa tinggal dalam
satu rumah tanpa adanya suatu pernikahan.
8) Group marriage-family merupakan keluarga dalam pernikahan
di mana orang dewasa menggunakan peralatan keluarga
bersama-sama, mereka merasa bahwa hubungan romantis yang
mereka jalani adalah pernikahan dan berbagi beberapa hal,
termasuk seks dan pengasuhan anak selanjutnya.
9) Group network family merupakan kelompok jaringan keluarga
dimana keluarga inti memiliki ikatan atau aturan yang sama dan
mereka hidup bersama untuk berbagi kebutuhan sehari-hari dan
memberikan layanan dan tanggungjawab untuk mengasuh anak.
10) Foster family merupakan ketika orang tua anak membutuhkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya, keluarga
akan menerima sementara anak yang tidak ada hubungannya
dengan keluarga / saudara kandung.
11) Homeless family merupakan keluarga tunawisma karena krisis
pribadi yang berkaitan dengan kondisi ekonomi dan atau masalah
kesehatan mental, keluarga yang terbentuk tanpa adanya
perlindungan yang tetap diberikan.
12) Gang merupakan bentuk keluarga yang merusak, dalam arti
mereka mencari ikatan emosional dan merawat keluarga, tetapi
tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan
kejahatan dalam hidup mereka.
4. Tugas Perkembangan Keluarga
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan
keluarga dibagi menjadi 8 yaitu :
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu
membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan
bersama, membina hubungan dengan keluarga lain,
mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan
menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian
kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan
menimbulkan krisiskeluarga. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan,
membagi peran dan tanggung jawab,bimbingan orangtua tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post
partum 6 minggu.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan
kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh
kembang,proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan
kelahiran berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan
keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
luar rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan
daya intelektual, dan menyediakan aktifitas anak.
II. HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
3. Manifestasi Klinis
a. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah.
b. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim
yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan.
Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyak pasien yang mencari pertolongan medis
(Manuntung, 2018).
4. Pathway
5. Komplikasi
Corwin dalam Manuntung (2018) menyebutkan ada beberapa
komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi yaitu :
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non
otak yang terpajan tekanan tinggi.
b. Infark miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang
aterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium
atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut.
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan glomerolus.
Rusaknya glomerolus mengakibatkan darah akan mengalir ke
unit-unit fungsional ginjal, nefronakan terganggu dan dapat
berlanjut menjadi hipoksia dankematian.
d. Gagal jantung
Gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam memompa
darah kembalinya ke jantung dengan cepat mengakibatkan
cairan terkumpuldi paru, kaki, dan jaringan lain sering disebut
edema. Cairan di dalam paru-paru menyebabkan sesak nafas,
timbunan cairan ditungkai menyebabkan kaki bengkak.
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas
dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan
dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah di atas 140/90
mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
a. Penatalaksanaan non farmakologis
Menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan
tekanan darah. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh
banyak guidelines adalah :
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan
laboratorium (darah rutin, ureum, kreatinin, glukosa darah dan
elektrolit), elektrokardiografi (EKG) dan foto dada. Bila terdapat
indikasi dapat dilakukan juga pemeriksaan ekokardiografi dan CT
scan kepala (Dwi Pramana, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
I. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : Tn. G
b. Umur : 35 Tahun
c. Alamat : Joyotakan, RT 001/004, Serengan,
Surakarta
d. Pekerjaan KK : Karyawan Swasta
e. Pendidikan KK : SLTA
f. Komposisi keluarga :
g. Genogram :
Pasien
h. Tipe keluarga :
Tipe extended family yaitu terdiri dari bapak, ibu, anak dan nenek
i. Suku Bangsa :
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
j. Agama :
Tn. G beragama Islam serta anak, istri, dan ibu beragama yang sama,
setiap hari Tn. G dan keluarga melaksanakan ibadah di rumah dan
masjid.
k. Status sosial ekonomi :
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari jasa ojek online dan
istrinya membuka jasa laundry.
Penghasilan :
Ojek online : ± Rp. 150.000/ hari
Laundry : ± Rp. 600.000/ minggu
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga :
Makan : 350.000,00
Listrik : 150.000,00
Lain : 300.000,00 +
800.000,00
Barang-barang yang dimiliki : Televisi, kipas angin, sepeda, 2 almari,
1 set kursi tamu.
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
Rekreasi yang dilakukan oleh keluarga ini digunakan untuk mengisi
waktu kosong dengan menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di
luar rumah kadang-kadang tidak pernah dilakukan.
1 2
3
4 5
Keterangan :
1 : Kamar Tn G
2 : Kamar Ny S (ibu)
3 : Dapur
4 : Tempat ibadah
5 : Ruang tamu
6 : Kamar mandi
7 : Tempat loundry
8 : Teras
2. Karakteristik tetangga dan komunitas :
Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
3. Mobilitas geografi keluarga :
Sebagai penduduk Kota Surakarta, tidak pernah transmigrasi maupun
imigrasi.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn. G mengatakan mulai bekerja kira-kira pukul 08.00-20.00 WIB. Tn G
mengikuti pengajian rutin bapak-bapak setiap malam jum’at di masjid
riyadlul falah rw 4.
5. Sistem pendukung keluarga :
Jika ada anggota keluarga Tn G yang sakit maka Tn G yang mengantar ke
puskesmas dibantu dengan keluarga serta tetangga yang lain.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif :
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
2. Fungsi Sosialisasi :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk,
dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota keluarga
yang sakit keluarga merawat dan mengantarkan ke puskesmas. Dalam
merawat Ny. S (ibu), keluarga masih memberikan makanan yang sama
dengan anggota keluarga yang lain.
Data Objektif :
a. Keluarga Tn.G tampak kebingungan
dan tidak bisa menjawab saat ditanya.
Skoring
Skoring Prioritas masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
XI. IMPLEMENTASI
Tanggal No. Dx Implementasi Respon TTD
17-11- 1 Mengobservasi tanda – S:
2022 tanda vital Ny S mengatakan
08.00 bersedia dilakukan
pengukuran tensi
O:
TD : 160/90 mmHg
08.50 2 Mengidentifikasi S:
kesiapan dan Keluarga Tn.G
kemampuan menerima mengatakan bersedia
informasi untuk diberikan
informasi
O:-
18-11- 1 Mengobservasi tanda – S:
2022 tanda vital Ny S mengatakan
08.00 bersedia dilakukan
pengukuran tensi
O:
TD : 150/90 mmHg