WARNA
21116047
WARNA
21116047
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Warna
NIM : 21116047
Pembimbing I Pembimbing II
Disetujui,
Ketua Program Studi
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Warna
NIM : 21116047
Program Studi : Program Studi Sarjana Keperawatan
Judul Proposal : Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an TerhadapPenurunan
Tingkat Kecemasan Pre Operasi: Literature Review
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Palembang
Tanggal : .......................
Ketua STIKes MP
iv
HALAMAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Warna
NIM : 21116047
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Nama : Warna
NIM : 21116047
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Karya : Skripsi
Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : 26 Agustus 2020
Yang menyatakan
Warna
NIM. 21116047
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata
Nama : Warna
NIM : 21116047
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Senala, 26 Oktober 1998
Agama : Islam
Alamat : Jl. Senala Desa Limau Kec. Sembawa Kab, Banyuasin III
No.27 RT.03.
No. Telepon : 0812-7344-3592
Email : warna0708@gmail.com
Motto : “Tak selamanya langit itu kelam Suatu saat akan cerah juga
dan Hiduplah dengan sejuta harapan Habis gelap akan terbit
terang”.
Nama Orang Tua
Ayah : Rohidin
Ibu : Hasanah
Alamat : Jl. Senala Desa Limau Kec. Sembawa Kab, Banyuasin III
No.27 RT.03.
Pendidikan
Tahun 2004 – 2010 : SD Negeri Limau
Tahun 2010 – 2013 : SMP Karya 2 Sembawa
Tahun 2013 – 2016 : Madrasah Aliyah Sabilul Hasanah
Tahun 2016 – 2020 : Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Palembang
vii
ABSTRAK
Nama : Warna
NIM : 21116047
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul : Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pre Operasi: Literature Review
Jumlah Halaman : 68
viii
ABSTRACT
Name : Warna
NIM : 21116047
Study Program : Nursing
Title : The Effect of Murattal Quran Therapy to Reducing
Anxiety Level of Preoperative
Number of Pages : 68
Background: Anxiety is a feeling that causes discomfort to actions that may not
have been felt. Anxiety often occurs in patients who are about to perform surgery.
One of the causes of the problem of anxiety in pre-operative patients including
anxiety pain during anxiety in pre-operative patients include pain anxiety during
surgery, Anxiety facing the operating room, operating equipment and staff,
anxiety that the operation failed, Anxiety about something that is not wanted
otherwise so. The role of nurses to overcome problems that ctions to be taken.
Nurses must provide an understanding of the patients disease and always provide
motivation for perceived anxiety which aims to be able to help get rid of these
worries or worries. On the anxiety scale there are several scores : mild anxiety
(14-20), moderate anxiety (21-27), severe anxiety (28-41), very severe anxiety
(42-56). Purpose: to analyze journal article on the effect of Murattal Al Therapy
Quran on Anxiety level in Preoperative Patients. Research Methods: Literature
Review between 2010-2020. The article is scattered using an electronic
databestsuch as pubmed National Library and google Scholar to answer the
purpose of writing. Therapy there are 8 research articles obtained and discuss
anxiety levels. Results: Based on the results of the review, there are 8 articles
found that the penomena that has been described is related to the provision of
murattal al-qur’an therapy, there is pre-operative anxiety which can make oneself
more relaxed with the characteristics of anxiety being on a scale of mild, moderate
and severe anxiety. From these results there is an effect of giving merattal al-
qur’an therapy on the level of anxiety in pre-operative patients. Conclusion :
Based on the results of the scientific article above that has been done, it can be
concluded that Murattal Al-Qur’an therapy can reduce anxiety levels. Against the
level of Preoperative Anxiety.
ix
KATA PENGANTAR
x
6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Muhammadiyah serta semua pihak yang telah memberikan ilmu pendidikan,
agama dan moral kepada peneliti.
7. Kedua orang tua saya Ayahanda Rohidin dan Ibunda Hasanah terimakasih
telah membesarkan dan mendidik saya serta selalu mendoakan dan
mendukung untuk terus maju menjadi orang yang sukses. Terimakasih juga
satu kali lagi kalian telah mengantarkan saya kegerbang keberhasilan ini
adalah jawaban dari doa-doa kalian yang selalu kalian panjatkan untuk saya.
8. Keluarga saya yang ada di Dsn. Senala Ds. Limau Kab Banyuasin III yang
slalu mendo’akan serta memberikan motivasi kepada saya dan terimakasih
atas keikhlasan kalian.
9. Untuk Teman-teman PSIK.A angkatan 2016 terimakasih saya ucapkan untuk
dukungan kalian semua yang telah memberikan motivasi untuk saya bangkit
dalam mengerjakan tugas akhir ini. Walaupun terkadang saran yang kalian
berikan tidak ada solusinya tapi saya bangga mempunyai teman seperti
kalian.
10. Terimakasih Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
membuat Literature Review ini.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat serta Hidayah-
Nya dan menjadikannya sebagai amaljariyah. Akhirnya semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan keperawatan serta bagi
semua yang membacanya, Amin.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diperkirakan setidaknya 11% dari beban penyakit di dunia berasal dari
penyakit atau keadaan yang sebenarnya bisa ditanggulangi dengan
pembedahan Word Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kasus
pre-operasi adalah masalah kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2018).
Jumlah pasien dengan tindakan operasi dari data WHO Tahun (2012)
mengatakan bahwa dari tahun ke tahun jumlah pasien operasi mengalami
peningkatan. Pada tahun 2012 terdapat 148 jiwa pasien di seluruh Rumah
Sakit dunia yang mengalami tindakan operasi, sedangkan di Indonesia
sebanyak 1,2 juta jiwa pasien yang mengalami tindakan operasi dan
menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan penyakit di Rumah
Sakit seindonesia dengan pasien operasi. Respon yang paling umum di alami
pasien pre operasi yaitu respon psikologi yang berhubungan dengan
kecemasan. Pasien yang akan dilakukan pembedahan harus dipersiapkan
secara mental karena selalu ada rasa cemas dan takut yang dirasakan. Cemas
adalah suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi
dalam tingkatan. Sedangkan kecemasan adalah emosi dan pengalaman
subjektif pada diri seseorang (Kusumawati dan Hartono, 2011). Kecemasan
ringan, sedang, berat dan sangat berat (Suprajitno, 2012).
Word Health organitation memperkirakan bahwa pada tahun 2020
depresi dan kecemasan akan menjadi penyebab utama dari ketidakmampuan
seorang individu di seluruh dunia dan gangguan psikiatrik akan menyumbang
sekitar 15% dari angka kesakitan global (Adliyani, 2015). Keadaan
psikososial yang menyebakan kecemasan merupakan perasaan tidak tenang
yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau ketakutan, yang disertai
dengan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi dan ketidakamanan (Stuart,
2012).
Pre Operasi merupakan ancaman potensial maupun aktual pada
integritas seseorang yang dapat membagikan reaksi setres dan kecemasan
1
2
pikologis maupun fisiologis yang menyatakan selama pada periode pre operasi
akan mengalami beberapa hal seperti reaksi emosional, berupa kecemasan,
sehingga menimbulkan beberapa alasan yang dapat menyebabkan kecemasan
pasien dalam menghadapi pre operasi diantaranya : kecemasan nyeri pada
saat operasi, kecemasan menghadapi ruang operasi, peralatan operasi dan
petugas, kecemasan operasi gagal dan lain sebagainya. Kecemasan dapat di
artikan sebagai kekhawatiran yang tidak jelas menyebar di alam dan terkait
dengan perasaan dan ketidakberdayaan. (Stuart & Laraia, 2016 dalam
Suswanti, 2019). Pre-Operasi disebut sebagai tahap pertama dari perawatan
prioperatif yang dimulai sejak pasien masuk diruang terima pasien dan
berakhir ketika pasien dipindahkan kemeja operasi. Kesuksesan dalam
tindakan operasi secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini (Smeltzer
& Bare, 2010 dalam Marliang, 2017).
Potter & Perry (2014 dalam Sulistyaningsih 2018) menyatakan bahwa
dalam menghadapi kecemasan pasien, peran perawat sangat diperlukan guna
memberikan informasi yang bisa membantu menyingkirkan kecemasan atau
kekhawatiran tersebut. Sebagai tenaga kecehatan yang diperlukan pasien
sebagai edukator dan motivator. Hal ini sesuai dengan hak yang semestinya
diterima oleh setiap pasien mulai dari pemahaman tentang penyakit, prosedur
sebelum dilakukan tindakan operasi sampai pada persiapan pulang pasien,
salah satu tekhnik distraksi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan
adalah terapi murattal Al-Qur’an ( mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an)
(Wulandari 2015).
Di Indonesia prevelensi terkait gangguan kecemasan menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDA) pada tahun 2018 menunjukan bahwa sebesar
6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia
mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala-gejala
kecemasan dan depresi yang terjadi (Depkes, 2014). Hidayat (2010) dalam
penelitian di jawa Tengah didapatkan prevelensi gangguan kecemasan 14%.
Berdasarkan Data (RISKESDA) 2018 menyatakan bahwa prevelensi
nasional gangguan kecemasan dialami oleh remaja di Indonesia yang berusia
kurang lebih 15 tahun sekitar 37 ribu penduduk dengan prevelensi gangguan
3
distraksi, teknik humor, teknik terapi spiritual, dan terapi aromaterapi (Potter
& perry, 2010).
Al-murattal adalah pengumpulan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang
bertujuan untuk melestarikan Al-qur’an juga diartikan sebagai kumpulan ayat
atau nama kitab allah SWT. Sedangkan menurut istilah adalah Kitab Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tulis dalam mutawattir
yaitu tanpa keraguan (Awad, 2010).
Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, sehingga dalam
praktiknya akan ditemukan bahwa sebagian besar pasien bedah orthopedic
juga beragama islam. Tindakan Spiritual yang dapat digunakan untuk
mengurangi kecemasan sesuai dengan ajaran Islam adalah terapi Murattal Al-
Qur’an . Murattal Al-Qur’an mengandung beberapa manfaat salah satunya
adalah ketenangan jiwa, sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh
Nugroho (2011) tentang konsep jiwa dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa Al-
Qur’an sangat berkaitan erta dengan kesehatan jiwa seseorang. Stimulan Al-
Qur’an rata-rata didominasi oleh gelombang delta.Stimulant terapi ini serong
memunculkan gelombang delta di adaerah frontal dan sentral baik sebelah
kanan dan kiri otak. Adapun fungsi dari daerah frontal yaitu sebagai pusat
pengontrol ferakan-gerakan yang dilakukan. Sehingga, stimulant Al-Qur’an
ini dapat memberikan ketenangan, ketentraman dan kenyamanan jiwa..
Hasil penelitian . (Kartini et al., 2017) mengatakan bahwa
mendengarkan muratal al-Qur’an murattal adalah salah satu metode
penyembuhan dengan menggunakan Al-Qur’an. Mendengarkan murattal al-
Qur’an dapat memberikan pengaruh terhadap kecerdasan emosional, (EQ)
kecerdasan intelektual (IQ), serta kecerdasan (SQ) seseorang. Mendengarkan
murattal akan menimbulkan efek tenang dan rileks pada diri seseorang,
sehingga akan turut memberikan kontribusi dalam tingkat kecemasan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Qadiy, 1984) tentang pengaruh
Al-Qur’an bagi organ tubuh, berhasil membuktikan hanya dengan
mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an seorang muslim, baik mereka yang
berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang
sangat besar. Penurunan depresi, penurunan kecemasan, kesedihan,
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis
berbagai penelitian mengenai Pemberian Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap
penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi (Literature Review)”.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis artikel jurnal penelitin tentang Pengaruh Terapi Murattal
Al-Qur’an terhadap penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang ilmu keperawatan jiwa metode
yang digunakan untuk menyusun literature review dilakukan menggunakan
electronic data base. Metode pencarian google scholar, perpusnas dan
pubmed dan lain-lain.Tujuan literature review ini adalah untuk menganalisis
artikel penelitian tentang tentang Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an
terhadap penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi. Kata kunci yang
digunakan dalam pencarian jurnal adalah terapi murattal Al-Qur’an dan
Tingkat Kecemasan Pre Operasi.Jurnal yang digunakan tahun 2010-2020.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu keperawatan dan
menambah kajian ilmu keperawatan khususnya tentang keperawatan
jiwa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil Literatur review ini dapat menjadi informasi dan referensi
artikel-artikel yang telah di review tentang Pengaruh Terapi Murattal
Al-Qur’an terhadap penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi
b. Bagi pelayanan kesehatan dirumah sakit
Diharapkan dapat memberikan pilihan terapi terhadap pasien yang
mengalami kecemasan Pre Operasi untuk menigkatkan pemberian
7
A. Konsep Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar,
yang berkaitan dengan perasaan tidak menyenagkan dan perasaan yang
tidak pasti dan tidak berdaya, keadaan emosi ini tidak memiliki suatu
objek yang benar-benar spesifik. Kecemasan dapat dialami dan
dikomunikasikan secara interpersonal (Tarwoto, 2012 dan Arfian, 2013).
Kecemasan juga sering sekali berkembang selama jangka dengan
waktu yang panjang.Dan sebagian besar kecemasan tergantung dengan
seluruh pengalaman hidup seseorang.Peristiwa-peristiwa atau situasi-
situasi khusus dapat dapat mempercepat penyebab munculnya kecemasan,
tetapi setelah terbentuknya pola dasar yang menunnjukan reaksi rasa
cemas pada pengalaman hidup seseorang (Ibrahim, 2012).
Menurut Marlindawati, dkk (2012) mengatakan bahwa kecemasan
merupakan respon individu terhadap satu keadaan yang tidak
menyenangkan dan dialami oleh setiap mahluk hidup dalam kehidupan
sehari-hari. Ansietas merupakan perasaan yang tidak senang dan samar-
samar dikarenakan ketidaknyamanan atau rasa timbulnya rasa takut yang
disertai suatu respon penyebabnya ketidaksfesifikan atau yang tidak
diketahui oleh seorang individu. Stuart (2012) mengatakan bahwa
kecemasan adalah perasaan tidak tenang yang samar-amar yang
disebabkan ketidnyamanan atau ketakutan yang disertai dengan
ketidakpastian, ketidakberdayaan, osilasi, dan ketidaknyamanan.Perasaan
takut dan tidak menentu yang dapat mendatangkan sinyal peringatan
tentang bahaya yang akan datang dan bisa membuat individu tersebut
untuk siap mnegambil tindakan yang mengakibatkan suatu ancaman.
Kecemasan merupakan suatu perasaan yang tidak santai yang samar-
samar karena daya ketidaknyamanan seseorang atau timbulnya rasa takut
yang disertai dengan suaru respon. Sumber perasaan yang tidak santai
8
9
f. Ketegangan otot.
g. Sakit kepala ( headaches).
h. Kelelahan, insomnia
4. Faktor-Faktor Kecemasan
Lestari (2015) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kecemasan :
a. Umur
Pada usia muda lebih rentan mengalami setrees dan kecemasan
dibandingkan dengan usia tua(lansia).
b. Keadaan Fisik
Penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kecemasan.Seseorag yyang sedang menderita penyakit cenderung
lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan seseorang
yang tidak menderita penyakit.
c. Sosial Budaya
Individu yang mempunyai cara hidup yang teratur akan mempunyai
filsafat hidup yang jelas sehingga umumnya lebih sedikit
kemungkinan untuk mengalami setrees dan kecemasan.
d. Tingkat pendidikan
Individu yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang
lebih rasional dibandingkan dengan individu dengan pendidikan yang
lebih rendah atau tidak berpendidikan.
e. Tingkat pengetahuan
Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan seseorang rentan
mengalami setrees dan kecemasan.Ketidaktahuan terhadap suatu hal
dapat di anggap sebagai tekanan yang mengakibatkan krisisi dan dapat
menimbulkan kecemasan.
11
5. Faktor Predisposisi
Stuart (2013) mengatakan ada beberapa faktor predispose
penyebab terjadinya kecemasan. Adapun teori yang dapat menjelaskan
kecemasan antara lain :
a. Faktor Biologis
Teori biologis yang memnunjukan bahwa otak mengandung reseptor
khusus yang dapat meningkatkan neuroregulator inhibisi (GABA)
yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang berkaitan
dengan kecemasan.
b. Faktor Psikologis
1) Pandangan Psikoanalitik
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen
kepribadian (id seseorang dan superego). Id mewakili dorongan
instingan dan impuls primitive, sedangkan superego mencerminkan
hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya
seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang
bertentangan dan fungsi ansietas adalah mengingat kanego bahwa
ada bahaya.
2) Pandangan Interpersonal
Kecemasan timbul akibat perasaan takut tidak adanya penerimaan
dan adanya penolakan interpersonal.Ansietas berhubungan dengan
perkembangan trauma, seperti perpisahan, kehilangan, dan seperti
menghadapi hal-hal yang membuat cemas terjadi. Orang yang
mengalami harga diri rendah dan mahasiswa yang akan
menghadapi ujian juga mudah mengalami perkembangan ansietas
yang berat.
3) Pandangan Perilaku
Ansietas menjadi produk frustasi, yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang di
ingunkan.Pakar perilaku juga mengganggap sebagi dorongan
belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari
kepedihan dan sesuatu yang di anngap tidak sanggup untuk
12
6. Tingkat Kecemasan
(Sutejo, 2015) mengatakan ada 4 macam tingkat kecemasan
sebagai berikut :
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegantungan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga menyebakan seseorang menjadi
waspada dan lebih meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat
menumbuhkan motivasi beajar serta menghasilkan pertumbuhan dan
kreativitas. Kecemasan ringan ditandai dengan sesekali nafas pendek,
denyut nadi dan tekanan darah yang sedikit meningkat.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang dapat membuat seseorang untuk memutuskan
perhatian pada hal penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif, tetapi dapat memlakukan
sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan sedang ditandai dengan adanya
nafas pendek yang sering, nadi ekstrasistolik, dan tekanan darah ada
peningkatan.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Adanya
kecendrungan untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal-hal lain. Semua perilaku
ditunjukan untuk mengurangi ketegantungan. Orang tersebut juga
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu
13
yang dirasakan, dan diberi nilai 4 apabila gejala yang dirasakan berat
sekali atau seluruh gejala yang dirasakan.
2) Distraksi
Distraksi merupakan metode untuk mengalihkan perhatian pada
stimulus yang lain sehingga pasien tersebut lupa terhadap stresor
yang di hadapinya. Salah satu distraksi yang efektif untuk
menurunkan kecemasan.
3) Humor
Kemampuan unntuk menyerap hal-hal yang lucu, seperti terapi
tertawa untuk mengurangi setres dan cemas.
4) Terapi Spiritual
Terapi ini dapat mempunyai efek positif dalam menurunkan
seetres dan kecemasan.Seperti diberikannya Terapi murottal Ar-
Rahman terhadap pasien yang mengalami kecemasan.
5) Aromaterapi
Aromaterapi merupakan terapi yang alternative dengan
menggunakan tumbuhan-tumbuhan murni yang dilakukan untuk
menghilangkan kecemasan.
C. Kerangka Teori
Terapi Murottal
Tingkat Kecemasan
Al-Qur’an
Pasien Pre Operasi
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang menjelaskan
bagaimana cara menentukan variable dan mengukur variable. (Nursalam,
2013).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Oprasional
1 Terapi Murratal Al- Terapi Murattal Al-Qur’an adalah bacaan ayat yang difokuskan
Qur’an pada penerapan tajwid sekaligus lantunan tartil yang dibacakan
atau didengarkan.
2 Tingkat Kecemasan Tingkat kecemasan Pre Operasi merupakan perasaan cemas
Pre Operasi atau tegang yang dirasakan seseorang pada saat sebelum
menghadapi operasi.
C. Hipotesa
Ha: Ada pengaruh dari pemberian terapi murottal al-qur’an terhadap tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi.
Ho: Tidak ada pengaruhdari dari pemberian terapi murottal al-qur’an
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
20
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
B. Kriteria Artikel
1. Kriteria inklusi
a. Artikel yang memiliki judul dan isi yang relevan dengan tujuan
b. Berbahasa Indonesia
c. Pasien yang akan melakukan operasi
d. Artikel penelitian yang dipublikasi pada 2010-2020
2. Kriteria ekslusi
a. Artikel yang tidak memiliki struktur lengkap
b. Review artikel
c. Artikel yang tidak membahas terapi murattal al-qur’an terhadap
tingkat kecemasan pre operasi
21
22
271Artikel dikecualikan
ditemukan di database
melalui membaca judul dan
22 Artikel yang abstrak
ditemukan di database
14 Dikeluarkan setelah
Inklusi
Artikel yang terpilih harus sesuai dengan kriteria inklusi. Artikel yang
tidak terkait Tingkat Kecemasan pada pasien pre operasi dikeluarkan.
Dengan total 22 artikel (14 dihilangkan) total 8 artikel yang dipilih sesuai
dengan kriteria inklusi.
Masing-masing dari 8 artikel yang dipilih untuk dibaca dengan cermat
dari abstrak, tujuan, data analisis dari pertanyaan awal peneliti untuk
mengumpulkan informasi tentang tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
BAB V
HASIL PENELITIAN
24
Tabel 5.1 Daftar Literature Review Jurnal
No Nama Author Negara Tujuan Desain Sampel Prosedur Hasil
1 (Linda Wati, Indonesia Untuk melihat Kuantitatif N = 20 Kelompok intervensi diberikan terapi Dari hasil penelitian yang menunjukan pada pasien
Nurhusna, pengaruh terapi murattal al-qur’an surah ar-rahman Pre-Operasi Angiografi Koroner sebelum diberikan
Indah Mawarti, murattal al-qur’an kemudian di ukur tingkat kecemasan terapi sebesar 62,80 (cemas sedang) dan setelah
2020) ar-rahman terhadap sebelum dan sesudah intervensi pada diberikan terapi murattal terjadi penurunan menjadi
tingkat kecemasan kelompok control responden diukur 49, (cemas ringan. berdasarkan hasil analisa uji
pasien pre tingkat kecemasan pretest dan posttest Independent T-test diperoleh nilai p-value 0,001
angiografi koroner dan tidak diberikan intervensi. dengan demikian p-value (0,001<0,05) maka Ha
Intrumen yang diberikan dalam gagal ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini adalah kuesioner ZSAS terdapat pengaruh terapi murattal al-qur’an terhadap
(Zung Self-Rating Anxiety) yang terdiri tingkat kecemasan pasien Pre-Op Angiografi koroner
dari dua puluh item. Tiap pertanyaan di Ruang Cath Lab RSUD Raden Mattaher Jambi.
kuesioner dengan nilai terendah 0,663
dan tertinggi adalah 0,918.
2 (Bayu Purnama Indonesia Untuk mengetahui Quasi N = 30 Dari 2 kelompok intervensi dan Dari hasil penelitian menunjukan pada pasien Pre-
Atmaja, pengaruh terapi eksperiment control, untuk intervensi 15 responden Operasi Katarak sebelum diberikan terapi murattal
Akhmad Fauzi murattal al-qur’an dilakukan terapi murattal al-qur’an Al-Qur’an (100%) mengalami kecemasan sedang ,
Saputra, 2020) terhadap penurunan dan kelompok control 15 responden dan sesudah diberikan terapi murattal al-qur’an
kecemasan pada diberikan education. Untuk mengukur sebagian besar (67%) mengalami kecemasan sedang,
pasien pre-op tingkat kecemasan ini dengan dan sebagian kecil mengalami kecemasan ringan
katarak membagikan kepada responden (6%) tidak mengalami kecemasan. Berdasarkan uji
kuesioner HARS yang terdiri dari 14 wilcoxon didapatkan hasil penelitian untuk variable
item untuk mengukur tingkat murattal al-qur’an terhadap penurunan kecemasan
kecemasan yang terjadi. pada pasien pre-operasi katarak didapatkan hasil
dengan p-value 0.001 (<0,05) yang artinya terdapat
perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi
murattal al-qur’an terhadap penurunan kecemasan
pada pasien pre-operasi katarak.
3 (Virgianti Nur Indonesia Untuk menganalisa Pre N = 32 Prosedur yang dilakukan dengan cara Hasil penelitian menunjukan pasien Pre Operasi
Faridah, 2015) pengaruh pemberian eksperimen penerapan metode pemberian laparatomi sebelum diberiakan terapi mengalami
terapi murattal al- intervensi mendengarkan bacaan kecemasan sedang 56,2% dan kecemasan berat
qur’an terhadap murattal al-qur’an kepada kelompok 43,8%. Setelah diberikan terapi murattal didapatkan
penurunan tingkat pasien pre operasi laparatomi yang sebagian besar (65,6% mengalami tingkat kecemasan
25
26
kecemasan pada mengalami kecemasan. Dalam ringan. Hasil nilai didapatkan nilai Z=-5.185 dan
pasien pre operasi rancangan ini tidak ada kelompok P=0,000
laparatomi pembanding control dan setelah Artinya ada pengaruh pemberian terapi terapi
dilakukan observasi pertama (pretest) murattal al-qur’an terhadap tingkat kecemasan
yang memungkinkan setelah itu
peneliti dapat dapat menguji
perubahan yang terjadi.
4 (Abdul Syafei, Indonesia Unuk mengetahui Pre- N = 56 Rancangan dilakukan dengan Berdasarkan Hasil Penelitian ini menu menunjukkan
Yogik Suryadi, pengaruh pemberian Eksperimen mengukur tingkat kecemasan sebelum ada penurunan signifikasi sebelum dan sesudah
2018) terapi murattal diberikan terapi murattal ar-rahman diberikan terapi murattal ar-rahman terhadap Paien
surah ar-rahman kemudian tingkat kecemaan di ukur Pre-Operasi Katarak Senilis yang menunjukan
terhadap tingkat kembali dengan selang waktu 10 peningkatan signifikan kadar endorphin sebelum
kecemasan pada menit setelah perlakuan. Untuk perlakuan dan setelah perlakuan. yang didapatkan
pasien pre-operasi mengukur kecemasan pada responden hasil perbedaan dengan hasil penelitian sebelum
katarak senilis peneliti mengunnakan kuesioner diberikan terapi murattal menunjukan responden
HARS dimana kuesioner mempunyai yang cemas berat sebanyak 28 orang(50,0%), semas
14 item yang terdiri dari pertanyaan sangat berat sebanyak 28 orang(50,0%). Dan hasil
yang berhubungan dengan kecemasan. penelitian setelah diberikan terapi murattal cemas
sedang sebanyak 16 orang(28,6%), cemas berat
sebanyak 35 orang(62,5%), sedangkan kecemasan
sangat berat sebanyak 5 orang (8,9maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi murattal
al-qur’an surah ar-rahman terhadap kecemasan pada
pasien pre operasi katarak senilis.
Berdasarkan hasil uji statistic non parametric
(marginal Homogeneity) Test) didapatkan nilai p-
value = 0,000<0,05, yang artinya ada perbedaan
kecemasan sebelum dan sesudah dilakukn terapi
audio Q.s Ar-Rahman pada Pasien Pre-Operasi
katarak.
5 (Nur Miladiyah Indonesia Untuk mengetahui Quasi N = 33 Prosedur dilakukan dengan cara Hasil penelitian yang menujukan terdapat pengaruh
Rahma, pengaruh terapi Eksperimen mendengar terapi murattal al-qur’an, signitif terapi murattal al-qur’an terhadap tingkat
Dandang murattal al-qur’an lalu dilakukan pengkajian posttest kecemasan terhadap kecemasan pasien Pre-Operasi
Suhendi, 2018) terhadap kecemasan setelah intervensi kemudian dilakukan di Rs Bogor Medical Center ang mendapatkan
27
pasien pre operasi di perbandingan hasil pengkajian pretest pengaruh sebelum diberikan terapi murattal dengan
Rs. Bogor Medical dan posttest responden keseluruhan 33 orang. dimana terdapat 4
Center orang (12,1%)pasin yang megalami kecemasan
ringan terdapat 25 orang(75,8%), pasien yang
mnegalami kecemasan sedang terdapat 4 orang
(12,1). Setelah diberikan terapi murattal terdapat
perbedaan kekecemasan dengan tingkat keseluruan
33 responden, dimana terdapat 3 orang (9,1%),
pasien yang tidak mengalami kecemasan terdapat 24
orang (72,7%) pasien yang mengalami kecemasan
ringan terdapat 4 orang pasien yang mnegalmi
kecemasan sedang. Dari hasil didapatkan banyak
pasien yang berada pada tingkat kecemaan ringan
setelah diberikan terapi murattalyang diperoleh
dengan nilai P=0,000 (=<0,05.
6 (Firman Indonesia Utuk mengetahui Quasi N = 30 Prosedur yang dilakukan peneliti Hasil penelitian yang menunjukan efektifitas terapi
Faradisi, 2012) efektifitas terapi eksperiment akan menggunakan file murattal atau murattal dan terapi music klasik terhadap penurunan
murattal dan terapi mp3 heandphone untuk didengarkan tingkat kecemasan pasien pra operasi di pekalongan
music klasik kepada pasien. Lembar observasi penelitian dengan terapi murattal diperoleh nilai
terhadap penurunan yang digunakan peneliti sebagai alat 10,920 (p = 0,000 < 0,05). Artinya nilai terapi
tingkat kecemasan ukur dalam mengukur kecemasan murattal dibuktikan lebih efektif terhadap tingkat
pasien pra operasi di yang menggunakan kuesioner HARS. kecemasan.
pekalongan
7 (Ika Nur Indonesia Untuk mengetahui Pre N = 22 Prosedur yang dilakukan peneliti Hasil penelitian yang didapatkan dengan pemberian
Saputri, Rana Pengaruh Terapi Eksperimen dengan cara memberikan terapi terapi murattal al-qur’anterhadap penurunan Tingkat
Ulfa, 2018) Murattal Al-Qur’an murattal al-qur’an untuk didengarkan kecemasan Ibu Pre-Operasi Sectio Caesaria yang
terhadap penurunan kepada pasien terapi murattal al- mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan
Tingkat kecemasan qur’an dengan criteria yang di sedang sebanyak 1 orang, tingkat kecemasan berat
Ibu Pre-Operasi inginkan adalah ibu yang akan sebanyak 21 orang. dengan hasil rata-rata tingkat
Sectio Caesaria di menjalani operasi section caesaria, kecemasan responden sebelum dilakukan terapi
Rumah Sakit Grand yang beragama islam dan tidak murattal alqur’an adalah 42,59 dan sesudah
Medistra Lubuk mengalami gangguan pendengaran. dilakukan 15,23.
Pakam22 Yang menyimpulkan terdapat pengaruh pemberian
terapi murattal terhadap tingkat kecemasan.
28
8 (Reza Maulana, Indonesia Pengaruh Murattal Quasi N = 40 Prosedur yang dilaukan peneliti Dari hasil yang menunjukan pengaruh murattal al-
Veny Elita, Al-Qur’an terhadap Eksperimen dengan memilih sampel berdasarkan qur’an terhadap kecemasan pasien pre operasi bedah
Misrawati, kecemasan pasien criteria yang telah ditentukan. orthopedi yang diperoleh dengan hasil yang
2015) pre operasi bedah Responden yang telah menunjukan bahwa sebagian umur responden 18-25
orthopedi menandatangani informed consent tahun dengan persentase (52,2%). Pada karakteristik
kemudia mengisi kuesioner State- jenis kelamin didaptkan hail sebagian besar
Traite Anxiety Index (STAI). responden yangbbrjenis kelamin laki-laki 33 orang
Kemudian kelompok selanjutnya (82,5%).
deiberikan terapi murattal al-qur’an Hasil analisa ini dengan menggunakan uji t
selama 10 menit sebanyak 1 kali. dependent diperoleh hasil nilai p value = 0,000 <
(0,05). Pada kelompok control tidak terjadi
penurunan nilai rata-rata kecemasan `sebesar 0,30
angka. Hasil analisa ini dengan menggunakan uji t
dependent juga diperoleh hasil nilai p value = 0,055
> (0,05). Dari hasil ini, membuktikan bahwa
memberikan murattal al-qur’an sangat berpengaruh
terhadap nilai kecemasan pasien pre operasi
bedahorthopedi.
BAB VI
PEMBAHASAN
Dari 8 artikel yang telah di ambil terdapat beberapa sumber tentang terapi
murattal terhadap tingkat kecemasan yang terjadi. Didapatkan 8 artikel dengan
metode penelitian yang di analisi beragam, metode penelitian Kuantitatif, Quasi
eksperimental dan Pre eksperiment, Dari hasil penelitian tempat penelitian
dilkukan hanya di Indonesia.
Berikut penjelasan dari hasil literature review :
Pada artikel pertama menjelaskan tentang pengaruh terapi murattal al-
qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi angiografi koroner yang
menunjukkan bahwa kecemasan yang terjadi pada saat pre operasi yang
disebebabkan pasien yang menanggap bahwa tindakan angiografi korener
merupakan tindakan yang menakutkan karena menggunakan peralatan dan
ruangan yang kusus sehingga pasien berfikir dan takut jika terjadi sesuatu yang
tidak di inginkan. Responden jugfa mengatakan bahwa belum pernah memiliki
pengalaman tindakan operasi sehingga pasien takut terjadi sesuatu yang tidak di
inginkan setelah dilaku tindakan tersebut. Berdasarkan data yang telah diperoleh
dari hasil kuesioner, responden mengatakan sering merasakn gugup dan gelisah
menjelang tindakan yang akan dilakukan. Jantungnya menjadi terasa sering
berdebar, responden juga mengatakan akhir-akhir ini menjelang tindakan sering
merasa sakit kepala, nyeri leher dan nyeri punggung, sering merasa pusing, sering
merasa kesemutan dan mati rasa pada jari. Dari tindakan pre operasi ini dapat
menyebabkan kecemasan pada pasien, lalu peneliti memberikan terapi murattal
untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dirasakan pasien. dari terapi tersebut
paien mengakui bahwa perasaan cemas yang di alami menjadi berkurang, dan
didapatkan rata-rata nilai kecemasan pada kelompok intervensi sebelum diberikan
terapi murattal sebesar 62,80 (cemas sedang), dan setelah diberikan terapi
murattal terjadi penurunan dengan hasil 49,20% (cemas ringan). Lalu diberikan
terapi murattal al-qur’an dengan dibaginya kelompok intervensi didapatkan p
28
29
value 0,000 atau p<0.05 yang artinya terdapat pengaruh terapi murattal qur’an
terhadap tingkat kecemasan pre operasi. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisioner ZSAS (Zung Self-rating Anxiety Scale). Kuesioner
ini terdiri dua puluh item yang telah divalidasi dan reliable, yang dirancang untuk
untuk menilai tingkat kecemasan. kuesioner ini telah dilakukan uji validasi dan
reliabilitas oleh Nasution dengan hasil validasi tiap pertanyaan.
Pada artikel kedua menejlaskan tentang pengaruh terapi murattal al-qur’an
terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre-op katarak yang merupakan
ancaman potensial maupun actual pada integritas seseorang yang dapat
membangkitkan reaksi setres Fisiologis maupun psikologis, menyatakan selama
pada priode pre-operasi akan mengalami beberapa hal seperti reaksi emosional
berupa kecemasan. alasan yang dapat menyebabkan kecemasan pasien dalam
menghadapi pre-operasi diantaranya : kecemasan nyeri pada saat operasi,
kecemasan menghadapi ruang operasi, peralatan operasi dan petugas, kecemasan
operasi gagal dan lain sebagianya. Hal yang menunjukkan bahwa kecemasan
yang dirasakan pada saat pre operasi katarak dengan 15 responden (100%) yang
mengalami kecemasan sedang sebelum diberikan terapi murattal al-qur’an dan
sesudah diberikan terapi murattal al-qur’an sebagian besar (67%) mengalami
kecemasan ringan, dan hampir setengahnya mengalami kecemasan sedang dan
sebagian kecil (6%) tidak mengalami kecemasan. Berdasarkan uji Wilcoxon
yang didapatkan hasil dengan p =value 0,0001 (<0,05)yang artinya terdapat
perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi murattal al-qur’an terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak. Instrument yang
digunakan adalah kuisioner HARS yang didapatkan hasil Validasi untuk intrumen
HARS. Hal ini disimpulkan bahwa sat diberikan terapi murattal al-qur’an dapat
mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi kecemasan pada pasien pre
operasi katarak RSUD Dr. H. Andi Abdurahman Noor.
Pada artikel ketiga menjelaskan tentang pengaruh pemberian terapi
murattal al-qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
laparatomi yang diketahui bahwa pada artikel ini menunjukan bahwa pasien pre
operasi mengalami kecemasan sedang yaitu 18 orang (56,2% dan sebagian pasien
pre operasi mengalami kecemasan berat yaitu 14 responden (43,8%). Lalu
30
berdasarkan distribusi tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi murattal al-
qur’an terhadap tingkat kecemasan diperoleh nilai P=0,000<0,05 dengan demikian
terdapat pengaruh terapi murattal al-qur’an. Yang di sebabkan adanya perubahan
arus listrik di otot, perubahan sirkulasi drah, perubahan detak jantung dan kadar
darah pada kulit .perunahan tersehut menunjukan adanya relaksasi atau penurunan
ketegangan urat saraf refleksi yang mengakibatkan kelonggaran pembuluh darah
dalam kulit dan terapi murattal yang bekerja pada otak , dimana ketika didorong
oleh rangsangan dari luar (terapi al-qur’an), maka otak memproduksi zat kimia
yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan menangkutkan kedalam reseptor
mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa
kenikmatan atau kenyamanan (Zahrofi, 2013).
Pada artikel keenam ini menjelaskan tentang efektifitas terapi murattal
terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi menunjukkan hasil
terapi murattal terhadap kecemasan sangat berpengaruh yang diperoleh nilai
2,946 dengan hasil p=0,000< 0,05) yang artinya tingkat kecemasan antara
sebelum dan sesudah mendapatkan terapi murattal terdapat perbedaan yang
signifikan sehingga pemberian terapi murattal lebih efektif untuk menurunkan
tingkat kecemasan.
Pada artikel ketujuh menjelaskan bahwa pemberian terapi murattal al-
qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu pre-operasi section caesaria
yang merupakan pengalam yang sulit dan bagi semua ibu karena menggunakan
peralatan, ruangan dan tindakan-tindakan khusus yang bisa megalami kecemasan
dimana criteria yang diinginkan adalah ibu yang akan menjalani operasi section
Caesar, beragama islam, dan tidak mengalami gangguan pendengaran. Artikel ini
dipicu mempunyai dampak seperti nyeri abdomen, cedera kandung kemih dan
ureter. Hasil penelitian ini menjelaskan pada tingkat kecemasan ringan sebanyak
20 orang dan tingkat kecemasan sedang sebanyak 2 orang. Pre-operasi ini
mempunyai cara dimana untuk menghilangkan kecemasan pada pasien dengan
cara memberikan terapi murattal yang dapt membentuk koping baru untuk
mengatasi kecemasan sebelum operasi dan terapi ini juga memiliki irama yang
indah dan dapt memotivasi atau bias memberikan dorongan semangat dalam
menghadapi problem yang sedang di hadapi oleh pasien termasuk bagi ibu pre
32
operasi section caesaria.dari hasil yang didapatkan tingkat kecemasan respon den
sebelum dilakukan terapi murattal al-qur’an adalah 42,59 dan hasil sesudah
diberikan terapi murattal al-qur’an 15,23. Tarapi murattal dapat mmbentuk
koping baru untuk mengatasi kecemasan sebelum operasi dan memiliki irama
yang indah memberikan dampak psikologis yang mengarahkan ke hal yang positif
dengan tekhnik didengarkan kepada pasien yang mengalami kecemasan.
Artikel kedelapan yang menjelaskan masalah tentang pengaruh murattal
al-qur’an terhadap kecemasan pasien pre operasi bedah orthopedi dimana sampel
penelitian ini adalah pasien pre opersi bedah orthopedi sebanyak 40 responden
dengan cara membagikan lembar kuesioner State-Traite Anxiety Index (STAI)
yang telah dimodivikasi dan dilakukan uji validasi. Pengumpulan data ini
dilakukan diRuang Cendrawasih I dan Dahlia RSUD Arifin Achmad. Peneliti
juga melakukan pemilihan sampel berdasarkan criteria yang telah ditentukan.
Responden yang telah telah menandatangani informed consent dan akan mengisi
kuesioner State-Traite Anxiety Index (STAI). Kelompok eksperiment selanjutnya
diberikan murattal Al-Qur’an selama 10 menit sebanyak satu kali dan kelompok
control. Setelah 10 menit kedua kelompok diukur kembali nilai kecemasannya.
Intrumen ini menggunakan kuesioner State-Traite Anxiety Index (STAI).
Kecemasan terjadi akibat pre operasi yang dirasakan oleh pasien. Pasien harus
mampu untuk mengatasi kecemasan tersebut agar penyakit fisik yang di alaminya
tidak bertambah. ada cara yang dilakukan peneliti untuk menurunkan kecemasan
dengan memberikan terapi muratal al-qur’an untuk mengurangi kecemasan
sesuai dengan ajaran islam yaitu tindakan spiritual yang mengandung beberapa
beberapa manfaat salah satunya adalah ketenagan jiwa, sebagaimana penelitian
yang dilakukan oleh oleh Nugroho, (2011) tentang konsep jiwa dalam Al-Qur’an
menyatakan bahwa Al-Qur’an sangat berkaitan erat dengan kesehatan jiwa
seseorang. Stimulant Al-Qur’an rata-rata didominasi oleh gelombang delta di
daerah frontal dan sentral baik sbelah kanan maupun sebelah kiri otak.
Destiana,(2012) menyatakan bahwa bacaan Al-Qur’an yang paling baik
digunakan untuk menurunkan kecemasan adalah bacaan Surah Al-Fatihah karena
didalamnya terkandung intisari dari Al-Qur’an. Dari hasil yang didapatkan
setelah dilakukan tentang pengaruh murattal Al-qur’an terhadap kecemasan pasien
33
pre operasi bedah orthopedi diperolh hasil yang menunjukan bahwa sebagian
besar umur responden 18-25 tahun dengan persentase (52,2%). Pada karakteristik
jenis kelamin di daptkan hasil sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki
33 orang dengan jumlah (82,5%).
Dari jurnal di atas menjelaskan tentang terapi murattal al-qur’an terhadap
tingkat kecemasan pre operasi dengan berbagai penyakit. Dimana dari beberapa
jurnal yang telah didapatkan dan metode yang meredukasi kecemasan pada
pasien dapat menujukan keberhasilan yang sama perbandingan sebelum dan
sesudah diberikan terapi murattal al-qur’an. Pre Operasi disebut sebagai tahap
pertama dari perawatan yang dimulai sejak pasien masuk di ruang terima pasien
dan berakhir ketika pasien pasien dipuindahkan ke meja operasi untuk dilakukan
tindakan pembedahan. Pada fase-fase Pre Operasi dan berakhir ketika pasien
dipindahkan kemeja operasi.Kesuksesan dalam tindakan operasi secara
keseluruhan sangat tegantung pada fase ini (Smeltzer & Bare, 2010 dalam
Marliang, 2017).
Pre operasi merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integritas
seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fsiologis maupun psikologis
yang menyatakan selama pada periode pre-operasi akan mengalami beberapa hal
seperti reaksi emosional berupa kecemasan, sehingga bisa menimbulkan beberapa
alasan yang bias menyebabkan kecemasan pasien dalam menghadapi operasi di
antaranya : kecemasan nyeri pada saat operasi dan mempunyai pikiran yang tidak
berhasilnya tindakan operasi dan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak di
inginkan terhadap kehidupan seseorang (Stuart & Laraia, 2016 dalam Suswanti,
2019).
Hawari, (2011) yang menyatakan bahwa prosedur pembedahan merupakan
salah satu stressor bagi individu yang akan menjalaninya. Dari tinjauan
keperawatan jiwa tindkan operasi menimbulkan krisis situasi yaitu gangguan
internal yang ditimbulkan oleh peristiwa yang menegangkan, mengancam dan
meningkatkan kecemasan.Terjadinya kecmasan karena stressor yang dirasakan
dan dipersepsikan individu yang merupakan suatu ancaman yang dapat
menimbulkan kecemasan. Sikap optimis merupakan sikap yang sangat dianjurkan
dalam islam, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Imran 3 Ayat 139
34
:”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), bersedih hati, padahal kamu adalah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang
beriman” (Ali Imraan 3 Ayat139).
Potter dan Perry (2014 dalam Sulistyoningsih 2018) menyatakan bahwa
dalam menghadapi kecemasan pada pasien, peran perawat sangat penting dan
sangat diperlukan guna untuk memberikan dorongan dan memahami serta
memberikan informasi yang bisa membantu menyingkirkan kecemasan atau
kekhawatiran tersebut. Sebagai tenaga kesehatan dirumah sakit perawat memiliki
peran yang sangat penting dalam membantu pasien dalam menghadapi rasa
cemas.Hal ini sesuai dengan hak yang semestinya yang diterima oleh setiap pasien
ulai dari pemahaman persiapan tindakan operasi sampai ke persiapan pulang
setelah operasi. Salah satu teknik distraksi yang dilakukan untuk mengatasi
kecemasan adalah Terapy Murattal Al-Qur’an untuk mengatasi Kecemasan
(dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an.(Wulandari, 2015).
Terapi murattal ini merupakan terapi yang efektif yang digunakan untuk
mengurangi kecemasan pada pasien. Lantunan al-qur’an secara fisik mengandung
unsur suara manusia yang merupakn instrument penyembuhan yang menabjubkan
dan alat yang paling mudah di jangkau.Suara dapat menurunkan hormone-hormon
kecemasan, mengaktifkan hormone-hormon endorphin alami, meningkatkan
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, semas dan
tegang.Memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah
serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas
gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut
sangat baikyang menimbulkan ketenanga, kendali emosi, pemikiran yang lebih
dalam,dan metabolisme yang lebih baik (Faradisi, 2012).
Terapi murattal bemberikan dampak psikologis kearah yang lebih positif,
karena apa yang di dengarkan akan disampaikan ke otak untuk dipersepsikan
sehingga dengan terapi Murattal ini kualitas kesadaran terhadap Tuhan akan
meningkat dan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada Allah SWT.
Gelombang otak akan berada pada frekuensi 7-14Hz, dimana keadaan ini
merupakan keadaan enrgy otak yang optimal dan dapatr menyingkirkan setres dan
dapat menurunkan kecemasan (Zahrofi, 2013). Bacaan Al-Qur’an secara murattal
35
Dari beberapa jurnal yang telah dijelaskan maka disimpulkan bahwa Pre-
Operasi dapat menyebabkan kecemasan. Dimana pre operasi yang dijelaskan di
atas dengan judul artikel yang berbeda intrumen dan mempunyai tingkat
kecemasan yang berbeda sesuai dengan tindakan operasi yang dilakukan. Disini
ada 8 jurnal yang diambil untuk melihat pengaruh pemberian Terapi murattal
terhadap kecemasan pasien pre-operasi. Tetapi ada 5 jenis jurnal yang berbeda
seperti kecemasan pre operasi katarak, kecemasan pre operasi bedah orthopedi,
kecemasan pre operasi Caesar, kecemasan pre-operasi angiografi koroner,
kecemasan pada pasien pre-operasi. Dari jurnal tersebut membahas dengan poin
penting yang sama yaitu kecemasan pasien pre operasi, akan tetapi yang tidak
sama dari pembahasan tersebut adalah jenis operasi yang dilakukan dan
instrument atau cara memberikan intervensi dengan kuisioner yang berbeda.
Beberapa kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan adalah
kuisioner HARS, ZSAS dan STAI. dengan instrument yang berbeda maka tidak
ada penghalang adanya pengaruh pemberian terapi murattal al-qur’an terhadap
kecemasan pre-operasi. Untuk setiap jenis operasi maka terjadi juga perbedan skor
kecemasan yang di rasakan oleh pasien pre operasi, tergantung dengan jenis
operasi yang dilakukan yang menunjukan operasi besar atau kecil yang akan
dilakukan. Tingkat kecil besarnya jenis operasi bisa berpengaruh terhadap
kecemasan pada pasien dengan skor kecemasan yang menandakan kecemasan
ringan, sedang, berat dan sangat berat. Ada cara yang digunakan untuk
mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh pasien adalah dengan cara
mendengarkan atau membaca dari bacaan al-qur’an untuk menurunkan
kecemasan. Pada beberapa jurnal yang berbeda-beda jenis operasi tersebut akan
tetapi Respon tubuh pada saat mendengarkan ayat al-quran dapat menghasilkan
perybahan yang sama dan membuat perubahan-perubahan arus listrik di otot yang
membuat perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung dan kadar darah
pada kulit yang merepon tubuh dan membuat kenyamanan yang dirasakan.
Sedangkan respon tubuh pada saat membaca al-qur’an membuat otak
memproduksi dan mengangkut molekul kedalam reseptor-reseptor yang ada
didalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa kenyamanan atau
kenikmatan yang dirasakan. Dari jurnal terkait yang banyak diteliti bahwa dengan
37
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan studi literature riview ini, penulis menyadari tidak
lepas dari keterbatasan yang ada meskipun telah diupayakan sebaik mungkin
untuk mengatasinya. Adapun keterbatasan dalam penulisan literature review ini
seperti, kurangnya sumber data untuk mencari artikel yang berbentuk bahasa
inggris walupun mencari dengan kata kunci yang berbeda terhadap terapi yang
sesuai dengan judul literature review ini akan tetapi terapi murattal tidak sesuai
dengan kata kunci yang berhubungan dengan judul yang terkait dan berbentuk
artikel fulltext di database elektronik yang relevan dengan tujuan dari penulisan
literature review ini dan banyak artikel yang terdapat variabel lain yang dapat
mempengaruhi hasil dari penulisan literature review ini.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil analisis 8 artikel ilmiah di atas menunjukan bahwa terapi murattal
al-qur’an terbukti sebagai salah satu untuk mengatasan kecemasan pada
pasien Pre Operasi. pasien pre operasi yaitu respon psikologi yang
berhubungan dengan kecemasan. Dimana pasien yang akan dilakukan
pembedahan harus dipersiapkan secara mental karena selalu ada rasa cemas
dan takut yang dirasakan. Cemas yang dirasakan menyebabkan suatu
keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam
tingkatan. Terapi yang digunakan untuk menurunkan kecemasan Pre-Operasi
ini dengan pemberian terapi murattal al-qur’an seperti surah Ar-Rahman dan
Surah Al-Fatihah yang didengarkan oleh responden yang sedang mengalami
kecemasan merupakan kunci dalam keberhasilan untuk mengatasi
kecemasaan. Perilaku positif yang muncul setelah dilakukan terapi murattal
al-qur’an ini yaitu membuat jiwa semakin tenang, membuat diri mejadi lebih
rileks dan tidak tegang, konsentrasi dan kepercayaan untuk tidak cemas lebih
meningkat, lebih percaya diri atas kemampuan yang di miliki, kesehatan
fisik, ketenangan dalam berfikir, bisa menjaga kestabililan jika terjadi
kecemasan kembali, dan mempunyai kemampuan memilih perilaku yang
positif.
B. Saran
1. Bagi Pelayanan Keperawatan
Terapi murattal Al-Qur’an ini sangat berpengaruh dalam
menurunkan tingkat kecemasan, sehingga diharapkan terapi ini dapat
dipertimbangkan untuk diterapkan sebagai intervensi keperawatan dalam
mengatasi respon kecemasan Pre-Operasi.
2. Bagi Institusi
Agar sekiranya dapat melengkapi referensi kepustakaan dengan
sumber-sumber buku terbaru demi menunjang penelitian dimasa yang
38
39
akan datang, serta menambah jam kerja perpustakaan agar para mahasiswa
memiliki waktu yang cukup untuk mencari referensi dan bahan bacaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara mengatasi kecemasan
dengan menggunakan terapi murattal al-qur’an. Dan diharapkan untuk
peneliti selanjutnya dapat mereview jurnal dengan jenis operasi yang
homogen.
4. Bagi Penulis
Diharapkan agar dapat meneliti variabel lain yang lebih bervariasi
dan mendalam yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pre-operasi
dengan terapi murattal al-qur’an , sehingga penelitian tersebut dapat
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anita, P.T., Maruhawa , Jeremia, Suliswati, Yenny, S., & Sumijatun. (2005).
Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta : EGC
Atmaja Bayu Purnama, Saputra Akhmad Fauzi. (2020). Pengaruh Terapi Murattal
Al-Qur’an terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Pre-Op Katarak.
Jurnal Darul Azhar Vol 9, No.1 ,http://www.jurnal-
kesehatan.id/index.php/JDAB/article/download/164/139.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Riskesdes 2018. Jakarta : Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehaatan RI.
40
41
Patimah, I., Suryani, & Nuraeni, A. (2015) Pengaruh relaksasi Dzikir Terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani
Hemodialisa.Jurnal Keperawatan padjadjaran, 3(april 2015).
Rizki Fitria Annisa, Hartoyo Mugi, Sudiarto. (2019). Health Education Using
The Leaflet Media Reduce Anxiety Levels In Pre Operation Patients.
Diakses:http://ejournal.poltkkessmgac.id/ojs/index.php/ini/about/subm
issions#authorGuidelines. Diperoleh pada tanggal 25/6/2020.
Saputri Ika Nur, Ulfa Rana. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Murattal Al-
Qur’an terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Pre Operasi
Sectio Caesar Du Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam. Jurnal
Kebidanan Kestra (JKK) Vol.1 No.1 Diakses :
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK. Diolah pada tanggal
25/juni/2020
Syafei Abdul, Suryadi Yogi. (2018). Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an Surat
Ar-Rahman terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Opersi
Katarak Senilis. Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1.
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Wirakhmi Ikit Netra (2016). Pengaruh Terapi Murotal Ar-Rahman pada Pasien
Pasca Operasi Cesar di RSUD Dr. R. Goeteng Tarunadibrata
Purbalingga.https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C
5&q=pengaruh+terapi+murotal+ar+rahman+pada+pasien+pasca+cesa
r+di+RSUD+Dr.+R.+Goeteng+Tarunadibrata+PUrbalingga.&btnG
Wirakhmi Ikit Netra, Hikmanti Arlyana (2016). Pengaruh Terapi Murattal Ar-
Rahman pada Pasien Pasca Operasi Caesar di RSUD Dr. R. Goeteng
Tarunadibrata Purbalingga.Diakses :RAKERNAS AIPKEMA”Temu
Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Diperoleh pada
tanggal:04/07/2020.
Wati Linda, Nurhusna, Mawarti Indah. (2020). Pengaruh Terapi Murattal Al-
Qur’an Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Angiografi
Koroner.Di akses : Jurnal ilmiah Ners Indonesia http://www.online-
journal.unja.ac.id/JINI, Diperoleh pada tanggal 25/6/2020.
Kepada
Yth. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Anita Apriany, S.Kep., Ns., M.Bmd
di Tempat
Nama : Warna
NIM : 21116047
Tema : 1. Hubungan Pola asuh orang tua dengan perilaku Bullying verbal pada
Siswa/i di SMP Negeri 35 Palembang.
2. Pengaruh Terapi murotal terhadap penurunan Halusinasi pada Pasien
jiwa di RS Ernaldi Bahar Palembang.
3. Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre-Operasi
ACC No : 3
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
Nama : Warna
NIM : 21116047
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap
penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing I : Ayu Dekawaty ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing II : Inne Yelisni.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Catatan : Lembar ini harus diisi setiap kali mahasiswa melakukan bimbingan
46
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
7 26 juni 2020
1. Perbaikan untuk ditambahkan kesimpulan di bagian bab 1 sesuai
teori yang telah di bahas
2. ACC Untuk melakukan Ujian Seminar Hasil
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Catatan : Lembar ini harus diisi setiap kali mahasiswa melakukan bimbingan
47
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
Nama : Warna
NIM : 21116047
JudulTugas Akhir :Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap penurunan Tingkat
Kecemasan Pre Operasi
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing I : Ayu Dekawaty,S.Kep.,Ns,.M.Kep
PembimbingII : Inne Yelisni ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Catatan : Lembar ini harus diisi setiap kali mahasiswa melakukan bimbingan
48
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
Nama : Warna
NIM : 21116047
JudulTugas Akhir :Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap
penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing I : Ayu Dekawaty ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing II : Inne Yelisni.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
1
Kamis, 28 November 2019 ACC Pengajuan Tema Skripsi
3
20, Januari 2020 Konsul BAB 1-3 (Masih perbaikan )
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Catatan : Lembar ini harus diisi setiap kali mahasiswa melakukan bimbingan
49
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
Nama : Warna
NIM : 21116047
JudulTugas Akhir :Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap
penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing I : Ayu Dekawaty ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing II : Inne Yelisni ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi
FORMULIR LEMBAR
BIMBINGAN TUGAS AKHIR LPM
No: 4-FORM-LPM-065
Nama : Warna
NIM : 21116047
JudulTugas Akhir :Pengaruh Terapi Murattal Al-Qur’an terhadap
penurunan Tingkat Kecemasan Pre Operasi
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing I : Ayu Dekawaty,S.Kep.,Ns,.M.Kep
PembimbingII : Inne Yelisni ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Catatan : Lembar ini harus diisi setiap kali mahasiswa melakukan bimbingan
51
Lampiran 4 : Dokumentasi