Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PADA

KELUARGA Ny N DI RW 002/004
KELURAHAN PEJATEN BARAT KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA

NAMA : NASRUDIN
NIM : 21317086

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI
TANGERTANG
2021/2022
FORMAT LAPORANG PENDAHULUAN (LP)
KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke.1 tanggal : 28/12/2021

I. Latar belakang
1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Keluarga Ny N dengan perkembangan keluarga usia pertengahan
dimana dimulai dari anak terakhir menikah dan meninggalkan rumah sampai
masa lansia, Keluarga Ny N, usia 57 tahun Pendidikan terakhir SD, pekerjaaan
wiraswasta saat ini tinggala bersama anak laki-laki , menantu dan cucunya
tinggal dirumah sendiri Luas rumah : 7 x 12 meter,Type rumah :
sederhana, Kepemilikan : pribadi, Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 4 buah
kamar tidur, Ventilasi/jendela : Ada 10 ventilasi yang terdapat di dalam rumah,
Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet,
4 Kamar tidur,Septic tank: ada, letak dibelakang rumah berjarak 1meter dari
rumah, Sumber air minum: air tanah untuk mandi, sedangkan untuk minum beli
air gallon,Kamar Mandi/ WC: memiliki 2 wc dan sekaligus kamar
mandi, Sampah limbah RT: dibuang ditempat pembuangan sampah ,Kebersihan
lingkungan: keadaan kebersihan lingkungan bersih karena kelurga mengatakan
jika tidak ada aktifitas selalu membersihan samping rumah. Keadaan didalam
rumah: rumah Ny N tampak bersih dan rapi. Keadaan diluar rumah: Halaman
rumah Ny N juga bersih dan rapi terbukti tidak ada sampah yang berserakan,
dipinggir rumah klien juga terdapat sumber air tanah.
Saat ini Ny sakit Hipertensi dengan TTV :TD 150/90 MmHg, N: 88 X/
mnt RR : 20 X/mnt sering mengeluh pusing ,sakit dibagian tengkuk atau kaku
dileher,merasa kesepian kalau ditinggal sama anak2nya. Ny N merasa kesepian
jika sering di tinggal sama anak dan menantunya karena ada kegiatan atau acara
dalam keluarga inti anaknya tersebut.( ada acara dimertua anaknya)

2. Masalah keperawatan
Menurut keluarga, masalah kesehatan yang sering dihadapinya yaitu sakit
kepala, pusing dan persiapan tuanya.
klien mengatakan sejauh ini dirinya hanya berbicara dengan anak-anak tentang
minum obat. Dan meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas dan klinik terdekat

II. Rencana keperawatana


1. Diagnosa
• Manajemen Kesehatan Diri tidak efektif pada Ny N
• Resiko kesepian

2. Tujuan umum : Setelah dilakukan kunjungan selama 3x30 menit, proses informasi
membaik
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan kunjungan selama 3x30 menit maka keluarga mampu
• Menjelaskan kembali pengertian hipertensi
• Penyebab Hipertensi
• Tanda dan gejala hipertensi

III. Rancangan kegiata

a. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab,dan melihat video pembuatan
jus belimbing
b. Media
Media yang digunakan adalah :
- Leaflet
- Alat tulis
c. Waktu dan tempat
Hari : Rabu
Tanggal : 29 Desember 2021
Tempat : Jln Amil No 10 Pejaten Barat ,Pasar minggu Jakarta Selatan
2. Rancangan kegiatan
No Kegiatan Waktu
1 Fase Orientasi 5 Menit
- Mengucapkan salam
- Mengatur posisi untuk memudahkan
komunikasi dengan klien
- Menanyakan keadaan klien hari ini
- Mempersilakan klien untuk mengemukakan
apa yang dirasakan saat ini
- Menjelaskan tujuan kunjungan

2 Fase Kerja 25 menit


- Menjelaskan pengertian hipertensi
- Menjelaskan penyebab hipertensi
- Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi
- Menjelaskan cara membuat jus
belimbing
3 Fase Evaluasi 5 Menit
- Melakukan evaluasi hasil kunjungan
- Menyepakati waktu dan tujuan kunjungan

3. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Laporan pendahuluan telah siap dan dikonsulkan kepada pembimbing
- Media dan alat dibuat dan siap digunakan yaitu demonstrasi dan leaflet
b. Kriteria proses
- Mahasiswa menjelaskan pengertian , penyebab tanda dan gejala serta resiko
tentang hipertensi
- Mahasiswa melakukan kunjungan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati
- Keluarga menerima kunjungan mahasiswa
- Keluarga aktif selama proses implementasi dan interaksi dengan mahasiswa
- Alat dan media dapat digunakan

c. Kriteria hasil
- 85% mampu menjelaskan kembali pengertian hipertensi
- 85% mapu menjelaskan penyebab hipertensi
- 90% menyepakati waktu dan tujuan kunjungan berikutnya
Lanpiran
Jurnal Kesehatan 14 (2) 2021, 137-141

Perbandingan Minuman Jus Belimbing Dan Jus Wortel Terhadap Penurunan


Tekanan Darah Penderita Hipertensi Pada Lansia Di Kelurahan Rancagede
Tahun 2020

Solihati1, Lastri Mei Winarni2, Siti Sumaedah3


STIKes Yatsi, Jl. Aria Santika No.40A Margasari Karawaci Tangerang Banten 15113
Email : solihati@stikesyatsi.ac.id, lastri@stikesyatsi.ac.id, sitisumaedah@gmail.com

Tanggal Submisi: 23 Januari 2021; Tanggal Penerimaan: 6 Juli 2021

Abstrak
Pendahuluan, hipertensi menjadi urutan keenam dalam sepuluh penyakit tidak menular di
Indonesia . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan minuman jus belimbing dan
jus wortel terhadap tingkat perubahan tekanan darah penderita hipertensi pada lansia.
Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pendekatan One Group pretest and
post test untuk membandingkan hasil intervensi pemberian minuman jus belimbing dan jus
wortel. Total sampel yang diambil adalah 30 responden dengan kelompok jus belimbing 15
responden dan kelompok jus wortel 15 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan
incidental sampling. Intervensi dilaksanakan dengan memberikan jus belimbing dan jus wortel
kepada masing-masing kelompok selama 5 hari dalam 5 minggu. Tekanan darah di ukur
menggunakan Sphygmomanometer dan analisis perbedaan menggunakan uji Mann-Whitney.
Kesimpulan Pemberian jus belimbing menurunkan tekanan sistolik sekitar 44 mmHg dan
menurunkan tekanan diastolik sekitar 22 mmHg, sedangkan pemberian jus wortel menurunkan
tekanan sistolik dengan rata-rata 33,34 mmHg dan menurunkan tekanan diastolik rata-rata
7.34 mmHg. Hasil uji Mann-Whitney diketahui p value 0.000 untuk pemberian jus belimbing
dan 0.002 untuk pemberian jus wortel

Kata kunci : Hipertensi, Jus belimbing, Jus wortel, Lansia, Tekanan Darah

Abstract
Introduction, hypertension ranks sixth in ten non-communicable diseases in Indonesia. The
purpose of this study was to determine the ratio of star fruit juice and carrot juice drinks to the
level of changes in blood pressure in elderly people with hypertension. The research method
used a quasi-experimental with the One Group pretest and post test approach to compare the
results of the intervention giving star fruit juice and carrot juice drinks. The total sample taken
was 30 respondents with the star fruit juice group 15 respondents and the carrot juice group 15
respondents, the sampling technique used incidental sampling. The intervention was carried out
by giving star fruit juice and carrot juice to each group for 5 days in 5 weeks. Blood pressure
was measured using a Sphygmomanometer and analysis of differences using the Mann-Whitney
test. Conclusion The administration of starfruit juice decreased systolic pressure by about 44
mmHg and decreased diastolic pressure by about 22 mmHg, while giving carrot juice decreased
systolic pressure by an average of 33.34 mmHg and decreased diastolic pressure by an average

6
of 7.34 mmHg. The results of the Mann-Whitney test showed that the p value was 0.000 for star
fruit juice and 0.002 for giving carrot juice

Keywords: hypertension, star fruit juice, carrot juice, elderly, blood pressure

ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online)


DOI 10.23917/jk.v14i2.13476

PENDAHULUAN
Hipertensi menjadi penyebab utama tidak dengan mengelola tekanan darah pada
menular kronis. Seseorang didiagnosis penderita hipertensi agar selalu terkontrol
kematian di Indonesia, saat ini hipertensi dan normal [1].
berada pada peringkat ke-6 dari 10 penyakit Berdasarkan studi pendahuluan pada
darah tinggi jika memiliki tekanan darah tanggal 07 Desember 2019 di Puskesmas
sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg. Gunung Kaler didapatkan data bahwa
World Health Organization (WHO) jumlah lansia adalah 4282 orang, lansia
memperkirakan bahwa pada tahun 2020, 73% yang menderita hipertensi pada bulan
penyakit tidak menular (PTM) akan November 2019 adalah sekitar 433 orang.
meyebabkan mortalitas dan 60% morbiditas di Dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada
dunia. Penyakit hipertensi kronis dapat 30 lansia 100% mengalami hipertensi, para
berkambang menjadi penyakit kardiovaskuler, lansia yang hipertensi ini diberikan obat
stroke, gagal ginjal serta gangguan pada mata. anti hipertensi dari Puskesmas. Peneliti
Hasil penelitian Setyaningsih tahun 2014 ingin mengembangkan pengobatan
menjelaskan bahwa hipertensi yang tidak tradisonal menggunakan bahan-bahan
terkontrol dapat menjadi 7 kali menyebabkab yang ada disekitar lingkungan masyarakat
stroke dan 6 kali dapat mengakibatkan serta mudah mendapatkannya. Salah
kegagalan jantung kongesti dan 3 kali dapat satunya adalah buah belimbing dan sayuran
mengakibatkan serangan jantung [1]. wortel yang sejak lama telah dipercaya
Angka penderita hipertensi di Indonesia masyarakat dapat mengatasi hipertensi.
cenderung mengalami peningkatan dalam Bagi para lansia cara mengkonsumi buah
10 tahun terakhir. Prevalensi hipertensi di dan sayuran lebih mudah jika dibuat dalam
Indonesia pada tahun 2013, paling tinggi minuman jus, karena cepat diserap oleh
terjadi pada kelompok usia 3544 tahun tubuh dan segera di distribusikan ke
yaitu sekitar 24.8% dan akan meningkat seluruh tubuh.
seiring bertambahnya [2]. Kelompok orang Belimbing memiliki rasa yang manis dan segar
lanjut usia (lansia) merupakan kelompok selain itu juga mengandung banyak vitamin
yang rentan terkena hipertensi. Hipertensi seperti vitamin A, B1, C, dan lemak tak jenuh.
dapat menjadi salah satu proses dari Salah satu penelitian Novia 2018 di
penuaan, namun tetap harus dikelola Puskesmas Andalas menyatakan bahwa
dengan baik agar dapat meminimalisir responden yang mengkonsumsi jus belimbing
timbulnya penyakit lain yang lebih serius, dapat menurunkan darah sistolik
seperti stroke, jantung dan gagal ginjal. dibandingkan sebelum mengkonsumsi jus
Pengaturan hipertensi pada lansia dapat belimbing [3]. Penelitian Suwito tahun 2019 di
membantu menurunkan tingkat morbiditas Puskesmas Koto juga menjelaskan bahwa
dan mortalitas akibat penyakitpenyakit pemberian jus belimbing lebih efektif
kardiovaskuler. Hal ini berarti bahwa risiko dibandingkan pemberian jus mentimun
penyakit akibat hipertensi dapat dicegah sebanyak 2 kali sehari selama 12 hari dalam

7
menurunkan tekanan darah sistolik [4]. METODOLOGI PENELITIAN
Sedangkan penelitian Mariyati 2017 di Panti Desain penelitian yang digunakan adalah
Wredha Harapan Ibu Semarang menjelaskan kuasi eksperimen dengan rancangan
bahwa lansia yang mengkonsumsi jus penelitian Non Equivalent (pretest and post
belimbing mengalami penurunan tekanan test) Control Group Desain. Populasi
darah sistolik dan diastoliknya [5]. penelitian ini adalah lansia yang mengalami
Jus wortel baik dikonsumsi untuk penderita hipertensi di Kelurahan Rancagede. Sampel
hipertensi karena dapat menurunkan berat penelitian ini berjumlah 30 responden yang
badan yang menjadi salah satu pemicu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
penyakit hipertensi. Agar dapat hasil yang kelompok jus belimbing dan kelompok jus
maksimal jus wortel ini dapat dikonsumsi satu wortel masing-masing sejumlah 15
gelas setiap hari. Dalam satu gelas jus wortel responden per kelompok. Teknik yang
mengandung kalsium sebanyak 27 mg, digunakan dalam mengambil sampel adalah
Ferrous sulfat sebanyak 0,5 mg, Sodium insidental sampling. Kriteria inklusi
sebanyak 34 mg, Fosfor sebanyak 26 mg, responden adalah lansia yang bersedia untuk
Pottassium sebanyak 246 mg, vitamin C tidak minum obat antihipertensi selama
sebanyak 6 mg, vitamin A sebanyak 7,93 IU, mendapatkan jus belimbing dan jus Wortel.
dan vitamin B kompleks. Berdasarkan Pengumpulan data pada penelitian ini
penelitian Laili 2016 di Kediri menyampaikan menggunakan lembar observasi pencatatan
bahwa pemberian jus belimbing pada lansia tekanan darah setiap hari selama lima
yang menopause di Posyandu mengalami minggu. Pengukuran tekanan darah
penurunan hingga 51 mmHg pada tekanan menggunakan tensimeter lapangan.
sistoliknya [6]. Hasil penelitian tersebut Pemberian jus belimbing dan jus wortel
didukung dengan penelitian Laila 2019 di sebanyak 200 ml/hari dilakukan pada pagi
Puskesmas Tapus Pasaman Timur yaitu hari setelah makan pada lima hari kerja
dengan memberikan jus wortel pada lansia selama lima minggu. Selanjutnya dilakukan
usia 50-70 tahun sebanyak 200 ml satu kali pengukuran tekanan darah (post test) setelah
dalam sehari selama tujuh hari akan minggu kelima. Analisis data menggunakan
mengalami penurunan tekanan sistolik sekitar analisis univariat dan uji Mann-Whitney
25 mmHg [7]. Hasil penelitian tersebut juga untuk melihat perbandingan rerata tekanan
didukung oleh Wijaya 2018 yang memberikan sistolik dan diastolik. Penelitian ini telah lulus
100 gram wortel yang dijus dan dicampur uji etik dengan nomor surat
dengan madu selama tujuh hari kepada lansia 027/LPPMSTIKES YATSI/V/2020
dapat membantu menurunkan tekanan
sistolik ratarata 15,16 mmHg dan tekanan
diastolik turun rata-rata 10,97 mmHg [8].
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
tertarik untuk melihat perbedaan penurunan Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut
tekanan darah pada lansia yang diberikan jus :
belimbing dan jus wortel, sehingga tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan minuman jus belimbing dan
jus wortel terhadap tingkat perubahan
tekanan darah penderita hipertensi pada
lansia.

8
Tabel 1.1 Distribusi nilai rerata lansia yang mengkonsumsi jus belimbing
tekanan darah sebelum-sesudah dapat membantu menurunkan tekanan darah
diberikan Jus Belimbing Pada sistolik dan diastoliknya [5].
Lansia Di Kelurahan Rancagede
Tahun 2020
Tekanan Darah Pre -Post Pemberian Jus Belimbing

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa rata-


Tabel 1.2 Distribusi nilai rerata
rata pre test sistolik 170,67, dengan nilai tekanan darah sebelum-sesudah
tengah 180,00, standar deviasi 12,228. Rata- diberikan Jus Wortel Pada
rat post test sistolik belimbing 126,67, dengan Lansia Di Kelurahan Rancagede
nilai tengah 130,00, standar deviasi 7,237. Tahun 2020
Rata-rata pre test diastolik belimbing 96,00,
dengan nilai tengah 100,00, standar deviasi Tekanan Darah Pre-Post Pemberian Jus Wortel

5,071. Rata-rata post test diastolik belimbing


N Mean Median Mo Nilai
74,00, dengan nilai tengah 70,00, standar Std. Mindus Max P
deviasi 7,368. Pemberian jus belimbing Value

mampu menurunkan tekanan sistolik rata- Pre 15 170,67 170,00 170 7,988 160- 0,002
Sistolik 180
rata 44 mmHg, dan menurunkan tekanan Post 15 137,33 140,00 140 15,796 120-
diastolik rata-rata sekitar 22 mmHg. Sistolik 170

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pre 15 100,67 100,00 100 5,936 110- 0,002
90
Novia 2018 di Puskesmas Andalas Diastolik
Post 15 93,33 90, 00 90 4,880 100-
menyatakan bahwa terjadi penurunan darah Diastolik 90
sistolik pada responden yang mengkonsumsi
jus belimbing dibandingkan dengan tekanan
darah sistolik sebelum mengkonsumsi jus Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa
belimbing [3]. Penelitian Suwito tahun 2019 di rata-rata pre test sistolik 170,67, dengan
Puskesmas Koto juga menjelaskan bahwa nilai tengah 170,00, standar deviasi 7,988.
pemberian jus belimbing lebih memberikan Rata-rat post test sistolik belimbing 137,33,
efektifitas dibandingkan pemberian jus dengan nilai tengah 140,00, standar deviasi
mentimun, dengan frekuensi sebanyak 2 kali 15,796. Rata-rata pre test diastolik
sehari selama 12 hari dalam menurunkan belimbing 100,67, dengan nilai tengah
tekanan darah sistolik [4]. Sedangkan 100,00, standar deviasi 5,936. Rata-rata
penelitian Mariyati 2017 di Panti Wredha post test diastolik belimbing 93,33, dengan
Harapan Ibu Semarang menjelaskan bahwa nilai tengah 90,00, standar deviasi 4,880.

9
Pemberian jus belimbing mampu salah satu pemicu penyakit hipertensi. Agar
menurunkan tekanan sistolik rata-rata dapat hasil yang maksimal jus wortel ini
33,34 mmHg, dan menurunkan tekanan dapat dikonsumsi satu gelas setiap hari.
diastolik rata-rata sekitar 7,34 mmHg Dalam satu gelas jus wortel mengandung
Hasil Penelitian ini didukung dengan kalsium sebanyak 27 mg kalsium, zat besi
penelitian Laili 2016 di Kediri sebanyak 0,5 mg, Sodium sebanyak 34 mg,
menyampaikan bahwa pemberian Fosfor 26 mg, Pottasium sebanyak 246 mg,
jus belimbing pada lansia yang vitamin C sebanyak 6 mg, vitamin A sebanyak
menopause di Posyandu mengalami 7,93 IU, dan vitamin B kompleks.
penurunan hingga 51 mmHg pada tekanan
sistoliknya [6]. Hasil penelitian tersebut
didukung dengan penelitian Laila 2019 di
Puskesmas Tapus Pasaman Timur yaitu KESIMPULAN
dengan memberikan jus wortel pada lansia Terdapat perbedaan rerata penurunan
usia 50-70 tahun sebanyak 200 ml satu kali tekanan sistolik dan tekanan diastolik dalam
dalam sehari selama tujuh hari akan pemberian jus belimbing dan jus wortel.
mengalami penurunan tekanan sistolik Pemberian jus belimbing menurunkan
sekitar 25 mmHg [7]. Hasil penelitian tekanan sistolik sekitar 44 mmHg dan
tersebut juga didukung oleh Wijaya 2018 menurunkan tekanan diastolik sekitar 22
yang memberikan 100 gram wortel yang mmHg, sedangkan pemberian jus wortel
dijus dan dicampur dengan madu selama menurunkan tekanan sistolik dengan rata-
tujuh hari kepada lansia dapat membantu rata
33,34 mmHg dan menurunkan tekanan
menurunkan tekanan sistolik ratarata 15,16
diastolik rata-rata 7.34 mmHg. Hasil uji Mann-
mmHg dan tekanan diastolik turun rata-rata
Whitney diketahui p value 0.000 untuk
10,97 mmHg [8]. Jus wortel baik dikonsumsi
pemberian jus belimbing dan 0.002 untuk
untuk penderita hipertensi karena dapat pemberian jus wortel.
menurunkan berat badan yang menjadi

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. D. Setyaningsih, P. Dewi, and M. Suandika, “Studi Prevalensi Dan Kajian Faktor Risiko
Hipertensi Padalansia Di Desa Tambaksari - Banyumas,” Pros. Semin. Nas. Int., 2014.
[2] S. Tirtasari and N. Kodim, “Prevalensi dan Karakteristik Hipertensi Pada Usia Dewasa
Muda di Indonesia,” Tarumanagara Med. J., vol. 1, no. 2, pp. 395–402, 2019.
[3] V. R. Novia, Sujarwo, and M. U. Wulandari, “Pengaruh Pemberian Jus Belimbing

10
(Averrhoe Carambola Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Tahun 2018,” J. Kesehat. Saintika
Meditory, vol. 1, no. 1, pp. 64–69, 2018.
[4] A. Suwito and M. Sari, “Efektifitas Pemberian Jus Belimbing Manis dan Mentimun
Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi,” J. Kesehat., vol. 7, no. 2, pp. 150– 155,
2019, doi: 10.24252/kesehatan.v7i2.54.
[5] M. Mariyati and W. Wahyuningsih, “Keefektifan Pemberian Jus Belimbing Pada Lansia
Dalam Menurunkan Tekanan Darah Di Panti Wredha Harapan Ibu Semarang,” J. Manaj.
Asuhan Keperawatan, vol. 1, no. 1, pp. 44–54, 2017, doi:
10.33655/mak.v1i1.8.
[6] F. Laili, G. P. Y, and I. Fitri, “Pengaruh Pemberian Jus Wortel terhadap Perubahan
Tekanan Darah pada Menopause Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Puskesmas
Sukorame Kota Kediri Tahun 2016,” 2016.
[7] W. Laila, N. Nurhamidah, and L. Santika, “Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Derajat 1 Lansia Umur 50-70
Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tapus Kabupaten Pasaman Timur,” Pros. Semin.
Kesehat. Perintis, vol. 2, no. 1, pp. 129–132, 2019.
[8] I. P. A. Wijaya, I. M. D. Pradnya, and I. G. A. W. P. Dita, “Pengaruh Kombinasi Jus Wordu
(Wortel dan Madu) Terhadap Penurunan Tekanan darah pada Lansia,” Caring, vol. 2,
no. 2, pp. 58–62, 2018.

11
HIPERTENSI
Pengertian Tanda dan Gejala
Lampiran 2 ➢ Pusing/ migrain
Hipertensi adalah suatu keadaan
➢ Mudah marah
dimana tekanan darah yang terus
➢ Tengkuk terasa kaku
menerus tinggi lebih dari normal ➢ Mata berkunang-kunang
140 / 90 mmHg ➢ Sukar tidur
.Penyebab ➢ Cemas
➢ Faktor keturunan ➢ Takut
➢ Konsumsi garam yang tinggi Pengelolaan
➢ Kegemukan
➢ Memodifikasi lingkungan
Oleh : ➢ Stress
• Kurangi garam
NASRUDIN ➢ Merokok
• Batasi lemak
21317086 ➢ Minum alkohol dan kopi
• Olah raga
• Hindari stress
• Tidak minum kopi
PROGRAM PROFESI NERS ➢ Minum obat anti hipertensi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI secara teratur
TANGERTANG ➢ Kontrol tekanan darah secara
2021/2022
teratur

12
Komplikasi >>Mentimun >>daun Seledri

➢ Stroke  Timun 2 buah dicuci dengan air Ambil daun seledri secukupnya, cuci
sampai bersih, dilumat sampai halus,
➢ Penyakit jantung mengalir, buang kedua ujungnya,
tambahkan air panas secukupnya
➢ Ginjal kemudian diparut, disaring dan dan saring

dapat diminum.
Pengobatan Tradisional
>>JUS BELIMBING
4 buah belimbing yang sudah disiapkan
tadi kemudian di bersihkan hingga
kulitnyabenar benar bersih kemudia
kupas semua sudut rusuk nya HAL YANG PERLU
lalu potong danbuang bijinya. DIPERHATIKAN PADA
PENDERITA HIPERTENSI…
>>belimbing Wuluh
Kupas jeruk manis kemudian peras 1. Kelebihan berat badan
dan buang bijinya, setelah itu  Ambil 3 buah belimbing wuluh, 2. Usahakan cukup asupan
campurkan kedua bahan tersebut kalium, contoh: buah pisang,
tambahkan daun kemangi
kemudian blender dan minum. kedelai, yogurt, jus wortel, dll
secukupnya, cuci sampai bersih 3. Batasi konsumsi alkohol
lalu rebus dengan 2 gelas air 4. Kurangi asupan natrium
contoh: kopi, sayuran kaleng,
sampai tersisa separuhnya,
dll
disaring lalu diminum sebelum

tidur.

13
14

Anda mungkin juga menyukai