Guna Memenuhi Tugas Praktik Klinik Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tentang Keperawatan Jiwa
Di Susun Oleh:
Ahmad Mutiuddin
92022040006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal TAK yang
berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata
kuliah keperawatan jiwa.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.
Penulis
1. Judul/Tema
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dengan menggambar
2. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan
(Kelliat, 2014).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok, dimana hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan
di dunia, termasuk di Indonesia.Menurut data WHO tahun 2016, terdapatsekitar 35 juta
orang yang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia,
serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia dengan berbagai factor biologis, psikologis
dan social dengan keanekaragaman penduduk. Data Riset Kesehatan dasar (Riskesdas)
tahun2 013 menunjukan prevelensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan.
Prevelensi skizofrenia di Jawa Tengah mencapai 0,23% dari jumlah penduduk,
melebihi angka nasional 0,17% (Riskesdas, 2013). Prevelensi angka kejadian penderita
gangguan jiwa di Jawa Tengah sebesar 12%.Hasil prevelensi tertinggi ada di kabupaten
Banjarnegara (30,5%). Pemalang (22,3%), Magelang (19,7%) dan terendah di kabupaten
Kudus (2,5%). Angka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Wisma Dwarawati RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang menunjukkan bahwa angka kejadian pasien dengan gangguan presepsi sensori:
halusinasi pada bulan Januari-Mei 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada bulan Januari sebanyak 34 pasien, bulan Februari sebanyak 40 pasien, bulan Maret
sebanyak 40 pasien, bulan April sebanyak 48 pasien, bulan Mei sebanyak 50 pasien.
Melihat fenomena yang ada di Wisma Dwarawati, maka saya tertarik untuk
mengetahui dan mengidentifikasi lebih dalam tentang cara aktivitas positif
(menggambar) untuk mencegah terjadinya kekambuhan
Salah satu terapi nonfarmakologi adalah terapi altifitas kelompok (TAK). Salah
satu bentuk TAK yaitu menggambar yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar dan klien mampu
memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan. Terapi yang dilakukan adalah
dengan cara mengekspresikan perasaan melalui gambar untuk mengontrol halusinasi
klien. Kegiatan ini dipilih karenadapat merangsang kemampuan persepsi dan
komunikasi.
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengekspresikan persaan melalui gambar.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menggambar sampai selesai
b. Klien mampu menyebutkan gambar yang Digambar
c. Klien mampu menceritakan makna dari gambarnya
d. Klien mampu memberikan pendapat/bertanya tentang gambar klien lain
e. Klien mampu memberikan jawaban atau tanggapan dari klien lain tentang
gambarnya.
4. Keanggotaan
a. Kriteria klien
Pasien RSJ Prof dr. Soerojo Magelang yang sudah tidak terlalu gelisah, tidak
agresif, koheren, halusinasi sudah bisa dikontrol oleh peserta dan peserta kooperatif.
b. Status Peserta
MASALAH
NO. NAMA PASIEN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 Halusinasi
2 Halusinasi
3 Halusinasi
4 Halusinasi
5 Halusinasi
6 Halusinasi
7 Halusinasi
8 Halusinasi
9 Halusinasi
10 Halusinasi
c. Proses Seleksi
- Mengobservasi klien yang masuk kriteria
- Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
- Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
- Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
- Melibatkan perawat ruangan
5. Setting
a. Tempat
Meja makan pasien
b. Denah Tempat
17 Februari 2021
: Leader : Co Leader
: Fasilitator
: Peserta
6. Waktu
Hari : rabu
Tanggal : 08 februari 2023
Jam : 09.00 WIB
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
8. Pembagian Tugas
a. Leader: Ahmad Mutiuddin
Tugas:
Membuka acara.
Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK
Menyampaikan aturan kegiatan TAK
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Menjadi role model pada saat kegiatan
Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara memotivasi
kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan
Menutup acara
b. Co-Leader: Mohammad Nur Aditya
Tugas:
Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pimpinan
Mengingatkan pimpinan bila diskusi menyimpang
Bersama leader menjadi contoh untuk kerja sama yang baik
c. Fasilitator: Teddy Sulistya
Tugas:
Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK
Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan
Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif
Ikut serta dalam kegiatan kelompok dan berperan sebagai role model bagi klien
sebagai proses aktivitasi kelompok
d. Observer: Ellanda Widuri dan Sri Fuji Astutik
Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK yang dilakukan oleh Leader, Co.
Leader, Fasilitator dan Klien (dicatat pada format yang tersedia)
Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari persiapan sampai
acara selesai
Menyampaikan hasil observasi pada kelompok
9. Program Antisipasi
a. Klien tidak mau ikut dalam kegiatan
Beri penjelasan kepada klien bahwa kegiatan bersama untuk menjalin hubungan yang
baik antar sesama klien dan belajar mengontrol halusinasi secara bersama-sama.
b. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan
klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh
anggota kelompok lainnya.
c. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati tata tertib yang
telah di sepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila
masih tidak kooperative maka di keluarkan dari kegiatan
d. Bila klien lain ingin ikut:
Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini di tunjukkan kepada klien yang telah di
pilih
Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin di ikuti oleh klien
tersebut
Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini
Petunjuk
1. Tulis nama inisial klien yang mengikuti TAK pada kolom nama pasien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda () jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2014. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, Ed: 2. Jakarta:
EGC
Purwaningsih, Wahyu. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
https://www.academia.edu/11943641/Proposal_TAK diakses jam 17.00, 5 November 2015