Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) MENGGAMBAR

(STIMULASI SENSORI) PADA PASIEN HALUSINASI DI WISMA


DWARAWATI RSJ PROF Dr. SOEROJO MAGELANG

Guna Memenuhi Tugas Praktik Klinik Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tentang Keperawatan Jiwa

Di Susun Oleh:
Ahmad Mutiuddin
92022040006

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal TAK yang
berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata
kuliah keperawatan jiwa.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.

Magelang, Februari 2023

Penulis

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) MENGGAMBAR


(STIMULASI SENSORI) PADA PASIEN HALUSINASI DI WISMA SETYAWATI
RSJ PROF Dr. SOEROJO MAGELANG

1. Judul/Tema
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dengan menggambar
2. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagi terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan
(Kelliat, 2014).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok, dimana hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan
di dunia, termasuk di Indonesia.Menurut data WHO tahun 2016, terdapatsekitar 35 juta
orang yang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia,
serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia dengan berbagai factor biologis, psikologis
dan social dengan keanekaragaman penduduk. Data Riset Kesehatan dasar (Riskesdas)
tahun2 013 menunjukan prevelensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan.
Prevelensi skizofrenia di Jawa Tengah mencapai 0,23% dari jumlah penduduk,
melebihi angka nasional 0,17% (Riskesdas, 2013). Prevelensi angka kejadian penderita
gangguan jiwa di Jawa Tengah sebesar 12%.Hasil prevelensi tertinggi ada di kabupaten
Banjarnegara (30,5%). Pemalang (22,3%), Magelang (19,7%) dan terendah di kabupaten
Kudus (2,5%). Angka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Wisma Dwarawati RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang menunjukkan bahwa angka kejadian pasien dengan gangguan presepsi sensori:
halusinasi pada bulan Januari-Mei 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada bulan Januari sebanyak 34 pasien, bulan Februari sebanyak 40 pasien, bulan Maret
sebanyak 40 pasien, bulan April sebanyak 48 pasien, bulan Mei sebanyak 50 pasien.
Melihat fenomena yang ada di Wisma Dwarawati, maka saya tertarik untuk
mengetahui dan mengidentifikasi lebih dalam tentang cara aktivitas positif
(menggambar) untuk mencegah terjadinya kekambuhan
Salah satu terapi nonfarmakologi adalah terapi altifitas kelompok (TAK). Salah
satu bentuk TAK yaitu menggambar yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar dan klien mampu
memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan. Terapi yang dilakukan adalah
dengan cara mengekspresikan perasaan melalui gambar untuk mengontrol halusinasi
klien. Kegiatan ini dipilih karenadapat merangsang kemampuan persepsi dan
komunikasi.
3. Tujuan

1. Tujuan Umum
Klien mampu mengekspresikan persaan melalui gambar.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menggambar sampai selesai
b. Klien mampu menyebutkan gambar yang Digambar
c. Klien mampu menceritakan makna dari gambarnya
d. Klien mampu memberikan pendapat/bertanya tentang gambar klien lain
e. Klien mampu memberikan jawaban atau tanggapan dari klien lain tentang
gambarnya.
4. Keanggotaan
a. Kriteria klien
Pasien RSJ Prof dr. Soerojo Magelang yang sudah tidak terlalu gelisah, tidak
agresif, koheren, halusinasi sudah bisa dikontrol oleh peserta dan peserta kooperatif.

b. Status Peserta
MASALAH
NO. NAMA PASIEN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 Halusinasi
2 Halusinasi
3 Halusinasi
4 Halusinasi
5 Halusinasi
6 Halusinasi
7 Halusinasi
8 Halusinasi
9 Halusinasi
10 Halusinasi

c. Proses Seleksi
- Mengobservasi klien yang masuk kriteria
- Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
- Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
- Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
- Melibatkan perawat ruangan

5. Setting
a. Tempat
Meja makan pasien
b. Denah Tempat
17 Februari 2021

: Leader : Co Leader

: Fasilitator
: Peserta

c. Alat yang digunakan


 Kertas
 Pensil/bolpoint

6. Waktu
Hari : rabu
Tanggal : 08 februari 2023
Jam : 09.00 WIB

7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab

8. Pembagian Tugas
a. Leader: Ahmad Mutiuddin
Tugas:
 Membuka acara.
 Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK
 Menyampaikan aturan kegiatan TAK
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Menjadi role model pada saat kegiatan
 Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
 Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara memotivasi
kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan
 Menutup acara
b. Co-Leader: Mohammad Nur Aditya
Tugas:
 Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pimpinan
 Mengingatkan pimpinan bila diskusi menyimpang
 Bersama leader menjadi contoh untuk kerja sama yang baik
c. Fasilitator: Teddy Sulistya
Tugas:
 Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK
 Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan
 Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan
 Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok dan berperan sebagai role model bagi klien
sebagai proses aktivitasi kelompok
d. Observer: Ellanda Widuri dan Sri Fuji Astutik
 Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK yang dilakukan oleh Leader, Co.
Leader, Fasilitator dan Klien (dicatat pada format yang tersedia)
 Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari persiapan sampai
acara selesai
 Menyampaikan hasil observasi pada kelompok

9. Program Antisipasi
a. Klien tidak mau ikut dalam kegiatan
Beri penjelasan kepada klien bahwa kegiatan bersama untuk menjalin hubungan yang
baik antar sesama klien dan belajar mengontrol halusinasi secara bersama-sama.
b. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan
klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh
anggota kelompok lainnya.
c. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati tata tertib yang
telah di sepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila
masih tidak kooperative maka di keluarkan dari kegiatan
d. Bila klien lain ingin ikut:
 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini di tunjukkan kepada klien yang telah di
pilih
 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin di ikuti oleh klien
tersebut
 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini

10. Strategi Pelaksanaan


a. Persiapan
1) Alat dan Bahan
a) Persiapan tempat yang aman dan tenang
b) Tempat yang cukup luas atau longgar
c) Alat dan bahan: Kertas dan pensil/bolpoint
2) Pasien
a) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
b) Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien, hanya ada perawat dan klien
saja.
b. Pelaksanaan
1) Persiapan
a) Terapis memilih klien sesuai dengan indikasi
b) Terapis membuat kontrak dengan klien
c) Terapis mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
 Focus
 Tidak boleh memotong pembicaraan
3) Tahap Kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien
b) Terapis membagikan kertas dan pulpen untuk tiap klien
c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberikan
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan melecehkan/mencela
klien.
e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
kepada klien lain. Hal yang harus diceriatakan adalah gambar apa, dan makna
gambar tersebut menurut klien
f) Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
untuk tepuk tangan.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setalah mengikuti terapi aktivitas
kelompok
 Terapis memberikn pujian atas keberhasilan kelompok dengan
menggunakan kata “bagus sekali”
b) Rencana tindak lanjut
 Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan menggambar dan
mendiskusikan dengan klien lain atau perawat lain
 Membuat jadwal menggambar
c) Kontrak terapi kelompok yang akan datang
 Bersama dengan klien membuat rencana aktivitas kelompok selanjutnya
 Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi aktifitas kelompok
yang akan datang.

Format Evaluasi Observer

Kemampuan memberi respon terhadap menggambar


Nama Pasien
NO Aspek Yang Dinilai
1. Mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir
2. Menggambar sampai
selesai
3. Menyebutkan apa yang
digambar
4. Menceritakan makna
gambar

Petunjuk
1. Tulis nama inisial klien yang mengikuti TAK pada kolom nama pasien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda () jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2014. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok, Ed: 2. Jakarta:
EGC
Purwaningsih, Wahyu. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
https://www.academia.edu/11943641/Proposal_TAK   diakses jam 17.00, 5 November 2015

Anda mungkin juga menyukai