GER/FRM-08/REV-00
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri minimal pada lutut sebelah kiri
2. Kronologi Keluhan
a. Faktor Pencetus/ penyebab :
Pasien mengatakan satu tahun terakhir lutut kaki kiri terasa ngilu dan nyeri kemudian
sempat beberapa kali kontrol dengan dokter ortopedi di poli rawat jalan, kemudian
dokter mengatakan pasien mengalami osteoarthritis karena faktor usia.
b. Timbulnya Keluhan : () Mendadak ( √) Bertahap
c. Lamanya : Pasien mengatakan lutut kirinya terasa nyeri sudah setahun terakhir
3. Alasan masuk RS : Pasien datang ke RS untuk menjalani operasi pada bagian lutut kirinya
4. Tanggal masuk RS : 04 Oktober 2022
5. Obat-obatan :
Pasien mengatakan sudah beberapa kali di imunisasi antara lain seperti campak,
hepatititis, dan sudah vaksin covid-19 full dosis.
2. Riwayat Alergi :
3. Riwayat Kecelakaaan :
5. Riwayat pemakaian obat : Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat amlodipine 5mg.
Nutrisi
a. Frekuensi makan : Pasien mengatakan dalam sehari dirinya makan tiga kali, yaitu sarapan,
makan siang dan makan malam.
b. Nafsu makan : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan nafsu makannya
d. Makanan yang tidak disukai : Pasien mengatakan dia bukanlah orang pemilih saat makan
e. Alergi makanan/pantangan : Pasien mengatakan tidak ada alergi dan pasien mengatakan
tidak boleh sering mengonsumsi makanan yang terlalu asin
f. Kebiasaan sebelum makan : Pasien mengatakan sebelum makan dirinya selalu berdoa
terlebih dahulu
Eliminasi
a. Berkemih
2. Keluhan saat BAK : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK
b. Defekasi
2. Waktu : Pasien mengatakan biasanya BAB pada pagi dan malam hari
4. Keluhan saat defekasi : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAB
Hygiene personal
a. Mandi
1. Frekuensi : Pasien mengatakan biasanya mandi 2 kali sehari tiap sore
2. Pemakaian sabun : (√) ya ( ) tidak
b. Kebersihan mulut
1. Frekuensi : Pasien mengatakan biasanya sikat gigi 2 kali sehari
2. Waktu : Pasien mengatakan sikat gigi saat pagi dan sebelum tidur
c. Cuci rambut
1. Frekuensi : Pasien mengatakan biasanya keramas setiap 2 hari sekali
2. Penggunaan sampo : (√) ya ( ) tidak
d. Gunting kuku
1. Frekuensi : Pasien mengatakan memotong kuku jika sudah panjang saja,
bisa 1 / 2 kali dalam seminggu
e. Istirahat dan tidur
1. Lamanya tidur (jam/hari): Pasien mengatakan biasa tidur sekitar 3-4 jam perhari
2. Tidur siang : (√) ya (jarang) ( ) tidak
3. Keluhan saat tidur : Pasien mengatakan seminggu terakhir ini pasien kurang bisa
tidur dikarenakan lututnnya terasa ngilu.
( ) Bersolek ( ) Mandi
Kebiasaan
d. Merokok : ( ) ya (√) tidak
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum (TTV) :
Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis, GCS: 15, TD: 147/89 mmHg, S:
36,50C, HR: 89 x/mnt, RR:20 x/menit, SpO2: 96%.
2. Kepala :
Kulit kepala tampak bersih, tidak tampak ketombe, jamur atau lesi, rambut tampak beruban.
3. Mata :
Kedua mata pasien simetris, distribusi bulu mata normal, tidak terdapat edema palpebral,
sklera mata berwarna hitam, bulat isokor, terdapat reflek terhadap cahaya, pasien memakai
kacamata
4. Hidung :
Tidak ada sekret, tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan, tidak ada polip, septum
tampak simetris
5. Telinga :
Kanalis telinga bersih, membran timpani utuh, tidak ada pembengkakan sepanjang saluran
telinga.
6. Mulut dan bibir :
Tidak ada sianosis, terdapat sariawan pada bibir.
7. Leher :
Tidak terlihat pembesaran pada kelenjar parotis, leher tampak simestris, tidak tampak lesi
ataupun luka.
8. Dada :
Dada tampak simetris, tidak ada lesi ataupun luka.
9. Abdomen :
Perut tampak distended, tidak ada lesi, tidak terdapat jaringan parut.
10. Genitalia :
Tidak terkaji.
11. Ekstremitas :
ROM bebas, kekuatan otot ekstremitas atas bagian kiri: 5, bagian kanan: 5, ektremitas bagian
bawah kiri: 5, bagian kanan: 5, tidak ada atrofi otot.
PENGKAJIAN STATUS MENTAL
1. Daya orientasi (waktu, orang, tempat) :
Pasien mampu mengorientasikan waktu pengkajian yaitu pada hari selasa pagi, bersama
d e n g a n perawat dan berada di Rumah Sakit.
2. Daya Ingat :
Daya ingat pasien sangat bagus, dimana pasien dapat menceritakan dengan baik keadaan
pasien sebelumnya, pasien juga bercerita dan ingat kapan terakhir dia berolahraga, pasien
ingat dengan tangggal lahirnya, pasien juga ingat dengan anak dan cucunya, pasien
mengingat nomor telpon, alamat rumah, dan nama orang tuanya.
3. Kontak Mata : Kontak mata pasien fokus selama pengkajian dilakukan.
5. Psikosis
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pengkajian ini menggunakan
Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada
evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan, kontinen
(defekasi/berkemih), berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
Adapted from Mary Shelkey, PhD, ARNP, Virginia Mason Medical Center, and Meredith
Wallace, PhD, APRN, BC, Fairfield University School of Nursing
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain kecuali
spesifik akan digambarkan dibawah ini.
Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan. Artinya jika
klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, diangap sebagai tidak melakukan fungsi
meskipun ia sebenarnya mampu.
Kesimpulan :
Berdasarkan pengkajian kepada Tn. M menggunakan Indeks Kemandirian Katz diperoleh hasil
pasien mendapat poin 6 dengan kesimpulan bahwa pasien mandiri melakukan aktivitas
kehidupan sehari-harinya.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983)
yang instrumennya disusun secara khusus digunakan pada lanjut usia untuk memeriksa depresi.
Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1. Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? (Ya /Tidak) Ya
2. Sudahkah anda meninggalkan banyak dari aktivitas dan minat anda? (Ya/ Tidak) Ya
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? (Ya/ Tidak) Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan? (Ya/Tidak) Ya
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (Ya/Tidak) Ya
6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? (Ya /Tidak) Ya
7. Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu? (Ya/Tidak) Tidak
8. Apakah anda sering merasa putus asa/Tidak berdaya? (Ya/ Tidak) Tidak
9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada pergi keluar dan
melakukan sesuatu yang baru? (Ya/Tidak) Ya
10. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan anda
dari pada yang lainnya? (Ya/Tidak) Tidak
11. Apakah anda berpikir hidup sekarang ini sangat menyenangkan? (Ya /Tidak) Ya
12. Apakah anda merasa sangat tidak berharga dalam keadaan anda sekarang? (Ya/Tidak)
Tidak
13. Apakah anda merasa penuh semangat/bersemangat? (Ya /Tidak) Ya
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? (Ya /Tidak) Tidak
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada anda? (Ya/Tidak) Ya
Skor 1 poin untuk setiap jawaban sama dengan jawaban yang dibold
Interpretasi : Skor 10-15 : Depresi Berat, Skor 6-9 : Depresi Sedang, Skor 0-5 : Depresi
Ringan
Kesimpulan :
Pasien menjawab pada bagian yang diberi garis bawah. Dari hasil pengkajian Skala Depresi
Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983), pasien memperoleh skor 6 (dari pertanyaan
nomor 2, 4, 6, 7, 9 dan 15), yang berarti pasien mengalami Depresi Sedang.
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Ajukan pertanyaan 1-10 dalam daftar ini dan mencatat semua jawaban.
1. Tanggal berapa hari ini? 04 Oktober 2022 (Benar)
4. Berapakah nomor telepon anda? (Jika mereka memiliki telepon). Jika tidak Tanyakan
alamat nama jalan tempat dia tinggal (rumah).
Pasien menyebutkan tinggal di Paledang, kota Bogor.
5. Berapa umur anda? 74 tahun (Benar)
8. Siapa nama Presiden Indonesia sebelum yang sekarang? Bapak SBY (Benar)
9. Siapa nama ibu anda (Last name/ surname/ Nama akhir)? Ibu Anna (Benar)
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru, semua jalan ke
bawah. 17-14-11-8-5-2 (Jumlah kesalahan tidak ada)
Scoring:
1. 0-2 Kesalahan utuh Intelektual Berfungsi
2. 3-4 Kesalahan Penurunan Intelektual Mild
3. 5-7 Kesalahan Penurunan Intelektual Moderat
4. 8-10 Kesalahan Penurunan Intelektual Parah
Izinkan satu kesalahan (Kurangi 1 kesalahan) jika subjeknya hanya memiliki pendidikan SD/
SMP.
*Source: Pfeiffer, E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the assessment of
organic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society. 23, 433-41.
Kesimpulan :
Pasien menjawab 10 dari 10 pertanyaan dengan benar. Pasien mendapat skor kesalahan 0,
namun skor ditambah satu karena pasien memiliki pendidikan S3, maka total skor kesalahan
pasien adalah 1. Kesimpulan dari hasil pengkajian SPMSQ adalah Intelektual Pasien
Berfungsi.
MINI MENTAL STATUS EXAMINATION
Score Score
3 3 Penguji menyebutkan 3 nama objek yang tidak saling berhubungan secara jelas
dan pelan. Kemudian Penguji meminta pasien untuk mengulangi kembali
ketiga objek tersebut. Respon pasien digunakan untuk skoring. Penguji
mengulangi sampai pasien mempelajari semua objek tersebut, jika mungkin
Jawaban: (20-17-14-11-8-5-2)
2 2 Tunjukkan kepada pasien dua objek seperti pulpen dan gelas, tanyakan kepada
pasien apa nama benda tersebut
3 3 Lansia mengikuti instruksi “Ambil kertas dengan tangan kanan anda, lipat
menjadi dua, letakkan di meja”.
1 1 Lansia diminta memikirkan kalimat dan menuliskan nya (apa saja), berisi
kalimat lengkap
30 30 TOTAL
Interpretasi:
Metode Skor Interpretasi
Nilai
25-30 Cukup Jika tanda klinis adanya gangguan Mungkin secara klinis signifikan
Signifikan kognitif ada, penilaian kognisi namun defisit ringan. Kemungkinan
formal mungkin bermanfaat hanya mempengaruhi aktivitas
sehari-hari yang paling menuntut
10-20 Moderate Penilaian formal dapat membantu Gangguan yang jelas. Mungkin
jika ada indikasi klinis yang memerlukan pengawasan 24 jam
spesifik
0-10 Berat Pasien tidak mungkin bisa diuji Penurunan nilai. Kemungkinan
membutuhkan pengawasan 24 jam
dan bantuan dengan ADL
Sumber : Folstein MF, Folstein SE, McHugh PR: “Mini-mental state: A practical method for
grading the cognitive state of patients for the clinician.” J Psychiatr Res 1975;12:189-198
Kesimpulan :
Dari hasil pengkajian pasien memperoleh skor 30. Dari skor tersebut disimpulkan bahwa
status mental pasien cukup signifikan dan tidak ada gangguan kognitif.
HENDRICH II FALL RISK MODEL
Confusion/Disorientation/Impulsivity 4 0
Symptomatic depression 2 0
Depresi Simptomatik
Altered elimination 1 0
Perubahan eliminasi
Dizziness/Vertigo 1 0
Pusing/Vertigo
Gender/(Male) 1 1
If unable to assess, monitor for change in activity level, assess other risk factors, document
both on patient chart with date and time. Bangun
Jika Tidak bisa dikaji, Monitor perubahan dalam level aktivitas, kaji resiko faktor yang lain,
dokumentasikan dari catatan pasien dengan waktu dan tanggal
document this on the patient chart with the date and time
© 2013 AHI of Indiana, Inc. All rights reserved. United States Patent No. 7,282,031 and U.S.
Patent No. 7,682,308. Reproduction of
Kesimpulan : Dari hasil pengkajian Hendric II Fall Risk Model, pasien mendapat skor 1,
dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki risiko jatuh rendah.
ANALISA DATA
Tanggal Data Subjektif Data Objektif Masalah
Keperawatan
04/10/22 1. Pasien mengatakan terkadang sulit 1. Pasien terlihat menggunakan tongkat Gangguan
untuk menggerakkan kaki kirinya 2. Gerakan kaki kiri terbatas mobilitas fisik
2. Pasien mengatakan lutut kirinya terasa 3. Sendi kaku
ngilu/nyeri 4. TTV pasien
3. Pasien mengatakan kalau lutut kirinya TD: 147/89 mmHg, HR: 89 x/mnt,
sudah terasa mulai ngilu, pasien akan RR: 20x/mnt, S: 36,50C, SpO2: 96%
menggunakan tongkat untuk
berjalan/beraktivitas
04/10/22 1. Pasien mengeluh nyeri di lutut kiri sejak 1. Pasien tampak sedikit meringis ketika Nyeri kronis
setahun terakhir menggerakan kaki kirinya
2. Pasien mengatakan ketika malam hari 2. Pola tidur yang berubah
lutut sering terasa ngilu 3. Saat berjalan/berdiri pasien telihat
3. Pasien mengatakan sudah beberapa kali sangat hati-hati
kontrol dengan dokter spesialis 4. TTV pasien
orthopedi terkait lutut kirinya yang TD: 147/89 mmHg, HR: 89 x/mnt,
nyeri RR: 20x/mnt, S: 36,50C, SpO2: 96%
04/10/22 1. Pasien mengatakan sulit untuk memulai 1. Pasien tampak mengantuk Gangguan pola
tidur 2. Pasien tampak beberapa kali tidur
2. Pasien mengatakan hanya tidur 3-4 jam menguap
di malam hari 3. TTV pasien
3. Pasien mengatakan terkadang di malam
TD: 147/89 mmHg, HR: 89 x/mnt,
hari suka terbangun
RR: 20x/mnt, S: 36,50C, SpO2: 96%
4. Pasien mengatakan terkadang di malam
hari lututnya terasa ngilu/nyeri sehingga
pasien terganggu
Rumusan Diagnosa Keperawatan dan Prioritas
1. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan muskuloskeletal d/d pasien mengatakan sulit
untuk menggerakkan kaki kirinya dan pasien terkadang menggunakan tongkat untuk
berjalan/beraktivitas.
2. Nyeri kronis b/d kondisi muskuloskeletas kronis d/d pasien mengeluh nyeri di lutut
kiri sejak setahun terakhir.
3. Gangguan pola tidur b/d nyeri kronis d/d pasien hanya tidur 3-4 jam di malam hari,
sulit untuk memulai tidur, dan sering terbangun karena lutut terasa ngilu.
RENCANA KEPERAWATAN
2 Rabu, 09.15 S:
05/10/22 8. Menanyakan nyeri yang dirasakan
pasien termasuk lokasi, karakteristi, 1. Pasien mengatakan terkadang
frekuensi dan kualitas nyeri merasakan ngilu di sendi lutut kirinya
Respon: pasien menjawab pertanyaan 2. Pasien mengatakan kalau terlalu
yang diberikan, lokasi di lutut sebelah sering berjalan ngilu dibagian
kiri, rasanya ngilu, terkadang muncul lututnya akan muncul
tapi sering di malam hari, nyeri muncul 3. Pasien mengatakan ngilu/nyeri hilang
jika banyak aktivitas/berjalan timbul
09.30 9. Mengidentifikasi skala nyeri O:
Respon: (P = nyeri karena osteoarthritis, 1. Skala nyeri 5/2
Q = ngilu, R = sendi lutut kiri, S = 2. Pasien terlihat sulit menekuk kaki
aktivitas 5/istirahat 2) kirinya NP
10. Memberikan terapi nonfarmakologis
3. Pasien terlihat nyaman diberi Naomi
untuk mengurangi rasa nyeri
09.50 bantalan
Respon: pasien memperhatikan
A: Nyeri belum teratasi
penjelasan yang diberikan
P: Intervensi dilanjutkan:
1. Kaji lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Kaji skala nyeri
3. Memberikan terapi nonfarmakologi
3 Rabu, S:
11. Menciptakan lingkungan yang nyaman
05/10/22 10.00 1. Pasien mengatakan sulit untuk
Respon: pasien merasa nyaman
memulai tidur
12. Menjelaskan kepada pasien pentingnya
tidur yang adekuat 2. Pasien mengatakan hanya tidur 3-4
Respon: pasien memahami penjelasan jam sehari
yang diberikan perawat O:
13. Mendiskusikan dengan pasien dan 1. Pasien tampak menguap NP
keluarga tentang teknik tidur pasien
2. Pasien tampak tertidur saat di ekg Naomi
Respon: pasien mengatakan jika mau
3. Pasien tampak mengantuk
tidur biasanya menonton tv atau
mendengarkan musik terlebih dahulu A: Gangguan pola tidur belum teratasi
14. Mengajarkan pasien untuk memonitor P: Intervensi dilanjutkan:
pola tidur 1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Respon: pasien mengatakan akan 2. Diskusikan dengan pasien dan
mengatur jadwal tidurnya menjadi keluarga teknik tiduur pasien
teratur 3. Anjarkan pasien untuk memonitor
pola tidur
2 Kamis, 17.00 S:
8. Menanyakan nyeri yang dirasakan
06/10/22 pasien termasuk lokasi, karakteristi, 1. Pasien mengatakan lutut kirinya
frekuensi dan kualitas nyeri masih ngilu
Respon: lokasi di lutut sebelah kiri, 2. Pasien mengatakan ngilu/nyeri hilang
rasanya ngilu, hilang timbul, nyeri timbul
muncul jika banyak aktivitas/berjalan O:
9. Mengidentifikasi skala nyeri 4. Skala nyeri 4/2
17.15 Respon: (P = nyeri karena osteoarthritis,
5. Pasien terlihat sulit menekuk kaki
Q = ngilu, R = sendi lutut kiri, S =
kirinya NP
aktivitas 4/istirahat 2)
6. Pasien terlihat nyaman diberi Naomi
17.30 10. Memberikan terapi nonfarmakologis
bantalan
untuk mengurangi rasa nyeri
Respon: pasien memperhatikan A: Nyeri belum teratasi
penjelasan yang diberikan P: Intervensi dilanjutkan:
4. Kaji lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
5. Kaji skala nyeri
6. Memberikan terapi nonfarmakologi