Disusun Oleh :
Nama : M.OCTAVIANO EKA MAHENDRA
NIM : 1020183015
Dengue Haemorhagic Fever adalah penyakit yang menyerang anak dan orang
dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan,
nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus (Artropod Born Virus) yang
akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty atau oleh AedesAlbopictus (Titik Lestari,
2016).
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Virus ini
akan mengganggu kinerja darah kapiler dan sistem pembekuan darah, sehingga
mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis,
seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika, termasuk diseluruh pelosok Indonesia,
kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan air laut.
Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. Virus
dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk
(Prasetyono, 2012).
C. MANIFESTASI KLINIS
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau
lebih manifestasi klinis sebagai berikut :
Nyeri kepala
Nyeri retro-orbidal
Mialgia/arthralgia
Ruam kulit
Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending positif)
Leukemia
Pemeriksaan serologi dengue positif atau ditemukan DF/DHF yang sudah
dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.
D. PATOFISIOLOGI
Virus dengue (aedes aegypti) yang telah masuk ketubuh/peredaran darah penderita
akan menimbulkan infeksi virus viremia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan
komplemen sehingga terjadi komplek imun Antibodi–virus pengaktifan tersebut akan
membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang
akan merangsang Hipotalamus sehingga terjadi termoregulasi instabil yaitu hipertermia
yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi. Hipovolemi
juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
menyebabkan kebocoran palsma.
Virus dengue yang telah masuk ke tubuh akan menimbulkan demam karena proses
infeksi. Hal tersebut akan merangsang hipotalamus sehingga terjadi termoregulasi yang
akan meningkatkan reabsorsi Na dan air sehingga terjadi hipovolemi, selain itu juga
terjadi kebocoran plasma karena terjadi peningkatan permeabilitas membran yang juga
mengakibatkan hipovolemi, syok dan jika tak teratasi akan terjadi hipoksia jaringan yang
dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu kerusakan endotel juga dapat mengakibatkan trombositopenia yang akan
mengakibatkan perdarahan, dan jika virus masuk ke usus akan mengakibatkan
gastroenteritis sehingga terjadi mual dan muntah.
(Nurarif & Kusuma, 2015)
E. PATHWAY
Hipertermi Permeabilitas
Peningkatan reabsorbsi
membrane meningkat
Na+ dan H2O
Resiko syok
Agregasi trombosit
hipovolemik
2. Urine : kadar albumin urine positif (albuminuria). Sumsum tulang pada awal sakit
biasanya hiposeluler, kemudian menjadi hiperseluler pada hari ke 5 dengan gangguan
maturasi dan pada hari ke 10 sudah kembali normal untuk semua system.
3. Foto Thorax : pada pemeriksaan foto torax dapat ditemukan efusi pleura. Umumnya
posisi lateral dekubitus kanan (pasien tidur disisi kanan) lebih baik dalam mendeteksi
cairan dibandingkan dengan posisi berdiri apalagi berbaring.
4. USG : pemeriksaan USG biasanya lebih disukai dan dijadikan pertimbangan karena
tidak menggunakan sistem pengion (sinar X) dan dapat diperiksa sekaligus berbagai
organ pada abdomen. Adanya acites dan cairan pleura pada pemeriksaan USG dapat
digunakan sebagai alat menentukan diagnosa penyakit yang mungkin muncul lebih
berat misalnya dengan melihat ketebalan dinding kandung empedu dan penebalan
pankreas
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d penyakit : infeksi virus dengue.
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif : kebocoran plasma
3. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan
mencerna makanan : mual
4. Resiko syok b.d hipovolemik : perdarahan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
No Intervensi
1. Hipertermi b.d penyakit : 1. Monitor suhu setiap 2 jam sekali
infeksi virus dengue. 2. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
3. Ajarkan indikasi dari Hipertermi dan penangananya
4. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian
obat penurun panas
2. Kekurangan volume 1. Monitor status cairan termasuk intake dan output
cairan b,d. kehilangan cairan
cairan aktif : kebocoran 2. Berikan cairan IV pada suhu ruang
plasma 3. Dorong pasien untuk menambah intake oral
4. Kolaborasikan dengan dokter
3. Nutrisi kurang dari 1. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
kebutuhan tubuh b.d 2. Berikan makanan yang terpilih (sudah
ketidakmampuan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
mencerna makanan : 3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
mual harian
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
4. Resiko syok b.d 1. Monitor tanda awal syok
hipovolemik : perdarahan 2. Tempatkan pasien pada posisi supine, kaki elevasi
untuk peningkatan preload dengan tepat.
3. Ajarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala
datangnya syok
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian therapi
cairan intra vena dan pemberian trasfusi jika terjadi
perdarahan
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi, Yuliani, Rita. (2010). Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2. Jakarta : CV.
Sagung Seto
Brasier. A.R., Ju. H., Garcia. J., Spratt. H. M., Forshey. B. M., Helsey. E. S. (2012). A
Three-Component Biomarker Panel For Prediction Of Dengue Hemorraghic
Fever.Am. J. Trop. Med. Hyg. 86(2): 341-348