Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET

PENDERITA DIABETES MELLITUS


DI WILAYAH PUSKESMAS PAKIS
SURABAYA

*Yusti Fauzia, ** Ethyca Sari, ***Budi Artini


AKPER William Booth Jln. Cimanuk No. 20 Surabaya, Telp. (031) 5633365

ABSTRAK

Keberhasilan pengobatan pada penderita Diabetes Melitus salah satunya ditunjang dari
kepatuhan dietnya. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan.
Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang penderita Diabetes Melitus dapat
mempertahankan kondisi kesehatannya. Penderita Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas
dengan kondisi gula darah masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan
pada penelitian ini deskriptif. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus
di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 30 orang dengan menggunakan teknik consecutive
sampling. Data diperoleh dari hasil koesioner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel distribusi
frekwensi dan di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekwensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan
hasil faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan diet sebesar 29 orang (97,%), faktor sikap
mempengaruhi sebesar 28 orang (93,3%), faktor dukungan keluarga mempengaruhi sebesar 30 orang
(100%). Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor dukungan keluarga sebesar 30 orang
(100%). Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam pelaksanaan kepatuhan diet
bagi penderita Diabetes Melitus oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan keluarga tentang
Diet Diabetes Melitus agar dapat mendukung diet keluarganya yang sakit.

Kata Kunci : faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan, kepatuhan diet, penderita diabetes
mellitus

ABSTRACT
Reatment success in patients with diabetes mellitus one of which is supported from his diet
adherence. Dietary compliance implementation is influenced by factors of age, sex, education,
occupation, knowledge, family support, and support for health professionals. The involvement of these
factors will make a patient with diabetes mellitus can maintain his health condition. Diabetes Mellitus
Patients often come to the health center with the condition of the blood sugar is still high. The
purpose of this study was to identify the factors that influence dietary compliance with Diabetes
Mellitus. Design used in this descriptive study. This study is the population of all patients with
Diabetes Mellitus in Pakis health center. The sample used 30 people using consecutive sampling
technique. Data obtained from the koesioner, the collected data were tabulated by frequency
distribution table and were confirmed in the form of frequency tables. From the results of this study
showed knowledge of factors affecting dietary compliance by 29 people (97,%), factors affecting the
attitudes of 28 people (93.3%), family support influencing factors of 30 people (100%). The most
influential factors is the family support factor of 30 people (100%). This shows that the family is very
big role in the implementation of dietary adherence for patients with Diabetes Mellitus therefore
necessary to increase family knowledge about Diabetes Mellitus diet diet in order to support his
family is sick.

Keywords: factors affecting adherence, diet adherence, patients with diabetes mellitus
Pendahuluan mengatakan tidak bisa menghilangkan ngemil,
Kepatuhan adalah kondisi ketika dan menurut mereka sudah memodifikasi
individu atau kelompok berkeinginan untuk dengan jamu tradisional supaya tidak naik
patuh, tetapi ada sejumlah faktor yang gulanya sehingga mereka bisa makan
menghambat kepatuhan terhadap saran tentang sembarangan, sedangkan yang 5 orang
kesehatan (Carpenito, 2009). Diabetes mengatakan sudah biasa dengan diet yang
Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik diberikan sehingga mereka tidak menganggap
yang disertai berbagai kelainan metabolik ini menjadi beban tapi demi kesembuhan
akibat gangguan hormonal yang menimbulkan mereka. Hubungan Kepatuhan Pola Diet
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, Penderita Diabetes Melitus Tipe II dengan
saraf dan pembuluh darah (Masjoer, 1999), Kadar Gula Darah Sewaktu di Pos Pembinaan
diabetes mellitus klinis adalah suatu sindroma Terpadu (POSBINDU) Desa Selokerto
gangguan metabolisme dengan hiperglikemia Kecamatan Sempor Di Indonesia Diabetes
yang tidak semestinya sebagai akibat suatu Melitus menempati urutan keenam proporsi
defisiensi sekresi insulin (Francis, 2000). Ada penyebab kematian semua umur. Selain
beberapa faktor-faktor yang menjadikan olahraga dan terapi, kepatuhan pola diet dan
penyebab dari diabetes mellitus diantaranya memantau kadar glukosa darah sewaktu pada
faktor keturunan dari seseorang yang penderita Diabetes Melitus memberikan
mengidap penyakit diabetes mellitus tidak alternatif pilihan yang mungkin dapat
mengatur jadwal control kepusat kesehatan mencegah terjadinya komplikasi pada
masyarakat, selalu memakan-makanan manis penderita Diabetes Melitus Tipe.
yang tidak terkontrol. Salah satu faktor yang Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
penting dalam menyikapi penyakit diabetes mengetahui hubungan kepatuhan pola diet
mellitus pada seseorang adalah faktor penderita Diabetes Melitus Tipe II dengan
kepatuhan. Menurut (Niven , 2002) Kepatuhan kadar gula darah sewaktu di Pos Pembinaan
adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai Terpadu (POSBINDU) Desa Selokerto
dengan ketentuan yang diberikan oleh tenaga Kecamatan Sempor. 0.02. Data yang
kesehatan. Ada beberapa yang bisa didapatkan dari Dinas Kesehatan Jawa Timur
mempengaruhi kepatuhan meliputi faktor diperoleh sebanyak 5.551 orang. Dari jumlah
internal diantaranya pengetahuan, dukungan tersebut, sebanyak 172 di antaranya meninggal
keluarga, dukungan sosial. Dilihat dari dunia. Dikarenakan karena banyak orang yang
kenyataan dilapangan bahwa penderita tidak patuh pada program diet yang dilakukan
Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas sehingga glukosa darah meningkat hingga
dengan keluhan mata kabur, badan terasa menimbulkan kematian, sedangkan
gatal, sering terbangun dan kencing sering dipuskesmas diperoleh sebanyak Kebanyakan
pada malam hari, dengan Berat badan turun penderita berusia 40 tahun hingga 50 tahun.
sedangkan konsumsi makanan banyak. Pada Diabetes Mellitus dapat terjadi
Padahal mereka yang datang ke Puskesmas karena beberapa faktor, diantaranya adalah
mayoritas penderita diabetes mellitus cukup faktor herediter yaitu karena adanya
lama (± 1 tahun) petugas puskesmas kerentanan sel-sel beta terhadap penghancuran
menanyakan tentang makanan apa yang sudah oleh virus atau mempermudah perkembangan
dikonsumsi sehingga sampai selalu muncul antibodi autoimun yang melawan sel-sel beta,
kembali. Biasanya seseorang yang menderita selain itu ada juga dari faktor imunologi
penyakit DM memiliki kekambuhan pada dimana respons autoimun yang merupakan
penderita diabetes mellitus yang datang ke respons abnormal, sehingga antibodi terarah
pusat pelayanan kesehatan mengalami pada jaringan normal tubuh dengan cara
kekambuhan seperti keluar keringat bereaksi terhadap jaringan tersebut, jadi pada
dingin,kulit gatal dll. intinya penyakit diabetes mellitus bekerja dari
Berdasarkan studi pendahuluan yang insulin di dalam tubuh yang tidak lancar dan
dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Pakis dapat menimbulkan penurunan kadar gula
didapatkan 20 orang yang menderita penyakit seseorang menjadi menurun, Pengetahuan
Diabetes Mellitus, Dari hasil wawancara 15 seseorang yang menderita Diabetes Mellitus
orang tahu tentang diet untuk Diabetes itu sangat penting apalagi didalam pemahaman
Mellitus tetapi mereka ada yang jenuh, ingin mereka terhadap diet yang harus mereka taati.
mencoba makanan yang enak, ada yang Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
yaitu interna dan ekterna interna meliputi yang berlemak dan manis-manis dengan
pengetahuan dan sikap sedangkan pada demikian dapat menurunkan lemak dan
ekternal meliputi dukungan keluarga dan mencapai kadar gula dalam batas normal dan
dukungan tenaga kesehatan Penderita diabetes untuk klien dianjurkan untuk rutin kontrol dan
mellitus apabila tidak menjalankan dietnya mengikuti olah raga diabetes dan pembnerian
dengan baik (tidak patuh) maka yang terjadi penyuluhan kepada keluarga agar keluarga
penurunan dan peningkatan gula darah yang turut mendukung program diet penderita.
tidak stabil, selain itu dampak yang lebih parah
bisa terjadinya shock hipoglikemi suatu Metode
keadaan dimana kadar gula darah hingga Desain penelitian yang digunakan
dibawah 60 mg/d atau hiperglikemi kondisi adalah deskriptif yaitu untuk menggambarkan
gula darah yang tinggi. atau bisa juga sampai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
terjadi kematian dampak yang diakibatkan diet penderita Diabetes Mellitus di wilayah
diabetes mellitus bisa terjadi gagal ginjal Puskesmas Pakis. Variabel yang digunakan
kronik sehingga ginjal bekerja keras untuk dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
memproduksi urine yang keluar terus menerus. yaitu gambaran faktor – faktor yang
Ketidak patuhan diabetes mellitus terhadap mempengaruhi kepatuhan diet penderita
diet dapat berdsampak negative terhadap Diabetes Mellitus.
kesehatannya. Jika makanan yang dikonsumsi Populasi dalam penelitian ini adalah
tidak dikontrol, komplikasi-komplikasi seluruh penderita DM yang bertempat tinggal
diabetes melitius yang timbul misalnya pada di wilayah Puskesmas Pakis Surabaya
mata, jantung, saraf dan dapat terjadi berjumlah 30 orang. Sampelnya adalah
komplikasi yang akut seperti hipoglikemi dan sebagian penderita Diabets Mellitus di wilayah
ketoasidosis Diabetikum (KAD) dimana jika Puskesmas Pakis Surabaya yang memenuhi
tidak segera ditangani komplikasi tersebut kriteria penelitian.
dapat membahayakan klien.
Melihat permasalahan tersebut diatas Hasil
maka salah satu cara yang bisa dilakukan Data Umum
untuk memotivasi penderita diabetes mellitus Data umum ini menggambarkan
dalam menjalankan dietnya dengan baik tentang karateristik responden berdasarkan
adalah memberikan suatu informasi baik data demografi yang diperoleh melalui
melalui komunikasi, edukasi atau kuisioner berdasarkan umur, pekerjaan, dan
penyuluhan kesehatan (KIE) di Puskesmas jenis kelamin.
tentang atau institusi kesehatan dengan
pemberian leaflet dan brosur, selain juga Karateristik responden berdasarkan usia
pendekatan yang dilakukan oleh petugas Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan
kesehatan kepada penderita Diabetes Mellitus usia pada penderita yang mempunyai
sangat penting melalui kunjungan rumah. DM di wilayah Puskesmas Pakis Juni
Guna membantu kepatuhan diet oleh karena 2013
itu peneliti tertarik serta membantu keluarga
untuk mengambil penelitian ini dengan tujuan No. Usia Jumlah Prosentase
untuk mengetahui sejauh mana gambaran 1 ≤ 20 - 0%
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan 2 21 – 40 7 23,3%
diet pada penderita Diabetes Mellitus di 3 41 – 60 22 73,4%
Pusksmas Pakis Surabaya. Adanya efek yang 4 > 60 1 3,3%
membahayakan terebut maka diperlukan Jumlah 30 100 %
adanya strategi pelaksanaan, dokter dan ahli
gizi serta tindakan mandiri perawat seperti Berdasarkan tabel 1 karateristik responden
memantau makanan yang dikonsumsi, berdasarkan usia, yang paling banyak berusia
motivasi klien untuk mematuhi diet dan 41 – 60 tahun yaitu 22 orang (73,4%).
memberikan penyuluhan tentang pentingnya
mematuhi diet. Dengan diberikannya
penyuluhan diharapkan klien dapat
mengetahui cara pengolahan diet dengan benar Karakteristik responden berdasarkan jenis
dan dapat menghindari konsumsi makanan kelamin
Tabel 2 Karateristik responden berdasarkan mempengaruhi
jenis kelamin pada penderita yang Total 100%
mempunyai DM di wilayah
Puskesmas Pakis Surabaya Juni 2013 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
No. Jenis Jumlah Prosentase bahwa faktor pengetahuan mempengaruhi
Kelamin kepatuhan diet yaitu sejumlah 28 Orang
1 Laki-laki 4 13,3% (96,7%).
2 Perempuan 26 86,7% Karateristik Responden Berdasarkan Faktor
Jumlah 30 100 Sikap
Tabel 6 Kareteristik responden berdasarkan
Berdasarkan tabel 2 karateristik responden faktor sikap di Pukesmas Pakis
berdasarkan jenis kelamin, yang paling banyak Surabaya Juni 2013
adalah Perempuan yaitu 26 orang (86,7%). No Faktor Sikap Prosentase
1 Mempengaruhi 93.3%
Karateristik responden berdasarkan pendidikan 2 Tidak mempengaruhi 6.7 %
Tabel 3 Karateristik responden berdasarkan Jumlah 100%
Pendidikan pada penderita yang
mempunyai DM di wilayah Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
Puskesmas Pakis Juni 2013 bahwa bahwa faktor sikap mempengaruhi
kepatuhan diet yaitu sejumlah 28 Orang (96,7%).
No. Pendidikan Jumlah Prosentase
1 SD 0 0
2 SMP 9 30%
3 SMA 20 66,7%
4 Perguruan 1 3,3% Karateristik Responden Berdasarkan Faktor
Tinggi Dukungan Keluarga
Tabel 7 Karateristik respon berdasarkan faktor
Berdasarkan tabel 3 karateristik responden dukungan keluarga di Pukesmas
berdasarkan pendidikan yang paling banyak Pakis surabaya Juni 2013
adalah SMA 20 orang (66,7%).
No Faktor dukungan keluarga Prosentase
Karateristik responden berdasarkan pekerjaan 1 Mempengaruhi 100%
Tabel 4 Karateristik responden berdasarkan 2 Tidak mempengaruhi 0%
pekerjaan dipukesmas Pakis Juni 2013 Jumlah 100%
No. Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 IRT 21 70% Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
2 Swasta 7 23.3 ,% bahwa faktor dukungan keluarga
3 Wiraswasta 1 3,3% mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah
4 Perguruan 1 3,3% 30 Orang (100%).
Tinggi
Karateristik Responden Berdasarkan Faktor
Berdasarkan tabel 4 karateristik Dukungan Tenaga Kesehatan
responden berdasarkan pekerjaan yang paling Tabel 8 Karateristik responden berdasarkan
banyak adalah IRT 21 orang (70%). faktor dukungan tenaga kesehatan di
Pukesmas Pakis Surabaya Juni 2013.
Data Khusus No Faktor dukungan tenaga Prosentase
Karateristik Responden Berdasarkan Faktor kesehatan
Pengetahuan 1 Mempengaruhi 93.3%
Tabel 5 Karateristik responden berdasarkan 2 Tidak mempengaruhi 6.7%
faktor pengetahuan di Puskesmas 3 Jumlah 100%
Pakis Surabaya Juni 2013
No. Faktor Pengetahuan Prosentase Berdasarkan tabel 8 menunjukkan
1 Mempengaruhi 96,7% bahwa faktor dukungan tenaga kesehatan
2 Tidak 3,3%
mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah informasi yang didapat, sehingga ia akan
28 Orang (93.3%). berusaha untuk mematuhi segala sesuatu yang
telah disampaikan untuk dilakukannya. Jika
Karateristik Responden Berdasarkan Faktor dilihat dari tingkat pendidikan berdasarkan
Kepatuhan Diet Penderita DM tabel 2 karakteristik responden yang paling
Tabel.9 Karateristik responden berdasarkan faktor banyak yaitu 20 orang dengan tingkat
kepatuhan diet di Pukesmas Pakis pendidikan SMA . Menurut Nursalam ( 2001)
Surabaya Juni 2013 semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
No Faktor Mempengaru Tidak makaJumlahsemakin mudah orang tersebut
hi Mempengaruhi menerima informasi, sehingga banyak pula
1 Pengetahuan 97% 3% pengetahuan
100% yang dimiliki. Meskipun dengan
2 Sikap 93.3% 6,7% tingkat
100%pendidikan menengah memungkinkan
3 Dukungan 100% 0 seseorang
100% memiliki pengetahuan yang baik
Keluarga karena informasi selain diperoleh dari
4 Dukungan 43,3% 6,7% pendidikan
100% formal juga bisa diperoleh dari
Tenaga pendidikan non formal ataupun informasi yang
Kesehatan didapat dari media massa maupun media
elektronik.
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
bahwa dari keempat faktor yang Faktor Sikap
mempengaruhi kepatuhan diet dukungan Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
keluarga adalah faktor yang sangat bahwa bahwa faktor sikap mempengaruhi
mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah kepatuhan diet yaitu sejumlah 28 Orang
30 Orang (100%). (96,7%). Menurut Niven (2002) Sikap
individu terhadap program pengobatan
Pembahasan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu
Pada pembahasan ini akan diuraikan sendiri. Semakin tinggi tingkat pengetahuan,
dari hasil penelitian mengenai faktor-faktor maka sikap individu semakin terbuka dengan
yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita penatalaksanaan penyakit yang sedang
DM di Pukesmas Pakis Surabaya. Berdasarkan diderita. Hal ini menunjukkan kesamaan antara
tabel 4.9 menunjukkan bahwa faktor teori dan hasil penelitian, jika dilihat dari
pengetahuan, faktor sikap, faktor dukungan tingkat pendidikan dan usia responden yaitu di
keluarga dan dukungan tenaga kesehatan usia yang matang dan tingkat pendidikan
mempengaruhi kepatuhan diet. menengah mendorong mereka untuk terbuka
Menurut Notoatmodjo (2003) dalam menerima informasi membuat
kepatuhan diet penderita DM dapat pengetahuan mereka baik sehingga berusaha
dipengaruhi dari faktor pengetahuan, sikap, menerapkannya, dengan sikap tersebut dapat
dukungan keluarga dan dukungan tenaga ditunjukan dengan mematuhi program
kesehatan. pengobatan yang telah ditetapkan oleh tenaga
kesehatan karena penderita penyakit diabetes
Faktor Pengetahuan mellitus diusia dewasa lebih dapat menerima
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan dan mengerti pemasukan dari tenaga kesehatan
bahwa faktor pengetahuan mempengaruhi misalnya harus makan sesuai diet yang
kepatuhan diet yaitu sejumlah 28 Orang diberikan oleh dokter.
(96,7%). Menurut Winkle (1996) semakin
cukup umur kematangan dan kekuatan Faktor Dukungan Keluarga
seseorang akan lebih matang untuk berpikir Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
dan bertindak. Apabila dilihat dari tabel 1 bahwa faktor dukungan keluarga
karakteristik responden menurut usia mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah
didapatkan yang paling banyak yaitu berusia 30 Orang (100%). Menurut Niven (2002)
41-60 tahun yaitu sebnyak 22 orang (73,4%) Keluarga memberikan perawatan kesehatan
hal ini menunjukkan antara teori dan fakta yang bersifat prefentif dan secara bersama-
terdapat kesamaan, semakin bertambahnya sama merawat anggota keluarga yang sakit
usia seseorang maka orang tersebut semakin karena keluarga merupakan unit terkecil dari
mampu untuk berpikir dan mempersepsikan masyarakat yang paling dekat hubungannya
dengan penderita. Dengan adanya dukungan
keluarga dapat meningkatkan kepatuhan Simpulan
penderita dalam penatalaksanaan diet. Hal ini Berdasarkan dari hasil penelitian
menunjukan bahwa hasil penelitian sesuai dengan judul Gambaran Faktor – Faktor Yang
dengan teori yang ada. Keluarga merupakan Mempengaruhi Kepatuhan Diet Penderita
orang yang paling dekat dengan penderita Diabetes Mellitus yang diambil dari 30
Diabetes Melitus sehingga memungkinkan responden bahwa faktor yang berpengaruh
mereka untuk memantau dan mengingatkan adalah faktor pengetahuan 96% sebanyak 29
setiap saat mengenai program pengobatan orang, faktor sikap 93% sebanyak 28 orang
yang harus dilakukan oleh penderita tersebut. faktor dukungan keluarga (100%) sebanyak 30
orang faktor dukungan tenaga kesehatan 93%
Faktor Dukungan Tenaga Kesehatan sebanyak 28 orang.
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan Saran
bahwa faktor dukungan tenaga kesehatan Bagi Puskesmas Pakis Suarabaya
mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah Dapat lebih meningkatkan pemberian
28 Orang (93.3%). Niven (2002) mengatakan informasi kesehatan melalui penyuluhan
dukungan tenaga kesehatan sangat diperlukan tentang diet dampak dari tidak patuh penderita
untuk meningkatkan kepatuhan, misalnya yang akan mengalami komplikasi mata, neurologi.
paling sederhana dalam hal dukungan tersebut Bagi Institusi Pendidikan
adalah dengan adanya teknik komunikasi. Hal Diharapkan penelitian ini menjadi alat
ini menunjukkan hasil penelitian sesuai informasi untuk mengembangkan ilmu
dengan teori yang ada, tenaga kesehatan keperawatan dan menambah perbendaharaan
merupakan orang pertama yang mengetahuai yang ada diperpustakaan AKPER William
tentang kondisi kesehatan pasien sehingga Booth Surabaya.
mereka memiliki peran yang besar untuk Bagi peneliti selanjutnya
menyampaikan informasi mengenai kondisi Diharapkan penelitian ini dapat
kesehatan dan hal-hal yang harus dilakukan menjadi acuan bagi penelitiselanjutnya dalam
oleh pasien untuk proses kesembuhannya. mengembangkan peneliti yang lain dan dapat
Komunikasi ini bisa dilakukan melalui menggal lebih dalam tentang ilmu penyakit
pendidikan kesehatan berupa penyuluhan. dalam khususnya tentang penyakit diabetes
mellitus
Faktor Dominan yang Mempengaruhi
Kepatuhan Diet
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan Daftar Pustaka
bahwa dari keempat faktor yang Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Cet.
mempengaruhi kepatuhan diet dukungan 25. Jakarta :Kompas Gramedia
keluarga adalah faktor yang sangat Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
mempengaruhi kepatuhan diet yaitu sejumlah Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
30 Orang (100%). Menurut Slamet Suyono Azwar, S. 1998. Metode Penelitian Jakarta :
(1999), menyatakan bahwa dukungan dari EGC
orang sekitar dapat mendidik masyarakat agar Brunner and Suddarth, 2000, Keperawatan
menjalani hidup sehat dan menghindari cara Medikal Bedah, Jakarta : EGC
hidup yang beresiko. Dukungan keluarga Carpenito, Lynda Juall, 1999, Diagnosa
khususnya pada klien DM sangat penting hal Keperawatan Aplikasi pada Praktek
ini dikarenakan pemberian pengobatan dan Klinik Edisi 8, Jakarta
penatalaksanaan diet dilakukan seumur hidup, Fajri, Em dkk, 2000, Kamus Lengkap Bahasa
seseorang yang terkena DM ini akan Indonesia. Jakarta
mengalami kejenuhan atau kebosanan dan Masyhuri, & Zainuddin, M. 2008. Metodologi
mengkonsumsi baik itu makanan , pengobatan Penelitian Pendekatan Praktis dan
ataupun cara hidup, apabila tidak ada Aplikatif. Bandung..
dukungan dari orang terdekat maka yang Notoatmodjo, S .2003. Metodologi Penelitian
terjadi orang tersebut akan mengalami kondisi Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
stress, apabila stress ini dibiarkan maka akan Nursalam, Siti Pariani, 2001. Pendekatan
memperburuk kondisi individu ini sehingga Praktis Metodelogi Riset
penyakita diderita semakin parah.
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
, Soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
:RinekaCipta.
Nursalam. 2003. Metode Riset Keperawatan.
Jakarta :Salemba Medika.
, 2008. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Riset Edisi 2 Jakarta :
Salemba Medika.
Pamela. J. Brink, Marylin J. Wood. Langkah
Dasar Dalam Perencanaan Riset
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Setiadi. 2007. Konsep&Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta :GarahIlmu.
Tjokroprawiro. Askandar, 2000, Diabetes
Mellitus Klasifikasi, Diagnosa dan
Terapi, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama

Anda mungkin juga menyukai