Anda di halaman 1dari 25

ASKEP GADAR IBU HAMIL DGN

EKLAMPSIA

PRODI I
STIKES BETHESDA

1. Pengertian
Eklamsia : keadaan kejang yg dialami oleh ibu hamil pd

usia kehamilan 8-9 bln.


Eklamsia disebabkan oleh bbrp faktor di antaranya :
keracunan pd saat mengkonsumsi obat-obatan dan
penyakit darah tinggi yg diderita oleh ibu hamil.
Selain faktor medis, eklamsia dpt disebabkan oleh faktor
psikis ibu : trauma/ketakutan saat kehamilan sblmnya.
Pre eklampsia : sekumpulan gejala yg timbul pd wanita
hamil, bersalin dan nifas, yg terdiri dari : hipertensi,
edema dan protein uria, ttp tdk menjukkan tanda-tanda
kelainan vaskuler/hipertensi sblmnya, dgn gejala biasanya
muncul stlh kehamilan berumur 28 mg/ lebih ( Rustam
Muctar, 2000 ).

2. Klasifikasi Eklampsia
Ada dua macam pre eklamsia :
1. Pre eklamsia ringan
a. TD sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dgn interval
pemeriksaan 6 jam.
b. TD diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dgn interval
pemeriksaan 6 jam.
c. Kenaikan BB 1 kg atau lebih dlm seminggu.
Edema umum : kaki, jari tangan, dan muka.
d. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dgn tingkat kualitatif 1-2
pd urine kateter atau urine aliran pertengahan.

lanjutan
2. Pre Eklamsia Berat
Diagnosa PEB ditegakkan apbl pd kehamilan >20 mg
didapatkan satu/lebih gejala/tanda di bawah ini :
TD 160/110 mmHg pengukuran minimal stlh istirahat 10
mnt
Oigouria, urine kurang dari 500 cc/24 jam.
Poteinuria : 5 gr/liter atau lebih atau 4+ pd pemeriksaan
secara kuantitatif
Edema paru.
Keluhan subjektif
Nyeri epigastrium
Gangguan penglihatan
Nyeri kepala
Gangguan pertumbuhan janin intrauteri

3.Etiologi

Eklamsia dpt tjd apbl pre-eklampsia tdk ditangani.


Penyebab Eklampsia sama dgn penyabab pre-eklamsia
Bbrp factor risiko predisposisi tertentu :
a. Primigravida
b. Riwayat keluarga pre-eklamsia atau eklamsia
c. Pernah eklamsia atau pre-eklamsia
d. Usia ibu yg ekstrem (kurang/lebih 35 thn)
e. Sejak awal menderita hipertensi vascular
f. Penyakit ginjal atau autoimun
g. Diabetes Mellitus
h. Kehamilan ganda.

4. Manifestasi Klinik

Oliguria (< 400ml/24jam atau urine tetap < dr 30 ml/jam


Nyeri Epigastrium
Penglihatan kabur
Dyspnea,
Sakit kepala berat
Mual dan muntah
Kejang (ada 4 stadium)

4 tahapan kejang
I. Stadium Premonitory
Fase ini biasanya tdk diketahui, kecuali dgn monitoring secara
konstan, mata berputar putar, otot wajah dan tangan tegang.
II. Stadium Tonik
Tangan yg tegang berubah mjd mengepal, terkadang pasien menggigit
lidah & mengatupkan gigi, tangan & kaki mjd kaku.
Otot respirasi mjd spasme, yg menyebabkan pasien berhenti bernafas
berlangsung selama sekitar 30 mnt.
III. Stadium Klonik
Pd fase ini spasme berhenti ttp otot mulai tersentak dgn hebat.
Mulut berbusa, saliva bercampur sedikit darah
Kadang kadang bisa menarik nafas.
Stlh sekitar 2 mnt kejang berhenti keadaan koma gagal jantung
IV. Stadium coma
Pasien tdk sadar, suara nafas berisik berlangsung bbrp mnt
bbrp jam

5.Patofisiologi

Pd kehamilan normal, volume vascular dan cardiac output

meningkat TD tdk normal, krn wanita hamil mjd resisten


thdp efek vasokonstriktor, seperti angiotensin II.
Tahanan vascular perifer meningkat krn efek vasodilator
spt ; prostacyclin (PGI2) yg meningkat, prostaglandin E
(PGE), dan endothelium derived relaxing factor(EDRF),
Rasio tromboxan.
Tromboxane diproduksi oleh ginjal dan jaringan trophoblastic, menyebabkan vasokonstriksi dan agregasi
platelet.
Vasospasme yg menurunkan diameter pembuluh drh, yg
akan merusak sel endothelial dan menurunkan EDRF.
Vasokonstriksi akan mengganggu sirkulasi drh dan
meningkatkan TD, akibatnya sirkulasi ke seluruh organ
tbh termasuk ginjal, hati, otak, dan placenta menurun.

Perubhn patologi anatomi yg terjadi pd organ


vital
1.

Perubahan pd otak vasokontriksi umum yg


menimbulkan perubahan (edema otak, nekrosis lokal,
disritmia otak, meningkatkan sensivitas motorik, TD
meningkat)

2. Perubahan pd ginjal penurunan aliran drh ke ginjal

yg menimbulkan perfusi dan filtrasi ginjal menurun


oliguria

3. Perubahan

pd hati akibat vasokonstriksi,


permeabilitas pembuluh drh dan perdarahan
pembengkakan dan perdrhn hati nyeri epigastrium

6. Penatalaksanaan
Menghentikan atau mencegah kejang.
Mempertahankan fungsi organ vital
Koreksi hipoksia atau asidosis
Mengendalikan TD dlm batas aman pengakhiran
Mencegah/mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi

utk mencapai stabilisasi KU ibu seoptimal mungkin.


Sikap dasar : semua kehamilan dgn eklampsi hrs diakhiri
tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin dgn
pertimbangan keselamatan ibu.
Kehamilan diakhiri bl sdh tjd stabilisasi hemodinamika dan
metabolisme ibu,
Prinsip terminasi diupayakan trauma ibu seminimal mungkin

Pengobatan medikamentosa

1. Obat anti kejang:


= Pilihan pertama ialah : Mangnesium sulfat (MgSO4) 5 gr

40% (10ml) melalui IV pelan-pelan dlm 5 mnt


= Diikuti dgn MgSO4 (40%) 5 gr (10ml) IM di bokong
kiri & kanan .
= Apbl kejang berulang SETELAH 15 mnt :
Ambil 2 gr Magnesium sulfat 40% (5ml) berikan IV
perlahan-lahan selama 5 mnt
Syarat pemberian MgSO4 :
Tersedia antidotum MgSO 4 Ca gluconas 10%
Refleks patella positif kuat
Frekuensi pernapasan > 16x/mnt
Produksi urin > 100cc dlm 4 jam sblnya (0,5 cc/kgBB/jam)

lanjutan
MgSO4 dihentikan bila:
Ada tanda2 keracunan : kelemahan otot,

hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi


jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan.
Stlh 4 jam pasca persalinan, sdh tjd perbaikan

Monitoring KU pasien selama pemberian MgSO4 :


Kesadaran tiap 30 menit
TD, N, Resp. tiap 30 menit
Produksi urin tiap jam
Djj tiap 30 menit

lanjutan
Bila terjadi henti nafas :
= Bebaskan jalan nafas
= Berikan kalsium glukonas 1 gr (10 ml dari larutan 10%) scr IV
perlahan-lahan ( dlm wkt 3 mnt) sampai nafas spontan

Pemantauan bila terjadi keracunan MgSO4


=

Hitung nafas selama 1 menit setiap jam


= Periksa refleks patella setiap jam.
= Pasang kateter menetap dan lakukan pengukuran urine /4 jam
Catat pemberian obat dan temuan dlm catatan medik ibu
Pemberian

Diazepam utk Kejang diberikan apbl tdk ada MgSO4


diazepam 10 mg Injeksi iv per-lahan2 slm 2 mnt

lanjutan
2. Perawatan pd waktu kejang
Pd saat psn yg mengalami kejang pertolongan pertama
adl: mencegah penderita mengalami trauma akibat
kejang2 .
Dirawat dikamar isolasi, cukup terang bila terjadi
sinosis sgr dpt diatasi.
Jaga agar kepala dan ekstermitas psn saat kejang
tdk terlalu kuat menghentak-hentak benda kuat
disekitarnya
Pasang sudip lidah kedalam mulut psn utk mencegah
lidah tergigit/jatuh.

lanjutan
3. Perawatan koma
Tindakan pertama : menjaga dan mengusahakan agar

jalan nafas atas tetap terbuka.


Cara yg sederhana dan cukup efektif dlm menjaga
terbukanya jalan nafas atas adl :
= dgn manuver tick neck lift, yaitu kpl direndahkan
= head tilt : leher dlm posisi ekstensi kebelakang
= chain lift yi : dgn kepala direndahkan & dagu ditarik
ke atas
= Jauw-thrust, yaitu mandibula kiri-kanan
diekstensikan keatas sambil mengangkat kepala
kebelakang kmdn dpt dilanjutkan dgn pemasangan
oropharyngeal airway

lanjutan
4. Perawatan edema paru
Sebaiknya penderita dirawat di ICU krn membutuhkan
perawatan ketat dengan respirator
5. Tindakan obstetrik
Sikap dasar thdp semua kehamilan dgn eklampsia hrs sgr
diakhiri, tanpa memandang umur kehamilan & keadaan
janin.
Persalinan diakhiri bl sdh mencapai stabilitas/pemulihan
hemodinamika dan metabolisme ibu.
Pd perawatan pasca persalinan bila persalinan terjadi
pervaginam, monitoring tanda2 vital dgn ketat.

lanjutan
Anti hipertensi diberikan bila:

1. Desakan drh Sistolik lebih 110 mmHg


2. Bila dibutuhkan penurunan TD secepatnya,

dpt diberikan obat2 anti hipertensi


parenteral (tetesan kontinyu) Catapres
injeksi, dosis : 5 amp. dlm 500 cc cairan
infus atau disesuaikan dgn tekanan darah
3. Bl tdk tersedia antihipertensi parenteral,
dpt diberikan tablet sub-lingual diulang
selang 1 jam, maksimal 4-5 kali

lanjutan
6. Asuhan Ibu Dengan Eklampsi
Bedrest total, dirawat isolasi dgn penerangan yg cukup
Pantau TD, N, R, Reflek patella, DJJ dan diuresis
Berikan infus terapi anti kejang (MgSO4) dgn catatan reflek

patella hrs (+), Resp. > 16 x/mnt serta diuresis baik


Ambil contoh drh utk pem. Lab., spt : Hb, Ht, leukosit, LED,
Ureum, Kreatinin, GD, Elektolit dan Urin Lengkap.
Bl dlm 2 jam stlh pemberian obat anti kejang (MgSO4), TD
tdk turun, dpt diberikan anti hipertensi parenteral/oral
sesuai instruksi dokter.
Bl psn sdh tenang, pantau keadaan kehamilan dan DJJ
Siapkan alat-alat pertolongan persalinan
Pd Postpartum boleh diberikan uterotonika per infus.

6.Komplikasi

a. Pada ibu
Solusio plasenta
Perdarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah (DIC)
Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low

platelet count)
Ablasio retina
Gagal jantung hingga shock dan kematian
b. Pada janin

Terlambatnya pertumbuhan dlm uterus


Prematur
Aspiksia neonatorum
Kematian dalam uterus

Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal

7. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium Darah


= Pemeriksaan drh lengkap dgn hapusan darah

= Pemeriksaan fungsi hati :


Bilirubin meningkat (N = < 1 mg/dl)
LDH (laktat dehidrogenase) meningkat
Aspartat aminotransferase (AST) > 60 ul
Serum glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat
(N = 15 - 45 u/ml)
Serum glutamat oxaloacetic transminase (SGOT)
meningkat (N = < 31 u/l)
Total protein serum menurun (N = 6,7-8,7 g/dl)
Test kimia darah

= Asam urat meningkat (N = 2,4 - 2,7 mg/dl)

lanjutan
b. Pemeriksaan Urine (ada/tdknya protein dlm urine)
c. Pemeriksaan Radiologi : Ultrasonografi
= Ditemukan Retraksi pertumbuhan janin intrauterin.
= Pernafasan intrauterin lambat
= Aktifitas janin lambat dan volume cairan ketuban
sedikit
d. Kardiotografi : diketahui denyut jantung bayi lemah

8. Asuhan keperawatan pasien Eklamsia


Pengkajian
a. Identitas umum ibu
b. Data riwayat kesehatan
c. Riwayat kesehatan dahulu :
= Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi
sblm hamil
= Kemungkinan ibu mempunyai riwayat
preeklampsia pd kehamilan terdahulu biasanya
mudah terjadi pd ibu dgn obesitas
= kemungkinan Ibu pernah menderita penyakit
ginjal kronis

lanjutan
d. Riwayat kesehatan sekarang :
= Ibu merasa sakit kepala di daerah prontal
= Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium
= Ggn visus : penglihatan kabur, skotoma & diplopia
= Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan
= Ggn serebral lain : terhuyung-huyung, refleks
tinggi, gelisah
= Edema pada ekstremitas
= Tengkuk terasa berat
= Kenaikan BB mencapai 1 kg/minggu

lanjutan
e. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklampsia dan
eklampsia dlm keluarga
f. Riwayat perkawinan
= Riwayat tjd pd wanita yg menikah < 20 / > 35 thn
g. Pemeriksaan fisik biologis
= Keadaan umum : lemah
= Kepala : sakit kepala, wajah edema
= Mata: konjunctiva sedikit anemis, edema pd retina
= Pencernaan abdomen : nyeri daerah epigastrium, anoreksia,
mual dan muntah
= Ekstremitas : edema pd kaki, tangan dan pada jari-jari
= Sistem pernafasan : cepat
= Genitourenaria : oliguria, proteinuria
= Pemeriksaan janin : DJJ tdk teratur, gerakan janin melemah

lanjutan

Masalah Keperawatan yg muncul


a. Kelebihan volume cairan interstisial b.d penurunan
tekanan osmotik, perubahan permeabilitas pembuluh
darah
b. Penurunan curah jantung b.d hipovolemia/penurunan
aliran balik vena
c. Risiko cedera pada janin b.d tidak adekuatnya
perfusi darah ke plasenta
d. Risiko intoleransi aktivitas b.d adanya maslaah
serikulasi,peningkatan tekanan darah
e. Risiko cedera pada ibu b.d edaema/hipoksia jaringan,
kejang tonik klonik
f. Nyeri epigastric b.d peregangan kapsula hepar

Anda mungkin juga menyukai