EKLAMPSIA
PRODI I
STIKES BETHESDA
1. Pengertian
Eklamsia : keadaan kejang yg dialami oleh ibu hamil pd
2. Klasifikasi Eklampsia
Ada dua macam pre eklamsia :
1. Pre eklamsia ringan
a. TD sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dgn interval
pemeriksaan 6 jam.
b. TD diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dgn interval
pemeriksaan 6 jam.
c. Kenaikan BB 1 kg atau lebih dlm seminggu.
Edema umum : kaki, jari tangan, dan muka.
d. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dgn tingkat kualitatif 1-2
pd urine kateter atau urine aliran pertengahan.
lanjutan
2. Pre Eklamsia Berat
Diagnosa PEB ditegakkan apbl pd kehamilan >20 mg
didapatkan satu/lebih gejala/tanda di bawah ini :
TD 160/110 mmHg pengukuran minimal stlh istirahat 10
mnt
Oigouria, urine kurang dari 500 cc/24 jam.
Poteinuria : 5 gr/liter atau lebih atau 4+ pd pemeriksaan
secara kuantitatif
Edema paru.
Keluhan subjektif
Nyeri epigastrium
Gangguan penglihatan
Nyeri kepala
Gangguan pertumbuhan janin intrauteri
3.Etiologi
4. Manifestasi Klinik
4 tahapan kejang
I. Stadium Premonitory
Fase ini biasanya tdk diketahui, kecuali dgn monitoring secara
konstan, mata berputar putar, otot wajah dan tangan tegang.
II. Stadium Tonik
Tangan yg tegang berubah mjd mengepal, terkadang pasien menggigit
lidah & mengatupkan gigi, tangan & kaki mjd kaku.
Otot respirasi mjd spasme, yg menyebabkan pasien berhenti bernafas
berlangsung selama sekitar 30 mnt.
III. Stadium Klonik
Pd fase ini spasme berhenti ttp otot mulai tersentak dgn hebat.
Mulut berbusa, saliva bercampur sedikit darah
Kadang kadang bisa menarik nafas.
Stlh sekitar 2 mnt kejang berhenti keadaan koma gagal jantung
IV. Stadium coma
Pasien tdk sadar, suara nafas berisik berlangsung bbrp mnt
bbrp jam
5.Patofisiologi
3. Perubahan
6. Penatalaksanaan
Menghentikan atau mencegah kejang.
Mempertahankan fungsi organ vital
Koreksi hipoksia atau asidosis
Mengendalikan TD dlm batas aman pengakhiran
Mencegah/mengatasi penyulit, khususnya krisis hipertensi
Pengobatan medikamentosa
lanjutan
MgSO4 dihentikan bila:
Ada tanda2 keracunan : kelemahan otot,
lanjutan
Bila terjadi henti nafas :
= Bebaskan jalan nafas
= Berikan kalsium glukonas 1 gr (10 ml dari larutan 10%) scr IV
perlahan-lahan ( dlm wkt 3 mnt) sampai nafas spontan
lanjutan
2. Perawatan pd waktu kejang
Pd saat psn yg mengalami kejang pertolongan pertama
adl: mencegah penderita mengalami trauma akibat
kejang2 .
Dirawat dikamar isolasi, cukup terang bila terjadi
sinosis sgr dpt diatasi.
Jaga agar kepala dan ekstermitas psn saat kejang
tdk terlalu kuat menghentak-hentak benda kuat
disekitarnya
Pasang sudip lidah kedalam mulut psn utk mencegah
lidah tergigit/jatuh.
lanjutan
3. Perawatan koma
Tindakan pertama : menjaga dan mengusahakan agar
lanjutan
4. Perawatan edema paru
Sebaiknya penderita dirawat di ICU krn membutuhkan
perawatan ketat dengan respirator
5. Tindakan obstetrik
Sikap dasar thdp semua kehamilan dgn eklampsia hrs sgr
diakhiri, tanpa memandang umur kehamilan & keadaan
janin.
Persalinan diakhiri bl sdh mencapai stabilitas/pemulihan
hemodinamika dan metabolisme ibu.
Pd perawatan pasca persalinan bila persalinan terjadi
pervaginam, monitoring tanda2 vital dgn ketat.
lanjutan
Anti hipertensi diberikan bila:
lanjutan
6. Asuhan Ibu Dengan Eklampsi
Bedrest total, dirawat isolasi dgn penerangan yg cukup
Pantau TD, N, R, Reflek patella, DJJ dan diuresis
Berikan infus terapi anti kejang (MgSO4) dgn catatan reflek
6.Komplikasi
a. Pada ibu
Solusio plasenta
Perdarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah (DIC)
Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low
platelet count)
Ablasio retina
Gagal jantung hingga shock dan kematian
b. Pada janin
7. Pemeriksaan penunjang
lanjutan
b. Pemeriksaan Urine (ada/tdknya protein dlm urine)
c. Pemeriksaan Radiologi : Ultrasonografi
= Ditemukan Retraksi pertumbuhan janin intrauterin.
= Pernafasan intrauterin lambat
= Aktifitas janin lambat dan volume cairan ketuban
sedikit
d. Kardiotografi : diketahui denyut jantung bayi lemah
lanjutan
d. Riwayat kesehatan sekarang :
= Ibu merasa sakit kepala di daerah prontal
= Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium
= Ggn visus : penglihatan kabur, skotoma & diplopia
= Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan
= Ggn serebral lain : terhuyung-huyung, refleks
tinggi, gelisah
= Edema pada ekstremitas
= Tengkuk terasa berat
= Kenaikan BB mencapai 1 kg/minggu
lanjutan
e. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklampsia dan
eklampsia dlm keluarga
f. Riwayat perkawinan
= Riwayat tjd pd wanita yg menikah < 20 / > 35 thn
g. Pemeriksaan fisik biologis
= Keadaan umum : lemah
= Kepala : sakit kepala, wajah edema
= Mata: konjunctiva sedikit anemis, edema pd retina
= Pencernaan abdomen : nyeri daerah epigastrium, anoreksia,
mual dan muntah
= Ekstremitas : edema pd kaki, tangan dan pada jari-jari
= Sistem pernafasan : cepat
= Genitourenaria : oliguria, proteinuria
= Pemeriksaan janin : DJJ tdk teratur, gerakan janin melemah
lanjutan