Anda di halaman 1dari 17

RESUME KEPERAWATAN PADA Tn.

H
DENGAN CKD St V ON HD
DI RUANG HEMODIALISA (HD) RSUD Dr. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RESUME KEPERAWATAN PADA Tn. H
DENGAN CKD St V ON HD
DI RUANG HEMODIALISA (HD) RSUD Dr. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

Tanggal Juni 2021

Disusun oleh :
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024

Banjarmasin, Juni 2021


Mengetahui,

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

M. Sobirin Mohtar, Ns., M. Kep Herlina Desianti, S.Kep.,Ns


NIK. 1166052018124 NIP. 19831203 200604 2 017
RESUME HEMODIALISA

II. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal pengkajian : Kamis / 03 Juni 2021
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : L
Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Pamangkih rt.06. Labuan amas, hulu sungai
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Dayak
Tanggal masuk RS : 03 juni 2021
Diagnosa Medis : CKD St V ON HD
Nomer Rekam Medik : 150xxx

B. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan bengkak pada kedua kaki, Merasa lemas dan kesemutan
pada kedua kaki

C. Riwayat Hemodialisa
Sejak Kapan :  8 bulan yang lalu
Frekuensi/minggu : 2 x seminggu (senin dan kamis)
Intake/ Output cairan per 24 jam
 Intake cairan : 700 ml/hari
 Output cairan : Urin 350ml/24 jam
 Makan/ minum : Makan 2x/hari, minum 4 gelas/hari
 Tidur/ istirahat : 6-8 jam/hari
 Penyakit saat ini : CKD St V ON HD
 Keluhan saat ini : Pasien mengatakan badan lemas dan kesemutan
pada kaki
 Kebiasaan lain : Pasien rutin meminum obat tekanan darah tinggi

D. Dialiser Disposible/ Akses Vaskuler


Dialiser yang digunakan adalah dialiser FX 80, dengan merk Fresenius Helixone
High-Flux, dan akses AV Shunt lengan sinistra
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum lemah
2. Kesadaran
CM dengan GCS: E=4 V=6 M=5
3. Tanda-tanda Vital
 TD : 121/86 mmHg
 N : 84 x/menit
 RR : 20 x/menit
 T : 36,2 C
4. Antropometri
BB pre HD : 62 kg
BB post HD : 60 kg
5. Pemeriksaan IPPA
a. Inspeksi
Tampak bengkak pada kedua kaki, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan,
b. Auskultasi
Peristaltik usus 11 x/menit
c. Perkusi
Abdomen pekak
d. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, teraba adanya penumpukan cairan pada kedua
kaki, pitting edema >3 detik
6. Pemeriksaan Penunjang
1. WBC = 6.17 103 /ul
2. RBC = 3.46 106 /ul
3. HGB = 9.3 g/dl
4. HCT = 27.3 %
5. PLT = 231 103 /ul
7. Faktor Resiko
a. Tindakan invasive HD pemasangan jarum AV pada daerah lengan kiri
pasien
b. Prosedur HD
Time : 4 jam
UF Goal : 2700 ml
UF Rate : 0,687 ml
c. Pembekuan Darah, Akses Vaskuler Lepas dan Hematoma
Diisi dengan kondisi kondisi pasien pre, intra, post HD.
kulit tampak bekas tusukan berwarna hitam, kulit tampak menghitam,
terpasang AV shunt tangan sinistra atas
III. ANALISA DATA

No. DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS: Kelebihan volume cairan Gangguan mekanisme
Klien mengatakan regulasi
bengkak pada kedua
kaki,dan Merasa lemas
DO:
1. Tampak edema pada
kaki
2. Pitting edema >3 detik
3. BB pre HD : 62 kg
4. BB post HD : 60 kg
5. Intake cairan : 700
ml/hari
6. Output cairan: Urin
350ml/24 jam

2 DS : keletihan Kondisi fisiologis


Pasien mengatakan
badan lemas dan
kesemutan pada kaki
DO :
1. Keadaan umum lemah
2. HB: 9.3 g/dl
3. Tanda-tanda Vital
TD :121/86 mmHg
N :84 x/menit
RR :20 x/menit
T : 36,2 C
4. Konjungtiva anemis

Prioritas masalah :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
I. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

No Hari/ Diagnosa NOC NIC Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1 Kamis Kelebihan Setelah dilakukan Manajemen Manajemen S:
3/06/21 volume cairan tindakan keperawatan Hemodialisis Hemodialisis Klien mengatakan
berhubungan selama 1 x 4 jam Pre HD : Pre HD : badan masih lemas dan
dengan diharapkan Kelebihan Observasi Observasi kaki masih bengkak
Gangguan volume cairan 1. Identifikasi tanda 1. Mengkaji tanda dan
mekanisme teratasi, dengan dan gejala serta gejala kebutuhan O:
regulasi kriteria hasil: kebutuhan hemodialisis (intake adanya edema
- Keseimbangan hemodialisis cairan 700cc output Klien tidak tampak
Cairan 2. Identifikasi cairan 350cc) dehidrasi
1. Tidak ada edema kesiapan 2. Mengkaji kesiapan
2. Tidak ada hemodialisis (mis. hemodialisis (TTV : A:
dehidrasi TTV, BB, TD: 121/86 mmHg, Masalah teratasi
3. haluaran urin Kelebihan cairan, N: 84 x/mnt, RR: 20 sebagian
meningkat kontraindikasi x/mnt, T: 36,2 C,
pemberian BB, 62 kg, intake P:
heparin) cairan 700cc output Intervensi dilanjutkan
Terapeutik cairan 350cc)
1. Siapkan peralatan Terapeutik
hemodialisis (mis. 1. Menyiapakan
Bahan habis pakai, peralatan
blood line hemodialisis
hemodialisis) (Dializer set, selang
2. Ambil sampel AVBL, Nacl 500 cc,
darah infuse set, spuit 20
Edukasi cc dan 5 cc, alkohol
Jelaskan tentang swab, hepavix, HD
prosedur hemodialisis pack, 2 buah fistula)
Kolaborasi 2. Cek kadar Hb (9,3
Kolaborasi pemberian g/dL)
heparin pada
bloodline
Intra HD : Edukasi
Observasi Menjelaskan tentang
Monitor TTV, tanda- prosedur HD
tanda perdarahan, (persiapan HD, HD
dan respon selama dilakukan berdurasi 4
dialisis jam)
Terapeutik Kolaborasi
1. Lakukan prosedur Kolaborasi pemberian
dialisis dengan heparin 20 cc
prinsip aseptik Intra HD :
2. Atur filtasi sesuai Observasi
kebutuhan Mengobservasi TTV,
penarikan Perdarahan dan respon
kelebihan cairan selama dialisis (TD:
3. Atasi hipotensi 140/95 mmHg, N: 90
selama dialisis x/mnt, RR: 18 x/mnt, T:
4. Hentikan 36,5 C, pasien tertidur)
hemodialisis jika Terapeutik
mengalami kondisi 1. Mempertahankan
yang teknik aseptik
membahayakan (selalu memakan
(syok) handscoon, mencuci
Post HD : tangan sebelum dan
Observasi sesudah melakukan
1. Monitor ttv pasca tindakan
hemodialisa 2. Mengatur filtrasi
2. Monitor BB sesuai kebutuha
3. Monitor Hb penarikan kelebihan
Terapeutik cairan (Time: 4 jam,
1. Ambil sampel UF Goal: 2700 ml,
darah UF Rate: 0,687 ml)
2. Timbang BB post Post HD :
HD Observasi
1. Mengkaji TTV (TD:
88/73 mmHg, N:
Edukasi 90x/mnt, RR:
Menyampaikan efek 20x/mnt, T: 36,4 C
samping hemodialisa 2. BB Post HD: 60 kg
Menyampaikan diet Terapeutik
yang diperlukan post Menimbang BB pasien
hemodialisa Edukasi
Kolaborasi Menyampaikan efek
Memberikan obat samping hemodialisa
untuk efeksamping (mual, muntah,
hemodialisa penurunan nafsu
makan, sakit kepala)
-Manajemen Menyampaikan diet
Hipervolemia yang diperlukan post
Observasi hemodialisa
1. Periksa tanda dan Kolaborasi
gejala kelebihan Memberikan obat untuk
volume cairanefeksamping
(mis. Ortopnea, hemodialisa
dyspnea, edema
dll) -Manajemen
2. Identifikasi Hipervolemia
penyebab Observasi
kelebihan volume 1. Memeriksa tanda
cairan dan gejala
3. Monitor status hypervolemia (mis.
hemodinamik Ortopnea, dyspnea,
4. Monitor intake dan edema dll)
outpun cairan 2. Memonitor status
5. Monitor tanda hemodinamik
hemokonsentrasi 3. Memonitor intake
6. Monitor kecepatan dan outpun cairan
infus ketat 4. Memonitor
7. Monitor efek kecepatan infus
samping diuretic ketat
Terapeutik Terapeutik
1. Timbang berat 1. Menimbang berat
badan setiap hari badan setiap hari
pada waktu yang pada waktu yang
sama sama
2. Batasi asupan 2. Membatasi asupan
cairan dan garam cairan dan garam
3. Tinggikan kepala Edukasi
tempat tidur 30-40 1. Menganjurkan
derajat melapor jika
Edukasi haluaran urin <0,5
1. Anjurkan melapor ml/kd/jam dalam 6
jika haluaran urin jam
<0,5 ml/kd/jam 2. Menganjurkan
dalam 6 jam melapor jika BB
2. Anjurkan melapor bertambah >1 kg
jika BB bertambah 3. Mengajarkan cara
>1 kg dalam sehari membatasi cairan
3. Ajarkan cara Kolaborasi
mengukur dan Berkolaborasi
mencatat asupan pemberian diuretic
dan haluaran urin
4. Ajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
diuretik

2 Kamis Keletihan Setelah dilakukan Manajemen Manajemen S:


3/06/21 berhubungan tindakan keperawatan Hemodialisis Hemodialisis pasien mengatakan
dengan kondisi selama 1 x 4 jam Pre HD : Pre HD : lemas mulai berkurang
fisiologis diharapkan Keletihan Observasi Observasi tetapi masih terasa
teratasi, dengan 1. Identifikasi tanda 1. Mengkaji tanda dan lelah.
kriteria hasil: dan gejala serta gejala kebutuhan
-Tingkat kelelahan kebutuhan hemodialisis (intake O:
1. Kelelahan tidak hemodialisis cairan 700cc output pasien dibantu oleh
ada 2. Identifikasi cairan 350cc) keluarga dalam
2. Kelesuan tidak kesiapan 2. Mengkaji kesiapan beraktivitas
ada hemodialisis (mis. hemodialisis (TTV : TTV :
3. Sakit kepala tidak TTV, BB, TD: 121/86 mmHg, TD : 88/73 mmHg
ada Kelebihan cairan, N: 84 x/mnt, RR: 20 N : 90 x/mnt
4. Nyeri otot dan kontraindikasi x/mnt, T: 36,2 C, RR : 20 x/mnt
sendi tidak ada pemberian BB, 62 kg, intake T : 36,4o C
5. Kegiatan sehari- heparin) cairan 700cc output BB post HD : 60 kg
hari tidak Terapeutik cairan 350cc)
terganggu 1. Siapkan peralatan Terapeutik A:
6. Kualitas istirahat hemodialisis (mis. 1. Menyiapakan Masalah teratasi
tidak terganggu Bahan habis pakai, peralatan sebagian
7. Kesadaran tidak blood line hemodialisis
terganggu hemodialisis) (Dializer set, selang P :
2. Ambil sampel AVBL, Nacl 500 cc, Intervensi dilanjutkan
darah infuse set, spuit 20
Edukasi cc dan 5 cc, alkohol
Jelaskan tentang swab, hepavix, HD
prosedur hemodialisis pack, 2 buah fistula)
Kolaborasi 2. Cek kadar Hb (9,3
Kolaborasi pemberian g/dL)
heparin pada Edukasi
bloodline Menjelaskan tentang
Intra HD : prosedur HD
Observasi (persiapan HD, HD
Monitor TTV, tanda- dilakukan berdurasi 4
tanda perdarahan, jam)
dan respon selama Kolaborasi
dialisis Kolaborasi pemberian
Terapeutik heparin 20 cc
1. Lakukan prosedur Intra HD :
dialisis dengan Observasi
prinsip aseptik Mengobservasi TTV,
2. Atur filtasi sesuai Perdarahan dan respon
kebutuhan selama dialisis (TD:
penarikan 140/95 mmHg, N: 90
kelebihan cairan x/mnt, RR: 18 x/mnt, T:
3. Atasi hipotensi 36,5 C, pasien tertidur)
selama dialisis Terapeutik
4. Hentikan 1. Mempertahankan
hemodialisis jika teknik aseptik
mengalami kondisi (selalu memakan
yang handscoon, mencuci
membahayakan tangan sebelum dan
(syok) sesudah melakukan
Post HD : tindakan
Observasi 2. Mengatur filtrasi
1. Monitor ttv pasca sesuai kebutuha
hemodialisa penarikan kelebihan
2. Monitor BB cairan (Time: 4 jam,
3. Monitor Hb UF Goal: 2700 ml,
Terapeutik UF Rate: 0,687 ml)
1. Ambil sampel Post HD :
darah Observasi
2. Timbang BB post 1. Mengkaji TTV (TD:
HD 88/73 mmHg, N:
Edukasi 90x/mnt, RR:
Menyampaikan efek 20x/mnt, T: 36,4 C
samping hemodialisa 2. BB Post HD: 60 kg
Menyampaikan diet Terapeutik
yang diperlukan post Menimbang BB pasien
hemodialisa Edukasi
Kolaborasi Menyampaikan efek
Memberikan obat samping hemodialisa
untuk efeksamping (mual, muntah,
hemodialisa penurunan nafsu
makan, sakit kepala)
Menyampaikan diet
 Manajemen energi yang diperlukan post
- Observasi hemodialisa
1. Identifk Kolaborasi
asi gangguan Memberikan obat untuk
fungsi tubuh yang efeksamping
mengakibatkan hemodialisa
kelelahan Manajemen Energi
2. Monitor Observasi
kelelahan fisik dan 1. Kaji rentang
emosional aktivitas yang dapat
3. Monitor dilakukan pasien
pola dan jam tidur 2. ADL secara mandiri
4. Monitor sesuai kemampuan
lokasi dan Terapeutik
ketidaknyamanan 1. Berikan latihan
selama melakukan gerak sesuai
aktivitas toleransi
- Terapeutik 2. Anjurkan untuk
1. Sediakan mengubah posisi
lingkungan dan tidak malas
nyaman dan bergerak
rendah stimulus 3. Latih pasien dalam
(mis. cahaya, pemenuhan
suara, kunjungan) kebutuhan
2. Lakukan rentang 4. Dampingi dan
gerak pasif Bantu pasien saat
dan/atau aktif mobilisasi dan
3. Berikan aktivitas bantu penuhi
distraksi yang kebutuhan
menyenangkan 5. ADLs pasien.
4. Fasilitas duduk di Berikan alat bantu
sisi tempat tidur, jika klien
jika tidak dapat memerlukan
berpindah atau 6. Ajarkan pasien
berjalan bagaimana
- Edukasi merubah posisi dan
1. Anjurkan tirah berikan bantuan jika
baring diperlukan
2. Anjurkan Edukasi
melakukan Informasikan aktifitas
aktivitas secara yang bisa dilakukan
bertahap oleh pasien
3. Anjurkan Kolaborasi:
menghubungi Kolaborasi dengan tim
perawat jika tanda medis dokter dalam
dan gejala tindakan hemodialisa
kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
- Kolaborasi
Kolaborasi dengan
tim medis lainnya
II. PROSES HEMODIALISIS

Hari/
No Pukul Evaluasi
Tanggal
PRE HEMODIALISIS
S: pasien mengatakan badan lemas dan kaki kesemutan
O:
- BB pre HD : 62 kg
- BB post hd : 60 kg
- TTV:
TD : 121/86 mmHg
N : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,2 C
Kamis ,
1 11.00 Wib - Hb: 9,3 g/dL
03/06/2021
- Alat HD sudah disiapkan

A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan (hemodialisa)

INTRA HEMODIALISIS
S:
-
O:
klien tampak tidur
UF goal : 2700
UF Rate : 0,687
QB : 150
TTV :
Kamis ,
1 12.00 Wib TD : 140/95 mmHg
03/06/2021
N : 98 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,5 C
- proses HD sedang berjalan
A:
- masalah belum teratasi
P:
- intervesi dilanjutkan
2 Kamis, 13.00 Wib S:
03/06/2021 -

O:
klien tampak tidur
UF goal : 2700
UF Rate : 0,687
QB : 200
TTV :
TD : 132/94 mmHg
N : 94 x/mnt
RR : 17 x/mnt
T : 36,5 C
- proses HD sedang berjalan
A:
- masalah belum teratasi
P:
- intervesi dilanjutkan
3 Kamis , 14.00 Wib S:
03/06/2021 -
O:
klien tampak tertidur
UF goal : 2700
UF Rate : 0,687
QB : 200
TTV : TD : 110/78 mmHg
N : 95 x/mnt
RR : 19 x/mnt
T : 36,5 C
- proses HD sedang berjalan
A : masalah belum teratasi
P : intervesi dilanjutkan

POST HEMODIALISIS
1 Kamis, 15.00 Wib S:
03/06/2021 - Klien mengatakan badan lemas berkurang, dan kaki tidak kesemutan lagi
O:
klien tampak lemah
UF goal : 2700
UF Rate : 0,687
QB : 200
TTV : TD : 88/73 mmHg N : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt T : 36,4o C
- BB post HD : 60 kg
- proses HD selesai
A:
- masalah teratasi
P:
- intervesi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai