Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL DAN LAPORAN ROLE PLAY

PENERIMAAN PASIEN BARU MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROFESIONAL DI RUANG MAWAR PUTIH
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

OLEH:
KELOMPOK CALLISTA ROY

1. Deven Fallo, S. Kep 1. M. Dani Ayyubil Luthfi, S.Kep


2. Devi Siska Ardianti, S. Kep 2. Moh. Iva Alwi A, S.Kep
3. Dicky Akbar Putra, S.Kep 3. Nino Geffidiana, S.Kep
4. Dinasty Putri Apri C, S.Kep 4. Santi Adityas K, S.Kep
5. Dwi Ayu Ratnasari, S.Kep 5. Setyawan Putra P, S.Kep
6. Kurun Ngaini, S.Kep 6. Sukrisno, S.Kep
7. M. Nur Karisudin, S.Kep 7. Wahyu Wulan Pangestu, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SATRIA BHAKTI NGANJUK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan IPTEK sangat mempengaruhi perkembangan ilmu
keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi
dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons
oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan belajar banyak
langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2010). Salah
satunya adalah pada saat penerimaan pasien baru.
Di ruang Intermediate sudah ada alur serah terima pasien baru,
tetapi pada pelaksanaanya masih belum optimal karena hanya sebatas
serah terima dari perawat yang mengantar lalu perawat ruangan
mengantar ke tempat tidur pasien dan melakukan anamnese mengenai
keluhan yang dirasakan.
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga yg sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan
pasien dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang
kebutuhan asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Essensi
dari penerimaan pasien baru adalah agar keluarga/pasien dapat
mengetahui prosedur tindakan, kelanjutan pengobatan/perawatan, tata
tertib ruangan dan keluarga/pasien dapat beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya. Sedangkan bagi perawat dapat meningkatkan komunikasi
antara perawat, keluarga/pasien, mengetahui kondisi pasien secara umum,
melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru, mengurangi
kecemasan keluarga/pasien serta membina hubungan saling percaya
Untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperawatan adalah salah satunya dengan melakukan proses penerimaan
pasien baru yang sesuai dengan alur yang terdapat dalam Model Asuhan
Keperawatan Profesional.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Menerapkan proses penerimaan pasien baru sesuai dengan standart
2. Tujuan Khusus :
a. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan
senyum dan salam
b. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat,
keluarga dan pasien
c. Mengetahui kondisi pasien secara umum
d. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru
e. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien
f. Membina hubungan saling percaya
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Pasien mendapatkan informasi tentang kondisi ruangan,
perawatan, obat, tata tertib ruangan, dan pelayanan.
b. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap
pelayanan keperawatan.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b. Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan
baik
c. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga kepada
perawat
3. Bagi Institusi
a. Terciptanya model asuhan keperawatan professional,
khususnya dalam hal penerimaan pasien baru.
b. Terlaksananya standar penerimaan pasien baru untuk
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib
ruangan.
B. Tujuan
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum dan
salam
2. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga dan
pasien
3. Mengetahui kondisi pasien secara umum
4. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru
5. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien
6. Membina hubungan saling percaya
C. Tahapan Penerimaan Pasien Baru
1. Tahap pra penerimaan pasien baru
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi (umum dan BPJS)
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain catatan
medik, obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang, catatan khusus dll)
e. Menyiapkan format pengkajian
f. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.
g. Menyiapkan nursing kit
h. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung serta sarana
dan prasarana yang ada di ruangan.
i. Menyiapkan lembar inventaris
2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan atau
perawat primer atau perawat yang diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan
mengantar ke tempat yang telah ditetapkan.
d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat
tidur (apabila pasien datang dengan branchard atau kursi roda) dan
berikan posisi yang nyaman.
e. Katim menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dan
catatan khusus dari perawat yang mengantar kemudian
mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien dari ruangan lain
dan penandatanganan antara perawat sebelumnya dengan Katim.
f. Perawat Katim atau PP melakukan pengkajian terhadap pasien
sesuai dengan format.
g. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
h. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi secara lisan, kepada pasien/keluarga diajak
orientasi ruangan dan keluarga tentang orientasi ruangan, perawatan
(termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat),
medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visite), tata tertib di
ruang mawar putih.
i. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang
telah disampaikan
j. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani lembar informed concent sentralisasi obat.
D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2. Dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer atau perawat pelaksana
yang telah diberi wewenang atau delegasi.
3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.
4. Saat berkomunukasi dengan pasien dan keluarga tetaplah tersenyum
dan gunakan komunikasi terapeutik

E. Peran perawat dalam penerimaan pasien baru


1. Kepala ruangan
a. Mendelegasikan kepada Katim atau PP
b. Memperkenalkan Katim atau PP
c. Menerima pasien baru
2. Katim
a. Menerima telepon dari rekam medik/IGD/Poliklinik
b. Menyiapkan lembar serah terima dan penerimaan pasien baru
c. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
d. Menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa
dan catatan khusus.
e. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, intervensi
dan implementasi keperawatan pada pasien baru.
f. Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang tata tertib ruangan,
situasi dan kondisi ruangan
g. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab dan memperkirakan hari perawatan jika memungkinkan.
h. Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
i. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Pelaksana
Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru
F. Alur Ruang Mawar Putih

Alur Pasien Masuk

Instalasi Rawat DaruratInstalasi Rawat Jalan Unit Ruangan Lain

Ruang Ruang Mawar Putih

Kelas Utama Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3


BAB III
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : 05 Februari 2018
Pukul : 09.00 WIB - selesai
Pelaksan :Kepala ruangan, Katim dan Perawat Pelaksana

Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan penerimaan pasien

baru

Tempat :Ruang Mawar Putih RSUD Kabupaten Sidoarjo


Sasaran :Pasien baru masuk di Ruang Mawar Putih
B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Wahyu Wulan Pangestu
Petugas IGD : Kurun Ngaini
PP : Devi Siska Ariska
PA : Dwi ayu Ratna
Pasien : Santi adityas K

C. Metode
Role play.
D. Media
1. Lembar serah terima pasien.
2. Lembar pengkajian pasien
3. Nursing kit
4. Lembar informed consent sentralisasi obat
5. Lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien
6. Welcome Book
3.5 Kerangka Kerja Penerimaan Pasien Baru

Pra
Karu memberitahu Katim dan PP akan ada
pasien baru

PP menyiapkan:
1. Lembar serah terima pasien dari ruangan
lain (kelengkapan administrasi)
2. Lembar pasien masuk rumah sakit
3. Lembar pengkajian pasien
4. Nursing kit
5. Lembar informed consent sentralisasi obat
6. Lembar tata tertib pasien dan keluarga
pasien
7. Kamar pasien (tempat tidur, kursi, meja,
saran khusus yang diperlukan seperti oksigen,
nebulezer, suction dll)

Pelaksanaan KARU, PP dan PA menyambut pasien baru

PP menjelaskan segala sesuatu yang


tercantum dalam lembar penerimaan pasien
baru (tata tertib rumah sakit, ruangan, pasien
sekamar, obat, perawatan)
Anamnesa pasien baru oleh PP dan PA

Post Terminasi

Evaluasi
Mekanisme Penerimaan Pasien Baru

TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA


Pra 1. KARU memberitahu PP bahwa akan Nurse 5 menit KARU
Penerimaan ada pasien baru Station Katim
pasien baru 2. PP menyiapkan hal-hal yang
diperlukan dalam penerimaan pasien
baru, diantaranya lembar pasien
masuk RS, lembar serah terima pasien
dari ruangan lain, lembar pengkajian,
lembar informed consent, nursing kit,
dan lembar tata-tertib pasien,lembar
inventaris
3. PP meminta bantuan PA untuk
mempersiapkan tempat tidur pasien
baru
4. KARU menanyakan kembali pada PP
tentang kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru.
5. PP menyebutkan hal-hal yang telah
dipersiapkan
Pelaksanaan 1. KARU dan PP menyambut pasien Kamar 20 menit KARU
penerimaan dan keluarga dengan memberi salam Pasien Katim
pasien baru serta memperkenalkan diri dan PP PP
pada klien/keluarga Pasien dan
2. PP menunjukkan pada pasien keluarga
tempat tidur yang akan ditempati.
3. PP menerima obat, alat, data
pemeriksaan penunjang yang dibawa
dan catatan khusus kemudian
mendokumentasikan pada lembar
serah terima pasien dari ruanagan lain.
4. Di tempat tidur pasien, PP
melakukan anamnesa dengan dibantu
oleh PA.
5. Kemudian PP mengisi lembar
pasien masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang
tercantum dalam lembar penerimaan
pasien baru.
6. Ditanyakan kembali pada pasien
dan keluarga mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
7. PP, pasien dan keluarga
menandatangani penerimaan dan
perseujuan persetujuan sentralisasi
obat.
8. PP dan PA kembali ke Nurse
Station.
Post 1. KARU memeriksa Nurse 5 menit KARU
penerimaan kelengkapan pengisian Station Katim
pasien baru dokumentasi PP
2. KARU melakukan
evaluasi tentang orientasi yang
telah dilakukan
3. KARU memberikan
reward pada PP dan PA
4. PP merencanakan
intervensi Keperawatan
ROLE PLAY PENERIMAAN PASIEN BARU
Kepala Ruangan : Wahyu Wulan Pangestu
Petugas IGD : Kurun Ngaini
PP : Devi Siska Ariska
PA : Dwi ayu Ratna
Pasien : Santi adityas K

Pra Penerimaan Pasien Baru


Di ruang mawar putih pada tanggal 30 Januari 2018 ada pasien baru dari IGD
pada jam 12.00 WIB.
Petugas IGD : (telpon ke ruangan mawar putih)
Karu : (menerima telpon dari IGD). “Selamat siang, mawar putih barat,
ada yang bisa di bantu?”
Petugas IGD : “Ada pasien baru nama Ny. K dengan diagnosa DM gangren pedis
sinistra dengan GCS 456. Apakah ada kamar , bu?”
Karu : “iya ada. Untuk pasien dengan DM gangren, bisa langsung
dimasukkan ke kamar non kelas”
Petugas IGD : “baik ibu terimakasih”

Karu menutup telpon dan memamnggil PP

Karu : “Ners ini ada pasien baru Ny. K dengan DM gangren pedis
sinistra dengan GCS 456. Apakah ada kamar non kelas yang
kosong?”
PP : “ada bu ruang K1”
Karu : “iya tolong nanti pasien barunya di tempatkan di kamar K, tolong
disiapkan kamarnya”
PP : “iya ibu siap”

Ners Devi kemudian memanggil Ners ratna untuk menyiapkan ruangan K1 yang
akan di tempati pasien baru

PP : “Ners Ratna tolong siapkan kamar K1 karena nanti akan ada


pasien baru dan saya akan menyiapkan lembar penerimaan pasien baru!”
PA : “iya bu”. (bersiap untuk menyiapkan kamar pasien baru)

Ners Devi menyiapkan lembar pasien, lembar serah terima pasien, lembar
pengkajian lembar informed consent, nursing kit, dan lembar tata-tertib pasien,
lembar hak dan kewajiban pasien, lembar assesment resiko jatuh, lembar
assesment nyeri.

Karu : “Ners bagaimana persiapan pasien barunya?”


PP : “Persiapannya sudah siap bu mulai dari lembar serah terima
pasien, lembar pengkajian, lembar informed consent, nursing kit,
dan lembar tata-tertib pasien, lembar hak dan kewajiban pasien,
lembar assesment resiko jatuh, lembar assesment nyeri”.
Karu :” iya,, semua sudah siap sebentar lagi pasien baru kita akan
datang”
PA : “iya bu”

Ners Ratna tiba diruang ners station

PP : “Ners Devi kamar K1 sudah di verbed dan sudah siap”


PA : “terimakasih Ners Ratna”
PP : “sama- sama Ners Devi”

Penerimaan Pasien Baru di Ruang Mawar Putih Barat (Pelaksanaan)


Pasien datang dari IGD dengan menggunakan brankar dan diantar oleh perawat
IGD pada jam 12.30 WIB

Perawat IGD : “Selamat siang. Saya membawa pasien baru dari IGD “
PP : “iya selamat siang”.
Perawat IGD : “ini pasien baru Ny. K dengan diagnosa DM gangren pedis
sinistra , GCS 456 dan pasien akan ditempatkan di kamar non
kelas”.

PP : “baik Ners Kurun. Saya cocokan dulu dengan data yang sudah
saya terima”

(Ners Devi memeriksa pasien baru)

PP : “Selamat siang bu. Perkenalkan saya perawat disini nama saya


perawat Devi saya yang akan merawat ibu. Bisa ibu sebutkan
identitas ibu?”
Px : “Nama saya Ny K. Rumah saya di Sidoarjo tanggal lahir saya 2-
4-1967”
PP : “Baik bu saya akan menjelaskan fungsi dari gelang ibu, fungsinya
adalah untuk identitas pasien, gelang ini berisi nama tanggal lahir
dan nomer register. Apakah ibu mengerti?”
Px : iya sus sudah mengerti.
PA : “Selain itu kegunaann gelang ibu yaitu sebagai mencocokan
identitas saat ibu dilakukan sebuah tindakan seperti injeksi (suntik
obat) juga untuk identifikasi apabila pasien memiliki alergi atau
adanya kekmungkinan resiko jatuh”
Px : “baik ners terimakasih”
Perawat IGD : “sudah cocok ya Ners Devi dengan pasiennya? Ini obatnya dan ini
status pasiennya”
PA : “iya Ners Kurun sudah sesuai. Iya terimakasih. Mari kita bawa ke
kamar pasien di kamar K1”.

Perawat IGD dan PA beserta PP mengatar pasien dan keluarga ke ruangan K1.
Setelah sampai di kamar K1. Perawat IGD kembali kerungannya. PP dan PA
melakukan anamnesa kepada pasien.

Perwat IGD : “Baik ners Devi dan ners Ratna saya kembali dulu ke ruangan”
PP dan PA : “Baik Nerrs Kurun terimakasih banyak”
Perawat IGD : “sama-sama”
PP : “ibu perkenalkan nama saya perawat devi dan saya Perawat ratna
disini yang akan merawat istri bapak”
Keluarga dan PX : “Iya sus”
PP : “Sebelumnya kami akan menjelaskan sedikit tentang ruangan
yang di tempati ibu, ibu sekarang di rawat di ruang mawar putih
kamar K1 bed nomor 1, ibu di rawat di ruang non kelas karena ibu
mempunyai luka diabet jadi semua pasien yang mempunyai luka
diabet di jadikan satu meskipun BPJS ibu kelas 1, 2 maupun kelas
3. Jadi tidak ada perbedaan,
Keluarga dan PX : iya sus, jika saya ada apa-apa lapor kemana sus ?
PP : “iya bu kalau ada apa apa ibu bisa lapor ke kantor perawat yang
berada di pojok sana (sambil menunjuk ruang perawat)”
Keluarga dan PX : “iya sus”
PP : “Pak istri anda yang bertanggung jawab adalah dokter dita beliau
adalah dokter spesialis penyakit dalam. Apakah bapak ibu sudah
mengerti ?”
Keluarga dan PX : “sudah sus”
PA : “Baik bu, saya disini akan menjelaskan tentang tata tertib di
ruang mawar putih ini, disini dalam satu kamar ada 3 tempat tidur
ya bu. Kalau mau buang sampah bekas makanan di sampah warna
biru dan kalau mau buang sampah bekas pasien contohnya (tisu
yang terkena ledir, darah, pempers atau yang terkena cairan tubuh
pasien di sampah warna kuning ya buk”.
PA : “Lalu saya akan membacakan HAK dan Kewajiban anda
sebagai pasien” (sambil membacakan hak dan kewajiaban
pasienn)
Keluarga dan PX : “Iya sus”
PA : “Lalu saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini
terlebih dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam
kunjungan dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan klien. Hari
senin-kamis dan sabtu Jam kunjungan pagi jam 11.00 sampai jam
12.00, kunjungan sore dari jam 16.00 sampai jam 18.00, dan hari
jumat Jam kunjungan pagi jam 10.00 sampai jam 11.00, kunjungan
sore dari jam 16.00 sampai jam 18.00 .Hari minggu/hari besar Jam
kunjungan pagi jam 10.00 sampai jam 12.00, kunjungan sore dari
jam 16.00 sampai jam 18.00 pengunjung yang masuk ruangan
maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat keluarga ibu yang
berkunjung lebih dari 2 orang disediakan ruangan untuk bergantian
menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
Keluarga dan PX : “tidak sus, sudah jelas”
PA :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya Bu. Selanjutnya saya akan
mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini.
Tempat tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada
pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan
yang kiri untuk menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada
lemari kecil disana nanti bisa dibuai untuk menyimpan buaian ganti
untuk bu dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar mandi,
jadi nanti bu bisa mandi atau buang air disini. Diatas TT ada bel, jika
bu membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat silahkan
menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak diperkenankan merokok
dan mohon bantuananya untuk menjaga kebersihan ruangan untuk
kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”
Keluarga dan PX : “tidak sus,”
PP : “ Disini ibu juga diberikan obat melalui infus yang akan diganti 3
hari sekali kalau tidak dipasang infus nanti obat yang melalui vena
tidak bisa masuk, apabila mengalami bengkak pada daerah sekitar
tangan yang di infus ibu bisa langsung lapor ke perawat ya biar
langsung diganti. Resiko dari pemasang infus apabila tidak tepat
pada vena akan mengakibatkan bengkak. Dan semua obat ibu di
jadikan satu di kantor perawat maka dari itu saya minta persetuan
bapak, apakah bapak setuju semua obat istri anda di jadikan satu di
tempat sentralisasi obat? Kalau setuju saya minta persetujuan dengan
ttd disini” ( sambil menyodorkan lembar persutujuan sentralisasi
obat)
Keluarga : “Baik sus kami setuju” (sambil menandatangani lembar
persetujuan)
PP : “Silahkan tanda tangan disini pak! Kemudian saya disini akan
menjelaskan tentang cuci tangan ya buka agar ibu dan keluraga
tidak terinfeksi kuman-kuman yang ada di lingkungan sekitar
(menjelaskan melalui leaflet) apakah ibu mengerti?”
Keluarga px : “iya sus”
PP : “baik kalu sudah mengerti semua saya kembali dulu ke kantor
dulu pak dan bu... jadi kantor perawatnya ada di ujung sana ya ibu
kalau ada apa-apa langsung lapor saja”
Keluarga px :” iya sus. Terimakasih banyak sus atas informasi yang di berikan “
PA : “sama-sama pak bu”.

PA dan PP kembali keruang perawat.


Post Penerimaan Pasien Baru
Karu : “sudah selesai penerimaan pasien barunya?”
PA : “sudah bu”.
Karu : “baik bisa saya lihat kelengkapan formulir penerimaan pasien
barunya? Oke saya evaluasi dari penerimaan pasien barunya sudah
cukup baik “
PA : “iya bu bisa, ini silahkan”
Karu : “Bagus disini sudah lengkap data penerimaan pasien barunya.
Semoga tetap di pertahankan ya” (sambil membuka status pasien)
PA : “baik terimakasih”
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan

Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa :

Dika Sukmana . Jakarta

---. 2003. Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan pada

perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai