Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENERIMAAN PASIEN BARU

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu:
Ibu Prestasianita S. Kep., Ns., M. Kep

KELOMPOK 1:
Muthia Maharani Yahya (19010099)
Nadhiratul Ulfa (19010101)
Nadiatul Khoiroh (19010102)
Niken Dwi Prastika (19010105)

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN INTERNASIONAL SCHOOL
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang
diberikan pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Penerimaan Pasien
Baru” ini tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah in kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan kesempatan, saran
serta masukan untuk kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari teknik
penulisan maupun materi. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
kami dapat memperbaikinya.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

Jember, 3 November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen penerimaan pasien baru merupakan peristiwa yang sangat penting untuk
membangun relasi antara perawat, sehingga bisa meningkatan kooperatif pasien dan
peningkatan mutu layanan. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan keperawatan
semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
teknologi kesehatan, serta kesadaran hukum, maka perlu ditanggapi secara sungguh
sungguh. Tanggapan ini harus dilakukan secara langsung dan nyata, salah satunya adalah
manajemen penerimaan pasien baru yaitu suatu cara dalam menerima kedatangan pasien
baru pada suatu ruangan (Nursalam, 2011). Penerimaan pasien baru merupakan gerbang
utama untuk membangun komunikasi relasi, saling percaya antara pasien, keluarga dan
perawat dan membantu pasien untuk beradaptasi dengan lingkungan ruman sakit sehingga
bisa menurunkan kecemasan pasien itu sendiri. Agar hal tersebut diatas terwujud maka
diperlukan manajeman penerimaan pasien baru yang benar sesuai dengan prosedur yang
ada mulai dari persiapan tempt tidur, dokumentasi, nursing kit, pelaksanaan dengan
menyambut pasten datang dengan terapeutik, mengorientasikan pasien, memberikan
penjelasan mengenai hak dan kewajiban pasien, peraturan rumah sakit, sentralisasi obat
,dokter yang merawat, jam kunjung dokter, melakukan anamese dan pemerikasan fisik
(Nursalam 2011) dalam (Winarni, n.d.).

Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga (Nursalam, 2012). Apabila penerimaan
pasien baru tidak dilakukan sesuai dengan standar prosedur bisa berakibat tidak terjalin
komunikasi yang baik antara perawat dengan pasien dan keluarga, pasien dan keluarga
sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, hal ini akan menimbulkan rasa tidak
diperhatikan dari pasien, yang akan berdampak pada penurunan rasa percaya pasien pada
tenaga kesehatan demikian juga kepuasan pasien manurun yang dapat membawa dampak
lebih luas menurunnya mutu pelayanan dan bisa menurunkan BOR rumah sakit tersebut.
Melihat permasalahan di atas salah satu strategi mengoptimalkan pendidikan perawat sejak
mahasiswa dalam menerima pasien baru agar sesuai dengan standar prosedur maka perlu
diberikan pengetahuan akan manajeman penerimaan pasien baru dan peran fungsi.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari penerimaan pasien baru ?

b. Apa tujuan utama dari penerimaan pasien baru ?

c. Bagaimana tahapan penerimaan pasien baru ?

d. Apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam menerima pasien baru ?

e. Bagaimana peran perawat dalam menerima pasien baru ?

f. Bagimana alur penerimaan pasien baru ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari penerimaan pasien baru.

b. Memberi informasi pada pembaca tentang penerimaan pasien baru.

c. Memberi informasi pada mengenai tahapan penerimaan pasien baru.

d. Mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam menerima pasien baru.

e. Mengetahu peran perawat dalam menerima pasien baru.

f. Memberi informasi mengenai alur penerimaan pasien baru.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penerimaan Pasien Baru

Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya rawat inap atau
keperawatan intensif. Dalam penerimaan pasien baru, maka disampaikan beberapa hal
mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan perawat-medis, dan tata tertib ruang,
serta penyakit. (Nursalam, 2006).

Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan Kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga (Nursalam, 2012) dalam (Winarni, n.d.)

2.2 Tujuan Penerimaan Pasien Baru

1) Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik.

2) Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan pasien.

3) Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum

4) Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS

2.3 Tahapan Penerimaan Pasien Baru

A. Tahap Prapenerimaan Pasien Baru

1) Menyiapkan kelengkapan administrasi.

2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuan pesanan.

3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru.

4) Menyiapkan buku status pasien dan format pengkajian keperawatan.

5) Menyiapkan informed concent sentralisasi obat.

6) Menyiapkan nursing kit.

7) Menyiapkan lembar tata tertib pasien, keluarga, dan pengunjung ruang


B. Tahap Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru

1) Pasien datang di ruang diterima oleh kepala ruang/ners primer/ners yang diberi
delegasi.

2) Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya.

3) Perawat menunjukkan kamar/tempat tidur pasien dan mengantar ke tempat yang


telah ditetapkan.

4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila


pasien datang dengan branchard/kursi roda) dan diberikan posisi yang nyaman.

5) Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.

6) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan, ners memberikan


informasi kepada pasien dan keluarga tentang orientasi ruang, keperawatan
(termasuk ners yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang
bertanggung jawab dan jadwal visite), dan tata tertib ruang serta penyakit.

7) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan.

8) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menandatangani
informed concent sentralisasi obat.

9) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien.

10) Perawat mulai melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format.

C. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

1) Pelaksanaan secara efektif dan efisien.

2) Dilakukan oleh kepala ruang atau ners primer dan/ atau ners associate yang telah
diberi wewenang/ delegasi.

3) Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.

4) Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik.

D. Peran Perawat dalam Penerimaan Pasien Baru

1) Kepala ruang (Karu)

a. Menerima pasien baru.

b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru


2) Perawat primer/ketua tim (PP)

a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru.

b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru.

c. Mengorientasikan pasien pada ruang.

d. Memberi penjelasan tentang ners dan dokter yang bertanggung jawab.

e. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru kepada


ners associate

f. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru

3) Perawat associate (PA) membantu ners primer dalam pelaksanaan peerimaan


pasien baru, pengkajian, dan pemeriksaan fisik pada pasien baru
2.4 Alur Penerimaan Pasien Baru

Pra Karu memberitahu PP akan ada pasien baru

PP menyiapkan:

1) Lembar pasien masuk rumah sakit;


2) Buku status dan lembar format pengkajian pasien;
3) Nursing kit;
4) Inform consent sentralisasi obat
5) Lembar tata-tertib pasien dan pengunjung
6) Lembar tingkat kepuasaan pasien
7) Tempat tidur pasien baru

Pelaksanaan KARU, PP, dan PP menyambut pasien baru

PP menjelaskan segala sesuatu yang tercantum


dalam lembar penerimaan pasien baru

Anamnesis pasien baru oleh PP dan PA

Terminasi Terminasi

Evaluasi
2.5 Mekanisme Penerimaan Pasien Baru

Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana

Persiapan 1. KARU memberitahu PP Nurse station 5 menit KARU


bahwa akan ada pasien PP
baru

2. PP menyiapkan hal-hal
yang diperlukan dalam
penerimaan pasien baru,
diantaranya lembar
pasien masuk RS,
lembar pengkajian,
lembar informed consent
pasien, nursing kit,
lembar tata tertib pasien
dan lembar kepuasan
pasien. PP meminta
bantuan PA untuk
mempersiapkan tempat
tidur pasien baru.

3. KARU menanyakan
kembali pada PP tentang
kelengkapan untuk
penerimaan pasien baru
dan memeriksa
kelengkapan dokumen
yang telah disiapkan.

4. PP menyebutkan hal-hal
yang telah dipersiapkan.

Pelaksanaan 1. KARU dan PP Kamar 20 menit KARU


mendatangi pasien dan pasien PP
keluarga dengan
PA
memberi salam serta Pasien dan
memperkenalkan diri, keluarga
PP, dan PA pada
pasien/keluarga.

2. PP mengisi lembar
pasien masuk serta
menjelaskan mengenai
beberapa hal yang
tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru.
PP menjelaskan tentang
penyakit yang diderita
pasien, terapi yang akan
dijalani, menjelaskan
dokter yang menangani
pasien dan jadwal
kunjungan, menjelaskan
fasilitas yang ada, serta
aturan yang ada di
rumah sakit. PP
mengorientasikan pasien
pada ruang / lingkungan
rumah sakit. PP dibantu
PA untuk melakukan
pengkajian ke ners an
dan pemeriksaan fisik
pada pasien. Penjelasan
yang terkait dengan
penyakit oleh dokter
yang merawat dan/atau
bisa didelegasikan
kepada perawat.
3. PP menanyakan kembali
pada pasien dan keluarga
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.

4. PP, pasien, dan keluarga


menandatangani lembar
penerimaan pasien baru

5. KARU, PP, dan PA


kembali ke Nurse Station

Penutup 1. KARU memeriksa Nurse 5 menit KARU


kembali kelengkapan Station PP
pengisian dokumen
PA
penerimaan pasien baru.

2. KARU memberikan
penghargaan pada PP
dan PA.

3. PP merencanakan
intervensi keners-an
TELAAH JURNAL

• Judul : Hubungan Penerapan SOP Penerimaan Pasien Baru Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien
• Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara penerapan sop
penerimaan pasien baru dengan tingkat kepuasan pasien
• Alur Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik korelasional
prospektif dengan pendekatan time series. Sampel penelitian adalah sebagian pasien dan
keluarga pasien yang rawat inap di Puskesmas Bareng sejumlah 33 orang dengan cara
kuota sampling.instrumen yang digunakan adalah ceklis penerimaan pasien baru dan
kuesioner tingkat kepuasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SOP penerimaan pasien baru di unit
rawat inap Puskesmas Bareng adalah tidak sesuai prosedur dan Tingkat kepuasan pasien
di unit rawat inap Puskesmas Bareng adalah Puas, dari uji statistic hasil hitung ρ value
0,909 lebih besar dari α 0,05 maka H0 diterima.
Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara penerapan
SOP Penerimaan pasien baru dengan tingkat kepuasan.
NASKAH ROLEPLAY

PENERIMAAN PASIEN BARU

Kepala Ruangan (Karu) :


Perawat Primer (PP) :
Perawat Associate (PA) :
Perawat UGD (PUGD) :
Pasien : Pemeran Pembantu
Ibu pasien : Pemeran Pembantu

Pra Penerimaan Pasien Baru

Di ruang rawat inap Flamboyan RS Darma Husada. Perawat primer, perawat associate beserta
Kepala ruangan sedang berkumpul di Nurse station saat shift pagi jam 08.00 saat itu. Kepala
ruangan menerima telepon dari UGD mengabarkan bahwa akan ada pasien baru dengan
diagnose medis alergi yang akan dirujuk ke ruang Flamboyan.

(Kring…kring..kring bunyi telepon)

Karu : Selamat pagi ruang Flamboyan dengan Ners .....


PUGD : Selamat pagi, saya dengan rofi mohon ijin bu, nanti pukul 09.00 ada pasien yang akan
masuk ruangan Flamboyan. Apakah ada kamar yang kosong bu ?
Karu : ada 2 ruang kosong, Flamboyan 2 dan Flamboyan 5.
PUGD : baik bu ,pasien bernama Nn. Ana usia 19 tahun dengan diagnose medis alergi.
Karu : Siap mas, terimakasih
Karu pun memberitahu PP jika akan ada pasien baru yang akan masuk ke ruangan
Flamboyan.

Karu : Ners ......, barusan saya dapat telepon dari UGD nanti pukul 10.00 akan ada pasien
baru dari UGD mau di antar kesini tolong di persiapkan perlengkapan untuk penerimaan pasien
baru ya sama anamnesanya di siapkan juga ya.
PP : iya bu.
Perawat primer menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien baru
diantaranya kelengkapan administrasi, lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar
inform consent, sentralisasi obat, nursing kids, lembar tata tertib pasien, lembar serah terima
dari ruangan lain.

Setelah itu Perawat Primer meminta tolong kepada Perawat Associate untuk
mempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru.

PP : Ners ........, nanti pukul 10.00 akan ada pasien baru, jadi tolong disiapkan tempat
tidurnya ya di kelas II, di bed Flamboyan 1 ya
PA : Baik ners.
Perawat Associate pun meninggalkan Nurse station dan pergi ke ruangan kelas II untuk
mempersiapkan tempat tidur pasien.

10 menit kemudian Perawat primer pergi ke ruangan kelas II tepatnya di bed Flamboyan
1 pasien dan bertemu perawat Associate yang sudah di dalam sebelumnya untuk memastikan
apakah sudah siap dan membicarakan berkas kelengkapan penerimaan pasien baru.

PA : bagaimana ners berkas-berkasnya sudah siap?


PP : iya sudah, ini juga nursing kids nya yang akan di butuhkan (sambil menunjuk nursing
kids di atas tempat tidur di depannya) dan gimana untuk tempat tidur pasiennya ?
PA : ini sudah siap ners, tempat tidurnya yang ini ( sambil menunjuk bed di depannya)
Kepala Ruangan pun menuju kelas II tepatnya di bed pasien dan menanyakan kembali
kepada perawat primer tentang kelengkapan penerimaan pasien baru.

Karu : Gimana ners PP dengan kelengkapannya?


PP : Ini sudah lengkap kelengkapannya bu, sudah saya teliti tadi.
Karu : (sambil membuka buka dan mengecek berkas2 kelengkapan)
PP : Ini juga pak nursing kids nya sudah siap jika dibutuhkan dan tempat tidur juga sudah siap
(sambil menunjuk nursing kids dan tempat tidur)
Karu : Oke bagus, kalau begitu kita tunggu mungkin sebentar lagi pasiennya akan datang,
terima kasih bantuannya.
PP & PA : Iya bu.

Pelaksanaan penerimaan pasien baru


Pasien Nn. Ana datang ke ruang kelas II ke bednya dengan memakai kursi roda
diantar oleh perawat UGD beserta ibu pasien. Kepala ruangan, perawat primer dan perawat
Associate menyambut kedatangan pasien dan keluarga beserta perawat UGD.

PUGD : Selamat pagi bu, saya rofi dari UGD mau mengantarkan pasien saya dari UGD.
Karu : atas nama Nn. Ana ya?
PUGD : Iya ners.
Karu : perkenalkan bu saya kepala ruangan disini, nama saya ........ dan ini perawat ....... dan
ini perawat .........
Pasien dan keluarga : Iya bu.
Perawat primer meminta tolong kepada perawat asosiate untuk membantu pasien
untuk dipindahkan ke tempat tidurnya.

PP : Ners ....... tolong bantu Nn. Ana pindah ke bednya ya


PA : baik ners.
Sementara Perawat associate membantu pasien, Perawat primer dan perawat UGD
melaksanakan serah terima pasien. PP menerima obat, alat, data pemeriksaan penunjang yang
dibawa dan catatan khusus kemudian mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien
dari ruangan lain.

PUGD : ini bu tadi dari ruang UGD (sambil menyerahkan kelengkapan yang disebutkan tadi)
P : Baik akan saya dokumentasikan di lembar serah terima
Perawat UGD dan perawat primer pun meninggalkan ruangan pasien.

Di nurse station datang keluarga pasien dengan membawa obat-obatan Nn. Ana dan
bertemu Perawat primer beserta keluarga menandatangani lembar penerimaan pasien baru
dan persetujuan sentralisasi obat.

Ibu pasien : permisi bu (masuk dan duduk)


PP : masuk, silahkan duduk bu, jadi begini Nn. A kan sudah dipindahkan ke ruangan
Flamboyan, jadi mengenai obat-obat Nn. N akan dikelola oleh perawat ya bu. Jadi nanti kalau
sudah waktunya Nn. A minum obat atau di suntik, saya yang akan memberikannya.
Bagaimana bu apakah ibu setuju? Kalau setuju ibu silahkan tanda tangan disini ya (perawat
memberikan inform consent sentralisasi obat) dan juga tanda tangan di lembar penerimaan
pasien baru ya bu?
Ibu pasien : baik bu (sambil membubuhkan tanda tangan) Ini bu obatnya (menyerahkan obat-
obatan Nn. Ana)
Ibu pasien meninggalkan nurse station dan kembali ke ruangan Nn. Ana.
Siangnya Perawat primer dan perawat associate menuju bed pasien untuk melakukan
anamnesa dan pengkajian Nn. Ana. Tapi sebelumnya Perawat primer mengorientasikan pada
Nn. Ana mengenai fasilitas ruangan, perawat yang bertanggungjawab dan sentralisasi obat,
dokter yang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan . perawat primer
dan perawat associate memasuki ruangan Nn. Ana.

PP : selamat siang mbak Ana


Pasien : siang suster
PA : mbak maaf saya akan melakuakan pengkajian kepada mbak, saya mau tanya terlebih
dahulu apa mbak ada keluhan ?
Pasien : muka saya masih sedikit gatal dan sedikit merah
PA : (sambil mencatat keluhan pasien) apakah mbak dulu punya riwayat penyakit alergi
seperti ini? Atau mungkin keluarganya ?
Pasien : tidak ada sus
PA : mbak ada alergi obat tidak atau makanan ?
Pasien : saya alergi kacang sus
PP : mbak ana bagaimana kejadianya bisa masuk rumah sakit ?
Pasien : Kemaren sore dirumah ada acara pernikahan kakak saya terus pas tengah malam itu
saya kelaparan nah saya makan masuk ke dapur tempat masak-masak pas saya lihat dibawah
tudung saji itu ada semacam nuget- nugetan langsung tanpa pikir panjang saya langsung
makan saja kan saya lagi lapar, setengah jam kemudian badan saya agak gatal trus muka saya
jadi merah seperti terbakar sama nafas saya agak tersengal-sengal sus trus sekitar pagi jam 2
saya dibawa sama keluarga saya ke Rumah Sakit Darma Husada ini sus langsung di IGD saya
dikasih obat sama dipasang infus sekarang sudah agak mendingan tinggal muka saya saja
yang seperti saya yang agak merah
PP : Maaf sebelumnya mas saya akan melakukan pemeriksaan TTV sebelumnya apakah mas
berkenan
Pasien : Iya sus silahkan
PP : Hasil Pemeriksaan TTV : TD = 120/80 mmHg, Nadi = 80 ,S = 36,50C, RR = 20
PP : saya dan rekan saya akan mengorientasikan kepada mas dan keluarga mengenai fasilitas
ruangan,perawat yang bertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter yang
bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan. Tujuannya untuk menjaga
kenyamanan mas dan keluarga. Waktunya sekitar 20-25 menit dan dilakukan ditempat ini.
Apakah mas bersedia ?
Pasien : iya suster
PP : Pertama mengenai fasilitasi ruangan ini disebelah kanan atau kiri ada lemari kecil, bisa
di pakai untuk menyimpan pakaian ganti keluarga, dibagian sana ada kamar mandi jadi bisa
mandi dan buang air disana, tempat tidur ini bagian bawahnya ada pemutarnya yang sebelah
kanan untuk menaikkan bagian kaki dan sebelah kiri untuk menaikkan kepala, diatas tempat
tidur ada bell, jika membutuhkan sesuatu dapat menekan bell kami akan datang. Kedua
perawat yang akan merawat mas selama di rawat sini dan menyuntikkan obat itu saya yam as,
dan dokter yang bertanggungjawab atas mas itu dokter syarifah ria, jadwal visitnya 2x
seminggu setiapa hari senin pagi dan rabu pagi, setiap hari itu dokter akan datang memeriksa
mas dan melihat perkembangan mas. Ketiga tata tertib ruangan ini tidak diperkenankan
merokok dan mohon bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan ini dan jam kunjung disini
dibatasi . jam kunjung pagi dari 09.00-11.00, jam kunjung sore dari 14.00-17.00 . jam
kunjung malam dari 06.00-19.30. pengunjung yang boleh masuk maksimal 2 orang, jadi
apabila ada kerabat yang menjenguk lebih dari 2 orang, di depan disediakan tempat duduk
untuk menunggu menjenguk secara bergantian. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin
ditanyakan mas ?
Pasien : tidak ada sus.
PA : baiklah ada yang ingin ditanyakan lagi mas ?
Pasien : tidak sus.
PA : kalau begitu kami permisi dulu ya mas.
Perawat primer dan perawat associate pun meninggalkan ruangan pasien.
Post penerimaan pasien baru

Karu datang dan memberikan reward pada Perawat primer dan perawat associate di
Nurse station yang sedang melaksanakan intervensi keperawatan untuk Nn. Ana

Karu : bagaimana tadi persiapan penerimaan dan orientasinya ?


PP : tadi sudah di lakukan, sudah beres bu.
Karu : terimakasih ya atas bantuannya, untuk kedepannya semoga lebih baik lagi ya
(Karu pun meninggalkan nurse station)
Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2528-3022

HUBUNGAN PENERAPAN SOP PENERIMAAN PASIEN BARU DENGAN


TINGKAT KEPUASAN PASIEN
(Relationship Of Application Of New Patient Reception Sop With Level Of Patient
Satisfaction)
Wemvi Kusuma Sari, Iswanto Karso, Miftachul Huda
STIKES Pemkab Jombang

ABSTRAK

Pendahuluan :Penerimaan pasien baru merupakan suatu prosedur ketika ada pasien baru datang ke sebuah
ruangan rawat inap).Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan sesuai standart maka besar kemungkinan akan
dapat menurunkan tingkat kepuasan pasien. tujuan penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara
penerapan sop penerimaan pasien baru dengan tingkat kepuasan pasien Metode
:Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional prospektif dengan pendekatan time series. Sampel
penelitian adalah sebagian pasien dan keluarga pasien yang rawat inap di Puskesmas Bareng sejumlah 33 orang
dengan cara kuota sampling.instrumen yang digunakan adalah ceklis penerimaan pasien baru dan kuesioner
tingkat kepuasan. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SOP penerimaan pasien baru di unit
rawat inap Puskesmas Bareng adalah tidak sesuai prosedur dan Tingkat kepuasan pasien di unit rawat inap
Puskesmas Bareng adalah Puas, dari uji statistic hasil hitung ρ value 0,909 lebih besar dari α 0,05 maka H0
diterima,didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara penerapan SOP Penerimaan pasien baru dengan tingkat
kepuasan. Pembahasan : disarankan untuk perawat dapat melaksanakan penerimaan pasien baru sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan sehingga pasien dan keluarga dapat berperan aktif dalam perawatan dan terjalin
hubungan kerjasama yang baik antara pasien dan petugas.

Kata kunci : Penerimaan pasien baru, kepuasan, Puskesmas.

ABSTRACT

Introduction : Receiving new patient is a procedure when a new patient come into a ward. Receiving new patient
does not appropriate will affect the belief of patient that make the decreasing of patient’s satisfaction to their
treatment. The purpose of the study is to know the correlation of SOP implementation and receiving the new
patient with the level of patients’ satisfaction in health care center of Bareng Jombang. Methode : This study was
an prospective analytic correlational with the time series approach. The samples were half of patient dan family
of patients who curing in health center of Bareng, Jombang as many as 33 people with quota sampling technique.
The instrument used checklist of new patient which already made by SOP and the satisfaction of new patient.
Result : The result of this study showed that the implementation of new patient was not appropriate and the level
of satisfaction was satisfied, from the statistical test ρ value 0,909 more than α 0,05 so H0 was accepted, there
was no correlation of the implementation of new patient received with the patients’ satisaction in wards of health
care center of Bareng.Discussion :The level of patient’s satisfaction was influenced several factors, one was
therapeutic communication in giving the information. From this result above was expected to do the next study
about this problem.

Keywords: Receiving New Patients, Patient’s Satisfaction, and Health Care Center.

PENDAHULUAN kualitas layanan yang bermutu adalah


dengan melakukan tindakan sesuai
Era global berdampak pada dengan standart operasional prosedur
tingginya kompetisi pada sektor (SOP). Standar Operasional Prosedur
kesehatan. Penyedia jasa layanan (SOP) merupakan panduan yang
kesehatan berlomba lomba memberikan digunakan untuk memastikan kegiatan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah operasional organisasi atau perusahaan
satu upaya untuk mempertahankan
berjalan dengan lancar (Sailendra, menurunkan tingkat kepuasan pasien akan
2015:11).. layanan yang diterima.
Indikator untuk menilai kualitasmutu Data dari unit rawat inap puskesmas
pelayanan adalah dengan menilai tingkat diketahui jumlah pasien yang pulang paksa
kepuasan pelanggan. Tjiptono (2006) pada bulan januari sebanyak 4 orang,
berpendapat bahwa kepuasan atau februari 2017 sebanyak 5 orang, dan maret
ketidakpuasan merupakan responpelanggan 2017 sebanyak 4 orang. Angka ini belum
sebagai hasil dan evaluasi ketidaksesuaian sesuai dengan standart indikatormutu yang
kinerja/tindakan yang dirasakan sebagai diharapkan yaitu angka kejadian pulang
akibat dari tidakterpenuhinya harapan. Pada paksa kurang dari 2%,dari analisa keluhan
dasarnya harapan klien adalah perkiraan yang sering muncul pada pasien pulang
atau keyakinan klien tertang pelayanan yang paksa salah satunya mengenai kurangnya
diterimanya akan memenuhi harapannya. penjelasan (perawat kurang informatif)
Menurut Griffith (1987) salah satu aspek tentang perawatan/ pengobatan sehingga
yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah pasien kurang memahami tentang program
Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu perawatan yang yang dijalaninya dan
sikap staf terhadap pasien ketika pertama membuat mereka tidak kooperatif.
kali datang di rumah sakit. Pada saat pasien Dari data tersebut penelitimelakukan survey
masuk rumah sakit, semua petugas harus pendahuluan dengan melakukan observasi pada
memperlakukan pasien dengan sopan dan pasien baru rawat inap. Dari pengamatan yang
professional, Karena pada saat inilah dilakukan peneliti selama 2 minggu kepada 36
layanan pada klien telah dimulai.pada awal pasien baru, dan didapatkan bahwa sejumlah
masuk ini apabila pasien menerima 5orang yang menanyakan letak kamar mandi dan
perlakuan yang kurang baik maka pasien mushola terutama pada pasien yang pertama kali
akan menganggap semua petugas kesehatan opname, 5 orangmenanyakan persyaratan peserta
tidak professional. Pelayanan yang diterima bpjs, 3pasien yang menanyakan jam visite dokter
dan dirasakan oleh klien dimulai pada saat dan 9 orang menanyakan tentang kejelasan
pertama kali masuk rumah sakit (menjadi penyakit dan terapi yangdiberikan. Hal hal
pasien baru). Saat seorang pasien baru tersebut diatas merupakan bagian dari kegiatan
memasuki ruang rawat inap, perawat akan penerimaan pasien baru dimana pasien seharusnya
melaksanakan prosedur penerimaan pasien mendapat penjelasan tentangtenaga medis,
baru. peraturan rumah sakit dan program perawatan.
Penerimaan pasien baru merupakan Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan pasien
suatu tata cara ataupun pedoman dalam baru selama ini telah dilakukan, tetapi masih
menerima pasien baru masuk. Penerimaan sederhana dan seringkali belum sesuai SOP yang
pasien baru merupakan suatu prosedur yang ditetapkan sehingga pasien belum memahami
dilakukan oleh perawat ketika ada pasien sepenuhnya terhadapberbagai informasi
baru datang ke sebuah ruangan rawat inap khususnya terkait dengan pelayanan keperawatan
dalam hal ini disampaikan beberapa hal yang akanditerimanya selama menjalani rawat
mengenai orientasi ruangan, pengenalan inap. Hal ini jika terjadi terus menerus dan tidak
tenaga perawat – medis, tata tertib ruang, mendapatkan upaya penanganan danperbaikan
dan penyakit.. Penerimaan pasien baru akan menyebabkan ketidak puasan pasien
merupakan salah satu bentuk pelayanan terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya
kesehatan yang komprehensif melibatkan sehingga pasien menjadi tidak loyal dan memilih
pasien dan keluarga, dimana sangat fasilitas kesehatan yang lain yang dapat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. memberikan pelayanan kesehatan sesuaidengan
Penerimaan pasien baru yang belum harapannya.
dilakukan sesuai standart maka besar
kemungkinan akan menurunkan mutu suatu
kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien
terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit,
yang tentunya juga
Tjiptono menyatakan bahwa setiap dalam penelitian ini menggunakan non
penyedia jasa wajib berupaya probability sampling dengan cara kuota
menyampaikan informasi jasa kualitas sampling, Kuota artinya penetapan subjek
terbaiknya kepada para pelanggan sejak berdasarkan kapasitas/daya tampung yang
pertama kali bertemu. Pendapat serupa diperlukan dalam penelitian. Sehingga
juga disampaikan Parasuraman & Berry ( dalam penelitian ini didapatkan sample
dalam supranto;2007)yang menyatakan sejumlah 33 orang. Penelitian ini
bahwa prosedur penerimaan pasien baru dilaksanakan pada tanggal minggu ke 1-2
merupakan sebuah kegiatan yang penting bulan Juli 2017
untuk dilakukan, penerimaan pasien baru
adalah pelayanan yang pertama dilakukan HASIL PENELITIAN
oleh unit rawat inap yang merupakan suatu
pengalaman yang selalu di ingat pasien dan Penelitian ini dilaksanakan di
merupakan salah satu penentu persepsi Puskemas Bareng yang terletak di Jl. Dr.
pasien terhadap pelayanan kesehatan di Soetomo No. 47 Desa Bareng Kecamatan
rumah sakit. Dengan demikian jelas bahwa Bareng. Luas tanah 1.887 m2, luasbangunan
kontak pertama sangat penting dalam 258 m2. Di Puskesmas Bareng pelayanan
memberikan penilaian kepuasan terhadap rawat inap 24 Jam, terdapat 18 tempat tidur
layanan keperawatan. Berdasarkan yaitu 8 tempat tidur pasien dewasa dan 8
pernyataan di atas maka peneliti tertarik tempat tidur anak-anak. Tabel
untuk meneliti tentang hubungan 4.1. menunjukkan bahwa hampir sebagian
penerapan SOP penerimaan pasien baru besar dari responden berusia 17-30 tahun
dengan tingkat kepuasan pasien di sejumlah 17 orang (51,5%). Tabel 4.2.
Puskesmas Bareng menunjukkan bahwa hampir seluruhnyadari
responden berjenis kelamin perempuan
METODE PENELITIAN sejumlah 31 orang (93,9 %). Tabel 4.3.
menunjukkan bahwa sebagian besar dari
Desain Penelitian Dalam Penelitian responden berpendidikan menengah
Ini Adalah analitik korelasional sejumlah 22 orang (66,6%). Tabel 4.4.
prospektif, yang dilakukan berupa menunjukkan bahwa sebagian besar dari
pengamatan terhadap peristiwa yangbelum responden Tidak bekerja sejumlah 20 orang
dan yang akan terjadi (Follow Up (60,6 %). Tabel 4.5. menunjukkan bahwa
Research) menggunakan pendekatan time sebagian besar dari responden pernah
series.Instrumen Dalam Penelitian Ini opname sejumlah 24 orang (72,7 %).
Adalah ceklis dan kuesioner. Ceklist atau Berdasarkan data khusus berisi
daftar cek adalah suatu daftar yang berisi tentang penerapan SOP penerimaan pasien
subjek dan aspek-aspek yang diamati. baru dan tingkat kepuasan pasien yaitu :
Ceklis penelitian ini menyesuaikan pada Tabel 4.6. menunjukkan bahwa hampir
SOP penerimaan pasien baru. seluruhnya dari responden dilakukan
Teknik pengambilan Kuesioner penerimaan pasien baru yang tidak sesuai
yang digunakan dalam penelitian ini prosedur yaitu sejumlah 27 orang (81%).
dimaksudkan untuk menghasilkan data Tabel 4.7. menunjukkan bahwa hampir
yang akurat yaitu dengan menggunakan seluruhnya dari responden puas dengan
skala Guttman. Dalam penelitian ini, layanan keperawatan yaitu sejumlah 28
peneliti menggunakan kuesioner yang orang (84.8%). Tabel 4.8. diketahui bahwa
terdiri dari 25 pertanyaan yang berisi 5 hampir seluruhnya (83%) responden yang
parameter kepuasan yaitu keandalan, mendapat penerimaan pasien baru tidak
kecepatan, citra, penampilan, sesuai SOP memiliki tingkat kepuasan puas
kepastian(Parasuraman, 2008).sampel sebanyak 23 responden
.
No. Usia Frekuensi Presentase (%)
1 17 – 30 tahun 17 51.5%
2 31 - 40 tahun 13 39.3%
3 41 - 55 tahun 3 9.0%
Total 33 100%

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Tabel 4.2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di unit rawat inap
Puskesmas Bareng, Jombang

No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)


1 Laki-laki 2 6,0%
2 Perempuan 31 93,9%
Total 33 100%

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan


Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di unit rawat inap Puskesmas
Bareng, Jombang

No. Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


1 Tidak sekolah 0 0
2 Pendidikan Dasar (SD, SMP) 11 33,3%
3 Pendidikan Menengah (SMA) 22 66,6%
4 Pendidikan Tinggi (Sarjana, 0 0
Diploma)
Total 33 100%

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


Tabel 4.4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di unit rawat inap
Puskesmas Bareng, Jombang

No. Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


1 Tidak bekerja 20 60,6%
2 Bekerja 13 39,3&
Total 33 100

4. Karakteristik responden berdasarkan riwayat opname.


Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan riwayat opname di unit rawat inap
Puskesmas Bareng, Jombang

No. Riwayat opname Frekuensi Presentase (%)


1 Belum pernah opname 9 27,2%
2 Pernah opname 24 72,7%
Total 33 100

Tabel 4.6. Distribusi frekuensi penerapan SOP penerimaan pasien baru di unit rawat inap
puskesmas Bareng, Jombang tahun 2017.

No. Penerapan SOP penerimaan pasien baru Frekuensi Presentase (%)


1 Tidak sesuai prosedur 27 81
2 Sesuai prosedur 6 18
Total 33 100
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi Tingkat kepuasan pasien di unit rawat inap puskesmas Bareng
Jombang tahun 2017.

No. Tingkat kepuasan pasien Frekuensi Presentase (%)


1 Tidak puas 5 15.2
2 Puas 28 84.8
Total 50 100

Tabel 4.8.Tabulasi Silang antara penerapan SOP penerimaan pasien baru dengan tingkat
kepuasan pasien di unit rawat inap puskesmas Bareng tahun 2017.

Tingkat kepuasan
Penerapan SOP Total
Puas Tidak puas
Sesuai SOP 5 15% 1 12% 9 100%
Tidak sesuai SOP 23 83% 4 16% 24 100%
Total 28 85% 5 15% 33 100%

PEMBAHASAN diharapkan terjalin komunikasi terapiutik


antara perawat dan pasien sehingga
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa kerjasama dapat terjadi sehinggamendukung
hampir seluruhnya dari responden kesembuhan pasien Dalam penerimaan
dilakukan penerimaan pasien baru yang pasien baru pasien akan mendapatkan
tidak sesuai prosedur yaitu sejumlah 27 penjelasan tentang program perawatan yang
orang (81%). akan dilakukan misalnya jadwal injeksi,
Nursalam (2016) mengatakan jadwal pemerikasaan laborat, jadwal rawat
penerimaan pasien baru merupakan suatu luka, nebulaizer, dll, sehingga diharapkan
prosedur yang dilakukan oleh perawat ketika pasien dan keluarga bisa berperan aktif.
ada pasien baru datang ke sebuah ruangan Kenyataan di lapangan bahwa
rawat inap dalam hal ini disampaikan penerimaan pasien baru belum dilakukan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, sesuai prosedur sungguh disayangkan
pengenalan tenaga perawat – medis, tata karena besar kemungkinan akan
tertib ruang, dan penyakit.. Penerimaan menyebabkan tidak terjalinnya komunikasi
pasien baru merupakan salah satu bentuk yang efektif sehingga pasien dan keluarga
pelayanan kesehatan yang komprehensif tidak berperan aktif dalam program terapi
melibatkan pasien dan keluarga, dimana yang akan memperpanjang hari perawatan,
banyak hal yang melibatkan interaksi antara selain itu tingkat kecemasan pasien juga
perawat dan pasien. Dalam penerimaan bisa meningkat karena kurangnya informasi
pasien baru akan dilakukan orientasi baik yang pada akhirnya dapat menurunkan
tentang ruangperawatan, fasilitas juga teman tingkat kepercayaan pasien terhadap
sekamar pasien bila ada. Di fase ini perawat pelayanan suatu Rumah Sakit, apalagi jika
juga akan memperkenalkan diri, dan prosedur itu sudah dibakukan dalam bentuk
memperkenalkan petugas kesehatan lainnya SOP.
dan sehingga diharapkan dengan saling Dalam pelaksanaan prosedur
mengenal pasien bisa menumbuhkan rasa penerimaan pasien baru ditempat penelitian
percaya pasien pada petugas dan dirasakan sudah baik oleh peneliti, namun
jugamengurangi tingkat kecemasan pasien. dengan keterbatasan instrument dimana
Hal hal yang berhubungan dengan kriteria penerimaan pasien baru dikatakan
administrasi akan disampaikan misal sesuai jika seluruh item terpenuhi, dan bila
tentang tatacara pembayaran, penjelasan salah satu item tidak dilakukan dikatakan
hak dan kewajiban pasien anjuran untuk tidak sesuai. Hal ini tentu menjadi tekanan,
tidak membawa barang berharga dan tentang kendala, bagi perawat pelaksana objek
sentralisasi obat, dengan melibatkan pasien penelitian sehingga faktor psikologis secara
dalam pengambilan keputusan tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan
penerimaan pasien baru.sehingga pengisian bahwa komunikasi dan pelayanan mampu
ceklis tidak sesuai dengan yang diharapkan. mempengaruhi kepuasan misalnya :
Selain itu faktor psikologis dari sisi pasien pelayanan yang cepat, tanggap, dan
juga mempengaruhi hasil pengisian keramahan dalam memberikan pelayanan
kuesioner dan ceklis. keperawatan.

Tingkat kepuasan pasien Hubungan penerapan SOP penerimaan


pasien baru dengan tingkat kepuasan pasien
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa hampir
seluruhnya dari responden puas dengan Dari penelitian diketahui bahwa
layanan keperawatan yaitu sejumlah 28 hampir seluruhnya (83%) responden yang
orang (84.8%). mendapat penerimaan pasien baru tidak
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang sesuai SOP memiliki tingkat kepuasan puas
dirasakan seseorang yang merupakan hasil sebanyak 23 responden. hasil Chi-kuadrat
dari membandingkan penampilan yang didapatkan ρ value 0,909 lebih besar dari α
dirasakan dalam hubungannya dengan 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat
harapan seseorang. (Wijono, 1994). disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
Kepuasan pasien adalah tingkat kepuasan antara penerapan SOP Penerimaan pasien
dari persepsi pasien dan keluarga terhadap baru dengan tingkat kepuasan pasien diunit
pelayanan kesehatan dan merupakan salah rawat inap puskesmas Bareng.
satu indikator kinerja rumah sakit. Bila Dalam teori kepuasan pasien
pasien menunjukkan hal-hal yang bagus disebutkan bahwa pendekatan petugas saat
mengenai pelayanan kesehatan terutama pertama kali pasien datang dan mutu
pelayanan keperawatan dan pasien informasi yang disampaikan, prosedur
mengindikasikan dengan perilakupositifnya, perjanjian, waktu tunggu fasilitas yang
maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa tersedia, out come terapi merupakan faktor
pasien memang puas terhadap pelayanan yang mempengaruhi kepuasan (wiyono,
tersebut. 1973). Upaya pendekatan dan penyampaian
Menurut Nursalam (2015) faktor yang informasi seperti apa yang dikerjakan apa
mempengaruhi kepuasan pasien, yaitu : yang dapat diharapkan dari pemberi layanan
Kualitas produk atau jasa, Harga, sangat diharapkan pasien. Memberikan
Emosional, Kinerja, aestetika, karakteristik informasi atau
produk, pelayanan, lokasi, fasilitas, memberitahukan sebelumya hal – hal yang
komunikasi,suasana dan desain visual. berkaitan dengan upaya atau tindakan
Dalam penelitian ini hampir medik yang akan dilaksanakan tentu akan
seluruhnya dari responden puas dengan lebih menyenangkan pasien.
layanan keperawatan dengan parameter Prosedur penerimaan pasien baru
kepuasan yang mengacu pada dimensi didalam nya terdapat unsur unsur diatas
kualitas yakni reability, responsive, dimana ada langkah langkah perawat harus
emphaty, tangiable, assurance. Dari memperkenalkan diri,memperkenalkan
observasi yang dilakukan peneliti selama dokter yang merawat dan juga
penelitian diketahui bahwa pasien dan memperkenalkan dengan pasien lainsebagai
keluarga merasa puas terhadap layanan upaya pendekatan. Dalam hal ini tentunya
keperawatan selama rawat inap dipuskesmas komunikasi terapiutik yang baikjuga sangat
bareng, hal ini terlihat dari ekspresi mereka diperlukan.Penjelasan tentang penyakit,
saat ditanyakan bagaimana tanggapan program terapi, jadwal pemeriksaan, tata
mereka tentang pelayanan yang sudah acara administrasi merupakan bagian dari
diberikan, ucapan terima kasih yang mutu informasi yang disampaikan, dan
berulang kali karena sudah dirawat dan untuk menjaga kualitas produk dan jasa
pujian tentang dokter dan perawat yang maka penerimaan pasien baru dibakukan
ramah, tanggap dan cekatan seolah dalam sebuah prosedur yang mempunyai
mewakili bahwa mereka puas, dari data data standart dalam bentuk SOP penerimaan
pengaduan masyarakat juga didapatkan pasien baru.
jumlah komplain tentang pelayanan rawat Penerimaan pasien baru yang
inap minimal. hal ini sesuai dengan teori belum dilakukan sesuai standart maka besar
kemungkinan akan membuat tujuan dari Beberapa saran yang dapat peneliti
penerimaan pasien itu tidak tercapai yaitu sampaikan kepada pihak yang terkait dalam
menerima dan menyambut kedatangan hal ini adalah:
pasien dengan hangat dan terapiutik, 1. Bagi peneliti selanjutnya
meningkatkan komunikasi antara pasiendan Diharapkan melakukan penelitian
perawat menurunkan tingkatkecemasan, hal kembali tentang prosedur penerimaan
ini akan menyebabkan tidak terjalinnya pasien baru apakah sudah sesuai SOP,
komunikasi yang efektif sehingga pasien dan mencari penyebab dari
dan keluarga tidak berperan aktif dalam ketidaksesuaian agar bisa menemukan
program terapi yang akan memperpanjang solusi dari permasalahan penerimaan
hari perawatan. Hari perawatan yang pasien baru. Instrument penelitian
panjang sering kali dianggap sebagai bentuk khususnya ceklis penerimaan pasien
produk layanan yang buruk yang pada baru sebaiknya tidak terlalu ketat,
akhirnya dapat menurunkan tingkat mungkin untuk kriterianya bisa dibuat
kepercayaan pasien terhadap pelayanan kriteria mayor dan kriteria minor
suatu Rumah Sakit, yang tentunya juga sehingga ada prioritas dan juga toleransi
menurunkan tingkat kepuasan pasien akan jika ada tindakan yang tidak bisa
layanan yang diterima. dilakukan. Diharapkan pada peneliti
Akan tetapi kenyataan dalam selanjutnya menggunakan faktor faktor
penelitian hampir semua pelaksanaan lain sebagai tolak ukur kepuasan pasien.
penerimaan pasien baru yang belum sesuai 2. Bagi perawat
prosedur akan tetapi tingkat kepuasan Diharapkan perawat dapat
pasiennya puas. Sehingga didapatkan meningkatkan kemampuan pendekatan
dalam penelitian ini didapatkan hasil tidak komunikasi terapiutik untuk menjalin
ada hubungan antara penerapan SOP kerjasama yang baik dengan pasien
penerimaan pasien baru dengan tingkat demi peningkatan mutu layanan.
kepuasan pasien menurut peneliti hal ini 2. Bagi instansi kesehatan
mungkin karena tingkat kepuasan pasien di Disarankan tim peningkatan mutu
puskesmas bareng dipengaruhi oleh factor layanan klinis melakukan supervisi
factor lain yang tidak diteliti dalam untuk tindakan keperawatan agar
penelitian ini. Disarankan bagi peneliti dilakukan ssesuai SOP
selanjutnyauntuk meneliti tentang tingkat
kepuasan pasien dengan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
tolak ukurlain yang lebih
KESIMPULAN DAN SARAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
KESIMPULAN Rineka Cipta
Asmadi, 2008. Tehnik Prosedural Konsep
Berdasarkan hasil penelitian yang dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
dilakukan di unit rawat inap Puskesmas Klien. Jakarta : Salemba Medika
Bareng dapat disimpulkan bahwa: Gde Muninjaya, 2012. Manajemen
1. Penerapan SOP penerimaan pasienbaru kesehatan. Jakarta: EGC
di unit rawat inap Puskesmas Bareng Nursalam, 2016, Konsep dan Penerapan
adalah tidak sesuai prosedur. Metodologi Penelitian Ilmu
2. Tingkat kepuasan pasien di unit rawat Keperawatan. Jakarta : Salemba
inap Puskesmas Bareng adalah Puas Medika
3. Tidak ada hubungan penerapan SOP Nursalam, 2016, Manajemen keperawatan
penerimaan pasien baru dengan tingkat aplikasi dalam praktik keperawatan
kepuasan Pasien. professional. Jakarta : Salemba
Medika
SARAN 2011. Manajemen Asuhan
Keparawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan Keperawatan semakin hari meningkat


seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi kesehatan, serta kesadaran
hukum, maka perlu ditanggapi secara sungguh sungguh. Penerimaan pasien baru merupakan
salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga
(Nursalam, 2012). Apabila penerimaan pasien baru tidak dilakukan sesuai dengan standar
prosedur bisa berakibat tidak terjalin komunikasi yang baik antara perawat dengan pasien dan
keluarga, pasien dan keluarga sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, hal ini akan
menimbulkan rasa tidak diperhatikan dari pasien, yang akan berdampak pada penurunan rasa
percaya pasien pada tenaga kesehatan demikian juga kepuasan pasien menurun yang dapat
membawa dampak lebih luas menurunnya mutu pelayanan dan bisa menurunkan BOR rumah
sakit tersebut.

3.2 Saran

Kami selaku penulis sangat menghimbau kepada rekan - rekan sekalian, pembaca
maupun perawat agar nantinya dapat melakukan tindakan penerimaan klien baru dapat
dilakukan dengan sesuai prosedur yang benar. Namun, dalam makalah kami tentunya masih
jauh dari kesempurnaan jadi kami sangat perlu kritikan dari dosen pembimbing maupun dari
pihak yang terkait dengan mata kuliah Manajemen Keperawatan agar dapat membangun
kwalitas perawat yang professional. Dalam proses keperawatan khususnya penerimaan pasien
baru sebaiknya perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga dalam
proses keperawatan kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta
: Salemba Medika

Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem.Alih bahasa • Dika Sukmana.
Jakarta

http://akhmadchoiri.wordpress.com/2012/11/14/makalah-prosedur-penerimaan-klien-baru/

http://praktikmanagemenkeperawatan.blogspot.com/2013/03/penerimaan-pasien-baru.html

Sari, Wenvi Kusuma., Iswanto, K., & Miftachul, H. (2017). Hubungan Penerapan SOP Penerimaan
Pasien Baru dengan Tingkat Kepuasaan Pasien. STIKES Pemkab Jombang.

Anda mungkin juga menyukai