Anda di halaman 1dari 6

ORIENTASI PASIEN BARU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keperawatan II

Dosen Pembimbing : Ns. Devi Nurmalia, S.Kep., M.Kep

Oleh :

Nur Holiza 22020115120012


Syeikha Mega Surya Pramita 22020115120042
Ibnati Haniyfatul Maghfiroh 22020115130103
Gias Luthfiana Sari 22020115130109
A15.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
ORIENTASI PASIEN BARU

A. PENGERTIAN
Orientasi terhadap pasien baru merupakan usaha memberikan
informasi/sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan pelayanan selama di rumah sakit (Ragusti, 2008
dalam Pratiwi, 2014). Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam
menerima kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan
pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan (Abdul, 2015).

B. TUJUAN
Tujuan orintasi pasien baru menurut Abdul (2015) antara lain:
1. Pasien dan keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit.
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia
dan cara penggunaannya
3. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
4. Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien
5. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum

C. TAHAPAN
Tahapan penerimaan pasien baru menurut Abdul (2015) antara lain:
1. Tahap pra penerimaan pasien baru
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan format pengkajian
e. Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
f. Menyiapkan nursing kit
g. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
h. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
i. Menyiapkan kartu penunggu
j. Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan, ketua tim,
atau perawat yang diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantar
ke tempat yang telah ditetapkan.
d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat
tidur (apabila pasien datang dengan branchard atau kursi roda) dan
berikan posisi yang nyaman.
e. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan
format.
f. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
g. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab
dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan
jadwal visite), dan tata tertib ruangan.
h. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang
telah disampaikan
i. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
j. Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat
kepuasan pasien

D. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Orientasi dilakukan saat pertama kali pasien datang (24 jam pertama)
dan kondisi pasien sudah tenang.
2. Orientasi dilakukan oleh PP (perawat primer).
Bila PP tidak ada PA (perawat asosiet) dapat memberikan orientasi
untuk pasien dan keluarga, selanjutnya orientasi harus dilengkapi
kembali oleh PP sesegera mungkin. Hal ini penting karena PP yang
bertanggung jawab terhadap semua kontrak atau orientasi yang
dilakukan.
3. Orientasi diberikan pada pasien dan didampingi anggota keluarga yang
dilakukan di kamar pasien dengan menggunakan format orientasi.
Selanjutnya pasien diinformasikan untuk membaca lebih lengkap
format orientasi yang ditempelkan di kamar pasien.
4. Setelah orientasi, berikan daftar nama tim atau badge kepada pasien dan
keluarga kemudian gantungkan daftar nama tersebut pada laci pasien.
5. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh PP atau yang
mewakili, terutama tentang daftar nama tim yang sudah diberikan,
sekaligus menginformasikan perkembangan kondisi keperawatan pasien
dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien.
6. Pada saat penggantian dinas (di kamar pasien), ingatkan pasien nama
perawat yang bertugas saat itu, bila perlu anjurkan pasien atau keluarga
melihat pada daftar nama tim.

E. PERAN PERAWAT
1. Kepala Ruangan (KARU)
a. Menerima pasien baru
2. Ketua Tim (Katim)
a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
c. Melakukan pengkajian pada pasien baru
d. Mengorientasikan klien pada ruangan
e. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
f. Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
g. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Associate (PA)
a. Membantu ketua tim dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru
DAFTAR PUSTAKA

Abdul., Ariyanti, S., Elly, L. 2013. Hubungan perilaku caring perawat dengan
tingkat kepuasan pasien rawat inap rumah sakit. Diakses pada 04
November 2018 melalui
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e403ff6b6bf1791519e89042e6af03a2.pd
f
Pratiwi, W, D., Sari, Y, K,. 2014. Pengaruh orientasi pasien baru terhadap
tingkat kepuasan pasien. Volume 1. Nomor 1. Jurnal Ners dan Kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai