Anda di halaman 1dari 15

RESEUME KEPERAWATAN TN.

S DENGAN CKD
DI RUANG HEMODIALISA
RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Made Adhitya Affanda
NIM: 11194692110106

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : CKD Stadium II


NAMA MAHASISWA : Made Adhitya Affanda
NIM : 11194692110106

Banjarmasin, Desember 2021

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Asmadi, S. Kep., Ns., M. Kep M. Sobirin Mochtar, Ns., M. Kep


NIP. 197611161996031001 NIK. 1166052018124

RESUME HEMODIALISA
II. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal pengkajian : 09 Desenber 2021
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 30 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Rawasari
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal masuk RS : 9 Desember 2021 (Rawat jalan)
Diagnosa Medis : CKD Stadium II
Nomer Rekam Medik : 1.34.xx.xx

B. Keluhan Utama
 Pasien mengatakan susah berjalan karena terjatuh di kamar mandi dan
terlihat memar di bagian kaki sebelah kiri. Pasien mengeluh pusing dan
badan lemas

C. Riwayat Hemodialisa
Sejak Kapan :  5 tahun yang lalu
Frekuensi/minggu : 2x seminggu (senin dan kamis)

Intake/ Output cairan per 24 jam


 Intake cairan : 900 ml/hari
 Output cairan : Urine 220 ml/24 jam, muntah (-)
 Makan/ minum : Makan 2x/hari, minum 3 gelas/hari
 Tidur/ istirahat : 6-8 jam/hari
 Penyakit saat ini : CKD Stadium II
 Keluhan saat ini : pasien mengatakan susah berjalan karena terjatuh di
kamar mandi dan terlihat memar dibagian sebelah kiri. Pasien mengeluh
pusing dan badan lemas.
 Kebiasaan lain : Pasien rutin kontrol ke RSUD Ulin Banjarmasin
dan meminum obat darah tinggi dan ginjal secara rutin.

D. Dialiser Disposible/ Akses Vaskuler


Dialiser yang digunakan adalah Polyflux 140 dan akses AV tangan
sinistra.

E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum muka pucat
2. Kesadaran
CM dengan GCS: E=4 V=6 M=5
3. Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah : 155/89 mmHg
 Nadi : 75x/menit
 Respirasi : 22x/menit
 Suhu : 36,0 °C
4. Antropometri
BB pre HD : 80 kg
BB post HD : 82 kg
5. Perhitungan GFR
Rumus GFR
(140 - usia) x BB / (72 x serum kreatinin)
Diket:
Usia : 30 Tahun
BB : 82 Kg
Serum kreatinin : 3 mg/dl
Jawab:
= (140-30) x 82 kg / (72 x 3)
= 9.020 / 216
= 41,7
Kesimpulan
Stage 3b: Penurunan derajat berat dengan GFR 30-44

6. Pemeriksaan IAPP
a. Inspeksi
Keadaan umum cukup baik, tingkat kesadaran composmentis,
GCS= E:4, V:5, M:6, Wajah klien tampak pucat, pada bagian
ekstrimitas kiri atas terpasang akses vascular fistula, Tidak
terdapat asites pada abdomen, tidak tampak benjolan, tampak lesi
post operasi di lengan sebelah kiri, tidak terpasang drain.
b. Auskultasi
Paru : Suara napas vesikuler
Jantung : suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan
Abdomen : Peristaltik usus 16x/menit
c. Perkusi
Lapang paru terdengar sonor, pada jantung terdengar redup dan
pada abdomen terdengar timpani.
d. Palpasi
Akral teraba dingin, CRT < 2 detik, tidak terdapat edem pada
ekstrimitas, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak teraba
pembesaran hepar.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin: 11,1 gr/dl.
b. Kreatinin: 4 mg/dl
8. Faktor Resiko
a. Tindakan invasive HD pemasangan jarum AV pada daerah lengan
sinistra pasien
No. Item Penilaian Alat Hemodialisa
1. Waktu (wita) 08.00 09.00 10.00 12.00
WITA WITA WITA WITA
2. QB (ml/mm) 150 150 150 150
3. Tekanan 165/95 160/90 155/89 155/89
Darah (mmHg) mmHg mmHg mmHg mmHg
5. Tekanan Arteri 5 3 4 4
(mmHg) mmHg mmHg mmHg mmHg

6. TMP (mmHg) 16 14 15 14
mmHg mmHg mmHg mmHg
8. UF.Rate (L/h) 0.38 1,1 0.28 1.5
9. UF. Goal (L) 1.5 1.5 1.5 1,5
10. Time UF 4 Jam wita
Dialisis

b. Pembekuan Darah, Akses Vaskuler Lepas dan Hematoma


Diisi dengan kondisi kondisi pasien pre, intra, post HD.
Kulit tampak bekas tusukan berwarna hitam, kulit tampak
menghitam, terpasang AV shunt sebelah tangan sinistra.

III. ANALISA DATA

No. DATA MASALAH ETIOLOGI

1. Data Subjektif: Hipervolemia Gangguan Mekanisme


 Pasien mengeluh pusing Regulasi
dan badan lemas Penyakit Ginjal
Data Objektive:
 Intake cairan
(900ml/24jam) > Output
cairan (220ml)
 Pasien mengalami
oliguria (output urine
hanya 220 ml/24 jam //
Oliguria <240ml/24jam)
 Balance cairan (+630)
 Serum kreatinin: 4mg/dl
 BB pre HD : 80 kg
BB post HD : 82 kg
 GFR : 41,7 Stage 3b
Penurunan derajat berat
dengan GFR 30-44
2. Data Subjektif : Gangguan Penurunan kekuatan otot
 pasien mengatakan Mobilitas Fisik

susah berjalan karena


terjatuh di kamar mandi.
Data Objektive:
 Terlihat memar dibagian
kaki sebelah kiri

Prioritas masalah :
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi penyakit ginjal (CKD).
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d penurunan kekuatan otot.
I. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI

No Hari/ Diagnosa SLKI SIKI Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan
1. Kamis 09 Hipervolemia Keseimbangan cairan Manajemen Hemodialisis Pre HD : S:
Desember b.d Gangguan (L.03028) (I.09288) Observasi  Pasien mengatakan
r 2021 mekanisme Setelah dilakukan Pre HD : 1. Mengkaji tanda dan gejala pusing berkurang
regulasi tindakan keperawtan 1x3 Observasi kebutuhan hemodialisis O:
penyakit ginjal jam diharapkan status 1. Identifikasi tanda dan (intake cairan 1500cc  Pasien masih
(CKD) cairan dengan kriteria gejala serta kebutuhan output cairan 500cc) tampak lemas
hasil: hemodialisis 2. Mengkaji kesiapan  Input: 1.500 cc
1. Asupan cairan 2. Identifikasi kesiapan hemodialisis (TTV: TD:  Ouput: 500cc
meningkat hemodialisis (mis. TTV, 175/95 mmHg, N: 86  TD : 178/113 mmHg
2. Haluaran urine BB, Kelebihan cairan, x/mnt, RR: 20 x/mnt, T:  BB Pre HD: 80 kg
meningkat kontraindikasi 36,7 ⁰C, BB, 80 kg, intake  BB Post HD: 82 kg
3. Tekanan darah pemberian heparin) cairan 1500cc output A :
membaik Terapeutik cairan 500cc  Masalah teratasi
1. Siapkan peratan Terapeutik sebagian
hemodialisis (mis. 1. Menyiapakan peratalan P :
Bahan habis pakai, hemodialisis (Dializer set,  Intervensi
blood line hemodialisis) selang AVBL, Nacl 500 dilanjutkan
2. Ambil sampel darah cc, infuse set, spuit 20 cc
Edukasi dan 5 cc, alkohol swab,
1. Jelaskan tentang hepavix, HD pack, 2 buah
prosedur hemodialysis fistula)
Kolaborasi 2. Cek kadar Hb (6,8 g/dL)
1. Kolaborasi pemberian Edukasi
heparin pada bloodline 1. Menjelaskan tentang
Intra HD : prosedur HD (persiapan
Observasi HD, HD dilakukan
1. Monitor TTV, tanda- berdurasi 4 jam)
tanda perdarahan, dan Kolaborasi
respon selama dialysis 1. Kolaborasi pemberian
Terapeutik heparin 1 cc
1. Lakukan prosedur Intra HD :
dialisis dengan prinsip Observasi
aseptik 1. Mengobservasi TTV,
2. Atur filtasi sesuai Perdarahan dan respon
kebutuhan penarikan selama dialisis (TD:
kelebihan cairan 174/95 mmHg, N: 85
3. Atasi hipotensi selama x/mnt, RR: 20 x/mnt, T:
dialisis 36,5 C, pasien tertidur)
4. Hentikan hemodialisis Terapeutik
jika mengalami kondisi 1. Mempertahankan teknik
yang membahayakan aseptik (selalu memakan
(syok) handscoon, mencuci
Post HD : tangan sebelum dan
Observasi sesudah melakukan
1. Monitor ttv pasca tindakan
hemodialisa 2. Mengatur filtrasi sesuai
2. Monitor BB kebutuha penarikan
3. Monitor Hb kelebihan cairan (Time:
Terapeutik 3,5 jam, UF Goal: 1.5 ml,
1. Ambil sampel darah UF Rate: 0,38 ml)
2. Timbang BB post HD Post HD :
Edukasi Observasi
1. Menyampaikan efek 1. Mengkaji TTV (TD: 175/95
samping hemodialisa mmHg, N: 90x/mnt, RR:
2. Menyampaikan diet 20 x/mnt, T: 36,5 C
yang diperlukan post 2. Memonitor BB
hemodialisa BB Post HD: 80 kg
Kolaborasi Terapeutik
1. Memberikan obat untuk 1. Mengambil sampel darah
efeksamping 2. Menimbang BB pasien
hemodialisa BB post HD 80 kg
Edukasi
1. Menyampaikan efek
samping hemodialisa
(mual, muntah, penurunan
nafsu makan, sakit
kepala)
Kolaborasi
1. Memberikan obat untuk
efek samping hemodialisa
2. Kamis, 09 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi Observasi S:
Desember Mobilitas Fisik Tindakan keperawatan (I.05173) 1. Mengidentifikasi adanya  Pasien mengatakan
b/d selama 1x 3 jam, Observasi nyeri atau keluahan fisik
r 2021 mulai bisa
Penurunan diharapkan gangguan 1. Identifikasi adanya nyeri 2. Mengidentifikasi toleransi
Kekuatan Otot mobilitas fisik teratasi atau keluahan fisik fisik melakukan pergerakan menggerakan kakinya.
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik 3. Monitor frekuensi jantung O:
(D.0054) Mobilitas Fisik melakukan pergerakan dan tekanan darah  Pasien tampak bisa
(L.05042) 3. Monitor frekuensi sebelum memulai
 Pergerakan jantung dan tekanan mobilisasi menggerakan kakinya
ekstremitas, dari darah sebelum memulai 4. Meonitor kondisi umum A:
sedang (3) ke mobilisasi selama melakukan  Masalah teratasi
meningkat (5) 4. Monitor kondisi umum mobilisasi
 Kekuatan otot, dari selama melakukan sebagian
sedang (3) ke mobilisasi Terapeutik P:
meningkat (5)
1. Memfasilitasi aktifitas  Intervensi dilanjutkan
 Rentang gerak, dari Terapeutik
mobilisasi dengan alat
sedang (3) ke 1. Fasilitasi aktifitas
bantu
meningkat (5) mobilisasi dengan alat
2. Memfasilitasi melakukan
 Kaku sendi, dari bantu
pergerakan
sedang (3) ke 2. Fasilitasi melakukan
3. Melibatkan keluarga untuk
menurun (5) pergerakan, (jika perlu)
membantu pasien dalam
 Kelemahan fisik, dari 3. Libatkan keluarga untuk
meningkatkan pergerakan
membantu pasien
sedang (3) ke
dalam meningkatkan
menurun (5) pergerakan

Edukasi
Edukasi
1. Menjelaskan tujuan dan
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
prosedur mobilisasi
2. Menganjurkan melakukan
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
mobilisasi dini 3. Mengjarkan mobilisasi
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
sederhana yang harus dilakukan, (mis. Duduk di
dilakukan, (mis. Duduk tempat tidur, duduk di sisi
di tempat tidur, duduk di tempat tidur, pindah dari
sisi tempat tidur, pindah tempat tidur ke kursi)
dari tempat tidur ke
kursi)

II. PROSES HEMODIALISA

Hari/
No Pukul Evaluasi
Tanggal
PRE HD
1 Kamis, 09 07.00 S:
November Wita - Pasien mengatakan badan lemas
2021 O:
- TTV:
TD : 175/95 mmHg
N : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
- BB: 80 kg
- Hb: 6,8 g/dL
- Alat HD sudah disiapkan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan (hemodialisa)

INTRA HEMODIALISA
S:
08.00 -
WITA O:
klien tampak tidur
UF goal : 1.5
UF Rate : 0.38
QB : 200
Kaamis , TMP: 16
09 TTV :
1
Desember TD : 174/100 mmHg
2021 N : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
- Proses HD sedang berjalan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervesi dilanjutkan
2 Kamis, 09 09.00 S:
-
O:
klien tampak tertidur
UF goal : 1.5
UF Rate : 1,1
QB : 200
TTV :
Desember TD : 175/99 mmHg
WITA
2021 N : 93 x/mnt
RR : 19 x/mnt
T : 36,5 C
- Proses HD sedang berjalan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervesi dilanjutkan
3 Kamis, 09 10.00 S:
Desember WITA -
2021
O:
klien tampak tidur
UF goal : 1.5
UF Rate : 0.28
QB : 200
TTV :
TD : 175/94 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,4 C
- Proses HD sedang berjalan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervesi dilanjutkan
4 Senin, 08 12.00 S:
November WITA - Pasien mengatakan pusing berkurang
2021 O:
- Pasien masih tampak pucat
- UF goal : 1.5
- UF Rate : 1.5
- QB : 200
- TTV :
TD : 175/99 mmHg
N : 85 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,4 C
- Proses HD sedang berjalan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervesi dilanjutkan
POST HEMODIALISA
5 Kamis, 09 12.00 S:
Desember WITA - Pasien mengatakan pusing berkurang
2021 O:
- UF goal : 1.5
- UF Rate : 1.5
- QB : 200
- TTV :
TD : 175/94 mmHg
N : 85 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,4o C
- BB post HD : 48 kg
- Proses HD selesai
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervesi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai