A
DENGAN DOC. ec. SEPSIS AKI + HEMATURIA
DIRUANG ICU RSUD ULIN
BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Arya Andika Saputra, S. Kep
11194692010061
Menyetujui,
…………………………………. …………………………………….
NIK. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
…………………………………. …………………………………….
NIK. NIK.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 27-10-1963 Usia : 57 Tahun
NO RM : 1-4x-xx-x9
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 05 Juni 2021 Jam: 18.00 WITA
Tanggal Masuk Ruang ICU : 06 Juni 2021 Jam 22.30 WITA
Tanggal dan Waktu Pengkajian : 07 Juni 2021 Jam 09.00 WITA
Diagnosa Medis : Doc. e.c Sepsis AKI + Hematuria
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran
3. Tingkat Kesadaran
a. Kesadaran Kuantitatif/Glasgow Coma Scale (GCS) :
Respon membuka mata/Eye : 2
Respon Verbal :3
Respon Motorik :5
Total GCS : 10 (Delirium)
b. Kesadaran Kualitatif :
Pasien dengan kesadaran Delirium dimana keadaan
kondisi pasien membuka mata dengan rangsangan nyeri, pasien
mengelurkan kata-kata tidak jelas , dan pasien menjauhkan
stimulus saat diberi rangsangan nyeri.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital dan Hemodinamik
Tekanan Darah : 118/80 mmHg
MAP : 92 mmHg
Heart Rate : 110 x/menit
Temperature : 36,6 0C
Respirasi : 26 x/menit
Ventilasi
Terpasang Nasal Canul 3 Lpm
b. Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
1) B1 (Breath)
Jalan napas tidak tampak sekret, frekuensi napas 26x/menit
reguler, bentuk dada normal, tidak tampak adanya
penggunaan otot bantu napas, pasien terpasang nasal canul 3
lpm, SPO2 98%, pergerakan dinding dada simetris, suara
napas vesikuler
2) B2 (Blood)
Tekanan darah : 118/80 mmHg
Nadi : 110 x/menit
Pulsasi iktus kordis tidak terlihat, tidak terlihat adanya
bedungan vena jugularis, CRT < 2 detik, akral teraba hangat,
bunyi jantung s1/s2 tunggal.
3) B3 (Brain)
kesadaran delirium, nilai GCS E(2)V(3)M(5), pupil pasien
isokor, tidak ada kejang, pasien tidak ada gangguan
pendengaran dan penglihatan T : 36,6 0C
4) B4 (Bladder)
Pasien terpasang kateter, warna urine kuning jernih, untuk
balance cairan dilakukan dalam monitoring 1 jam/1 jam
perhitungan balance cairan didapatkan
Intake 166 cc/1jam
Output urine = 3195 cc/24 jam
IWL = 19
Balance cairan: + 226
5) B5 (Bowel)
mukosa bibir pasien lembab, bentuk abdomen normal, tidak
terlihat adanya benjolan/massa pada daerah abdomen, pasien
terpasang NGT, bising usus 6-7x/menit, saat perkusi timpani
pada daerah abdomen, tidak ada BAB
6) B6 (Bone)
Skala aktivitas : 4 (dibantu total)
Skala kekuatan otot :
1111 1111
1111 1111
Keterangan :
0 : lumpuh total
1 : ada kontraksi
2 : dapat menggunakan dengan bantuan
3 : dapat melawan gravitasi
4 : dapat menahan tahanan ringan
5 : dapat menahan tahanan berat
Skala Morse
7. Data Spiritual :
Pasien beragama islam, pasien tidak bisa melakukan ibadah 5 waktu
karena penurunan kesadaran
8. Tingkat Pengetahuan:
Keluarga pasien mengatakan mengetahui apa yang dialami pasien
saat ini
9. Kebutuhan Pendidikan Kesehatan :
Aktivitas yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan
Kesimpulan:
Foto thorax dalam batas normal
11. Terapi Farmakologi
Nama Generik Dosis dan Indikasi Kontra Efek Samping
Rute indikasi
Pemberian
Inf. NaCl 0,9% IV (infus Menggantikan cairan Memiliki riwayat Detak jantung cepat,
pump) tubuh yang hilang asidosis akibat demam, gatal-gatal
2000cc/ 24 penggunaan natrium, atau ruam
jam retensi cairan
(hypokalemia, gagal
jantung)
Inj. IV mengatasi gangguan Hipersensitivitas , diare, mual,
Lanzoprazole 1x 30 mg lambung (tukak memiliki riwayat alergi, sembelit, pusing
lambung, GERD, gangguan hati,
sindrom Zolling- hipomagnesemia
Ellison)
Inj. Citicolin IV meningkatkan aliran Hipersensitif, gangguan insomnia, sakit
2x 250 mg darah dan oksigen di hati kepala, penglihatan
otak terganggu,
hipotensi/hipertensi
Inj. Meropenem IV infeksi kulit luas, hipersensitif, kejang, sakit kepala,
2 x 500 mg pneumonia, tumor otak konstipasi, diare,
meningitis, sepsis sulit tidur
Inj. kalnex IV perdarahan Hipersensitivitas asam mual, muntah,
3 x 500 mg traneksamat pusing, diare,
hipotensi
B. ANALISA DATA
DO:
- Pasien tampak gelisah
- pCO2 : 12.8 mmHg
- pO2 : 133 mmHg
- GCS: E2, V3, M5 (delirium)
2 DS: Ketidakseimbangan suplai Intoleransi aktivitas
- dan kebutuhan oksigen
DO:
- Pasien tampak lemah
- Terpasang nasal kanul 3 lpm
- SpO2 : 98%
- GCS: E2, V3, M5 (delirium)
3 Faktor Resiko Resiko Jatuh
- Skala morse : 70 (resiko tinggi jatuh)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)
1. Gangguan pertukaran gas b/d Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Resiko jatuh dengan faktor resiko: Skala Morse 70 (resiko tinggi jatuh)
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
08 Juni 2021
Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam No Hasil pengkajian pasien dan pemberian pelayanan Nama pemberi
asuhan & paraf
Gangguan pertukaran gas b/d 08 Juni 2021 I S:
Ketidakseimbangan ventilasi- (09.30)
perfusi -
O:
- Pasien tampak tidak gelisah lagi
- Tidak dilakukan pemeriksaan AGD ulang
- GCS: E3, V4, M6 (Apatis)
A:
- Masalah belum teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan implementasi
I:
Observasi
- Memonitor frekuensi napas
- Memonitor pola napas
- Memonitor saturasi oksigen
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
- Memonitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
- Memonitor efektifitas terapi oksigen (SpO2)
Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien (nasal
canul 2 Lpm)
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen (nasal canul 2
Lpm))
E:
- Pasien tampak tidak gelisah lagi
- Tidak dilakukan pemeriksaan AGD ulang
- GCS: E3, V4, M6 (Apatis)
- SpO2: 100% dengan nasal canul 2 lpm
Intoleransi aktivitas b/d 08 Juni 2021 II S:
ketidakseimbangan suplai dan (09.35) -
kebutuhan oksigen O:
- Pasien tampak lemah
- Terpasang nasal kanul 2 lpm
- SpO2 : 100%
- GCS: E3, V4, M6 (apatis)
A:
- Masalah belum teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan implementasi
I:
Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
- Memonitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
- Memonitor efektifitas terapi oksigen (SpO2)
Terapeutik
- Melakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
- Memfasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien (nasal
canul 2 Lpm)
Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
- Berkolaborasi pempenentuan dosis oksigen (nasal canul
2 Lpm)
E:
- Pasien masih tampak lemah
- Pasien makan dengan bantuan perawat
- Terpasang nasal kanul 2 lpm
- SpO2 : 100%
- GCS: E3, V4, M6 (apatis)
09 Juni 2021
Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam No Hasil pengkajian pasien dan pemberian pelayanan Nama pemberi
asuhan & paraf
Gangguan pertukaran gas b/d 09 Juni 2021 I S:
Ketidakseimbangan ventilasi- (14.10) -
perfusi O:
- Tingkat kesadaran membaik
- GCS: E4, V5, M6 (composmentis)
- SpO2: 100% dengan nasal canul 2 lpm
A:
- Masalah teratasi sebagian
- Pasien dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani
pemulihan
P:
- Lanjutkan implementasi di ruang pemulihan
I:
Observasi
- Memonitor frekuensi napas
- Memonitor pola napas
- Memonitor saturasi oksigen
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
- Memonitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
- Memonitor efektifitas terapi oksigen (SpO2)
Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien (nasal
canul 2 Lpm)
Kolaborasi
- Berkolaborasi penentuan dosis oksigen (nasal canul 2
Lpm))
E:
- GCS: E4, V5, M6 (Composmentis)
- SpO2: 100% dengan nasal canul 2 lpm
- Pasien dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani
pemulihan
Intoleransi aktivitas b/d 09 Juni 2021 II S:
ketidakseimbangan suplai dan (14.15) -
kebutuhan oksigen O:
- Pasien masih tampak lemah
- Terpasang nasal kanul 2 lpm
- SpO2 : 100%
- Tingkat kesadaran membaik GCS: E4, V5, M6
(Composmentis)
A:
- Masalah belum teratasi sebagian
- Pasien dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani
pemulihan
P:
- Lanjutkan implementasi di ruang pemulihan
I:
Observasi
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional
- Memonitor kecepatan aliran oksigen
- Memonitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan
fraksi yang diberikan cukup
- Memonitor efektifitas terapi oksigen (SpO2)
Terapeutik
- Melakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
- Memfasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
- Mempertahankan kepatenan jalan napas
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien (nasal
canul 2 Lpm)
Edukasi
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
- Berkolaborasi pempenentuan dosis oksigen (nasal canul
2 Lpm)
E:
- Pasien masih tampak lemah
- Pasien makan dengan bantuan perawat
- Terpasang nasal kanul 2 lpm
- SpO2 : 100%
- GCS: E4, V5, M6 (composmentis)
- Pasien dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menjalani
pemulihan