Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.

N DENGAN PPOK
DIRUANG ICU RSUD BANYUMAS

CATUR DWI CAHYANI


1811040032

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2018/2019
KASUS

Tn. N usia 79 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAK merah pekat disertai rasa nyeri dengan riwayat
batuk dan sesak nafas yang mengganggu aktivitasnya disertai demam dan pusing. Dari riwayat kesehatan
pasien, pasien pernah menderita sakit asma dengan gaya hidup merokok, on therapy (serangan 1 bulan 3 hari
sembuh), riwayat oprasi perut quadran kiri tengah (lumbal sinistra). Kemudian pasien dibawa ke ruang teratai
selama 3 hari dan pasien mengalami henti jantung henti nafas CODE BLUE. Tim code blue segera menuju
tempat terjadinya yang telah diinfokan, lalu pasien mendapatkan tindakan oprasi untuk pemasangan
ventilator dengan KU penurunan kesadaran dengan GCS 3 sopor, setelah itu pasien segera dipindahkan
keruang ICU pada tanggal 2 februari 2019 jam 13.00 wib. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dengan
melihat ventilator pasien dengan TD : 132/61, RR : 17x/menit, SaO2 : 100%, N: 105 x/menit, suhu 36,7ºC
dan terapi 3 lpm, RL/NacL 50 tpm,
Observasi Pemeriksaan Fisik

A: gangguan ventilasi spontan, terdapat secret, menggunakan alat ventilator

B: suara napas gurgling, perkusi dada sonor, RR 30x/menit, pergerakan

dinding dada simetris.

C: akral dingin, CRT kurang dari 2 detik, irama jantung reguler, nadi karotis

dan nadi perifer teraba kuat, HR 105x/menit, TD 132/61 mmHg, T 36,7ºC

D: kesadaran coma GCS E1 V1 M (ETT) , pupil an isokor

E: tidak ada jejas pada daerah abdomen, bising usus , suhu : 36.7°C
PATHWAY
ADRS acut distress
respiratori sindrom

Tahap eksudatif
Gangguan
Pembentukan cairan berlebihan, ventilasi spontan
protein & sel inflamatori dari
kapiler
Gagal nafas
Penumpukan cairan dialveoli

Gangguan
Peradangan interstisium +
bronkoalveolar
ventilasi
(hiperkarbia)
kolagenisari
Ekspirasi &
inspirasi tidak
fibrosis adekuat

Perubahan Pertukarn gas di


struktur paru alveolar
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Gangguan Pertukaran Gas b.d Ventilasi Spontan

DS : kesadaran umum pasien coma dengan GCS : 2 E1 V1 M (menggunakan


ETT dengan diameter kedalaman 7)

DO : Pasien terlihat lemas, tidak ada respon dengan tanda-tanda vital terpasang
ventilator TD :109/55 mmHg, RR : 28x/menit, SaO2 : 100%, N: 102x/menit,
suhu 36,5 C, F1O2: 35%
INTERVENSI

Gangguan ventilasi spontan


NOC :
1. Respiratory status : airway patency
2. Mechanical ventilation weaningresponse
3. Respiratory status : gas exchange
4. Breahing pattern, ineffective

NIC :
Mechanical ventilation management
• Pastikan alarm ventilator aktif
• Pantau adanya kegagalan pernafasan yang akan terjadi
• Pantau keefektifan ventilator mekanik pada kondisi fisiologis
• Pantau adanya efek yang merugikan dari ventilasi
• Pantau derajat pirau, kapasitas vital, Vd, VT, MV, daya inspirasi
• Auskultasi suara
• Lakukan hygiene mulut secara rutin
IMPLEMENTASI - EVALUASI
RASIONAL
KOMPLIKASI

Komplikasi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) menurut Grace et al (2011),


Jackson (2014) dan Padila (2012):

• Gagal napas akut atau Acute Respiratory Failure (ARF)

• Corpulmonal

• Pneumothoraks
PROGNOSIS

Prognosis pasien dari awal datang ke ruang ICU sampai selesai dilakukan tindakan
keperawatan dan diberikan terapi yaitu infus RL/NaCL 50 tpm, kalnex 2x500mg,
meropenem 3x1gr, farsik 2x1 ampul, levofloxacin 1x2 ml, omeprazole 2x1 ampul,
methil prednisolen 2x62.5 gr, bisolvon 2x1 ampul, salbutamol 3x1 tab, ambroxol 3x1
tab, sonde d5% 6x50cc, allopurinol 1x 100mg tab, urdafark 2x1 tab. Pasien tidak
mengalami perubahan pada hari jum’at jam 12.125 wib, pasien meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai