Di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien bronkitis dengan prevalensi 5,6%.
Angka tersebut bisa terus naik seiring banyaknya jumlah perokok karena 90% pasien
bronkitis adalah perokok/mantan perokok. (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
DEFINISI
atau bakteri
ETIOLOGI
Menurut Umara, Annisaa Fitrah. dkk
(2021) penyebab dari bronkitis kronis
adalah:
a. Merokok
d. Infeksi bakteri/virus.
penyakit pernapasan
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI
Pneumonia Sinusitis
Pleuritis Kor pulmonal kronik
Abses metastasis diotak Kegagalan pernafasan
Haemaptoe Amiloidosis
KASUS
Pasien Tn. M, berusia 60 tahun datang memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2
hari, sesak napas, batuk lama (kronik) dalam 2 tahun ke belakang. Pasien mengeluh bahwa nafasnya dirasa
semakin pendek, dan banyak dahak yang berwarna kekuningan saat batuk. Pasien memiliki riwayat
merokok sejak usia 20 tahun. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan, ditemukan bahwa pasien terlihat
kurus, nafsu makan berkurang, mual, muntah 2 kali dan mengalami distres pernapasan tingkat sedang yang
terlihat setelah pasien berjalan dari ruang tunggu ke ruang pemeriksaan. Pasien bernapas dengan
menggunakan pursed-lip breathing.
Hasil pemeriksaan dada didapatkan bentuk dada pasien seperti tong (barrel chest) dengan aliran udara yang
buruk pada kedua sisinya. Auskultasi terdengar suara wheezing (mengi) moderat. Pemeriksaan penit dan
jantung masih dalam batas normal, TTV: Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi: 90x/menit, Suhu: 38,5 °C,
Respirasi: 23x/menit, Saturasi O2: 97 % dengan nasal kanul 4 Lpm, konjungtiva anemis. Pasien di diagnosa
mengalami bronkitis kronis.
NO Data ANALISA DATA
Masalah Etiologi
DO:
• Keadaan umum lemah
• Kesadaran compos mentis
• GCS 15 (E4V5M6)
• Konjungtiva anemis
• Pasien muntah 2x sebanyak 100 ml
• Berat badan sebelum sakit 60 kg, berat badan
saat ini 25 kg, tinggi badan 170 cm, berat badan
ideal 63kg, indeks masa tubuh 17.99 (kurus).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah Ketidakefektifan bersihan
jalan napas teratasi.
Kriteria Hasil : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, GCS 14-15 (E 4V5M6), tanda-
tanda vital normal (tekanan darah: 110-120/70-80 mmHg, frekuensi nadi: 60-100 x/menit, suhu: 36.5-
37.5 ºC, frekuensi napas: 16-20 x/menit), indeks masa tubuh normal (20-25), saturasi O2 normal (96-
100%), pasien tidak batuk berdahak, suara napas vesikuler.
Rencana Tindakan:
1) Kaji keadaan umum, ukur tanda-tanda vital setiap 8 jam
2) Ajarkan batuk efektif
3) Anjurkan banyak minum air hangat 2000 cc/hari.
4) Lakukan terapi fisioterafi dada
5) Bersihkan sekresi dari dalam mulut dan trakea, suction jika memungkinkan.
6) Berikan obat sesuai program NAC 2x200mg oral
Perencanaan, Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan
Pelaksanaan Keperawatan:
Tanggal 21 oktober 2021
Pukul 09.15 WIB mengukur tanda-tanda vital, hasil: tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi: 86x/menit, suhu:
36.8 °C, frekuensi napas: 22x/menit, saturasi O2 97% dengan nasal kanul 2 Lpm. Pukul 11.00 WIB melakukan
fisioterafi dada, hasil: sputum keluar berwarna putih dan kental. Mengakaji jenis pernapasan, hasil: auskultasi
terdengar suara vesikuler. Pukul 12.20 WIB memberikan obat sesuai program NAC 2x200mg oral.
Evaluasi Keperawatan:
Tanggal 21 Oktober 2021 Pukul 14.00 WIB
Subjektif: Pasien mengatakan batuk berdahak berkurang
Objektif : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, GCS 15 (E 4V5M6), tanda-tanda vital, hasil: tekanan
darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi: 86x/menit, suhu: 36.8 °C, frekuensi napas: 22x/menit,
saturasi O2 97% dengan nasal kanul 2 Lpm, tampak pasien batuk berdahak sesekali berwarna putih
dan masih kental, auskultasi terdengar suara vesikuler
Analisa : Tujuan belum tercapai, masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas belum teratasi.
Perencanaan : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
Kaji keadaan umum, ukur tanda-tanda vital setiap 8 jam, anjurkan banyak minum air hangat
2000 cc/hari, lakukan terapi fisioterafi dada, kaji jenis pernapasan, berikan obat sesuai program
NAC 2x200mg oral.
Terima Kasih