Anda di halaman 1dari 3

KASUS PPOK (Penyakit Paru Kronis)

Dosen: Suko Pranowo, M.Kep.,Ns

Disusun oleh:

1. Hesti Retno Arum (108222019)


2. Kurni Zulfiani Aulia (108222023)
3. Laras Subekti (108222024)
4. Ni'maturohmah (108222027)
5. Qisti Mahmudatus S (108222028)
6. Riesky Harninda N (108222031)
7. Samsul Bahri (108222032)
8. Sukuriyadi (108222034)
9. Zainudin Nurohman (108222042)
10. Diana Riski Putri (108222044)

11. Iska Octavia Rini (108222046)

PROGRAM ALIH JENJANG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AL IRSYAD CILACAP

2023
KELOMPOK 4:
KASUS PPOK (Penyakit Paru Kronis)

Tn A usia 50 tahun pada tanggal 7 desember 2021 datang kerumah sakit F dengan
keluhan sesak yang makin memburuk ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluh nyeri saat bernafas, nyeri dada, skala nyeri 5, nyeri seperti
trtusuk jarum. Pasien mengalami batuk berdahak terus menerus dan terdengar
suara ronkhi basah. Sesak memburuk saat pasien beraktifitas dan sesak berkurang
saat pasien beristirahat. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
nafas cepat dan dangkal, terlihat pengembangan cuping hidung, tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 100 x/menit, pernafasan 30 x/menit, suhu 36,2 °C, SpO2
89%, asidosis respiratori
TB: 165 BB : 46 pasien tampak letih, tidak gelisah, warna kulit atau membrane
mukosa normal atau abu-abu atau sianosis, kuku tabuh dan sianosis perifer. Pasien
tampak pucat, masih mual atau muntah. Nafsu makan buruk atau anoreksia.
Pembengkakan di tungkai dan kaki mulai berkurang. Pasien mengatakan sulit
untuk melakukan aktivitas sehari-hari pasien mengatakan tidak bisa berhenti
merokok.

Jawaban:
No. Analisa Data Problem Etiologi

DS: Gangguan Pertukaran Perubahan Alveolus


Pasien mengeluh sesak yang makin Gas Kapiler
memburuk ± 1 bulan sebelum masuk
1. rumah sakit
Pasien mengalami batuk berdahak terus
menerus Sesak memburuk saat pasien
beraktifitas dan sesak berkurang saat
pasien beristirahat.
DO:
Kesadaran compos mentis nafas cepat
dan dangkal, terlihat pengembangan
cuping hidung, tekanan darah 130/90
mmHg, nadi 100 x/menit, pernafasan 30
x/menit, suhu 36,2 °C, SpO2 89%,
asidosis respiratori
kuku tabuh dan sianosis perifer,
terdengar suara ronkhi basah.
2. DS: Nyeri akut Agen Cidera Biologis
Pasien mengatakan nyeri saat bernafas,
nyeri dada, skala nyeri 5, nyeri seperti
tertusuk jarum
DO:
Pasien mengeluh nyeri dada
P:Bernafas
Q: seperti tertusuk jarum
R: dada
S:5
T:Terus Menerus
DS: Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
Pasien mengatakan lemas dan letih, menelan makanan
nafsu makan buruk
DO:
Antopometri:
TB: 165 BB : 46 IMT:17,9 (Kurang)
Biochemical:-
Clinic:
pasien tampak letih, warna kulit atau
membrane mukosa normal atau abu-abu
atau sianosis, Pasien tampak pucat,
masih mual atau muntah.
Dietary: Nafsu makan buruk atau
anoreksia.

2. Diagnosa Keperawatan Prioritas

1) Gangguan Pertukaran Gas b.d Perubahan Alveolus Kapiler d.d keluhan


sesak napas nafas cepat dan dangkal, terlihat pengembangan cuping
hidung, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 100 x/menit, pernafasan 30
x/menit, suhu 36,2 °C, SpO2 89%, asidosis respiratori, kuku tabuh dan
sianosis perifer

2) Nyeri akut b.d Agen Cidera Biologis d.d Pasien mengeluh nyeri dada
P:Bernafas, Q: seperti tertusuk jarum, R: dada, S:5, T:Terus Menerus

3) Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan makanan d.d IMT:17,9


(Kurang), pasien tampak letih, warna kulit atau membrane mukosa normal
atau abu-abu atau sianosis, Pasien tampak pucat, masih mual atau muntah.
Nafsu makan buruk atau anoreksia.

Anda mungkin juga menyukai