PEMBIMBING :
dr. Jeannette Siagian, Sp.P., M.Kes
2 Jam SMRS
1 Minggu SMRS
Sesak terus menerus,
Pasien mulai merasa nafas terasa berat,
2 BulanSMRS sesak, sesak dirasakan sesak tidak membaik
hilang timbul dan dengan perubahan
4 Bulan terasa memenuhi posisi. Batuk
Pasien merasa sering dirasakan semakin
SMRS seluruh bagian dada,
demam, demam sering, batuk disertai
Pasien disertai menggigil dan batuk juga dialami
mengeluhkan sering pasien, batuk dahak, dahak sekitar
berkeringat dingin, 1 sendok, kental,
demam, dan lemas. demam sering muncul berdahak, dahak
demam dirasakan sekitar ½ sendok berwarna putih-
dimalam hari, pasien kuning, Demam dan
hilang timbul, terkadang batuk, makan berwarna
demam membaik putih-kuning, tidak keringat dingin
batuk disertai dahak, sering kali muncul
dengan obat darah (-), nafsu nafsu makan dan
penurun demam, tubuh semakin terlihat pada malam hari.
makan menurun. Pasien kejang
pasien transfusi 3 kurus, pasien transfusi
kantong darah. 5 kantong darah.
Keluhan lainnya : Gatal dan ruam hipopigmentasi pada hampir seluruh
badan pasien, ruam pertama kali muncul didaerah paha sejak 4 tahun lalu,
ruam menyebar ke kaki, kemudian perut, dada, punggung, dan daerah
lengan atas. Ruam dirasakan gatal, pasien mengaku pernah diberikan obat
oleh mantri sekitar, keluhan membaik namun gatal sering kambuh.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat PPOK disangkal
Keluhan yang serupa disangkal
Riwayat Tuberculosis disangkal
Riwayat Asma disangkal
Riwayat kontak dengan penderita TB:
Riwayat Tuberculosis disangkal
Pasien mengaku sering mengobrol
dengan teman pasien yang telah Riwayat Diabetes mellitus disangkal
menjalani pengobatan TB 1 tahun dan
dinyatakan sembuh Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat Diabetes mellitus disangkal Riwayat Hepatitis disangkal
Riwayat Hipertensi disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat Hepatitis disangkal Riwayat alergi disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Pasien sudah menikah dan tinggal bersama istri, dan 3 orang anak
Jarak antara rumah pasien dengan tetangga memiliki jarak yang berdekatan kurang lebih 50 m.
Pasien seorang perokok aktif sejak usia 15 tahun hingga 17 tahun. Dalam satu hari pasien bisa
menghabiskan 2 batang rokok. Indeks Brinkman : 2x2 = 4 ( perokok Ringan)
IGD
6/6/2023 Tanda-tanda Vital
KU: TSB
Kes: CM (E4V5M6) Tekanan Darah : 101/61
TD: 180/90 mmHg
HR: 151x/menit
Nadi : 117x/menit, kuat angkat, reguler
RR: 40x/menit Frekuensi Nafas : 37x/menit
S:37,4 C
SPO2: 70% Suhu : 37,8˚C
SPO2 : 98% dengan Simple
Mask 8 lpm
Kepala
- Ukuran : Normocephal
- Rambut : Berwarna hitam, Alopecia (-), tidak mudah dicabut (-)
- Wajah : Pucat
- Mata
Konjungtiva : Anemis (-)
Sklera : Ikterik (-)
Palpebra : Edema (-)
Pupil : Isokor kanan = kiri
- Telinga : Simetris, Sekret (-)
- Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), tidak terpasang Ngt (-) Deviasi septum (-), Sekret (-)
- Bibir : Sianosis (-), Bibir tampak kering (-)
- Gigi dan Gusi : Perdarahan (-)
- Lidah
Mukosa : Basah, pucat (-)
Permukaan : bersih
- Rongga Mulut : bersih, candidiasis (-)
- Rongga Leher : Tonsil T1-T1
Leher
- Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran
Inspeksi
Bentuk : Datar, distensi (-), caput medusae (-), venektasi vena (-), Terdapat patch
hipopigmentasi sebagian kecoklatan, batas tegas
Auskultasi : Bising usus (+) 11x/menit
Palpasi
Dinding Perut: Supel
Nyeri tekan : Negatif di 9 regio abdomen
Hepar : Tidak ditemukan pembesaran, tepi lancip, permukaan licin, Konsistensi kenyal
Lien : Tidak ditemukan pembesaran
Ginjal : Tidak ditemukan pembesaran
Perkusi : Timpani di 9 regio, Ascites (-)
Ekstremitas
Hematokrit 37 37-48%
Posisi AP
NOSOKOMIAL
Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
pneumonia yang terjadi >48 jam atau lebih setelah
dirawat di RS, baik diruang rawat umum ataupun ICU
tetapi tidak sedang memakai ventilator.
ETIOLOGI
1. Aspirasi, merupakan rute terbanyak pada kasus-kasus tertentu seperti kasus neurologis dan
usia lanjut
3. Hematogenik
4. Penyebaran langsung Pasien yang mempunyai faktor predisposisi terjadi aspirasi mempunyai
risiko mengalami pneumonia nosokomial.
DIAGNOSIS PNEUMONIA
ANAMNESIS TEOR PASIE
Trias pneumonia: I 1. N sejak 1 minggu yang
Sesak nafas
1. Sesak nafas lalu
2. Batuk 2. Batuk
3. Demam 3. Demam disertai menggigil
4. Kehilangan nafsu makan
Dan gejala lain seperti:
4. Menggigil
5. Malaise
6. Kehilangan nafsu makan
7. Mialgia
PEMERIKSAAN
FISIK
TEOR PASIE
I 1. N di malam hari
Riwayat demam
1. Suhu tubuh > 38˚C (aksila)/ riwayat demam 2. Frekuensi napas meningkat
2. Frekuensi napas meningkat 3. Frenitus taktil meningkat
4. Terdapat Ronkhi pada seluruh
3. Frenitus taktil meningkat Tanda-tanda konsolidasi lapang paru
4. Suara napas bronkial dan ronki
TEOR PASIE
I •
N
Foto Thorax AP :
Pemeriksaan Penunjang Didapatkan bercak infiltrat di kedua
- Foto toraks PA dan lateral lapang paru
Pemeriksaan Darah Lengkap :
- Laboratorium rutin darah Jumlah leukosit > 10.000 atau Leukositosis
< 4500 Analisa Gas Darah:
PH meningkat
- Pada hitung jenis terdapat dominasi sel leukosit PMN HCO3 meningkat
- Sputum mikroorganisme dan uji kepekaan aerob, PCO 2 meningkat
- Jika tak ada perbaikan antibiotik berikan sesuai hasil uji sensitivitas.
- Pemberian obat simtomatik antara lain antipiretik, mukolitik dan
ekspektoran dan bronkodilator dan lain lain.
- Terapi oksigen (nasal kanul, simple mask, NRM, RM, NIV, ETT dan
ventilasi mekanik) sesuai derajat kebutuhan pasien
- Jangan mengganti antibiotik sebelum 72 jam.
- Anti inflamasi sistemik (dalam keadaan berat).
- Imunoglobulin /IVIG (dalam keadaan berat).
- Activated Protein C/ APC (dalam keadaan berat)
- Istirahat
- Nutrisi adekuat sesuai kebutuhan
- Pengisapan lendir bila perlu dengan suctioning dan bronkoskop
TB PARU Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
demam
- Frekuensi napas meningkat
TEOR PASIE
I N
Pemeriksaan Penunjang 1. BTA +2
- BTA 2. TCM Detected medium, Rif Sensitif
- TCM GeneXpert
- Kultur
ALUR
DIAGNOSIS
TB PARU
TATALAKSANA TB PARU
2 Tahap
Hepatotoxic : H, R, Z
Tidak ada riwayat TB, Tidak pernah
PASIEN mengkonsumsi OAT
Hasil TCM MTB Positif, Rif Sensitif
TB KASUS BARU
OAT LINI 1
Pasien berat badan 38 kg
mendapatkan 4FDC 1x3 tab
KESIMPULAN
1. Pneumonia merupakan suatu peradangan parenkim paru-paru, mulai dari bagian alveoli sampai bronchus,
bronchiolus, yang dapat menular, dan ditandai dengan adanya konsolidasi, sehingga mengganggu pertukaran
oksigen dan carbon dioksida di paru-paru. Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja,
dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.
2. Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA).
Sebagian besar kuman TB sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun
bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya
3. Pasien dilaporkan masuk rumah sakit pada tanggal 9 Juni 2023, berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis Hospital Acquired Pneumonia dan TB kasus Baru
terkonfirmasi bakteriologis
4. Prognosis pada pasien ini secara Ad Vitam : Dubia ad malam, secara Ad Functionam: Dubia ad malam, secara
Ad Sanationam: Dubia ad malam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suryana K. Patogenesis Pneumonia. 2015;7(9):27–44.
2. Mar'iyah, Khusnul, and Zulkarnain Zulkarnain. "Patofisiologi penyakit infeksi tuberkulosis." Prosiding
Seminar Nasional Biologi. Vol. 7. No. 1. 2021.
4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. ‘Pneumonia komuniti 1973 - 2003’, Pneumonia Komuniti (Pedoman
diagnosis dan penatalaksanaan), 2003
5. PDPI. Press Release “ Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ( PDPI ) Outbreak Pneumonia Di Tiongkok. IDI.
2020;(19):19–22.
6. Jain, V., Vashisht, R., Yilmaz, G., & Bhardwaj, A. Pneumonia pathology.StatPearls. 2018
7. Julianti, Dinul Aliya, Putu Ristyaning Ayu Sangging, and Citra Yuliyanda Pardilawati. "Aspek Pemeriksaan
Laboratorium pada Pasien Pneumonia." Medical Profession Journal of Lampung 13.2 (2023): 147-152.
8. Kalil AC, Metersky ML, Klompas M, Muscedere J, Sweeney DA, Palmer LB, et al. Management of Adults
With Hospital-acquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the
Infectious Diseases Society of America and the American Thoracic Society. Clin Infect Dis. 2016;63(5):e61–
111.
9. RI, Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020.
10. Zahra Zettira, Merry Indah Sari. Penatalaksanaan Kasus Baru TB Paru dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga. J Medula Unila. 2017;7(3):68.
11. Rahman, Fauzie, et al. "Pengetahuan dan sikap masyarakat tentang upaya pencegahan tuberkulosis." Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin 13.2 2017: 183-189.
TERIMA KASIH