TUBERKULOSIS PARU
BY :
SALMA UTAMI MASKUROH
1810221025
PEMBIMBING :
dr. Fauzi Mahfuzh, SpA (K)
Nama : An. MR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 12 tahun 5 bulan
Tanggal Lahir : 03 Oktober 2006
Alamat : Tangerang
Tanggal Masuk : 28 Februari 2019
Tanggal Periksa : 03 Maret 2019
1 Hari SMRS
Batuk berdahak dengan
1 Bulan SMRS
darah
Batuk berdahak
Sesak Napas
dengan darah
Bengkak pada kedua
Penurunan BB
kaki
Keringat malam
2 Bulan SMRS
Nyeri dada
Batuk berdahak
dengan dahak Tes mantoux (+)
awalanaya bening EKG
dan kental kardiomegali
Penurunan BB
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama :
Batuk dengan dahak bercampur darah 1 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit
Keluhan tambahan :
Sesak napas 1 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit
2 Bulan Sebelum masuk rumah sakit (SMRS) pasien mengalami keluhan batuk. Batuk yang
dialami pasien batuk berdahak. Awalnya dahak pasien kental dan berwarna bening. Keluhan batuk
sempat diobati ke dokter namun tidak membaik. Batuk dirasa semakin memberat. Menurut ibu
pasien, pasien sempat batuk berdahak bercampur darah.
Selain itu pasien juga mengalami penurunan berat badan (BB) selama mengalami batuk.
Awalnya BB pasien 48kg kemudian turun menjadi 40kg. Keluhan demam selama batuk disangkal. 1
Bulan SMRS pasien juga mengeluhkan adanya keringat malam.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Saat pasien mengeluhkan hal tersebut pasien dibawa ke rumah sakit. Saat itu pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri dada, nyeri dada tidak menjalar namun nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, nyeri dada memberat ketika pasien sedang beraktivitas dan sempat dilakukan
pemeriksaan rekam jantung. Dari hasil pemeriksaan rekam jantung menurut dokter di RS tersebut
pasien mengalami pembesaran pada organ jantung.
Pasien juga sempat dilakukan tes mantoux dan hasilnya positif. Dari rumah sakit pasien dibekali
obat TB dan obat jantung. Riwayat kontak dengan pasien TB (+).
1 hari SMRS Pasien mengeluhkan batuk berdahak bercampur darah dan sesak napas. Sesak
dirasakan pasien tidak membaik dengan perubahan posisi. Sesak dirasakan terus menerus dan
memberat saat beraktivitas. Pasien juga mengalami bengkak pada kedua kaki.
Saat di bangsal Bougenville
Setelah diobati di IGD RSUP Persahabatan, sesak pasien berkurang dengan posisi tempat
tidur ditinggikan. Namun saat dilakukan pemeriksaan pada saat itu pasien mengalami sesak.
Batuk berdahak bercampur darah (+). Kedua kaki pasien masih bengkak. Pasien mau makan
dan minum. BAB dan BAK normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Vaksin Jadwal
RIWAYAT NUTRISI
Konsumsi ASI dan formula dari 0 bulan sampai 2 tahun. Makan pendamping asi
bubur tim usia 6 bulan. Usia 1 tahun makanan padat nasi dengan lauk. Saat ini pasien
makan 3 kali sehari, makan dengan sayur dan lauk yang bervariasi serta suka
mengkonsumsi buah-buahan.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Nilai
AGD Flag Hasil Unit Rujukan
PH H 7.488 7.350 – 7.450
Hasil labortorium PCO2 L 23.20 mm Hg 35.00 – 45.00
Kardiomegali,
Pleuropneumonia kanan, dd
atypical TB
DIAGNOSIS
• TB Paru
• Hemoptoe
• CHF
• Pleuropneumonia
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• Kaen IB 30ml/jam
• Asam tranexamat 3x500mg (iv)
• Vitamin K 1x10 mg (iv)
• Ceftriaxon 1x2gr (iv)
• FDC Dewasa ( Rifampisin 150 mg, Pirazinamid 400 mg, Isoniazid 75mg , Etambutol 275 )
1x3 tablet
• Hidroclorothiazide 1x 12.5 mg
• Captopril 1x 12.5 mg
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Ad Vitam : Ad Bonam
• Ad Functionam : Ad Bonam
• Ad Sanationam : Dubia
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis.
ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria
termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. Kompleks
Mycobacterium tuberculosis meliputi M. Tuberculosis , M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M.
canettii.
M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai. M. tuberculosis
berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri
aerob. M. Tuberculosis memiliki struktur dalam dinding sel berupa Lipoarabinomannan dimana
berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, hal ini menjadikan M. tuberculosis dapat
bertahan hidup di dalam makrofag.
EPIDEMIOLOGI
TB anak terjadi pada anak berusia 0-14 tahun. Di negara berkembang jumlah
anak berusia kurang dari 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah seluruh populasi
umum dan terdapat 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahun. Proporsi
kasus TB anak diantara semua kasus TB di Indonesia pada tahun 2010 adalah
9.4% kemudian menjadi 8.2% pada tahun 2012, 7.9% pada tahun 2013, 7.16%
pada tahun 2014, dan 9% di tahun 2015.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Sistemik / Umum :
• Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya atau terjadi gagal tumbuh meskipun telah
diberikan upaya perbaikan gizi yang baik dalam waktu 1-2 bulan
• Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi
saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan
merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum
lain.
• Batuk lama ≥3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama
semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan.
• Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to thrive).
• Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
• Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare.
DIAGNOSIS
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
• Pembesaran kelenjar limfe leher, aksila, inguinal
• Pengukuran berat badan menurut umur atau lebih baik pengukuran berat menurut
panjang/tinggi badan
3. Pemeriksaan Penunjang
• Uji tuberculin
• Pemeriksaan Radiologis
• Pemeriksaan Mikrobiologi
• Pemeriksaan Histopatologi
SKORING TB ANAK
PENTALAKSANAAN