G1P0A0 hamil 43 minggu inpartu kala I lama fase laten gagal induksi
Perceptor:
Koass:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat pada kita
semua, sehingga kita dapat merasakan nikmat rahmat-Nya sampai saat ini. Dan
berkat ridho-Nya pula laporan kasus yang merupakan salah satu tugas kelompok
dalam rangka mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung ini dapat
diselesaikan.
Kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu serta dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.OG yang
banyak telah memberikan bimbingan kepada penulis.
Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, semoga laporan kasus ini dapat memberikan manfaat
dan tambahan pengetahuan khususnya kepada kami dan kepada pembaca.
Penulis
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas
II. Anamnesis
A. Keluhan Utama
pada saat itu tekanan darah pasien 140/100 mmHg. Keluhan nyeri
proteinuria negatif.
tekanan darah 170/110 mmHg dengan hasil dipstick urin +1. Pasien
ginjal disangkal.
E. Riwayat Pekerjaan
F. Riwayat Pribadi
79 kg menjadi 95 kg.
G. Riwayat Kontrasepsi
selama 1 tahun.
I. Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Lamanya : 7 hari
TP : 22 September 2019
J. Riwayat Kehamilan
K. Riwayat Operasi
L. Riwayat Antenatal
setiap sebulan sekali. Pasien mendapatkan kalsium, zat besi dan asam
kehamilan.
Status Present
Suhu : 36,6oC
Pernafasan : 25x/m
TB : 150 cm
BB : 95 Kg
Status Generalis
a. Kepala
b. Leher
Bentuk : Simetris
Trakhea : Normal
c. Thoraks
a. Pemeriksaan Luar
Leopold 4 : Konvergen
TBJ : 4185 gr
b. Pemeriksaan Dalam
Pendataran : 30%
Pembukaan : 3 cm
Ketuban :+
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge I
Laboratorium
Hematokrit 33 38-47 %
154.000-
Trombosit 312.000 /µL
400.000
1. Basofil 0 0-1 %
2. Eosinofil 0 2-4 %
3. Batang 0 3-5 %
4. Segmen 80 50-70 %
5. Limfosit 12 25-40 %
6. Monosit 8 2-8 %
MCV 82 80-96 fL
MCH 28 27-31 Pg
Lain-lain
Urinalisis
Warna Kuning Kekuningan
Ph 5,0 5-8
eritrosit/
Darah Samar 50ery/ul Negatif (<10)
µl
Sedimen
LP
Leukosit 16-8 1-4
400x/LPB
LP
Eritrosit 10-12 0-1
400x/LPB
LP
Epitel 2-4 5-15
400x/LPB
SGOT 17 u/L, SGPT 8 u/L, LDH 440 IU/L, dan proteinuria negatif (-).
1.3 Diagnosis
G1P0A0 hamil 43 minggu inpartu kala I lama fase laten gagal induksi dengan
1.4 Tatalaksana
Tatalaksana Obstetrik
Stabilisasi pasien
Tatalaksana Medikamentosa
1.5 Prognosis
O/
Keadaan umum: sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
TTV
T: 36,6 oC
O2: 98%
HR: 113x/menit
RR: 22x/menit
TD: 150/90 mmHg
Kepala
konjungtiva anemis (+)
Thorax
I: simetris
P: fremitus taktil (+/+)
P: sonor
A: Vesikular
Abdomen
I: cembung, distensi (-)
A: BU (+) 15x/m
P: nyeri tekan regio
epigastrium, (-)
P: asites (-)
Ekstremitas
Edema pitting di ekstremitas
bawah (+)
Akral hangat
CRT < 2”
O/
Keadaan umum: sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
TTV
T: 36,6 oC
O2: 96%
HR: 120x/menit
RR: 19x/menit
TD: 130/80 mmHg
Kepala
konjungtiva anemis (+)
Thorax
I: simetris
P: fremitus taktil (+/+)
P: sonor
A: Vesikular
Abdomen
I: cembung, distensi (-)
A: BU (+) 15x/m
P: nyeri tekan regio
epigastrium, (-), nyeri tekan
pada luka jahitan.
P: asites (-)
Ekstremitas
Edema pitting di ekstremitas
bawah (+) berkurang
Akral hangat
CRT < 2”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
koma.
disertai proteinuria.
(Prawihardjo, 2016).
ini:
1. Faktor Maternal
a. Usia Marernal
(Manuaba, 2007).
b. Primigravida
2010).
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat Hipertensi
2012).
f. Gangguan Ginjal
FA., 2012)
2. Faktor Kehamilan
Faktor kehamilan seperti molahilatidosa, hydrops fetalis
lebih sering terjadi pada kehamilan ganda. Dari 105 kasus bayi
C. Definisi Preeklampsia
proteinuria 300 mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan
Proteinuria ≤ 2+ ≥ 3+
Sakit Kepala Tidak ada Ada
Gangguan penglihatan Tidak ada Ada
Nyeri perut kanan atas Tidak ada Ada
Oliguria Tidak ada Ada
Trombositopenia Tidak ada Ada
Peningkatan serum kreatinin Tidak ada Meningkat
Peningkatan serum Minimal Bermakna
transaminase
Pertumbuhan janin terhambat Tidak ada Ada
Edema Pulmo Tidak ada Ada
(Guyton, 2007).
D. Etiopatogenesis Preeklampsia
dalam kehamilan, terapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap
6. Teori inflamasi
(Prawihardjo, 2016).
sekitarnya. Lapisan otot arreri spiralis menjadi tetap kaku dan keras
Iskemia Plasenta
akhir trimester I dan pada masa ini proses tersebut telah sampai
minggu terjadi invasi tahap kedua dari sel trofoblas di mana sel-sel
trofoblas tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih dalam
sel trofoblas;
2016).
Gambar 2. Remodelling pembuluh darah pada preeklampsia
toksis ini akan beredar di seluruh tubuh dalam aliran darah dan
akan terjadi:
vasodilatator kuat.
darah.
(glomerular endotheliosis).
melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel Natural Killer (NK) ibu
(Prawihardjo, 2016).
(Prawihardjo, 2016).
(Prawihardjo, 2016).
bahwa ibu hamil yang diberi suplemen kalsium cukup, kasus yang
17 % (Prawihardjo, 2016).
plasenta besar, pada hamil ganda, maka reaksi stres oksidatif akan
sangat meningkat, sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin
darah ibu menjadi jauh lebih besar, dibanding reaksi inflamasi pada
E. Patofisiologi Preeklampsia
neuron dan terjadi penurunan regulasi inhibisi pada lower motor neuron.
preeklampsia, terutama yang berat. Selain itu kerusaka pada jaringan otak
akan menyebabkan hiperaktivitas, hipersinkronisasi aktivitas elektrik pada
2010).
badan secara drasis, edema pada wajah, edema pulmo, papilledema, dan
sehingga terjadi keluhan nyeri dada. Jika terjadi akumulasi cairan vena
pada vena hepatica maka akan terjadi perbesaran hepar yang memicu
akan memicu terjadi gagal ginjal akut (Cunningham, FG., et al., 2010).
F. Diagnosis Preeklampsia
ante, intra dan postpartum. Dari gejala klinik, preeklampsia dapat dibagi
menjadi preeklampsia ringan dan berat, selain itu preeklampsia juga harus
(POGI, 2016).
b. Hipertensi Gestasional
al., 2010).
d. Preeklampsia
300 mg, rasio protein urin banding kreatinin 0,3 atau protein 30
protein urin, namun jika protein urin tidak didapatkan, salah satu
4. Edema paru
gangguan visus.
e. Preeklampsia Berat
f. Sindroma HELLP
G. Tatalaksana Preeklampsia
adalah terminasi kehamilan dengan minimal trauma pada ibu dan janin,
a. Tatalaksana Obstetrik
Terminasi kehamilan
Data maternal Data janin
1. Hipertensi berat yang tidak 1. Usia kehamilan 34 minggu
terkontrol 2. Pertumbuhan janin terhambat
2. Gejala preeklampsia berat yang 3. Oligohidramnion persisten
tidak berkurang (nyeri kepala, 4. Profil biofisik <4Deselerasi
pandangan kabur, dsbnya) variabel dan lambat pada NST
3. Penuruan fungsi ginjal progresi 5. Doppler a. umbilikalis: reversed
trombositopenia persisten atau end diastolic flow
HELLP syndrom 6. Kematian janin
4. Edema Paru
5. Eklampsia
6. Solusio Plasenta
7. Persalinan atau ketuban pecah
2. Konservatif (ekspektatif)
2016).
(Prawihardjo, 2016)
menggunakan sonografi
b. Tatalaksana Medikamentosa
1. Antihipertensi
2016).
(Prawihardjo, 2016).
2. Anti Kejang
a. MgSO4
Pemberian MgSO4 pada kasus
Unair 2015).
ALTERNATIF 1 (Kombinasi IV dan
maintanace dose:
Dose:
tpm).
2015).
Unair 2015).
3. Diuretikum
(Prawihardjo, 2016).
4. Glukokortikoid
H. Komplikasi Preeklampsia
plasenta, koagulopati, ablatio retina, gagal ginjal akut, edema paru, perdarahan
berat lahir rendah, sindrom distress nafas (RDS), transient tachypnea of the
BAB III
ANALISIS KASUS
A. Analisis Diagnosis
minggu dengan tekanan darah tertinggi adalah 170 mmHg. Pada saat
nyeri kepala kadang dirasakan pasien, keluhan lainnya disangkal. Hal ini
90mmHg selama kehamilan > 20 minggu dan disertai adanya protein urin
minimal 300 mg/24 jam atau dipstick +1, jika tidak didapatkan hasil
protein positif maka dapat didukung dengan hasil lain salah satunya
2016).
pada indeks masa tubuh > 35 kg/m2. Berat badan pasien 95kg dengan
tinggi badan 150 Maka didapatkan indeks masa tubuh pasien yaitu 40 dan
darah pasien terukur 160/100 mmHg. Selain itu didapatkan adanya edema
pitting pada telapak kaki kanan dan kiri. Pemeriksaan lain seperti, nyeri
tekan epigastrium, nyeri tekan regio kanan atas disangkal. Dari hasil
8 u/L, LDH 440 IU/L, dan proteinuria negatif (-). Dari hasil pemeriksaan
Tetapi, jika tidak ditemukan kelainan, namun tetap memenuhi kriteria lain
negatif akibat variasi dari jumlah urin setiap harinya. Selain itu juga, jika
protein urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain dapat
B. Analisis Tatalaksana
a. Tatalaksana Obstetrik
perabdominalis setelah 6 jam. Pada teori teori selama rawat inap akan
b. Tatalaksana Medikamentosa
1. Nifedipin 10 mg tab/8jam
POGI, 2016).
2013).
DAFTAR PUSTAKA
Medan.
Cunningham, FG., et al. (2010). CF., et al, william obstetrics 23rd Ed.
pregnancy:
18.
Kemenkes R1. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan
Semarang.
NHBPEP. 2000. Report of The National High Blood Pressure Education Program
Gynecology;183(1):hlm. 1–22.
Suyono S. 2009. Hipertensi pada Kehamilan dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit