Pembimbing :
Oleh :
61112081
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami telah dapat menyelesaikan tugas laporan kasus dengan judul G3P2A0H2
Tugas laporan kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Kedokteran Kedokteran Obstetri dan Ginekologi RSUD Embung
Fatimah Batam, sebagai Dokter Muda yang sedang menjalankan kepaniteraan klinik,
penyusun melihat tugas laporan kasus ini sebagai pelatihan agar kelak menjadi dokter
umum yang selalu menambah ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Kedokteran Obstetri dan
Ginekologi.
Selama penyusunan tugas laporan kasus ini, penyusun telah banyak mendapatkan
bantuan yang tidak sedikit dari beberapa pihak, sehingga dalam kesempatan ini kami
Sp.OG, M.Kes sebagai dokter Pembimbing penyusunan tugas laporan kasus ini.
Penyusunan menyadari bahwa selama dalam penyusunan tugas laporan kasus ini jauh
dari sempurna dan banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas
laporan kasus ini. Penyusun berharap tugas laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang paling sering terjadi adalah abortus. Abortus adalah keluarnya janin
minggu dan beratnya kurang dari 500gram. Terdapat beberapa macam abortus,
yaitu abortus spontan, abortus buatan, dan abortus terapeutik. Abortus spontan
terjadi karena kualitas sel telur dan sel sperma yang kurang baik untuk
abortus spontan.
yang telah mati akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan
kemudian plasenta.
sebelah mata. Oleh karena itu, pandangan yang ada di dalam masyarakat tidak
boleh sama dengan pandangan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan, dalam hal
terjadinya komplikasi serius yang dapat terjadi seiring dengan kejadian abortus.
BAB II
IDENTITAS PASIEN
1. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. MA
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Padang
MR :17.88.50
IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. SL
Umur : 35 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
jam 17.55 WIB dengan G3P2A0H2 gravid 15-16 minggu mengeluh keluar
darah dari vagina seperti haid dan tidak disertai mules atau perut keram.
Keluhan keluar darah dari vagina dialami pasien sejak jam 17.30 WIB, darah
yang keluar tidak disertai dengan jaringan. Pasien mengatakan tidak ada
lendir, air-air (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK (+) normal, BAB (-)
sejak 1 hari yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun sejak
USG terakhir dilakukan pada tanggal 30 Mei 2017 di klinik dengan dr. Nina
Riwayat Menstruasi
Lamanya : 7 hari
Dismenorea : (-)
Pasien mengalami menstruasi teratur setiap bulan, 4 minggu sekali, durasi
selama 7 hari dengan perdarahan yang banyak dapat mengganti 3-4 kali
pembalut setiap harinya, tidak nyeri. HPHT : 15 Febuari 2017.
Riwayat Obstetri
Riwayat ANC
Riwayat Menikah
Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asthma (-), alergi obat dan
makanan (-)
Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asthma (-), alergi obat dan
makanan (-).
Riwayat Operasi
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
gravidarum (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera icteric (-), edema palpebra (-),
kotor, karies dan plaque gigi (+), uvula dan tonsila tak
Thorax
tampak
Perkusi : Seluruh lobus paru sonor, batas redup hepar antara SIC 5 dan 6
midclavicula kiri.
Auskultasi : Suara dasar paru vesikuler, tak ada wheezing dan ronchi. Bunyi
jantung
Status Obstetri
TFU : -
VT : 1 cm
c. Auskultasi : DJJ : -
TBJ : -
d. Perkusi : thympani.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Hb 12,2 11-16,5 gr/dl
Lekosit 8200 3500-10000/ul
Hematokrit 36 35-50%
Eritrosit 3,9 3,8-5,8 juta/ul
Trombosit 244 150-500ribu/ul
MCV 93,6 80,0-97,0 fL
MCH 31,4 26,5-33,5 pg
MCHC 33,6 31,5 35,0 g/dl
Hitung Jenis Lekosit
Basofil 1 0-1 %
Eosinofil 2 0-4%
Netrofil segmen 75 46-73 %
Limfosit 7 17-48 %
Monosit 5 4-10 %
Gula Darah Sewaktu 100 < 200 mg/dl
PP Test / HCG test POSITIF Negatif
HBsAg (Kwalitatif) NEGATIF Negatif
Anti HIV (Kwalitatif) NON REAKTIF Non Reaktif
Urinalisa
6. DIAGNOSIS
7. PENATALAKSANAAN
Rencana Terapi
Bed rest
IVFD RL 20 tpm
Nifedipine tab 10 mg / 8 jam
Uterogestan tab 100 mg / 12 jam
Observasi keadaan umum ibu dan janin
8. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanasionam : dubia ad bonam
9. FOLLOW UP
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abortus Imminens
1. Definisi
Abortus imminens ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari
2. Penyebab3,4,5
kromosom seks.
saat usia tua, dimana kondisi abnormal uterus dan endokrin atau
eksternum, disertai nyeri perut ringan atau tidak sama sekali. Adanya
gejala nyeri perut dan punggung belakang yang semakin hari bertambah
buruk dengan atau tanpa kelemahan dan uterus membesar sesuai usia
kehamilan.
5. Diagnosis 2,3,5
ostium, tidak ada kelainan pada serviks, tidak terdapat nyeri goyang
tujuh minggu, fetal poledan aktifi tas jantung janin dapat terlihat.
diameter 15mm pada usia tujuh minggu dan 21mm pada usia gestasi
rata lebih dari 13mm tanpa yolk sac atau diameter rata-rata lebih dari
sensitifi tas angka prediksi positif 88,3% dan 82,6%. Rasio bioaktif
sensitivitas 100%.
7. Pencegahan 1,3
oleh banyak faktor yang dapat didentifi kasi dari riwayat kehamilan
dkk. (2003), ibu hamil yang tidak melakukan ANC memiliki risiko
terdiri atas:
Tirah Baring
hanya delapan dari mereka yang merasa hal tersebut perlu, dan hanya
satu dari tiga orang yang yakin hal tersebut bekerja baik. Sebuah
dan tirah baring namun perbedaan antara kelompok injeksi hCG dan
plasebo atau antara kelompok plasebo dan tirah baring tidak signifi
ringan sehari-hari.
Abstinensia
Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus
Progestogen
memperkuat kesimpulan.
terdapat laporan efek samping penggunaan hCG pada ibu dan bayi,
namun metode penelitian ini tidak jelas, dan tidak ada penelitian lain
Profilaksis Rh (rhesus)
9. Prognosis 3
Pada kasus ini pasien wanita hamil usia 31 tahun dengan G3P2A0H2
dengan keluhan keluar darah dari vagina seperti haid dan tidak disertai mules atau
perut keram. Dari hasil anamnesis di dapatkan keluhan keluar darah dari vagina
dialami pasien sejak jam 17.30 WIB, darah yang keluar tidak disertai dengan
KASUS TEORI
insipiens.
Terapi di berikan :
Tirah baring merupakan unsur
Tirah baring
penting dalam pengobatan abortus
imminens karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran
darah ke uterus dan berkurangnya
rangsang mekanik.
BAB V
KESIMPULAN
Abortus imminens sering terjadi dan merupakan beban emosional yang
pecah dini, namun tidak ditemukan kenaikan risiko bayi lahir cacat. Pemeriksaan
dan penatalaksanaan, menentukan apakah janin viabel atau non viabel, kehamilan
ibu hamil yang mengalami gejala abortus imminens. Gambaran aktivitas jantung
perhitungan HPHT dan USG lebih dari seminggu menunjukkan prognosis buruk,
semakin tua usia ibu pada saat hamil dan tingginya riwayat keguguran
progesteron, namun tes ini mungkin tidak berguna dalam penanganan primer.
Belum ada cukup bukti yang menjelaskan tentang upaya pencegahan abortus
ada bukti pasti tentang efektivitasnya, namun membantu wanita merasa lebih
dapat menurunkan kontraksi uterus lebih cepat daripada tirah baring, selain itu
antepartum yang merupakan efek yang dapat membahayakan ibu. Selain itu,
5. Relaksan otot uterus - tidak ada cukup bukti efektivitas dan keamanan
penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rouse DJ, Spong CY, editors. 24rd ed. Ohio: McGraw-Hill; 2014.
hal 350-355
5. William Manual of Pregnancy Complications. Kenneth J. Leveno, MD,