BRONKOPNEUMONIA
Oleh :
Veni Devitasari
61112109
Pembimbing
Bronkopneumonia adalah
penyebab utama morbiditas dan
mortalitas anak dibawah usia
lima tahun (balita)
Definisi
Bronkopneumonia : peradangan pada paru
dimana proses peradangannya ini menyebar
membentuk bercak-bercak infiltrt yang mengenai
satu atau beberapa lobus paru-paru dan dapat
pula melibatkan bronkiolus terminal.
Epidemiologi
Virus :
RSV, CMV, virus influenza,
adenovirus, rinovirus dan virus
parainfluenza
Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Hemophilus influenzae
Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeruginosa
Chlamydia pneumoniae
Mycoplasma pneumoniae
Patofisiologi
Patogenesis mencakup interaksi antara mikroorganisme
penyebab yang masuk dari berbagai jalan dengan daya
tahan tubuh pasien
Stadium resolusi
eksudat berkurang, di alveolus makrofag bertambah, leukosit
mengalami nekrosis dan degenerasi lemak, fibrin di reabsorbsi
dan menghilang, kuman dan debris menghilang.
Gejala Klinis
biasanya didahului oleh ISPA selama beberapa hari
suhu dapat naik mendadak sampai 39-40C dan
menggigil
anak gelisah
dispneu, pernafasan cepat dan dangkal, disertai
pernafasan cuping hidung
Nyeri dada
sianosis sekitar hidung dan mulut
Tanda Klinis Pneumonia (WHO)
Napas cepat
< 2 bulan = > 60 x/mnt
2 bln – 1 thn = > 50 x/mnt
1 – 5 thn = > 40 x/mnt
6 – 12 tahun = > 28 x/mnt
Chest Indrawing
(subcostal retraction)
pemeriksaan fisik: tergantung luas daerah
yang terkena
I : retraksi interkosta
P: bagian dada yang sakit tertinggal
P: redup jika sarangnya konfluens
A: ronki basah
Diagnosis
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisisk
Pemeriksaan penunjang:
X- foto torax: infiltrat tersebar sampai bercak
konsolidasi merata
Laboratorium: leukositosis 15.000-40.000/mm3,
predominan PMN, anemia ringan, hitung jenis bergeser
ke kiri, LED meningkat
jika leukositosis 50.000-100.000/mm atau kurang dari
5000/mm prognosis buruk
pemeriksaan mikrobiologi atau serologi: untuk
diagnosis etiologi
Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Gagal jantung
Aspirasi benda asing
Atelektasis
Abses paru
Tuberkulosis
Pilihan Antibiotik
Departemen IKA :
Ampisilin : 100mg/kgBB/hari
Kloramfenikol : 75mg/kgBB/hari