Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

BRONKOPNEUMONIA
Oleh :

Veni Devitasari
61112109

Pembimbing

Dr. Oscar Noesirwan, Sp.A


Pendahuluan
Bronkopneumonia adalah Menurt survey kesehatan
peradangan pada paru dimana nasional (SKN) 2001, 27,6%
proses peradangannya ini angka kematian bayi dan 22,8
menyebar membentuk bercak- kematian balita di Indonesia
bercak infiltrat yang mengenai disebabkan oleh penyakit
satu atau beberapa lobus paru- respiratori, terutama
paru. bronkopneumonia.

Bronkopneumonia adalah
penyebab utama morbiditas dan
mortalitas anak dibawah usia
lima tahun (balita)
Definisi
 Bronkopneumonia : peradangan pada paru
dimana proses peradangannya ini menyebar
membentuk bercak-bercak infiltrt yang mengenai
satu atau beberapa lobus paru-paru dan dapat
pula melibatkan bronkiolus terminal.
Epidemiologi

 Di indonesia bronkopneumonia masih


merupakan masalah kesehatan utama dan
menyebabkan lebih dari 5 juta kematian per
tahun pada anak balita.
 Insidens bronkopneumonia pada anak berusia <
5 tahun adalah 10 – 20 kasus / 100 anak / tahun
di negara berkembang dan 2 – 4
Etiologi Brokopneumonia

Virus :
RSV, CMV, virus influenza,
adenovirus, rinovirus dan virus
parainfluenza
Bakteri
 Streptococcus pneumoniae
 Hemophilus influenzae
 Staphylococcus aureus
 Pseudomonas aeruginosa
 Chlamydia pneumoniae
 Mycoplasma pneumoniae
Patofisiologi
 Patogenesis mencakup interaksi antara mikroorganisme
penyebab yang masuk dari berbagai jalan dengan daya
tahan tubuh pasien

kuman  masuk alveoli (melalui inhalasi, aspirasi,


hematogen dari fokus infeksi atau penyebaran
langsung)
pada saluran nafas bawah  kuman menghadapi
daya tahan tubuh berupa mukosilier, makrofag
alveolar, limfosit bronkial dan neutrofil, IgA dan
IgG dari sekresi bronkial  terjadi proses
peradangan yang dibagi dalam 4 stadium:
 Stadium kongesti
kapiler melebar dan kongesti, didalam alveolus terdapat eksudat
jernih, jumlah bakteri banyak, terdapat neutrofil dan makrofag

 Stadium hepatisasi merah


lobus dan lobulus memadat dan tidak mengandung udara,
warna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar. stadium
ini berlangsung pendek

 Stadium hepatisasi kelabu


lobus dan lobulus tetap padat dan warna merah enjadi kelabu,
permukaan pleura menjadi suram, kapiler tidak lagi kongestif

 Stadium resolusi
eksudat berkurang, di alveolus makrofag bertambah, leukosit
mengalami nekrosis dan degenerasi lemak, fibrin di reabsorbsi
dan menghilang, kuman dan debris menghilang.
Gejala Klinis
 biasanya didahului oleh ISPA selama beberapa hari
 suhu dapat naik mendadak sampai 39-40C dan
menggigil
 anak gelisah
 dispneu, pernafasan cepat dan dangkal, disertai
pernafasan cuping hidung
 Nyeri dada
 sianosis sekitar hidung dan mulut
Tanda Klinis Pneumonia (WHO)

Napas cepat
 < 2 bulan = > 60 x/mnt
 2 bln – 1 thn = > 50 x/mnt
 1 – 5 thn = > 40 x/mnt
 6 – 12 tahun = > 28 x/mnt

Chest Indrawing
(subcostal retraction)
 pemeriksaan fisik: tergantung luas daerah
yang terkena
I : retraksi interkosta
P: bagian dada yang sakit tertinggal
P: redup jika sarangnya konfluens
A: ronki basah
Diagnosis
 Riwayat penyakit
 Pemeriksaan fisisk
 Pemeriksaan penunjang:
X- foto torax: infiltrat tersebar sampai bercak
konsolidasi merata
Laboratorium: leukositosis 15.000-40.000/mm3,
predominan PMN, anemia ringan, hitung jenis bergeser
ke kiri, LED meningkat
jika leukositosis 50.000-100.000/mm atau kurang dari
5000/mm  prognosis buruk
pemeriksaan mikrobiologi atau serologi: untuk
diagnosis etiologi
Diagnosis Banding

 Bronkiolitis
 Gagal jantung
 Aspirasi benda asing
 Atelektasis
 Abses paru
 Tuberkulosis
Pilihan Antibiotik
 Departemen IKA :
Ampisilin : 100mg/kgBB/hari
Kloramfenikol : 75mg/kgBB/hari

Ampisilin-sulbactam & Gentamisin (neonatus)

Lini kedua : golongan sefalosporin


makrolid  pneumonia lobaris
*AB awal (24-72 jam pertama):
- umur 1-2 bln: ampicillin + aminoglikosida
(gentamicin)
respon baik dilanjutkan 10-14 hari
- umur > 2 bln: penicillin/ ampicillin +
kloramfenikol, jika respon baik dilanjutkan
sampai dg 3 hari klinis sembuh (biasanya cukup
5-7 hari)
 Pada penderita imunodefisiensi atau penyakit
lain yang mendasari:
ampicillin+aminoglikosida(gentamicin), jika
hipersensitif terhadap penicillin atau ampicillin:
eritromicin, sefalosporin, linkomicin atau
klindanicin
Tata Laksana Suportif
 Oksigenasi
 Nasal Kanul 2-4 L/menit
 IVFD: Cairan Rumatan
 NaCL 0,9% : Dx 5% = 3:1 + KCl (Darrow)
 Koreksi Suhu (12% tiap naik 10C)
 Puasa tidak boleh terlalu lama

 Nutrisi enteral harus segera dimulai


 Susu atau makanan cair via NGT / drip
 Nebulisasi
 Bukan tata laksana rutin
 B2 agonis memperbaiki klirens mukosiliar
 Mempermudah evakuasi lendir
 Hati-hati dengan pengisapan lendir

 Antitusif  sebaiknya tidak diberikan


 Fisioterapi dada
 Pneumonia aspirasi
Komplikasi
 Empiema
 Otitis Media Akut
 Perikarditis Purulenta
 Infeksi ekstrapulmoner : meningitis
 Miokarditis
 Bronkiolitis
 Abses paru
Prognosis
 pemberian AB yang tepat dan adequat ,
mortalitas dapat diturunkan sampai 1%
 Anak dengan keadaan malnutrisi energi
protein dan yang datang terlambat
menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.
 Faktor yang berperan adalah patogenesis
kuman, usia, penyakit dasar dan KU
pasien
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi 2
    BAB II Revisi 2
    Dokumen20 halaman
    BAB II Revisi 2
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • EPILEPSI
    EPILEPSI
    Dokumen28 halaman
    EPILEPSI
    FadilLoveMama
    100% (1)
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • BAB V Put
    BAB V Put
    Dokumen5 halaman
    BAB V Put
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi1
    BAB II Revisi1
    Dokumen19 halaman
    BAB II Revisi1
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • PPTB Bo
    PPTB Bo
    Dokumen20 halaman
    PPTB Bo
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Ensefalitis (Anya)
    Ensefalitis (Anya)
    Dokumen1 halaman
    Ensefalitis (Anya)
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Karya Tulis Ilmiah
    Karya Tulis Ilmiah
    Dokumen1 halaman
    Karya Tulis Ilmiah
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen26 halaman
    PPT
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER PENELITIAN Revisi1
    KUESIONER PENELITIAN Revisi1
    Dokumen9 halaman
    KUESIONER PENELITIAN Revisi1
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • TSAH
    TSAH
    Dokumen22 halaman
    TSAH
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • I. Identitas Pasien
    I. Identitas Pasien
    Dokumen28 halaman
    I. Identitas Pasien
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen8 halaman
    Laporan Kasus
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Labirinitis Lala
    Labirinitis Lala
    Dokumen13 halaman
    Labirinitis Lala
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Referat LALA
    Referat LALA
    Dokumen25 halaman
    Referat LALA
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Amenorea Sekunder
    Amenorea Sekunder
    Dokumen33 halaman
    Amenorea Sekunder
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Tugas Responsi
    Tugas Responsi
    Dokumen6 halaman
    Tugas Responsi
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Dengue
    Lapsus Dengue
    Dokumen37 halaman
    Lapsus Dengue
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • PH
    PH
    Dokumen8 halaman
    PH
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Paper Otomikosis
    Paper Otomikosis
    Dokumen12 halaman
    Paper Otomikosis
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Anaste PTF
    Anaste PTF
    Dokumen14 halaman
    Anaste PTF
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi: Disusun Oleh
    Imunisasi: Disusun Oleh
    Dokumen21 halaman
    Imunisasi: Disusun Oleh
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Hemoptisis Puty
    Hemoptisis Puty
    Dokumen31 halaman
    Hemoptisis Puty
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Dokumen24 halaman
    Tonsilitis
    Maiyusvela Eka Crisna
    Belum ada peringkat