OLEH :
ENDAH ANDAYANI ( 1130122018 )
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya merupakan Rumah Sakit Kelas A,
Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Rujukan tertinggi untuk wilayah Indonesia Bagian
Timur, maka dipandang perlu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan
tuntutan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. RSUD Dr. Soetomo merupakan Pusat
Rujukan di Wilayah Timur Indonesia (Top Referal), Sehingga banyak masyarakat yang
memberikan kepercayaan kepada RS tersebut dalam hal urusan kesehatan.
RSUD Dr. Soetomo sebagai RS Tipe A rujukan tersier yang menerima pasien kasus
katastropik dan kasus dengan tingkat keparahan yang tinggi, sehingga diperlukan peralatan
kedokteran dan penunjang yang canggih dengan teknologi mutakhir. Peningkatan tata kelola
dan tingkat kemandirian yang dimaksud berkaitan dengan RSUD Dr. Soetomo sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)
Pengertian sistem rujukan menurut Sistem Kesehatan Nasional Depkes RI 2009,
merupakan suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu/lebih kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dariunit berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau
secara horizontal antar unitunit yang tingkat kemampuannya.
Secara lengkap Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan
sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara
vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang
setingkat kemampuannya). Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus
kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan sakitnya.
Merujuk pasien menjadi salah satu pelayanan penting yang harus diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. Tata cara
melakukan rujukan meliputi mendiagnosa pasien, komunikasi dengan tempat rujukan,
membuat surat pengantar rujukan, menyiapkan transportasi, merujuk pasien dengan
mendampinginya, menyerahkan tanggung jawab ke pihak rumah sakit, penerima rujukan
bertanggungjawab atas pelayanan lanjutan dan penerima rujukan wajib memberitahu
perkembangan pasien setelah memberikan pelayanan kesehatan, hal ini telah diatur
pemerintah melalui Permenkes no 001 tahun 2012 (Indarwanti & Kartikasari, 2014).
Demi meningkatkan mutu pelayanan maka RSUD Dr. Soetomo terus melakukan
optimalisasi pelayanan baik dari segi tenaga medis, teknologi yang digunakan, serta sarana
penunjang lainnya. Optimalisasi Pelayanan IGD merupakan salah satu terobosan terbaru yang
dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih transparan, cepat, dan mudah diakses bagi
seluruh pasien. Bagi Fasyankes yang akan merujuk pasien dapat melalui Sistem Rujukan
Terintegrasi (SISRUTE) Kemenkes. Dengan Sisrute ini maka proses rujukan pasien lebih
mudah dan cepat. Pemerintah telah mengeluarkan Surat Dirjen Pelayanan Kesehatan pada
tanggal 10 Desember 2018 tentang Permohonan Penggunaan Sistem Rujukan Terintegrasi
(SISRUTE) kepada seluruh Dinkes kab/kota/provinsi. Menyadari hambatan serta pentingnya
penggunaan SISRUTE dengan baik, dalam penerapan sistem informasi manajemen (Suci,
darwis et al., 2021).
Adapun mekanisme rujukan dengan Sisrute antara lain:
Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik
atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)
maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Manfaat sistem rujukan, yaitu:
a. Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan (policy maker), manfaat yang
akan diperoleh antara lain membantu penghematan dana, karena tidak perlu
menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan;
memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara
berbagai sarana kesehatan yang tersedia; dan memudahkan pekerjaan administrasi,
terutama pada aspek perencanaan.
b. Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayananan (health consumer),
manfaat yang akan diperoleh antara lain meringankan biaya pengobatan, karena dapat
dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang dan mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena diketahui dengan jelas fungsi dan
wewenang sarana pelayanan kesehatan.
c. Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
(health provider), manfaat yang diperoleh antara lain memperjelas jenjang karir
tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat kerja,
ketekunan, dan dedikasi; membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni
melalui kerjasama yang terjalin; memudahkan dan atau meringankan beban tugas,
karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta:pustaka sinar harapan, 1996.
Departemen kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Heryana, A. (2020). Sistem Rujukan Berjenjang pada Pelayanan Kesehatan. Esa Unggul,
June, 1–12. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.16793.65126
Puspitaningtyas, A., Indarwati, & Kartikasari, D. (2014). Pelaksanaan Sistem Rujukan Di
Rsud Banyudono. Gaster | Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(2), 25–36.
Rahmadani, S., Darwis, A. M., Hamka, N. A., HR, A. P., & Al Fajrin, M. (2021). Analisis
Penggunaan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makasar.
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 7(2), 321.
https://doi.org/10.29241/jmk.v7i2.651
RSUD Dr.Soetomo.jatimprov. Jawa Timur