Persiapan pasien
Pengumpulan spesimen
Kelayakan spesimen
Makroskopis
Mikroskopis
Menilai:
1. Likuifaksi (umumnya terjadi dalam
1530 menit setelah diejakulasikan)
2. Viskositas
3. Warna
4. Bau
5. Volume
6. pH (diperiksa dalam waktu 3060
menit setelah diejakulasikan)
MAKROSKOPIS
Likuifaksi
Pemeriksaan
selanjutnya ditunda
dan di tunggu dalam
30 menit berikutnya
Viskositas
Viskositas tinggi
Viskositas < 2 cm
Tidak lengkap
dalam 60 menit
Volume
Dalam 3060 menit setelah diejakulasikan
MIKROSKOPIS
pH
Preparat basah
perbesaran 100400
Evaluasi likuifaksi
dan homogenisasi
Tindakan/penambahan:
Pipetasi
Dulbeccos PBS
Bromelain
Aglutinasi
positif
Spermatozoa <4/400)
Spermatozoa >4/400
Konsentrasi spermatozoa
Motilitas
Harus dilakukan jika IM > 50%
Penting dilakukan jika PR < 40%
Vitalitas
Konsentrasi
Morfologi
Sel nonsperma
(sel bulat)
lutfidr@yahoo.com
Perhitungan akurat:
Memeriksa semua grid (9
grid) improved Neubauer,
atau
Menggunakan bilik hitung
volume besar secara
fluoresensi
Pemeriksaan
antibodi antisperma
Leukosit
peroksidase
Page 2
lutfidr@yahoo.com
35.Penggaris, cm
36.Tabel/grafik perbedaan perhitungan konsentrasi yg dpt diterima
37.Tabel perkiraan kesalahan pemeriksaan (sampling error)
38.Desinfektan/sodium hipklorit, 0,1% (v/v) dan 1% (v/v) dalam akuades
39.Sabun desinfektan/antiseptik pembersih kulit
40.Eye-wash solution/eye-rinse
41.First-aid kit
42.Blanko formulir hasil pemeriksaan semen
43.Sample mixers:
Shaker dua dimensi atau rotator(optional)
Vortex untuk mencampur semen yg telah diencerkan
40 Wadah semen
41 Reagen pengencer
40 Reagen pewarnaan
41 Reagen peroksidase
42 Kriteria spermatozoa normal dan abnormal
43 Alat bantu gambar (vitalitas, peroksidase positif, ketentuan spermatozoa
yg dihitung, grid bilik hitung improved neubauer, morfologi, atlas
spermatozoa (plate 114 WHO 2010))
44 Tabel-tabel/grafik untuk menentukan perhitungan yang dapat diterima
Page 3
yang
Alat
1. Timer
2. Termometer ruangan
3. Batang pengaduk*
Optional:
1. Inkubator
2. Shaker dua dimensi
3. Spuit + jarum* no 18 (
internal 0,84 mm) atau
19 G ( internal 0,69
lutfidr@yahoo.com
Bahan
Cara pemeriksaan
1. Semen
Page 4
mm)
Viskositas
1. Batang gelas*
atau
2. Pipet plastik* berlubang
besar ( 1,5 mm),
sebaiknya steril
3. Penggaris 10 cm
Optional:
1. Spuit + jarum* no 18 atau
19 G
proteolitik)
dalam
Dulbeccos
phosphatebuffered
saline
1. Semen
Optional:
1. Dulbeccos
PBS
2. Bromelain
dalam
Dulbeccos
PBS
Bila dalam 60 menit belum juga terjadi likuifaksi lengkap maka dilakukan
pipetasi perlahan (610 kali) menggunakan syringe dengan ukuran jarum 18G atau
19G
Atau dengan penambahan:
Medium fisiologis:Dulbeccos phosphate-buffered saline dengan volume yang sama
dengan volume semen diikuti dengan pipetting
Bromelain 10 IU/ml dalam Dulbeccos phosphate-buffered saline
Catatan: Penambahan dengan medium fisiologis atau Bromelin harus diperhitungkan
ketika melakukan perhitungan konsentrasi sperma. Perlakuan-perlakuan untuk
mendapatkan likuifaksi (mengurangi viskositas) semen di atas dapat berpengaruh
pada biokimia plasma seminal, motilitas dan morfologi sperma sehingga
penggunaannya harus dilaporkan.
Warna
1. Cahaya terang
2. Papan putih
1. Semen
Bau
1. Semen
Volume
1. Timbangan digital
2. Gelas ukur* dgn skala
lutfidr@yahoo.com
1. Semen
dalam wadah
Page 5
ukur 0,1ml
atau
3. Pipet volume* dgn skala
ukur 0,1 ml + bola pipet
pH
*Sebaiknya steril
Mikroskopis
No Parameter/
Persiapan
1.
Pembuatan
preparat
basah
2.
Pemeriksaan
awal
Alat
Bahan
Cara pemeriksaan:
1. Semen
1. Mikroskop dengan
1. Preparat
basah
perbesaran 100400
lutfidr@yahoo.com
Page 6
(skrining)
3.
Pembuatan
preparat
basah dengan
sentrifugasi
1. Semen
4.
Agregasi &
Aglutinasi
1. Mikroskop
2. Contoh gambar agregasi
3. Contoh gambar aglutinasi
1. Preparat basah
semen
lutfidr@yahoo.com
Page 7
Motilitas
1. Mikroskop
2. Coverslip* 22 x 22
3. Spidol permanen (0,05
mm) untuk membuat
garis 5 mm pada pinggir
coverslip)
Atau
4. Eyepiece reticle
5. Gambar area baca
coverslip dan alur baca
6. Counter (hemocytometer)
7. Kriteria motilitas
progresif, nonprogresif
dan imotil
8. Tabel/grafik untuk
menentukan perbedaan
perhitungan yang dapat
diterima
lutfidr@yahoo.com
1. Preparat basah
semen
Page 8
6.
Vitalitas
a. Eosin:
1. Pipet plastik* berlubang
besar ( 1,5 mm) untuk
homogenisasi
2. Mikropipet 5 l + tip
kuning*
3. Coverslip ukuran 22mm
x 22mm
4. Minyak imersi
lutfidr@yahoo.com
1. Eosin Y
(colour index
45380)
2. NaCl 0,9%
Cara pembuatan:
Melarutkan 0,5 g
eosin Y dalam
100 ml NaCl
0,9%
Pembuatan preparat:
Semen dihomogenkan dengan cara aspirasi berulang sebanyak 10 kali
menggunakan pipet berlubang lebar (diameter 1.5 mm) secara perlahan (hindari
terbentuknya gelembung udara)
Meneteskan 5 l semen dan 5 l larutan eosin 0,5% pada objek gelas
Mencampur 5 l semen dan larutan eosin 0,5% menggunakan tip pipet dengan
gerakan melingkar
Menutup campuran dengan coverslip ukuran 22mm 22mm
Sediaan diinkubasi selama 30 detik
Membuat preparat replikat/duplikat dengan cara yang sama
Page 9
b. Eosinnigrosin:
1. Pipet plastik* berlubang
besar ( 1,5 mm) untuk
homogenisasi
2. Mikropipet 50 l + tip
kuning*
3. Minyak imersi
4. Porcelain spot plate well
lutfidr@yahoo.com
1. Eosin Y
(colour index
45380)
3. NaCl 0,9%
2. Nigrosin
(colour index
50420)
Page 10
c.
1.
2.
3.
7.
Konsentrasi
atau test-tube
Hypotonic swelling:
Freezer 20 C
Tabung mikrosentrifus
Inkubator
1. Refrigerator 28 C
2. Termometer ruangan
3. Kertas saring (saringan
0,45 mikron)
4. Gambar ketentuan
spermatozoa yg dihitung
5. Improved Neubauer
6. Mikropipet 10l
7. Coverslip* 2222 mm,
ketipisan no 4 (0,44 mm)
8. Tip kuning
9. Tabung reaksi
10. Cawan petri + tutup
11. Timer
12. Counter
13. Kalkulator
14. Alat tulis
15. Tabel/grafik perbedaan
perhitungan konsentrasi
yg dpt diterima
16. Tabel perkiraan
kesalahan pemeriksaan
(sampling error)
Optional:
1. Coverslip ukuran 24
mm 50 mm
2. Mikropipet 40l atau
20l
lutfidr@yahoo.com
1. Swelling
solution;
2. Akuades
1. Semen
2. Reagen
sebagai
larutan
pengencer
Page 11
lutfidr@yahoo.com
Page 12
lutfidr@yahoo.com
Page 13
lutfidr@yahoo.com
Page 14
8.
Pada keadaan
konsentrasi
rendah atau
tidak
ditemukan
spermatozoa
9.
Pembuatan
preparat
basah dengan
sentrifugasi
lutfidr@yahoo.com
2. Semen
Page 15
tidak ditemukan spermatozoa motil pada sisa sampel. Karena sentrifugasi tidak
membuat semua spermatozoa membentuk sedimen, maka metode ini tidak dapat
digunakan untuk menentukan jumlah total spermatozoa.
10.
Morfologi
1. Objek glass
2. Mikropipet 10l, 200 l,
500 l + tip
3. Pipet plastik* berlubang
lutfidr@yahoo.com
Page 16
Pewarnaan
cepat
Diff-Quik
12.
Pewarnaan
Shorr
lutfidr@yahoo.com
Quik
4. Reagen Shorr
5. Reagen
Papanicolaou
darah tepi untuk semen yang tidak diencerkan atau dengan menggunakan metode
pipet untuk preparat yang diencerkan/dicuci
Membiarkan kering pada suhu kamar (2024C)
Membuat replikat preparat dengan cara yang sama
b. Pencucian semen
Mengencerkan 0,20,5 ml tergantung dari konsentrasi semen dengan 10 ml NaCl
fisiologis pada suhu kamar
Melakukan sentrifugasi pada 800g selama 10 menit
Membuang sebagian supernatan dengan menyisakan sekitar 2040l
Melakukan resuspensi sedimen dengan supernatan dengan pipetting perlahan
Meletakkan 510 l suspensi sperma pada slide
Membuat apusan dengan menggunakan pipet Pasteur seperti terlihat pada gambar
Kit pewarna Diff- c. Pewarnaan
Quik:
Pembuatan reagen Diff-Quik:
1. 1,8
1. Pembuatan reagen fiksatif (1,8 triarylmethan dilarutkan dalam 1000 ml
triarylmethan
metanol 95% (v/v)) atau hanya metanol 95 % (v/v) saja
2. Metanol 95%
2. Larutan pewarna 1 (eosinophilic xanthene)
3. Larutan pewarna 2 (basophilic thiazine)
3. Larutan
pewarna 1
Cara pewarnaan:
(eosinophilic
Melakukan fiksasi preparat dengan merendam ke dalam larutan fiksatif
xanthene)
triarylmethane selama 15 detik atau selama 1 jam dalam metanol 95%)
4. Larutan
Membuang kelebihan larutan fiksatif dengan menempatkan preparat
pewarna 2
vertikal di atas kertas saring
(basophilic
Melakukan pewarnaan dengan merendam preparat untuk kedua kalinya dalam:
thiazine)
Larutan pewarna 1 selama 10 detik
Selanjutnya dalam larutan pewarna 2 selama 5 detik
Membilas preparat dengan air bersih 15 kali untuk membuang kelebihan
zat warna
Mengeringkan kelebihan larutan pada tiap langkah di atas dengan
menempatkan preparat secara vertikal pada kertas saring.
Jika latar belakang kotor, maka diperlukan pencucian sebagian semen dan
dibuat preparat baru dengan cara pewarnaan yang sama.
1. Harris
Cara pembuatan reagen:
haematoxylin:
1. Shorr solution:
Papanicolaou No1
Melarutkan 4 gr serbuk Shorr dalam 220 ml etanol panas 50% (v/v). Biarkan
2. Shorr solution
dingin, kemudian tambahkan 2.0 ml asam asetat glasial (dilakukan dalam lemari
Page 17
3. Asam etanol
4. Ammoniacal
ethanol
13.
Pewarnaan
Papanicolaou
lutfidr@yahoo.com
1. Komponenkomponen
pewarnaan
Papanicolaou
2.Asam etanol
3.
Xylene:et
anol, 1+1 (1:2)
Page 18
Peroksidase
leukosit
lutfidr@yahoo.com
1.Ortho-toluidine
(karsinogenik)
2.Saline 0,9%
3.Phosphate
buffer
4.Sodium
Page 19
peroksidase yg dpt
diterima
lutfidr@yahoo.com
hydrogen
phosphate
(Na2HPO4)
5.Akuades
6.Potassium
dihydrogen
phosphate
(KH2PO4)
7.Amonium
klorid (NH4Cl)
8.Disodium
ethylenediamin
e tetra-acetic
acid
(Na2EDTA)
9.Hidrogen
peroksida
(H2O2) 30%
1000 ml akuades.
3. Disodium ethylenediamine tetra-acetic acid (Na2EDTA) 148 mmol/l: Melarutkan
50 g/l Na2EDTA dalam phosphate buffer (pH 6.0).
4. Substrat: Melarutkan 2,5 mg o-toluidine dalam 10 ml saline 0,9% (9 g/l).
5. Hidrogen peroksida (H2O2 ) 30% (v/v).
6. Working solution: Menambahkan 1 ml larutan NH4Cl jenuh, 1 ml Na2EDTA 148
mmol/l, dan 10l H2O2 30% (v/v) ke dalam 9 ml substrat o-toluidine kemudian
campur dengan baik.
Larutan ini dapat digunakan sampai 24 jam setelah pembuatan.
Page 20
16.
Sel
nonsperma
lain.
*Sebaiknya steril
lutfidr@yahoo.com
Page 21