Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang

berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif

dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif (Depkes RI, 1997/1998). Puskesmas merupakan unit

teknis yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

pembangunan kesehatan disatu atau sebagaian wilayah kecamatan

yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan

masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan

kesehatan tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan

fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan bidang

kesehatan (Alamsyah,2011)

Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami

kemajuan dan semakin kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun

sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan peralatan saja tidak

cukup, tetapi juga memerlukan manajemen selanjutnya yang lebih

sesuai, maka keperluan sistem informasi yang dapat menunjang

manajemen tersebut agar tercipta kesesuaian yang diperlukan. Tidak

mungkin ada manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa

didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan

1
Listiani H, 2008).

Sistem informasi merupakan salah satu bentuk pokok Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan

acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan

penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan

berwawasan kesehatan (Depkes, 2004).

Dewasa ini, sistem informasi yang ada di puskesmas telah

dikembangkan di berbagai jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

di Indonesia dimana salah satu bentuknya adalah Sistem Informasi

Manajamen Puskesmas (SIMPUS). SIMPUS adalah suatu sistem

yang mendukung pengelolaan data dan informasi di puskesmas

khususnya untuk pelayanan rawat jalan. Data kunjungan pasien

disimpan dan digunakan untuk membuat data pelaporan pada

periode waktu tertentu yang selanjutnya data tersebut dikirimkan ke

dinas kesehatan. Data pelaporan antar Puskesmas di tingkat

Kabupaten/Kota memiliki struktur data yang sama. SIMPUS yang

berbasis pada komputer atau teknologi informasi komputer ini

mempunyai keunggulan dalam kecepatan serta keakuratan untuk

mengolah data dan informasi (Wijaya, 2009).

2
B. Permasalahan

Permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. ISPA merupakan penyakit yang sering di dapati di Puskesmas

Klasaman.

2. Kurangnya koordinasi antara petugas ruang kartu dan rekam

medik sehingga membuat pelayanan sedikit memakan waktu

yang cukup lama, dikarenakan rekam medik harus mencari

famly folder yang sudah terdaftar dipuskesmas atau masi dalam

bentuk manual.

3. Fasilitas transportasi seperti kendaraan mobil PUSLING yang

kurang perawatan.

4. Ruangan Polik Umum yang tidak terlalu besar sehingga saat

melakukan anamnesa dan pemeriksaan klien kurang terasa

nyaman.

5. Ruangan Polik MTBS kurang nyaman yang dirasakan oleh

petugas dan pasien yang berkunjung

C. Tujuan Praktek

1. Tujuan Umum

Praktek Klinik Keperawatan VII bertujuan agar mahasiswa

mampu melakukan penerapan konsep, prinsip, manajemen

puskesmas dan proses keperawatan komunitas yang meliputi

keperawatan keluarga, keperawatan jiwa dan keperawatan

3
gerontik dengan mengggunakan hubungan teraupetik antar

mahasiswa, pasien dan keluarga secara komprehensif pada

klien dengan masalah keperawatan yang lazim terjadi pada

semua tingkagt usia dengan menggunakan pendekatan proses

dan prinsip keperawatan yang bersifat promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitative sesuai dengan batas kewenangan,

tanggung jawab dan landasan etika profesi.

2. Tujuan Khusus

Bila di hadapkan pada pasien yang mengalami gangguang

kesehatan pada area keperawatan komunitas yang meliputi

keperawatan keluarga, keperawatan jiwa dan keperawatan

gerontik meliputi :

a. Melakukan anamnesa pada individu dan keluarga pada

semua tingkatan usia yang datang berobat di puskesmas

secara baik dan benar.

b. Mengenal dan melakukan manajemen puskesmas sceara

baik dan benar.

c. Mengikuti kegiatan pokok puskesmas di luar gedung

(posyandu, poswindu, dan UKS) secara baik dan benar

d. Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan untuk

individu dan keluarga secara baik dan benar.

e. Membuat laporan terpadu (tiap-tiap unit) Puskesmas secra

baik dan benar.

4
f. Melakukan deteksi dini pasien gangguan jiwa secara baik

dan benar.

g. Melakukan komunikasi terapeutik secara baik dan benar.

h. Melakukan kegiatan pemberantasan penyakit menular

(P2M) meliputi kegiatan imunisasi, P2 Malaria, P2 TB, P2

Kusta.

i. Mengenal berbagai penyakit yang berhubungan dengan

masalah gizi,

j. Menata, membaca resep, menyiapkan obat dan

menjelaskan cara minum obat.

k. Melakukan kolaborasi dalm pelaksanaan skrining

kesehatan, latihan fisik dan kognitif pada lansia.

D. Manfaat Praktek

1. Untuk mengetahui gambaran umum puskesmas klasaman kota

sorong meliputi :

a. Demografi dan geografi wilayah kerja Puskesmas Klasaman.

b. Visi dan Misi Puskesmas Klasaman.

c. Struktur organisasi Puskesmas Klasaman.

d. Sejarah berdirinya Puskesmas Klasaman.

e. Sumber daya manusia dan sarana prasarana yang ada di

Puskesmas Klasaman.

2. Untuk mengetahui program kerja Puskesmas Klasaman dengan

masing-masing bagian dan tupoksinya.

5
3. Untuk mengetahui bagian-bagian yang di tempati oleh

mahasiswa/i dengan tupoksinya masing-masing.

E. Sistematika Pelaporan

1. Bagian Depan

a. Sampul dengan logo Poltekkes.

b. Kata pengantar.

c. Daftar isi.

d. Table.

e. Gambar.

f. Dll.

2. BAB 1 Pendahuluan

a. Latar Belakang.

b. Permasalahan.

c. Tujuan Praktek.

d. Manfaat Praktek.

e. Sistematika Pelaporan.

3. BAB II Demografi dan Geografi Wilayah Kerja Puskesmas

Klasaman

a. Gambaran umum Puskesmas :

1) Demografi dan geografi wilayah kerja puskesmas.

2) Visi dan Misi Puskesmas.

3) Struktur organisasi Puskesmas.

6
4) Sejarah bedirinya Puskesmas Klasaman.

5) Sumber daya manusia dan sarana prasarana yang ada.

b. Program kerja Puskesmas dengan masing-masing bagian

dan tupoksinya.

c. Bagian-bagian yang di tempati oleh mahasiswa/i dengan

tupoksinya masing-masing.

4. BAB III Laporan Hasil Kegiatan

a. Laporan hasil kegiatan di masing-masing bagian (petugas

dan tupoksinya) dan kegiatan mahasiswa selama praktek,

b. Permasalahan yang di temukan di masing-masing bagian.

5. BAB IV Pembahasan

a. Pembahasan ( apa yang seharusnya di kerjakan dengan

kenyataan yang ada di lapangan) mengapa dan bagaimana

seharusnya/sebaiknya.

b. Factor penunjang dan penghambat.

6. BAB V Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan di sesuaikan dengan temuan dan sarannya

bersifat jangka pendek, menengah dan panjang yang bersifat

objektif.

7
BAB II

DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLASAMAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Klasaman

1. Demografi dan Geografi Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman

Puskesmas Klasaman adalah Puskesmas rawat jalan yang berada di

lokasi Kelurahan Giwu dalam wilayah Distrik Sorong Timur dengan luas

Wilayah Distrik Sorong Timur 610 km2.Luas Tanah Puskesmas Klasaman

yaitu 1738 m2 sedangkan luas bangunan yaitu 580 m2.Batas Geografis

Puskesmas Klasaman yaitu sebelah utara berbatasan dengan Distrik Sorong

Utara, sebelah timiur berbatasan dengan Kabupaten Sorong/Distrik Makbon,

sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sorong dan sebelah barat

berbatasan dengan Distrik Sorong.

Puskesman Klasaman meliputi 4 wilayah kelurahan sebagai wilayah

kerja yaitu Kelurahan Klawuyuk, Kelurahan Klasaman, Kelurahan Kalasuat

dan Kelurahan Giwu. Puskesmas Klasaman merupakan salah satu

Puskesmas induk di Wilayah Kerja Distrik Sorong Timur dengan 5

Puskesmas Pembantu di setiap Kelurahan yaitu Pustu Klasaman I, Pustu

Klasaman II, Pustu Klasaman IV, Pustu Kalasuat dan Pustu Giwu. Di

samping itu untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan. Puskesmas

Klasaman melakukan Pelayanan Puskesmas Keliling dan 12 Posyandu

Balita, 5 Posyandu Lansia dan 1 Posyandu PTM.

8
2. Visi dan Misi Puskesmas Klasaman

a. Visi Puskesmas Klasaman

“Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat Yang Sehat

Secara Mandiri Yang Sehat Secara Mandiri dan Berkeadilan di

Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman”

b. Misi Puskesmas Klasaman

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan

tenaga kesehatan yang professional

- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah di

jangkau oleh masyarakat

- Menjalin kerja sama yag harmonis dengan lintas sektoral terkait

3. Sejarah berdirinya Puskesmas Klasaman

Puskemas Klasaman merupakan puskesmas yang berstatus Rawat Jalan.

Awal berdirinya pada tahun 2007 yang mana merupakan pemekaran dari

Puskesmas Pembantu Klasaman, yang pada saat itu Pustu Klasaman

merupakan wilayah kerja Puskesmas Remu Kota Sorong. Berlokasi di Jl.

Sungai Kamundan. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2017 Puskesmas

Klasaman memiliki 5 Kelurahan dan 6 Pustu yang menjadi wilayah kerja

Puskesmas Klasaman. Tahun 2016 sampai dengan sekarang, sejalan dengan

pemekaran 4 Puskesmas baru di Kotamadya Sorong, maka tinggal 4

Kelurahan dan 5 Pustu yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Klasaman.

9
4. SDM dan Sarana Prasana yang ada.

Tabel 2.1 Jumlah SDM Kesehatan berdasarkan data dari TU PKM

Klasaman Tahun 2017.

NO Jenis Jumlah
1 Dokter Umum 3

2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 20
4 Bidan 17
5 Analis 2
6 Administrasi 2
7 Sanitarian 1
8 Nutrisionis 2
9 Apoteker 1
10 Assisten Apoteker 2
11 Promkes 4
12 Honorer 2
JUMLAH 57

a. Sarana Prasarana yang ada

Untuk memperluas jangkuan pelayanan, Puskesmas Klasaman

memiliki kendaraan operasional yaitu 1 unit kendaraan roda empat yang

mana masih dapat beroperasional dan 4 kendaraan roda dua.

Tabel 2.2 Jumlah Sarana Pendidikan dalam wilayah kerja

Puskesmas Klasaman berdasarkan data dari TU Tahun 2017.

NO JENJANG SEKOLAH JUMLAH


1 SD 11
2 SMP 3
3 SMA 4
4 PERGURUAN TINGGI 1
TOTAL 18

Tabel 2.2 Jumlah Saran Prasana Kesehatan dalam Puskesmas Klasaman

10
berdasarkan data dari TU Tahun 2017.

SARANA PRASARANA KESEHATAN


Kondisi
N
Jenis sarana/prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
o
ringan sedang berat
1 Ruangan Kantor Administrasi 1 - - -
2 Ruangan Kepala Puskesmas 1 - - -
3 Ruangan Rapat 1 - - -
4 Ruangan Pendaftaran & Rekam Medik 1 - - -
5 Ruangan Tunggu 1 - - -
6 Ruangan Pemeriksaan Umum 1 - - -
7 Ruangan Tindakan 1 - - -
8 Ruangan KIA, KB dan Imunisasi 1 - - -
9 Ruangan Kesehatan Gigi & Mulut 1 - - -
10 Ruangan Promosi Kesehatan 1 - - -
11 Ruangan Farmasi 1 - - -
12 Ruangan Persalinan 1 - - -
13 Ruangan Pasca Persalinan 1 - - -
14 Laboratorium 1 - - -
15 Ruangan Sterilisasi 1 - - -
16 Kamar Mandi/WC Pasien 1 - - -
17 Kamar Mandi/WC untuk Persalinan 1 - - -
18 Kamar Mandi/WC Petugas 1 - - -
19 Gudang Umum 1 - - -

B. Program Kerja Puskesmas dengan masing-masing bagian dan tupoksinya

Untuk dapat melayani kesehatan masyarakat di wilayah kerja secara

menyeluruh kiranya, Puskesmas Klasaman melaksanakan fungsi dengan

menjalankan beberapa program yang di kelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Program Kesehatan Dasar

a. Promosi Kesehatan

Meliputi kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan kepada masyarakat

dalam wilayah binaan Puskesmas Klasaman melalui kegiatan :

- Penyuluhan dalam gedung dan luar gedung

11
- Penyebaran leaflet

- Pemasangan spanduk

b. P2P

1) Kegiatan Imunisasi

2) Pelacakan dan pengobatan DBD, TBC, Malaria, Kusta, Diare,

Filariasis, HIV/AIDS dan IMS

3) Pencegahan dini Kanker Leher Rahim IVA dan Sadanis

4) Klinik Kesehatan Jiwa

c. Pengobatan

1) Pengobatan Umum

2) Pengobatan MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)

3) Klinik Gizi

4) UGD (Unit Gawat Darurat)

5) Polik Lansia

6) Laboratorium rutin, kimia darah, pemeriksaan sputum, urine,

laboratorium pemeriksaan IMS dan HIV

7) Pelayanan rujukan pasien umum, bpjs, kis dan askes

d. Kesehatan Lingkungan

1) Pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, rumah makan dan

industry kecil

2) STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

3) Pemeriksaan Air Bersih

e. KIA-KB

1) Pemeriksaan Kehamilan

2) Pelayanan akseptor KB

12
3) Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak

4) Konseling kesehatan ibu menyusui, anak, wanita, remaja dan WUS

f. Gizi

1) Pemberian vitamin A dan Fe

2) Pemberian makanan tambahan

3) Pelacakan gizi buruk

4) Konseling gizi

1. Program Pengembangan

a. MTBS

b. Pojok Laktasi

Adapun kegiatan luar gedung yang telah di laksanakan antara lain:

a. Posyandu Balita

b. UKS DAN UKGS

c. Posyandu Lansia

d. Puskesmas Keliling

e. Penyuluhan

f. Kelas Ibu Hamil

g. Posbindu PTM

h. Pemantauan Populasi Kunci (Panti Pijat)

i. Apras TK dan PAUD

2. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengetahui suatu program yang

di laksanakan sehingga mempermudah dalam penyusunan program

selanjutnya dan pertanggung jawaban kepada atasan.

Kegiatan yang di lakukan meliputi :

13
a. Mengadakan pencatatan dan pelaporan

b. Mencatat surat masuk dan surat keluar

c. Membuat grafik dan data kegiatan

d. Mencatat kunjungan pasien yang berobat

e. Melakukan laporan keuangan

f. Melakukan pencatatn pemakaian obat

Laporan tersebut terdiri dari :

a. Laporan harian

b. Laporan mingguan

c. Laporan bulanan

d. Laporan triwulan

C. Bagian-bagian yang di tempati oleh mahasiswa/i

Mahasiswa melaksanakan PKK VII selama 3 (Tiga) minggu terhitung mulai

tanggal 13 Mei – 1 Juni 2019 dan di tempatkan di berbagai ruangan meliputi :

1. Kamar Kartu

2. Polik/Ruang P2M : Imunisasi, Kusta, TB dan Malaria

3. Ruang Tata Usaha

4. Poliklinik Umum

5. Poliklinik Lansia

6. Poliklinik Anak (MTBS)

7. Apotik

14
BAB III

LAPORAN HASIL KEGIATAN

A. Kamar Kartu

Penugasan kami di awali di ruangan kamar kartu (Rekam Medik), dimana setiap

pasien dating terlebih dahulu akan melakukan pendaftaran di mesin, kemudian duduk

menunggu giliran untuk mendaftar di bagian loket rekam medic, setelah di lakukan

pendataan dengan 3 kategori pasien yaitu :

1. Pasien Umum

2. Pasien Lama

15
3. Pasien Khusus ( Bayi, Anak-anak dan Lansia )

Bagi Pasien baru yang telah di daftar maka akan di buatkan rekam medic sesuai

dengan wilayah kerja Puskesmas Klasaman, dan bagi pasien lama yang telah terdaftar

maka akan di ambilkan map rekam medic nya sesuai dengan nomor dan wilayah yang

tertera pada kartu berobat nya. Kemudian map rekam medic akan di antarkan ke

polik-polik sesuai dengan tujuan berobat nya.

Jumlah pasien secara keseluruhan sebanyak 585 pasien, dengan pembagian pasien

yang berobat dengan BPJS/KIS ataupun Umum. Pasien yang berobat selama 2

minggu ( 13 Mei 2019 s/d 25 Mei 2019 ) dapat di lihat dari table 3.1 s/d 3.4 di bawah

ini

Tabel 3.1 Jumlah Kunjungan Berdasarkan JKN atau Umum yang Berobat di

Puskesmas Klasaman

No Jenis 13-18 Mei 2019 20-25 Mei 2019 Jumlah

Kunjungan Minggu I Minggu II


1 JKN 165 176 341
2 UMUM 134 110 244
TOTAL 299 286 585

Tabel 3.2 Jumlah Kunjungan Berdasarkan Wilayah Kerja yang berobat di

Puskesmas Klasaman

No KELURAHAN 13-18 Mei 2019 20-25 Mei 2019 Jumlah

1 Klasaman 86 88 174

16
2 Klawuyuk 76 83 159
3 Giwu 64 46 110
4 Klasuat 5 4 9
5 Luar Wilayah 68 65 133
TOTAL 299 286 585

Keterangan :

Berdasarkan tabel 3.1 s/d 3.2 terlihat bahwa kunjungan pasien yang menggunakan

JKN yaitu sebesar 341 (58%) dan yang berobat secara umum sebanyak 244 (42%),

sedangkan kunjungan berdasarakan wilayah yang terbanyak yaitu Kelurahan

Klasaman sebanyak 174 dan yang paling terkecil yaitu Kelurahan Klasuat yang hanya

berjumlah 9.

B. Polik Umum

Merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan dasar di puskesmas yang

memberikan pelayanan kedokteran umum berupa pemeriksaan kesehatan,

pengobatan, penanganan yang perlu tindakan dan memberikan konseling kepada

pasien agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit, serta meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan.

Ruangan pemeriksaan umum merupakan ruangan untuk pelayanan yang melayani

segala kalangan masyarakat mulai dari usia 5-55 Tahun. Perawat akan melakukan

anamesa dan pengkajian fisik meliputi vital sign, penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan. Setelah di lakukan anamesa dan pemeriksaaan fisik pasien

langsung di konsultasikan ke dokter, setelah di konsultasikan ke dokter pasien akan

di berikan resep obat untuk di ambil di apotik.

Dokter akan mengirim pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut

apabila akan di lakuakan rujukan internal ke unit-unit terkait. Dokter juga akan

17
membuat surat rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter

spesialis apabila pasien butuh pemeriksaan lebih spesifik.

Jumlah pasien yang berkunjung dan berobat pada polik umum dari tanggal 13 mei

s/d 25 mei 2019 adalah sebanyak 267 orang.

10 besar penyakit terbanyak di Ruangan Polik Umum dari tanggal 13 mei s/d 25 mei

2019 dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini

Tabel 3.3 Jumlah Diagnosa Terbanyak pada Pasien yang berobat di Puskesmas

Klasaman

DIAGNOSA MEDIS
NO DIAGNOSA JUMLAH

1 ISPA 76

2 DISPEPSIA 28

3 HIPERTENSI 17

4 FEBRIS 14

5 ATRALGIA 8

6 MYALGIA 8

7 GOUT 7

8 VERTIGO 7

9 CEPHALGIA 5

18
10 TONSILITIS 4

Keterangan :

Berdasarkan tabel 3.3 di atas terlihat penyakit terbanyak yaitu ISPA (44%) sedangkan

yang paling terkecil yaitu Tonsilitis (2,2%).

Frekuensi Kunjungan di Ruangan Polik Umum dari tanggal 13 mei s/d 25 mei 2019

dapat di lihat dari tabel 3.4

Tabel 3.4 Frekuensi Kunjungan Pasien yang berobat di Polik Umum Puskesmas

Klasaman

FREKUENSI KUNJUNGAN
TANGGAL PRAKTEK JUMLAH KUNJUNGAN
13 Mei - 18 Mei 2019 136
20 Mei - 25 Mei 2019 131

Keterangan :

Berdasarkan tabel 3. 4 diatas dapat di lihat bahwa kunjungan terbanyak ada pada

minggu ke 1 dengan jumlah 136 sedangkan yang paling terkecil yaitu pada minggu ke

2 dengan jumlah 131

C. Polik Lansia

Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan

usia lanjut, mulai dari umur 55 tahun ke atas. Dalam ruangan ini kami sebagai

mahasiswa praktek melakukan anamesa dan melakukan pemeriksaan fisik secara

19
singkat dan melakukan pengukuran vital sign.

Selama praktek dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 data yang kami dapatkan di

ruangan ini yaitu jumlah pasien secara keseluruhan yaitu 63 dengan berbagai

diagnose.

Daftar diagnose medis dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.5

di bawah ini

Tabel 3.5 Daftar Diagnosa pasien yang berobat di Polik Lansia Puskesmas

Klasaman

No Diagnosa Medis Jumlah


1 Hipertensi 19
2 ISPA 12
3 Diabetes Melitus 4
4 Myalgia 4
5 Atralgia 3
6 LBP 3
7 Hepatitis 2
8 Pruritis 2
9 Dispepsia 2
10 Gout 1
11 Osteoartritis 1
12 Stomatitis 1
13 Rhinitis 1
14 Faringitis 1
15 Katarak 1
16 Stroke Non Hemoragik 1

Keterangan :

Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak adalah

Hipertensi dengan jumlah 19 (33%) sedangkan diagnose paling sedikit yaitu

gout,osteoarthritis, stomatitis, rhinitis, faringitis, katarak dan stroke non hemoragik

20
dengan jumlah masing-masing hanya 1 (2%).

D. Polik MTBS

Merupakan ruangan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan khusus pada anak

usia 0-5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS merupakan upaya yang di tunjukkan

untuk menurunkan kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan pada ank balita di di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti

Puskesmas, Pustu, Polindes dll.

Di ruangan ini kami sebagai mahasiswa praktek di berikan kesempatan untuk

melakukan anamese apakah balita sudah di berikan imunisasi atau kah belum,

pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan merumuskan diagnose

keperawatan. Pada saat praktek di ruangan Jumlah Kunjungan pasien selama 13 mei-

25 mei 2019 sebanyak 121 dengan berbagai diagnose medis.

Daftar diagnose medis dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.6

di bawah ini

Tabel 3.6 Daftar Diagnosa Pasien yang berobat di Polik MTBS Puskesmas

Klasaman

No Diagnosa Medis Jumlah

1 ISPA 82

2 Febris 10

3 Diare 7

4 Faringitis 6

5 Miliarea 2

21
6 Konstipasi 1

7 Vomitus 1

8 Dermatitis 1

9 Rhinitis 1

10 Herpes 1

11 Furunkel 1

Keterangan :

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak adalah

ISPA dengan jumlah 82 (72%) sedangkan diagnose paling sedikit yaitu konstipasi.,

vomitus, dermatitis, rhinitis, herpes dan furunkel masing-masing dengan jumlah 1

(1%)

E. Apotik

Apotik adalah suatu tempat di lakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran

kesediaan farmasi, dan pembekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pekerjaan

Kefarmasian yaitu meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, bahkan obat-obat

tradisional harus di lakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan

kewenangan sesuai dengan ketentuan farmasi yang bermutu baik dan ke absahannya

terjamin.

Pada saat berpraktek di Apotik kami sebagai mahasiswa di ajarkan membaca resep

dan menyiapakn obat dalam bentuk tablet, sirup dan puyer. Pada saat praktek di

ruangan Apotik dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 obat tablet yang keluar sebanyak

14. 347, sirup sebanyak 139, bedak sebanyak 14 dan salep berjumlah 53.

22
10 Pengeluaran Obat-obatan tablet terbanyak dari tanggal 13 mei-24 mei 2019 dapat

pada tabel 3.7 di bawah ini

Tabel 3.7 Daftar Nama Obat-obatan tablet yang keluar

No Nama Obat Jumlah

1 Vit B Comp 1989


2 Dexamethason 1456
3 Paracetamol 1119
4 Vit C 779
5 Ambroxol 698
6 Ranitidin 594
7 CTM 552
8 Asam Mefenamat 509
9 Amlodipin 500
10 Amoxiciline 421
11 Captopril 193
12 Noza 149
13 Piroxicam 277
14 Omeprazole 140
15 ARV 392
16 Ibuprofen 215
17 Na. Diclofenac 300
18 Domperidon 112
19 Prednison 192
20 Cefadroxil 350
21 Cetirizine 203
22 Metronidazole 80
23 Antasida 63
24 Antalgin 35
25 Zink 151
26 Meloxicam 8

27 Simvastatin 75

28 Gentamicin 8

29 Allopurinol 5

23
30 Ketoconazole 12

31 UT BAB 20

32 GG 79

33 Dulcolax 10

34 OAT 98

35 Dasabion 80

36 Betahistin 30

37 Metformin 98

38 Cotrimoxazole 79

Keterangan :

Berdasarkan Tabel 3.7 di atas dapat di lihat bahwa obat tablet yang paling banyak

keluar yaitu Vit B Comp sebanyak 1989 (14%) sedangkan yang paling sedikit keluar

yaitu Allopurinol yang hanya sebanyak 5 (0,03)

Pengeluaran Obat Sirup dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.8

di bawah ini

Tabel 3.8 Daftar Nama Obat Sirup yang keluar

No Nama Obat Sirup Jumlah

1 Antasida Sirup 24

2 Curcuma Sirup 23

3 Paracetamol Sirup 24

4 Cefadroxil Sirup 11

5 Ambroxol Sirup 10

6 Domperidon Sirup 7

7 Oralit 53

24
Keterangan :

Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat di lihat bahwa obat sirup yang paling banyak

keluar adalah Oralit sebanyak 53 (38%) sedangkan yang paling sedikit yaitu

Domperidon sirup yaitu sebanyak 7 (5%).

Pengeluaran Obat Topikal (Salep) dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada

tabel 3.9 di bawah ini

Tabel 3.9 Daftar Nama Obat Topikal (Salep) Yang Keluar

NO Nama Salep Jumlah

1 Gentamicine 45

2 Oxytetracycline 7

3 Betamethason 13

4 Miconazole 11

5 Acyclovir 3

6 Ketoconazole 1

Keterangan :

Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat di lihat bahwa Obat Topikal/salep yang paling

banyak keluar yaitu Gentamicine sebanyak 45 (49%) sedangkan yang paling sedikit

25
yaitu Ketoconazole sebanyak 1 (1%).

F. P2P (Khusus TB)

Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani pasien

dengan penyakit menular.Mulai dari anak hingga lansia. Setelah pasien masuk ke

dalam ruangan polik TB maka akan di tanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan

apa yang di rasakan oleh pasien. Untuk memastikan gejala yang timbul makan akan di

lakukan pemeriksaan LAB dan hasil LAB itu akan di konsulkan kembali pada

perawat di ruangan untuk pengobatannya.

Dalam ruangan ini kami sebagai mahasiswa praktek hanya di perbolehkan untuk

melakukan tindakan anamesa dan pengkajian fisik, dan selebihnya senior yang

melakukan tindakkan selanjutnya.Jumlah pasien yang berobat di Polik P2P berjumlah

32 dengan berbagai diagnosa.

Jumlah Pasien yang berkunjung dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 dapat di lihat pada

tabel 4.0 di bawah ini

Tabel 4.0 Jumlah Pasien Yang Berkunjung

No Penggolongan Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 10

2 Perempuan 22

26
TOTAL 32

Keterangan :

Berdasarkan tabel 4.0 di atas dapat di lihat bahwa pasien yang paling banyak

berkunjung berjenis kelamin perempuan 22 sedangkan yang paling sedikit yaitu laki-

laki dengan jumlah 10.

Jumlah Penyakit di Ruang P2P dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 dapat di lihat pada

tabel 4.1 di bawah ini

Tabel 4.1 Daftar Nama Penyakit Di Ruang P2P Puskesmas Klasaman

No Diagnosa Medis Jumlah

1 TB Paru 18

2 Susp. Tb Paru 5

3 ISPA 9

4 Bronchopnemonia 2

Keterangan :

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak yang yaitu TB
Paru sebanyak 18 sedangkan paling terkecil adalah bronchopneumonia yaitu 2

G. Tata Usaha

Ruang Tata Usaha merupakan ruangan tempat dimana mengatur, memantau dan

mengawasi kegiatan administrasi atau penatausahaan. Seperti halnya ruangan lain, di

27
ruangan Tata Usaha pada hari pertama kami di berikan orientasi dan pengenalan

ruangan serta arahan apa saja yang akan kami kerjakan di ruangan Tata Usaha.

Selanjutnya kami bekerja bersama senior di ruangan dalam pembuatan surat

kesehatan, surat rujukan, penomoran surat keluar dan surat masuk.

Jumlah Surat Kesehatan, Surat Rujukan, Surat Masuk dan Surat Keluar dapat di lihat

pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 4.1 Daftar Surat Yang Di Keluarkan Dan Masuk Di Ruang Tata Usaha

No Penggolongan Jumlah

1 Surat Kesehatan 71

2 Surat Rujukan 47

3 Surat Masuk 17

4 Surat Keluar 11

Total 146

H. Permasalahan yang di temukan di masing-masing bagian

1) Ruangan Tata Usaha

Belum mendapatkan pembelajaran tentang laporan Bulanan. Triwulan dan

Tahunan secara khusus

2) Loket & Rekam Medik

28
a. Terbatasnya lemari untuk meletakkan status.

b. Ruangan Rekam Medik terlalu sempit, sehingga daya tampung status dan juga
petugas terbatas.

c. Kurangnya Koordinasi antara petugas loket dan rekam medic.

3) Polik Umum

Ruangan yang kecil sehingga pada saat anamesa atau pemeriksaan fisik menjadi

kurang nyaman khususnya pada klien.

4) Mobil Puskesmas Keliling yang kurang perawatan, tampak pintu belakang mobil

puskesmas tampak kurangnya perawatan sehingga mudah untuk terbuka hal ini

membuat keselamatan pada petugas yang ingin bertugas menjadi kurang aman.

29
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1. Ruang Tata Usaha

Selama berpraktek pada ruangan Tata Usaha kami lebih banyak melakukan

pembuatan surat kesehatan, surat rujukan, surat masuk dan surat keluar. Sehingga

kami belum sepenuhnya mengerti tentang teknis pembuatan maupun pendataan

laporan bulanan, triwulan maupun puskesmas karena waktu praktek yang singkat

dan laporan bulanan hanya sekali dalam sebulan sehingga kami belum terlibat

dalam pembuatannya.

2. Loket & Rekam Medik

Selama berpraktek 3 minggu kami banyak belajar tentang apa saja yang di

lakukan di kedua ruangan ini, dengan kondisi ruangan yang sempit dan nampak

ramai, kami mengikuti kegiatan di setiap hari nya. Setelah beberapa hari kami

berpraktek nampak sebuah pemandangan yang aneh karena petugas yang

melayani pasien untuk mendaftar di loket pendaftaran harus juga mengantar ke

ruangan-ruangan yang di tuju pasien tersebut. Untung pada saat itu ada kami

sebagai mahasiswa yang dapat membantu mengantarkan rekam medic ke ruangan-

ruangan.Menurut kami ini di karenakan kurangnya koordinasi yang baik antara

petugas

30
3. Polik Umum

Di ruangan ini kami sebagai mahasiswa melakukan anamesa dan pemeriksaan

awal sebelum pasien di konsultasikan dengan dokter.Pada saat kami berpraktek

ruangan polik untuk perawat tampak kecil dan sempit sehingga meja perawat di

keluarkan dan di taruh di luar ruangan. Hal ini dapat menganggu kelancaran

pelayan kesehatan pada polik umum.

4. Mobil Puskesmas Keliling

Di Puskesmas Klasaman terdapat mobil untuk mengantar para pegawai

melakukan kegiatan yang da di luar gedung sperti prolanis,posyandu dan

imunisasi. Tapi keadaan mobil tersebut kurang mendapat perawatan di karenakan

pintu belakangnya yang sudah mudah sekali untuk terbuka dengan sendirinya. Hal

ini dapat menjadi permasalahan apabila mobil tersebut di gunakan di medan yang

cukup berat. Semoga ke depannya Puskesmas sudah memiliki mobil yang lebih

baik untuk transportasi dan keselamatan pegawai menjadi aman.

B. Faktor Penghambat & Penunjang

Factor penghambat seperti yang di jelaskan kami sebelumnya perihal terbatasnya

perawat di ruang loket dan rekam medic, kecil nya ruangan perawat untuk polik

umum, dan mobil puskesmas yang dapat di katakanan kurang mendapat perawatan.

Faktor penunjang selama kami berpraktek di Puskesmas Klasaman adalah kami

mendapatkan pengetahuan dari kegiatan luar gedung seperti kegiatan Posyandu dan

Prolanis, kami juga di beri kesempatan untuk melakukan anamesa dan pemeriksaan

31
fisik pada pasien yang akan berobat di polik umum, lansia, MTBS dan P2P

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Setelah kami melakukan kegiatan praktek Puskesmas selama 3 minggu dari

tanggal 13 mei- 30 mei 2019 di berbagai ruangan yang memiliki peran dan system

kerja yang berbeda- beda maka kami simpulkan sebagai berikut :

1. Loket & Rekam Medik

Di ruangan ini awal mulanya pasien datang dan mendaftar. Tempat

dimana pasien akan menunggu dan mengantri sesuai antrian, sehingga

kadang ada beberapa pasien yang sering mengeluh akibat menunggu

cukup lama di karenakan orang yang begitu banyak mengantri.

Berdasarkan pengamatan kami selama praktek dapat di simpulkan bahwa

yang berkaitan dengan lamanya waktu mengantri di karenakan pencarian

rekam medic yang cukup memakan waktu, terkadang juga ada rekam

medic yang hilang sehingga harus di buat kan rekam medic yang baru.

2. Polik Umum

Polik umum merupakan tempat dimana petugas melakukan anamesa

untuk pengambilan data pasien meliputi observasi TTV, Pengukuran

Tinggi Badan dan Penimbangan Berat Badan.Di Polik ini jarang di

32
lakukan pemeriksaan fisik yang lebih spesifik karna ruang petugas yang

tidak terlalu besar.

3. Polik Lansia

Polik Lansia merupakan tempat pemeriksaan kesehatan untuk para

pasien yang sudah berusia di atas 55 Tahun yang mengalami penurunan

daya tahan tubuh dan fisik. Disini juga di lakukan anamesa, observasi

TTV, Pengukuran Tinggi Badan dan Penimbangan Berat Badan

4. P2P

Di polik ini merupakan tempat pelayanan kesehatan khusus pada

penderita penyakit TB maupun Suspek. Adapun kendala yaitu pasien yang

di temui tidak control dan mengambil obat sesuai waktu yang di tentukan.

5. Polik MTBS

Di polik ini merupakan pelayanan kesehatan yang di khususkan pada

pasien yang masih berumur 0-5 tahun (balita). Disini bayi di anamesa

apakah sudah mengikuti imunisasi sesuai dengan usia nya, dan di

konsultasikan ke dokter dan mendapatkan pengobatan sesuai dengan

keluhannya.

6. Apotik

Di ruangan ini merupakan tempat pasien mengambil obat sesuai resep

yang sudah di berikan oleh dokter.Di ruangan ini kami di ajarkan

33
menggerus obat dan membuat nya dalam sedian puyer dan juga kami

mengajarkan pada pasien waktu yang tepat untuk meminum obat sesuai

resep yang di berikan.

7. Tata Usaha

Di ruangan ini merupakan tempat untuk membuat surat kesehatan dan

juga surat rujukan, disini juga tempat nya surat masuk apabila ada surat

yang penting-penting dan juga tempat pembuatan surat-surat keluar. Kami

di ajarkan cara membuat surat kesehatan, rujukan, mengisi nomor surat

masuk dan surat keluar.

B. Saran

1. Kurangnya sangat berpengaruh terhadap jalannya pelayanannya yang

efisien, menurut kami harus ada koordinasi yang lebih baik lagi agar waktu

pelayanan tidak memakan waktu yang lama

2. Dengan waktu yang terbatas saat berpraktek terkhususnya di ruang Tata

Usaha kami hanya di ajarkan pembuatan surat kesehatan dan penomoran surat

rujuakn, surat masuk dan surat keluar. Saran kami kedepannya mahasiswa

yang berpraktek mohon kiranya senior mau mengajarkan secara singkat

laporan bulanan, triwulan dan tahunan.

3. Sarana Transportasi sangat penting untuk melaksanakan kegiatan di luar

gedung, dengan kondisi mobil puskesmas keliling yang kurang mendapat

34
perawatan dapat mengganggu transportasi dan keselamatan petugas saat

bertugas. Saran kami kiranya puskesmas dapat mengajukan mobil puskesmas

yang lebih baik atau mobil tersebut harus mendapat perawatan agar

transportasi dan keselamatan petugas yang bertugas tidak terganggu.

35

Anda mungkin juga menyukai