PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan (Alamsyah,2011)
1
Listiani H, 2008).
2
B. Permasalahan
Klasaman.
bentuk manual.
kurang perawatan.
nyaman.
C. Tujuan Praktek
1. Tujuan Umum
3
gerontik dengan mengggunakan hubungan teraupetik antar
2. Tujuan Khusus
gerontik meliputi :
4
f. Melakukan deteksi dini pasien gangguan jiwa secara baik
dan benar.
Kusta.
masalah gizi,
D. Manfaat Praktek
sorong meliputi :
Puskesmas Klasaman.
5
3. Untuk mengetahui bagian-bagian yang di tempati oleh
E. Sistematika Pelaporan
1. Bagian Depan
b. Kata pengantar.
c. Daftar isi.
d. Table.
e. Gambar.
f. Dll.
2. BAB 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang.
b. Permasalahan.
c. Tujuan Praktek.
d. Manfaat Praktek.
e. Sistematika Pelaporan.
Klasaman
6
4) Sejarah bedirinya Puskesmas Klasaman.
dan tupoksinya.
tupoksinya masing-masing.
5. BAB IV Pembahasan
seharusnya/sebaiknya.
objektif.
7
BAB II
lokasi Kelurahan Giwu dalam wilayah Distrik Sorong Timur dengan luas
Klasaman II, Pustu Klasaman IV, Pustu Kalasuat dan Pustu Giwu. Di
8
2. Visi dan Misi Puskesmas Klasaman
Awal berdirinya pada tahun 2007 yang mana merupakan pemekaran dari
Sungai Kamundan. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2017 Puskesmas
9
4. SDM dan Sarana Prasana yang ada.
NO Jenis Jumlah
1 Dokter Umum 3
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 20
4 Bidan 17
5 Analis 2
6 Administrasi 2
7 Sanitarian 1
8 Nutrisionis 2
9 Apoteker 1
10 Assisten Apoteker 2
11 Promkes 4
12 Honorer 2
JUMLAH 57
10
berdasarkan data dari TU Tahun 2017.
a. Promosi Kesehatan
11
- Penyebaran leaflet
- Pemasangan spanduk
b. P2P
1) Kegiatan Imunisasi
c. Pengobatan
1) Pengobatan Umum
3) Klinik Gizi
5) Polik Lansia
d. Kesehatan Lingkungan
industry kecil
e. KIA-KB
1) Pemeriksaan Kehamilan
2) Pelayanan akseptor KB
12
3) Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak
f. Gizi
4) Konseling gizi
1. Program Pengembangan
a. MTBS
b. Pojok Laktasi
a. Posyandu Balita
c. Posyandu Lansia
d. Puskesmas Keliling
e. Penyuluhan
g. Posbindu PTM
13
a. Mengadakan pencatatan dan pelaporan
a. Laporan harian
b. Laporan mingguan
c. Laporan bulanan
d. Laporan triwulan
1. Kamar Kartu
4. Poliklinik Umum
5. Poliklinik Lansia
7. Apotik
14
BAB III
A. Kamar Kartu
Penugasan kami di awali di ruangan kamar kartu (Rekam Medik), dimana setiap
pasien dating terlebih dahulu akan melakukan pendaftaran di mesin, kemudian duduk
menunggu giliran untuk mendaftar di bagian loket rekam medic, setelah di lakukan
1. Pasien Umum
2. Pasien Lama
15
3. Pasien Khusus ( Bayi, Anak-anak dan Lansia )
Bagi Pasien baru yang telah di daftar maka akan di buatkan rekam medic sesuai
dengan wilayah kerja Puskesmas Klasaman, dan bagi pasien lama yang telah terdaftar
maka akan di ambilkan map rekam medic nya sesuai dengan nomor dan wilayah yang
tertera pada kartu berobat nya. Kemudian map rekam medic akan di antarkan ke
Jumlah pasien secara keseluruhan sebanyak 585 pasien, dengan pembagian pasien
yang berobat dengan BPJS/KIS ataupun Umum. Pasien yang berobat selama 2
minggu ( 13 Mei 2019 s/d 25 Mei 2019 ) dapat di lihat dari table 3.1 s/d 3.4 di bawah
ini
Tabel 3.1 Jumlah Kunjungan Berdasarkan JKN atau Umum yang Berobat di
Puskesmas Klasaman
Puskesmas Klasaman
1 Klasaman 86 88 174
16
2 Klawuyuk 76 83 159
3 Giwu 64 46 110
4 Klasuat 5 4 9
5 Luar Wilayah 68 65 133
TOTAL 299 286 585
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3.1 s/d 3.2 terlihat bahwa kunjungan pasien yang menggunakan
JKN yaitu sebesar 341 (58%) dan yang berobat secara umum sebanyak 244 (42%),
Klasaman sebanyak 174 dan yang paling terkecil yaitu Kelurahan Klasuat yang hanya
berjumlah 9.
B. Polik Umum
pasien agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit, serta meningkatkan
segala kalangan masyarakat mulai dari usia 5-55 Tahun. Perawat akan melakukan
anamesa dan pengkajian fisik meliputi vital sign, penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan. Setelah di lakukan anamesa dan pemeriksaaan fisik pasien
apabila akan di lakuakan rujukan internal ke unit-unit terkait. Dokter juga akan
17
membuat surat rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter
Jumlah pasien yang berkunjung dan berobat pada polik umum dari tanggal 13 mei
10 besar penyakit terbanyak di Ruangan Polik Umum dari tanggal 13 mei s/d 25 mei
Tabel 3.3 Jumlah Diagnosa Terbanyak pada Pasien yang berobat di Puskesmas
Klasaman
DIAGNOSA MEDIS
NO DIAGNOSA JUMLAH
1 ISPA 76
2 DISPEPSIA 28
3 HIPERTENSI 17
4 FEBRIS 14
5 ATRALGIA 8
6 MYALGIA 8
7 GOUT 7
8 VERTIGO 7
9 CEPHALGIA 5
18
10 TONSILITIS 4
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3.3 di atas terlihat penyakit terbanyak yaitu ISPA (44%) sedangkan
Frekuensi Kunjungan di Ruangan Polik Umum dari tanggal 13 mei s/d 25 mei 2019
Tabel 3.4 Frekuensi Kunjungan Pasien yang berobat di Polik Umum Puskesmas
Klasaman
FREKUENSI KUNJUNGAN
TANGGAL PRAKTEK JUMLAH KUNJUNGAN
13 Mei - 18 Mei 2019 136
20 Mei - 25 Mei 2019 131
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3. 4 diatas dapat di lihat bahwa kunjungan terbanyak ada pada
minggu ke 1 dengan jumlah 136 sedangkan yang paling terkecil yaitu pada minggu ke
C. Polik Lansia
Tempat ini merupakan ruangan pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan
usia lanjut, mulai dari umur 55 tahun ke atas. Dalam ruangan ini kami sebagai
19
singkat dan melakukan pengukuran vital sign.
Selama praktek dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 data yang kami dapatkan di
ruangan ini yaitu jumlah pasien secara keseluruhan yaitu 63 dengan berbagai
diagnose.
Daftar diagnose medis dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.5
di bawah ini
Tabel 3.5 Daftar Diagnosa pasien yang berobat di Polik Lansia Puskesmas
Klasaman
Keterangan :
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak adalah
20
dengan jumlah masing-masing hanya 1 (2%).
D. Polik MTBS
usia 0-5 tahun (balita) secara menyeluruh. MTBS merupakan upaya yang di tunjukkan
pelayanan kesehatan pada ank balita di di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti
melakukan anamese apakah balita sudah di berikan imunisasi atau kah belum,
keperawatan. Pada saat praktek di ruangan Jumlah Kunjungan pasien selama 13 mei-
Daftar diagnose medis dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.6
di bawah ini
Tabel 3.6 Daftar Diagnosa Pasien yang berobat di Polik MTBS Puskesmas
Klasaman
1 ISPA 82
2 Febris 10
3 Diare 7
4 Faringitis 6
5 Miliarea 2
21
6 Konstipasi 1
7 Vomitus 1
8 Dermatitis 1
9 Rhinitis 1
10 Herpes 1
11 Furunkel 1
Keterangan :
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak adalah
ISPA dengan jumlah 82 (72%) sedangkan diagnose paling sedikit yaitu konstipasi.,
(1%)
E. Apotik
tradisional harus di lakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan farmasi yang bermutu baik dan ke absahannya
terjamin.
Pada saat berpraktek di Apotik kami sebagai mahasiswa di ajarkan membaca resep
dan menyiapakn obat dalam bentuk tablet, sirup dan puyer. Pada saat praktek di
ruangan Apotik dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 obat tablet yang keluar sebanyak
14. 347, sirup sebanyak 139, bedak sebanyak 14 dan salep berjumlah 53.
22
10 Pengeluaran Obat-obatan tablet terbanyak dari tanggal 13 mei-24 mei 2019 dapat
27 Simvastatin 75
28 Gentamicin 8
29 Allopurinol 5
23
30 Ketoconazole 12
31 UT BAB 20
32 GG 79
33 Dulcolax 10
34 OAT 98
35 Dasabion 80
36 Betahistin 30
37 Metformin 98
38 Cotrimoxazole 79
Keterangan :
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas dapat di lihat bahwa obat tablet yang paling banyak
keluar yaitu Vit B Comp sebanyak 1989 (14%) sedangkan yang paling sedikit keluar
Pengeluaran Obat Sirup dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada tabel 3.8
di bawah ini
1 Antasida Sirup 24
2 Curcuma Sirup 23
3 Paracetamol Sirup 24
4 Cefadroxil Sirup 11
5 Ambroxol Sirup 10
6 Domperidon Sirup 7
7 Oralit 53
24
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat di lihat bahwa obat sirup yang paling banyak
keluar adalah Oralit sebanyak 53 (38%) sedangkan yang paling sedikit yaitu
Pengeluaran Obat Topikal (Salep) dari tanggal 13 mei-25 mei 2019 dapat di lihat pada
1 Gentamicine 45
2 Oxytetracycline 7
3 Betamethason 13
4 Miconazole 11
5 Acyclovir 3
6 Ketoconazole 1
Keterangan :
Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat di lihat bahwa Obat Topikal/salep yang paling
banyak keluar yaitu Gentamicine sebanyak 45 (49%) sedangkan yang paling sedikit
25
yaitu Ketoconazole sebanyak 1 (1%).
dengan penyakit menular.Mulai dari anak hingga lansia. Setelah pasien masuk ke
dalam ruangan polik TB maka akan di tanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan
apa yang di rasakan oleh pasien. Untuk memastikan gejala yang timbul makan akan di
lakukan pemeriksaan LAB dan hasil LAB itu akan di konsulkan kembali pada
Dalam ruangan ini kami sebagai mahasiswa praktek hanya di perbolehkan untuk
melakukan tindakan anamesa dan pengkajian fisik, dan selebihnya senior yang
Jumlah Pasien yang berkunjung dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 dapat di lihat pada
1 Laki-Laki 10
2 Perempuan 22
26
TOTAL 32
Keterangan :
Berdasarkan tabel 4.0 di atas dapat di lihat bahwa pasien yang paling banyak
berkunjung berjenis kelamin perempuan 22 sedangkan yang paling sedikit yaitu laki-
Jumlah Penyakit di Ruang P2P dari tanggal 13 mei- 25 mei 2019 dapat di lihat pada
1 TB Paru 18
2 Susp. Tb Paru 5
3 ISPA 9
4 Bronchopnemonia 2
Keterangan :
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat di lihat bahwa diagnose terbanyak yang yaitu TB
Paru sebanyak 18 sedangkan paling terkecil adalah bronchopneumonia yaitu 2
G. Tata Usaha
Ruang Tata Usaha merupakan ruangan tempat dimana mengatur, memantau dan
27
ruangan Tata Usaha pada hari pertama kami di berikan orientasi dan pengenalan
ruangan serta arahan apa saja yang akan kami kerjakan di ruangan Tata Usaha.
Jumlah Surat Kesehatan, Surat Rujukan, Surat Masuk dan Surat Keluar dapat di lihat
Tabel 4.1 Daftar Surat Yang Di Keluarkan Dan Masuk Di Ruang Tata Usaha
No Penggolongan Jumlah
1 Surat Kesehatan 71
2 Surat Rujukan 47
3 Surat Masuk 17
4 Surat Keluar 11
Total 146
28
a. Terbatasnya lemari untuk meletakkan status.
b. Ruangan Rekam Medik terlalu sempit, sehingga daya tampung status dan juga
petugas terbatas.
3) Polik Umum
Ruangan yang kecil sehingga pada saat anamesa atau pemeriksaan fisik menjadi
4) Mobil Puskesmas Keliling yang kurang perawatan, tampak pintu belakang mobil
puskesmas tampak kurangnya perawatan sehingga mudah untuk terbuka hal ini
membuat keselamatan pada petugas yang ingin bertugas menjadi kurang aman.
29
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Selama berpraktek pada ruangan Tata Usaha kami lebih banyak melakukan
pembuatan surat kesehatan, surat rujukan, surat masuk dan surat keluar. Sehingga
laporan bulanan, triwulan maupun puskesmas karena waktu praktek yang singkat
dan laporan bulanan hanya sekali dalam sebulan sehingga kami belum terlibat
dalam pembuatannya.
Selama berpraktek 3 minggu kami banyak belajar tentang apa saja yang di
lakukan di kedua ruangan ini, dengan kondisi ruangan yang sempit dan nampak
ramai, kami mengikuti kegiatan di setiap hari nya. Setelah beberapa hari kami
ruangan-ruangan yang di tuju pasien tersebut. Untung pada saat itu ada kami
petugas
30
3. Polik Umum
ruangan polik untuk perawat tampak kecil dan sempit sehingga meja perawat di
keluarkan dan di taruh di luar ruangan. Hal ini dapat menganggu kelancaran
pintu belakangnya yang sudah mudah sekali untuk terbuka dengan sendirinya. Hal
ini dapat menjadi permasalahan apabila mobil tersebut di gunakan di medan yang
cukup berat. Semoga ke depannya Puskesmas sudah memiliki mobil yang lebih
perawat di ruang loket dan rekam medic, kecil nya ruangan perawat untuk polik
umum, dan mobil puskesmas yang dapat di katakanan kurang mendapat perawatan.
mendapatkan pengetahuan dari kegiatan luar gedung seperti kegiatan Posyandu dan
Prolanis, kami juga di beri kesempatan untuk melakukan anamesa dan pemeriksaan
31
fisik pada pasien yang akan berobat di polik umum, lansia, MTBS dan P2P
BAB V
A. Kesimpulan
tanggal 13 mei- 30 mei 2019 di berbagai ruangan yang memiliki peran dan system
rekam medic yang cukup memakan waktu, terkadang juga ada rekam
medic yang hilang sehingga harus di buat kan rekam medic yang baru.
2. Polik Umum
32
lakukan pemeriksaan fisik yang lebih spesifik karna ruang petugas yang
3. Polik Lansia
daya tahan tubuh dan fisik. Disini juga di lakukan anamesa, observasi
4. P2P
di temui tidak control dan mengambil obat sesuai waktu yang di tentukan.
5. Polik MTBS
pasien yang masih berumur 0-5 tahun (balita). Disini bayi di anamesa
keluhannya.
6. Apotik
33
menggerus obat dan membuat nya dalam sedian puyer dan juga kami
mengajarkan pada pasien waktu yang tepat untuk meminum obat sesuai
7. Tata Usaha
juga surat rujukan, disini juga tempat nya surat masuk apabila ada surat
B. Saran
efisien, menurut kami harus ada koordinasi yang lebih baik lagi agar waktu
Usaha kami hanya di ajarkan pembuatan surat kesehatan dan penomoran surat
rujuakn, surat masuk dan surat keluar. Saran kami kedepannya mahasiswa
34
perawatan dapat mengganggu transportasi dan keselamatan petugas saat
yang lebih baik atau mobil tersebut harus mendapat perawatan agar
35