Nama : Tn.WH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun 2 Bulan
Tanggal Lahir : 04 Maret 1972
Alamat : Jakarta
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal Masuk : 26 Mei 2019
Tanggal Periksa : 29 Mei 2019
Keluhan utama
Pasien merasa lemas selama seminggu terakhir
Thorax
Kepala : Rambut hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Inspeksi : normochest, simetris saat statis dan
Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera
dinamis, retraksi (-) , iktus kordis tidak tampak
ikterik -/-, reflex cahaya langsung +/+, reflex
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama
cahaya tidak langsung +/+
Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax
Telinga : sekret -/-
Auskultasi : suara nafas vesicular +/+, rhonki
Hidung : nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
-/-, wheezing -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, pucat (-),
BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
sariawan (-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis,
Kesan : dalam batas normal, tidak ada suara
Tonsil T1-T1
tambahan
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Abdomen
Kesan : tidak ada tanda-tanda asites dan pembesaran pada organ seperti
hepar dan lien
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edema -/-/-/-, luka abses
pada pedis (+)
Kesan :
Anemia normositik normokrom dengana shift to the left neutrofilia dan trombositosis
Kesimpulan :
Anemia penyakit kronik. Curiga terdapt infeksi bacterial akut. Sel target ditemukan
pada penyakit hati, defisiensi besi. Trombositosis reaktif dijumpai pada DM, infeksi,
inflamasi, dll. Bagaimana klinis?
Ekspertise :
Cor tidak membesar. Aorta dan mediastinum
superior tidak melebar. Sinuses tajam dan
diafragma normal. Hili normal, corakan
bronkovesikuler normal. Tampak opasitas
tampaknya berbentuk noduler ditengah kanan.
Kesan Opasitas noduler di kanan dd/ round
pneumonia
• Irama Sinus (terdapat gelombang P,
setiap gelombang P diikuti kompleks
QRS)
• Laju QRS/frekuensi normal: 85
(300/3.5 kotak besar antara gelombang
R)
• Irama regular (jarak interval R-R dan
interval P-P) konstan/sama)
• Gelombang P lebarnya kurang dari 2,5
mm (0,04 detik) dan tingginya kurang
dari 2,5mm (0,1 mV), gelombang P
positif pada lead lateral (I, V5, V6)
dan lead inferior (II, aVF)
• Interval PR normal yaitu 4 kotak kecil
(0,16 detik) dan intervalnya sama
• Kompleks QRS durasinya normal 0,10
detik
• Tidak ada glombang Q patologis
• Gelombang T normal
Ekspertise :
Kedudukan tulang tulang pedis berubah.
Tampak deformitas penyempitan celah sendi
pedis pada metatarsophalangeal II, intertarsal
dengan tepi sklerotik. Struktur korteks dan
medulla terlihat intak. Tak tampak fraktur,
destruksi, dislokasi maupun lesi litik/blastik
lainnya. Celah sendi tarsometatarsal,
metatarsophalangeal dan interphalangeal
dalam batas normal.
Anemia Gravis
Charcot Foot pada DM tipe 2
DM Tipe 2
Hipoalbuminemia
AKI dd Akut on CKD
PENATALAKSANAAN
Aktivitas Fisik
Terapi Farmakologis
ANEMIA
Secara fungsional, anemia diartikan sebagai penurunan jumlah eritrosit sehingga
eritrosit tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang
cukup ke jaringan
Populasi Non Anemia
anemia Ringan Sedang Berat
• NOTE :
• Anemia hipokromik mikrositer
bila MCV<80fl dan MCH <27pg
• Anemia normokromik normositer
bila MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pg
• Anemia makrositer bila MVC > 95 fl
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA KHAS : GEJALA PENYAKIT
GEJALA UMUM : • Def.Fe : DASAR :
• lemah, lesu, cepat disfagia, atrotrofi
Gejala yang timbul akibat
papil lidah, stomatitis
lelah angularis, koilonicia penyakit dasar, contoh :
• Telinga mendenging • Mengaloblastik :
• anemia akibat infeksi
glositis, gg neurologi
(tinnitus) pada def.b12 cacing tambang:
• Mata berkunang – • Hemolisis :
keluhan sakit perut,
Ikterus, splenomegaly,
kunang, hepatomegaly pembengkakan parotis
• Kaki terasa dingin • Aplastik :
dan warna kuning pada
Perdarahan dan tanda-
• Sesak napas tanda infeksi telapak tangan.
HIPOALBUMINEMIA