Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

KATARAK SENILIS IMATUR

PEMBIMBING : DR. RETNO WAHYUNINGSIH, SP.M


BY : SALMA UTAMI MASKUROH (1810221025)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. W
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Delok Brongkol
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 23 Juli 2019
Nomor RM : 1692xx
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mata kiri penglihatan kabur sejak 2 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :


• Pasien datang dengan keluhan mata kiri penglihatan kabur sejak 2 bulan yang
lalu
• Awalnya penglihatan pasien kabur akan tetapi belum sepenuhnya kabur
namun lama kelamaan penglihatan pasien menjadi sangat kabur
• Penglihatan kabut disangkal, merasa silau (-), penglihatan ganda disangkal,
keluhan rasa sakit pada daerah mata juga disangkal
• Mual dan muntah disangkal
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENGOBATAN
 belum pernah mengalami keluhan serupa  Pasien rutin kontrol ke poli penyakit
sebelumnya dalam dan minum obat DM yaitu
Metformin 3x1 setelah makan.
 Riwayat Diabetes Mellitus (+)  6 tahun
 Pasien belum pernah berobat
 Riwayat Hipertensi (-) sebelumnya (-)
 Riwayat trauma pada mata (-)  Riwayat operasi mata (-)
 Riwayat alergi (-)
 Riwayat Asma (-)
ANAMNESIS
Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien seorang wiraswasta. Pasien tinggal dirumah sendiri bersama istri dan 3
anaknya. Biaya pengobatan pasien menggunakan BPJS. Kesan sosial ekonomi
cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit • Kepala : Mesosefal
ringan
• Leher : KGB tak teraba membesar
• Kesadaran : Compos Mentis,
GCS E4M6V5 • Jantung : Tidak ada kelainan

• Tekanan darah : 120/80 mmHg • Paru : Tidak ada kelainan

• Nadi : 80 kali/menit • Abdomen : Tidak ada kelainan

• Laju Pernafasan : 18 kali/menit • Ekstremitas : Tidak ada kelainan

• Suhu : 36,5 o C
PEMERIKSAAN FISIK
Oculi Dekstra Pemeriksaan Oculi Sinistra
6/30 Visus 1/60
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Sensus Coloris Tidak dilakukan
Gerak bola mata bebas di segala arah, Gerak bola mata bebas di segala arah,
Parese/Paralysis
ortophori, eksoftalmos (-) ortophori, eksoftalmos (-)
Trikiasis (-), distikiasis (-), bulu mata rontok Trikiasis (-), distikiasis (-), bulu mata rontok
Supercilia
(-), krusta (-) (-), krusta (-)
Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), nyeri Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), nyeri
tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), Palpebra Superior tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-),
ektropion (-) ektropion (-)
Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), nyeri Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), nyeri
tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), Palpebra Inferior tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-),
ektropion (-) ektropion (-)
Hiperemis (-), corpal (-), secret (-), Hiperemis (-), corpal (-), secret (-), hipertrofi
Conjunctiva Palpebra
hipertrofi papil (-) papil (-)
Hiperemis (-), corpal (-), secret (-), Conjunctiva Fornices Hiperemis (-), corpal (-), secret (-)
Injeksi konjungtiva (-), hiperemis (-), Injeksi konjungtiva (-), hiperemis (-),
bercak putih di sekeliling limbus (-), Conjunctiva Bulbi bercak putih di sekeliling limbus (-),
corpal (-), pterygium (-), secrAet (-) corpal (-), pterygium (-), secret (-)

Ikterik (-), hiperemis (-) Sclera Ikterik (-), hiperemis (-)


Jernih (+), defek (-), neovaskularisasi Jernih (+), defek (-), neovaskularisasi
Cornea
(-), udem (-), corpal (-) (-), udem (-), corpal (-)
Jernih, tyndal efek (-), kedalaman Jernih, tyndal efek (-), kedalaman
Camera Oculi Anterior
cukup, hifema (-), hipopion (-) cukup, hifema (-), hipopion (-)
Coklat, kripte (+), tremulan (-), Coklat, kripte (+), tremulan (-),
Iris
neovaskularisasi (-) neovaskularisasi (-)
Bulat, central, regular, diameter 3 Bulat, central, regular, diameter 3 mm,
Pupil
mm, reflek cahaya (N +) reflek cahaya (N +)
Jernih Lensa Keruh, Shadow test (+)
Tidak dilakukan Fundus Reflek Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Corpus Vitreum Tidak dilakukan
17.3 Tensio Oculi 17.3
Tidak dilakukan System Canalis Tidak dilakukan
Lacrimalis
Tidak dilakukan Tes Fluorescein Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Funduscopy Tidak dilakukan
RESUME MEDIS
• Tn. W, laki-laki berusia 54 tahun datang dengan keluhan mata kiri penglihatan
kabur sejak 2 bulan yang lalu
• Penglihatan kabut (-), merasa silau (-), penglihatan ganda (-), keluhan rasa sakit
pada daerah mata (-), Mual dan muntah (-)
• Riwayat Diabetes dan rutin berobat  6 tahun terakahir
• Hasil pemeriksaan visus OD 6/30 dan OS 1/60.
• Pada pemeriksaan didapatkan kekeruhan pada lensa kiri serta shadow test (+)
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING
Katarak Senilis Imatur OS Glaukoma
PENATALAKSANAAN
• Tindakan pembedahan  Pro Fakoemulsifikasi
• Edukasi
Menjelaskan ke pasien mengenai Katarak dan Komplikasinya
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanactionam : Ad bonam
Quo ad cosmeticam : Ad bonam
KATARAK
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSA
DEFINISI
• Katarak kekeruhan pada lensa akibat hidrasi (penambahan cairan),
denaturasi protein, dan proses penuaan

• Katarak senilis  tipe katarak didapat yang timbul karena proses


degeneratif dan umum terjadi pada pasien di atas 50 tahun
EPIDEMIOLOGI
• Lebih dari 90% kejadian katarak merupakan katarak senilis
• 20-40% orang usia 60 tahun ke atas mengalami penurunan ketajaman
penglihatan akibat kekeruhan lensa
• Sedangkan pada usia 80 tahun ketas insidensinya mencapai 60-80%
• Frekuensi katarak laki-laki dan perempuan sama besar
• Di seluruh dunia, 20 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Penyebab tersering dari katarak  proses degenerasi
Pengeruhan lensa dapat dipercepat oleh faktor risiko sebagai berikut :
• Diabetes
• Riwayat infeksi pada mata
• Riwayat trauma pada mata
• Riwayat keluarga dengan katarak
• Riwayat operasi mata
• Pemakaian steroid dalam jangka waktu lama
• Merokok
• Paparan sinar UV
KLASIFIKASI
Morfologi Maturitas Onset
Kapsular Insipien Kongenital
Subkapsular Intumesen Infantile
Kortikal Immatur Juvenile
Supranuklear Matur Presenile
Nuklear Hipermatur Senile
Polar Morgagni  
Stadium derajat maturasi
• Katarak Insipien  tahap dimana kekeruhan lensa dapat terdeteksi dengan
adanya area yang jernih diantaranya

• Katarak imatur  Kekeruhan pada katarak imatur belum mengenai seluruh


bagian lensa

• Katarak matur  Kekeruhan pada katarak matur sudah mengenai seluruh


bagian lensa

• Katarak hipermatur  Pada stadium ini protein-protein di bagian korteks


lensa sudah mencair
Manifestasi Klinis
Gejala yang biasa dikeluhkan penderita katarak antara lain :

• Penglihatan kabut
• Diplopia
• Halo
• Silau
• Penurunan tajam penglihatan
DIAGNOSIS
• Anamnesa
Gejala yang dikeluhkan  silau, penglihatan berkabut, diplopia, melihat
halo disekitar sinar, penglihatan menurun

• Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan visus  mengetahui kemampuan melihat pasien
 Pemeriksaan slit-lamp  menjelaskan morfologi katarak dan menilai
secara keseluruhan dari segmen anterior mata
 Pemeriksaan shadow test  menentukan stadium pada katarak senilis
 Pemeriksaan segmen posterior B scan ultrasonography
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan pada pasien katarak  tindakan pembedahan
• Tindakan pembedahan yang dilakukan  ekstraksi katarak
• Ekstraksi katarak  cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang
katarak
PENATALAKSANAAN
EKSTRAKSI KATARAK INTRAKAPSULAR (EKIK) EKSTRAKASI KATARAK EKSTRAKAPSULER (EKEK)

Pembedahan dengan mengeluarkan Teknik operasi katarak dengan


seluruh lensa bersama dengan melakukan pengangkatan nukleus
pembungkus atau kapsulnya. lensa dan korteks melalui pembukaan
Diperlukan sayatan yang cukup luas kapsul anterior yang lebar 9-10mm,
dan jahitan yang banyak (14-15mm). dan meninggalkan kapsul posterior
serta lensa intraocular diletakkan pada
kapsul posterior.
PENATALAKSANAAN
FAKOEMULSIFIKASI SMALL INCISION CATARACT SURGERY (SICS)
 Menggunakan insisi kecil, Tekhnik ini insisi dilakukan di sklera
fragmentasi nukleus secara ultrasonik sekitar 5.5mm – 7.0mm
dan aspirasi korteks lensa dengan
menggunakan alat fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi  teknik untuk
membongkar dan memindahkan
kristal lensa
KESIMPULAN
• Katarak  kekeruhan pada lensa atau hilang transparansinya dimana dalam
keadaan normal jernih
• Katarak senilis  tipe katarak didapat yang timbul karena proses
degeneratif dan umum terjadi pada pasien di atas 50 tahun
• Gejala pada katarak yang sering dikeluhkan  silau, penglihatan kabut,
diplopia, melihat halo disekitar sinar, penglihatan menurun
• Pada katarak senilis, stadium katarak dibedakan menjadi  insipien, imatur,
matur dan hipermatur
KESIMPULAN
• Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak  pemeriksaan visus, slit
lamp, shadow test, pemeriksaan segmen posterior B scan Ultrasonography
• Penatalaksaan pada pasien katarak  tindakan pembedahan berupa
ekstraksi katarak
• Prognosis pasien katarak  Tindakan pembedahan secara defenitif pada
katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman penglihatan pada lebih dari
90% kasus
 
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai