Anda di halaman 1dari 38

REFLEKSI KASUS

Oleh : Amanullah Rayinto Prabowo


Pembimbing :dr Nika Bellarinatasari, Sp,M, M.Sc

KEPANITERAAN KLINIK I.K. MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA
2
IDENTITAS PASIEN

◆ Nama : Ny. U
◆ Umur : 44 tahun
◆ Pekerjaan : Pedangan
◆ Alamat : Dempet, Demak
◆ No. RM : 01-46-xx-xx
◆ Ruang : Poliklinik

3
Keluhan Utama
Nyeri pada mata kanan

4
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Poliklinik Mata RSISA dengan keluhan


mata kanan terasa nyeri. Nyeri dirasakan hilang timbul,
dan disertai dengan pandangan menjadi kabur. Keluhan
lain yaitu mata berair, jika terkena cahaya silau, dan mata
merah. Keluhan ini sudah dirasakan sekitar 4 hari yang
lalu. Keluhan keluar kotoran mata berlebih atau kotoran
berwarna kuning disangkal, keluhan pada mata kiri
disangkal. Riwayat trauma mata disangkal.

5
RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Sosial
Dahulu Keluarga Ekonomi history
Socio-economic

• Riwayat • Keluhan sama(-) • BPJS PBI


Penyakit serupa • Hipertensi (-)
(-) • DM (-)
• Hipertensi (-)
• DM (-)
• RA (+)
• Riwayat Operasi
mata (-)
PEMERIKSAAN FISIK

7
STATUS GENERALIS

 Kesadaran : Komposmentis (GCS 15)

 Tekanan Darah : 120/75 mmHg


 Nadi : 93x/mnt
 Respiration Rate : 20x/mnt
 Suhu : 36.3 C

8
Pemeriksaan segmen
anterior OD

Crescent

Injeksi silier

Prolaps iris

9
STATUS OPHTALMOLOGI
OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)
1/300 Visus 6/6
Ortoforia Kedudukan Bola Mata Ortoforia
Pergerakan Bola
Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Mata 
Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-),
nyeri tekan (-), nyeri tekan (-),
Palpebra Superior
blefarospasme (-), blefarospasme (-),
ektropion (-) ektropion (-)
Edema (-), hiperemis (-), nyeri Edema (-), hiperemis (-), nyeri
Palpebra Inferior
tekan (-), entropion (-) tekan (-), entropion (-)

10
Edema (-), Edema (-),
injeksi siliar (+), injeksi siliar (+),
Konjungtiva
injeksi konjungtiva (-), jaringan injeksi konjungtiva (-), jaringan
nekrotik (+) nekrotik (+)

Keruh (-) , edema (-), infiltrat (-),


Jernih (+) , udema (-), infiltrat (-),
sikatriks (-), jaringan fibrovaskuler
sikatriks (-), jaringan
Kornea (-),
fibrovaskular (-), keratic
keratic presipitat (-)
presipitat (-)

Camera Oculi
Kedalaman normal, hifema (-), Kedalaman normal, hifema (-),
Anterior
hipopion (-) hipopion (-)
(COA)
11
Warna coklat, sinekia (-), Warna coklat, sinekia (-),
Iris
prolaps (-) prolaps (-)

Bulat, diameter 3 mm, RCL   Bulat, diameter 3 mm, RCL


(+), RCTL (+) Pupil (-), RCTL (-)

Keruh (+), dislokasi Keruh (-), dislokasi


Lensa
lensa (-), shadow test (-) lensa (-), shadow test (-)

Tidak dilakukan TIO Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan


12
Resume
◆ Pasien datang ke poliklinik Mata RSI Sultan Agung dengan
keluhan mata kanan terasa nyeri. Nyeri sudah dirasakan sejak
4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul, disertai
mata merah, berair, silau dan pandangan kabur. Pasien
memiliki riwayat RA (+)
◆ Pada pemeriksaan, didapatkan OD visus 1/300, injeksi silier,
jaringan nekrotik, edema kornea, dan lensa yang keruh

13
Diagnosis Banding

◆ OD PUK dengan anterior Skleritis


◆ OD Skleritis anterior Necrotizing
◆ OD Episkleritis

14
DIAGNOSIS KERJA

◆ OD PUK dengan Scleritis Anterior

15
PENATALAKSANAAN

Pemeriksaan penunjang:
◆ ESR & full blood count
◆ Urea, creatinine, electrolytes, glucose, liver function
tests, uric acid
◆ Rheumatoid factor, antinuclear factor, antineutrophil
cytoplasmic antibody (ANCA)
◆ Syphilis, hepatitis B, hepatitis C serology
16
PENATALAKSANAAN

◆ B-SCAN ULTRASOUND  Cek untuk curiga adanya


posterior skleritis
◆ CT scan dan MRI Opthalmology

17
PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa
• Istirhat yang cukup
Medikamentosa
• PO : Ibuprofen 3x400mg
• ED : Fluoromethrolone 0.1% 4x1 tetes OD

18
EDUKASI

◆ Menjaga kebersihan mata


◆ Istirahat yang cukup
◆ Mengkonsumsi obat –obatan dan control rutin ke
dokter Mata

19
PROGNOSIS

◆ AD VITAM : dubia ad malam


◆ AD FUNCT. : dubia ad malam
◆ AD SANAT. : dubia ad malam

20
21
TINJAUAN
PUSTAKA

22
23
SCLERA

◆ Merupakan pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar.


Jaringan ini berwarna putih serta bersambungan dengan kornea di
sebelah anterior dan duramater nervus optikus dibelakang.
◆ Permukaan luar sklera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan
tipis, Episklera yang mengandung banyak pembuluh darah.

24
INFLAMASI PADA SKLERA

Episcleritis
Scleritis

25
SCLERITIS

◆ Merupakan suatu kelainan dimana ditandai edema dan


infiltrasi sel-sel inflamasi pada sklera
◆ Lebih berat manifestasinya daripada episkleritis
◆ Wanita lebih rentan terkena daripada laki-laki
◆ Bisa disebabkan oleh trauma, maupun penyakit
autoimun

26
Etiologi

27
TANDA DAN GEJALA

Subyektif:
nyeri hebat, bola mata sakit bila digerakkan, merah,
fotofobia, lakrimasi.

Obyektif:
terlihat pembengkakan dan perubahan warna yang difus
pada sklera.

28
Klasifikasi

29
Anterior Scleritis Non Necrotizing

Non- Necrotizing :
1. Diffuse
2. Nodular

30
Anterior Scleritis Necrotizing
 Tipe yang paling banyak
dari skleritis
 60 % menyebabkan
komplikasi okuler dan
sistemik
 40 % kehilangan visus
dan  30% meninggal
dalam 5 thn karena
komplikasi vaskulitis

31
POSTERIOR SCLERITIS

◆Posterior scleritis dapat berpotensi menjadi kebutaan jika


terlambat terdiagnosis.
◆Perubahan proses inflamasi pada kelainan di sklera dapat
terjadi di posterior atau anterior atau keduanya baik berjalan
lambat atau cepat
◆Usia onset sering <40 years
◆Pasien usia muda tidak diikuti kelainan lain atau penyakit
sistemik
◆Pasien usia decade 3 sampai decade 5 diikuti kelainan
sistemik
32
33
34
TERAPI

Managemen tergantung pada presentasi dan resiko komplikasi


 ANTERIOR DIFFUSE/NODULAR:
 indomethacin 75mg, ibuprofen 600mg, atau flurbiprofen 300mg
 Jika dalam 2 minggu tidak terjadi perbaikan, bisa ditambahkan
dosis penggunaan NSAID nya
 Topical Corticosteroid bisa diberikan untuk mengontrol gejala
dan anterior uveitis

35
TERAPI

◆ NECROTIZING SCLERITIS :
◆ ORAL CORTICOSTEROID : prednisolone 1mg/kg/hari
◆ IV metylprednisolon 1g/hari diberikan pada kasus kasus yang
lebih parah
◆ Agent necrotizing : Cyclophospamide  diberikan pada kasus
granulomatosis dan polyangitis

36
Daftar pustaka

o Vaughan, Asburys. (2018). General Ophthalmology 19th Edition.


McGraw-Hill Education
o Levine LM, Brar VS, Goldstein MH, Kahana A, Katowitz WR, Law
SK, dkk. Section 2 : Fundamentals and principles of ophtalmology.
Dalam: Basic and Clinical Science Course. USA: American Academy
of Ophtalmology; 2016. hal. 48–9.

37
TERIMAKASIH 

38

Anda mungkin juga menyukai