PEMBIMBING :
dr. Puji Lestari, Sp.M
Pendahuluan
Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai adanya infiltrat
supuratif, defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi
dari epitel sampai stroma.
Predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain infeksi, trauma, pemakaian lensa
kontak dan kadang idiopatik.
Endoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan
intraocular, yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa
melibatkan sklera dan kapsula tenon, yang biasanya terjadi akibat adanya infeksi.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam Mata sebelah kiri bernanah
Bangsa : Indonesia sejak 1 hari SMRS
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tanjung
Jabung
Timur
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluarga ke IGD RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi
dengan keluhan mata kiri bernanah sejak ± 1 hari SMRS. Keluarga pasien mengatakan
sebelumnya pasien mengatakan nyeri diarea mata dan nyeri menjalar hingga kekepala, sakit
kepala terasa seperti di tekan-tekan, tidak ada mual (-) muntah (-) mata berair (-), mata gatal
(+), riwayat trauma (-), demam (+), bengkak (-). Keluarga pasien juga mengatakan pasien
mengeluhkan mata merah sebelumnya dan hanya membeli obat tetes mata di apotik tetapi
keluhan juga tidak berkurang.
10 tahun yang lalu pasien mengeluh tidak dapat melihat apapun dan didiagnosa
dokter katarak dan sudah dioperasi tetapi penglihatan pasien tetap tidak membaik.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
PENYAKIT SISTEMIK
Trac. Respiratorius : Tidak ada keluhan
Trac. Digestivus : Tidak ada keluhan
Kardiovaskuler : Tidak ada keluhan
Endokrin : Tidak ada keluhan
Neurologi : Tidak ada keluhan
Kulit : Tidak ada keluhan
THT : Tidak ada keluhan
Gigi dan Mulut : TIdak ada keluhan
Lain-lain : TIdak ada keluhan
Pemeriksaan Fisik Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak Sakit Berat
Kesadaran : Compos Mentis
(E4M6V5)
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37 ºC
SPO2 : 99%
Kongjungtiva Bulbi Injeksi silier (-), hiperemis (-), injeksi Injeksi silier (+), hiperemis (+),
kongjungtiva (-), pterygium (-), sekret (-), injeksi kongjungtiva (+), pterygium (-),
chemosis (+), bercak bitot (-), perdarahan sekret (+) putih, chemosis (+), bercak bitot
subkonjungtiva (-), penikula (-), kista (-), (-), perdarahan subkonjungtiva (-), penikula
xerosis (-) (-), kista (-), xerosis (-)
Keruh, edema (-), Infiltrat (-), Keruh, ulkus (+) central, edema (-),
Kornea Diskontinuitas jaringan (-), Makula (-), infiltrat (+), makula (-), defek (+),
Refleks kornea (+), ulkus (-), infiltrat sikatrik (-), laserasi (-),
(-), defek (-), sikatrik (-), laserasi (-), pseudopterygium (-), neovaskularisasi
pseudopterygium (-), neovaskulasisasi (-)
(-)
Bilik Mata Depan Kedalaman sedang, darah Kedalaman dangkal, darah
(COA) (-), pus (-), hipopion (-) (-), hipopion (+)
Pupil Sulit dinilai Sulit dinilai
Diameter 3 mm 3 mm
Reflek Cahaya Sulit dinilai Sulit dinilai
Palpasi N N+
III.VISUAL Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
FIELD
Pemeriksaan slit lamp
Kornea Keruh, edema (-), Infiltrat (-), Keruh, ulkus (+) central, edema (-),
Diskontinuitas jaringan (-), Makula (-), infiltrat (+), makula (-), defek (+), sikatrik (-), laserasi (-),
Refleks kornea (+), ulkus (-), infiltrat (-), pseudopterygium (-), neovaskularisasi (-)
defek (-), sikatrik (-), laserasi (-),
pseudopterygium (-), neovaskulasisasi (-)
Reflek Cahaya - -
Konjungtuvitis
Medikamentosa
Iriditis akut Ulkus kornea OS
IVFD Asering 20 tpm
Glaukoma + Hipopion OS
Inj Cefotaxim 2x1 gr
+Endoftalmitis
Inj. Metylprednisolon 2x125 mg
OS
Cendo floxa 6x1 gtt
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan Ny.S berusia 56 tahun datang ke IGD RSUD
Raden mattaher Jambi dengan diagnosa Ulkus Kornea OS dan Hipopion OS+ endofthalmitis OS.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan permeriksaan penunjang.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan mata kiri keluar nanah sejak 1 hari
SMRS. Keluhan ini disertai merah dan nyeri pada area mata. Berdasarkan keluhan yang
diutarakan pasien mengarah kepada ulkus kornea OS.
ANALISIS KASUS
Hal ini dapat terjadi karena proses infeksi pada kornea yang dapat diakibatkan banyak
faktor yaitu seperti Infeksi, yaitu disebabkan bakterial, viral, fungal atau Non-infeksi, termasuk
alergi, tropik, traumatik dan idiopatik. Pembentukan ulkus kornea dipengaruhi oleh dua hal, yaitu
adanya kerusakan epitel kornea (abrasi, kering, nekrosis dan deskuamasi) dan infeksi patogen
pada area kornea yang mengalami kerusakan.
ANALISIS KASUS
Ulkus kornea adalah keadaan patologik hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea.
Ulkus kornea ditandai dengan infiltrat supuratif yang disertai defek kornea bergaung dan diskontinuitas
jaringan kornea yang dapat terjadi pada epitel sampai stroma yang memiliki batas, dinding dan dasar.
Predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain trauma, pemakaian lensa kontak dan kadang idiopatik.
Hipopion adalah kumpulan sel darah putih atau pus pada bilik anterior mata akibat inflamasi intraokular
pada bilik anterior atau iris. Hipopion umumnya terjadi pada kondisi ulkus kornea, uveitis, Behcet’s
disease.
Endoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraocular, yang mengenai
dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera dan kapsula tenon, yang biasanya
terjadi akibat adanya infeksi.
THANK YOU