Anda di halaman 1dari 37

LONG CASE

KATARAK SENILIS IMATUR OD


MAKULOPATI ODS

PEMBIMBING: DR. HARIINDRA PANJI SOEDIRO, SPM


PENDAHULUAN

● Katarak  kekeruhan pada lensa sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi buram


● Berdasarkan data WHO (World Health Organization), secara global katarak merupakan penyebab
kebutaan sebanyak 33%
● Penyebab katarak yang utama adalah proses alamiah dengan bertambah lanjutnya usia menimbulkan
perubahan pada mata.
● Makulopati adalah kerusakan pada makula, yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral yang paling
tajam  dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi yang mendasarinya.
IDENTIT
AS
- Nama : Tn. H
- Usia : 70 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Alamat : Jakarta Timur
- Pekerjaan : Karyawan Swasta
- St. Pernikahan : Sudah menikah
- No. RM : 01053XXX
KELUHAN UTAMA
Mata kanan buram sejak 13 tahun
yang lalu

KELUHAN TAMBAHAN
Tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Penglihatan buram seperti berkabut pada mata kiri sejak 13 tahun yang lalu, dan dirasakan semakin
lama semakin memburuk ,tidak membaik walau dengan kacamata.

• Pada awal gejala pasien juga merasa sulit pada saat melihat jauh disertai kesulitan saat membaca.

• Terkadang merasa silau saat melihat cahaya.


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Melihat double atau ganda (-) , gangguan dalam pengelihatan warna (-) keluhan mata nyeri dan cepat
lelah, sampai sakit kepala. (-) Mata kering dan gatal (-)

• Keluhan nyeri kepala, mual, muntah, melihat pelangi/lingkaran cahaya, sering menabrak atau
tersandung saat berjalan, melihat seperti menggunakan teropong atau lapang pandang menyempit
(-)

• Keluhan penglihatan sentral (-) gangguan penglihatan seperti gelap atau kosong ditengah (-), tidak
ada keluhan seperti melihat bintik hitam melayang (-)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Sulit melihat pada malam hari atau tempat dengan pencahayaan kurang (-)

• Kesulitan melihat saat berpindah dari ruangan yang terang ke ruangan yang gelap (-)

• Pasien tidak memiliki riwayat trauma, tidak ada hewan peliharaan di rumah.

• Pasien memiliki riwayat operasi katarak mata kiri pada tahun 2010 dan dipasang IOL.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU

• Pasien memiliki riwayat katarak mata kiri, dilakukan operasi


dan pemasangan IOL pada tahun 2010 tahun yang lalu di RS P.
• Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat HT dan DM.
• Riwayat penyakit mata, alergi, asma, penyakit ginjal, jantung
disangkal pasien.
RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT PENGOBATAN
KELUARGA
• Pada keluarga pasien tidak ditemukan keluhan • Pasien belum mendapatkan terapi
yang sama. apapun pada mata kanannya.
• Riwayat hipertesi, diabetes mellitus, asma dan
alergi disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN
• Pasien merupakan karyawan swasta, dengan keseharian mengerjakan
dokumen.
• Pasien menonton televisi dengan durasi 2 jam sehari dan jarang
menggunakan HP.
• Pasien merasa kesulitan menyetir sehingga untuk bepergian sering diantar
istrinya.
• Tidak ada riwayat kebiasaan merokok ataupun minum alkohol
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Tanda Vital

Keadaan Umum Tekanan Darah : 110/80

Kesan Sakit : Baik Nadi : 84 x/menit

Kesadaran : Compos mentis Pernapasan : 20x/menit


Suhu : 36,7C
BB : 55 kkg
TB : 155 cm
Kesan gizi : normal
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Massa (-), hiperemis (-),   Massa (-), hiperemis (-),
edema(-), ektropion (-),   edema (-), ektropion (-),
entropion (-), ptosis (-), lagoftalmus (-), trikiasis (-), distrikiasis (-), Palpebra Superior entropion (-), ptosis (-), lagoftalmus (-), trikiasis (-), distrikiasis (-), sikatriks (-),
sikatriks (-), benda asing (-) benda asing (-)
Massa (-), hiperemis (-), edema (-), ektropion (-), entropion (-), trikiasis   Massa (-), hiperemis (-), edema (-), ektropion (-), entropion (-), trikiasis (-),
(-), distrikiasis (-), sikatriks (-), benda asing (-)   distrikiasis (-), sikatriks (-), benda asing (-)
Palpebra Inferior
Hiperemis (-), folikel (-),   Hiperemis (-), folikel (-),
papil (-), benda asing (-), sekret (-), Konjungtiva Tarsalis Superior papil (-), benda asing (-), sekret (-),
Hiperemis (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), injeksi episklera (-),   Hiperemis (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar (-), injeksi episklera(-), jaringan
jaringan fibrovaskular (-), sekret (-), benda asing (-) Konjungtiva Bulbi fibrovaskular (-), sekret (-), benda asing (-)

Hiperemis (-), folikel (-), papil (-), benda asing (-), sekret (-),   Hiperemis (-), folikel (-), papil (-), benda asing (-), sekret (-),
Konjungtiva Tarsalis Inferior
Jernih (+), infiltrat (-), neovaskularisasi (-), perforasi (-), sikatriks (-),   Jernih (+), infiltrat (-), neovaskularisasi (-), perforasi (-), sikatriks (-), ulkus(-),
ulkus(-), benda asing (-), arcus senilis (+) Kornea benda asing (-), arcus senilis (+)
Dalam (+), jernih (+),   Dalam (+), jernih (+),
Hipopion (-), hifema (-), sel dan flare (-) COA hipopion (-), hifema (-), sel dan flare (-)
Warna hitam, atrofi (-), neovaskularisasi (-), kripta normal, iridodialisis   Warna hitam, atrofi (-), neovaskularisasi (-), kripta normal, iridodialisis (-),
(-), sinekia anterior (-), sinekia posterior (-) Iris sinekia anterior (-), sinekia posterior (-)
Reguler (+), bulat, isokor (+), refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya   Reguler (+), bulat, isokor (+), refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya tidak
tidak langsung (+) Pupil langsung (+)
Keruh di sentral lensa (nuclear), shadow test (+) Lensa Jernih, IOL (+)
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Jernih, Perdarahan (-), Vitreous Humour Jernih, Perdarahan (-),


Eksudat (-) Eksudat (-)
Refleks fundus (+),   Refleks fundus (+),
Papil: bentuk bulat, batas tegas, Papil: bentuk bulat, batas tegas, warna
warna kuning- orange, CDR 0,5, a/v
  kuning pucat. Kesan CDR 0,5, a/v 1/3,
Fundus
1/3, refleks makula (+), Retina 4 refleks makula (+), Kesan retina 4
kuadran: eksudat (-), perdarahan (-), kuadran: eksudat (-), perdarahan (-),
tigroid(+), fibrosis (+) tigroid (+), fibrosis (+) (sulit dievaluasi)
FOTO DENGAN SENTER

OD OS
SEBELUM MIDRIATIL
FOTO DENGAN SENTER

OD OS
SETELAH MIDRIATIL
FOTO FUNDUS

OD OS
RESUME
Laki-laki, 70 tahun datang dengan keluhan mata kiri buram seperti berkabut sejak 13
tahun semakin lama semakin memburuk dan tidak membaik dengan kacamata.
Pasien juga merasa sulit pada saat melihat jauh disertai disertai dengan kesulitan
saat membaca. Pasien terkadang merasa silau saat melihat cahaya, merasa
penglihatan lebih nyaman pada malam hari dibandingkan siang hari. Pasien memiliki
riwayat katarak mata kiri, dilakukan operasi dan pemasangan IOL tahun 2010. Selama
2 tahun pasca operasi pasien mengatakan penglihatan membaik tetapi semakin lama
memburuk dan tidak membaik jika menggunakan kacamata
RESUME
Pasien merupakan seorang karyawan swasta, keseharian mengerjakan dokumen.
Status oftalmologis AVOD 3/60 PH (-), AVOS 2/60 PH (-), arcus senilis (+) ODS, lensa
keruh, shadow test (+) OD, IOL (+) OS. Funduskopi OD Refleks fundus (+), Papil:
bentuk bulat, batas tegas, warna kuning- orange, CDR 0,5, a/v 1/3, refleks makula
(+), Retina 4 kuadran: eksudat (-), perdarahan (-), tigroid (+), fibrosis (+). Fundsukopi
OS Refleks fundus (+), Papil: bentuk bulat, batas tegas, warna kuning pucat. Kesan
CDR 0,5, a/v 1/3, refleks makula (+), Kesan retina 4 kuadran: eksudat (-), perdarahan
(-), tigroid (+), fibrosis (+) (sulit dievaluasi)
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja
- Katarak Senilis Imatur Okuli Dextra Diagnosis Banding
- Pseudofakia Okuli Sinistra Age-Related Macular Degeneration (ARMD)
- Makulopati Okuli Dextra Sinistra Retinopati Hipertensi
PEMERIKSAAN ANJURAN

PEMERIKSAAN RETINOMETRI

PEMERIKSAAN ANGIOGRAFI FLUORESCEIN

PEMERIKSAAN OPTICAL COHERENCE TOMOGRAPHY (OCT)


TATALAKSANA

MEDIKAMENTOSA

CATARLENT 4 DD GTT 1 OS
CENDO LYTEERS 6 DD GTT 1 ODS
TATALAKSANA
Edukasi
• Pengelihatan yang menurun, buram seperti kabut akibat adanya katarak pada mata
kanan pasien dan merupakan proses alami pada lanjut usia.
• Selalu meminum obat dan rutin kontrol ke poli mata RSBA. Obat yang digunakan
untuk memperlambat progresivitas penyakit pasien bukan untuk menyembuhkan
penyakit pasien
PROGNOSIS
• Ad Vitam : Ad bonam
• Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
• Ad Sanationam : Dubia ad bonam
ANALISIS
KASUS
ANAMNESIS

MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN : katarak, kelainan refraksi,


retinopati DM dan Hipertensi, glaukoma kronis, defisiensi vitamin A, Age-
Related Macular Degeneration (ARMD), retinitis pigmentosa, niktalopia,
retinopati toksik, toxoplasmosis okuli, dan subluksasi lensa
KU : buram seperti berkabut sejak 13 tahun  kekeruhan lensa secara
fisiologis seiring bertambahnya usia
PEMERIKSAAN FISIK

TD: 187/84 mmHg


AVOD 3/60 PH(-)
AVOS 2/60 PH (-)
Arcus senilis ODS (+), COA ODS dalam , iris tidak tremulens
Lensa OS +IOL
Lensa OD : keruh, Shadow test (+)
PEMERIKSAAN FISIK

OD OS
DIAGNOSIS KERJA

Katarak Senilis Imatur OD : usia 70 tahun, penglihatan berkabut, silau, visus 3/60 PH(-), lensa
keruh shadow test (+). Faktor risiko usia dan HT
Pseudofakia OS : riwayat pemasangan IOL tahun 2010, visus 2/60, pantulan cahaya pupil, iris
tidak tremulens
Makulopati ODS : tajam penglihatan turun perlahan tanpa nyeri ataupun merah. Pada
pemeriksaan ditemukan a/v 1/3 terdapat tigroid, miopic crescent dan adanya fibrosis pada
makula
DIAGNOSIS BANDING

Glaukoma kronis dapat disingkirkan : tidak didapatkan keluhan seperti nyeri kepala, mual,
muntah, melihat pelangi/lingkaran cahaya, lapang pandang yang menyempit atau seperti
dalam terowongan, menabrak atau tersandung saat berjalan. Tidak terdapat peningkatan
CDR maupun TIO.
ARMD dapat disingkirkan: tidak didapatkan keluhan gangguan penglihatan sentral,
penglihatan seperti gelap atau kosong ditengah, kesulitan penglihatan warna disangkal.
DIAGNOSIS BANDING

Retinitis pigmentosa dapat disingkirkan tidak terdapat kesulitan melihat saat malam hari,
lapang pandang menyempit dan menyangkal adanya keluhan penglihatan sentral dengan
gangguan penglihatan warna. Funduskopi tidak didapatkan penyempitan pembuluh darah,
waxy yellow appearance pada optic disc, bone spicule proliferasi dari epitel pigmen retina.
Diagnosis defisiensi vitamin A dapat disingkirkan tidak ada keluhan penurunan tajam
penglihatan saat malam hari disertai sensasi kelilipan
DIAGNOSIS BANDING

Retinopati toksik dapat disingkirkan :pasien tidak mengonsumsi obat-yang bersifat toksik pada
retina
Toxoplasmosis okuli dapat disingkirkan : tidak terdapat faktor risiko adanya hewan peliharaan
terutama kucing, floaters (-) ,funduskopi tidak ditemukan lesi.
Sublukasi lensa dapat disingkirkan karena tidak mengeluhkan adanya penglihatan ganda pada
salah satu mata (monocular diplopia)
PEMERIKSAAN ANJURAN

• Retinometri : memeriksa tajam penglihatan secara langsung ke makula


• Angiografi Fluorescein : lokasi terjadinya neovaskularisasi, hipoperfusi koroid,
neovaskularisasi subretina.
• Optical Coherence Tomography (OCT) : melihat apakah terdapat perubahan struktur
neurovaskular pada retina
PEMERIKSAAN ANJURAN

• Catarlent 4 kali sehari pada mata kiri pasien yang mengandung CaCl2 anhidrat,
Kalium Iodia, Na Tiosulfat dan Feril merkuri nitrat yang menghambat
progresivitas kekeruhan lensa pada katarak imatur.
• Cendo Lyteers 6 kali sehari pada kedua mata pasien. Yang berisi Sodium Klorida
dan Potassium Klorida yang berfungsi sebagai pelumas mata.
PROGNOSIS

ad vitam unt: ad bonam


ad functionam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Alshamrani AZ. Cataracts Pathophysiology and Managements. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018;70(1):151-4.
2. Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and Cataract. San Fransisco: American Academy Of Ophthalmology. 2016;11(15):39-50
3. Ariningrat GA, Sutyawan IWE. Barriers Operasi Katarak Menggunakan Metode Rapid Assesment of Avoidable Blindness Pada Usia >50 tahun di Desa Blahbatu, Gianyar,
Bali. E-Jurnal Medika. 2017 15 April 2018;6(4):28-38
4. Puspita, Ashan, Sjaaf. Profil Pasien Katarak Senilis Pada Usia 40 Tahun Keatas Di Rsi Siti Rahmah Tahun 2017. Health & Medical Journal. 2019;1(1)
5. Yokoi T, Ohno-Matsui K. Diagnosis and treatment of myopic maculopathy. Asia Pac J Ophthalmol (Phila) . 2018;7(6):415–21.
6. Zhang Y, Han Q, Ru Y, et al. Anti-VEGF treatment for myopic choroid neovascularization: from molecular characterization to update on clinical application. Drug Des Devel
Ther. 2015;9:3413–21.
7. Ilyas, S. Yulianti, S. Ilmu Penyakit Mata, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran  Universitas Indonesia Jakarta. Edisi Kelima. Cetakan ke 8. 2022.
8. Budiono, S., dkk. (2013). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya: Airlangga University Press.
9. Pascolini D. Global estimates of visual impairment. Journal ophthalmol. 2011.
10. Sitorus RS, Sitompul R, Widyawai S. Buku Ajar Oftalmologi. Jakarta : UI. 2022.
11. Astari Prilly. Katarak : Klasfikasi, Tatalaksana dan Komplikasi Operasi. CDK Journal. 2018
12. Lee MD, Chen SP, Chen TA, Leibold C, Li Z, Fisher AC, Lin CC, Singh K, Chang RT. Characteristics of cataract surgery patients influencing patient satisfaction scores. J
Cataract Refract Surg. 2019 Apr;45(4):437-442
13. Vasavada V. Principles of Preffered Practice in Cataract Surgery. Singapore: Asia- Pacifics Association of Cataract and Refractive Surgeon (APACRS);2017:4-6

Anda mungkin juga menyukai