Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

CHALAZION ODS
Oleh:
Shabrina Qanita Khairunnisa
122810132

Pembimbing:
Viora Rianda Piscaloka, dr., Sp.M

SMF ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG
JATI
RSUD WALED
CIREBON
2022
Identitas Pasien

1. Nama : Nn. E
2. Umur : 16 tahun
3. Jenis kelamin: Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Babakan, Losari, Kab. Cirebon
6. Status : Belum menikah
7. Pekerjaan : Pelajar
Anamnesis

Keluhan Utama
Benjolan pada mata kanan dan kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli Mata RSUD Waled dengan keluhan terdapat benjolan pada mata kanan sudah 3 hari SMRS.
Keluhan benjolan tidak disertai dengan rasa nyeri. Keluhan lainnya seperti buram pada mata (-), rasa gatal(-),
mata merah(-), sakit kepala(-), mual/muntah(-), riwayat trauma(-).
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Keluhan serupa: Pasien pernah mengalami hal serupa pada bulan
Januari dan Oktober 2022
Penyakit sistemik: Disangkal
Riwayat sakit mata sebelumnya: Kalazion pada mata kanan dan kiri
Riwayat Penggunaan kaca mata: Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Penyakit Hipertensi, DM: Disangkal
Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama: Disangkal

Riwayat Pribadi dan Sosial


Pasien merupakan seorang pelajar SMU
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Composmentis

Tanda - Tanda Vital


Tekanan Darah : 110/70mmhg
Frekuensi Nadi : 85 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,7 º C
Ophthalmology Status
Oculi Dextra Oculi Sinistra
Ophthalmology Status
Occuli Dextra Pemeriksaan Occuli Sinistra
VOD: 1.0 VISUS VOS: 1.0
(-) PINHOLE (-)
Orthoporia (+) POSISI BOLA MATA Orthoporia (+)

Esotropia (-), Exotropia (-), Esotropia (-), Exotropia (-),


Hipertrofia (-), Hipotrofia (-) Hipertrofia (-), Hipotrofia (-)
Nistagmus (-), strabismus (-) POSISI BOLA MATA Nistagmus (-), strabismus (-)
GERAKAN BOLA MATA

 
 
 
Gerak bola mata baik ke segala
Gerak bola mata baik ke segala arah
arah
Duksi: 0 Normal/-1/-2/-3/-4
Duksi: 0 Normal/-1/-2/-3/-4
Versi: kedua bola mata dapat
Versi: kedua bola mata dapat
bergerak ke 6 arah
bergerak ke 6 arah
Oculi Dextra Pemeriksaan Oculi Sinistra
Hiperemis (-) PALPEBRA SUPERIOR Hiperemis (-)

Edema (-) Edema (-)

Nodul (-) Nodul (+)

Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

Entropion (-) Entropion (-)

Ektropion (-) Ektropion (-)

Trichiasis (-) Ptosis (-)

Disktriasis (-) Pseudoptosis (-)

Madarosis (-) Trichiasis (-)

Ptosis (-) Disktriasis (-)

Pseudoptosis (-) Madarosis (-)


Oculi Dextra Oculi Sinistra
Pemeriksaan
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
PALPEBRA INFERIOR
Edema (-) Edema (-)
Nodul (+) Nodul (+)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Ptosis (-) Ptosis (-)
Pseudoptosis (-) Pseudoptosis (-)
Trichiasis (-) Trichiasis (-)
SILIA
Districhiasis (-) Districhiasis (-)
Madarosis (-)
Madarosis (-)

Ikterik (-) SKLERA Ikterik (-)

Injeksi sklera (-) Injeksi sklera (-)


Oculi Dextra Pemeriksaan Oculi Sinistra

Jernih KORNEA Jernih

Sikatrik (-) Sikatrik (-)

Ulkus (-) Ulkus (-)

Arcus Senilis (-) Arcus Senilis (-)

Infiltrat (-) Infiltrat (-)

Edema (-) Edema (-)

Corpus Alienum (-) Corpus Alienum (-)


Kedalaman cukup CAMERA OCULI Kedalaman cukup
ANTERIOR
Jernih Jernih

Hipopion (-) Hipopion (-)

Hifema (-) Hifema (-)


Oculi Dextra Pemeriksaan Oculi Sinistra

Warna coklat (+) IRIS Warna coklat (+)

Reguler Reguler

Neovaskularisasi Iris (-) Neovaskularisasi Iris (-)

Edema (-) Edema (-)

Sinekia anterior (-), Sinekia Sinekia anterior (-), Sinekia


posterior (-) posterior (-)
Bulat (+), Sentral (+), RCL PUPIL Bulat (+), Sentral (+), RCL (+),
(+), RTCL (+) RTCL (+)

Jernih LENSA Jernih

IOL (-) IOL (-)

Shadow Test (+) Shadow Test (+)

(+) FUNDUSKOPI (+)


Oculi Dextra Pemeriksaan Oculi Sinistra

Kenyal PALPASI TIO Kenyal

Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)

TIO (N)
TIO (N)

  LAPANG PANDANG  

   
+ + + +
 
+ +   + +
   
Lapang pandang pasien
Lapang pandang pasien dalam
dalam batas normal/sempit
batas normal/sempit (dalam
(dalam batas normal)
batas normal)
Resume
Pasien memeriksakan kesehatan matanya ke poliklinik mata RSUD Waled Kabupaten Cirebon dengan keluhan utama
terdapat benjolan pada mata kanan dan kiri sejak 3 hari SMRS. Benjolan ini merupakan benjolan baru, dengan benjolan lain sudah
ada pada mata sebelumnya. Keluhan lain seperti nyeri pada mata disangkal, rasa gatal disangkal, dan nyeri kepala disangkal. Pasien
tidak memiliki riwayat penggunaan kacamata sebelumnya. Riwayat keluarga memiliki keluhan serupa disangkal.
Keadaan umum pasien baik dan kesadaran pasien composmentis. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan dalam batas
normal, yakni suhu 36,7C, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, dan frekuensi pernapasan 20x/menit.
Status oftalmologi pasien didapatkan pada pemeriksaan visus, visus dasar OD 1.0 dan visus dasar OS 1.0. Inspeksi pada
palpebra superior OD tidak terdapat nodul, sedangkan pada palpebra superior OS terdapat 2 nodul. Pada palpebra inferior ODS
didapatkan nodul. Sklera tidak ikterik, COA jernih, iris berwarna cokelat, reflek pupil ODS (+), dan lensa jernih. Pada pemeriksaan
gerak bola mata, bola mata pasien dapat mengikuti 6 gerakan objek pemeriksa, pada pemeriksaan tekanan intraokular didapatkan
tekanan normal, dan funduskopi tidak dilakukan.
Diagnosis Banding
Hordeolum
Dacryoadenitis
Saran tatalaksana
Dacryocystitis
Tindakan: insisi kalazion OD
Diagnosis Kerja Edukasi: kompres mata, jaga higienitas mata
Kalazion Oculi Dextra Sinistra

Prognosis
Quo ad Vitam : ad Bonam
Quo ad Functionam : ad Bonam
Quo ad Sanasionam : ad Bonam
Analisis Kasus

Anamnesis
Pasien mengeluhkan benjolan yang terdapat di mata kanan dan kiri. Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya. Keluhan lain seperti nyeri dan pandangan buram disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Visus OD pasien 1.0, visus OS 1.0. Pada inspeksi palpebra OD superior, tidak didapatkan nodul. Pada inspeksi
palpebra OS superior, didapatkan dua jumlah nodul. Didapatkan nodul masing-masing satu buah pada inspeksi
palpebra ODS inferior, dan satu buah pada bagian konjungtiva palpebra OS pasien.
Pembahasan
Chalazion 🡪 lesi inflamasi granulomatosa kronis (lipogranuloma) dari
kelenjar yang ada pada kelopak mata.

Chalazion superfisial 🡪 inflamasi pada kelenjar Zeis


Chalazion yang terletak lebih dalam 🡪 inflamasi pada kelenjar Meibom
Manifestasi Klinis

Symptoms:
• Subakut/kronis: terdapat nodul bulat yang membesar secara bertahap tanpa disertai adanya rasa sakit
• Akut: peradangan steril atau infeksi bakteri dengan selulitis lokal.

Signs:
• Nodul di dalam lempeng tarsal, kadang disertai dengan inflamasi
• Mungkin saja terlihat granuloma konjungtiva
• Lesi pada tepi anterior kelopak mata mungkin berhubungan dengan adanya chalazion yang letaknya
lebih dalam pada kelopak mata
Penegakkan Diagnosis

Bentuk chalazion sangat mirip dengan hordeolum. Tapi berdasarkan bentuk dan
gejala yang ditimbulkan, cukup mudah untuk membedakan antara chalazion dan
hordeolum. Apabila terdapat nodul yang terasa keras, dan tidak disertai dengan
rasa nyeri, kemungkinan besar adalah hordeolum.
Pemeriksaan Penunjang

Terdapat proliferasi endothelium asinus dan


respons inflamasi granulomatosa. Meskipun
jarang dilakukan, tetapi pemeriksaan histologi
diindikasikan untuk kasus chalazion berulang,
karena karsinoma pada sel sebasea dapat
terlihat seperti chalazion.
Tatalaksana
Kompres Hangat
Kompres hangat beberapa kali dalam sehari dapat membantu
melancarkan obstruksi pada saluran kelenjar, terutama pada saat-
saat lesi pertama kali muncul.

Pembedahan
Pembedahan

a. Pemberian anestesi lokal pada daerah yang akan


dilakukan kuretase
b. Dilakukan eversi pada kelopak mata atas
mengunakan chalazion clamp
c. Dilakukan insisi pada bagian kelopak mata yang
mengalami inflamasi
Prognosis

Umumnya, prognosis pada kasus chalazion adalah baik, kecuali untuk


kemungkinan kekambuhan lokal.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
1. Sehu KW, Lee WR. Ophthalmic Pathology, An Illustrated Guide for Clinicians. Massachusetts: Blackwell Publishing Ltd; 2005.
2. Jordan GA, Beier K. Chalazion. [Updated 2022 Aug 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan.  Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499889/
3. Lederman C, Miller M. Hordeola and chalazia. Pediatr Rev. 1999 Aug. 20(8):283-4. 
4. Salmon JF. Kanski’s Clinical Ophthalmology. 9 th Edition. Poland: Elsevier; 2020.

5. Jin KW, Shin YJ, Hyon JY. Effects of chalazia on corneal astigmatism : Large-sized chalazia in middle upper eyelids compress the cornea and induce
the corneal astigmatism. BMC Ophthalmol. 2017 Mar 31;17(1):36.

6. Deschênes J. Chalazion [Internet]. Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape; 2022 [cited 2022Nov6]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1212709-overview
7. InformedHealth.org [Internet]. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. Styes and chalazia
(inflammation of the eyelid): Overview. 2019 Dec 5. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557372/
8. Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19 th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2018.

9. Ilyas Sidarta, Yulianti SR. Ilmu penyakit Mata. Edisi Ke-5. Universitas Indonesia Publishing: Jakarta; 2022.
10. Olver J, Cassidy L, Jutley G, Crawley L. Ophthalmology at a Glance. 2 nd Edition. New Jersey: Blackwell Science Ltd; 2014.
11. Lang, GK. Ophthalmology A Pocket Textbook Atlas. 2 nd Edition. Germany: Georg Thieme Verlag; 2007.

Anda mungkin juga menyukai