Steroid-Induce Secondary
Glaucoma
Presentan:
Muhammad Andiva Billy Afriza 12100122651
Abdul Haris Maulana 12100122648
Rifqy Zidane El-Fariq Nizar 12100121663
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Usia : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Parunghalang
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Tanggal pemeriksaan : 05 Februari 2024
Anamnesis
Seorang pasien perempuan Ny. M berusia 38 tahun datang ke poliklinik
mata RS Muhammadiyah Bandung dengan keluhan penglihatan buram
pada kedua mata sejak 4 bulan SMRS. Keluhan penglihatan buram tidak
disertai dengan adanya mata merah. Keluhan muncul secara bertahap
tidak mendadak. Pasien mengeluhkan pengelihatannya seperti dalam
terowongan, pasien juga mengatakan sering melihat bulatan seperti
pelangi ketika mihat ke arah cahaya, dan pasien seringkali menabrak
benda ketika berjalan.
Anamnesis
Pasien menyangkal pernah menggunakan kacamata rabun. Pasien
menyangkal nyeri tekan pada mata dan menjalar ke area atas kepala,
mata kotor/sering terdapat belekan. Keluhan terasa sensasi terbakar,
sensasi benda asing, dan mengganjal juga disangkal. Keluhan tidak
disertai titik-titik berterbangan. Pasien menyangkal terdapat demam
sebelumnya dan menyangkal adanya penglihatan ganda. Pasien
menyangkal memiliki riwayat hipertensi dan diabete melitus
Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat methylprednisolone tablet
selama > 1 tahun untuk pengobatan psoriasis
Riwayat Pasien
Visus OD OS
CC - -
STEN - -
Koreksi - -
Pemeriksaan Fisik
Tinggi Badan 165 cm
Berat Badan 60 kg
Nadi 84 x/menit
Suhu 36,5 C
Pemeriksaan Visus
OD OS
Muscle Balance
Palpebra Superior Hiperemis (-) Nyeri (-) Edema (-) Hiperemis (-) Nyeri (-) Edema (-)
Massa (-) Ptosis (-) Entropion (-) Massa (-) Ptosis (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Lagofthalmus (-) Ektropion (-) Lagofthalmus (-)
Xanthelasma (-) Blepharospasm Xanthelasma (-) Blepharospasm
(-) (-)
Palpebra Inferior Hiperemis (-) Nyeri (-) Edema (-) Hiperemis (-) Nyeri (-) Edema (-)
Massa (-) Ptosis (-) Entropion (-) Massa (-) Ptosis (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Lagofthalmus (-) Ektropion (-) Lagofthalmus (-)
Xanthelasma (-) Blepharospasm Xanthelasma (-) Blepharospasm
(-) (-)
Ap. Lakrimalis Lakrimasi (-) Mukokel (-) Epifora Lakrimasi (-) Mukokel (-) Epifora
(-) Fistula (-) (-) Fistula (-)
Pemeriksaan Eksternal Mata
OD OS
Conjunctiva Tarsal Superior Hiperemis (-) Anemis (-) Folikel Hiperemis (-) Anemis (-) Folikel
(-) Papil (-) Giant papil (-) Massa (-) Papil (-) Giant papil (-) Massa
(-) Pseudomembrane (-) (-) Pseudomembrane (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Conjunctiva Tarsal Inferior Hiperemis (-) Anemis (-) Folikel Hiperemis (-) Anemis (-) Folikel
(-) Papil (-) Giant papil (-) Massa (-) Papil (-) Giant papil (-) Massa
(-) Pseudomembrane (-) (-) Pseudomembrane (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Conjunctiva Bulbi Injeksi Siliar (-) Injeksi Injeksi Siliar (-) Injeksi
Konjungtiva (-) Injeksi Episklera Konjungtiva (-) Injeksi Episklera
(-) Pterigium (-) (-) Pterigium (-)
Kornea Jernih, Infiltrat (-), sikatrik (-), Jernih, Infiltrat (-), sikatrik (-),
diameter : 11-13mm, diameter : 11-13mm,
perdarahan (-) edema (-) Arcus perdarahan (-) edema (-) Arcus
senilis (+) senilis (+)
Pemeriksaan Eksternal Mata
OD OS
Pupil Bulat, isokor, reflek cahaya (+) Bulat, isokor, reflek cahaya (+)
Diameter 3 mm 3 mm
1. Ciliary Body
yaitu lapisan vaskulosa yang terletak di bagian
anterior, memanjang dari iris hingga choroid dan
merupakan tempat utama produksi aqueous.
Terdapat 2 bagian:
Pars plicata: terletak di 1/3 anterior dari badan siliar
(panjang 2 mm), berfungsi memproduksi aqueous
humor
Pars plana: terletak di 2/3 posterior dari badan siliar
(Panjang 4 mm)
2. Sudut Anterior Chamber
• Berperan penting dalam proses drainase
aquos humor. Dibentuk oleh root iris,
bagian paling anterior ciliary bodies,
scleral spur, trabeculae meshwork dan
schwalbe’s line (akhir prominent dari
desement membrane kornea).
Di sisi lain, 46 hingga 92% pasien dengan poag memiliki peningkatan TIO yang
signifikan dan berpotensi berbahaya setelah pemberian GC topikal.
Faktor Risiko
Kondisi tertentu yang berhubungan dengan peningkatan risiko
glaukoma yang diinduksi steroid seperti:
- Pasien dengan POAG (Primary Open Angle Glaucoma)
- High Myopia
- Diabetes Melitus Tipe 1
- Connective Tissue Disorders (khususnya reumatoid artritis)
- Mata dengan traumatic angle recession dan fellow eyes
Etiologi
- Glaukoma yang diinduksi steroid atau hipertensi 🡪 setelah
penggunaan steroid pada individu yang rentan.
- Paling sering setelah pemberian topikal, periokular atau
intraokular. dapat terjadi juga setelah penggunaan intranasal,
inhalasi, sistemik, dan dermatologis.
- Peningkatan tekanan intraokular (TIO) biasanya terjadi 3 sampai 6
minggu setelah penggunaan steroid topikal, namun dapat terjadi
lebih awal. suntikan kortikosteroid dapat menyebabkan
peningkatan TIO setelah beberapa bulan.
• ANAMNESIS
• Keluhan Utama :
- Tanpa dirasa sakit, lapang pandang PEMERIKSAAN
menyempit terutama perifer, kadang - Mata tampak tenang 🡪
pegal, silau pemeriksaan eksternal normal
- Penglihatan buram, gambaran seperti - TIO > 21 mmHg, pupil dilatasi,
melihat pelangi (halo), sering tersandung refleks (-)
- Baru pertama kali atau sering berobat - CD Ratio : > 0,4
- Riwayat pengobatan, kelainan sistemik, - Tes provokasi 🡪 adanya
trauma, operasi mata
- Riwayat keluarga skotoma perifer
Manifestasi Klinis
- Pada glaukoma yang diinduksi steroid, peningkatan tekanan terjadi secara
bertahap → seperti glaukoma sudut terbuka primer, gejalanya sangat sedikit.
- Usia pasien dapat menentukan bentuk klinis glaukoma yang diinduksi
kortikosteroid.