Disusun oleh:
Pembimbing:
i
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Tanggal lahir : 28 Januari 1984
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Sumber Arum 3/3 Jaken
No. RM : 341514
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada pasien di Poli Mata RSUD RAA
Soewondo Pati pada tanggal 29 Januari 2024 pukul 10.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli mata RSUD RAA Soewondo Pati dengan keluhan
mata kiri merah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan keluhan
pertama kali dirasakan saat pasien bekerja kemudian kelilipan, awalnya
keluhan terasa biasa saja akan tetapi lama kelamaan semakin merah dan
terasa mengganjal. Pasien juga mengatakan mata kiri sering berair, gatal,
sedikit kabur, kadang-kadang terasa nyeri cekot-cekot, dan terasa silau
apabila terkena cahaya. Keluhan mual, muntah, nyeri kepala, perih,
disangkal oleh pasien.
1
C. Riwayat Penyakit Dahulu
➢ Riwayat keluhan serupa : disangkal
➢ Riwayat penggunaan lensa kontak : disangkal
➢ Riwayat trauma mata sebelumnya : disangkal
➢ Riwayat hipertensi : disangkal
➢ Riwayat diabetes melitus : disangkal
➢ Riwayat alergi obat : disangkal
F. Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan belum melakukan pengobatan dan belum pernah
mengonsumsi obat-obatan apapun.
2
C. Pemeriksaan Sistem
➢ Kepala : Normocephalic
➢ Mata : Status Oftalmologi
➢ Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Telinga : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Paru - Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Tulang belakang : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Kulit : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
➢ Ekstremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
D. Status Opthalmologi
3
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Ptosis (-) Ptosis (-)
Lagoftalmus (-) Lagoftalmus (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ekstropion (-) Ekstropion (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) Hiperemis (-)
superior Folikel (-) Folikel (-)
Papil (-) Papil (-)
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-) Hiperemis (-)
inferior Folikel (-) Folikel (-)
Papil (-) Papil (-)
Konjungtiva bulbi Sekret (-) serous Sekret (-)
Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (-)
Nodul (-) Nodul (-)
Kemosis (-) Kemosis (-)
Sklera Putih Putih
Kornea Jernih (+) Jernih (-)
Infiltrat (-) Infiltrat punctata (+)
Test flourescein (+)
Edema (-) Edema (-)
Ulkus (-) Ulkus (-)
Jaringan nekrotik (-) Jaringan nekrotik (-)
Sikatriks (-) Sikatriks (-)
Bilik mata depan Kedalaman cukup Kedalaman cukup
Hifema (-) Hifema (-)
Hipopion (-) Hipopion (-)
Iris Coklat Coklat
Iridodonesis (-) Iridodonesis (-)
Sinekia (-) Sinekia (-)
Pupil Bulat Bulat
Isokor Isokor
4
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Diameter ± 3mm Diameter ± 3mm
Lensa Jernih Jernih
V. RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki usia 40 tahun dengan keluhan dengan
keluhan mata kiri merah sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
5
keluhan pertama kali dirasakan saat pasien bekerja kemudian kelilipan,
awalnya keluhan terasa biasa saja akan tetapi lama kelamaan semakin merah
dan terasa mengganjal. Pasien juga mengatakan mata kiri sering berair, gatal,
sedikit kabur, kadang-kadang terasa nyeri cekot-cekot, dan terasa silau
apabila terkena cahaya. Keluhan mual, muntah, nyeri kepala, perih, disangkal
oleh pasien. Dari pemeriksaan mata didapatkan VODS 6/6 dan pada
pemeriksaan flourescein test (+) infiltrate bentuk punctata berwarna hijau
pada sentral maupun parasentral kornea mata kiri.
VI. DIAGNOSIS
A. Diagnosis Kerja
Os Keratitis Pungtata Superfisialis
B. Diagnosis Banding
Ulkus Kornea
VII. TATALAKSANA
A. Medikamentosa
➢ Gentamicin tetes mata 6x1 OD
➢ Levofloxacin 500 mg 1x1
B. KIE
➢ Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang definisi,
etiologi, tatalaksana, komplikasi dan prognosis keratitis pungtata
superfisialis.
➢ Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggosok-gosok mata.
➢ Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang pemakaian
obat mata yang diberikan secara teratur dan sesuai dengan
petunjuknya.
➢ Meminta pasien untuk kontrol 1 minggu kemudian.
6
VIII. PROGNOSIS
OD OS
Quo ad vitam Ad bonam
Quo ad sanationam Ad Bonam Dubia Ad bonam
Quo ad functionam Ad Bonam Dubia Ad bonam
Quo ad cosmetican Ad bonam
7
LAMPIRAN
Pasien