Anda di halaman 1dari 23

1

LAPORAN KASUS
KONJUNGTIVITIS VERNAL
Rani Rahmadiyanti
Pembimbing :
dr. Abizar Iskandar, Sp. M.
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. A
 Umur : 13 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Bangsa : Indonesia
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Jl. Nusa Indah
ANAMNESIS
 Keluhan Utama:
Mata merah kanan dan kiri
 Riwayat Perjalanan Penyakit:
Pasien datang ke Poli Mata RSIJ dengan keluhan mata merah pada
kedua mata sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa sangat gatal,
keluar cairan bening banyak yang terasa lengket pada mata, serta
mengganjal pada kelopak mata atas dan bawah. Pasien sering
mengalami keluhan yang sam sejak 1 tahun terakhir, terutama saat
cuaca panas, terkadang sembuh sendiri. Pasien menyangkal adanya
penglihatan kabur, belekan, nyeri pada mata, mata seperti berpasir,
mata kering, sulit menggerakkan kelopak mata, demam, batuk,
riwayat trauma.
 Riwayat Penyakit Dahulu: ANAMNESIS
Pasien baru pertama mengalami keluhan seperti ini
Riwayat memakai kacamata (-)

Riwayat Asma sejak 8 tahun

TB (-)

ISPA berulang (-)


 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:
 Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit yang sama.
 Ibu pasien menderita asma
 Riwayat Pengobatan
 Sudah berobat ke puskesmas dan diberi salep mata namun keluhan tidak membaik
  Riwayat Alergi
 Tidak mempunyai alergi terhadap cuaca, makanan dan obat
 Riwayat psikososial
 Pasien sering bermain bermain layanngan saat cuaca terik
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda Vital
 Suhu : Tidak diukur
 Nadi : 82 x/menit
 Tekanan darah : Tidak diukur
 Respirasi : Tidak diukur
 Status Generalisata
 Kepala : Mata : Pada status ophthalmicus
 THT : Tidak dijumpai kelainan
 Mulut : Tidak dijumpai kelainan
 Leher : Tidak dijumpai kelainan
 Thorax : Tidak dijumpai kelainan
 Abdomen : Tidak dijumpai kelainan
 Endokrin : Tidak dijumpai kelainan
 Ekstremitas Superior/ Inferior : Tidak dijumpai kelainan
Status Oftalmologis
OCULI DEXTRA PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA

6/20 Visus 6/17,5

Ortoforia Kedudukan Bola Mata Ortoforia

Baik ke segala arah Baik ke segala arah

 
Gerakan Bola Mata
 

Edema (-), hiperemis (-), Palpebra Superior Edema (-), hiperemis (-),

Edema (-), hiperemis (-), Palpebral Inferior Edema (-), hiperemis (-),
- Cobble stone (+) - Cobble stone (+)

- Injeksi siliar (-) - Injeksi siliar (-)


Conjungtiva
- Injeksi konjungtiva (+) - Injeksi konjungtiva (+)

- Injeksi episklera (-) - Injeksi episklera (-)


Oculi Dextra PEMERIKSAAN Oculi Sinistra
Anikterik Sclera Anikterik

- Jernih (+) - Jernih (+)


- Infiltrate (-) - Infiltrate (-)
- Edema (-) Kornea - Edema (-)
- Ulkus (-) - Ulkus (-)
- Hipopion (-) - Hipopion (-)

- Kedalaman sedang - Kedalaman sedang


CoA
- Hifema (-) - Hifema (-)
(Camera Oculi Anterior)
- Hipopion (-) - Hipopion (-)

Bulat, kripta (+), sinekia (-) Iris Bulat, kripta (+), sinekia (-)

- Bulat - Bulat
- Isokor - Isokor
Pupil
- Refleks cahaya (+) - Refleks cahaya (+)
- Diameter ± 3mm - Diameter ± 3mm

Jernih Jernih
Pseudofakia (-) Lensa Pseudofakia (-)
Afakia (-) Afakia (-)
Resume
 Pasien seorang anak laki-laki berusia 13 tahun datang dengan
keluhan mata merah ODS sejak 3 hari yang lalu, sangat gatal (+),
sekret mukoid (+), rasa mengganjal pada palpebra superior. Sering
mengalami keluhan yang sama sejak 1 tahun terakhir, terutama saat
cuaca panas, terkadang sembuh sendiri.
 RPD: Asma (+) sejak usia 8 tahun
 RPK: ibu pasien menderita asma.
 Riwayat kebiasaan: main layangan di siang terik

Pemeriksaan Visus OD OS

Visus dasar 6/6 6/6

  Hiperemis (+) Hiperemis (+)


  Cobble stone (+) Cobble stone (+)
Konjungtiva  

Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)


DIAGNOSIS

 ODS konjungtivitis vernal


RENCANA TINDAKAN
 Medikamentosa
 Anti hitamin topical ED (Cendo conver)
 Kortikosteroid topikal ED (Cendo P-Pred)
 Anti histamin sistemik: Cetirizin 2 x 1 tab

PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS
Hasil Anamnesis
 Seorang anak laki-laki, usia 13 tahun, datang dengan
keluhan kedua mata terasa merah sejak 3 hari yang lalu.
keluhan mata merah pada kedua mata sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai rasa sangat gatal, keluar cairan bening
banyak yang terasa lengket pada mata, serta mengganjal
pada kelopak mata atas dan bawah. Pasien sering mengalami
keluhan yang sama sejak 1 tahun terakhir, terutama saat
cuaca panas, terkadang sembuh sendiri. Pasien menyangkal
adanya penglihatan kabur, belekan, nyeri pada mata, mata
seperti berpasir, mata kering, sulit menggerakkan kelopak
mata, demam, batuk, riwayat trauma.
Hasil Literatur
 Pada anamnesis kasus konjungtivitis vernal
didapatkan adanya keluhan seperti mata merah,
gatal, dan biasanya dipicu oleh kondisi kemarau,
atau terik matahari, atau musiman
Status Oftalmologi
 Dari pemeriksaan status oftalmologis, didapatkan
adanya penebalan di konjungtiva tarsal superior
berupa papil berbentuk polygonal dengan
permukaan yang rata.
Hasil Literatur
 Inspeksi pada konjungtivitis vernal tipe palpebral
biasanya akan mengenai konjungtiva tarsal
superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar
(cobble stone) yang diliputi secret yang mukoid.
Secara klinik papil besar ini tampak sebagai
tonjolan berbentuk polygonal dengan permukaan
yang rata dengan kapiler ditengahnya. Kasus ini
juga didukung dengan adanya faktor resiko yaitu
paparan sinar matahari pada mata pasien.
KONJUNGTIVITIS
VERNAL
Konjungtivitis Vernal
 Konjungtivitis merupakan radang pada konjungtiva atau radang selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata.
 Konjungtivitis vernalis dikenal juga sebagai “konjungtivitis musiman”
atau “konjungtivitis musim kemarau” biasanya berlangsung dalam tahun-
tahun prapubertas dan berlangsung 5-10 tahun.
 Konjungtivitis vernalis adalah konjungtivitis akibat reaksi hipersensitivitas
tipe I yang mengenai kedua mata dan bersifat rekuren.
Klasifikasi
 Bentuk palpebra  terutama mengenai konjungtiva tarsal superior.
Terdapat pertumbuhan papil yang besar ( Cobble Stone ) yang diliputi sekr
et yang mukoid.
 Bentuk Limbal  hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat
membentuk  jaringan hiperplastik gelatin, dengan Trantas dot
Gejala
 Gatal yang berlebihan
 Bertahi mata berserat
 Riwayat keluarga alergi
 Banyak papilla halus di konjungtiva tarsalis
inferior
 Cobble stone pada konjungtiva tarsal superior
 Trantas dot yang terlihat di limbus
Diagnosis

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik Mata
 Pemeriksaan Laboratorium berupa kerokan konjungtiva yang
menunjukkan banyak eosinofil dan granula-granula bebas
eosinofilik. Dapat didapatkan juga basofil dan granula basofilik
bebas.
Tatalaksana
 Tindakan umum: berupa konsultatif
 Terapi topikal
 Asetil sistein 10%-20% tetes mata
 Antihistamin
 NSAID
 Berat: Prednisolon fosfat 1% 6-8x1 selama 1 minggu
 Antibiotik broad-spectrum
 Terapi sistemik
 Prednisolon atau dexamethason 2-3 tablet 4x1 selama 1-2 minggu
 antihistamin
Daftar Pustaka
 Vaughan & Asbury. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Jakarta: Widya Medika, 2000. Hal 268,
274-287.
 Ilyas Sidharta, Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi ke
lima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2014. Hal 179-188.
 A.K. Khurana. Comprehenship Opthalmology 4 th Edition dalam Chapter 12-New Age
International 2007. P 288-96.
 Wijana Nana S,D, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke 6, Abdi Tegal.Jakarta 1993.Hal 332-342.
 Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGC
 Medicastore. Konjungtivitis Vernalis. Diunduh dari
http://www.medicastore.com/penyakit/865/Keratokonjungtivitis_Vernalis.html. (Diakses 23
Februari 2015)
 PubMed Central Journal list. Vernal Keratoconjunctivitis. Diunduh dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1705659/. (Diakses 23 Februari 2015)
 Hiller R, Sperduto RD, Ederer F. Epidemiologic Associations With Cataract in The 1971-1972
National Health and Nutrition Examination Survey. Am J Epidemiol 1983; 118 : 239-49.
 Berson, Frank G. Basic Ophtalmology for medical students and Primary Care Residents. Sixth
Edition. American Academy of Ophtalmology. 1993.
 Kanski, Jack J. Clinical Ophtalmology, A Systemic Approach, second edition. Oxford:
Butterworth-Heinemann, 1993, 234-251.
 Gerhard, Lang. Ophtalmology A Short Textbook. New York :Thieme stutrgart, 2000.
 Johns J.K Lens and Cataract. Basic and Clinical Science Section 11. American Academy of
Ophthalmology. 2011.
 Vaughan, Daniel G., Taylor Asbury, Paul Riordan-Eva. Oftalmologi Umum, edisi 17. Jakarta:
EGC, 2007, p169-176.
 Husain R, Tong L, Fong A, Cheng JF, How A, Chua WH, Lee L, Gazzard G, Tan DT, Koh D, Saw
SM. Prevalence of Cataract in Rural Indonesia. Ophthalmology, Jul 2005; 112(7): 1255-62
 Cataract Surgery. Available at:
http://www.webmd.com/eye-health/cataracts/extracapsular-surgery-for-cataracts. Updated on: 24
August 2011. Accessed on: 30 Juli 2015.

Anda mungkin juga menyukai