Anda di halaman 1dari 22

29.

Bagaimana perbedaan diare


osmotic dengan diare sekretorik?
PATOFISIOLOGI
• Diare Sekretorik

Sekresi cairan dan Merangsang


Toxin bakteri akan
elektrolit ke lumen peningkatan gerak
menstimulasi cAMP
usus peristaltik

Diare
PATOFISIOLOGI
• Diare Osmotik

Akumulasi laktosa di
Defisiensi laktosa
lumen usus

Tekanan osmotik
meningkat
MANIFESTASI KLINIS

• Diare Sekretolik
Gejala berupa diare cair, disertai dengan muntah, tidak ada demam, cepat
menyebabkan dehidrasi.

• Diare Osmotik
Gejala berupa tinja cair, distensi abdomen.
30. Komplikasi yang dapat terjadi pada
keadaan dehidrasi?
• asidosis metabolik
• hipokalemia
• hiponatremia
• Seizure
• Gagal ginjal akut
• Shock hipovolemik
• Kematian
Gagal ginjal
DEHIDRASI akut

KEHILANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Vol sirkulasi

KONSENTRASI Na, defisiensi bikarbonat Hipoperfusi ke


ginjal
Hiponatremia
Cardiac reserve
Asidosis Nekrosis
Otot kaku, kejang
Hipoperfusi jaringan

Koma
Shock hipovolemik

Kematian
31. Bagaimana cara membuat larutan oralit dirumah?
32. Definisi DEMAM
• Demam (pireksia) : Keadaan suhu tubuh diatas
normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur
suhu di hipothalamus yang dipengaruhi oleh IL-1.

• Hipertermi : Peningkatan suhu tubuh yang tidak


diatur, disebabkan ketidakseimbangan antara
produksi dan pembatasan panas. IL-1 tidak terlibat,
pusat pengatur suhu di hipothalamus normal
Pengukuran Suhu Tubuh
• Dapat dilakukan secara :
1. Rektal  pada anak dibawah 2 tahun
2. Oral  pada anak yang sudah kooperatif
3. Aksila pada anak yang besar
4. Membran timpani

9
33. Jelaskan tatalaksana demam!
Tatalaksana Demam
 Istirahat
 Jaga suhu ruangan
 Memperbanyak konsumsi cairan
 Air, sup, jus, ice cream (> 1 tahun)

 Minum cairan yg mengandung elektrolit apabila anak diare (< 1tahun =

pedyalite/oralit)
 Biarkan anak makan apa yg diinginkan
 Mengompres dengan air hangat
 Obat Antipiretik

 < 38.3C : tidak perlu obat, minum yg banyak


 > 38.8, anak gelisah : kompres, obat demam
 > 40C : kompres, obat demam & hubungi dokter
Antipiretik
• Sering digunakan
• Antipiretik yang ideal :
 Cepat dan efektif menurunkan demam
 Tersedia dalam bentuk cairan & supositoria
 Efek samping rendah, toksisitas rendah (jika overdosis)
 Interaksi dgn obat lain rendah, kontraindikasi jarang
 Aman dan murah

• Pilihan : Parasetamol & Ibuprofen


12
Antipiretik ( cont )

• Bekerja secara sentral menurunkan pusat pengatur suhu di hipothalamus secara


difusi dari plasma ke SSP
• Keadaan ini dicapai dengan menghambat siklooksigenase (enzim yg berperan dlm
sintesis prostaglandin)
• Antipiretik :
- tidak mengurangi suhu tubuh s/d normal
- tidak mengurangi lama episode demam
• Efektifitas dalam menurunkan demam tergantung pd :
 daya absorpsi
 dosis antipiretik
 derajat demam
Indikasi Pemberian Antipiretik

•  digunakan jika suhu tubuh > 38,5 C


1. Demam > 39 C yang berhubungan dengan gejala nyeri / tidak
nyaman
2. Demam > 40 C
3. Demam berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
katabolisme (penyakit jantung, luka bakar, pasca operasi)
4. Anak dengan riwayat kejang atau delirium yang disebabkan
demam
Parasetamol
• Metabolit aktif asetanilid dan fenasetin
• Sebagai antipiretik & analgetik
• Keuntungan : tersedia dalam bentuk sirup & suppositoria
• Tidak mempunyai daya antiinflamasi
• Dosis 10-15 mg / kg BB, boleh diberikan setiap 4 jam
• Penurunan suhu setelah 30 menit, puncak dicapai dalam 3 jam, demam akan kembali 3-4 jam
setelah pemberian
• Makanan yg mengandung KH tinggi akan menghambat absorpsi menghalangi penurunan
demam
• Demam menurun : aktifitas & kesegaran anak akan membaik, rasa riang & nafsu makan
belum kembali normal
• Toksisitas jika > 10-15 mg/kgBB (dewasa 140 mg/kgBB)
Ibuprofen

• Derivat asam propionat


• Efek : antipiretik, analgesik dan antiinflamasi
• Diserap dengan baik melaui saluran cerna konsentrasi puncak dalam
1 jam
• Efek antipiretik 5 mg /kgBB akan turunkan suhu tubuh 2 C selama 3-
4jam.
• Dosis 10 mg/kgBB lebih poten & efek supresi demam > lama dibanding
parasetamol
• Efek samping : iritasi lambung , perdarahan saluran cerna
Metamizole (antalgin)

• Bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.


• Mempunyai efek antipiretik, analgetik dan antiinflamasi.
• Efek samping pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplastik
dan perdarahan saluran cerna. Dosis terapeutik 10 mgr/kgBB/kali
tiap 6-8 jam dan tidak dianjurkan untuk anak kurang dari 6 bulan.
• Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena
09/16/2021
External Cooling
 Metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bed
rest dan external cooling

 External cooling :
 Alkohol, air dingin, total body surface cooling
 Tepid water (30C)
 Suhu > 40C
 Satu jam setelah antipiretik
 Selama 30 menit
34. Patofisiologi

Fase pertama, menggigil Fase ketiga, akhirnya suhu


Fase kedua, suhu menetap
(fase pelepasan sitokin turun, dengan atau tanpa
tinggi untuk beberapa saat
proinflamasi) yang obat demam (sitokin
(sitokin berhasil
berlangsung sampai suhu melakukan antipyretic
meningkatkan set point)
tubuh mencapai puncaknya; response).

09/16/2021
Jika terlalu tinggi, pasien merasa
tidak nyaman, aliran darah cepat, Demam yang tinggi memacu
Kenaikan suhu pada infeksi
jumlah darah yang mengalir metabolisme yang sangat cepat,
mengalirkan darah makin cepat
bertmbah ke organ vital sehingga jantung dipompa lebih kuat dan
sehingga makanan dan oksigen
pada ekstremitas cepat, frekuensi napas lebih
lancar.
dikurangiujung kaki terasa cepat.
dingin.

Dehidrasi terjadi akibat


Kerusakan jaringan akan terjadi
Kerusakan tersebut dapat penguapan kulit dan paru dan
bila suhu tubuh lebih tinggi dari
menyebabkan kerusakan batang disertai dengan
41’0 C, terutama pada jaringan
otak, terjadinya kejang, koma ketidakseimbangan elektrolit,
otak dan otot yang bersifat
sampai kelumpuhan. yang mendorong suhu makin
permanen.
tinggi.

09/16/2021
Hypothalamic - Pada Umumnya
Suhu dingin Suhu panas

set point set point


meningkat menurun
menghasilkan panas: ¯ melepas panas:
menggigil  melebarkan
pembuluh darah
mengerutkan
 berkeringat
pembuluh darah ->
 nafas lebih cepat
pucat

21
35. Etiologi demam
• Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi) atau oleh
adanya ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarannya. Demam
pada infeksi terjadi akibat mikro organisme merangsang makrofag atau PMN
membentuk PE (faktor pirogen endogenik) seperti IL-1, IL-6, TNF (tumuor necrosis
factor), dan IFN (interferon). Zat ini bekerja pada hipotalamus dengan bantuan
enzim cyclooxygenase pembentuk prostaglandin. Prostaglandin-lah yang
meningkatkan set point hipotalamus. Pada keadaan lain, misalnya pada tumor,
penyakit darah dan keganasaan, penyakit kolagen, penyakit metabolik, sumber
pelepasan PE bukan dari PMN tapi dari tempat lain. Kemampuan anak untuk
beraksi terhadap infeksi dengan timbulnya manifestasi klinis demam sangat
tergantung pada umur. Semakin muda usia bayi, semakin kecil kemampuan untuk
merubah set-point dan memproduksi panas. Bayi kecil sering terkena infeksi berat
tanpa disertai dengan gejala demam.

Anda mungkin juga menyukai