Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

“Anestesi Spinal pada


Sectio Caesarea”
Disusun Oleh:
Mutimmul Ifadah
Pembimbing
Dr. Edwin Haposan Martua , Sp.An, M.Kes
Identitas Pasien

 Nama : Ny. E
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 38 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Ruangan : RDS
 Tanggal masuk rumah sakit : 1 Juni 2018
 Tanggal operasi : 1 Juni 2018
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Keluar air-air dari jalan lahir

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien G1P0A0 h 39 minggu datang ke RSUD sekarwangi dengan keluar air-air sejak
pukul 12.00 WIB. Air berwarna jernih, keluar seperti pipis tidak bisa ditahan.
Sebelumnya pasien mules-mules sejak pukul 09.00 WIB, lalu pasien ke klinik pukul
14.00, dirujuk ke Rumah Sakit BLUD Sekarwangi pada pukul 17.00 WIB
Tidak ada lendir, tidak ada darah.

NEXT
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat hipertensi : disangkal


Riwayat diabetes melitus : disangkal
Riwayat Penyakit kardiovaskular : disangkal
Riwayat Penyakit Pernapasan : disangkal
Riwayat Alergi Obat : disangkal
Riwayat operasi sebelumnya : tidak ada

NEXT
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien menyangkal adanya penyakit keluarga seperti, HT (-) , DM (-), sesak (-)

RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan

NEXT
ANAMNESIS

RIWAYAT ALERGI

Pasien menyangkal adanya riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, maupun


terhadap cuaca.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol

NEXT
RIWAYAT HAID :
- Menarche : 13 tahun

- Siklus : 28 – 30 hari

- Lama haid : durasi 4-7 hari

- Dismenorhea : (-)

- HPHT : 02 September 2017


 
ANAMNESIS

RIWAYAT PERNIKAHAN

Menikah satu kali, dengan suami sekarang sudah menikah selama 22 tahun.

RIWAYAT PERSALINAN

Gravida (1), Partus (0), Abortus (0)


- Anak I : Hamil ini

NEXT
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Composmentis
BB : 69 Kg
Tanda Vital
Tekanan darah : 150/ 110 mmHg
Pernafasan : 20 x / menit
Denyut nadi : 88 x / menit
Suhu : 36.5oC
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, simetris, rambut berwarna hitam


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-)
Telinga : Normotia, membran timpani intak, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-),
Mulut : Bibir kering (-), faring hiperemis (-), Tonsil (T1/T1)
Leher : Tidak terdapat pembersaran KGB ad regio colli bilateral
Thoraks : Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, vesikuler (+/+). Bunyi
Jantung I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : cembung gravida
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-/-)
Punggung : Tidak terdapat kelainan tulang belakang
IV.STATUS OBSTETRI

 Abdomen

o Leopold I : teraba bulat 2 buah, lunak (bokong)

o Leopold II : teraba panjang seperti papan di sebelah kanan (punggung),

dan teraba kecil bulat (ekstremitas)

o Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)

 Denyut Jantung Janin : 142x/ menit

 Tinggi Fundus Uteri : 29 cm


PEMERIKSAAN DALAM

 Vulva/vagina : Tidak ada kelainan

 Portio : Tebal Lunak

 Pembukaan : 2 cm

 Keadaan Ketuban : (-)

 Warna ketuban : Rembesan Jernih

 Presentasi : Kepala

 Hodge :I
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 13,1 Gr% 12-14
Jumlah Leukosit 16800 /mm3 4000-11000
Thrombosit 271000 /mm3 150000-400000
Hematokrit 40 % 36-46
Golongan darah O/ Rh (+)    
HbsAg Negatif    
HIV Non-reaktif   Non-reaktif
Gula darah 50 Mg/dl <180
sewaktu
Ureum 10 Mg/dl 10-50
Kreatinin serum 0.6 Mg/dl 0,5-0,9
SGOT 23 Mmol/l 135-155
SGPT 10 Mmol/l 3.6-5.5
Protein urine Positif 1   Negatif
STATUS ANESTESI

ASA : II
Hari/Tanggal : Jum’at, 1 juni 2018
Ahli Anestesiologi : dr. Edwin, Sp. An
Ahli Bedah : dr. Yoseph, Sp.OG
Diagnosa Pra Bedah : G1P0A0 h 39 minggu KIFL+PEB+KPD

Diagnosa Pasca Bedah : P1A0

Makan terakhir : 5 jam yang lalu


TD :150/100 mmHg, N: 92x/m, SB: 36,2
TTV :
99 %
SpO2 :
Preoperasi  Persiapan Preoperasi
- Surat persetujuan Operasi dan Anestesi
- Puasa selama 6 jam
- Premedikasi : Ondansentron 4mg
- Tindakan Anestesi, persiapan :
1. Menyiapkan meja operasi
2. Menyiapkan mesin dan alat anestesi
3. Menyiapkan komponen Spinal Anestesi
4. Menyiapkan Komponen Anestesi Umum
5. Menyiapkan obat-obat anestesi yang diperlukan
6. Menyiapkan obat-obat resusitasi : adrenalin, atropin
7. Menyiapkan tiang infuse dan plester
Jenis Pembedahan SC

Lama Operasi 23.10 s/d 23.50


Jenis Anestesi Spinal Anestesi (blok subarakhnoid)

Anestesi Dengan Bupivacain 0,5% 20mg

Teknik Anestesi Pasien duduk di meja operasi dan kepala menunduk,


dilakukan aseptic di sekitar daerah tusukan yaitu di regio
vertebra lumbal 3-4, dilakukan blok subaraknoid (injeksi
Bupivacain) dengan jarum spinal pada regio vertebra
antara lumbal 3-4, Cairan serebro spinal keluar (+)
jernih, dilakukan blok.

Pernafasan Spontan

Posisi Tidur terlentang

Infus Tangan Kiri, IV line abocath 20 G, cairan RL 500cc


TANDA VITAL INTRAOPERATIF

Waktu Tekanan Darah Nadi Saturasi

23.05 130/90 mmHg 76 x/m 99%

23.20 128/88 mmHg 95 x/m 99%

23.35 127/87 mmHg 92 x/m 99%


MONITORING CAIRAN
Cairan masuk : RL 500 cc
Kebutuhan cairan (69kg)
= 2cc/KgBB/jam = 138 cc/jam
Cairan pengganti puasa
= lama puasa x maintenance
= 5 x 100 cc/jam
= 500 cc
Cairan stress operasi
= 8cc/kgbb/jam
= 552 cc/jam
TOTAL : 1190 cc / jam
MONITORING CAIRAN

Cairan yang diberikan :


Jam I : Maintenance + ½ pengganti puasa + stress operasi
138+ ½ 500 + 552 = 940 cc / jam
Jam II : Maintenance + ¼ pengganti puasa + stress operasi
138 + ¼ 500 + 552 = 565 cc / jam
Jam III : Maintenance + ¼ pengganti puasa + stress operasi
138 + ¼ 500 + 552 = 565 cc / jam
Jam IV : Maintenance + stress operasi
138 + 552 = 690 cc / jam
Selanjutnya : Maintenace
138 cc/jam
ALUR ANESTESI

Ruang pemulihan
Pasien masuk kamar operasi

Pasang monitor TD, nadi, Operasi selesai


dan SpO2

Pantau TTV selama


Premedikasi dengan perjalanan operasi
ondancentron 4 mg

Pasien diminta untuk duduk Pasien dibaringkan kembali


untuk melakukan spinal dan maintenace O2 selama
anestesi operasi

Spinal anestesi dilakukan Pemberian anestesi dengan


penyuntikan di L3-L4 bupivakain
Tanda vital pada akhir TD: 130/80 mmHg, N:92x/m, RR: 22 x/m, SpO2:
pembedahan 99%

Medikasi Durante operasi:


-
Keadaan pasien post operatif
•Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
•Kesadaran : CM
•Tekanan Darah : 100/70 mmHg
•Nadi : 80 x/menit
•Pernapasan : 20 x/menit
Bromage Score

  Melipat lutut Melipat jari Score

Blok tidak ada ++ ++ 0

Blok parsial ++ + 1

Blok hampir lengkap - + 2

Blok Lengkap - - 3

Total 1
Terapi pasca bedah

 Tramadol 200 mg + Ketorolac 30 mg dalam RL 500


cc/20 tpm
 Ondancetron 4 mg
 Th/ Lain-lain sesuai terapi T.S dr. Yoseph, Sp.OG
 Tidak puasa, Boleh makan dan minum bila tidak
mual muntah
 Observasi KU, TTV, Perdarahan Luka Operasi
 O2 3LPM via NC
TINJAUAN PUSTAKA
Anestesi spinal

Anestesi : keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat dengan
tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan

General Anestesi Blok Spinal


Anestesi spinal
(subaraknoid) adalah
anestesi regional
Regional Anestesi Blok Sentral Blok Kaudal
dengan tindakan
penyuntikan obat
anestetik lokal ke
Blok Perifer dalam
Blok ruang
Epidural
subaraknoid.
Anatomi tulang punggung

Anestesi spinal dihasilkan bila kita menyuntikkan obat


anestesi lokal ke dalam ruang subaraknoid di daerah
antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5.

Anestesi spinal (subarachnoid) ialah pemberian obat anestetik


lokal kedalam ruang sub arachnoid.
Indikasi Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi relatif

1. Bedah ekstremitas 1. Pasien menolak 1. Infeksi sistemik (sepsis,


bawah 2. Infeksi pada tempat bakterimia)
2. Bedah panggul suntikan 2. Infeksi sekitar tempat
3. Tindakan sekitar 3. Hipovolemia, syok suntikan
rektum dan perineum 4. Kogulapati atau 3. Kelainan neurologis
4. Bedah obstetri - mendapat terapi anti 4. Kelainan psikis
ginekologi koagulan 5. Bedah lama
5. Bedah urologi 5. Tekanan Intrakranial 6. Penyakit Jantung
6. Bedah abdomen bawah meninggi 7. Hipovolemia ringan
6. Fasilitas resusitasi 8. Nyeri punggung kronis
minimum
7. Kurang
berpengalaman/ tanpa
ditemani konsultasi
anestesi
Teknik Anestesi spinal

 Posisi duduk/posisi tidur lateral decubitus


 Buat pasien membungkuk maksimal agar processus
spinosus mudah teraba
 Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua
garis Krista iliaka, missal L2-L3, L3-L4, L4-L5.
 Sterilkan tempat tusukan
 Tekhnik tusukan median atau paramedian
 Tusukkan introduser sedalam kira – kira 2cm agak
sedikit kearah sefal, kamudian masukkan jarum spinal
berikut mandrinnya ke lubang jarum.
 Setelah resistensi menghilang, mandrin jarum spinal
dicabut dan keluar likuor, pasang semprit berisi obat
dan obat dimasukkan pelan – pelan (0,5ml/detik)
diselingi aspirasi sedikit
Anestetik lokal untuk Analgesia Spinal

Berat jenis Cairan serebrospinal pada suhu 37C


ialah 1.003-1.008.
Anestesi lokal (AL) berdasarkan berat jenis :
AL = CSS  Isobarik
AL > CSS  Hipobarik
AL < CSS  Hiperbarik
Komplikasi tindakan anestesi spinal

 Hipotensi berat
 Bradikardia
 Hipoventilasi akibat paralisis saraf frenikus atau
hipoperfusi pusat kendali nafas
 Trauma pembuluh saraf
 Trauma saraf
 Mual-muntah
 Gangguan pendengaran
 Blok spinal tinggi atau spinal total
Komplikasi pasca tindakan

Nyeri tempat suntikan


Nyeri punggung
Nyeri kepala karena kebocoran likuor
Retensio urine
Meningitis
Ketuban Pecah Dini

 Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang
waktu.
 Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum persalinan
berlangsung. Ketuban pecah dini atau spontaneous / early / premature
rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum
in partu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm.
Pre-eklamsia

Preeklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan / atau edema


akibat dari kehamilan setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan, bahkan setelah 24 jam post partum.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai