GLAUKOMA
Usia 58 th
Pekerjaan IRT
Alamat Jatinegara
No.MR 01083316
Agama Islam
Asuransi BPJS
ANAMNESIS
Autoanamnesis tanggal
16 Maret 2017, 10.00 WIB
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUD Budhi Asih dengan keluhan mata kanan buram dan mengganjal sejak 1
tahun terakhir. Pasien merasa mata kanan buram. Bila memakai kacamata pasien tetap merasa buram. Pasien
mengatakan kacamata yang ia pakai sudah tidak sesuai lagi ukurannya Karena sebelumnya pasien telah berobat
ke dokter mata dan dikatakan ukuran kacamata pasien tidak sesuai. Buram yang dirasakan menetap dan tidak
bertambah. Pasien mengaku mata kanan juga terasa mengganjal. Dan terdapat mata merah pada mata sebelah
kanan bila tidak diberi obat tetes mata. Pasien mengaku silau bila melihat cahaya tetapi bila mata kanan di tutup
pasien mengaku lebih nyaman melihat dengan mata kiri saja.
Pasien menyangkal adanya mata berair, mata banyak kotoran, pandangan berkabut, penglihatan seperti
terowongan, melihat pelangi pada lampu, nyeri pada mata, nyeri kepala, berjalan tersandung karena gelap, mual,
dan muntah. Pasien mengaku mata kiri tidak ada keluhan (mata buram, penglihatan berasap, penglihatan seperti
terowongan, mata merah, dan nyeri pada mata)
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pada bulan Juni 2015 di Kirana RSCM, pasien melakukan operasi
trabekulektomi pada mata kanan (Pasien membawa surat pengantar). Satu minggu
setelah operasi dilakukan laser pada mata kiri. Sebelum operasi pasien merasakan
mata kanan sakit mendadak, disertai nyeri kepala sebelah kanan, mata merah, dan
terdapat pandangan buram. Pasien mengaku dilakukan laser pada mata kiri karena
untuk mencegah glaukoma seperti mata kanannya. Setelah operasi pasien mengaku
menggunakan obat tetes dari dokter secara rutin. Namun sejak suami pasien sakit
pasien tidak pernah berobat lagi. Obat yang digunakan adalah lyteers 1x1 setiap
malam.
Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi, diabetes melitus, asma, dan alergi.
Pasien mengaku setiap bulan pasien rutin melakukan pemeriksaan manula di
posyandu. Pasien sudah memakai kacamata sejak sebelum operasi dengan ukuran
mata kanan plano, kiri S+1,00, Add +3,00.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku tidak ada keluarga pasien yang menderita hal yang sama
dengan pasien. Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit mata hingga
kebutaan, riwayat hipertensi, diabetes melitus, alergi, asma dan penyakit
lainnya.
STATUS OFTAMOLOGI
OD OS
PH
Add +3,00 Jegger 1
Ortoforia KEDUDUKAN BOLA Ortoforia
MATA
Gonioskopi
Perimeter
PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS
Ny. S usia 58 tahun Glaukoma akut sudut tertutup terjadi pada
usia lebih dari 40 tahun dan banyak terjadi
Diagnosa : glaukoma akut sudut tertutup pada perempuan.
OD
Perempuan memiliki bilik mata depan lebih
Trabekulektomi di RSCM pada Juni 2015 dangkal
Visus OS 6/15 PH (-) Mata kiri pasien dapat Optotipi Snellen pada jarak 6 meter tanpa
akomodasi, dimana orang normal dapat melihat pada jarak 15
meter,
Dicoba pinhole untuk mencari visus tertinggi tidak maju
adanya kelainan anatomi.
Mata kanan pasien didapatkan visus Dapat disebabkan oleh adanya kerusakan di
6/9 cc PH (-), saraf retinanya
Gangguan lapang pandang pada pasien, yaitu Gangguan lapang pandang pada pasien, yaitu pada
pada bagian temporal OD, inferior OS dan bagian temporal OD, inferior OS dan temporal OS
temporal OS TIO yang tinggi menyebabkan penekanan pada saraf
optikus terjadi iskemik pada pembuluh darah yang
memperdarahi nervus optikus. apoptosis dan
mengakibatkan manifestasi gangguan lapang pandang
terutama bagian perifer.
Pseudofakia IOL OD
OD
Katarak imatur usia lebih dari 50 tahun, visus OS 6/15 PH (-), lensa keruh dengan shadow test (+),
OS terdapat gangguan lapang pandang pada bagian temporal dan inferior
Presbiopia usia lebih dari 40 tahun, pasien sudah menggunakan kacamata baca dan pasien ingin
ODS mengganti kacamata. Pada pemeriksaan visus didapatkan additional +3,00.
Miopia pasien mengeluh mata buram dan bila memakai kacamata tetap buram. Pada
simplek OD pemeriksaan visus didapatkan visus OD + IOL 6/45 -> S -1,50 -> 6/9 cc PH ().
Suspek anamnesis pasien tidak ada keluhan pada mata dan tidak memiliki riwayat
Retinopati hipertensi. Namun, pada saat pemeriksaan tekanan darah hasilnya 160/80. Pada
funduskopi didapatnya adanya AV crossing
hipertensi OS
Simptomatika blep OD Pasien mengeluh adanya rasa
mengganjal dan mata merah bila tidak di
tetes obat mata. Riwayat trabekulektomi
tahun 2015 dengan teknik releasable
suture. Pada pemeriksaan konjungtiva
bulbi OD didapatkan blep pada jam 12.
Tatalaksana
Timol 0,5% 1x1 ODS Golongan beta bloker yang berfungsi untuk menurunkan produksi aquos
humor dengan menghambat cAMP di badan siliar
C.Lyteers 4-6x 1 ODS Lubrikans pada mata kering serta berfungsi mempertahankan permukaan
mata agar tetap basah.
Catarlent 3xI OS Kataraktogenesis, menjaga keseimbangan nutrisi lensa secara normal, membantu
perbaikan fungsi penglihatan pada katarak stadium awal dan mencegah opafikasi
posterior capsular.
Edukasi - Membuat kacamata bifokus
- Edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang dialami pasien,
dan komplikasi yang mungkin terjadi,
- Edukasi mengenai anjuran pemakaian obat sesuai petunjuk
dokter,
- Edukasi pasien untuk menurunkan tekanan darah dengan cara
control ke dokter secara rutin dan meminum oabt-obatan
secara rutin,
Pemeriksaan anjuran Untuk mengetahui luas lapang pandang
secara objektif
perimeter dan gonioskopi
Mendapatkan keadaan sudut bilik mata
Prognosis
apoptosis sel
menekan papil
TIO ganglion pada
saraf optik
retina
180 ITC + + +
ITC =
Iridotrabekular TIO - + +
contact
meningkat
PAS = Periferal
anterior dan/atau PAS
synechia Optic nerve - - +
damage
Acute primary angle closure (APAC)
1. Miotik 3. Sikloplegik
- Berguna pada glaukoma sudut - Penting pada penutupan sudut
tertutup akut primer dan akibat pergeseran lensa ke anterior,
pendesakan iris plateu sikloplegik dapat melemaskan otot
sikiaris sehingga mengencangkan
- Membuka trabekular meshwork,
zonula dalam usaha menarik lensa
sehingga pengeluaran cairan
ke belakang.
aqueous meningkat
2. Midriatik
- Penting dalam penutupan
sudut akibat iris bombe karena
sinekia posterior
Trabekulektomi
Cairan Lensa Normal Bertambah (air masuk) Normal Berkurang (air dan masa
lensa keluar)
4. Phacoemulsification
MIOPIA
Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar sumbu optic yang
jatuh dibiaskan di depan retina pada mata tanpa akomodasi.
Bola mata yang terlalu panjang ataupun pembiasan yang terlalu kuat.
Pupil midriasis.
M. siliaris menjadi atrofi, menyebabkan iris letaknya lebih kedalam sehingga COA menjadi lebih dalam
Pada myopia tinggi, badan kaca mencair, disertai kekeruhan didalamnya yang disebut viterus floaters
iris menjadi tremulans
Oftalmoskop:
Dilihat papil melebar
Disebelah temporal dari papil terdapat myopia kresen yang berupa bercak atrofi dari koroid akibat regangan.
Kadang-kadang atrofi ini mengelilingi papil disebut anular patch.
Atrofi ini berwarna putih, bayangan sklera.
Adanya pigmen yang memisahkan dari koroid yang masih baik menunjukkan bahwa prosesnya sudah tenang.
Kadang-kadang didapat proliferasi dari epitel pigmen didaerah macula disebut forster-fuchs balck spot.
Akibat regangan,mungkin menyebabkan rupture dari pembuluh darah retina dan mengakiabtkan perdarahan
yang mungkin masuk ke dalam vitreus. Predisposisi terjadinya ablasio retina akibat traksi.
Tatalaksana