Anda di halaman 1dari 20

Kompetensi 3A

Inflamasi Auricula

Oleh :
Maydina Gusta

Pembimbing :
dr.Lusiana Herawati Yamin,
Sp.THT-KL
PENDAHULUAN

 Sebagaimana diketahui bahwa radang pada telinga luar merupakan


kasus yang paling sering menyebabkan pasien datang ke klinik untuk
mendapatkan pengobatan.

 Insidensinya sekitar 1:100 dan 1:250 dari seluruh populasi, dengan


variasi regional berdasarkan usia dan letak geografis.
Anatomi Aurikula

Telinga luar terdiri dari daun telinga (auricula) dan liang


telinga sampai membrane timpani. Aurikula mempunyai
bentuk yang khas dan berfungsi mengumpulkan getaran
udara. Aurikula terdiri atas lempeng tulang rawan
elastic tipis yang ditutupi kulit.
Histologi Aurikula

Daun telinga /aurikula disusun oleh :


• tulang rawan elastin yang ditutupi oleh
• kulit tipis yang melekat erat pada tulang rawan.
•Dalam lapisan subkutis terdapat beberapa lembar
otot lurik
Definisi
Inflamasi aurikula merupakan suatu reaksi tubuh terhadap invasi bahan
infeksi, antigen atau karena cedera fisik terdapat pada kulit, kartilago
serta lapisan jaringan ikat sekitarnya atau perikondrium aurikula
Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya di bagi dalam :

1. Bakteri: Selulitis dan perikondritis serta


kondritis
2. Virus: Herpes zooster 0otikus.
Selulitis Aurikula

Selulitis Infeksi bakteri pada aurikula paling sering


berhubungan dengan komorbiditas pasien (misal, diabetes)
dan trauma. Penyebab trauma tersering adalah Tindikan
anting, Pukulan, Luka bakar dan iatrogenik.

 Staphylococcus
aureus, coagulase negative Staphylococcus,
Pseudomonas aeruginosa dan Streptococcus species.
Selulitis Aurikula

Gejala dan tanda biasanya terdapat


•Indurasi,
•Hangat,
•Eritema,
•Nyeri tekan dan demam.

Pasien dengan riwayat alergi penisilin dapat


diterapi dengan eritromisin atau
klindamisin.
Perikondritis dan Kondritis
Perikondritis adalah infeksi perikondrium
pada pinna dimana pus terkumpul diantara
kartilago telinga luar dan perikondrium.

Infeksi yang terjadi pada jaringan


mesenkim pada aurikula akibat
tindikan, luka bakar, pembedahan,
trauma tumpul atau tajam yang
menyebabkan vascular compromise.
P. aeruginosa, S. aureus, Enterobacter, P. mirabilis

Gejala Klinis : Daun Telinga membengkak, kemerahan


dan nyeri. Tampak PerikondriumTerangkat dan
menjadi kaku jika berlanjut dapat terjadi abses
diantara kartilago dengan perikondrium
Tatalaksana
 Kortikosteroid sebagai antiinflamasi dan analgetik.
 Obat anti pseudomonas, amino glikosid
(gentamisin) fluor kinolon (quinolon) seperti
siprofloksasin.
 abses perikondrial>> harus dilakukan insisi abses
dan dipasngkan drain selama 24-72 jam.
Komplikasi Nanah yang terkumpul
diantara kartilago dan
perikondrium akan
menyebabkan terputusnya
aliran darah ke kartilago
sehingga menimbulkan
kerusakan kartilago dan
pada akhirnya
menyebabkan kelainan
bentuk telinga menjadi
berkerut (Cauliflower ear).
Herpes Zooster Oticus
Sindrom Ramsay Hunt didefinisikan sebagai
neuropati wajah perifer akut yang terkait dengan
ruam vesikular eritematosa pada kulit rongga
telinga, daun telinga (juga disebut herpes zoster
oticus), dan / atau membran mukosa orofaring.

Infeksi yang terjadi pada jaringan


mesenkim pada aurikula akibat
tindikan, luka bakar, pembedahan,
trauma tumpul atau tajam yang
menyebabkan vascular compromise.
Patofisiologi
Gejala Klinis

1. Vesikel/ErupsiGejala yang berhubungan dengan


N VII
2. Paresis ipsilateral
3. Paralisis ipsilateral
4. Gejala yang berhubungan dengan N VIII
•Tinnitus
•Vertigo
•Tuli sensorineural
•Gangguan keseimbangan
5. Gejala lain
•Nyeri hebat pada mata
•Lakrimasi
•Mata tidak bisa menutup
•Gangguan indera pengecap
 Kortikosteroid+ Antivirus
 Dosis yang diberikan :
 Prednison : 1mg/kgBB/hari yang dibagi menjadi 3 dosis
selama 10-14 hari. Antivirus:
 Acyclovir 5x800 mg/hari selama 5-7 hari atau Acyclovir
IV 10 mg/kgBB/8 jam selama 7 hari.
 Valacyclovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari, atau
 Famcyclovir 3x750 mg/hari selama 7 hari. diketahui
memiliki efek yang paling baik untuk mengurangi
postherpetic neuralgia (tetapi harus dipantau karena
meningkatkan enzim hati)
 Tatalaksana infeksi sekunder oleh bakteri
 Biasanya terjadi karena vesikel yang tereskoriasi
akibat garukan
 Gunakan H2O2 untuk membersihkan vesikel/krusta
 Gunakan salep bacitracin pada bagian
bervesikel/krusta
 Gunakan antibiotik oral antistreptokokal seperti
cefadroxil
Klasifikasi

Komplikasi >>>>Neuralgia
DAFTAR PUSTAKA
 Sbaihat AS, Khatatbeh WJ. Treatment of Auricular Hematoma Using Dental
Rolls Splints. Journal of the Royal Medical Service. 2011;18(2):22-5.
 Mudry A, Pirsig W. Auricula Hematoma and Cauliflower Deformation of
the Ear: From Art to Medicine. Otology and Neurootology. 2008;30:116-20.
 Chang C. Cauliflower and Auricular Hematoma. Fauquier Ear Nose and
Throat Consultant of Virginia 2010 (diakses 20 Maret 2010). Diunduh dari:
URL: http:// www. fauquierent.net/ cauliflowerear.html.
 Giles WC, Iverson KC, King JD, Hill FC, Woody EA, Bouknight AL.
Incision and Drainage followed by Mattress Suture Repair of Auricular
Hematoma. The Laryngoscope. 2007;117:2097- 9.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai