dosen pengampu:
dr. Merylla Filianty Sipayung, Sp.PD.FINASIM
ANATOMI TYROID
Pembentukan Hormon Tiroid
Regulasi Axis Tiroid
Penentuan TSH sebagai uji saring pertama
TSHs
fT4 fT4 T3
Definisi Hipotiroid
TINDAKAN BEDAH
02 Terlalu banyak jarigan kelenjar yang di angkat atau semua kelenjar di angkat
TIROIDITIS
03 Inveksi tiroid oleh virus yang diikuti peradangan kelenjar tiroid sehingga
menyebabkan kerusakan sel kelenjar seingga sintesis hormron menururn
ETIOLOGI
OBAT-OBATAN
04 Amidodarone, litium, interferon alfa dan interlekin-2 dapat menghambat sintesis
hormon tiroid
Aktifasi CD-4+, CD-8+ dan limfosit-B merupakan mediator kerusakan sel kelenjar tiroid. CD-8+
merupakan mediator utama yang menimbulkan nekrosis sel akibat pengaruh perforin dan
terjadinya apoptosis sel oleh granzyme-B. sitokin (TNF-alpha, Il-1, IFN-gama) yang diproduksi oleh
sel-T akan memudahkan terjadinya apoptosis sel tiroid melaluiaktifasi death receptor.
5. HIPOTIROID KONGENITAL
Contents
Hipotiroid yang terjadi pada pada bayi baru lahir dapat berlangsung secara permanen
atau sementara
Gejala Tanda
1. Merasa lemah dan lelah 1. Lambat bergerak
2. Kulit kering 2. Lambat berbicara
3. Tidak tahan terhadap suhu dingin 3. Kulit kering dan kasar
4. Rambut rontok 4. Ujung ekstremitas yang dingin
5. Sulit berkonsentrasi, cepat lupa dan terkadang disertai 5. Bengkak bada wajah,kaki dan tangan (myxedema)
gangguan mental 6. Botak
6. Depresi 7. Bradikardi
7. Konstipasi 8. Edem non pitting
8. Berat badan bertambah dengan nafsu makan yang 9. Hiporefleksi
berkurang 10. Relaksai tendon terlambat
9. Sesak 11. Sindrom carpal tunner
10. Suara yang memberat 12. Efusi rongga tubuh
11. Menoragi
12. Parestesi
13. Astalgi
14. Gangguan pendengaran
15. Gangguan haid
Penentuan TSH sebagai uji saring pertama
TSHs
fT4 fT4 T3
Hipertiroid tirotoksikosis.
Etiologi
1.penyakit Graves
2. goiter multinodular toksik
3. mononodular toksik.
Patogenesis
Manifestasi klinis
fT4 fT4 T3
metode titrasi memberkan dosis awal methimazone 20-30 mg sehari atau PTU 300-
600 mg sehari sampai mencapai eutiroid, kemudian dosis diterunkan bertahap dan
dilanjutkan dengan dosis pemeliharan serendah mungkin, biasanya 2,5 mg
methilazole atau 100 mg PTU sehari, untuk menjaga penderita tetap dalam keadaan
eutiroid
Cara kedua adalah dengan metode blok-supplement yaitu setelah eutiroid dicapai
ditambahkan I-tiroksin (100-150 mcg setiap hari) tujuannya untuk menurunkan angka
kekambuhan dan antisipasi terjadinya hipitiroid walaupun tidak semua ahli
sependapat bahwa metoda ini dapat mencegah kekambuhan.
PERBANDINGAN EFEK FARMAKOLOGI OBAT
ANTITIROID
PTU Metimazole
Metabolism 75% terkait protein serum Sangat minim berikatan
terutama albumin dengan protein serum 4-6 jam
Waktu paruh 60 menit 4-5 jam
Mekanisme kerja Menghambat sitesis T4 dan Sama dengan PTU
intratiroid T3 intratiroid
Mekanisme kerja Mwnghambat kuat outer ring Tidak ada
ekstratiroid deiodinase di jaringan perifer
dan kelenjar tiroid
menghambat konveersi T4
mnjadi T3
Efek samping Agranulositosis, urtikaria, Sama denga PTU
nyeri sendi, gangguan fungsi
hati
Absorpsi Hampir sempurna Hampir sempurna
gastrointestinal
Punjak kadar serum Satu jam setelah diminum Satu jam setelah diminum
Lama kerja 2-24 jam Lebih dari 24 ja
metabolit Glukoronida dan lain-lain Tidak jelas jenisnya
metabolit yang tidak jelas
Pasase transplasenta Rendah Tinggi
Kadar dalam sir susu Rendah Rendah
2. TERAPI YODIUM RADIOAKTIF
indikasi pengobatan iodium radioaktif pada penyakti hipertiroid
1. Hipertiroid graves
2. Struma nodosa toksik/nodul tiroid otonom
3. Truma multinodosa toksik
4. Rekrurensi stelah tiroidektomi subtotal
5. Diperlukan pengobatan defiitif seperti pada penyakit jantung tiroid
Pemakian kontras
Infeksi iodium seperti pada
pemeriksaan rontgen
Patofisiologi krisis tiroid
Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi sel-sel
tubuh dalam merespon hormon tiroid yang menyebabkan
hipermetabolisme berat yang melibatkan banyak sistem
organ dan merupakan bentuk paling berat dari
tirotoksikosis. Gambaran klinis berkaitan dengan
pengaruh hormon tiroid yang semakin menguat seiring
meningkatnya pelepasan hormon tiroid (dengan/tanpa
peningkatan sintesisnya) atau meningkatnya intake
hormon tiroid oleh sel-sel tubuh. Pada derajat tertentu,
respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu tinggi untuk
bertahannya nyawa pasien dan menyebabkan kematian
Gambaran klinis
Tidak ada kriteria diagnosis yang absolute. Diagnosis didasarkan atas riwayat penyakit
Kehilangan berat bdan -Demam suhu 38,5->41 -T3 dan FT4 meningkat
-berdebar-debar -TSH rendah
Nyeri dada -Takikardi
-Keringat berlebih -Keringat berlebih -Bisa ditemukan anemia
Mentruasi yang tidak normositik normokrom
-Berat badan turun drastis -Hipertensi dengan nadi
teratur melebar dengan limfositosis relative
-Diare
Sesak nafas -Hipotensi disetai syok -Hiperglikemia sering
-Sesak nafas -Aritmia ditemukan
Mudah lelah
-Gangguan kesadaran -Agitasi Enzim transaminase hati
Banyak berkeringat meningkat
-Kebingungan
Gelisah -Hiperrefleksia tanda p-iramidal Azotemia prarenal akibat
1.Perawatan suportif
a. Atasi factor pencetus segera
b. Koreksi gangguan cairan dan elektrolit
c. Kompres atau pemberian antipiretik, asetaminofen lebih dipilih
d. Atasi gagal jantung dengan oksigen, diuretik, dan digitalis.
2. Mengoreksi hipertiroidisme dengan cepat, dengan cara:
a. Memblok sintesis hormone baru: PTU dosis besar (loading dose 600-1000mg) diikuti
dosis 200 mg PTU tiap 4 jam dengan dosis sehari total 1000-1500 mg. atau dengan
metimazol dosis 20 mg tiap 4 jam bisa tanpa atau dengan dosis inisial 60-100mg.
b. Memblok keluarnya cikal bakal hormone dengan solusio lugol ( 10 tetes tiap 6-8 jam) atau
SSKI ( Larutan Iodida jenuh, 5 tetes setiap 6 jam), diberikan 2 jam setelah pemberian PTU.
Apabila ada, berikan endoyodin (NaI) IV, kalau tidak solusio lugol/SSKI tidak memadai.
c. Menghambat konversi perifer dari T4 menjadi T3 dengan propanolol, ipodat, penghambat beta dan/atau
kortikosteroid. propanolol dapat digunakan, sebab disamping mengurangi takikardi juga menghambat konversi
T4 menjadi T3 di perifer. Pemberian propanolol 60-80mg tiap 6 jam per oral atau 1-3 mg IV. Pemberian
hidrokortison dosis stress (100mg tiap 8 jam atau deksametason 2mg tiap 6 jam). Rasional pemberiannnya adalah
karena defisiensi steroid relative akibat hipermetabolisme dan menghambat konversi perifer T4.
d. Untuk antipiretik digunakan asetaminofen jangan aspirin ( aspirin akan melepas ikatan protein-hormon tiroid,
hingga free hormone meningkat)
e. Mengobati factor pencetus (misalnya infeksi) dengan pemberian antibiotic bila diperlukan.
f. Respon pasien (klinis dan membaiknya kesadaran) umumnya terlihat dalam 24 jam, meskipun ada yang
berlanjut hingga seminggu.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation