Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN

KEPERAWATAN
HIPERTIROID DAN
HIPOTIROID
Pengertian
Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid
terlalu aktif memproduksi hormon tiroid. Akibatnya,
kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi.
Padahal hormon ini hanya diperlukan dalam jumlah
sedikit. Sehingga terjadi peningkatan kecepatan
dalam metabolisme. Hipertiroid (tiroid terlalu aktif)
adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid
menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin.
Lnjut.....
Hipotiroid atau Hipotiroidisme adalah kondisi di mana
kelenjar tiroid kurang aktif dan gagal untuk
mengeluarkan cukup hormon ke dalam aliran darah.
Hipotiroid berarti kelenjar tiroid yang kurang aktif
sehingga produksi hormon tiroid rendah. Kelenjar tiroid
mengeluarkan hormon untuk mengatur proses
metabolisme, termasuk pertumbuhan dan pengeluaran
energi.
Etiologi
Hipertiroid Hipotiroid

1.Penyakit graves 1.Hipotiroid primer


2.Toxic Nodular Goiter 2.Hipotiroid sekunder
3.Minum obat Hormon Tiroid 3.Hipotiroid tertier/ pusat
berlebihan
4.Produksi TSH yang Abnormal
5.Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroi
6.Konsumsi Yoidum Berlebihan
Patofisiologi
Hiperteroid
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves,
goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme,
kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran
normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-
lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel
ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan
sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih
besar daripada normal.
Hipotiroid
Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan
mensekresi hormone tiroid. Jika diet seseorang kurang
mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid
tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai
usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. Pada
keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting pada
suatu defisiensi hormone tiroid. Pembesaran dari kelenjar
terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon sekresi
pituitary dari TSH. TSH menstimulasi tiroid untuk mensekresi
T4 lebih banyak, ketika level T4 darah rendah.s
Tanda dan Gejala
Hipetiroid
Gejala yang sering ditemukan pada penderita hipertiroid yakni :
1) Umum : Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidaktahan panas
2) Kardiovaskuler : Palpitasi, sesak nafas, angina, gagal jantung, sinustakikardi,
fibrilasi atrium, nadi kolaps.
3) Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis,
kelemahan otot, secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan
terus menerus merasa khawatir, Serta tidak dapat duduk diam.
4) Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi
makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal,
perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare, serta muntah.
5) Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas
6) Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing)
dengan warnah salmon yang khas dan cenderung terasa hangat, lunak
serta basah.. Namun demikian, pasien yang berusia lanjut mungkin
kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris,
miksedema pretibial, rambut tipis..
7) Struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa
8) Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis,
ulserasi kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.
Hipotiroid
Hipotiroidisme ditandai dengan gejala-gejala:
Nafsu makan berkurang, Sembelit, Pertumbuhan tulang dan
gigi yang lambat, Suara serak, Berbicara lambat, Kelopak mata
turun, Wajah bengkak, Rambut tipis, kering, dan kasar, Kulit
kering, kasar, bersisik, dan menebal, Denyut nadi lambat, Gerakan
tubuh lamban, lemah, Pusing, Capek, Pucat, Sakit pada sendi atau
otot, Tidak tahan terhadap dingin, Depresi, Penurunan fungsi
indera pengecapan dan penciuma, Alis mata rontok, Keringat
berkurang.
Pemeriksaan penunjang

Hipotiroid
Pemeriksaan laboratorium yang didapatkan pada pasien hipotiroidisme
didapatkan hasil sebagai berikut:
1) T3 dan T4 serum rendah
2) TSH meningkat pada hipotiroid primer
3) TSH rendah pada hipotiroid sekunder
4) Kegagalan hipofisis : respon TSH terhadap TRH mendatar
5) Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH meningkat
6) Titer autoantibody tiroid tinggi pada > 80% kasus
7) Peningkatan kolesterol
8) Pembesaran jantung pada sinar X dada
9) EKG menunjukkan sinus bradikardi, rendahnya voltase kompleks QRS&
gelombang T datar atau inverse
Hipertiroid
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Penatalaksanaan Medis

Hipertiroid
1. Farmakotorapi
2. Penyinaran/Radiasi
3. Bedah/operatif
Hipotiroid

Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan


hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per-oral (lewat
mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4.
Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari
kelenjar tiroid hewan).

Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan


hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan
secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini
biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita.
Komplikasi
Hipertiroid
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa
adalah krisis tirotoksik (thyroid storm).Komplikasi lainnya
adalah penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati Graves,
dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada
pengobatan dengan obat antitiroid. Hipertiroid yang terjadi
pada anak-anak juga dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan.
Hipotiroid
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipotiroid adalah :

1) Gondok
2) Gangguan jantung
3) Gangguan mental
4) Peripheralneuropathy
5) Myxedema
6) Infertilitas
7) Cacat lahir
Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
4. Integritas/Ego
5. Makanan atau cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/Kenyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami
hipertiroidisme adalah sebagai berikut :

a. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan


hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung.
b. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi.
c. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
makan/pemasukan dengan penurunan berat badan).
d. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan
penutupan kelopak mata/eksoftalmus.
e. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.
f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
g. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
fisiologik, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental,
perubahan pola tidur.
Diagnosa Hipotiroid

a. Intoleran aktifitas berhubungan dengan penurunan metabolisme sekunder


terhadap hipotiroidisme
b. Resiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan penurunan
peristaltic.
c. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi
Intervensi
1) Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi
Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi
2) Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan
pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot
jantung atau iskemia
3) Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curah jantung
Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara
sistemik. Selanjutnya rencana tindakan tersebut diterapkan
dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah :
1) Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
2) Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energy.
3) Klien akan menunjukkan berat badan stabil.
4) Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas
dari ulkus.
5) Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi.
6) Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai