KELOMPOK I
Alfira Endang Junaedhy
Wilda
Mikrooraganisme
Definisi Mikroorganisme atau “ Mikroba ” merupakan organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik,
Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uni seluler) maupun bersel banyak
( multi seluler ). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh
mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata
telanjang. Virus ini juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak
bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi,
orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiologi.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak
membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak
yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa cawan
petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri
secara mitosis
Mikrooraganisme berbeda dengan sel mikroorganisme, sel
makroorganisme tidak dapat hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian
dari struktur multi seluler yang membentuk jaringan organ dan sistem organ.
Sementara sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses
kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri dan
berproduksi secara independen tanpa bantuan sel.
Jadi:
• 1 mu = i/1000 u
• 1 u = i/1000 mm
• 1 mm = i/1000 m
Jasad-jasad renik yang demikian kecilnya tidak dapat dilihat dengan kasat
mata, melainkan dengan menggunakan mikroskop.
•Tergolong tumbuh-tumbuhan;
Pada kebanyakan tanaman, sebaliknya, siklus hidup multigenerasi.
Tanaman memulainya dengan perkecambahan spora, yang tumbuh menjadi
organism gamet – memproduksi (gametofit). Gametofit mencapai
kematangan dan berbentuk gamet, setelah fertilisasi, tumbuh menjadi
organisme penghasil spora (sporofit). Setelah mencapai kematangan
reproduksi, sporophyte menghasilkan spora, dan siklus dimulai lagi.
Bakteri, bersifat sel tunggal dengan ukuran rata-rata 0,5 sampai ukuran
beberapa mikron.
Jamur bakteri, bisa terlihat sebagai makhluk berasal banyak tapi juga dapat
bersel tunggal.
•Tergolong Hewan ;
Protozoa, bersel tunggal dengan ukuran lebih besar sampai beberapa ukuran
mikron
Virus memiliki ukuran lebih kecil dari reketsia, ada yang tidak dapat
dilihat dengan mikroskop biasa tetapi dengan menggunakan mikroskop
elektron yang ukurannya 10-150 mm (milimikron).
Pada hewan yang lebih tinggi, siklus hidupnya mencakup satu generasi:
hewan memulainya dengan peleburan sel jantan dan sel kelamin betina
(gamet); tumbuh hingga jatuh tempo reproduksi; dan kemudian menghasilkan
gamet, di mana titik siklus dimulai lagi (dengan asumsi bahwa pembuahan
berlangsung).
Siklus hidup multigenerasi ini disebut pergantian generasi; itu terjadi
pada beberapa protista dan jamur serta tanaman. Kehidupan karakteristik
siklus bakteri disebut haplontic. Istilah ini mengacu pada fakta bahwa itu
mencakup satu generasi organisme sel haploid (yaitu, berisi satu set
kromosom). Siklus hidup satu generasi
Dari hewan diplontic yang lebih tinggi; melibatkan organisme yang tubuhnya
memiliki sel diploid (yaitu, mengandung dua set kromosom).
Organisme dengan siklus diplontic menghasilkan sel kelamin yang haploid,
dan masing – masing gamet tersebut harus menggabungkan dengan gamet
lain untuk mendapatkan set ganda kromosom yang diperlukan untuk tumbuh
menjadi organisme lengkap. Siklus hidup ditandai oleh tanaman ini dikenal
sebagai diplohaplontic, karena mencakup generasi diploid (sporofit) dan
generasi haploid (gametofit).
KEMBANG BIAK MIKROORGANISME
Kelompok 2
Hasria Ramadhani
Nurul Adha
PENGERTIAN MIKROORGANISME
PEMBIAKAN MIKROORGANISME
Terjadi dengan pembelahan biner (satu sel induk membelah menjadi dua sel
anak).
Kemudian masing-masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan
seterusnya. Tipe lain cara perkembangbiakan aseksual disamping
pembelahan biner adalah pembelahan ganda dan perkuncupan. Reproduksi
bakteri terjadi secara pembelahan biner.
Terjadi pada jamur dan mikroalga, serta secara terbatas terjadi pada bakteri,
dapat terjadi secara:
(a). Nutrigen
(b). Tersedianya air
(c). Nilai ph
(d). Suhu
(e). Tersedianya oksigen
(f ). Komponen anti mikroba
KELOMPOK III
NOFI ANANDA
IRDA
Berbagai jenis kuman dan virus penyebab infeksi dapat berpindah dari satu orang ke orang
lainnya melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui sentuhan, percikan air
liur saat bersin atau batuk, dan berciuman.
Penularan juga bisa terjadi melalui darah, misalnya dari transfusi darah atau jarum suntik yang
dipakai bergantian dengan orang lain.
Selain melalui darah, penularan melalui cairan tubuh juga bisa terjadi, misalnya melalui hubungan
seksual dengan penderita penyakit infeksi. Penularan infeksi melalui kontak seksual ini sering
menjadi penyebab infeksi menular seksual.
Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil berisiko tinggi untuk menularkan
penyakit yang dideritanya ke janin di dalam kandungan. Di samping itu, penularan penyakit infeksi
dari ibu ke bayi juga bisa terjadi melalui proses persalinan atau saat menyusui ASI.
Hewan ke manusia
Penularan infeksi dari hewan ke manusia bisa terjadi saat seseorang tercakar atau tergigit
hewan, mengonsumsi daging hewan yang dimasak kurang matang, serta bersentuhan dengan
kotoran atau urine hewan yang telah terinfeksi.
Hewan pembawa penyakit infeksi ini bisa hewan liar mau pun hewan peliharaan yang kurang
terawat kesehatannya. Contoh penyakit infeksi yang menular melalui hewan adalah toksoplasmosis,
pes, leptospirosis, dan rabies.
Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda tertentu, seperti keran air, gagang pintu, dan
bahkan handphone. Penularan bisa terjadi ketika Anda menyentuh benda yang telah terkontaminasi
kuman atau benda milik penderita penyakit infeksi.
Mikroorganisme penyebab infeksi juga bisa menyebar melalui penggunaan barang pribadi, misalnya
handuk, sikat gigi, dan pisau cukur, secara bergantian dengan orang lain.
Sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman juga dapat menyebabkan Anda tertular
penyakit infeksi. Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak ditemukan dalam makanan atau
minuman, terutama daging dan telur yang tidak dimasak hingga matang atau makanan dan
minuman yang tidak dipasteurisasi.
Contoh penyakit infeksi yang terjadi melalui metode ini adalah diare, keracunan makanan, anthrax,
flu babi, dan flu burung.
Gigitan serangga
Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan serangga, misalnya gigitan nyamuk
yang membawa virus atau parasit penyebab infeksi. Contoh penyakit infeksi akibat gigitan serangga
ini adalah demam berdarah, malaria, filariasis (kaki gajah), chikungunya, penyakit Lyme dan infeksi
virus Zika.
JENIS ORGANISME PARASIT
KELOMPOKK 4 :
1.HIDRIYANI AGUS
2.NURFADILA SYAM
Parasit temporer atau parasit non periodik adalah parasit yang mengunjungi hospes pada
waktu waktu tertentu saja .Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk akan mengihisap
darah hospesnya pada waktu tertentu saja.
Parasit stasioner adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada
hospesnya , apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebut Parasite Stasioner
berkala dan apabila selama hidup menetap disebut parasit Stasioner Permanen . Contoh
parasit Stasioner berkala : lalat Gastrophylus sp Contoh Parasit Stasioner permanen : Kutu
menopon gallinae
Parasit monoxen adalah parasit yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu
organisme lain sebagai hospes.Contoh tangau sarcoptes membutuhkan hanya satu hospes
definitif saja.
Parasit Heteroxen adalah parasit yang dalam siklus hidupnya membutuhkan lebih dan satu
organisme lain sebagai hospesnya.Contoh-contoh parasit heteroksenosa : Babesia motasi
Parasit Polixen adalah parasit yang memerlukan lebih dari satu hoples tetapi sejenis.
Contoh : kebanyakan caplak adalah parasit polixen .
Ektoparasit atau ektozoa adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada permukaan
tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai hubungan bebas
dengan dunia luar (kulit,rongga hidung,telinga
luar) .Contoh :kutu,pinjal,lalat,nyamuk,caplak,dan tungau.
Endoparasit atau entozoon adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam jaringan tubuh
hospesnya(rongga dalam ) kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang
kulit.Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.
KELOMPOK 5
TENRI WULAN
MAKMUR SAID
(daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari parasit untuk kelangsungan hidupnya.
Mengenai siklus hidup parasit sangatlah penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa
dilandasi dengan pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia – sia.
Untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini
biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa
bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan
dimana di dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan
lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes babi dan
perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas).
Untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan satu atau lebih hospes
intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang
berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari
lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier
siput Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria akan keluar
dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus
tertelan oleh sapi.
Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu secara Vertical dan Horizontal (1,2)
Penularan
1. Secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru
dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau plasenta
2. Secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
Kontak
• Langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara dua individu atau
lebih. Contoh : penularan kutu, tungau.
• Tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak fisik antara
individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau
parasit sendiri yang aktif mencari hospes).
3. Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp; Trypanosoma sp) menghisap darah.
Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacing Thelazia sp; Syngamus sp), protozoa
(Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat
• Makanan hospes
Seperti: Helmin (cacing Ascaris sp, Taenia spp), kesemuanya menghisap makanan hospes
Contoh : cacing Trematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Protozoa (Eimeria sp) merusak
epitel usus, Artopoda larva lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung
• Gangguan mekanik
Seperti : bentuk peralihan cacing pita echinococus granulosus (kista hidatida) yang berpredileksi
didalam hati, bisa menekan organ hati dan organ lainnya.
• Radang
Contoh : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan radang. Gigitan
dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau) kesemuanya menimbulkan radang.
Protozoa Eimeria sp merusak epitel usus dan mengakibatkan terjadinya radang
Ex : artropda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat masuknya larva cacing Ancylostoma sp)
menimbulkan kelukaan dan memudahkan masuknya mikro-organisme sehingga terjadi infeksi
sekunder.
Ex : Protozoa (Trypanosoma sp), artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin (cacing Ancylostoma
sp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu
Cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya kanker saluran
pencernaan anjing
Cacing Ascaris suum jika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran pencernaan babi.
Contoh : protozoa (Eimeria sp, menghancurkan sel epitel saluran cerna, Plasmodium sp,
Leucocytozoon dan Haemoproteus, menghancurkan sel darah merah unggas)
Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang lain tidak atau
kurang berbahaya, sehingga ada istilah “Host range”.
CARA BERKEMBANG BIAK ORGANISME PARASIT
KELOMPOK 6
NHURUL MUTMAINNAH AMIR
HASNA
KELOMPOK 7
MUH. SHAHIH MUHAJIR
ANNISA FAUZIAH YUSRI
Infeksi parasit adalah pertumbuhan atau serangan organisme parasit terhadap organ tubuh
manusia sehingga menyebabkan penyakit. Parasit merupakan organisme yang hidup dari organisme
lain, infeksi parasit biasanya terjadi karena organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut
atau kulit.
Secara umum parasit dapat ditularkan dengan 2 cara, yaitu secara Vertical dan Horizontal
1. Secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru
dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui telur, air susu, atau plasenta.
2. Secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
Kontak langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara
dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau.
KontakKontak tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya
kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti bahan yang
tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes.
Disisi lain terdapat tiga jenis utama penyebab parasit yang sering menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.
Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat menular dari manusia ke
manusia lain melalui gigitan serangga, atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
feses manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan pergerakannya, protozoa digolongkan menjadi:
Amoeba
Flagellata
Siliata
Sporozoa
Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh manusia. Terdapat 3
jenis cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia, yaitu:
Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan, darah, system getah
bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia.
Selain bentuk cacing dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan
tubuh.
Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan mendapat makanan dengan
menghisap darah manusia, misalnya kutu yang hidup di kemaluan atau di kulit kepala, dan tungau
penyebab penyakit kudis (skabies).
Semua orang dapat mengalami infeksi parasit. Namun, beberapa kelompok orang memiliki
resiko lebih besar terinfeksi parasit antara lain: