Anda di halaman 1dari 34

MIKROORGANISME

KELOMPOK I
Alfira Endang Junaedhy
Wilda
Mikrooraganisme
Definisi Mikroorganisme atau “ Mikroba ” merupakan organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik,
Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uni seluler) maupun bersel banyak
( multi seluler ). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh
mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata
telanjang. Virus ini juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak
bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi,
orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiologi.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak
membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak
yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa cawan
petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri
secara mitosis
Mikrooraganisme berbeda dengan sel mikroorganisme, sel
makroorganisme tidak dapat hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian
dari struktur multi seluler yang membentuk jaringan organ dan sistem organ.
Sementara sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses
kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri dan
berproduksi secara independen tanpa bantuan sel.

Ciri- Ciri Mikroorganisme


Ciri-ciri utama dari suatu Mikroorganisme dikelompokkan sebagai berikut:
• Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan dalam
mikrometer. Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk
melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan
yang diinginkan oleh peneliti.
• Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri perlauan
kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik.
• Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda, ada
mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tubuh bila diberikan zat hara
yang kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan
bahan inorganic saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin,
pirimidin, vitamin, koenzim).
• Metabolisme
Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang
disebut metabolism. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolism
dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.
• Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk antibody yang
mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dan sel mikroba.
• Genetik
Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik bagi
mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk mencirikan
mikroorganisme.

Siklus Hidup Mikroorganisme


Mikro biologi berapa dari kata Yunani, mikro berarti kecil atau renik, bio
berarti hidup atau kehidupan, sedangkan logus berarti ilmu atau pikiran. Jadi
mikro biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk kecil atau jasad-
jasad renik atau disebut mikroorganisme. Mikroba yang berasal dari kata
mikros (kecil) dan bio (hidup)
Ukuran Mikroba
Pada umumnya kita mengambil ketentuan bahwa semua makhluk yang
berukuran hanya beberapa mikron atau lebih kecil dari pada itu di sebut
mikroorganisme dengan satuan yang dipakai ukurannya adalah mikron.
Untuk dapat membandingkan perhatikan ukuran panjang berikut:

1 meter (m) = 1000mm


1 MM = 1000 milimikron (mu)

Jadi:

• 1 mu = i/1000 u
• 1 u = i/1000 mm
• 1 mm = i/1000 m

Jasad-jasad renik yang demikian kecilnya tidak dapat dilihat dengan kasat
mata, melainkan dengan menggunakan mikroskop.

Jenis-jenis Mikroba dan Ukurannya


Siklus hidup dalam biologi adalah rangkaian perubahan yang dijalani
anggota spesies ketika mereka lulus dari tahap awal perkembangan yang
diturunkan kepada tahap dimulainya perkembangan yang sama pada
generasi berikutnya. Dalam banyak organisme sederhana, termasuk bakteri
dan berbagai protista, siklus hidup selesai dalam satu generasi: organisme
dimulai dari pembelahan individu yang ada; organisme baru tumbuh hingga
jatuh tempo; dan kemudian terbagi menjadi dua individu baru, sehingga
menyelesaikan siklus.
Adapun jenis-jenis mikroba yaitu; yang tergolong tumbuh-tumbuhan,
yang tergolong hewan, jenis mikroba yang menyebabkan infeksi misalnya
reketsia dan virus.

•Tergolong tumbuh-tumbuhan;
Pada kebanyakan tanaman, sebaliknya, siklus hidup multigenerasi.
Tanaman memulainya dengan perkecambahan spora, yang tumbuh menjadi
organism gamet – memproduksi (gametofit). Gametofit mencapai
kematangan dan berbentuk gamet, setelah fertilisasi, tumbuh menjadi
organisme penghasil spora (sporofit). Setelah mencapai kematangan
reproduksi, sporophyte menghasilkan spora, dan siklus dimulai lagi.

Bakteri, bersifat sel tunggal dengan ukuran rata-rata 0,5 sampai ukuran
beberapa mikron.

Jamur, bersifat sel banyak yang disebut juga dengan kapang

Jamur bakteri, bisa terlihat sebagai makhluk berasal banyak tapi juga dapat
bersel tunggal.

Jika bersel tunggal maka akan berwujud sebagai bakteri.

•Tergolong Hewan ;

Protozoa, bersel tunggal dengan ukuran lebih besar sampai beberapa ukuran
mikron

Reketsia, berukuran dari 200 hingga 300 Millimikron

Virus memiliki ukuran lebih kecil dari reketsia, ada yang tidak dapat
dilihat dengan mikroskop biasa tetapi dengan menggunakan mikroskop
elektron yang ukurannya 10-150 mm (milimikron).
Pada hewan yang lebih tinggi, siklus hidupnya mencakup satu generasi:
hewan memulainya dengan peleburan sel jantan dan sel kelamin betina
(gamet); tumbuh hingga jatuh tempo reproduksi; dan kemudian menghasilkan
gamet, di mana titik siklus dimulai lagi (dengan asumsi bahwa pembuahan
berlangsung).
Siklus hidup multigenerasi ini disebut pergantian generasi; itu terjadi
pada beberapa protista dan jamur serta tanaman. Kehidupan karakteristik
siklus bakteri disebut haplontic. Istilah ini mengacu pada fakta bahwa itu
mencakup satu generasi organisme sel haploid (yaitu, berisi satu set
kromosom). Siklus hidup satu generasi
Dari hewan diplontic yang lebih tinggi; melibatkan organisme yang tubuhnya
memiliki sel diploid (yaitu, mengandung dua set kromosom).
Organisme dengan siklus diplontic menghasilkan sel kelamin yang haploid,
dan masing – masing gamet tersebut harus menggabungkan dengan gamet
lain untuk mendapatkan set ganda kromosom yang diperlukan untuk tumbuh
menjadi organisme lengkap. Siklus hidup ditandai oleh tanaman ini dikenal
sebagai diplohaplontic, karena mencakup generasi diploid (sporofit) dan
generasi haploid (gametofit).
KEMBANG BIAK MIKROORGANISME

Kelompok 2
Hasria Ramadhani
Nurul Adha

PENGERTIAN MIKROORGANISME

Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan


hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorgnasime ada yang terusun atas
satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (multiseluler).

PEMBIAKAN MIKROORGANISME

Perkembangbiakan mikroorganisme dibagi menjadi dua yaitu:

1. Perkembangbiakan mikroorganisme Aseksual

Terjadi dengan pembelahan biner (satu sel induk membelah menjadi dua sel
anak).

Kemudian masing-masing sel anak membentuk dua sel anak lagi dan
seterusnya. Tipe lain cara perkembangbiakan aseksual disamping
pembelahan biner adalah pembelahan ganda dan perkuncupan. Reproduksi
bakteri terjadi secara pembelahan biner.

2. Perkembangbiakan mikroorganisme seksual

Terjadi pada jamur dan mikroalga, serta secara terbatas terjadi pada bakteri,
dapat terjadi secara:

- Ogami, bila sel betina berbentuk telur

- Anisogami, bila sel betina lebih besar dari sel jantan


- Isogami,bila sel jantan dan sel betina mempunyai bentuk yang
sama

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGBIAKAN


MIKROORGANISME

(a). Nutrigen
(b). Tersedianya air
(c). Nilai ph
(d). Suhu
(e). Tersedianya oksigen
(f ). Komponen anti mikroba

FASE PERKEMBANGBIAKAN MIKROORGANISME


Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila
dalam keadaan yang menguntungkan. Perkembangbiakan mikroorganisme
dibagi menjadi empat fase yaitu:
1. Fase adaptasi ( lag phase )
2. Fase pertumbuhan ( log phase )
3. Fase stasioner( stasioner phase )
4. Fase kematian ( death phase )

PERSYARATAN MEDIA BIAK MIKROORGANISME

1. Kebutuhan nutrigen pokok: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,


belerang, fosfat, kalium, magnesium dan besi.
2. Zat-zat pelengkap: yaitu suplemen yang termasuk komponen dasar
dan yang oleh beberapa mikroorganisme tidak dapat disintetis dari
komponen-komponen sederhana.

MACAM-MACAM TEKNIK MEDIA BIAK

a. Media biak sintetik, media ini dibuat dari senyawa-senyawa kimia


b. Media biak kompleks ,media ini dibuat dari senyawa yang
mengandung ekstrak ragi, otolitas ragi,pepton dan ekstrak
daging.
c. Media biak padat, Media ini dibuat dari larutan biak cair
kemudian ditambahkan bahan pemadat yang memberi
konsistensi seperti selai pada larutan air.

Perkembangbiakan mikroorganisme, tetapi juga untuk isolasi,


seleksi,evaluasi, dan diferensiasi biakan yang didapatkan berdasarkan sifat-
sifat media, yaitu:
a. Media umum, kalau media a dapat dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan satu atau lebih kelompok
mikroorganisme secara umum.
b. Media penyangga, kalau media dipergunakan dengan maksud
“memberikan kesempatan” terhadap suatu jenis atau kelompok
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari
jenis atau kelompok lainnya yang sama-sama berada dalam satu
bahan.
c. Media selektif, adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh
satu atau lebih jenis mikroorganisme tertentu tetapi akan
menghambat atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya.
d. Media diferensial, adalah media yang dipergunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme tertentu serta penemuan
sifatsifatnya.
e. Media penguji, yaitu media yang digunakan untuk pengujian
senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroorganisme.
f. Media penghitungan, yaitu media yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroorganisme pada suatu bahan. Media ini
dapat berbentuk media umum, media selektif ataupun media
differensial dan penguji.

Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam


media diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:
a. Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.
b. Bahwa media harus dalam keadaan steril.
CARA PENULARAN MIKROORGANISME

KELOMPOK III
NOFI ANANDA
IRDA

CARA PENULARAN MIKROORGANISME


Mikroorganisme dapat menular dari satu orang ke orang lain secara langsung maupun tidak
langsung.
Penularan secara langsung
Ada 3 cara penyebaran penyakit menular secara langsung, yaitu:

 Dari penderita penyakit infeksi ke orang lain

Berbagai jenis kuman dan virus penyebab infeksi dapat berpindah dari satu orang ke orang
lainnya melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui sentuhan, percikan air
liur saat bersin atau batuk, dan berciuman.

Penularan juga bisa terjadi melalui darah, misalnya dari transfusi darah atau jarum suntik yang
dipakai bergantian dengan orang lain.

Selain melalui darah, penularan melalui cairan tubuh juga bisa terjadi, misalnya melalui hubungan
seksual dengan penderita penyakit infeksi. Penularan infeksi melalui kontak seksual ini sering
menjadi penyebab infeksi menular seksual.

 Dari ibu ke bayi

Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil berisiko tinggi untuk menularkan
penyakit yang dideritanya ke janin di dalam kandungan. Di samping itu, penularan penyakit infeksi
dari ibu ke bayi juga bisa terjadi melalui proses persalinan atau saat menyusui ASI.

 Hewan ke manusia

Penularan infeksi dari hewan ke manusia bisa terjadi saat seseorang tercakar atau tergigit
hewan, mengonsumsi daging hewan yang dimasak kurang matang, serta bersentuhan dengan
kotoran atau urine hewan yang telah terinfeksi.

Hewan pembawa penyakit infeksi ini bisa hewan liar mau pun hewan peliharaan yang kurang
terawat kesehatannya. Contoh penyakit infeksi yang menular melalui hewan adalah toksoplasmosis,
pes, leptospirosis, dan rabies.

Penularan secara tidak langsung


Terdapat 3 cara penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung, yaitu:

 Benda yang terkontaminasi

Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda tertentu, seperti keran air, gagang pintu, dan
bahkan handphone. Penularan bisa terjadi ketika Anda menyentuh benda yang telah terkontaminasi
kuman atau benda milik penderita penyakit infeksi.

Mikroorganisme penyebab infeksi juga bisa menyebar melalui penggunaan barang pribadi, misalnya
handuk, sikat gigi, dan pisau cukur, secara bergantian dengan orang lain.

 Makanan dan minuman yang terkontaminasi

Sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman juga dapat menyebabkan Anda tertular
penyakit infeksi. Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak ditemukan dalam makanan atau
minuman, terutama daging dan telur yang tidak dimasak hingga matang atau makanan dan
minuman yang tidak dipasteurisasi.

Contoh penyakit infeksi yang terjadi melalui metode ini adalah diare, keracunan makanan, anthrax,
flu babi, dan flu burung.

 Gigitan serangga

Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan serangga, misalnya gigitan nyamuk
yang membawa virus atau parasit penyebab infeksi. Contoh penyakit infeksi akibat gigitan serangga
ini adalah demam berdarah, malaria, filariasis (kaki gajah), chikungunya, penyakit Lyme dan infeksi
virus Zika.
JENIS ORGANISME PARASIT

KELOMPOKK 4 :

1.HIDRIYANI AGUS

2.NURFADILA SYAM

JENIS ORGANISME PARASIT


1. sifat parasit
 Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi karena
kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat
hidup keparasitannya itu tidak mutlak.contoh lalat-lalat seperti Sarcophaga, Chrysomyia,
Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga Calliphorinae.
 Parasit obligat adalah parasit yang hidupnya multak sebagai parasite untuk kelangsungan
hidup memerlukan hospes.Semua organisme yang patogen merupakan parasit obligat.
Contoh : cacing hati (fasciola gigantica),Protozoa(Eimeria sp)
 Parasit Isidentil .suatu parasit yang karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak
sewajarnya.Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum adaah cacing pita yang berada
disaluran pencernaan anjing,namun kadang kadang bisa ditemukan di dalam usus manusia
terutama anak-anak.
 Parasit eratika.merupakan parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya
pada daerah yang tidak sewajarnya.Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides.
 Parasit spuriosa adalah parasit yang dikeluarkan oleh bukan hospes yang semestinya,dimana
parasit tidak mengalami perkembangan dan menimbulkan kerusakan pada hospes tersebut .
Contoh : Pada pemeriksaan tinja anjing ditemukan telur cacing pita Taenia siganata yang
seharusnya berparasit pada manusia.

2.Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya

 Parasit temporer atau parasit non periodik adalah parasit yang mengunjungi hospes pada
waktu waktu tertentu saja .Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk akan mengihisap
darah hospesnya pada waktu tertentu saja.
 Parasit stasioner adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada
hospesnya , apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebut Parasite Stasioner
berkala dan apabila selama hidup menetap disebut parasit Stasioner Permanen . Contoh
parasit Stasioner berkala : lalat Gastrophylus sp Contoh Parasit Stasioner permanen : Kutu
menopon gallinae

3.Berdasarkan jumlah hospesnya

 Parasit monoxen adalah parasit yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu
organisme lain sebagai hospes.Contoh tangau sarcoptes membutuhkan hanya satu hospes
definitif saja.
 Parasit Heteroxen adalah parasit yang dalam siklus hidupnya membutuhkan lebih dan satu
organisme lain sebagai hospesnya.Contoh-contoh parasit heteroksenosa : Babesia motasi
 Parasit Polixen adalah parasit yang memerlukan lebih dari satu hoples tetapi sejenis.
Contoh : kebanyakan caplak adalah parasit polixen .

4.Berdasarkan lokasi atau predileksinya

 Ektoparasit atau ektozoa adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada permukaan
tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai hubungan bebas
dengan dunia luar (kulit,rongga hidung,telinga
luar) .Contoh :kutu,pinjal,lalat,nyamuk,caplak,dan tungau.
 Endoparasit atau entozoon adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam jaringan tubuh
hospesnya(rongga dalam ) kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang
kulit.Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.

5.Berdasarkperti Plasmodium falciparum, Theileria parva,


 Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit
yang berefek patogen terhadap hospesnya.
 kurang patogen.Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang Fasciola
giganlica kurang patogen bagi sapi.Haemonchus contortus dan cacing kait Bunostomum
termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.
 Parasit yang tidak patogen.Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada
babi dan manusia.

6.Berdasarkan klasifikasi hewan

 Uniseluler parasit.Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai


parasit .seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora,
Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul dalam
filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas,
Giardia.
 Multiseluler parasit.Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan
pada hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.
SIKLUS HIDUP ORGANISME PARSIP

KELOMPOK 5
TENRI WULAN
MAKMUR SAID

Pertumbuhan Dan Perkembangan Parasit (Siklus Hidup)


Siklus hidup Parasitologi

(daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari parasit untuk kelangsungan hidupnya.
Mengenai siklus hidup parasit sangatlah penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa
dilandasi dengan pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia – sia.

Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :

• Siklus hidup secara Langsung,

Untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini
biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa
bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan
dimana di dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan
lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes babi dan
perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas).

• Siklus hidup secara tidak langsung,

Untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan satu atau lebih hospes
intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang
berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari
lingkungan, dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier
siput Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria akan keluar
dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus
tertelan oleh sapi.

Patogenesis Penyakit Akibat Parasit

Cara penularan parasit

Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu secara Vertical dan Horizontal (1,2)
Penularan

1. Secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru
dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau plasenta

2. Secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :

Kontak

• Langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara dua individu atau
lebih. Contoh : penularan kutu, tungau.

• Tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya kontak fisik antara
individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau
parasit sendiri yang aktif mencari hospes).

Kerugian akibat parasit

Terjadi melalui beberapa cara:

• Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat

1. Artropoda (lalat dan nyamuk),

2. Helminth (cacing Ancylostoma sp) dan

3. Protozoa darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp; Trypanosoma sp) menghisap darah.
Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacing Thelazia sp; Syngamus sp), protozoa
(Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat
• Makanan hospes

Seperti: Helmin (cacing Ascaris sp, Taenia spp), kesemuanya menghisap makanan hospes

• Merusak jaringan tubuh

Contoh : cacing Trematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Protozoa (Eimeria sp) merusak
epitel usus, Artopoda larva lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung

• Gangguan mekanik

Seperti : bentuk peralihan cacing pita echinococus granulosus (kista hidatida) yang berpredileksi
didalam hati, bisa menekan organ hati dan organ lainnya.

• Radang

Contoh : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan radang. Gigitan
dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau) kesemuanya menimbulkan radang.
Protozoa Eimeria sp merusak epitel usus dan mengakibatkan terjadinya radang

• Memudahkan masuknya mikro-organisme

Ex : artropda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat masuknya larva cacing Ancylostoma sp)
menimbulkan kelukaan dan memudahkan masuknya mikro-organisme sehingga terjadi infeksi
sekunder.

• Menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histilysine, antikoagulan dan


produksi toksik dari metabolismenya)

Ex : Protozoa (Trypanosoma sp), artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin (cacing Ancylostoma
sp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu

• Menimbulkan reaksi alergi


Artropoda (Sarcoptes sp, lalat, nyamuk, kutu dan pinjal), tempat gigitannya timbul reaksi alergi

• Dapat menstimulir terjadinya kanker

Cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya kanker saluran
pencernaan anjing

• Membawa beberapa penyakit (Vektor)

Contoh : caplak menularkan Anaplasmosis, lalat menularkan malaria unggas

• Penyumbatan secara mekanis

Cacing Ascaris suum jika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran pencernaan babi.

• Dapat menghncurkan sel, karena mengadakan pertumbuhan didalamnya

Contoh : protozoa (Eimeria sp, menghancurkan sel epitel saluran cerna, Plasmodium sp,
Leucocytozoon dan Haemoproteus, menghancurkan sel darah merah unggas)

• Menurunkan resistensi tubuh hospes terhadap penyakit lainnya.

Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang lain tidak atau
kurang berbahaya, sehingga ada istilah “Host range”.
CARA BERKEMBANG BIAK ORGANISME PARASIT

KELOMPOK 6
NHURUL MUTMAINNAH AMIR
HASNA

CARA BERKEMBANG BIAK ORGANISME PARASIT


Kata parasitologi berasal dari kata parasitos
yang berarti jasad yang mengambil makanan,
dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah,
parasitologi adalah ilmu yang mempelajari
organisme yang hidup untuk sementara ataupun
tetap di dalam atau pada permukaan organisme
lain untuk mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari organisme tersebut.
Beberapa istilah penting yang perlu diketahui,
antara lain :
Hospes, yaitu organisme yang merupakan
tempat atau organisme yang dihinggapi parasit.
Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu :
a.Hospes defenitif, yaitu hospes dimana
terdapat parasit dalam stadium dewasa
di dalam tubuh hospes terjadi
perkembangbiakan secara seksual.
b. Hostes paratenik, yaitu hospes dimana
parasit hanya terdapat dalam stadium
larva dan tidak dapat berkembang
menjadi stadium dewasa dan tidak
terjadi perkembangbiakan parasit secara
seksual dan parasit ini dapat ditularkan
kepada hospes defenitif karena parasit
dalam stadium ini merupakan stadium
infektif.
c. Hospes intermediate (perantara),
yaitu hospes dimana parasit di dalamnya
menjadi bentuk infektif yang siap
ditularkan kepada hospes/manusia yang
lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang
mengandung parasit yang sama dengan
parasit manusia dan dapat menjadi
sumber infeksi bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal
yang merupakan satu-satuny spesies
yang dapatmenjadi tuan rumah dari
parasite dewasa.

f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama


yang mengandung parasit namun ada
spesies lain yang dapat sebagai hospes
yang mengandung parasite dewasa.
g. Hospes insidental, yaitu bila suatu
spesies secara kebetulan dapat
mengandung parasit dewasa, padahal
hospes yang sesungguhnya adalah
spesies lain.
4. Vektor, yaitu hewan yang di dalam
tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari
parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya.
Biasanya yang berperan sebagai vektor
adalah serangga.

PARASIT adalah organisme mikroskopik yang


hidup bergantung pada organisme spesies lain
dengan cara mengambil persediaan nutrisi dari
tubuh si inang tersebut.
Beberapa parasit tidak terlalu memengaruhi
inang mereka. Jenis yang lain dapat tumbuh dan
bereproduksi liar hingga menyerang sistem
organ yang membuat inang mereka sakit.
Tapi beberapa jenis parasit ini bisa berkembang
biak di kulit manusia.Parasit apa sajakah itu?
Parasit-parasit ini bisa masuk atau menembus
kulit dan berkembang biak serta bertelur di
dalam kulit manusia. Di beberapa wilayah,
parasit ini sudah bisa diberantas, tapi di wilayah
lain masih menjadi ancaman yang sangat nyata.
Dan Parasit-parasit berkembang biak dan
bertelur di atas atau di dalam kulit kita. Di
beberapa daerah di belahan dunia, hama ini
telah diberantas dan dapat diatasi. Tapi di
daerah lain, mereka merupakan ancaman yang
sangat nyata terhadap kesehatan manusia dan
kelangsungan hidup.
Ada lima jenis parasit yang bisa berkembang
biak di kulit manusia, yaitu:
 KUTU
Kutu merupakan parasit yang sulit
ditemukan, tapi telurnya tidak. Terdapat tiga
kategori kutu yang bisa mengganggu manusia
yaitu kutu kepala, badan dan kutu kemaluan.
Cara makan kutu adalah dengan menggigit dan
minum darah dari inangnya. Kutu hanya pindah
ke kulit saat ia akan makan, tapi untuk kutu
kemaluan memang hidup secara langsung di
kulit.
Parasit ini tidak bisa terbang atau melompat,
tapi hanya bisa merangkak. Selain itu larva dari
telur kutu ini akan menetas setelah beberapa
hari dan seminggu kemudian telah menjadi
dewasa serta mampu mereproduksi. Sebagian
besar pengobatan untuk parasit kutu dalam
bentuk obat cair seperti shampoo.
 KUTU TUMA
Kutu tuma dikenal dengan banyak nama
termasuk kutu belatung dan kutu pasir, parasit
ini akan hidup di kulit inangnya untuk makan.
Kutu ini akan bernapas, buang air besar dan juga
bertelur melalui sepasang kakinya di belakang.
Kutu perempuan akan menembus kulit dan
bertelur di sana, periodenya dapat berlangsung
hingga tiga minggu.
Setelah itu kutu perempuan ini akan mati dan
setelah telur menetas, kutu-kutu ini akan
menggigit inangnya dan melanjutkan siklus
hidupnya. Bintil (nodul) di kulit yang dibentuk
oleh kutu ini akan membuat zat-zat lain mudah
masuk sehingga berisiko infeksi. Infeksi dari kutu
ini disebut dengan tungiasis. Selain itu kutu ini
juga bisa menyebabkan necrosis (kematian
jaringan) yang harus dihilangkan dengan cara
pembedahan.
 Tungau kudis, kurap
Makhluk mikroskopik ini bisa menjadi
masalah yang besar dan penyebarannya melalui
kontak kulit. Saat pertama kali terinfeksi,
seseorang mungkin tidak memiliki gejala sampai
dua bulan tapi tetap bisa menular. Kondisi yang
parah menimbulkan kerak di kulit dan menjadi
rumah bagi jutaan tungau untuk bertelur.
Salah satu gejala yang timbul adalah gatal,
sehingga memicu seseorang untuk membuat
luka di kulit akibat menggaruk. Luka ini bisa
menjadi terinfeksi dan memperburuk kondisi
seseorang. Biasanya dokter akan memberikan
resep obat berupa lotion atau krim.
 Screwworm
Parasit ini disebut juga dengan Cochliomyia
hominivorax, bentuk dewasa dari serangga ini
mirip dengan lalat. Serangga dewasa akan
terbang mencari luka terbuka, lalu meletakkan
ratusan telur di sekitar tepi luka. Setelah
beberapa jam telur akan menetas dan larva
mulai muncul. Larva ini akan bersembunyi masuk
ke dalam daging melalui luka.
 Cacing filarial
Siklus hidup cacing filarial cukup menarik.
Sebuah serangga seperti nyamuk akan menggigit
dan memakan darah dari inang yang terinfeksi,
larva dari filarial ini akan masuk ke serangga.
Larva berkembang biak di dalam usus serangga
dan setelah matang akan masuk ke korban lain
melalui gigitan serangga. Setelah masuk ke inang
maka akan melanjutkan siklusnya. Parasit ini
bisa menyebabkan penyakit kaki gajah yaitu
pembengkakan ekstrim pada tungkai dan bagian
tubuh lainnya.
Adapun Penularan dan Faktor Risiko Infeksi
Parasit .Penyebaran infeksi parasit dapat terjadi
melalui beberapa cara, antara lain melalui air,
tanah, tinja, serta makanan yang terkontaminasi
parasit dan tertelan. Cara lainnya adalah
penyebaran melalui vektor (pembawa penyakit).
Contohnya, malaria, disebarkan melalui gigitan
nyamuk yang membawa parasit Plasmodium.
Meski jarang terjadi, infeksi parasit juga dapat
menyebar melalui darah, seperti transfusi darah
atau transplantasi organ.
Pengobatan infeksi parasit tergantung dari
penyebab dan tingkat keparahannya. Sebagian
infeksi parasit dapat pulih dengan sendirinya
sehingga tidak memerlukan pengobatan.
Bentuk pengobatan dapat berupa
pemberian obat. Obat yang diberikan biasanya
adalah obat antiparasit yang secara khusus
bertujuan membunuh parasit tertentu. Namun,
tidak semua parasit dapat diatasi hanya dengan
obat antiparasit saja. Penambahan obat
antibiotik atau antijamur juga dapat diberikan
untuk mengatasi beberapa infeksi parasit yang
terjadi.
CARA PENULARAN MIKROORGANISME PARASIT

KELOMPOK 7
MUH. SHAHIH MUHAJIR
ANNISA FAUZIAH YUSRI

CARA PENULARAN MIKROORGANISME PARASIT

Infeksi parasit adalah pertumbuhan atau serangan organisme parasit terhadap organ tubuh
manusia sehingga menyebabkan penyakit. Parasit merupakan organisme yang hidup dari organisme
lain, infeksi parasit biasanya terjadi karena organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut
atau kulit.

Secara umum parasit dapat ditularkan dengan 2 cara, yaitu secara Vertical dan Horizontal

1. Secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang baru
dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui telur, air susu, atau plasenta.
2. Secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
 Kontak langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara
dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau.
 KontakKontak tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya
kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti bahan yang
tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes.

Disisi lain terdapat tiga jenis utama penyebab parasit yang sering menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.

Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat menular dari manusia ke
manusia lain melalui gigitan serangga, atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
feses manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan pergerakannya, protozoa digolongkan menjadi:

 Amoeba
 Flagellata
 Siliata
 Sporozoa

Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh manusia. Terdapat 3
jenis cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia, yaitu:

 Platyhelminthes (cacing pipi)


 Acanthocephala (cacing duri)
 Nematode (cacing gelang)

Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan, darah, system getah
bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia.
Selain bentuk cacing dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan
tubuh.

Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan mendapat makanan dengan
menghisap darah manusia, misalnya kutu yang hidup di kemaluan atau di kulit kepala, dan tungau
penyebab penyakit kudis (skabies).

Semua orang dapat mengalami infeksi parasit. Namun, beberapa kelompok orang memiliki
resiko lebih besar terinfeksi parasit antara lain:

 Orang yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh.


 Berada di area yang kekurangan pasokan air bersih untuk minum.
 Pekerja yang melakukan kontak dengan tanah.
 Berenang di sungai, danau atau kolam yang di tempati parasit.
 Orang yang tinggal atau bepergian ke wilayah tropis dan subtropis

Anda mungkin juga menyukai