Anda di halaman 1dari 47

TIROID AND PARATIROID

MEDICAL SURGICAL NURSING 1

ANTONIA AGIA TRI HAPSANI HANNA ARSHELA MARIFATULLOH ALYATUNISA ANNORIHAQ NURHAYATI RICKY DWI CAHYO

Jurusan Keperawatan Program Unggulan

Poltekkes Kemenkes Jakarta III 2013

TIROID

(1) HIPOTIROID

Definisi
suatu kondisi produksi hormon tiroid yang rendah. hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas untuk tubuh.

Etiologi

Hashimoto's thyroiditis Lymphocytic thyroiditis (yang mungkin terjadi setelah hipertiroid) Penghancuran tiroid (dari yodium ber-radioaktif atau operasi) Penyakit pituitari atau hipotalamus Obat-obatan Kekurangan yodium yang berat

Jenis-jenis hipotiroid
a. Primer

Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi yodium Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron

b. Sekunder :

kegagalan hipotalamus ( TRH, TSH yang berubah-ubah, T4 bebas) atau kegagalan pituitari ( TSH, T4 bebas)

Gejala-gejala hipotiroid

Kelelahan Depresi Kenaikkan berat badan Ketidaktoleranan dingin Ngantuk yang berlebihan Rambut yang kering dan kasar Sembelit Kulit kering Kejang-kejang otot Tingkat-tingkat kolesterol yag meningkat Konsentrasi menurun Sakit-sakit dan nyeri-nyeri yang samar-samar Kaki-kaki yang bengkak

Patofisiologi
1.

2.

3.

Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis anterior Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone = TSH) yang merangsang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 dan Tetraiodothyronin = T4 = Thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin, serta kerja daripada hormon-hormon lain.

NURSING CARE PLAN


Hipotiroid

Pengkajian Identitas pasien Keluhan utama Riwayat kesehatan Kebiasaan hidup sehari-hari Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Penunjang : Analisis Data Pemeriksaan USG

Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) b/d gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati. Penurunan curah jantung b/d perubahan volume sekuncup Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum Hipotermi b/d penyakit. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi Sindrom gangguan Interpretsasi lingkungan berhubungan dengan depresi

Intervensi

Dx 1. Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati. Tujuan : agar pasien tidak mengalami penurunan visus yang lebih buruk dan tidak terjadi trauma/cedera pada mata. Intervensi : Anjurkan pada pasian bila tidur dengan posisi elevasi kepala untuk mengurangi trauma pada mata Basahi mata dengan borwater steril. R/ untuk memberi rasa nyaman pada mata Jika pasien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur, gunakan plester non alergi. R/ memudahkan pasien untuk tidur Berikan obat-obatan steroid sesuai program. Pada kasus-kasus yang berat, biasanya dokter memberikan obat-obat untuk mengurangi edema seperti steroid dan diuretik. R/ mengurangi edema dan cairan

1. 2. 3.

4.

5.

(2)

HIPERTIROID

Definisi

jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormonhormon tiroid atau oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.

ETIOLOGI
a) Penyakit Graves Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating. Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision.Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.

b)

Toxic Nodular Goiter

Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. c) Minum obat Hormon Tiroid berlebihan

Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping. d) Produksi TSH yang Abnormal

Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak. e) Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)

Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hpotiroid.
f) Konsumsi Yoidum Berlebihan

Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul

Komplikasi

Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma) Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan Badai tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh : Infeksi Pembedahan Stress Diabetes yang kurang terkendali Ketakutan Kehamilan atau persalinan

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid. T4 dan T3 serum : meningkat (normal : T3 = 26-39 mg, T4 = 80-100 mg) 2. 3. 4. TSH (Tiroid Stimulating Hormone) tertekan dan tidak bereson pd TRH Bebas T4 (tiroksin) Bebas T3 (triiodotironin)

5. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid 6. 7. 8. 9. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Tiroglobulin : meningkat ikatan protei iodiun : meningkat

10. gula darah : meningkat (sehubungan dengan kerusakan andrenal) 11. kortisol plasma : turun (menurunnya pengeluaran pada andrenal) 12. pemeriksaan fungsi heper : abnormal 13. elektrolit : hiponatrenia mungkin sebagai akibat dari respon andrenal atau efek dilusi dalam tera cairan pengganti. Hipoklemia terjadi dengan sendiranya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan diuresis 14. katekolamin serum : menurun 15. kreatinin urine : meningkat

NURSING CARE PLAN


Hipertiroid

1. 2.

Assessment Pemeriksaan Fisik

Pernafasan B1 (breath)
sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis), frekuensi pernafasan meningkan,dipneu,dipsneu,dan edema paru.

Kardiovaskular B2 (blood)
hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung, limfositosis, anemia, splenomegali, leher membesar

Persyarafan B3 (brain)
Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium,psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD).

Perkemihan B4 (bladder)
oligomenorea, amenorea, libido turun, infertil, ginekomasti

Pencernaan B5 (bowel)
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah.

Muskuloskeletal/integument B6 (bone) -> rasa lemah, kelelahan

Diagnosa Keperawatan

Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi Ketidak seimbangan nutirsi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutrisi Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Ketidakseimbangan pola nafas berhubungan dengan Keletihan otot pernafasan

Intervensi Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi Tujuan: setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam suhu tubuh normal Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,mukosa bibir lembab Intervensi: Berikan kompres air hangat sesuai kebutuhan R/ Dapat membantu penurunan panas yang dialami pasien Anjurkan klien menggunakan baju yang dapat menyerap keringat R/ karena kondisi tubuh yang lembab memicu pertumbuhan jamur sehingga beresiko menimbulkan komplikasi. Pertahankan lingkungan yang sejuk R/ untuk membantu menjaga suhu tubuh pasien agar dalam keadaan normal Kolaborasi dengan TIM medis dalam pemberian obat R/ membantu menuunkan suhu tubuh pasien

PARATIROID

(1)
HIPERPARATIROID

Pengertian
berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal yang mengandung kalsium

Etiologi
85% dari kasus hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma tunggal. 15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar (contoh berbagai adenoma atau hyperplasia).Biasanya herediter dan frekuensinya berhubungan dengan kelainan endokrin lainnya. disebabkan oleh paratiroid karsinoma. Kasus keluarga dapat terjadi baik sebagai bagian dari berbagai sindrom endrokin neoplasia, syndrome hiperparatiroid tumor atau hiperparatiroidisme turunan. Familial hypocalcuric dan hypercalcemia dan neonatal severe hyperparathyroidism juga termasuk kedalam kategori ini. Beberapa ahli bedah dan ahli patologis melaporkan bahwa pembesaran dari kelenjar yang multiple umumnya jenis adenoma yang ganda. Pada 15 % pasien semua kelenjar hiperfungsi; chief cell parathyroid hyperplasia.

1.

2.

3.

4.

Patofisiologi

Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH terutama bekerja pada tulang dan ginjal. Dalam tulang, PTH meningkatkan resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. Dengan demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine. Pada saat kadar kalsium serum mendekati 12 mg/dL, tubular ginjal mereabsorpsi kalsium secara berlebihan sehingga terjadi keadaan hiperkalsiuria. Hal ini dapat meningkatkan insidens nefrolithiasis, yang mana dapt menimbulkan penurunan kreanini klearens dan gagal ginjal.

komplikasi

peningkatan ekskresi kalsium dan fosfor Dehidrasi Batu ginja Hiperkalsemia Osteoklastik Osteitis fibrosa cystica

NURSING CARE PLAN


HIPERPARATIROID

1. Pengkajian 2 . Pemeriksaan fisik v Identitas 1. Breath (B1) : v Keluhan Utama 2. Blood (B2) v Riwaya penyakit 3. Brain (B3) sekarang 4. Bladder (B4) v Riwayat penyakit 5. Bowel (B5) dahulu 6. Bone(B6) v Riwayat penyakit dalam 7. Integritas ego . keluarga

Diagnosa Keperawatan
1.

2.

3.

Risiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi tulang yang mengakibatkan fraktur patologi. Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterlibatan ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia Perubahan nutrisi berhubungan dengan anoreksia dan mual.

Intervensi
Diagnosa : Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterlibatan ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia Tujuan : Klien akan kembali pada haluaran urine normal, seperti yang ditunjukkan oleh tidak terbentuknya batu dan haluaran urine 30 sampai 60 ml/jam. Intervensi Keperawatan : Perbanyak asupan klien sampai 2500 ml cairan per hari. R/ :Dehidrasi merupakan hal yang berbahaya bagi klien dengan hiperparatiroidisme karena akan meningkatkan kadar kalisum serum dan memudahkan terbentuknya batu ginjal. Berikan sari buahn canbery atau prune untuk membantu agar urine lebih bersifat asam. R/ :Keasaman urine yang tinggi membantu mencegah pembentukkan batu ginjal, karena kalsium lebih mudah larut dalam urine yang asam ketimbang urine yang basa.

(2)

HIPOPARATIROI D

Definisi
hipoparatiroid hipofungsi dari kelenjar paratiroid sehingga hormon paratiroid tidak dapat disekresi dalam jumlah yang cukup, dengan gejala utamanya yaitu tetani.

Hipoparatiroid terjadi akibat hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan fosfor; serum kalsium menurun (bisa sampai 5 mg %), serum fosfor meninggi (9,5-12,5 mg%)

Etiologi
Defisiensi sekresi hormon paratiroid, ada dua penyebab utama: Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat congenital atau didapat (acquired) Hipomagnesemia Sekresi hormone paratiroid yang tidak aktif Resistensi terhadap hormone paratiroid (pseudohipoparatiroidisme) Penyebab yang paling umum dari hipoparatiroidisme adalah luka pada kelenjar-kelenjar paratiroid, seperti selama operasi kepala dan leher.

Klasifikasi
1.Hipoparatiroid neonatal Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sedang menderita hiperparatiroid. Aktivitas paratiroid fetus sewaktu dalam uterus ditekan oleh maternal hiperkalsemia. 2.Simpel idiopatik hipoparatiroid Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa. Terjadinya sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya dengan antibodi terhadap paratiroid, ovarium, jaringan lambung dan adrenal. Timbulnya gangguan ini dapat disebabkan karena menderita hipoadrenalisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia pernisiosa, kegagalan ovarium primer, hepatitis, alopesia dan kandidiasis.

3.Hipoparatiroid pascabedah Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid atau sesudah operasi radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan yang terjadi sewaktu operasi tiroid, biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah untuk kelenjar paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inferior. Hipoparatiroid yang terjadi bersifat sementara atau permanen. Karena itu kadar kalsium serum harus diperiksa sesudah melakukan operasi-operasi tersebut, tiga bulan kemudian dan sewaktu-waktu bila ada kelainan klinis walaupun tak khas yang menjurus pada diagnosis hipoparatiroid.

komplikasi
Hipokalsemia terangkatnya kelenjar paratiroid waktu pembedahan atau sebagai akibat destruksi autoimun dari kelenjarkelenjar tersebut.

Insufisiensi ginjal kronik kalsium serum rendah, fosfor serum sangat tinggi, karena retensi dari fosfor dan ureum kreatinin darah meninggi. Hal ini disebabkan tidak adanya kerja hormon paratiroid yang diakibatkan oleh keadaan seperti diatas (etiologi).

Pemeriksaan Diagnostik

Elektrokardiografi : ditemukan interval QT yang lebih panjang. Foto Rontgen : sering terlihat klasifikasi bilateral pada ganglion basalis di tengkorak, kadang-kadang juga serebellum dan pleksus koroid, densitas tulang normal/bertambah. Laboratorium : Kadar kalsium serum rendah, kadar fosfor anorganik tinggi, fosfatase alkali normal atau rendah.

NURSING CARE PLAN


HIPERPARATIROID

Pengkajian
1. Data Demografi Keluhan Utama 2. Riwayat Penyakit Riwayat penyakit saat ini Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga 3. Pemeriksaan Fisik B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B 4 (Bladder) B 5 (Bowel) B 6 (Bone 4. Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan kadar kalsium serum. Pemeriksaan radiologi.

Diagnosa

Resiko cedera berhubungan dengan resiko kejang atau tetani yang diakibatkan oleh hipokalsemia. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan spasme laring akibat aktivitas kejang. Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiak output.

Intervensi
Diagnosa: Resiko cedera berhubungan dengan resiko kejang atau tetani yang diakibatkan oleh hipokalsemia. Tujuan:Klien tidak mengalami cedera dengan kriteria: reflek normal, tanda vital stabil, makan diet dan obat seperti yang dianjurkan, kadar kalsium serum normal. a. Pantau tanda-tanda vital dan reflek tiap 2 jam sampai 4 jam. b. Pantau fungsi jantung secara terus menerus/gambaran EKG. c. Bila pasien dalam tirah baring berikan bantalan paga tempat tidur dan pertahakan . tempat tidur dalam posisi rendah.

d. Bila aktivitas kejang terjadi ketika pasien bangun dari tempat tidur, bantu pasien untuk berjalan, singkirkan benda-benda yang

membahayakan, bantu pasien dalam menangani . kejang dan


reorientasikan bila perlu. e. Kolaborasi dengan dokter dalam menangani gejala dini dengan memberikan dan memantau efektifitas cairan parenteral dan kalsium. f. Pemberian kalsium dengan hati-hati. g. Berikan suplemen vitamin D dan kalsium sesuai program. h. Kaji ulang pemeriksaan kadar kalsium.

TERIMAKASI H

Anda mungkin juga menyukai