Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PADA HIPERTIROID

ANDI SAPUTRA
NIM. 2022207209542

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PRINGSEWU LAMPUNG
2023

A. Pengertian

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 1


Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan produksi dan
sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. (Marry:2009). Hipertiroidisme adalah
keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh.
Tirotoksikrosis merupakan istilah yang digunakan dalam manifestasi klinkis yang
terjadi ketika jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormone tiroid
(Tarwoto,dkk.2012). Angka kejadian pada hipertiroid lebih banyak pada wanita
dengan perbandingan 4:1 dan pada usia antara 20-40 tahun (Black,2009).
Hipertiroidisme adalah Suatu sindrom yang disebabkan oleh peninggian produsi
hormon tiroid yang disebabkan antara lain karena autoimun pada penyakit graves,
hiperplasia, genetik, neoplastik atau karena penyakit sistemik akut. Faktor
pencetusnya adalah keadaan yang menegangkan seperti operasi, infeksi, trauma,
penyakit akut kardiovaskuler ( P.K Sint Carolus:1995).

B. Etiologi
Menurut Tarwoto,dkk (2012) penyebab hipertiroid diantaranya adenoma
hipofisis, penyakit graves, modul tiroid, tiroiditis, konsumsi banyak yodium dan
pengobatan hipotiroid.
1. Adenoma hipofisis
Penyakit ini merupakan tumor jinak kelenjar hipofisis dan jarang terjadi.
2. Penyakit graves
Penyakit graves atau toksi goiter diffuse merupakan penyakit yang disebabkan
karena autoimun, yaitu dengan terbentuknya antibody yang disebut thyroid-
stimulatin immunoglobulin (TSI) yang melekati sel-sel tiroid. TSI merinu tindakan
TSH dan merangasang tiroid untuk membuat hormon tiroid terlalu banyak.
Penyakit ini dicirikan adanya hipertiroidisme, pembesaran kelenjar tiroid atau
(goiter) dan eksoftalmus (mata yang melotot).

3. Tiroditis
Tiroditis merupakan inflamasi kelenjar tiroid yang biasanya disebabkan oleh
bakteri seperti streptococcus pyogenes, staphycoccus aureus dan pnemucoccus
pneumonia. Reaksi peradangan ini menimbulkan pembesaran pada kelenjar tiroid,
kerusakan sel dan peningkatan jumlah hormon tiroid.

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 2


Tiroditis dikelompokan menjadi tiroiditis subakut, tiroiditis posetpartum, dan
tiroiditis tersembunyi. Pada tiroiditis subakut terjadi pembesaran kelenjar tiroid
dan biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Tiroiditis
pesetpartum terjadi sekitar 8% wanita setelah beberapa bulan melahirkan.
Penyebabnya diyakini karena autoimun. Seperti halnya dengan tiroiditis subakut,
tiroiditis wanita dengan posetpartum sering mengalami hipotiroidisme sebelum
kelenjar tiroid benar-benar sembuh. Tiroiditis tersembunyi juga disebabkan juga
karna autoimun dan pasien tidak mengeluh nyeri, tetapi mungkin juga terjadi
pembesaran kelenjar. Tiroiditis tersembunyi juga dapat mengakibatkan tiroiditis
permanen.
4. Konsumsi yodium yang berlebihan, yang mengakibatkan peningkatan sistesis
hormon tiroid.
5. Terapi hipertiroid, pemberian obat obatan hipotiroid untuk menstimulasi sekresi
hormon tiroid. Penggunaan yang tidak tepat menimbulkan kelebihan jumlah
hormon tiroid.

C. Patofisiologi
Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya sekresi hormon tiroid yang lebih
banyak, pernah berbagai faktor penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui
mekanisme normal. Peningkatan hormon tiroid menyebabkan peningkatan
metabolisme rate, meningkatnya aktivitas saraf simpatis. Peningkatan metabolisme
rate menyebabnya peningkatan produksi panas tubuh sehingga pasien mengeluarkan
banyak keringat dan penurunan toleransi terhadap panas. Laju metabolisme yang
meningkat menimbulkan peningkatan kebutuhan metabolik, sehingga berat badan
pasien akan berkurang karena membakar cadangan energi yang tersedia. Keadaan ini
menimbulkan degradasi simpanan karbohidrat, lemak dan protein sehingga cadangan
protein otot juga berkurang.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat terjadi pada sistem kardiovaskuler
yaitu dengan menstimulasi peningkatan reseptor beta adrenergik, sehingga denyut nadi
lebih cepat, peningkatan kardiak output, stroke volume, aliran darah perifer serta
respon adenergik lainnya. Peningkatan hormon tiroid juga berpengaruh terhadap
sekresi dan metabolisme hipothalamus, hipofisis dalam mensekresi hormon gonad,

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 3


sehingga pada individu yang belum pubertas mengakibatkan keterlambatan dalam
fungsi seksual, sedangkan pada usia dewasa mengakibatkan penurunan libido, infertile
dan menstruasi tidak teratur. (Tarwoto,dkk.2012).

D. Gejala-Gejala Klinis
Menurut Tarwoto,dkk (2012) gejala-gejala klinis hipertiroid berikut ini:
1. Sistem kardiovaskuler
Meningkatkan heart rate, stroke volume, kardiak oputput, peningkatan kebutuhan
oksigen otot jantung, peningkatan vaskuler perifer resisten, tekanan darah sistole
dan diastole meningkat 10-15mmhg, palpitasi, disritmia, kemungkinan gagal
jantung, edema.
2. Sistem pernafasan
Pernafasan cepat, bernafas pendek, penurunan kapasitas paru.
3. Sistem perkemihan
Retensi cairan, menurunnya otot urine.
4. Sistem gastrointestinal
Meningkatnya peristaltik usus, peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan,
diare, peningkatan penggunaan cadangan adifose dan protein, penurunan serum
lipid, peningkatan sekresi gastrointestinal, hiponatremia, muntah, dan keram
abdomen.
5. Sistem muskuloskeletal
Keseimbangan protein negatif, kelemahan otot, kelelahan,
6. Sistem integumen
Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah, hangat, tidak toleransi panas,
kedaan rambut lurus, lembut, halus dan mungkin terjadi kerontokan rambut.
7. Sistem endokrin
Sistem endokrin biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
8. Sistem saraf
gugup, gelisah, emosi tidak stabil; seperti kecemasan, curiga, tegang dan
emosional.
9. Sistem reproduksi
Amenorahea, anovulasi, mens tidak teratur, menurunya libido, impoten.

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 4


10. Eksoftalmus
Eksoftalmus yaitu keadaan dimana bolamata menonjol kedepan seperti mau
keluar. Eksoftalmus terjadi karena adanya penimbunan karbohidrat kompleks
yang menahan air dibelakang mata. Retensi cairan ini mendorong bola mata
kedepan sehingga bola mata nampak menonjol keluar rongga orbita. Pada
keadaan ini dapat terjadi kesulitan dalam menutup mata secara sempurna sehingga
mata menjadi kering, iritasi atau kelainan kornea.

E. Pemeriksaan Diagnosis
1. Pemeriksaaan laboratorium
a) Serum T3,terjadi peningkatan (N:70-250 ng/dl atau 1,2-3,4 SI unit)
b) Serum T4,tehrjadi peningkatan (N:4-12 mcg/dl atau 51-154 SI unit)
c) In deks T4 bebas,meningkat (N:0,8-2,4 ng/dl atau 10-31 SI unit)
d) T3RU meningkat (N:24-34%)
e) TRH stimulation test,menurun atau tidak ada respon TSH
f) Tiroid antibodi antiglobulin antibodi (TSH-Rab), terjadi peningkatan pada
penyakit graves
2. Test penunjang lainnya
a) CT Scan tiroid
Mengetahui posisi,ukuran dan fungsi kelenjar tiroid. Iodine radioaktif (RAI)
diberikan secara oral kemudian diukur pengambilan iodine oleh kelenjar
tiroid.normalnya tiroid akan mengambil iodine 5-35% dari dosis yang
diberikan setelah 24 jam.pada pasien Hipertiroid akan meningkat.
b) USG,untuk mengetahui ukuran dan komposisi dari kelenjar tiroid apakah
massa atau nodule.
c) ECG untuk menilai kerja jantung,mengetahui adanya takhikardia,atrial fibrilasi
dan perubahan gelombang P dan T
(Tarwoto,dkk.2012)

F. Penatalaksanaan
Menurut Tarwoto,dkk (2012) tujuan pengobatan adalah untuk membawa
tingkat hormon tiroid keadaan normal,sehingga mencegah komplikasi jangka

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 5


panjang,dan mengurangi gejala tidak nyaman.tidak bekerja pengobatan tunggal untuk
semua orang.Tiga pilihan pemberian obat-obatan, terapi radioiod, dan pembedahan

1. Obat-obatan antitiroid
a) Propylthiouracil (PTU),merupakan obat antihipertiroid pilihan, tetapi
mempunyai efek samping agranulocitosis sehingga sebelum di berikan
harus dicek sel darah putihnya. PTU tersedia dalam bentuk tablet 50 dan
100 mg.
b) Methimozole (Tapazole), bekerja dengan cara memblok reaksi hormon
tiroid dalam tubuh.obat ini mempunyai efek samping agranulositosis,nyeri
kepala,mual muntah,diare,jaundisce,ultikaria.obat ini tersedia dalam bentuk
tablet 3 dan 20 mg.
c) Adrenargik bloker,seperti propanolol dapat diberikan untuk mengkontrol
aktifitas saraf simpatetik.
d) Pada pasien graves yang pertama kali diberikan OAT dosis tinggi PTU
300-600mg/hari atau methimazole 40-45mg/hari.

2. Radioiod Terapi
Radio aktif iodin-131, iodium radio aktif secara bertahap akan melakukan
sel-sel yang membentuk kelenjar tiroid namun tidak akan menghentikan
produksi hormon tiroid.

3. Bedah Tiroid
Pembedahan dan pengangkatan total atau parsial (tiroidektomy). Operasi
efektif dilakukan pada pasien dengan penyakit graves. Efek samping yang
mungkin terjadi pada pembedahan adalah gangguan suara dan kelumpuhan
saraf kelenjar tiroid.

4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan tinggi kalori dan tinggi protein, 3000-
4000 kalori.

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 6


G. Komplikasi
Menurut Tarwoto,dkk (2012)
1. Eksoftalmus, keadaan dimana bola mata pasien menonjol benjol keluar, hal ini
disebabkan karena penumpukkan cairan pada rongga orbita bagian belakang bola
mata. Biasanya terjadi pasien dengan penyakit graves.
2. Penyakit Jantung, terutama kardioditis dan gagal jantung.
3. Stromatiroid (tirotoksikosis), pada periode akut pasien mengalami demam tinggi,
takikardia berat, derilium, dehidrasi, dan iritabilitas ekstrim. Keadaan ini
merupakan keadaan emergency sehingga penganganan lebih khusus. Faktor
presipitasi yang berhubungan dengan tiroksikosis adalah hipertiroidisme yang
tidak terdiagnosis dan tidak tertangani, infeksi, ablasitiroid, pembedahan, trauma,
miokardiak infark, overdosis obat. Penanganan pasien dengan stromatiroid adalah
dengan menghambat produksi hormon tiroid, menghambat konfersi T4 menjadi T3
dan menghambat efek hormon terhadap jaringan tubuh. Obat-obatan yang
diberikan untuk menghambat kerja hormon tersebut diantaranya sodium ioded
intravena, glococorticoid, dexamethasone, dan propylthiouracil oral. Beta-blockers
diberikan untuk menurunkan efek stimulasi saraf simpatik dan takikardia.
4. Discharge planing :
1. Atur pola nutrisi dengan tinggi kalori dan tinggi protein 3000-4000 kalori
2. Minum obat-obatan antitiroid secara teratur dan sesuai dosis
3. Hindari hal-hal pemicu terjadinya peningkatan hormon tiroid, contohnya:
mengkonsumsi makanan tinggi iodium

H. . Asuhan Keperawatan

1. pengkajian

 Nama: Ny. N

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 7


 Umur: 26 th

 Agama: islam

 Pendidikan terakhir: SD

 Pekerjaan : IRT

 Status perkawinan : menikah

 Alamat : di Jl. Dusun Mega Jaya Pontianak, dengan diagnosa medis hipertiroid.

2. Keluhan Utama

Sesak (+), badan sebelah kanan terasa lemah (+), sakit sudah 4 hari

3. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan pusing kepala pada saat mau ke WC, mata terasa berputar – putar dan

pemandangan gelap. Badan terasa panas, S: 38,3 oC

4. Riwayat Kesehatan dahulu

Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit DM, Hemoroid dan penyakit

hipertensi.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada saat di data klien dan keluarga tidak pernah mengalami penyakit yang sering yaitu

demam dan batuk biasa.

6. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit

Lingkungan rumah klien sangat bersih, perkarangan rumah dimanfaatkn untuk bercocok

tanam.

7. Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola persepsi dan tata tertib laksana kesehatan

Klien bisanya minum teh setiap pagi dan klien jarang berolahraga

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 8


Sebelum sakit

Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk, dan sayur. Klien biasanya

menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan.nafsu makan baik dan minum 6 – 8 gelas

perhari.

Saat sakit

Klien mengatakan makan 1 kali sehari dan menghabiskan 3 sendok makan dari porsi makanan

yang disediakan di rumah sakit dan minum klien hanya bisa menghabiskan 2-3 gelas sehari.

c. Pola Eliminasi

Sebelum sakit

Klien mengatakan BAK lancar tidk ada rasa sakit 4 – 5 x sehari berwarna kuning pekat dan

BAB 2 x / hari dengan kosisten lunak.

Saat Sakit

Klien mengatakan BAK 2-3 x/hari, selama di rumah sakit klien tidak ada BAB.

d. Pola aktivitas dan kebersihan diri

Sebelum sakit

Klien mengatakan beraktivitas secara mandiri dan mandi 2 -3 x hari dengan menggunakan

sabun dan shampo, menggosok gigi 2x / hari dengan menggunakan pasta gigi.

Saat Sakit

Klien mengatakan mandi hanya di lap – lap saja oleh keluarga dan klie beraktivitas dibantu

perawat dan keluarga.

e. Pola istirahat tidur

Sebelum sakit

Klien mengatakan tidur malam 6 – 7 jam/hari dan tidur siang 1-2 jam/hari.

Saat sakit

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 9


Klien mengatakan tidur siang lebih dari 2 jam tetapi sering terbangun..

f. Pola Kognitif dan persepsi sensori

Klien sehari – hari menggunakan bahsa melayu. Dapat mengikuti instruksi perawat/dokter

dengan baik.

g. Pola Konsep diri

Gambaran diri : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya.

Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan ingin pulang

Harga diri : klien menerima penyakit yang dideritanya

Peran diri : klien seorang ibu dari satu anaknya

Identitas diri : klien seorang anak perempuan dari tiga bersaudara.

h. Pola hubungan peran

Hubungan klien dengan keluarga serta tetangganya harmonis, komunikai klien dengan

perawat/dokter dapat berkomunikasi dengan baik.

i. Pola fungsi seksual

Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam fungsi seksual

j. Pola mekanisme Koping

Klien orangnya ceria, mudah bergaul dan klien dengan keluarganya sangat baik, klien

memecahkan masalahnya dengan membicarakn pada kelurganya.

k. Pola nilai Kepercayaan

Sebelum sakit :klienmengatakan dirinya beragama Islam dan berada di rumahnya klien

beraktivitas dan melakukan ibadah sembahyang

Saat sakit : Klien mengatakan di rumah sakit hanya dapat berdoa dalam hati saja.

8. Pemeriksaan fisik

a. Status kesehatan umum

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 10


1) Keadaan umum : Lemah

2) Kesadaran : composmetis

3) Nilai GCS :15

E:4 (membuka mata dengan spontan)

M:6 (menurut sesuai perintah)

V:5 (tepat menjawab/ orientasi penuh)

4) Tanda – tanda vital

Suhu : 38,3 oC

Nadi : 88 x/mnt

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Pernafasan : 24 x /mnt

Tinggi Badan : 120/70 cm

Berat badan sebelum sakit : 48 Kg

Berat badan saat sakit : 45 Kg

b. Sistem pernafasan

Inspeksi : bentuk hidung simetris, membran mukosa berwarna merah muda, tidak terdapat

sekret, pengembangan dada simetris, frekuensi nafas 24x/menit

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada isnus maksilaris dan frontalis ekspansi dinding dada

kiri dan kanan sama.

c. Sistem kardioaskuler

Inspeksi : tidak terlihat getar jantung

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : tidak terdengar suara pekak

Auskultasi : terengar suara S1 dan S2 (lub – dub) irama reguler

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 11


d. Sistem persyarafan

Syaraf olfaktorius : klien dapat membedakan bau – buan dengan baik

Syaraf optkus : penglihatan klien normal

Syaraf okulanotorius : gerakan bola mata normal

Syaraf trochlearis : klien dapat menelan minum dengan baik

Syaraf abdusen : gerakan bola mata kiri dan kanan normal

Syaraf fasialis : klien dapat melakukan perintah dengan baik seperti mengerutkan dahi

Syaraf auskustikus : tidak ada masalah dengan pendengaran.

Syaraf glosofarigius : dapat membdakan berbagai macam rasa seperti manis, atau pahit

Syaraf vagus : klien dapat menelan

Syaraf aksesorius : kontraksi otot leher dan bahu normal

Syaraf hipoglosus : pergerakan lidah normal.

e. Sistem pencernaan

Inspeksi : bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi atau stomatitis, lidah

berwarna merah muda.

Auskultasi: gerakan peristaltik usus normal

Palpasi : terdpat nyeri tekan

Perkusi : bunyi normal(timpani)

f. Sistem muskuloskeletal

Inspeksi : tidak ada odema pada bagian kiri terpasang inus RL 20 tpm

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Kekuatan otot

Perkusi : tidak ada nyeri tekan

g. Sistem perkemihan

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 12


Alat genetalia bersih, urine berwarna kuning, ada nyeri tekan dantidak ada keluhan saat BAK

h. Sistem integumen

Warna kulit sawo matang, turgor baik, kulit bersih, tidak ada penyakit kulit, tekstur kulit

elastis

i. Sistem endokrin

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelnjar tyroid dan kelnjar limfa

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

j. Sistem reproduksi

Tidak terkaji berubungan dengan privasi klien

k. Sistem imunitas

Tidak terkaji

9. Data penunjang

Laboratorium

Hb 11,8 g/dl

Leukosit 5200 set/mm3

Eritrosit 4,1 juta/ mm3

Kolestreol total 208 mg/dl

10. Terapi

Tgl 12 – 05- 2014

Inj ceftriaxsone 2x1 g/iv /12 jam

Inj. Ranitidine 25 mg, 3x1/IV/8 jam

Tgl 13 – 05- 2014

Inj ceftriaxsone 2x1 g/iv /12 jam

Inj. Ranitidine 25 mg, 3x1/IV/8 jam

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 13


Tgl 14 – 05- 2014

IUFD RL 20 tpm + keterolac 3 mg + Ranitidine 25 mg + Tramadol 4 mg drip

Analisa Data

NO Symptom Etiologi Problem


1 DS : Klien mengatakan badan terasa Proses jalannya Hipertermi
panas penyakit
DO: - Klien tampak lemah
- S:38 ,3oC
- Mukosa bibir kering

2 DS: Klien mengatakan makan 1 x/ hari Anoreksia Ketidakseimbangan


pada saat pagi hari dengan 3 sendok dari nutrisi kurang dari
porsi makanan yang disediakan kebutuhan tubuh
DO:- klien tampak lemah

3 DS: Klien mengatakan selama di rumah Kelemahan Intoleransi


sakit klien hanya berbaring lemas di Fisik Aktivitas
tempat tidur.
DO: Klien tampak lemah
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga
Skala aktivitas 3
4. DS:Klien mengatakan tidak mengetahui Kurang Kurang
tentang penyakit yang dideritanya terpaparnya pengetahuan
DO: Klien tampak bertanya - tanya informasi
tentang
penyakit
B. Diagnosa Keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data, maka tahap selanjutnya adalah

perumusan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada klien

Ny. N adalah sebagai berikut :

1. Hipertemi b/d proses jalannya penyakit

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia

3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

4. Kurangnya pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi tentang penyakit.

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 14


C. Perencanaan

Pada tahap ini dirumuskan tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa

keperawatan yang ada adalah sebagai berikut:

No Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil
1. Hipertemi Setelah dilakukan 1. Berikan kompres 1. Dapat membantu
b/d proses tindakan air hangat sesuai penurunan panas
jalannya keperawatan 3 x 24 kebutuhan yang dialami klien
penyakit jam suhu tubuh 2. Anjurkan klien 2. Kondisi tubuh yang
kembali normal menggunakan baju lembab memicu
dengan KH: yang dapat pertumbuhan jamur
1. Tidak ada tanda – menyebabkan 3. Membantu menjaga
tanda infeksi keringat suhu tubuh klien
2. Mukosa bibir 3. Pertahankan agar dalam keadaan
lembab lingkungan yang normal
3. S:37oC sejuk 4. Membantu
menurunkan suku
tubuh
4. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat

2 Ketidakseimb Setelah di lakukan 1. Awasi pemasukan 1. Untuk menghindari


angan nutrisi tindakan diet mual muntah
kurang dari keperawatan 2. Anjurkan klien 2. Meningkatkan
kebutuhan selama 3x24 jam di makan sedikit tapi nafsu makan
tubuh harapkan nutrisi sering 3. Meningkatkan
klien tercukupi 3. Berikan Ht tentang pengetahuan klien
dengan KH: pentingnya nutrisi tentang nutrisi
1. Porsi makan bagi tubuh
kembali normal 4. Kolaborasi dengan 4. Memberikan terapi
2. Bb normal tim medis dalam yang tepat bagi
3. Tidak pemberian obat klien
menunjukkan tanda
– tanda malnutrisi

3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1.mengetahui


aktivitas b/d tindakan keadaan umum
kelemahan keperawatan klien
fisik selama 3x24 jam 2. Bantu dan latih 2.Meningkatkan asa
diharapkan klien klien untuk percaya diri klien
dapat melakukan melakukan dan minimalkan
aktivitas dengan aktivitas / gerakan resiko dekubitus
KH: 3. Atur posis secara 3.Perubahan posisi

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 15


- Klien dapat periodik, sesuai menurunkan resiko
melakukan aktifitas kondisi klien komplikasi akut
sendirian 4. Memahami klien
untuk melakukan 4.Memberikan rasa
latihan percaya diri dan
memberikan
semangat agar klien
cepat sembuh

4 Kurangnya Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui


pengetahuan tindakan pengetahuan pengetahuan
b/d kurang keperawatan 3x24 keluarga keluarga
terpaparnya jam keluarga klien 2. Agar keluarga klien
informasi mulai mengerti 2. Memberikan mengerti tentang
tentang tentang penyakit penyuluhan penyakit thypoid
penyakit. Hipertiroid dengan kesehatan tentang
K.H: penyakit hipertiroid 3. Agar keluarga klien
klien tidak bingung 3. Gali sumber- lebih mengetahui
lagi sumber dukungan tentang penyakit
Informasi sudah yang ada thypoid
didapat

D. Pelaksanaan

NO Dx keperawatan Tanggal/jam Implementasi paraf

1 Hipertemi b/d 12-5-2014 D : Klien mengatakan badan


proses jalannya terasa panas
penyakit A:- Memberikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.
- menganjurkan klien
menggunakan baju yang dapat
menyerap keringat.
- Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
R: - Klien tampak lemah
Ketidakseimbangan - Klien merasa tubuhnya panas
nutrisi kurang dari - S: 38,3oC
kebutuhan tubuh
b/d anoreksia
D: Klien mengatakan makan 1
x/ hari pada saat pagi hari

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 16


dengan 3 sendok dari porsi
makanan yang disediakan
A: - mengawasi pemasukan
diet
- menganjurkan klien makan
sedikit tapi sering
Intoleransi aktivitas - memberikan HE tentang
b/d kelemahan pentingnya nutrisi bagi tubuh
fisik - mengkolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
R: Klien tampak lemah
- Klien hanya menghabiskan ¼
dari porsi makanan

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
A: - mengkaji skala aktifitas
Kurangnya - Membantu klien melakukan
pengetahuan b/d aktifitas
kurang terpaparnya - Mendekatkan barang yang
informasi tentang diperlukan klien
penyakit. R: - Skala aktivitas 3
- Aktivitas klien dibantu
Keluarga
- Klien hanya baring ditempat
tidur
D:Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
- Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid
R: -klien masih bingung
- Keluarga Klien masih belum
mengerti tentang proses
penyakit klien

2 Hipertemi b/d 13-5-2014 D : Klien mengatakan badan


proses jalannya terasa panas
penyakit A:- berikan kompres hangat
sesuai kebutuhan.
- Anjurkan klien menggunakan
baju yang dapat menyerap
keringat.
- Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 17


R: - Klien tampak lemah
Ketidakseimbangan - Klien merasa tubuhnya tidak
nutrisi kurang dari panas lagi
kebutuhan tubuh - S: 37oC
b/d anoreksia
D: Klien mengatakan
menghabiskan ¼ dari porsi
makanan yang disediakan
A: - Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
- Berikan HE tentang
Intoleransi aktivitas pentingnya nutrisi bagi tubuh
b/d kelemahan - Kolaborasi dengan tim medis
fisik dalam pemberian obat
R: - Klien tampak
menghabiskan ½ dari porsi
makanan
- Klien tampak kooperatif

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
Kurangnya A: - mengkaji skala aktifitas
pengetahuan b/d - Membantu klien melakukan
kurang terpaparnya aktifitas
informasi tentang - Mendekatkan barang yang
penyakit. diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 2
- Klien sudah dapat duduk dan
mandi tapi dibantu keluarga
D:Klien mengatakan sudah
mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
- Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid
R: -klien tampak mengerti
tentang penyakit hipertiroid
- Keluarga Klien sudah
mengerti tentang proses
penyakit klien dan
pengobatannya

3 Ketidakseimbangan 14-5-2014 D: Klien mengatakan


nutrisi kurang dari menghabiskan ½ dari porsi
kebutuhan tubuh makanan yang disediakan
b/d anoreksia A: - Anjurkan klien makan

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 18


sedikit tapi sering
- Berikan HE tentang
pentingnya nutrisi bagi tubuh
- Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
R: - Klien tampak
menghabiskan 1 dari porsi
Intoleransi aktivitas makanan
b/d kelemahan - Klien tampak kooperatif
fisik

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan aktivitasnya
sendiri
A: - mengkaji skala aktifitas
- Membantu klien melakukan
aktifitas
- Mendekatkan barang yang
diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 1
- Klien sudah dapat duduk dan
mandi secara mandiri

E. Evaluasi

No Dx keperawatan Tanggal/jam Evaluasi paraf

1 Hipertemi b/d 12-5-2014 S : Klien mengatakan badan


proses jalannya terasa panas
penyakit O: - Klien tampak lemah
- S:38 ,3oC
- Mukosa bibir kering
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I: - berikan kompres hangat
sesuai kebutuhan.
- menganjurkan klien
menggunakan baju yang dapat
menyerap keringat.
- Pertahankan linkungan yang
Ketidakseimbangan sejuk
nutrisi kurang dari - Kolaborasi dengan tim medis
kebutuhan tubuh dalam pemberian obat
b/d anoreksia E: -Klien tampak lemah
- Klien merasa tubuhnya panas
- S: 38,3oC

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 19


S: Klien mengatakan tidak nafsu
makan
O:- klien tampak lemah
Intoleransi aktivitas - Klien tampak menghabiskan ¼
b/d kelemahan dari porsi makanan yang
fisik disediakan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I: -Awasi pemasukan diet
- Anjurkan klien makan sedikit
tapi sering
- Berikan HE tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh
- Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat
Kurangnya
pengetahuan b/d
kurang terpaparnya S: Klien mengatakan selama di
informasi tentang rumah sakit klien hanya berbaring
penyakit. lemas di tempat tidur.
O: -Klien tampak lemah
- Aktivitas klien dibantu oleh
keluarga
- Skala aktivitas 3
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,
I: - mengkaji skala aktifitas
Membantu klien melakukan
aktifitas
Mendekatkan barang yang
diperlukan klien
E: - Skala aktivitas 3
- Aktivitas klien dibantu
keluarga
Klien hanya baring ditempat
tidur

S:Klien mengatakan tidak


mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
O: Klien tampak bertanya – tanya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1,dan 2
I: - kaji tingkat pengetahuan
klien
- Memberikan penyuluhan

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 20


kesehatan tentang hipertiroid
E:- klien masih bingung
- Keluarga klien masih belum
mengerti tentang proses penyakit
klien

2 Hipertemi b/d 13-5-2014 S : Klien mengatakan badan


proses jalannya terasa panas
penyakit O: - Klien tampak lemah
- S:37 oC
- Mukosa bibir lembab
A: Masalah teratasi
Ketidakseimbangan P: Intervensi dihentikan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b/d anoreksia S: Klien mengatakan sudah nafsu
makan
O:- klien tampak lemah
- Klien tampak menghabiskan ½
Intoleransi aktivitas dari porsi makanan yang
b/d kelemahan disediakan
fisik A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4

S: Klien mengatakan sudah dapat


Kurangnya duduk dan mandi tapi masih
pengetahuan b/d dibantu oleh keluarga.
kurang terpaparnya O: -Klien tampak lemah
informasi tentang - Aktivitas klien dibantu oleh
penyakit. keluarga
- Skala aktivitas 2
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3

S:Klien mengatakan sudah


mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
O: Klien tidak bertanya – tanya
lagi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.

3 Ketidakseimbangan 14-5-2014 S: Klien mengatakan sudah nafsu


nutrisi kurang dari makan

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 21


kebutuhan tubuh O:- klien tampak segar
b/d anoreksia - Klien tampak menghabiskan 1
dari porsi makanan yang
disediakan
A: Masalah teratasi
Intoleransi aktivitas P: Intervensi dihentikan
b/d kelemahan
fisik
S: Klien mengatakan sudah
duduk dan mandi secara mandiri
O: -Klien melakukan aktivitasnya
secara mandiri
- Skala aktivitas 1
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

I. PENUTUP

Kesimpulan
Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan produksi dan
sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. (Marry:2009). Hipertiroidisme adalah
keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh.
Tirotoksikrosis merupakan istilah yang digunakan dalam manifestasi klinkis yang
terjadi ketika jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormone tiroid
(Tarwoto,dkk.2012). Angka kejadian pada hipertiroid lebih banyak pada wanita
dengan perbandingan 4:1 dan pada usia antara 20-40 tahun (Black,2009).
Menurut Tarwoto,dkk.2012 penyebab hipertiroid diantaranya adenoma
hipofisis, penyakit graves, modul tiroid, tiroiditis, konsumsi banyak yodium dan
pengobatan hipotiroid. Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya sekresi hormon
tiroid yang lebih banyak, pernah berbagai faktor penyebab yang tidak dapat dikontrol
melalui mekanisme normal. Peningkatan hormon tiroid menyebabkan peningkatan
metabolisme rate, meningkatnya aktivitas saraf simpatis. Komplikasi Hipertiroid
adalah Eksoftalmus, Penyakit Jantung, terutama kardioditis dan gagal jantung,
Stromatiroid (tirotoksikosis)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 22


DAFTAR PUSTAKA

Baradero, Mary,dkk.2009.Klien Gangguan Endokrin:Seri Asuahan Keperawatan.


Jakarta:EGC.
Carolus, P.K.Sint.1995.Standar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta: Panitia S.A.K
Komisi Keperawatan.
Cynthia,M. Taylor.2010.Diagnosa keperawatan : Dengan rencana penulisan.Jakarta:EGC
Rumorbo, Hotman.2012.Asuahan Keperawatan dengan Gangguan Sistem
Endokrin.Jakarta:EGC.
Heater,Herdman,T.2012.Diagnosa keperawatan definisi dan klasifikasi 2012-2014 Jakarta:
EGC
Marilym,E.Doengoes.1999.Rencana asuhan keperawatan.edisi 3 Jakarta:EGC
Tarwoto,dkk.2012.Keperawatan Medikal Bedah gangguan system endokrin.Jakarta:
CV Trans Info Media.
Wartunah,Tarwoto.2006.kebutuhan dasar manusia proses keperawatan.Jakarta:Salemba
Medika.
Wilkson,Judith,W,dkk.2011.Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta:EGC

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hipertiroid| 23

Anda mungkin juga menyukai