PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ANDI SAPUTRA
NPM 2021206203071P
i
Daftar Riwayat Hidup
Data Diri
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
ii
PERSEMBAHAN
2. Istri dan anakku tercinta Nindy dan xaviera yang selalu memberikan
penulis cintai.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Penulisan skripsi ini disusun agar memenuhi salah satu syarat dalam
bagi penulis. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih penulis berikan kepada:
Muhammadiyah Pringsewu.
2. Ibu Ns. Rita Sari, M.Kep, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu
4. Ibu Ns. Desi Ari M.Y, M.Kep, Sp.Kep.Mat, selaku Dosen pembimbing II.
5. Istri dan anak tercinta, serta keluarga yang tiada henti – hentinya
materil.
iv
6. Seluruh dosen dan staf Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas
7. Kepala Puskesmas Panggung Jaya serta seluruh staff yang telah berkenan
Muhammadiyah Pringsewu ini, dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi
para pembaca. Akhir kata, penulis sadar bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal dengan bantuan
Andi saputra
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................47
A. Desain Penelitian.........................................................................................47
B. Variabel Penelitian......................................................................................47
C. Definisi Operasional...................................................................................48
D. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................50
E. Populasi dan Sampel...................................................................................50
F. Langkah-langkah dalam pengumpulan dan Manajemen Penelitian di
Lapangan............................................................................................................52
G. Intrumen Penelitian.....................................................................................53
H. Teknik dan Analisa Data.............................................................................54
vii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 3.1 Definisi Operasional .............................................................................48
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik dengan penyakit dasar tunggal maupun pasien dengan penyakit dasar lebih
dari satu, secara umum keadaannya tentu kurang baik, sehingga daya tahan
tubuhnya menurun. Hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi silang karena
kuman– kuman, virus dan sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita
dengan mudah. Infeksi atau yang sekarang disebut sebagai infeksi yang
(Nurahmani, 2018)
World Health Organization (WHO) tahun 2015 Prevalensi HAIs di rumah sakit
dunia mencapai 9% atau kurang lebih 1,40 juta pasien rawat inap di rumah sakit
seluruh dunia terkena infeksi nosokomial. Penelitian yang dilakukan oleh WHO
menunjukkan bahwa sekitar 8,70% dari 55 rumah sakit di 14 negara yang berada
di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik menunjukkan adanya HAIs.
Prevalensi HAIs paling banyak di Mediterania Timur dan Asia Tenggara yaitu
2
sebesar 11,80% dan 10% sedangkan di Eropa dan Pasifik Barat masingmasing
sebesar 55,1% untuk rumah sakit pemerintah dan 35,7% untuk rumah sakit
terjadinya infeksi adalah 9,1% dengan variasi 6,1% - 16,0%. (EWP. Sari, 2016).
Penelitian yang dilakukan Trisakti (2014) di Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul
jumlah angka kuman udara dalam ruangan perawatan rumah sakit Umum Dr. H.
jalan di wilayah Mesuji, sehingga setiap hari Puskesmas Panggung Jaya di padati
oleh banyaknya pasien yang masuk serta pengunjung. Bedasarkan data yang
terbanyak pada tahun 2021 ditemukan infeksi kasus Covid 19 sebanyak 20% dari
(Hasanuddin, 2010), Hal ini dikuatkan pula oleh Saragih dan Rumapea(2010)
dalam penelitian yang dilakukan di rumah sakit Columbia Asia Medan didapatkan
Mencuci tangan lima momen untuk petugas kesehatan yang benar berdasarkan
(WHO 2017). Beberapa hasil penelitian kepatuhan hand hygine perawat dalam
menjaga dirinya melalui upaya membersihkan tangan masih sangat rendah. Hal ini
biasa diketahui dari data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang
menunjukkan baru 47,0% petugas kesehatan yang berprilaku benar dalam hand
hygine.
pengunaan alat pelindung, desinfeksi dan pencegahan tusukan alat tajam, dalam
Kegagalan untuk melakukan kebersihan tangan dan kesehatan tangan yang tepat
dianggap sebagai sebab utama terjadinya infeksi rumah sakit dan penyebaran
2012)
Pelaksanaan hand hygine itu sediri belum mendapat perhatian yang serius di
wastafel, handuk kertas, pengering tangan dan cairan antiseptic. Namun ketika
kesehatan lain), dan Faktor pendorong yang mencakup (sikap dan perilaku
petugas perawat).
Menurut peneliti Yenni Harianti di RSUD dr. Zainal Abidin Banda Aceh, 2016
berada pada katagori tidak patuh (91,5%). Sementara yang paling tinggi tingkat
kontak dengan pasien yaitu 85,5%, yang paling rendah tingkat kepatuhan dalam
melakukan kebersihan tangan berada pada moment sebelum kontak dengan pasien
Perawat mempunyai peran besar dalam rantai transmisi infeksi ini. Akan tetapi
kepatuhan hand hygine sering kali kurang optimal. Perawat sering kali mencuci
tangan hanya sebelum dan sesudah menangani pasien saja. Penelitian yang di
lakukan pada 40 rumah sakit yang melaporkan bahwa kepatuhan tenaga kesehatan
yang melakukan hand hygine sebelum dan setelah berfariasi antara 24% sampai
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 6 s.d 22 Oktober 2022
ruang rawat inap, yang tidak melakukan hand hygiene sebelum tindakan 4 orang
sebelum dan sesudah melakukan tindakan 3 orang (40%). Dari hasil wawancara
yang dilakukan peneliti kepada kepala ruangan mengatakan bahwa “jenis hand
Nerstion. Hand hygiene yang di gunakan di ruangan ini adalah handrub yang
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan terhadap perawat untuk mengkaji
perawat, akan menjadi pembawa kuman yang menularkan ke pasien lain dan diri
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1 Tujuan umum
2022.
2 Tujuan khusus
2022.
Jaya, Kecamatan Rawajitu Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember
2022. Populasi penelitian ini adalah seluruh nakes yang bekerja di puskesmas
panggung jaya sebanyak 20 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20
cross sectional. Adapun data yang digunakan adalah data primer yaitu berupa
E. Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
2 Manfaat Metodologis
ada
3 Manfaat Praktis
b. Bagi Responden
penyakit.
c. Bagi Peneliti
9
TINJAUAN PUSTAKA
A Hand Hygine
Hang hygine adalah istilah umum yang berlaku baik untuk hand
1988 dan 1995, pedoman hand hygine dan antisepsis tangan di terbitkan
2022).
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Hand
hygine adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. (Depkes RI, 2015)
dan lengan. Teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
kotoran dengan cara menggosok kedua tandan dengan mengunakan air dan
2010)
sebagai berikut:
Indikasi saat melakukan hand hygine adalah sebelum dan setelah kontak
atau darah. Sebelum dan sesudah memegang pelatanan yang digunakan pasien.
Setelah kontak dengan cairan tubuh dan sebelum prosedur aseptic, ( (WHO,2009
2. Setiap tugas dan tindakan pada pasien yang sama untuk mencegah
kontaminasi silang pada tenpat yang berbenda dan Segera setelah melepas
sarung tangan
Jika tangan tidak terlihat kotor gunakan agen antiseptik yang mengandung
secara rutin pada semua situasi klinis yaitu ((WHO,2009 dalam Agustanti,
3. ):
b. Sebelum makan
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau sekret, membran mokosa, kulit
yang tidak utuh atau perban luka selama tangan tidak kotor.
a. Hand hygiene dengan air dan sabun ketika terlihat kotor atau terpapar
dengan darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menggunakan toilet
sarung tangan
tubuh yang lainnya dalam satu perawatan pada pasien yang sama.
dan prasarana adalah seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses
hendak dicapai dan dalam hal ini sarana yang dimaksud yaitu sarana yang
Rokhanawati. 2017)
a. Air mengalir
Sarana utama utama hand hygiene adalah air mengali dengan saluaran
mekanis atau kimiawi saat hand hygiene akan terhalau dan tidak
menempel lagi dipermukaan kulit. Air mengalir tersebut dapat berupa kran
17
cucian kembali ke bak penampung air bersih. Air kran bukan berarti harus
petugas kesehatan.
seringnya menggunakan sabun dan deterjen maka lapisan lemak kulit akan
mikrooganisme.
c. Larutan Antiseptik
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba topical, dipakai pada kulit
rasa pada kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis antiseptik
secara luas (gram positif dan gram negatif, virus lipofilik, basilus dan
2. Efektifitas
perumbuhan
c. Hand Hygiene bedah; suatu upaya membersihkan tangan dari benda asing
potoge pada area tangan, hand hygiene metode bedah dilakukan dengan
sangat hati-hati dan dalam waktu relatif lama. Pelaksanaan tangan dengan
Rokhanawati. 2017).
Hand hygiene dengan air mengalir dan sabun merupakan teknik hand
hygiene yang paling ideal. Dengan hand hygiene , kotoran tak terlihat dan
bakteri patogen yang terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara
permukaan tangan.
e. Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan mengunci pada
f. Gosok kuku jari-jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya.
yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau salitnya mendapatkan
1. Keuntungan Handcrub
hand hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nymana untuk
dilakukan.
rumah sakit.
pada area tangan, hand hygiene metode bedah melakukan dengan sangat
1. Membasahi tangan dengan air mengalir, dimulai dari ujung jari sampai
2 cm diatas siku.
23
ditelapak tangan kiri, dengan menggunakan siku lengan yang lain atau
5. Kedua telapa tangan, jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling
9. Kuku dengan gerakan searah dari atas kebawah pada kedua tangan.
10. Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela jari, secara urut mulai dari
14. Membilas tangan dengan air mengalir dari arah ujung jari ke siku
15. Lakukan sekali lagi menyikat tangan kanan dan tangan kiri
16. Kuku dengan gerakan tegak searah dari atas kebawah pada kedua
tangan
24
17. Jari-jari seakan mempunyai empat sisi, sela-sela jari, secara urut mulai
19. Daerah pergelangan tangan atas sampai dengan siku dengan gerakan
21. Mengeringkan menggunakan handuk steril yang dibagi dua bagia, satu
bagian untuk tangan kiri dan bagian yang lain untuk tangan kanan.
Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang
dibawah kuku.
b. Akesoris
yang dicapai.
c. Kosmetik
25
berpindah saat melakukan kontak dengan pasien. Hal ini sangat berbahaya
terapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat
8 Kepatuhan
a. Definisi Kepatuhan
psikologi terkenal pada abad 20. Dari hasil penelitiannya didapat bahwa
menjadi apa yang lingkungan harapkan atau reaksi yang timbul untuk
Reaksi ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap suatu individu
dengan harga diri seseorang di mata orang lain. Orang yang telah memiliki
konsep bahwa dirinya adalah orang yang pemurah, akan menjadi malu
untuk memilih semakin cenderung orang tersebut untuk patuh. Hal ini
disebabkan adanya ambiguitas situasi sapa rasa aman yang dimiliki akibat
dengan akibat dari reaksi yang akan diterima jika seseorang memilih
yang berkuasa atau dari kelompok. Tindakan tersebut hanya ketika diawasi
1. Compliance.
2. Obedience
(Niven, 2013)
factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya
kesehatan, atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari
1. Faktor prediposiosi
umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga juga penting sebagai faktor
a. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
pengetahuan (Notoatmojo,2012).
31
tertentu (Notoatmojo,2012).
2. Tingkat Pengetahun
yaitu (Dewi,2014) :
a. Tahu
b. Memahami
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Evaluasi
f. Mencipta
33
a) Faktor internal
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
keluarga.
3. Umur
34
b) Faktor eksternal
1. Faktor lingkungan
2. Sosial budaya
b. Sikap
objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapatan dan emosi yang
(Notoatmojo,2011).
Sikap bermula dari perasa (suka atau tidak suku) yang terkait
(Dewi, 2014).
laku.
atau kognisi dari suatu sikap menunjukkan pada suatu ide, anggapan,
aspek afektif dari suatu sikap menunjukkan pada gejala emosi atau
untutk memengaruhi tingkah laku orang lain. Oleh karena itu berbeda
37
terhadap objek.
yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,
nilai yang positif terhadap objek atau stimulus dalam arti membahasnya
(Notoatmojo,2012).
dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan
contoh (Notoatmojo,2012).
a. Sifat sikap
kesehatan.
1 Pengalaman pribadi
3 Pengaruh kebudayaan
4 Media masa
mempengaruhi sikap.
6 Faktor emosional
2. Faktor Pendukung
ada dan waktu pemakaian sarana kesehatan juga merupakan bagian dari
1 Ketersediaan fasilitas
perawat sadar dan peduli akan kesehatannya. Hal ini terbukti jika
baik akan mempunyai taraf kesehatan yang lebih baik. Hal ini akan
(Notoatmojo,2012).
sesuatu (KBBI).
cuci tangan, sabun atau alkohol jell adalah sangat penting untuk
3 Media
bekerja. Jadi media dilihat sebagai alat fisik dengan wujud tertentu
pada setiap manusia itu dapat diterima atau ditangkap melalui panca
B Kerangka Teori
Hand Hygine
Faktor Prediposisi
1 Pengetahuan
2 Sikap
3 Kepercayaan nilai-nilai
Faktor pendorong
C Kerangka Konsep
yang dapat di ukur atau diamati dalam penelitian,terdiri dari variabel- variabel
serta hubungan antar variabel, kerangka konsep mengacu pada kerangka teori dan
Pengetahuan
Kepatuhan perawat
Sikap dalam melakukan Hand
Hygine
Ketersediaan fasilitas
D Hipotesis
variable Y dan X, dan hipotesa nol (hipotesa statistik) yang menyatakan tidak
panggung jaya
panggung jaya
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, yang bertujuan agar dapat
B. Variabel Penelitian
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoatmodjo, 2015).
ukuran yang dimiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen
1 Kepatuhan Ketaatan dalam menjalankan Kuesioner Mengisi 1. Patuh 1 Nominal
perawat dalam Hand Hygine 6 langkah Hand Kuesioner 2. Tidak patuh 0
melakukan Hand Indikator : Hygine
Hygine 1. Sebelum dan sesudah
melakukan tindakan ke pasein
2. Sebelum melakukan tindakan
aseptic
3. Setelah terpapar cairan tubuh
pasien
4. Setelah kontak di sekitar
lingkungan pasien
Variabel Independen
2 Pengetahuan Sesuatu yang diketahu dan Menghitung Mengisi 2. Baik(1) Ordinal
dipahami oleh responden sekor Kuesioner 3. Kurang(0)
tentang Hand Hygine pengetahuan
(sekor masimal
10)
1. Baik, jika skor
>5
Kurang, jika
skor ≤ 5
54
1 Lokasi Penelitian
2 Waktu Penelitian
1 Populasi
2013), populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perawat yang bekerja di
2 Sampel
populasi dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik
diteliti, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode sensus. Jika populasi kurang dari 100 maka
sampel dapat dipilih semua, tetapi bila lebih dari seratus, maka dapat
56
sampel.
4 Kriteria Inklusi
(Notoatmodjo, 2010)
yaitu :
1. Seorang Perawat
5 Kriteria Eksklusi
F. Jalanya Penelitian
1 Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, hal-hal
tersebut meliputi :
2 Tahap Administratif
3 Tahap Teknis
Lapangan
1 Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terbagi atas data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden dengan
diperoleh dari Puskesmas Panggung Jaya serta dari instansi terkait dengan
2 Instrumen
Intrumen ini dibagi menjadi lima bagian yang terdiri dari bagian
pertama data demografi yang berisi nama (inisial), umur, jenis kelamin,
terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak pasien, dan setalah kotak
dengan jawaban “benar” diberi skor 1 dan untuk jawaban “salah” diberi
apabila score yang didapat > 5 maka pengetahuan responden berada pada
katagori baik dan apabila score yang didapat < 5 maka pengetahuan
pernyataan positif : Setuju (S) nilai 3, Tidak Setuju (TS) nilai 2 dan Sangat
tidak setuju (STS) nilai 1 dan sebaliknya apabila pertanyaan dalam bentuk
negatif maka penilaiannya adalah : Setuju (S) nilai 1, Tidak Setuju (TS) nilai
2 dan Sangat tidak setuju (STS) nilai 3. Selanjutnya apabila score nilai yang
didapat > 5 maka sikap responden berada pada katagori baik dan apabila
score yang didapat < 5 maka sikap responden berada pada katagori buruk.
61
pertanyaan dengan jawaban “ya” diberi skor 1 dan untuk jawaban “tidak”
berada pada katagori ada dan apabila score yang didapat < 2 maka
H. Intrumen Penelitian
1. Uji Validitas
pengguna alat bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah
alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya, maka dilakukan uji coba
Crobach’s if item delete lebih kecil dari nilai reabilitas Crobach’s Alpha
atau apabila nilai r-hitung lebih besar nilai r-tabel, pada nilai signifikansi
berarti valid, demikian sebaliknya jika r hitung < r tabel maka tidak valid.
Jadi nilai r tabel dilihat pada r tabel pada α 5% atau tingkat kepercayan 95%
2. Uji Reabilitas
yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur
jika memiliki nilai alpha cronbach ≥ 0,50 (Sugiyono, 2013). Uji reabilitas
I. Etika Penelitian
2 Anonimitas
3 Confidentiality (Kerahasiaan)
kelompok.
4 Sukarela
Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara
5 Beneficence
penelitian.
64
6 Non-malfincene
7 Justice
sosial responden.
8 Autonomy
identitas responden.
dibaca serta menghasilkan informasi yang benar dan tepat. Pengolahan data
2. Editing
65
Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi
formulir atau kuesioner yang telah di isi. Dalam penelitian ini yang
3. Coding
Dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah kuesioner diedit
(Notoatmodjo, 2015).
4. Entry Data
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh, benar dan juga sudah melewati
5. Cleaning Data
6. Tabulating Data
K. Analisis Data
bersangkutan.
1 Analisis Univariat
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
2 Analisis Bivariat
ini menggunakan uji chi square pada SPSS for windows 21, untuk
ditolak atau gagal ditolak. Ketentuan jika p value <α (0,05) maka H0
dan dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2010). Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Feldman. (2011). Family nursing : Research theory and practice, fifth edition.
John Wiely And Son.
.
71