Y
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KONDA
KABUPATEN KONAWE SELATAN
OLEH :
WIWIN LESTARI
NIM P00324019149
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas penulis
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Ibu : Sukarti
2. Riwayat Pendidikan
Kendari
iv
ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. Y
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KONDA
KABUPATEN KONAWE SELATAN
Wiwin1, Dr.Kartini 2,Farming2
Latar Belakang : Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral
dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat,
didalamnya termasuk pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar
setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinanya dengan
selamat. Upaya ini dapat tercapai bila pelayanan bermutu dan
berkesinambungan. Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
merupakan suatu proses fisiologis dimana dalam prosesnya terdapat
kemungkinan yang akan mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat
menyebkan kematian. Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi salah satunya dengan asuhan kebidanan berkesinambungan
Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care
pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir sesuai manajemen
kebidanan dan pendokumentasian SOAP.
Metode : Jenis penelitian adalah deskriptif studi kasus dilakukan di
Puskesmas Konda pada Ny.Y mulai tanggal 20 Maret 2022 sampai
tanggal 15 April 2022
Hasil : Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.Y umur 36 tahun
mulai dari kehamilan trimester III, Kunjungan ANC I pada usia
kehamilan 38 minggu, Kunjungan ANC II pada usia kehamilan 39
minggu dan kunjungan PNC pada 6 jam dan 6 hari post partum. Saat
proses persalinan ibu bersalin secara normal dengan Asuhan APN 60
langkah, bayi lahir spontan dengan BBL 3000 gram, PB 50 cm dan
segera dilakukan asuhan bayi baru lahir.
Kesimpulan : Asuhan kebidanan secara komprehensif yang telah
dilakukan pada Ny.Y saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai.
Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
secara komprehensif, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi
dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan
Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan , Masa Nifas dan Bayi Baru Lahir
1
Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Kendari
2
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas
Akhir ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. Y G4P3A0
mulai dari Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja
Puskesmas Konda Tahun 2022’’ yang merupakan salah satu syarat dalam
Laporan Tugas Akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan bimbingan, arahan
dan motivasi dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan rasa syukur khususnya
pada Ibu Dr. Kartini, S.Si.T, M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Farming,
untuk membimbing penulis selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Dan
tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
3. Ibu Melania Asi, S.Si.T, M.Kes selaku penguji I. Ibu Heyrani, S.Si. T, M.Kes
Selaku Penguji II. Ibu Khalidatul Khair Anwar, S.ST.,M.Keb selaku Penguji
III, yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
vi
memberikan arahan kepada penulis hingga Laporan Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Puskesmas Konda terkhususnya Kepala Bidan Pitriani yang telah membantu
saya selama melaksanakan tugas Akhir.
5. Kepada seluruh dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan
Kebidanan yang membantu penulis dalam menempuh pendidikan.
6. Teristimewa ucapan terima kasih tak terhingga kepada keluarga saya terutama
kepada Ayah Tercinta Slamet Rianto, Ibu Tercinta Sukarti dan Adik saya
Alfarizqi Yanto yang telah memberikan doa dan kasih sayang serta motivasi
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Terimakasih kepada Ny.”Y” dan keluarga telah bersedia untuk menjadi
subjek studi kasus saya dalam Laporan Tugas Akhir ini.
8. Terimakasih kepada Anwar, terimakasih telah membantu saya dan
memberikan dukungan serta semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Sahabat-sahabatku Nurmila, Evitrinita, Amalia, Rati, Asma, Rani, Dillah
Hasanah Anggraeni, dan yang lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih serta dukungan yang diberikan
kepada saya, dan terimakasih kepada Teman-teman Angkatan 2019 Prodi D-
III Kebidanan terkhusus kelas IIIC atas dukungan dan kerjasama selama
perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak
luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaanya. Akhir kata, penulis berharap semoga
Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi setiap orang yang
menggunakannya.
WIWIN LESTARI
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL...........................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................iii
RIWAYAT HIDUP.................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................xii
DAFTAR ARTI,LAMBANG, SINGKATAN, DANISTILAH............xiii
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................1
Ruang Lingkup Asuhan..................................................................4
Tujuan Penulisan............................................................................5
Manfaat Penulisan..........................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kehamilan. 6
Persalinan........................................................................................37
Nifas 73
Bayi Baru Lahir..............................................................................90
Manajemen Tujuh Langkah varney................................................99
Pendokumentasian SOAP...............................................................102
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN
Jenis Penelitian...............................................................................105
Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................105
Subjek Penelitian............................................................................106
Instrumen Penelitian.......................................................................106
Teknik Pengumpulan Data.............................................................106
Trianggulasi Data...........................................................................107
viii
BAB IV TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.....................................109
Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan......................................134
Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas..............................................158
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir......................................173
Pembahasan....................................................................................185
BAB V PENUTUP Kesimpulan 197
Saran...............................................................................................198
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Partograf
Lampiran 5. Dokumentasi
xi
DAFTAR ARTI, LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2020).
tahun 2020 adalah sebesar 270.203.917 jiwa yang terdiri atas 136.661.899
pada tahun 2019-2020 dari 3,06 juta per tahun menjadi 2,99 juta per tahun.
Kesehatan, angka kematian ibu pada 2021 mencapai 6.865 orang. Jumlah
149 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI disebabkan
2
3
6 kasus (70 per 100.000 kelahiran hidup) (Dinkes Kendari, 2020). upaya
pada 5 balita per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Kendari, 2020).
penurunan AKI dan AKB. Oleh karena itu, dibutuhkan bidan yang
hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan nifas. Hal ini dilakukan untuk
berisiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal dan post natal.
4
hamil, bersalin dan pasca persalinan. Memberikan informasi dan arahan
Puskesmas Konda antara lain, poli umum, UGD, poli gigi, poned, poli anak
MTBs, rawat inap, klinik gizi, poli KIA-KB, klinik akupressur, klinik
Asuhan Persalinan Normal 60 langkah dengan prinsip sayang ibu dan bayi
5
Kerja UPTD Puskesmas Konda Kabupaten Konawe Selatan
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Pengertian
lahirnya janin dalam rahim. Usia Kehamilan dengan normal mulai dari
280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari. Pada Kehamilan akan terbagi
sikap negatif. Wanita usia subur yang bersikap positif sebagian besar
Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) di Puskesmas Poasia Kota Kendari
1) Ovulasi
telur yang matang dari indung telur (ovarium). Setelah sel telur
subur). Jika tidak ada sel sperma yang masuk dan membuahi sel
telur, maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan
atau haid.
2) Fertilisasi (Pembuahan)
dalam vagina menuju mulut rahim, rahim dan tuba fallopi dan
8
pada tahap ini. Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak
3) Implantasi
3. Tanda Kehamilan
menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda tidak
pasti hamil (probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign).
9
b. Perubahan warna kulit
c. Perubahan Payudara
10
biasanya kehamilan 16 minggu karena pengaruh prolaktin dan
progesteron.
d. Pembesaran Perut
e. Balotement
kista ovarium.
f. Kontraksi Uterus
11
g. Tanda Chadwick dan Goodell
a. Amenorea
kehamilan.
12
c. Mengidam
d. Mastodynia
f. Quickening
13
minggu jelas bagian janin dapat diraba demikian pula gerakan
b. Gerakan Janin
pemeriksa.
antara 120 sampai dengan 160 kali permenit yang akan jelas
d. Ultrasonografi
1) Sistem Reproduksi
a. Uterus
14
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon
fundus:
gram (1 kg).
15
b. Vagina dan perineum
trimester dua.
c. Ovarium
2) Payudara
16
membesar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama kehamilan
mulai bersekresi.
3) Kulit
tempat :
keputihan pada perut menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis
muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat
17
4) Sistem Kardiovaskuler
vena cafa inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi
5) Sistem Pernapasan
memompa darah untuk ibu dan janin, paru-paru menghisap zat asam
18
6) Sistem Perkemihan
kandung kemih.
ibu hamil.
19
Tabel 2.1
Penambahan berat badan
Presentasi perubahan berat
Kehamilan bulan ke
badan
0–3 10 %
3–5 25 %
5–7 45 %
7–9 20 %
Tabel 2.2
Penambahan berat badan menyebar pada bagian-bagiannya
BAGIAN TUBUH PENAMBAHAN
Darah +/- 2 kg
Rahim 0,5 – 1 kg
20
Tabel 2.3
Standar Penambahan Berat Badan Selama Hamil
BB PRA – REKOMENDASI
IMT PRA –
TANDA KEHAMILAN PENINGKATAN
KEHAMILAN
BB
≥ 18,5 ± 12,5 – 18 kg
≥ 30 5 – 9 kg
kubis 14,06%, lemak 6,52%, protein 23,41%, air 4,49%, dan abu
21
8) Sistem Pencernaan
menjadi banyak.
1) Trimester I
22
beberapa minggu awal kehamian apakah ibu hamil atau tidak serta
perasaan yang mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat
2) Trimester II
ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda dan menuntut kasih
2018).
3) Trimester III
23
Trimester ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
merasa dirinya aneh dan jelek. Ibu mulai merasa sedih karena akan
1) Perdarahan pervaginam
24
2) Sakit kepala yang hebat
3) Gangguan penglihatan
pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau saat
25
apabila muncul pada permukaan muka, dan tangan, dan akan
sering didapatkan pada ibu hamil. Nyeri perut akut adalah setiap
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Tanda
7) Demam
26
8) Keluar cairan pervaginam secara tiba – tiba
(Prawirohardjo, 2018)
Jika berat badan ibu hamil tidak naik sebagaimana mestinya, hal
Jika berat badan ibu hamil tidak naik sesuai dengan berat yang
27
ibu hamil dikhawatirkan merupakan faktor dari anemia pada
(Prawirohardjo, 2018)
a. Pengertian
dan 3 kali pada trimester ketiga atau K4 (UK > 28 minggu – lahir)
(Kemenkes, 2020)
28
b. Tujuan
c. Pelayanan
29
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kunjungan antenatal.
30
145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan
tulang belakang.
Fitriyanti, 2016)
proteiurian)
31
dengan KEK dapat melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
95%CI=2,155-17,675).
(Kartini, 2017b)
32
Tabel 2.5
Tinggi Fundus Uteri Dalam Usia Kehamilan
melindungi dari
33
infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 tidak
Tabel 2.6
Pemberian Imunisasi TT
Selang waktu
Imunisasi minimal
Lama Perlindungan
TT Pemberian
imunisasi
1 bulan setelah TT 1
TT 2 3 tahun
6 bulan setelah TT 2
TT 3 5 tahun
12 bulan setelah TT 3
TT 4 10 tahun
12 bulan setelah TT 4
TT 5 ≥ 25 tahun
resiko defisiensi zat besi pada ibu hamil. Defisensi zat besi
34
hamil mengakibatkan resiko komplikasi saat pada
120 – 160 x/menit. Jika lebih atau kurang dari nomal yaitu
a) Kesehatan ibu
perencanaan persalinan
komplikasi
35
e) Asupan gizi seimbang
h) KB pasca persalinan
9) Tatalaksana Kasus
36
c) Standar 3 (Palpasi Abdominal)
37
f) Standar 6 (Persiapan Persalinan)
B. PERSALINAN
1. Pengertian
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan atau
38
jalan lahir atau bukan jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa
Keadaan jalan lahir atau passage terdiri atas panggul ibu, yakni
kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin, karena harus
39
d. Faktor psikologi ibu
e. Faktor penolong
3. Mekanisme Persalinan
1) Penurunan Kepala
biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir pada kehamilan, tetapi pada
2) Fleksi
Pada persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan dengan
40
sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Hal ini
daerah ubun – ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan
kearah simfisis.
4) Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai didasar panggul dan ubun – ubun kecil
berada dibawah simfisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal
ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
untuk melewatinya.
torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi
41
menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah
panggul.
6) Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah simfisis dan
bahu bayi lahir, selanjutnya seluruh badan bayi dilahirkan searah sumbu
jalan lahir.
a) Tekanan darah.
b) Metabolisme
c) Suhu tubuh
d) Detak Jantung
e) pernapasan
42
c. Perubahan fisiologis kala III
2018)
b) Gemetar
43
respon fisiologis terhadap penurunan volume intraabdominal
c) Sistem Gastrointestinal
mual sampai muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang
dehidrasi.
d) Sistem Renal
uteri.
e) Sistem kardiovaskuler
44
f) Serviks
g) Perineum
pada keadaan tidak hamil dan rugae vagina dalam vagina secara
45
i) Pengeluaran ASI
refleks”.
5. Kala I Persalinan
a. Fase Laten
46
b. Fase Aktif
– 100 detik.
47
c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan
d. Dua kekuatan, yaitu his dan meneran akan mendrong kepala bayi
hipomoclon, berturut – turut lahir ubun – ubun besar dahi, hidung dan
e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu
1) pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian
dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir. Setelah tubuh dari
48
punggung kaki lahir, memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-
Rahim
8. Kala IV Persalinan
49
IV dimulai dari lahirnya plasenta selama 1 – 2 jam. Kala IV dilakukan
jam pertama.
pernafasan.
c. Kontraksi uterus
menit jam ke 2. Jika kontraksi uterus tidak kuat, masase uterus sampai
menjadi keras.
f) Biarkan bayi di dekat ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi.
50
g) Bayi sangat bersiap segera setelah melahirkan. Hal ini sangat tepat
(Prawirohardjo, 2018)
dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu
perdarahan pasca persalinan, hipotermi serta asfiksia pada bayi baru lahir
Dua
vaginanya.
c. Perineum menonjol.
51
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
52
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam
lakukan amniotomi.
yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5
x/menit).
Pimpinan Meneran
11). Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin bayi.
keinginannya.
53
serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktip dan
meneran.
meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
meneran.
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
54
primipara atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk
posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
j. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapasi dengan kain tadi, letakkan
tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan
55
membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Meganjurkan ibu meneran
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
bayi:
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke
56
membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut.
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangga saat
punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki dengan hati-
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
57
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
bayi dengan dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,
menutupi bagian kepala bayi membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi
menghendakinya oksitosin.
oksitoksin 10 unit IM di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
35) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
58
36) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
Mengeluarkan Plasenta
berikutnya.
59
perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban
robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan
jari – jari tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau
Pemijatan Uterus
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
Menilai perdarahan
40) Memeriksa kedua plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
60
43) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam
44) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
45) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
0,5 %.
vagina.
61
e. Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan
sesuai.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
a. Memeriksa temperatur suhu tubuh sekali setiap jam selama dua jam
pertama pascapersalinan.
dekontaminasi.
62
56) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
10. Partograf
(Prawirohardjo, 2018)
Selaput utuh
ketuban bernodadarah
63
K : tidak ada cairan ketuban (kering)
0 : sutura terpisah
(O).
h. Nadi dicatat setiap 30 – 60 menit pada fase aktif serta ditandai dengan
C. NIFAS
1. Pengertian
64
minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu
2. Perubahan Fisiologis
1) Sistem Kardiovaskuler
65
ekstravaskular. Kehilangan darah mengakibatkan perubahan volume
2) Sistem reproduksi
a. Uterus
1000 gr.
Tabel 2.7
WAKT
TFU BERAT UTERUS
U
Bayi Setinggi
1000 gr
lahir pusat
2 jari
Uri
dibawah 750 gr
lahir
pusat
1 500 gr
½ pst
mingg
66
u simfisis
2
Tidak
mingg 350 gr
teraba
u
6
Betamb
mingg 50 gr
ah kecil
u
8
mingg Normal 30 r
u
b. Lochea
berbau busuk.
67
c. Serviks
hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
lebih menonjol.
e. Perineum
f. Payudara
68
kelahiran plasenta, konsentrasi estrogen dan progesterone
dapat dihasilkan oleh ibu pada setiap harinya ± 150 – 300 ml,
g. Sistem perkemihan
3. Perubahan Psikologis
tubuhnya.
melahirkan.
69
f. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga
70
Dianjur kan untuk berhati – hati dalam berko munikasi dengan
perhatian keluarga.
Tujuan Kunjungan:
perdarahan belanjut
atonia uteri
71
2) Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
Tujuan kunjungan:
abnormal.
istirahat.
tali pusat menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari –
hari.
Tujuan kunjungan:
abnormal.
istirahat.
72
d. Memastikan Ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak
tali pusat menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
– hari.
Tujuan kunjungan:
bayi alami.
jam).
c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung sakit sepala yang
sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak badan Payudara
73
e. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan Rasa
f. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau
Hartati, 2018).
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua pera dangan alat-
oleh bakteri atau kuman. Infeksi masa nifas ini menjadi penyebab
74
b) Infeksi Lokal
a) Infeksi Umum
terlebih dahulu.
plasenta manual).
75
g) Trauma jaringan yang luas atau luka terbuka seperti laseri yang
tidak diperbaiki.
h) Hematoma.
1.000 ml.
a. Pengertian
hampir pada semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu bulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
(Prawirohardjo, 2018)
76
lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali
yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya
telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai Appearance Pulse
ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang
(Armini, 2017).
6) Pernapasan ± 40 – 60 x/menit.
cukup.
sempurna.
77
9) Kuku agak panjang dan lemas.
minora, dan pada laki – laki, testis sudah turun dan skrotum sudah
ada.
baik.
2020), yaitu:
waktu dari konsepsi yang dihitung dari ibu hari pertama haid
2018)
a. Bayi kurang bulan: bayi yang lahir < 259 hari (37 minggu).
b. Bayi cukup bulan: bayi yang lahir antara 259 – 293 hari (37
minggu – 42 minggu).
c. Bayi lebih bulan: bayi yang lahir > 294 hari (> 42 minggu).
78
2) Neonatus menurut berat badan saat lahir Bayi lahir ditimbang berat
a. Bayi berat badan lahir rendah: bayi yang lahir dengan berat
b. Bayi berat badan lahir cukup: bayi yang lahir dengan berat
c. Bayi berat badan lahir lebih: bayi yang lahir dengan berat
1) Pengertian
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
2018)
79
bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda memandikan bayi
dibersihkan.
sebagai berikut :
80
a) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
jepitan tekan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi
tali pusat kearah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
81
e. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
setelah mengikat tali pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir
adalah lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling
sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari dan menemukan putting
pengenal tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam
darah pada bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru
imunisasi Hepatitis B.
setelah lahir.
82
intramuscular. Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah
hari.
bentuk telinga.
tidaknya retraksi.
83
g) Abdomen : pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran
pada tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat
atau selangkangan.
(Prawirohardjo, 2018)
f. Kunjungan Neonatus
setelah lahir.
salep mata, vitamin K1, Hepatitis B, perawatan tali pusat dan pencegahan
84
2) Kunjungan neonatus ke – 2 (KN 2) dilakukan pada hari ke – 3 sampai
kondisi pasien dan semua informasi yang akurat dari semua sumber
1) Data Subjektif
a. Identitas
sosial ekonominya yang harus kita ketahui seperti anjuran apa yang
2012).
85
b) Umur pasien dikaji untuk mengetahui apakah klien dalam
2012).
86
f) Pendidikan pasien dikaji untuk mengetahui tingkat
(Ambarwati, 2014).
2012).
b. Keluhan utama
87
c. Riwayat obstetri
a. HPHT
b. HPL
(Prawirohardjo, 2010).
88
F. Riwayat ginekologi
G. Riwayat KB
H. Riwayat kesehatan
89
penyakit menular, sebaiknya bidan menyarankan kepada klien untuk
a) Pola Nutrisi
2012).
b) Pola Eliminasi
keluhan.
c) Pola Istirahat
d) Pola Aktivitas
90
J. Personal Hygiene
baju berapa kali/hari, ganti celana dalam berapa 1kali/hari, sikat gigi
a. Aktivitas Seksual
b. Psikososial Spiritual
K. Data Objektif
91
b) Keadaan Umum
1) Baik
2) Lemah
(Sulistyawati,2010).
c) Kesadaran
(Sulistyawati,2010).
d) Tinggi Badan
92
e) Berat Badan
f) Pengukuran LILA
menilai status gizi ibu hamil, ukuran lingkar lengan yang normal
g) Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
2. Nadi
93
diastolik. Normalnya 80 – 100 kali per menit (Tambunan, dkk.
2011).
3. Pernafasan
4. Suhu
1. Kepala
(Prawiroharjo, Sarwono.2014).
2. Muka
94
ikhterus dan lihat apakah terjadi hiperpigmentasi. Pada kulit
3. Mata
4. Telinga
95
5. Hidung
6. Mulut
2016).
7. Leher
96
8. Payudara
9. Abdomen
2015).
10. Ekstermitas
11. Genetalia
97
yaitu genitalia dalam dan genitalia luar yang berkembang dan
dkk. 2011).
h. Pemeriksaan penunjang
3) Urinalisasi
adanya preeklamsi.
4) Pemeriksaan USG
98
jumlah janin serta deteksi abnormalitas Janin yang berat serta
2012)
99
ini benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang
Rujukan
Kondisi darurat dapat terjadi pada saat pengelolaan ibu hamil, ibu
mungkin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik agar dapat
10
berupa observasi/pemeriksaan. Pada penjelasan diatas
5. Rencana Asuhan
10
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar
suatu data dasar yang lengkap dan bisa dianggap valid sehingga
(Asrinah, 2012).
6. Implementasi
dan aman. Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
10
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota
tim lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung
7. Evaluasi
dalam pelaksanaannya.
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk
10
B. PENDOKUMENTASIAN SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.
intrapartum, seorang bidan boleh menuliskan lebih dari satu catatan untuk
satu pasien dalam satu hari. Selain itu juga, seorang bidan harus melihat
pasien.
mortalitas/morbiditas.
10
1. DATA SUBJEKTIF (S)
memahami keadaanya.
labratorium dan uji diagnosis lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
Menurut sudarti (2011), data obyektif yang dikaji pada ibu hamil adalah
sebagai berikut :
1) Memeriksa TTV
2) Inspeksi
3) Palpasi
4) Auskultasi
5) Perkusi
10
3. ASSESMENT (A)
1) Diagnosis/masalah
dan atau rujukan (langkah II, III dan IV Varney) (Yulifah, 2014)
4. PLANNING (P)
disiplin ilmu lain bila perlu, ibu dapat dirujuk ke tenaga ahli fasilitas
10
107
BAB III
A. Jenis Penelitian
serta diuraikan dalam sebuah data berupa kalimat ataupun kata-kata. Maka
dikumpulkan adalah data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
angka. Data tersebut bisa diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
video, foto, dan dokumentasi pribadi. Hasil laporan ini berupa kutipan dari
sampai 10 Mei 2022 (mulai kontak saat hamil trimester III, persalinan, sampai
Kendari.
C. Subjek Penelitian
Dalam laporan kasus ini, subjek yang menjadi fokus adalah ibu hamil
trimester III. Adapun karakteristik subjek laporan kasus yaitu Ny. Y usia 36
ibu rumah tangga dan memiliki empat anak laki-laki serta Lokasi rumah
keadaan sehat jasmani dan rohani juga bersifat terbuka kepada semua orang
D. Instrumen Penelitian
1. Wawancara
biodata, keluhan ibu, riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat haid,
10
2. Observasi
Dokumentasi
berlalu. Dokumen pendukung ini berupa data yang diperoleh dari catatan
KIA/KMS.
3. Dokumentasi
F. Trianggulasi Data
orang lain maupun sumber informasi lainnya untuk mendapatkan data yang
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Dalam studi kasus ini pengujian data dilakukan berdasarkan hasil observasi
10
subjek dalam hal ini Bidan di Puskesmas Konda. Wawancara dilakukan dengan
tujuan mengecek data pasien Ny. Y dan memastikan identitas dan usia
kehamilan pasien. Selain itu, dilakukan pengujian data dengan melihat buku
Trianggulasi Data dilakukan pada keluarga dalam hal ini, klien, suami
dan tenaga kesehatan yaitu bidan yang mengetahui awal dari proses kunjungan
11
111
BAB IV
TINJAUAN KASUS
a. Identitas Istri/Suami
: SMA / SI Pertambangan
b. Data Biologis
2) Riwayat Obstetri
d) TP : 04-05-2022
biasanya.
keposyandu
imunisasi TT lengkap
3) Riwayat haid
a) Menarche : 14 tahun
112
4) Riwayat kehamilan, persalinan & nifas yang lalu
5) Riwayat Ginekologi
operasi.
6) Riwayat KB
hamil lagi
11
7) Riwayat penyakit yang lalu Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
a) Pola Nutrisi
Kebiasaan
hamil
b) Pola eliminasi
Kebiasaan
(1) BAK
11
(2) BAB
c) Kebersihan diri
Kebiasaan
Kebiasaan
susah tidur.
kesehatan
11
2) Ibu mengatakan belum mengetahui tentang makanan bergizi
d. Data Sosial
kehamilanya
e. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan umum
a) Kesadaran : Composmentis
b) BB hamil : 64 kg
c) BB sebelum hamil : 60 kg
e) LILA : 28 cm
f) Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg,
Nadi : 80x/menit,
Suhu : 36,50C,
Pernapasan : 20x/menit.
11
2) Pemeriksaan head to toe
a) Kepala
Rambut hitam, lurus, panjang dan tebal, tidak ada ketombe, tidak
b) Wajah
Ekspresi wajah tenang, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak ada
oedema
c) Mata
d) Hidung
Simetris kiri dan kanan tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada
Bibir nampak lembab, tidak ada sariawan, tidak ada gigi tanggal
f) Telinga
11
g) Leher
vena jugularis
h) Payudara
i) Abdomen
(1) Inspeksi: tampak striae albica dan linea nigra, tidak ada bekas
(2) Palpasi
xypodeus (31cm)
11
j) Genetalia luar
k) Anus
l) Ekstremitas
Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan warna kuku
merah muda
Simteris kiri dan kanan, tidak ada oedema, tidak ada varises,
G4P3A0, usia kehamilan 38 minggu, intra uterin, janin hidup, janin tunggal,
punggung kiri, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP dan keadaan
11
a. G4P3A0
DO :Tanus otot perut ibu nampak tidak tegang/ kendor ,tampak linea
Tonus perut nampak tidak tegang karena perut ibu sudah pernah
pernah hamil serta terdapat linea nigra yaitu garis hitam yang terbentang
dari simpisis sampai pusat pada saat kehamilan warnanya akan menjadi
HPHT : 28-07-2021
TK : 20-04-2022
08 - 4 minggu 3 hari
12
09 - 4 minggu 2 hari
10 - 4 minggu 3 hari
11 - 4 minggu 2 hari
12 - 4 minggu 3 hari
01 - 4 minggu 3 hari
02 - 4 minggu 0 hari
03 - 4 minggu 3 hari
38 minggu
c. Intrauterin
DS : Ibu mengatakan tidak pernah perdarahan dan tidak ada nyeri tekan
pada perut
dan interpretasi
(Prawirohardjo, 2014).
d. Janin hidup
12
Gerakan janin dapat dirasakan pertama terjadi diantara gestasi 20 minggu
dan pada pemeriksaan DJJ terdengar jelas dan kuat menandakan bahwa
e. Janin tunggal
ibu
lunak difundus uteri merupakan tanda janin tunggal dan pada saat
dilakukan pemeriksaan DJJ terdengar pada satu bagian disisi kanan perut
f. Punggung Kiri
Ibu mengatakan merasakan gerakan disisi kanan perut ibu dan pada
12
papan disisi kiri perut ibu yang merupakan punggung janin
(Prawirohardjo, 2014).
g. Presentasi kepala
DS : -
kepala, dan apabila teraba bulat, tidak keras dan tidak melenting
DS : -
cara tangan kanan berada di bagian bawah kanan perut ibu dan tangan kiri
2014).
12
i. Keadaan ibu baik
DS: -
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/ menit
S :36,5 ºC
P : 20x/ menit
kehamilan 22 minggu
baik. DJJ kurang dari 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit atau tidak
(Manuaba.2013).
12
k. Dengan masalah sakit pinggang
Sakit pinggang merupakan keluhan yang umum dialami ibu hamil, yang
a. Tujuan
12
b. Kriteria keberhasilan
1) Ibu dan janin dalam kondisi sehat dan TTV dalam baatas
normal
S : 36,5-37,5˚C
P : 16-24x/ menit
c. Rencana tindakan
Rasional:
Rasional :
perkembangan kehamilannya.
12
Rasional:
Istirahat yang cukup dapat memulihkan stamina dan mengurangi
beban kerja jantung yang mengalami peningkatan karena
kehamilan serta dengan tidak mengangkat beban berat dapat
mengurangi nyeri pada pinggang
3) Anjurkan pada ibu untuk menggunakan bantal penyangga
dipunggung pada saat duduk atau berbaring dalam waktu lama dan
Rasional :
4) Jelaskan keadaan sering BAK yang di alami ibu pada trimester III
Rasional :
5) Anjurkan pada ibu untuk tidak banyak minum pada saat malam
hari
12
Rasional :
Minum yang terlalu banyak pada malam hari akan membuat ibu
akan sering BAK dan ibu akan sulit tidur karena merasa tidak
nyaman
Rasional :
b) Personal hygene
Rasional :
Rasional:
12
8) Ajarkan ibu cara perawatan payudara
Rasional :
Rasional :
jika mengalami salah satu tanda bahaya ibu harus segera dating ke
fasilitas kesehatan.
Rasioanal :
Sebagai tanda pertanggung jawaban atas asuhan yang telah
dilakukan
Langkah VI. Implementasi
Hasil: Ibu mengerti dan mau bekerja sama dengan bidan tentang tindakan yang
dilakukan.
12
keadaan normal dan ibu merasa lega karena mengetahui kandungannya
dipunggung pada saat duduk atau berbaring dalam waktu lama dan
5) Menjelaskan keadaan BAK yang sering di alami pada trimester III Hasil
6) Menganjurkan pada ibu untuk tidak banyak minum pada malam hari
13
b) Tempatkan kedua tangan diantara payudara ibu kemudian diurut
payudara.
pangkal kearah puting susu, gerakan ini diulang sebanyak 20-3- kali
13
9) Mengenalkan 10 tanda bahaya dalam kehamilan yaitu sakit kepala yang
komplikasi kehamilan
13
a. Data Subjektif (S)
4) Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri tekan perut dan tidak
kehamilan 20 minggu
TP : 04-05-2022
3) TTV
TD :110/80mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,80C
Pernafasan : 20x/menit
13
4) BB hamil : 65 kg
5) BB sebelum hamil : 60 kg
6) TB : 152 cm
7) LILA : 28,5 cm
8) Abdomen
a) Inspeksi: tampak striae albicans dan linea nigra, tidak ada bekas
b) Palpasi
xypodeus
( 32 cm )
(2) Leopold II: teraba keras, memanjang seperti papan pada sisi
(presentasi kepala)
(5) LP: 96 cm
teratur
c. Assesment (A)
G4P3A0, usia kehamilan 39 minggu, intra uterin, janin hidup, janin tunggal,
13
PAP dan keadaan umum ibu dan janin baik, dengan masalah sakit pinggang
d. Planning (P)
Hasil: Ibu mengerti dan mau bekerja sama dengan bidan tentang
normal
malam hari
13
7) Memberikan health education yang berhubungan dengan personal
13
payudara mulai dari pangkal kearah puting susu, gerakan ini
kehamilan.
10) Menganjurkan pada ibu untuk rutin berjalan-jalan pagi atau sore
13
b) Rasa sakit ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin
sering
c) Adanya pengeluaran lender campur darah dari vagina Hasil: Ibu
mengetahui tanda-tanda persalinan dan bersedia datang ke pelayanan
kesehatan jika merasakan tanda tersebut.
12) Mendiskusikan tentang persiapan persalinan
Hasil: Ibu mengatakan rencana bersalin di Puskesmas Konda
13) Melakukan pendikumentasian
Hasil: Telah dilakukan pendokumentasian.
B. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan
No Register :-
1. Kala I Persalinan
13
e. Usaha klien untuk mengatasi keluhan : dengan mengelus– elus
dirasakan.
a) Frekuensi : 4 - 5 x sehari
b) Warna : Kekuningan
a) Dysurhia : Tidak
b) Hemoroid : Tidak
c) Obstipasi : Tidak
13
c. Kebutuhan personal hygiene
1) Kebiasaan sebelum inpartu
a) Kebersihan rambut : rambut dikeramas 3 x seminggu dengan
menggunakan shampo.
b) Kebersihan gigi dan mulut : dibersihkan setiap kali mandi dan
sebelum tidur
c) Kebersihan badan : mandi 2–3 x sehari
d) Kebersihan genitalia dibersihan setiap kali selesai BAB, BAK dan
pada saat mandi
2) Perubahan selama inpartu
Ibu tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik karena terdapat
pengeluaran lendir campur darah.
d. Istirahat/tidur
1. Kesadaran composmentis
a) TD : 110/70 mmHg
b) N : 82 ×/ menit
14
c) S : 36,5 º c
d) P : 22 ×/ menit
3. Abdomen
a) Inspeksi
1) Bentuk: Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
2) Striae Albican : Tidak ada
3) Bekas luka operasi : Tidak ada
b) Palpasi
1) Tonus otot perut: Tegang
2) Leopold I : TFU 3 jari bawah prosesus xifoideus (32
cm)
3) Leopold II : Punggung kiri
4) Leopold III : Presentasi kepala
5) Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP ( divergen ) 2/5
6) Lingkar perut : 99 cm
7) Kontraksi uterus: Kuat, 3x/10 menit durasi 40-45 detik.
c) Auskultasi
1) DJJ : (+)
3) Irama : Teratur
4. Genitalia Luar
b) Oedema : Tidak
14
c) Massa/kista : Tidak ada
5. Pemeriksaan dalam
persalinan
6. Anus
a) Hemoroid : Tidak
b) Oedema : Tidak
7. Ekstremitas
b) Oedema : Tidak
14
Langkah II : Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual
tunggal, punggung kiri, presentasi kepala, Kepala sudah masuk PAP (2/5), Inpartu
Kala I Fase aktif, Keadaan Ibu dan Janin baik, dengan masalah nyeri perut tembus
1. G4P3A0
DS :Ibu mengatakan ini kehamilan keempat, melahirkan tiga kali dan tidak
pernah keguguran.
DO :Tanus otot perut ibu nampak tidak tegang/ kendor ,tampak linea nigra,
Tonus perut nampak tidak tegang karena perut ibu sudah pernah meregang
sebelumnya dan terdapat striae albicans karena ibu sudah pernah hamil serta
terdapat linea nigra yaitu garis hitam yang terbentang dari simpisis sampai
(Prawirohardjo, 2014).
DS :
HPHT : 28-07-2021
DO :
14
Analisis dan interpretasi :
(Prawirohardjo, 2014).
3. Intrauterin
DS : Ibu mengatakan tidak pernah perdarahan dan tidak ada nyeri tekan
pada perut
(Prawirohardjo, 2014).
4. Janin hidup
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan 20
minggu sampai sekarang
DO : Auskultasi DJJ 142x/ menit terdengar jelas dan kuat.
Analisis dan interpretasi :
Gerakan janin dapat dirasakan pertama terjadi diantara gestasi 20 minggu dan
pada pemeriksaan DJJ terdengar jelas dan kuat menandakan bahwa janin
hidup (Prawirohardjo, 2014).
5. Janin tunggal
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada sisi kanan perut ibu
14
dibawah prosesus xypodeus dan DJJ hanya terdengar disebelah kiri
lunak difundus uteri merupakan tanda janin tunggal dan pada saat dilakukan
pemeriksaan DJJ terdengar pada satu bagian disisi kiri perut ibu
(Prawirohardjo, 2014).
6. Punggung Kiri
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin pada sisi kanan perut ibu
perut ibu.
Ibu mengatakan merasakan gerakan disisi kanan perut ibu dan pada
pemeriksaan Leopold II teraba keras dan panjang seperti papan disisi kiri
DS : -
c. Pada pemeriksaan dalam bagian terendah janin turun setinggi SIAS kiri
dan kanan.
14
Analisis dan interprestasi :
b. Pada leopold IV kedua tangan tidak bertemu, hal ini menandakan bahwa
DS :
DO :
detik)
Adanya kontraksi uterus yang ade kuat dengan jarak yang makin pendek
14
9. Keadaan ibu dan janin baik
DS :
minggu.
DO :
TD : 110/70 mmHg
2) N : 82 ×/ menit
3) S : 36,5º c
4) P : 22 ×/ menit
e. DJJ (+), terdengar jelas dan kuat dengan frekuensi 142x/ menit.
b. Janin dalam kedaan baik dimana detak jantungnya terdengar jelas dan
kuat serta frekuensinya dalam batas normal yaitu 120- 160 x / menit
(Prawirohardjo, 2014).
14
10. Masalah nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir bercampur
darah
Data Objektif :
a. Nyeri his disebabkan oleh anoxia dari sel–sel otot–otot waktu kontraksi,
tekanan pada ganglion dalam serviks dan segmen bawah rahim oleh
b. Lendir yang bercampur darah ini berasal dari lendir kanalis karena serviks
a. Tujuan :
14
3) Kala I dapat berlangsung normal.
b. Kriteria keberhasilan :
1) Ibu bisa menerima nyeri yang dirasakan, ditandai saat nyeri wajah ibu
b) N : 60 – 90 x / menit
c) S : 36,5oC – 37,5 ° C
d) P : 16 – 24 x / menit
c. Rencana Asuhan :
bidan
14
3. Memberikan dukungan pada ibu.
dengan tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian. Rasional : Tidur
janin.
pembukaan serviks
15
8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.
yang penuh.
9. Mengjarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada
his.
Rasional : His dan proses mengedan yang baik dan benar berguna untuk
proses persalinan.
Hasil : Ibu dapat merespon dengan baik tentang nyeri yang di alaminya dan
dapat beradaptasi dengan nyeri akibat kontraksi uterus ditandai dengan ibu
15
4. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan bagi janin
5. Mengobservasi kontraksi uterus, tanda- tanda vital dan detak jantung janin.
Hasil :
3) Pembukaan : 10 cm
15
5) Presentasi : Kepala
9. Mengajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his.
buah gunting tali pusat, 2 buah pengikat tali pusat dan kasa secukupnya
15
c. Hecting set
6. Ibu mengerti dengan cara mengedan yang baik dan benar saat ada his.
15
7. Persiapan alat lengkap.
Objektif (O)
a. TD : 100 / 80 mmHg
b. N : 82x / menit
c. S : 36,70 C
d. P : 22x / meni
teraba, ketuban (-), presentasi kepala, posisi UUK depan, tidak ada
15
moulage, penurunan kepala hodge IV, tidak ada penumbungan tali pusat,
tidak teraba bagian–bagian kecil janin seperti kaki dan tangan, kesan
Assesment (A)
Planning (P)
Hasil : adanya dorongan ibu untuk meneran, adanya tekanan yang semakin
meningkat pada rectum dan vagina, perineum tampak menonjol, vulva dan
15
7. Menggunakan sarung tangan dan membersihkan vulva dan perineum dengan
kapas DTT.
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik.
baik.
setengah duduk.
13. Memimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istirahat diantara
kontraksi.
Hasil : ibu meneran saat ada his.
14. Mengajurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
15
15. Memasang handuk bersih dan kering di atas perut ibu Hasil
16. Memasang kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dan diletakkan di bawah
bokong ibu.
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
kepala.
22. Melahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal.
23. Melahirkan seluruh badan bayi kemudian sanggah dan susur sampai
tungkai.
15
24. Menilai bayi dengan cepat yaitu tangis, gerak, dan warna kulit
Hasil : pukul 06.00 wita bayi lahir spontan, LBK, langsung menangis, bergerak
aktif
15
Assesment (A)
Planning (P)
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin pada paha kanan Hasil
5. Meletakan tangan kiri diatas perut ibu dan tangan kanan memegang klem
pada tali pusat. Perhatikan tanda pelepasan plasenta yaitu uterus teraba
globuler, tali pusat bertambah panjang, dan semburan darah secara tiba-
tiba.
vagina lahirkan plasenta dengan kedua tangan putar searah jarum jam
16
Hasil : plasenta telah lahir lengkap pukul 06.05 wita
lahir
Hasil : plasenta lahir lengkap, kotiledon utuh dan selaput amnion utuh
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum Data
Objektif (O)
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x / menit
16
S : 36,7° C
P : 22 x / menit
5. Perdarahan ± 100 cc
Assesment (A)
Kala IV (Pengawasan)
Planning (P)
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,70C
d. Pernapasan : 20x/menit
16
Hasil : ibu dan keluarga telah mengerti.
menit
8. Membersihkan ibu dari darah, lendir dan sisa air ketuban Hasil
duk/pembalut.
10. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makan dan minum pada
ibu
12. Mencelup tangan dalam larutan clorin, buka sarung tangan secara
16
13. Mencuci tangan dibawah air mengalir dan keringkan menggunakan handuk
14. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, pengukuran panjang badan bayi
15. Melakukan pemberian salep mata dan suntikan vitamin K pada pada kiri
bayi.
16. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan bayi, 1 jam setelah
16
B. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
A. Data Biologis
pernah keguguran
16
5. Penolong : bidan
14. Terapi yang diberikan : Amoxylin 3x1 dosis 500 mg/tab dan
4. Pola nutrisi
16
5. Pola eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi : 3-4x/hari
b. BAB
1) Frekuensi : 1-2x/hari
2) Konsistensi : lunak
6. Pola istirahat/tidur
Kebiasaan sebelum persalinan
a. Malam: ± 8 jam (pukul : 21.00-05.00 wita)
b. Siang : ± 2 jam (pukul : 13.00-15.00 wita)
pengeluaran ASI
16
b. Ibu mengetahui tanda bahaya masa nifas yaitu demam, pusing,
keluar darah segar yang banyak dan terus menerus dari jalan lahir,
3) Data Sosial
1. Suami memberikan dukungan pada ibu dengan menjaga bayi ketika ibu
istirahat.
2. Keluarga memberikan dukungan pada ibu dengan membantu ibu
menjaga bayi.
3. Tidak ada masalah dalam keluarga.
4) Pemeriksaan
1. Kesadaran composmentis
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50C
P : 20 x/menit
16
Langkah II. Interprestasi Data Dasar
P4A0, post partum 6 jam dengan masalah nyeri perut bagian bawah
1. P4A0
DS :
Data P (para/paritas) didapatkan dari hasil anamnesis jumlah anak yang dilahirkan
Wiknjosastro, 2016)
Dasar
DS :
16
c. kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
a. Dari tanggal 09-05-2022 pada pukul 06.05 wita saat plasenta lahir sampai
terhitung post partum 6 jam. Pada pemeriksaan fisik TFU teraba 2 jari
dibawah pusat karena involusi uteri jaringan ikat dan jaringan otot
b. Lochea rubra adalah sekret luka plasenta yang keluar dari vagina yang
darah segar dari sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa,
17
After pains atau mules-mules sesudah partus akibat kontraksi uterus, kadang-
kadang sangat mengganggu 2-3 hari post partum. Perasaan mules ini lebih
terasa bila ibu sedang menyusui dan timbul bila masih terdapat sisa-sisa
selaput ketuban, plasenta atau gumpalan darah didalam kavum uteri
(Wiknjosastro, 2014).
a. Tujuan
yang baik
nifas
7. Memberi pemahaman kepada ibu tentang ASI dan manfaat ASI serta teknik
menyusui.
17
b. Kriteria Keberhasilan
Suhu : 36,50C-37,70C
3. Ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan teknik yang baik dan benar
4. Pemenuhan kebutuhan dasar ibu nifas dapat dipahami dengan baik oleh
5. Ibu dan suami bersedia jika ibu menggunakan KB minimal pada 40-42 hari
post partum.
c. Rencana tindakan
17
3. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti
menarik napas.
Rasional : teknik relaksasi akan membuat ibu lebih rileks dan sirkulasi O2
menjadi cepat.
4. Anjurkan ibu untuk mengganti pembalut saat terasa penuh atau terasa tidak
nyaman.
Ibu harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari berbagai sumber
vitamin, magnesium. Selain itu ibu nifas juga perlu minum sedikitnya 3
17
c. Eliminasi
d. Personal hygiene
Saat mandi mulut, gigi, rambut dan daerah kewanitaan dapat dibersihkan
f. Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup. Tidur yang dibutuhkan ibu
nifas yaitu 8 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari.
g. Perawatan payudara
kondisi kesehatan selama masa nifas, serta mengetahui apa yang boleh
17
6. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI esklusif pada bayinya
tindakan
Hasil :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50C
P : 20 x/menit
4. Hasil : Kontraksi ibu baik, teraba keras dan bundar serta nampak pengeluaran
lochea rubra
17
5. Melakukan massase fundus uteri
Hasil : Fundus ibu teraba 2 jari di bawah pusat teraba keras dan bundar
7. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri seperti
menarik napas
8. Menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut saat terasa penuhatau terasa tidak
nyaman
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air, menganti
17
pembalut 2 kali sehari atau jika penuh, mencuci tangan dengan sabun dan air
kolostrum atau ASI pada putting susu yang lecet, apabila lecet sangat berat,
ASi dikeluarkan dan tamping dengan menggunakan sendok atau botol susu
melakukannya.
17
4. Telah dilakukan pendokumentasian.
Subyektif (S)
menahun.
4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap obat atau makanan.
5. Ibu mengatakan tidak ada kelainan dalam persalinan, plasenta lahir spontan
dan lengkap.
Puskesmas Konda
Obyektif (O)
x/menit).
17
5. TFU teraba di atas simpisis.
Asesment (A)
Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu ibu dalam kondisi baik
Hasil :
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air, mengganti pembalut 2 kali
sehari atau jika penuh, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
17
3) ASI yang sudah diperah disimpan pada gelas kaca atau botol kaca
penyimpanan
4) Kemudian dapat disimpan pada lemari pendingin atau kulkas dengan suhu
<4ºC dengan lama penyimpanan 2-3 hari, pada freezer kulkas 1 pintu
lama penyimpanan 2-3 minggu, dan pada freezer kulkas 2 pintu lama
1) Perdarahan berlebihan
3) Demam
kabur
18
Hasil :
mempraktekkannya
c. Ibu mengerti tentang cara memerah ASI dan cara menyimpannya agar ASI
d. Ibu dapat menyebutkan satu persatu tanda bahaya dalam masa nifas dan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
memegang bayi
d. Jika kotor/basah, cuci dengan air bersih dan sabun lalu keringkan Hasil :
Hasil :
Post Partum
18
5. Melakukan pendokumentasian
Hasil :
Dasar
A. Identitas Bayi
Umur : 6 jam
Anak ke : 4 (empat)
B. Data Biologis
18
b. Tempat bersalin : Ruang Bersalin Puskesmas Konda
18
c. Penolong persalinan : Bidan
f. LK : 32 cm
g. LD : 31 cm
h. LP : 30 cm
i. LILA : 11cm
Menit Menit
Nilai tanda 0 1 2
1 5
Tubuh lemah Seluruh
Appearance Biru
ekstremitas tubuh 2 2
(warna kulit) Pucat
biru kemerahan
Pulse ( denyut Tidak
100x/menit 100x/menit 2 2
jantung) ada
Grimance
Tidak Sedikit Reaksi
(iritabilitas 1 1
bertoksi gerakan melawan
refleks)
Ekstremitas
Tidak Sedikit
Activity (tonus otot) dlm keadaan 1 2
ada gerakan
fleksi
18
Respiration Tidak Menangis
Lambat 2 2
(usaha bernafas) ada kuat
Jumlah 8 9
C. Data Kebutuhan Dasar Bayi
1. Pola nutrisi
2. Pola eliminasi
a. BAK
b. BAB
3. Pola tidur
Pola tidur bayi belum dapat di tentukan, sebab bayi sering tertidur
sudah dimandikan
C. Pengetahuan Ibu
mengganti popok setiap popok bayi penuh, cara menyusui bayinya secara
18
bayi terutama pada bayi yang tali pusatnya belum terlepas dan
2. Ibu mengetahui cara merawat tali pusat yaitu tidak memberikan apapun
pada tali pusat, merawat tali pusat terbuka atau kering dan jika kotor atau
kekebalan tubuh bayi agar terhidar dari virus dan penyakit yang dapat
mebahayakan si bayi.
D. Data Sosial
2. Keluarga dari ayah maupun ibu sangat senang dengan kelahiran bayi
E. Pemeriksaan Fisik
18
3. Tanda-tanda vital
Nadi : 122x/menit
Suhu : 36,60c
Pernapasan : 40x/menit
1. Kepala
Rambut hitam dan tebal, terdapat sisa ketuban, tidak ada caput
2. Wajah
3. Mata
ikterus.
4. Hidung
Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran sekret.
5. Mulut
6. Telinga
Simetris kiri dan kanan, daun telinga terbentuk sempurna tidak ada
pengeluaran secret.
18
7. Leher
tyroid.
8. Dada
Gerakan dada sesuai dengan gerakan napas, dada simetris kiri dan
kanan.
9. Payudara
10. Abdomen
12. Anus
13. Kulit
Tidak ada tanda lahir, warna kulit merah mudah, tampak bersih dan
14. Ekstremitas
a. Tangan
18
b. Kaki
Simetris kiri dan kanan, jari kaki lengkap, warna kuku merah.
b. Lingkar dada : 31 cm
c. Lingkar perut : 30 cm
d. Lingkar lengan : 11 cm
Bayi baru lahir aterm, sesuai masa kehamilan (SMK), umur 6 jam, dan keadaan
18
DO :
a. BBL : 3000 garm
b. PBL : 50 cm
c. UK : 40 minggu 5 hari
Analisis dan interpretasi
Bayi aterm adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu dengan
berat badan lahir 2500 gram–4000 gram. Dari HPHT 28-07-2021 sampai tanggal
(Wiknjosastro, 2014).
DS :
DO :
c. Bayi lahir spontan letak belakang kepala, bayi langsung menangis kuat.
19
Analisis dan interpretasi
a. Dari tanggal lahir 09-05-2022, pukul 06.00 wita, sampai tanggal pengkajian
b. Bayi lahir normal melalui persentase kepala melalui vagina dan tanpa
melakukan alat, dengan persentase letak belakang kepala, dengan BBL 3000
gram dan PBL 50 cm, serta tidak terjadi komplikasi lain yang menyertai
(Wiknjosastro, 2014).
b. Tanda-tanda vital
1. Nadi : 122x/menit
2. Suhu : 36,60c
3. Pernapasan : 40x/menit
19
Langkah IV: Evaluasi Perlunya Tindakan Segera
a. Tujuan
Nadi : 120-160x/menit
Pernapasan : 30-60x/menit
Suhu : 36,5-37,5ºC
c. Rencana Tindakan
19
Rasional : untuk merangsang produksi ASI dan refleks hisap bayi, ASI juga
Rasional : agar bayi tumbuh sehat dan cerdas serta tidak mudah Sakit
b. Tanda dan gejala infeksi tali pusat
Rasional: agar ibu dapat mengetahui tanda dan gejala infeksi tali pusat
4. Melakukan pendokumentasian.
membutuhkan
19
4. Melakukan pendokumentasian.
Nadi : 122x/menit
Suhu : 36,6oc
Pernapasan : 40x/menit
3. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan
Subjektif (S)
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, bayi dapat menyusui dengan benar, BAB 3
kali/hari (kuning) BAK 7-8 kali/hari (kuning jernih) gerak bayi aktif dan tidak ada
Objektif (O)
19
A. Pemeriksaan Umum
Pernafasan : 40 x/m
Suhu : 36,8 0c
5. PB Saat Lahir : 50 cm
PB Saat Ini : 54 cm
(A)
Planning (P)
: 40 x/m
Suhu : 36,8 0c
19
Hasil : TTV bayi dalam batas normal
Hasil : ibu mengerti dan tidak terdapat salah satu tanda bahaya neonatal.
5. Memberikan health education tentang menjaga tali pusat dalam keadaan bersih
Hasil : Ibu mengerti tentang health education yang diberikan dan bersedia
6. Melakukan pendokumentasian
E. Pembahasan
1. Kehamilan
Usia ini merupakan usia yang baik untuk bereproduksi. Ibu yang melahirkan
pada usia diatas 40 tahun, memiliki penyakit yang beresiko, misalnya kelainan
bawaan dan penyulit pada waktu persalinan yang disebabkan oleh otot rahim
berlangsung pada
19
ibu berumur antara 20 hingga 34 tahun karena jarang terjadi penyulit kehamilan
penting dinyatakan untuk mengetahui lebih pasti usia kehamilan ibu dan
rumus neagle. Pada Ny.Y mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal
sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.Y dapat
Pada teori dinyatakan bahwa pemeriksaan yang lengkap adalah K1, K2,
K3 dan K4. K merupakan singkatan dari kunjungan. Hal ini berarti minimal
dilakukan satu kali kunjungan antenatal pada trimester pertama, satu kali
kunjungan pada trimester kedua dan dua kali kunjungan antenatal pada
yang sangat penting bagi proses dan output persalinan. Berat badan Ny.Y
19
Berdasarkan hasil pengukuran terakhir berat badan Ny. Y adalah 65 kg dan
perhitungan didapatkan bahwa ibu dalam kondisi normal berdasarkan IMT dan
kenaikan berat badan yaitu 5 kg, sesuai dengan rentang total kenaikan yang
dianjurkan yaitu 11,5 – 16 kg untuk kategori IMT normal (IMT 19,8 – 26)
(Wiknjosastro, 2014).
110/70 mmHg, tidak ditemukannya tekanan darah melebihi batas normal pada
Ny. Y Mengukur tekanan darah pada ibu hamil guna mendeteksi adanya faktor
mmHg, bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada
2018). Pada pemeriksaan LILA (lingkar lengan atas) guna penilaian status
gizi didapatkan LILA ibu adalah 28,5 cm. Ambang batas LILA wanita usia
subur dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Bila < 23,5cm
menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan
beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Mufdillah, dkk 2018).
19
keadaan letak janin. TFU Ny. Y pada usia kehamilan 38 minggu adalah 31
dan letak janin dalam keadaan baik, pengukuran tinggi fundus uteri dapat
(LP X TFU). Taksiran berat janin yang didapatkan saat usia kehamilan 40
minggu 5 hari dan sudah masuk pintu atas panggul, dengan tinggi fundus uteri
99 X 32 cm adalah 3168 gram. Keadaan ini masih dalam batas normal sesuai
dengan teori yang menyatakan berat badan bayi lahir normal adalah 2500 gram-
normal. Pada kunjungan pertama didapatkan 146 x/menit, kunjungan kedua 143
x/menit. Hasil pemeriksaan ini masih sesuai dengan teori yang menyatakan
denyut jantung janin normal ialah 120- 160 x/menit (Wiknjosastro, 2014).
batasan anemia pada ibu hamil yaitu memiliki Hb < 11 gr/dl pada trimester ke
19
perubahan fisiologis yaitu nyeri pinggang, sering berkemih, dan Braxton
Hicks, hal ini merupakan hal yang fisiologis pada kehamilan trimester ke
III. Sering berkemih dikeluhan oleh ibu selama kehamilan akibat dari
meningkat. Rasa nyeri pada bagian punggung ibu dialami oleh ibu hamil,
keluhan ini dimulai pada usia 38 minggu sampai menjelang persalinan. Pada
akhir kehamilan, Braxton Hicks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan
menjadi peyebab persalinan palsu. Salah satu dampak klinis yang baru-baru ini
dibuktikan adalah bahwa 75% wanita dengan 12 atau lebih kontraksi per jam
bahaya pada kehamilan seperti perdarahan dari jalan lahir, gerakan janin tidak
bengkak dibagian wajah dan tangan, nyeri ulu hati (Prawiroharjo, 2014).
ibu.
20
keluarga, menggunakan kendaraan mobil untuk menuju BPM.
2. Persalinan
Pada tanggal 09 Mei 2022 pukul 03.00 wita Ny. Y datang ke Puskesmas
Konda ditemani oleh keluarga. Klien mengatakan mules- mules sejak pukul
21.00 wita. Pada pemeriksaan dalam, didapatkan ibu sudah masuk kala I fase
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks
(Jannah, 2017).
sangat kecil
20
kemungkinan gangguan emosional dan fisiknya, komplikasi pada bayi yang
tenaga yang akan digunakan saat ibu memasuki kala II. Serta mempersilahkan
ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB demi lancarnya proses kala 1 fase
aktif. Asuhan kebidanan yang penulis lakukan sesuai dengan asuhan kebidanan
dari ibu merasakan mules pukul 21.00 wita sampai pembukaan lengkap pukul
05.40 wita. Faktor pendukung dalam proses persalinan yaitu dengan adanya
power, pasenger, dan passege ketiga faktor utama ini sangat mendukung
05.40 wita dan bayi lahir spontan pukul 06.00 wita. Menurut teori yang ada,
Kala II berlangsung 1 jam pada primi dan ½ jam pada multi. Dalam hal ini
tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor seperti paritas (multipara), his yang adekuat, faktor janin dan
faktor jalan lahir sehingga terjadi proses pengeluaran janin yang lebih cepat
20
pemotongan tali pusat bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi tengkurap
untuk IMD. Kala III berlangsung selama 5 menit. Menurut teori yang ada,
Kala III berlangsung selama kurang dari 30 menit, dalam hal ini tidak terjadi
3. Nifas
Penulis melakukan kunjungan masa nifas pada 6 jam dan 6 hari. Dengan
tujuan memonitor masa nifas klien, dan mendeteksi apakah adanya gangguan
yang dirasakan oleh klien pada masa nifas serta menginformasikan tentang KB.
Sesuai dengan teori bahwa kunjungan masa nifas diperlukan dengan tujuan,
(Kemenkes, 2015).
Masa nifas Ny.Y berlangsung normal, keadaan umum dan tanda- tanda
vital dalam batas normal. Proses involusi uteri pada Ny.Y berlangsung normal
20
pusat tampak pengeluaran loche rubra, kontraksi uterus baik. Pada hari ke 6
hari post partum TFU teraba di atas simpisis. Hal ini sesuai dengan teori yang
Pada masa nifas ibu memiliki keluhan pada pola eliminasi, BAB yang
tidak teratur dan konsistensi yang sedikit keras yang muncul pada hari ke 1
masa nifas sedikit membuat ibu terganggu. Penulis telah menyarankan untuk
dan tetap memenuhi hidrasi agar tidak terjadi dehidrasi. BAB yang tidak teratur
pada masa nifas nyatanya adalah hal yang wajar dikarenakan terdapat
perubahan pada sistem pencernaan. Hal ini disebabkan karena pada waktu
(dehidrasi), kurang makan, haemoroid, laserasi jalan lahir. Supaya buang air
besar kembali teratur dapat diberikan diet/makanan yang mengandung serat dan
pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau
3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau glyserin spuit atau
Lokhea adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada
20
postpartum, pengeluaran lokhea pada Ny.Y adalah lokhea rubra dengan
warna kemerahan. Pada pemeriksaan nifas kedua yaitu 6 hari post partum,
pengeluaran lokhea pada Ny. Y adalah lokhea alba dengan warna putih berisi
(Prawirohardjo, 2014).
Selama masa nifas, proses laktasi berjalan dengan baik dan tidak terjadi
agar ibu memberikan hanya ASI saja tanpa makanan atau minuman tambahan
apapun. Penulis juga memberikan pujian kepada ibu karena hingga pada
kunjungan nifas ke 6 hari ibu masih tetap memberikan ASI kepada bayinya dan
bertekad akan memberikan ASI Ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan. Penulis
juga memberikan penkes mengenai manfaat dari pemberian ASI, sesuai dengan
teori yang dikemukakan, Air Susu Ibu (ASI) mempunyai sifat melindungi bayi
terhadap infeksi seperti gastro enteritis, radang jalan pernafasan dan paru-paru,
otitis media, karena air susu ibu mengandung lactoferrin, lysozyme dan
20
setelah masa nifasnya usai, Ny.Y memilih suntik 3 bulan karena ibu bertekad
untuk ASI esklusif 6 bulan sampai 2 tahun juga ingin menunda kehamilan.
Dini) bersama ibu dengan meletakkan bayi diatas ibu dengan posisi telungkup
tanpa menggunakan baju agar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi, bayi
diselimuti badan dan ujung kaki bayi sebagai upaya pencegahan kehilangan
panas, selama satu jam pertama dan IMD telah berhasil terbukti dengan bayi
tampak mencari puting susu ibu (Kemenkes 2015). Bayi juga langsung
kesuksesan menyusui selanjutnya, karena ibu yang memberikan ASI dalam satu
jam pertama setelah melahirkan mempunyai peluang 2-8 kali lebih besar untuk
akan terganggu.
20
terhadap bayi baru lahir. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap bayi
Ny.Y didapatkan bahwa berat badan bayi Ny.Y sebesar 3000 gram, hal tersebut
menunjukkan bahwa berat badan bayi Ny. Y termasuk normal. Sesuai dengan
ciri-ciri bayi baru lahir normal menurut Pawirohardjo (2014) bahwa berat
badan bayi baru lahir normal ialah berkisar dari 2500 gram–4000 gram.
Panjang badan bayi Ny.Y ialah 50 cm, sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh (Wiknjosastro, 2014) bahwa panjang badan bayi baru lahir normal ialah 48
lain yang diperiksa adalah lingkar kepala dan lingkar dada, dari pemeriksaan
dihasilkan bayi Ny. Y memiliki lingkar kepala 33 cm dan lingkar dada 32 cm,
dikarenakan menurut teori bahwa lingkar kepala dan lingkar dada bayi baru
fisik pada bayi Ny.Y berdasarkan pemeriksaan didapatkan hasil bahwa bayi
Ny.Y dalam keadaan normal, hal ini sesuai dengan teori bahwa bunyi jantung
lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku telah
20
pada alat genetalia testis sudah turun dan berbagai refleks telah terlihat baik
(Wiknjosastro, 2014).
konjungtiva mata, yang berguna untuk mencegah penularan infeksi dari ibu ke
bayi. Sesuai dengan teori, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata.
vitamin K setelah 1 jam persalinan pada 1/3 paha luar kiri. Menurut teori,
semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K untuk mencegah perdarahan
pada otak akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL
menjaga tali pusat dalam kondisi kering dan bersih, hal ini sesuai dengan
asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi baru lahir (IDAI, 2016).
Pada kunjungan neonatus kedua yaitu pada usia 6 hari (15 Mei 2022).
bahwa tali pusat bayi belum puput. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tali pusat
biasanya lepas dalam satu minggu setelah lahir, beberapa kasus dapat lebih
Bayi Ny.Y juga diberikan imunisasi HB-0 yang pertama kali pada paha
1/3 paha kanan secara I.M dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi HB-0
20
bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B pada bayi, terutama jalur
penularan ibu ke bayi. Dalam buku kesehatan Ibu dan Anak (2016) yang
menyatakan bahwa pemberian imunisasi HB-0 adalah saat bayi berusia 0-7
hari.
bahaya bayi baru lahir seperti, sulit bernapas atau lebih dari 60 kali/menit, suhu
terlalu tinggi (>38oC) atau terlalu dingin (< 36oC), biru, pucat atau memar,
hisapan saat menyusui lemah, rewel, sering muntah, tali pusat memerah,
bengkak, keluar cairan dan berdarah, tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh
meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan dan pernapasan sulit,
tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek/encer,
berwarna hijau tua ada lendir atau darah, menggigil, rewel, lemas, mengantuk,
20
209
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.Y umur 36 tahun hamil normal dan
3. Asuhan Kebidanan masa Nifas pada Ny.Y umur 36 tahun nifas normal, tidak
4. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Ny.Y umur 36 tahun neonatal
normal, tidak ada kelainan atau komplikasi pada bayi Ny.Y dan tidak
kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
Sangat penting bagi ibu hamil memeriksakan dirinya sedini mungkin jika
Peran pendamping saat proses persalinan sangat penting bagi ibu karena pada
Psikologi ibu sangat berpengaruh bagi ibu nifas karena jika ibu nifas
21
DAFTAR PUSTAKA
21
Kesehatan, K., & Indonesia, R. (2021). Laporan Kesehatan Indonesia 2020
(B. Hardhana, F. Sibuea, & W. Widiantini (eds.)).
Kuswanti, I. (2014). Asuhan kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 18–19. Ningsih, D.
A. (2017). Continuity Of Care Kebidanan. Oksitosin: Jurnal Ilmiah
Kebidanan, 4(2), 67–77.
Organization, W. H. (2019). Maternal mortality: evidence brief. World Health
Organization.
Prawirohardjo, S. (2018). Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin: Jakarta.
Salemba Medika. Hlm, 63.
Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2007). Buku ajar asuhan kebidanan.
Jakarta: Egc, 672–788.
Walyani, E. S. (2015). Asuhan kebidanan pada kehamilan.
21
LAMPlRAN