Anda di halaman 1dari 124

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE NY ”H”


DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 21 JULI 2020

EMILIANA SARIINA WOTAN


21761005

PRODI D-III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO MAKASSAR
TAHUN 2020
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE NY ”H”
DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 21 JULI 2020

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Cokroaminoto Mkassar

EMILIANA SARIINA WOTAN


21761005

PRODI D-III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO MAKASSAR
TAHUN 2020

i
ii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D III Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Cokroaminoto Makassar dengan

judul “Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan

Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi

Barat 21 Juli 2020”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal masih

jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mengharapkan

masukan berupa saran dan kritikan yang sifatnya membangun guna

penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis juga mengakui bahwa dengan selesainya tulisan ini

tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak oleh

karena itu dengan rendah hati, penulis menyampaikan terimakasih

kepada yang terhormat Asrida S.ST., M.Keb selaku pembimbing dan

karena ketekunannya, dan perhatiannya sehingga penulis dapat

memperoleh bimbingan sepanjang proses penyusunan Karya Tulis

Ilmiah. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

v
1. Dr.H.Rahmat Hasanuddin,SE.,M.SI, selaku Ketua Yayasan

“SARI” Sulawesi Selatan

2. Prof. Dr. H. Muh. Asdar, SE, M. SI selaku Rektor Universitas

Cokroaminoto Makassar.

3. Samsiana, SKM,. M. Kes. Selaku Dekan program Studi D-III

Fakultas Ilmu Kesehatan Kebidanan Universitas Cokroaminoto

Makassar.

4. Hartati S, ST., M.Keb Selaku Wakil Dekan program Studi D-III

Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Cokroaminoto

Makassar.

5. Dewi Permata Sari, S.ST, M.Keb selaku Ketua Program Studi D-

III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Cokroaminoto

Makassar.

6. Andi Dewi Sartika Azis S.ST., M. Kes selaku Penguji I dan

Patmawati SE., M.Si selaku penguji II yang telah memberikan

saran, masukan, dan arahan sejak usulan proposal penelitian

hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah

7. Bapak dan ibu Dosen dan staf Program Studi D-III Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Cokroaminoto Makassar

yang telah banyak memberikan bantuan, dan pengetahuan serta

keterampilan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti

pendidikan.

vi
8. Terimakasih tak terhingga kepada kedua orang tuaku Ayah

Ambrosius Mangu Wotan dan Ibu Kristina Nina Rebon atas

kehangatan kasih sayang hanyalah selalu serta dalam

memotivasikan selama penulis dalam jenjang perkuliahan di

Universitas Cokroaminoto Makassar, tak lupa untuk adikku yang

tidak sempat disebut namanya satu persatu, yang senantiasa

memberikan motivasi, dan material sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Dan setiap tetes

keringat kedua orang tuaku adalah cambukan bagiku untuk terus

maju.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh kesempurnaan,

karna itu, dengan rendah hati dan tangan terbuka sekirahnya ada

pihak yang ingin menyumbangkan pikirannya demi kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini amin.

Makassar , Agustus 2020

Penyusun

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................... iii

KATA PENGANTAR.............................................................. iv

DAFTAR ISI............................................................................ vii

DAFTAR SINGKATAN.......................................................... x

DAFTAR ISTILAH.................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................... 7

C. Tujuan............................................................................... 7

D. Manfaat............................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Kehamilan..................................................... 11

1. Pengertian............................................................. 11

2. Tanda Gejala Kehamilan....................................... 12

3. Tahap Perkembangan Janin Dan Kebutuhan

Nutrisi..................................................................... 12

B. Tinjauan Tentang Gizi Ibu Hamil................................ 15

1. Pengertian............................................................. 15

2. Manfaat Gizi Dalam Kehamilan ............................ 17

3. Pentingnya Gizi Ibu Hamil..................................... 18

vii
4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil...................................... 19

5. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil.......... 24

6. Prinsip Gizi Ibu Hamil............................................ 26

7. Kek Kehamilan....................................................... 26

C. Tinjuauan Tentang Kekurangan Gizi Ibu Hamil........ 31

1. Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil.......................... 31

2. Dampak Kekurangan Gizi...................................... 32

D. Tinjauan Tentang Menejemen Asuhan Kebidanan... 33

1. Pengertian Menejemen Asuhan Kebidanan.......... 33

2. Tahapan Dalam Menejemen Asuhan Kebidanan. 34

3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)... 38

BAB III. METODOLOGI

A. Studi Kasus................................................................... 41

B. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus.................................. 41

1. Lokasi studi kasus................................................... 41

2. Waktu studi kasus.................................................... 41

C. Subjek Studi Kasus...................................................... 41

D. Instrumen Studi Kasus................................................ 41

E. Teknik Pengumpulan Data.......................................... 42

BAB IV STUDI KASUS

A. Asuhan Kebidanan Dengan 7 Langkah Varney............. 44

B. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Tanggal 21 Juli 2020...................................................... 60

ix
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Tanggal 22 Juli 2020...................................................... 70

D. Pendokumentasian Asuham Kebidanan

Tanggal 23 juli 2020....................................................... 74

BAB V PEMBAHASAN

A. Langkah Identifikasih Data Dasar.................................. 78

B. Langkah II Merumuskan Diagnose/Masalah Aktual...... 83

C. Langkah III Meumuskan Diagnosa/Masalah Potensial . 86

D. Langkah IV Identifikasi Tindakan Segera/Kolaborasi.... 88

E. Langkah V Rencana Tindakan ...................................... 88

F. Langkah VI Implementasi Asuhan Kebidanan............... 89

G. Langkah VII Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan ............ 93

H. Pendokumentasian ....................................................... 93

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 94

B. Saran ............................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

x
DAFTAR SINGKATAN

AKI : Angka Kematian Ibu

AKB : Angka Kematian Bayi

AKG : Angka Kecukupan Gizi

ANC : Antenatal Care

ASI : Air Susu Ibu

BB : Berat Badan

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

IMT : Indeks Massa Tubuh

KEK : Kekurangan Energi Kronis

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KTI : Karya Tulis Ilmiah

LILA : Lingkar Lengan Atas

PSG : Penentuan Status Gizi

TB : Tinggi Badan

WHO : Word Health Organisation

NRC : National Research Coucil

x
DAFTAR ISTILAH

Antenatal Care: Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter

atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental

dan fisik dari ibu hamil.

Angka kecukupan gizi : Suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari

bagi semua orang menurut golongan umur, jenis

kelamin,, ukuran tubuh, aktifitas tubuh, untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal

Angka kecukupan gizi ibu hamil : Kecukupan gizi ibu hamil yang

dianjurkan untuk hidup sehat berdasarkan angka

kecukupan gizi.

Asuhan gizi : Serangkaian kegiatan yang terorganizir/terstruktur

untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan

asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ibu hamil KEK : Ibu hamil kekurangan energy kronik (KEK) yang

diketahui dari hasil pengukuran LILA < 23,5 cm.

Kekurangan Energi Kronik : KEK adalah salah satu keadaan malnutrisi.

Dimana keadaan ibu menderita kekurangan

makanan yang berlangsung menahan (kronik) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada

ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi

IMT :Indeks Massa Tubuh merupakan indikator

antropometri untuk menentukan status gizi

xi
berdasarkan hasil perbandingan antara berat badan

(kg) dengan tinggi badan (meter) 2 dengan satuan

kg/m2

Zat gizi : Zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan

yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, dan air serta turunannya yang bermanfaat

bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Word Health Organisation (WHO), persentasi

tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28 %) dan

infeksi, yang dapat disebabkan kekurangan gizi ibu hamil.

Diberbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai

hampir 60 % Menurut WHO sekitar 40 % kematian ibu di negara

berkembang berkaitan dengan status gizi yang buruk. Ibu yang

hamil dengan satus gizi yang buruk dapat menyebabkan

terjadinya kekurangan gizi ibu hamil. Zat gizi merupakan zat

yang terkandung dalam makanan yang diperlukan tubuh untuk

mempertahankan kehidupan, petumbuhan, dan fungsi normal

bagi organ-organ tubuh. Kehamilan menyebabkan meningkatnya

metabolisme energi dan zat gizi, peningkatan ini diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga

Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan janin. (Susilowati, 2016).

Tercapainya kualitas hidup yang baik bagi keluarga dan

masyarakat sangat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Ibu

hamil adalah salah satu kelompok yang rawan akan masalah

gizi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa

1
2

prevalensi KEK (Kekurangan Energi Kronik ) pada kehamilan

secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada

trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pratama dan

kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40 % kematian ibu di

negara berkembang berkaitan dengan kekurangan energikronis.

Ibu hamil yang menderita gizi kurang seperti kurang energi

kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar oleh karena

itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil

merupakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian

khusus. Kejadian kekurangan energy kronis di negara-negara

berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar,

Nepal, Srilangka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI

<18,5. Adapun negara yang mengalami kejadian KEK pada ibu

hamil tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan

Indonesia merupakan urutan ke empat terbesar setelah India

dengan prevalensi 35,5% dan yang paling rendah adalah

Thailand dengan prevalensi 15 – 25% (WHO, 2015).

Hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan masyarakat

melaporkan bahwa persentase ibu hamil KEK di Indonesia

sebesar 16,2% (Kemenkes, 2017). Hasil pemantaun gizi (PSG)

melaporkan bahwa Provinsi Banten adalah salah satu provinsi

dengan angka resiko ibu hamil KEK (jumlah ibu hamil dengan

lingkar lengan atas <23,5cm) sebesar 18%, angkater sebut


3

diatas rata-rata persentasi nasional yaitu sebesar 16,2%.

Persentasi tertinggi adalah Provinsi Papua sebesar 23,8%

dan terendah Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,6% (Kemenkes,

2017). Berdasarkan data jumlah ibu hamil yang mendapatkan

PMT tahun 2018 yaitu 25,2% dari jumlah ibu hamil dan bias

disimpulakan terdapat 25,2% ibu hamil memiliki LILA kurang dari

23,5cm atau di sebut dengan ibu hamil KEK, dan dari 25,2% ibu

hamil yang KEK dan harus mendapatkan PMT ( Pemberian

Makanan Tambahan ) baru 89,7% yang mendapat program PMT

dari 25,2% jumlah ibu hamil KEK dan 10,3% ibu hamil KEK yang

belum mendapatkan PMT ( Profil Kesehatan Kementrian Republik

Indonesia 2018).

Penentuan status gizi wanita hamil dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu dengan menghitung IMT atau mengukur LILA

(Lingkar Lengan Atas). Seorang ibu hamil dikatakan status gizinya

normal apabila mempunyai IMT 18,5 s/d 24,9 kg/m 2 selama

kehamilan atau ditandai dengan hasil pengukuran LILA lebih dari

atau sama dengan 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu

tidak mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Status gizi ibu

hamil yang normal diharapkan akan melahirkan bayi yang sehat

dan ibu bisa menjalani kehamilan dan persalinan yang aman

Status gizi bu hamil akan berpengaruh terhadap ibu maupun

janin. LILA menunjukkan status nutrisi ibu hamil. LILA < 23,5 cm
4

menunjukkan status nutrisi ibu hamil kurang dan harus

mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi pada janin.

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi pada ibu, seperti anemia, perdarahan dan berat badan

ibu tidak bertambah secara normal serta terkena penyakit infeksi.

Ibu yang sejak awal mengalami KEK (kurang Energi kronik) akan

lebih beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR) yaitu berat badan bayi <2500 gr. Kekurangan gizi pada ibu

hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat

menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum

(mati dalam kandungan) dan lahir dengan Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR) (Pangemanan, 2016).

Kurangnya gizi pada ibu hamil mempunyai efek negatif

terhadap berat lahir. Ibu yang kurus meningkatkan insiden

terjadinya mortalitas perinatal.Ibu yang underweight lebih sering

melahirkan bayi yang kecil masa kandungan dibandingkan

dengan ibu yang memiliki status gizi yang normal.

Kekurangan gizi pada ibu hamil meningkatkan insidensi

kelahiran premature dan pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan

oleh Koniyo dkk menemukan bahwa ibu dengan status gizi

kurang member risiko 4,4 kali secara signifikan

terhadapkelahiran premature dibandingkan dengan status gizi


5

baik. (Koniyo, 2016).

Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi yang baik untuk

tumbuh kembang janinya, untuk itu dibutuhkan asupan gizi yang

beragam untuk mencukupi zat gizi yang terkandung dalam

makanan tersebut . Penentuan status gizi (PSG) sangat penting

pada tumbuh kemang bayi balita, tujuan dari penentuan status

gizi itu sebagai awal perbaikan gizi di suatu masyarakat

kususnya ibu hamil agar kebutuhan gizi bayi balita terpenuhi

(Kemenkes RI, 2017). Adapun penyebab kekurangan enrgi

kronis yang paling sering didapatkan pada ibu hamil iyalah

kebiasaan makan ataupun memilih milih makanan (Hendarto and

Pringgadini, 2017).

Masalah terbesar diindonesia saat ini iyalah BBLR pada

bayi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan

rendahnya pendidikan ibu tentang asupan gizi yang baik pada

saat kehamilan (Yulianti and Hargiono, 2016).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila

status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil

kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup

bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang

dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan

selama hamil. Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi


6

meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

tumbuh-kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan

persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan

nutrisi dapat mengakibatkan anemia, abortus, partus prematurus,

inersia uteri, pendarahan pascapersalinan, sepsis puerperalis,

dan lain-lain. Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk

dua orang dapat berakibat kegemukan, preeklamsia, janin besar,

dan lain-lain (Yulaikhah, 2016).

Berdasarkan data jumlah kunjungan ibu hamil di wilayah

kerja Puskesmas Tikke Kabupaten Mamuju Utara yang terdiri

dari 6 Desa antara lain Desa Jengeng Raya, Desa Pajalele,

Desa makmur Jaya, Desa Lariang, Desa martasari, dan Desa

Lelejae. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan sebanyak 120

orang, dan jumlah ibu yang mengalami kekurangan gizi

sebanyak 16 orang, tahun 2016 jumlah kunjungan sebanyak 127

orang dan jumlah ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi

sebanyak 17 orang, pada tahun 2017 jumlah kunjungan ibu

hamil meningkat sebanyak 223 orang dan jumlah ibu yang

mengalami kekurangan gizi berjumlah 14 orang, pada tahun

2018 jumlah kunjungan ibu hamil meningkat berjumlah 227

orang dan jumlah ibu yang mengalami kekurangan gizi berjumlah

10 orang dan pada tahun 2019 jumlah kunjungan ibu hamil

menurun berjumlah 117 orang dan jumlah ibu yang mengalami


7

kekurangan gizi berjumlah 8 orang terjadi ibu hamil tiap tahunnya

dan menurun di tahun 2019 dan kejadian kekurangan gizi pada

ibu hamil menurun tiap tahunnya tapi perlu ada penangganan

lebih agar tidak terjadinya kekurangan gizi pada tahun berikutnya

untuk ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas Tikke

Kabupaten Mamuju Utara(Rosmala, 2020).

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis memandang

perlu untuk melakukan asuhan terkait pengaruh status gizi ibu

hamiL. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi-

komplikasi yang dapat terjadi pada kesehatan ibu hamil dan bayi

yang dikandungnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

membahas secara spesifik “Asuhan Kebidanan Antenatal Care

Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan

Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latarbelakang diatas,rumusan masalah

yang akan diangkat yaitu “Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny

”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat melaksanakan “Asuhan Kebidanan Antenatal

Care Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele


8

Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli

2020” sesuai dengan wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan identifikasi data dasar “Asuhan

Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan

Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju

Sulawesi Barat 21 Juli 2020”.

b. Dapat mengidentifikasi diagnosa atau masalah aktual

“Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”

c. Melakukan antisipasi diagnosa atau masalah potensial

“Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”.

d. Melakukan tindakan segera dan kolaborasi “Asuhan

Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan

Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju

Sulawesi Barat 21 Juli 2020”.

e. Dapat merencanakan tindakan “Asuhan Kebidanan

Antenatal Care Ny ”H” Gestasi 27 Minggu 3 Hari Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat 21 Juli 2020”.


9

f. Dapat mengimplementasikan tindakan asuhan kebidanan

yang telah di rencanakan “Asuhan Kebidanan Antenatal

Care Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele

Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21

Juli 2020”.

g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan

“Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”.

h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan

dalam “Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020”

D. Manfaat

1. Manfaat ilmiah

Diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan dapat

memperkaya khasana ilmu pengetahuan serta dapat

dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjut

yang sejenis.

2. Bagi institusi

Dapat menjadi sumber referensi bagi dosen dan mahasiswa

dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran, serta

menambah khasanah perpustakaan di Fakultas Ilmu


10

Kesehatan ProdiD-III Kebidanan Universitas Cokroaminoto

Makassar.

3. Manfaat praktis

Dapat menambah ilmu pengetahuan masyarakat tentang

pandangan, perilaku dan adat istiadat dalam menjalani

kehidupannya, khususnya tentang kekurangan gizi pada ibu

hamil.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan Kehamilan

1. Pengertian

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internnasional,

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi

atau implantasi. Kehamilan normal bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester

kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester

ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)(Sarwono,

2015).

Wanita yang sedang hamil penting untuk dipantau

peningkatan berat badan dan nutrisinya selama kehamilan,

karna itu merupakan indikator pertumbuhan dan

perkembangan janin. Wanita dengan berat badan berlebihan

sebelum kehamilan, peningkatan berat badannya dianjurkan

lebih kecil dibanding wanita yang berat badannya ideal, yaitu

antara 12,5-17,5 kilogram, karena akan mempunyai resiko

menjadi diabetes gestational atau terjadinya preeclampsia.

11
12

Kalau asupan gizinya kurang, akan berdampak pada

gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan seperti

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan terjadi gangguan

kehamilan. Jika sebelum kehamilan memiliki berat badan

yang kurang, dianjurkan kenaikan berat badannya mencapai

14-20 kg jika berat badan sebelumnya normal maka

dianjurkan kenaikan berat badannya 12,5-17,5 kg. Apabila

berat badan sudah berlebih sebelum kehamilan, maka

dianjurkan kenaikan berat badan 7,5-12,5 kg.

(Susilowati,2016)

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda kehamilan yang dirasakan oleh seorang wanita

terdiri dari tiga tanda, tanda yang pertama yaitu tanda tidak

pasti berupa perubahan fisiologis yang dilihat dari keluhan

atau apa yang dirasakan oleh ibu hamil. Tanda yang kedua

adalah tanda kemungkinan berupa perubahan fisiologis yang

dapat diketahui dari hasil pemeriksaan fisik pada ibu hamil.

Tanda yang ketiga adalah tanda pasti hamil berupa tanda

yang menunjukkan adanya janin, yang dapat dilihat langsung

oleh tenaga medis maupun alat media (Hanni & Ummi,2015).

3. Tahap Perkembangan Janin dan Kebutuhan Nutrisi

(Almatsier Sunita, dkk, 2016) Tujuh bulan berikutnya

merupakan tahap yang disebut tahap janin. Tiap organ tubuh


13

janin tumbuh menjadi sempurna. Pertumbuhan terjadi

dengan pesat dari kurang lebih enam gram pada bulan

ketiga menjadi 3,0-3,5 kg pada waktu lahir. Pertumbuhan

masing- masing organ terjadi dengan kecepatanan berbeda.

Contohnya, jantung mencapai bentuk sempurna sesudah

kurang lebih 16 minggu, sedangkan paru- paru dalam waktu

kurang lebih 26 minggu. Setiap organ dan jaringan sangat

peka terhadap kekurangan gizi dan racun pada periode yang

masing-masing berbeda. Bila pembelahan dan jumlah sel

suatu organ tidak terpenuhi dalam periode kritis tersebut,

perbaikan tidak dapat dilakukan di kemudian hari. Oleh

sebab itu selama kehamilan, seorang ibu harus senantiasa

menjaga keadaan gizi dan kesehatannya.

a. Trimester I

Pembentukan manusia dimulai pada saat sel telur

(ovum) dan sperma bersatu (fertilisasi) untuk membentuk

zigot. Setelah 30 jam sel telur mengalami fertilisasi, zigot

membelah diri menjadi dua. Pembelahan sel ini terjadi

berulang kali, sel ini bergerak melalui pipa fallopi ke

uterus. Disamping membelah diri, yang dinamakan

hyperplasia, sel pun membesar (hipertrifi). Pada akhir

trimester I, sebagian besar organ telah terbentuk dan janin

sudah terasabergerak.
14

Kekurangan gizi pada masa ini atau tekanan-

tekanan lain yang diperoleh janin melalui ibu, misalnya

pengunaan obat-obatan dan alkohol, radiasi, atau trauma,

dapat berpengaruh negative terhadap janin untuk

selamanya. Pengaruh paling berat adalah keguguran

(abortus).

Ibu harus menghindari pengunaan bahan-bahan

berbahaya pada tahap tumbuh kembang janin dimasa

ini,selain tentunya memperhatikan mutu gizi makanan.

Walaupun dimasa ini ibu mungkin kurang mempunyai

nafsu makan atau merasa mual dan ingin muntah,

kecukupan gizi hendaknyaterus diupayakan. Disaat ini

mutu gizi makanan lebih penting dari jumlah makanan.

Oleh sebab itu ibu hendaknya mengkonsumsi yang padat

gizi.

b. Trimester II

Pada awal trimester II berat janin kurang lebih

mencapai 30 gram. Pada saat ini lengan, tangan, kaki, jari

dan telinga telah terbentuk; janin mulai membentuk lekuk-

lekuk pada rahang untuk mempersiapakan penepatan

gigi. Organ tubuh jain termasuk tulang sudah terbentuk,

dan denyut jantungnya sudah mulai terdengar. Janin

sudah mulai kelihatan seperti bayi dan telah mulai


15

bergerak yang dapat di rasakan oleh ibu. Pada masa ini

janin masih mungkin dipengaruhi oleh toksin melalui ibu,

tetapi tidak seberat pada trimester I.

Pada trimester II berat payudara ibu bertambah

sebanyak kurang lebih 30%. Penambahan tersebut terjadi

karena penumpukan lemak sebanyak 1-2 kg sebagai

simpanan energi untuk pembentukan air susu ibu (ASI).

c. Trimester III

Pada awal trimester III berat janin kurang lebih

mencapai 1 kg. trimester III ini merupakan masa kritis

untuk pertumbuhan janin. Panjang janin menjadi dua kali

panjang semula, sedangkan beratnya bertambah

sebanyak kurang lebih 5 kali. Pada masa kehamilan 9-10

bulan, berat bayi biasanya mencapai 2500 gram - 3500

gram dengan panjang 45-50 cm. Bagian lunak pada ubun-

ubun menunjukkan tempat tulang tengkorak menutup

(fontanel). Tulang ini akan sepenuhnya menutup pada

usia bayi antara 16-18 bulan.

B. Tinjauan Tentang Gizi IbuHamil

1. Pengertian

Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran


16

zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan

kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ –

organ serta menghasilkan energi. Status gizi adalah keadaan

akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan

gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau bentuk dan

nutriture variable tertentu (supariasa, 2016)

Status gizi adalah keadaan dimana ekspresi dan

keadaan tersebut menimbulkan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu tertentu atau dapat dikatakan bahwa status

gizi merupakan factor indicator baik-buruknya asupan

makanan sehari-hari (Rismayanthi, 2015:31). Status gizi

adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat-zat gizi. (Susilowati, 2016).

Status gizi ibu hamil sebelum dan

selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang

sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa

sebelum dan selama hamil, kemungkinan besarakan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat

badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang

dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum

dan selama hamil (Adriani danBambang,2016).

Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah

dengan mengukur berat badan bayi pada saat lahir. Seorang


17

ibu hamil yang memiliki tingkat kesehatan dan gizi yang baik

akan melahirkan bayi yang sehat. Namun sampai saat ini

masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi

khususnya gizi kurang,seperti KEK (Adriani dan Bambang,

2016).

2. Manfaat Gizi dalam Masa Kehamilan

Kecukupan gizi ibu saat hamil erat kaitannya dengan

keadaan bayi yang dilahirkan. Masa kehamilan yang paling

kritis adalah trimester ketiga, yakni saat umur janin sudah

mencapai enam bulan, janin akan tumbuh cepat sekali.

Pertumbuhan sel otak dimulai sejak berusia dua puluh

minggu atau lima bulan, jika terjadi kekurangan gizi pada ibu,

maka jumlah sel otak yang terbentuk juga tidak dapat

mencapai jumlah yang seharusnya. Gangguan pertumbuhan

sel otak akibat kurang gizi akan menyebabkan terganggunya

pertumbuhan mental pada masakanak-kanak seperti,

kemampuan sosial anak berkurang, kemampuan verbal anak

tidak begitu baik, anak juga kurang mampu menyesuaikan

diri dengan lingkungan. Hal tersebut dapat mempengaruhi

Intelegensi Quotient I.Q anak. Sehingga dapat menyebabkan

terjadinya kesukaran pada anak untuk mengikuti pelajaran

yang diberikan di sekolah akibat rendahnya daya

konsenterasi atau pemusatan pikiran (Moehji, 2015).


18

3. Pentingnya Gizi Bagi IbuHamil.

Kehamilan merupakan proses pemeliharaan janin

dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur

oleh sperma. Pada saat hamil, ibu akan mengalami

perubahan fisik dan hormon. Proses kehamilan adalah mata

rantai yang berkesinambungan dan terdiri atas ovulasi

pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum,

terjadi pertumbuhan zigot, terjadi pelekatan embrio pada

dinding rahim (nidasi), pembentukan plasenta, tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai kehamilan usia tua

(trimester III) (Susilowati,2016).

Kesehatan ibu hamil dan janin ditentukan oleh asupan

gizi ibu hamil. Pada masa kehamilan, kebutuhan gizi

meningkat sebesar 15% dibandingan dengan kebutuhan

wanita normal. Peningkatan kebutuhan dibutuhkan dalam

pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mamae), volume

darah, plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin.

Sebesar 40% dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil

digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60%)

digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Huliana, 2015).

Kenaikan berat badan pada masa kehamilan adalah

tanda kehamilan yang sehat. Kenaikan berat badan akan

membantu untuk mencegah risiko pada bayi dengan Berat


19

Badan Lahir Rendah (BBLR) dan mengurangi risiko penyakit

yang dapat terjadi di masa dewasa, seperti : jantung,

hipertensi, dan diabetes mellitus (Susilowati,2016).

4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama

kehamilan, yaitu diantaranya kebutuhan nutrisi selama hamil

yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga

dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi

sebelumnya, kekurangan asupan pada salah satu zat akan

mengakibatkan kebutuhan terhadap sesuatu nutrien

terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak konsisten

selama kehamilan. Kebutuhan gizi ibu hamil seperti

kebutuhanenergi, protein dan asam amino, karbohidrat,

lemak, vitamin, mineral (Proverawati,2017).

a. Energi

Kebutuhan energi selama proses kehamilan terjadi

peningkatan kebutuhan kalori sejalan dengan adanya

peningkatan laju metabolik basal dan penambahan berat

badan yang akan meningkatkan penggunaan kalori

selama beraktivitas. Selain itu juga selama hamil, ibu

membutuhkan tambahan energi/kalori untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta,

jaringan payudara, dan cadangan lemak. Kebutuhan


20

kalori kira-kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan

energi yang diperlukan selama hamil yaitu 27.000 -

80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari. Sedangkan energi yang

dibutuhkan oleh janin sendiri untuk tumbuh dan

berkembang adalah 50-95 Kkal/kg/hari atau sekitar 135-

350 Kkal/hari pada janin dengan berat badan 3,5 kg.

Pada awal kehamilan trimester pertama kebutuhan

energi masih sedikit dan terjadi sedikit peningkatan pada

trimester kedua. Pada trimester kedua, energi digunakan

untuk penambahan darah, perkembangan uterus,

pertumbuhan jaringan mmamae, dan penimbunan

lemak. Pada trimester ketiga energi digunakan untuk

pertumbuhan janin dan plasenta. Berdasarkan

rekomendasi yang dilakukan oleh NRC (National

Research Coucil) pemberian tambahan energi untuk

2000 Kkal/hari bagi wanita berumur 25-35 tahun dengan

tambahan 300 Kkal bagi ibu yang sedang hamil.

b. Protein dan asam amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan

perkembangan janin, protein memiliki peranan yang

penting. Selama kehamilan terjadi peningkatan protein

yang signifikan yaitu 68%.

Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani


21

dan nabati. Protein hewani seperti daging, ikan, unggas,

telur, kerang. Sedangkan protein nabati seperti tahu,

tempe, selai kacang, oncom.

c. Karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi.

Menurut Glade B curtis yang dikutip oleh Proverawati

(2016) mengatakan bahwa tidak ada satu rekomendasi

yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal

karbohidrat bagi ibu hamil.

Namun, beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari

seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat.

Ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori.

Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat

adalah serelia (padi-padian) dan produk olahan lainnya,

kentang, umbi-umbian, dan jagung.

d. Lemak

Lemak tubuh dibutuhkan ibu hamil terutama untuk

membentuk energi dan perkembangan sistem syaraf

janin. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh sampai

kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Sebaliknya bila

asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil

akan meningkat tajam. Oleh karena itu ibu hamil

dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak


22

tidakboleh lebih dari 25% dari seluruh kalori yang

dikonsumsi sehari. bahan makanan yang mengandung

lemak yang baik untuk tubuh yaitu yang mengandung

omega 3 dan omega 6 seperti kacang- kacangan dan

hasil olahannya, ikan laut, dan biji-biji.

e. Vitamin

Vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil yaitu vitamin

A, D, E, K, C dan vitamin B6. Ibu hamil membutuhkan

vitamin C sebanyak 70 mg/hari. Asupan vitamin C dapat

mencegah anemia dan berperan dalam pembentukan

kolagen intraseluler serta proses penyembuhan luka.

Sumber vitamin C adalah buah, bayam, kol, brokoli, dan

tomat.

f. Mineral

Mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil yaitu

kalsium, magnesium, phospor, seng, dan sodium.

Kebutuhan Kalsium selama hamil meningkat dari 800 mg-

1200 mg. Kalsium mengandung mineral yang sangat

penting bagi janin. Sumber kalsium adalah susu, keju,

yohgurt, teri, udang, dan kacang-kacangan. Kebutuhan

zat besi ibu hamil yaitu sekitar 45-50% perhari.

Kekurangan zat besi selama hamil maka akan

mengakibatkan anemia. Kebutuhan zat besi dapat


23

dipenuhi dengan banyak mengkonsumsi makanan seperti

daging yang berwarna merah, hati, ikan, kuning telur,

sayur-sayuran, kacang- kacangan, tempe, roti dan sereal.

Menurut Marmi (2015) dalam mengatur menu

makanan ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng,

makanan manis yang berlebihan, serta makanan yang

sudah tidak segar.

b. Menggunakan aneka ragam makanan yang

mengandung banyak nutrisi dengan membeli dan

memilih makanan yang segar dan bergizi.

c. Mengurangi makanan yang banyak mengandung gas

seperti sawi, kol, kubis.

d. Menghindari makanan yang mengandung bahan

pengawet dan mengurangi bumbu yang merangsang

seperti pedas dan santan kental.

e. Menghindari merokok dan minum-minuman keras

seperti alkohol dan lain-lain.

Makanan selama kehamilan sangat mempengaruhi

kondisi mual muntah ibu. Makanan-makanan yang

dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil seperti:

makanan yang tinggi protein (seperti: tahu, tempe dan

telur) dan tinggi karbohidrat (seperti: nasi, roti tawar dan


24

kentang) serta beberapa makanan kecil yang dapat

disiapkan di rumah atau di tempat kerja untuk mengurangi

rasa mual, seperti: roti yang seluruhnya terbuat dari

tepung, buah- buahan segar seperti apel hijau segar, jeruk

manis dan semangka, sayur-sayuran mentah seperti

wortel, seledri, jahe, buncis hijau muda lembut dan

kacang polong. Perbanyak makanan yang mengandung

vitamin B6 seperti pisang, avokad, beras atau sereal dan

kentang.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil

a.) Umur

Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang

dibutuhkan lebih banyak.

b.) Berat badan

Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata

untuk umur tertentu, merupakan faktor yang dapat

menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan

agar kehamilannya berjalan lancar. Di negara maju,

pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.

Jika ibu kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg

dengan akibat akan melahirkan bayi dengan BBLR.

c.) Suhu lingkungan

Suhu tubuh pada 36,5-37,5 0C yang digunakan untuk


25

metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu

tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan

energi yang diperlukan.

d.) Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi

dalam makanan

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau

wanita dewasa mempunyai peranan yang penting.

Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan

penyusunan makanan sehat dan seimbang bagi ibu

hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli

makanan serta pengetahuan tentang gizi.

e.) Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memberikan

perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-

anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling

sedikit 3000 Kkal setiap hari. Ibu hamil harus

memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan

paling sedikit empat kali selama masa kehamilan.

f.) Aktivitas

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin

banyak energi yang dibutuhkan oleh tubuh.

g.) Status kesehatan

Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap


26

harus diperhatikan.

h.) Status Ekonomi

Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap

permilihan makanan

6. Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil.

Makanan ibu hamil harus disesuaikan dengan

kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan

perkembangan masa kehamilan. Pertumbuhan janin pada

trimester I masih lambat sehingga kebutuhan energi untuk

pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu mengalami

ketidaknyamanan, seperti mual, muntah, dan ngidam.

Pertumbuhan janin pada trimester II dan III berlangsung

dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan

gizinya.

7. KEK kehamian

1. Pengertian

Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan

dimana ibu menderita kekurangan makanan yang

berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan pada ibu sehingga

kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin

meningkat tidak terpenuhi (Depkes RI, 2017).

2. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan KEK


27

Faktor-faktor yang menyebabkan KEK pada ibu

hamil dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak

langsung. Faktor langsung yang meliputi penyakit infeksi

dan asupan makanan, sedangkan faktor tidak langsung

meliputi persediaan pangan keluarga, pendidikan,

pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, dan pelayanan

kesehatan.

a. Faktor langsung

a) Penyakit infeksi

Kekurangan gizi merupakan akibat interaksi

antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama

adalah akibat konsumsi makanan yang kurang

memadai, baik kualitas maupun kuantitas dan

adanya penyakit yang sering diderita. Antara status

gizi dan infeksi terdapat interaksi yang bolak balik.

Infeksi dapat mengakibatkan gizi kurang melalui

berbagai mekanisme. Infeksi yang akut

mengakibatkan kurangnya nafsu makan dan

toleransi terhadap makanan. Orang yang mengalami

gizi kurang mudah terserang penyakit infeksi

(Suhardjo, 2015).

Menurut Djamilah (2015) malnutrisi dapat

mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi seperti


28

diare, tuberculosis, campak dan batuk rejan. Infeksi

juga akan mempengaruhi status gizi dan

mempercepat malnutrisi, mekanismenya yaitu:

1. Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu

makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan

mengurangi makanan pada waktusakit.

2. Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat

diare, mual, muntah dan perdarahan yang terus

menerus.

3. Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan

kebutuhan akibat sakit atau parasit yang terdapat

pada tubuh.

b) Asupan Makanan

Asupan makanan adalah jenis dan banyaknya

makanan yang dimakan seseorang yang dapat

diukur dengan jumlah bahan makanan atau energi

atau zat gizi. Asupan makan seseorang dipengaruhi

oleh kebiasaan dan ketersediaan pangan dalam

keluarga. Kebiasaan makan adalah kegiatan yang

berkaitan dengan makanan menurut tradisi

setempat. Kegiatan itu meliputi hal-hal seperti:

bagaimana pangan dipengaruhi, apa yang dipilih,

bagaimana menyiapkan dan berapa banyak yang


29

dimakan (Suhardjo, 2015).

b. Faktor tidak langsung

a) Ketersediaan pangan

Ketersediaan pangan keluarga adalah

kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah

yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya

b) Pendidikan

Pendidikan ibu hamil memberi pengaruh

terhadap perilaku kepercayaan diri dan tanggung

jawab dalam memilih makanan. Seseorang yang

berpendidikan tinggi tidak akan memperhatikan

tentang pantangan atau makanan tabu terhadap

konsumsi makanan yang ada.

c) Pengetahuan Ibu tentang Gizi

Pemilihan makanan dan kebiasaan diet

dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap terhadap

makanan dan praktek/perilaku pengetahuan tentang

nutrisi melandasi pemilihan makanan.

Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat

pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan

nutrisi dan praktik nutrisi bartambah baik. Usaha-

usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi


30

semakin meningkat, ibu-ibu rumah tangga yang

mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih

makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang

bergizi.

d) Pendapatan keluarga

Tingkat pendapatan keluarga menentukan

bahan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga

tersebut. pola pembelanjaan makanan antara

kelompok miskin dan kaya tercermin dalam

kebiasaan pengeluaran. Pendapatan merupakan

faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas

makanan.

e) Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah akses atau

jangkauan anak dan keluarga terhadap upaya

pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.

Ketidakterjangkauan pelayanan kesehatan (karena

jauh atau tidak mampu membayar). kurangnya

pendidikan dan pengetahuan merupakan kendala

masyarakat dan keluarga memanfaatkan secara baik

pelayanan kesehatan yang tersedia. Hal ini dapat

berdampak juga pada status gizi kesehatan ibu dan

anak.
31

C. Tinjauan Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil

1. kekurangan gizi pada ibu hamil

Kekurangan gizi pada ibu hamil diakibatkan oleh

beberapa penyebab, yang pertama adalah ketidaktahuan ibu

atau bahkan pasangan. Ibu tidak mengetahui tentang

pentingnya nutrisi sehingga tak menjalankan pola makan yang

sehat dan seimbang.

Penyebab lainnya adalah penyakit dan infeksi, diare

berulang bisa menyebabkan kekurangan gizi. Selanjutnya,

kondisi sosial-ekonomi, masalah gigi, obat-obatan, bahkan

morning sickness.

Selama kehamilan, seorang wanita membutuhkan sekitar

300 kalori ekstra sehari.

ciri-ciri ibu hamil kurang gizi yang perlu diwaspadai.

a. Kurang nafsu makan atau kurang tertarik pada makanan

atau minuman

b. Kelelahan dan mudah tersinggung

c. Ketidakmampuan berkonsentrasi

d. Selalu merasa kedinginan

e. Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh

f. Risiko lebih tinggi sakit dan membutuhkan waktu lebih lama

untuk sembuh
32

g. Waktu penyembuhan lebih lama untuk luka

h. Risiko komplikasi yang lebih tinggi setelah operasi

i. Depresi

j. Berkurangnya gairah seks dan masalah kesuburan

Dalam kasus yang lebih parah, ibu hamil akan mengalami:

a. Sulit bernapas

b. Kulit bisa menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat, dan

dingin

c. Pipinya tampak cekung dan matanya cekung, karena

lemak menghilang dari wajahnya

d. Rambut menjadi kering dan jarang, mudah rontok

2. Dampak Kekurangan Gizi

Berikut ini adalah beragam dampak dari kekurangan gizi saat

hamil

1. Menderita anemia

Kurang gizi saat hamil bisa menyebabkan ibu hamil

menderita anemia, terutama jika ibu hamil kurang

mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

2. Melahirkan bayi dengan berat rendah

Kurang gizi saat hamil juga bisa menyebabkan ibu

hamil melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.

Bahkan, risiko untuk melahirkan bayi secara prematur juga


33

akan meningkat jika ibu hamil menderita kekurangan gizi

selama kehamilan.

3. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir

Tak hanya berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat

badan rendah, kurang gizi saat hamil juga bisa

menyebabkan cacat lahir pada bayi.Hal ini dikaitkan dengan

kurangnya asupan asam folat selama kehamilan yang

menyebabkan perkembangan janin dalam kandungan

terganggu, sehingga janin mengalami kecacatan.

4. Mengalami keguguran

Keguguran juga rentan untuk dialami oleh ibu hamil

yang kekurangan gizi. Hal ini dikaitkan dengan kurangnya

asupan asam folat, vitamin, dan mineral lainnya selama

kehamilan yang menyebabkan pertumbuhan janin terhambat

dan akhirnya mengakibatkan keguguran.

5. Memiliki anak dengan daya ingat rendah

Sebuah penelitian menemukan bahwa ibu hamil lebih

berisiko untuk memiliki anak dengan kemampuan mengingat

yang rendah. Hal ini diduga terjadi karena gangguan pada

perkembangan otak janin saat dalam kandungan akibat

kurangnya zat-zat gizi tertentu.

D. Tinjauan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian manajemen asuhan kebidanan


34

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang

digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan

masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data,

diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Proses manajemen ini terdiri dari 7 langkah berurutan dimana

disetiap langkah disempurnakan secara periodik, proses ini

dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan

evaluasi.

2. Tahapan Dalam manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang

berurutan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan

berakhir dengan evaluasi. Langkah- langkah tersebut

membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan

dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa

dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya

bervariasi sesuai dengan kondisiklien. Berikut langkah-langkah

dalam proses penatalaksanaan menurut Varnay.

a. Langkah I (Identifikasi datadasar)

Adapun pengumpulan data dasar yang lengkap untuk

menilai yang menyangkut keadaan klien, data ini termasuk

riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium serta laporan keterangan tambahan lain

hubungan dengan kondisi klien yang didapat melalui


35

wawancara pada klien ataupun keluarga.

Dari anamnesa didapatkan klien bahwa klien

mengeluh mengalami mual, nafsu makan berkurang dan

ibu juga merasa cepat lelah dan kadang-kadang ibu juga

mengalami pusing.

Pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Bidan adalah

dari hasil pengukuran LILA <23,5 cm dan pada

pemeriksaan tes darah laboratorium di temukan hasil HB

kurang dari normal (<11 gr%) dan tekanan darah yang

rendah dibawah 100 mmHg dan pada pemeriksaan fisik

wajah dan conjungtiva pucat timbul salah satu atau lebih

tanda dan gejala Kekurangan Gizi.

b. Langkah II ( Merumuskan diagnosa/masalah aktual)

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap

diagnosis atau masalah berdasarkan intervensi yang benar

atas data yang dikumpulkan. Diagnosa adalah hasil analisa

dan perumusan masalah yang diputuskan dalam

menegakkan diagnosa bidan dengan menggunakan

pengetahuan sebagai dasar atau arahan untuk mengambil

tindakan.

Setelah melakukan pemeriksaan maka akan

didapatkan kesimpulan bahwa masalah Kekurangan Gizi

ditetapkan berdasarkan interpretasi data yang dikumpulkan


36

saat melakukan pemeriksaan bahwa hasil pengukuran LILA

kurang dari 23,5 cm dan ditemukan wajah dan konjungtiva

pucat saat dilakukan pemeriksaan fiisk.

c. Langkah III (Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial)

Mengidentifikasi adanya diagnosis atau masalah

potensial yang mungkin terjadi berdasarkan diagnosis atau

masalah yang sudah diidentifikasi. Masalah yang bisa

timbul dari Kekurangan Gizi dapat menimbulkan terjadinya

keguguran (abortus), dan akan melahirkan berat bayi lahir

rendah (BBLR). Berat bayi lahir rendah mempunyai resiko

kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan

gangguan perkembangan anak serta dapat mengalami

komplikasi lain. Sedangkan pada ibu sendiri seperti

anemia, berat badan tidak bertambah secara normal, dan

sering mengalami pusing. Pada saat persalinan gizi kurang

dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan

sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah

persalinan, serta operasi persalinan.

d. Langkah IV (Tindakan Segera Dan Kolaborasi).

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan

atau dokter dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan

atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain

sesuai kondisi ibu. Pada kasus Kekurangan Gizi tidak


37

diperlukan adanya tindakan segera dan atau kolaborasi,

jika dalam keadaan tertentu terjadi komplikasi lain maka

perlu dilakukan tindakan segera tergantung keadaan yang

dialami.

e. Langkah V (Rencana Asuhan Kebidanan)

Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional

sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya. Adapun

penalatalaksanaan Kekurangan Gizi adalah memberi

penyuluhan ataupun konseling kepada ibu hamil dengan

menjelaskan kepada ibu kandungan zat gizi pada setiap

jenis makanan berdeda-beda, maka untuk memenuhi

kebutuhan sebagian besar zat gizi diperlukan konsumsi

makan yang beragam dengan porsi yang benar untuk

setiap harinya.

Selain itu pemberian tablet tambah darah (TTD),

suplemen vitamin juga sangat penting dalam kasus ini,

pendidikan gizi pada ibu hamil dan meningkatkan

penyelenggaraan kegiatan antenatal dipuskesmas.

f. Langkah VI. (Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan)

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh

dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini

biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian

dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau


38

anggota tim kesehatan yang lain

g. Langkah VII (Evaluasi)

Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan

hingga terjadi perubahan perilaku dari pola konsumsi selama

hamil, mengulangi kembali proses manajemen dengan benar

terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan

tetapi belum efektif.

3. Pendokumentasian Asuhann Kebidanan(SOAP)

Metode 4 langkah pendokumentasian yang disebut SOAP ini

dijadikan proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan dipakai

untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan klien dalam

rekaman medis sebagai catatan perkembangan kemajuan

yaitu:

a. Subjektif (S)

Subjektif merupakan ringkasan dari langkah I dalam

proses manajemen asuhan kebidanan yang diperoleh dari

apa yang dikatakan, disampaikan dan dikeluhkan oleh

klien melalui anamnese dengan klien.

b. Objektif (O)

Objektif merupakan ringkasan dari langkah I dalam

proses manajemen asuhan kebidanan yang diperoleh

melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan dari hasil


39

pemeriksaan penunjang.

c. Assesment (A)

Assessment merupakan ringkasan dari langkah II, III

dan IV dalam proses manajemen asuhan kebidanan

dimana dibuat kesimpulan berdasarkan dari data subjektif

dan objektif sebagai hasil pengambilan keputusan klinis

terhadap klien.

d. Planning (P)

Planning merupakan ringkasan dari langkah V, VI

dan VII dalam proses manajemen asuhan kebidanan di

mana planning ini dilakukan berdasarkan hasil kesimpulan

dan evaluasi terhadap keputusan klien yang diambil

dalam rangka mengatasi masalah klien dan memenuhi

kebutuhan klien.
40

Tabel Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Alur pikir bidan Pencatatan


Dari Asuhan Kebidanan

Proses Manajemen Pendokumentasian


Asuhan
Kebidanan Kebidanan

7 Langkah dari Helen 5 Soap Notes


varney LangkahKompetens
Bidan
Pengumpulan Data Data Subjektif
Objektif

Merumuskan diagnose Assessment/ Assessment /


Diagnosa Diagnosa
Antisipasidiagnose/
Masalahpotensial

Tindakan segera dan


kolaborasi asuhan
kebidan

Planning :
Rencana tindakan Membuat rencana a. Konsul
asuhan b. Tes Lab
c. Rujukan
Implementasi Implementasi d. Pendidikan /
Konseling
e. Follow Up
Evaluasi Evaluasi
41

Sumber :Simatupang E.J,” Penerapan Unsur-unsur Manajemen Dalam


Praktek
Kebidana “,2011:27.
BAB III

METODOLOGI

A. Studi Kasus

Studi kasus ini menggunakan metode studi kasus deskriptif.

Studi kasus deskriptif adalah studi kasus yang digunakan untuk

menjawab rumusan masalah yang berkenaan dengan

pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya

pada satu variable atau lebih. (Sugiyono, 2017:11).

B. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus

1. Lokasi studi kasus

Studi kasus dilakukan dengan mengambil lokasi di desa

pajalele kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

2. Waktu studi kasus

Studi kasus dilakukan tanggal 21-23 juli 2020.

C. Subjek Studi Kasus

Subyek studi kasus ini adalah “Asuhan Kebidanan

Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa

Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21

Juli 2020”.

D. Instrumen Studi Kasus

Instrument studi kasus menurut sugiyono (2015 : 156)

instrumen studi kasus adalah merupakan alat ukur seperti

41
42

wawancara dan observasi yang di gunakan untuk peneliti untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian.

Alat dan bahan yang digunakan atau dibutuhkan antara

lain:

1. Centi meter

2. Stetoskop dan Tensi

3. Timbangan berdiri digital

4. Pita LILA

5. Alat tulis (pena dan buku)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam studi kasus, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data, (Sugiyono,2018:375)

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh studi kasus

secara langsung (dari tangan pertama).(Sugiyono, 2017.).

1) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dengan menggunakan cara inspeksi

dilakukan untuk menilai keadaan umum ibu. (Notoatmodjo,

2017).

2) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tetentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu


43

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu. (Sugiyono, 2018: 386).

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain baik lisan

maupun tertulis. (Sugiyono,2017).

1) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2016

Hlm.240).

2) Studi kepustakaan

Studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi

lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang

berkembang pada situasi sosial yang diteliti, (Sugiyono

2016:241).
BAB IV

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE NY ”H”


DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 21 JULI 2020

No.Register : 018/2020

Tanggal Pengkajian : 21 Juli 2020 pukul 10:00 wita

NamaPengkaji :Emiliana Sariina Wotan

A. LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Identitasistri/suami

Nama : Ny ”H” /Tn ”S”

Umur : 22 tahun / 29tahun

Nikah/lamanya: 1x/ ± 1tahun

Suku :Ampana / Kaili

Agama :Islam/Islam

Pendidikan : SMP /SMP

Pekerjaan : IRT /Buruh Harian

Alamat : Jln. Juliet 02

2. Riwayat KehamilanSekarang

1.) Ibu mengatakan kehamilan yang pertama dan tidak

pernah mengalami keguguran

2.) HPHT tanggal 10 januari 2020

44
45

3.) Ibu mengatakan usia kehamilan 6 bulan

4.) Pergerakan janin mulai dirasakan sejak bulan juni 2020

5.) Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dirasakan pada

kuadran kana perut bawah ibu

6.) Ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 3 kali dan telah

mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali.

a. Kunjungan I tanggal 18 februari 2020 dengan keluhan

ibutidak ada, berat badan 45 kg dan tekanan darah

100/70 mmHg

b. Kunjungan II tanggal 8 april 2020 dengan keluhan

kadang pusing dan kadang sakit kepala, berat badan

44 kg, tekanan darah 100/60 mmHg dan telah

mendapat imunisasi TTI

c. Kunjungan III tanggal 6 mei 2020 dengan keluhan

sering pusing, sering mengalami sakit kepala dan

pembengkakan pada kaki dengan tekanan darah

100/70 mmHg dengan berat badan 44 kg dan telah

mendapat imunisasi TT II.

7.) Ibu mengatakan mengkonsumsi tablet penambah darah,

Fe (1x1), Vit.B com (3x1), Kalk(1x1).

3. Riwayat Menstruasi

a. Haid pertama ibu saat usia 14 tahun

b. Siklus haid biasanya 28-30 hari


46

c. Haid biasanya dialami3-5 hari

d. Tidak pernah mengalami disminorhea pada saat haid.

4. Riwayat KB

Ibu pernah tidak pernah menjadi akseptor KB

5. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

a. Ibu tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya.

b. Tekanan darah sebelum hamil dalam batas normal.

c. Tidak ada riwayat penyakit asma, DM serta jantung.

d. Ibu juga tidak ada riwayat alergi terhadap makanan,

minuman maupun obat- obatan.

6. Riwayat Sosial Budaya

Riwayat social budaya merupakan pernikahan yang

pertama, keluarga sangat mendukung kehamilan ibu yang

sekarang dan sangat diharapkan terutama suami.

Pengambilan keputusandalam keluarga adalah suami. Ibu

merasa cemas dengan keadaannya dan keadaan bayinya

ketika melakukan pemeriksaan kehamilan.

7. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi

Sebelum hamil ibu memilki pola makan yang teratur atau

cukup seperti makan 3 kali sehari dengan jenis makanan

seperti nasi, sayur dan lauk bahkan sering diganti dengan

mengkonsumsi makanan siap saji dengan frekuensi


47

minum 6-8 gelas per hari dan tidak ada masalah,

sedangkan selama hamil frekuensi makan ibu sebanyak

1-2 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk bahkan

sesekali makan makanan siap saji seperti bakso, pangsit

dan mie instan dengan frekuensi minum 6-8 gelas perhari

dengan nafsu makan yang kurang.

b. Eliminasi

Sebelum hamil ibu BAK 2-3 x/hari dengan warna bening,

bau amoniak dan BAB 1-2 kali sehari konsistensi padat

dengan warna kuning tua, sedangkan selama hamil ibu

BAK 2-3 kali dengan warna bening dan BAB 2- 3 kali

sehari konsistensi padat dengan warna kuning tua tidak

ada masalah

c. Kebutuhan istrahat/tidur

Sebelum hamil tidur siang tidak teratur, tidur malam 6- 8

jam, sedangkan selama hamil tidur siang tidak teratur,

tidur malam berkurang 5 – 6 jam.

d. Aktivitas

Sebelum hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga

seperti mencuci, menyapu, mengepel, memasak dll.

Sedangkan selama hamil melakukan pekerjaan rumah

rumah tangga seperti mencuci, meyapu, mengepel,

memasak dll, tidak ada masalah.


48

e. Personal hygiene

Sebelum hamil ibu mandi 2 x/hari dengan menggunakan

sabun mandi, sikat gigi 2 kali sehari, keramas 3 x

seminggu dengan shampoo, ganti pakaian 2 x/hari

sedangkan selama hamil mandi 2 x/hari dengan

menggunakan sabun mandi, sikat gigi 2 x sehari,

keramas 3 x seminggu dengan shampo dan ganti pakaian

3 kali sehari.

8. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Keadaan umum ibubaik

b. Kesadaran komposmentis

c. Pemeriksaan tanda-tandavital

1. Tekanan darah : 90/70 mmHg

2. Nadi : 80 x/menit
3. Pernafasan : 20 x/menit

4. Suhu : 36,5ºC

5. TB : 145 cm
6. LILA : 22 cm

7. BB sebelum hamil 46 kg

BB sekarang 44 kg

8. Pemeriksaan fisik head to toe

a.) Kepala

Rambut hitam, tidak mudah rontok, kulit kepala

bersih dan tidak ada nyeri tekan


49

b.) Wajah

Simetris kiri dan kanan, tidak ada cloasma

gravidarum dan tidak adaoedema

c.) Mata

Konjungtiva merah muda.

d.) Hidung

Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan dan

tidak ada polip.

e.) Mulut dan Gigi

Bibir tampak lembab dan gigi tidak ada tanggal

tidak caries

f.) Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, dan

vena jugularis

g.) Payudara

Simetris kiri dan kanan, putting susu terbnentuk,

dan tidak ada nyeri tekan.

h.) Abdomen

Terdapat linea nigra palpasi Leopold ditemukan :

Leopold I : TFU 2 Jari atas pusat (25 cm)

Leopold II : PUKI

Leopold III : kepala

Leopold IV : BAP LP: 78 cm.


50

TBJ : TFU X LP

25 X 78

1950

Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di

kuadrankiri bawah perut ibu dengan frekuensi

145x/menit secara teratur.

i.) Genetalia

Tidak ada kelainan Palpasi dan tidak oedema

j.) Anus

Tidak ada hemoroid

k.) Ekstremitas

Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak

terdapat oedema pada kedua kaki dan refleks

patella kiri positif, kananpositif

B. LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

G1P0A0, umur kehamilan 27 minggu 3 hari, situs memanjang,

intrauteri, PUKI, tunggal, hidup, janin baik dan ibu dengan

kekurangan gizi.

1. G1P0A0

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan hamil anak pertama dan tidak pernah

keguguran dan ibu merasakan adanya pergerakan janin.


51

b. Data Objektif

a) Terdapat linea nigra

b) Leopold I : 2 jari di atas pusat (25 cm)

c) DJJ : terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri

bawah perut ibu dengan frekuensi 145x/ menit

secara teratur.

Analisa dan Interpretasi Data:

Pada saat pemeriksaan kulit perut, tampak adanya linea

nigra yang menandakan kehamilan pertama,

terdapatnya denyut jantung janin dan terabanya bagian-

bagian janin pada saat palpasi merupakan salah satu

tanda- tanda pasti kehamilan (Prawirohardjo, 2016:

179).

2. Umur Kehamilan 27 minggu 3 hari

a. Data Subjektif

a) Ibu mengatakan HPHT tanggal 10 januari 2020

b) Ibu mengatakan umur kehamilannya sekarang 6

bulan

b. Data Objektif

a) Tanggal pengkajian 21 juli 2020

b) Pembesaran perut tidak sesui masakehamilan

c) TFU 2 jari di atas pusat (25 cm)

d) Tafsiran persalinan 17 oktober 2020


52

Analisa dan Interpretasi Data

Dari HPHT tanggal 10 sampai tanggal pengkajian

tanggal 21 juli 2020 maka umur kehamilan 27 minggu 3

hari (Prawirohardjo, 2016 : 279).

3. Situs Memanjang

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan pergerakan janin kuat di kuadran kanan

bawah perut ibu.

b. Data Objektif

a) Leopold I: TFU 2 jari di atas pusat (25 cm)

b) Leopold II: Puki

c) Leopold III: Kepala

d) Leopold IV:BAP

e) DJJ terdengar jelas dan kuat pada kuadran kiri

bawah perut ibu dengan frekuensi 145× / menit

secara teratur.

Analisa dan Interpretasi Data

Dengan teraba bagian besar janin yaitu bokong di

fundus dan kepala pada bagian terendah, DJJ terdengar

jelas pada kuadran kiri bawah dan gerakan janin yang

dirasakan ibu pada salah satu sisi perut ibu menunjukan

bahwa sumbu panjang janin sejajar dengan sumbu

panjang ibu (Prawirohardjo, 2016: 205-206).


53

4. Intrauteri

a. Data Subjektif

Ibu merasakan pergerakan janin kuat terutama di

sebelah kanan bawah perut ibu dan tidak pernah

merasakan nyeri perut yang hebat selama

kehamilannya.

b. Data Objektif

a) Pembesaran perut sesuai masa kehamilan

b) Pada saat dilakukan palpasi leopold ibu tidak

merasakan nyeri.

Analisa dan Interpretasi Data

Bagian dari uterus yang merupakan tempat janin dapat

tumbuh dan berkembang adalah kavum uteri dimana

rongga ini merupakan tempat yang luas bagi janin untuk

dapat bertahan hidup sampai aterm tanpa ada rasa nyeri

perut yang hebat. Tempat tersebut berada dalam korpus

uteri yang disebut dengan kehamilan intrauterin (Baety,

2015 : 9).

5. Punggung Kiri

DS :Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin kuat pada

kuadran kanan perutnya ibu

DO : leopold II : PU – KI

Analisa dan interpretasi data : Pada palpasi leopold II


54

teraba keras, lebar seperti papan di bagian perut ibu

menandakan punggung dan ibu merasakan pergerakan

janinnya de sebelah kanan, hal ini menandakan janin PU–KI

(Baety, 2015 : 10-11).

6. Tunggal

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dirasakan di sebelah

kanan bawah perut ibu.

b. Data Objektif

a) Leopold I : TFU 2 jari di atas pusat (25 cm)

b) Leopold II :PUKI

c) Leopold III :Kepala

d) Pada saat auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas pada

kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 145 x

/menit secarateratur.

Analisa dan Interpretasi Data

Di dalam kehamilan, janin dikatakan tunggal jika saat

palpasi teraba satu kepala dan satu punggung, sedangkan

auskultasi denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan

teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu (Baety, 2015 : 10-

11).
55

7. Hidup

a. Data Subjektif

Ibu merasakan pergerakan janin aktif dan kuat pada usia

kehamilan 6 bulan sampai sekarang dan merasakan

pergerakan janin 11 x dalam sehari.

b. Data Objektif

Pada auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran

kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 145 x/menit secara

teratur.

Analisa dan Interpretasi Data

Adanya gerakan janin dan denyut jantung janin (DJJ),

merupakan tanda bahwa janin hidup. Janin yang dalam

keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya

antara 120-160 x/menit dan pembesaran uterus

menandakan janin tumbuh (Prawirohardjo, 2016 :285).

8. Keadaan Janin Baik

a. Data Subjektif

Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat terutama pada

perut sebelah kanan

b. Data Objektif

Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri

bawah perut ibu dengan frekuensi 145x/menit secara

teratur.
56

Analisa dan Interpretasi Data

Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat dan denyut

jantung janin teratur dengan frekuensi 145x/menit yang

menandakan bahwa janin dalam kondisi baik.

9. Ibu Dengan Kekurangan Gizi

a. Data Subjektif

Ibu mengeluh kadang mengalami pusing dan nafsu

makan yang berkurang.

b. Data Objektif

a) Tekanan darah : 90/70 mmHg

b) Hb :10,1 gr%

c) LILA : 22 cm

Analisa interpretasi data

Dengan keluhan yang dirasakan oleh ibu pusing dan nafsu

makan berkurang juga di tandai dengan hasil pemeriksaan

pengukuran LILA 22 cm, maka ibu mengalami kondisi

Kekurangan gizi. Hal ini sesuai dengan teori (Yuliastuti,

2016) maka dikatakan bahwa ibu kekurangan gizi.

C. LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA ATAU MASALAH

POTENSIAL

Antisipasi terjadinya Kekurangan Energi Kronik

a. Data Subjektif

Ibu mengeluh kadang merasa pusing dan nafsu makan yang


57

kurang.

b. Data Objektif

a) Tekanan darah 90/70 mmHg

b) Hb: 10,1 gr%

c) LILA : 22cm

d) Pemeriksaan Abdomen

LeopoldI : TFU 2 jari di atas pusat (25 cm)

LeopoldIV : BAP

LP : 78cm

TBJ : TFU xLP

: 25 x 78

: 1950 gram

Analisa dan Interpretasi Data

Kadar Hemoglobin yang kurang atau dibawah

batas normal pada bu hamil dengan Kekurangan gizi hal

ini di sebabkan oleh pola konsumsi yang tidak seimbang

selama kehamilan hal ini beresiko mengalami gangguan

gizi atau dapat terjadinya Kekurangan Gizi yang dapat

berujung pada terjadinya anemia, anemia ini yang dapat

mengakibatkan terjadinya perdarahan pada ibu. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aminin,

Fidyah. dkk pada tahun 2015 yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh Kekurangan Gizi terhadap kejadian


58

anemia pada ibu hamil (Aminin, Fidyah. dkk. 2015. Vol

V. No 2).

LILA adalah antropometri yang dapat

mengambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk

mengetahui resiko kekurangan gizi. Dengan LILA yang

kurang beresiko untuk melahirkan berat badan bayi lahir

rendah, karena nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil

sebagai ukuranya adalah Lingkar Lengan Atas sehingga

ibu hamil yang memiliki LILA yang kurang beresiko

memiliki bayi BBLR. (BBLR) (Kamariyah N, Musyrofah,

2016, Vol.9, No.1).

D. LANGKAH IV PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/

KOLABORASI

Pada kasus kekurangan gizi tidak membutuhkan tindakan

segera hanya saja memerlukan kolaborasi dengan dokter ahli

gizi.

E. LANGKAH V: RENCANA TINDAKAN

1. Tujuan

a. Kehamilan berlangsung normal

b. Keadaan umum ibu dan janin baik

2. Kriteria

a. Kehamilan aterm dengan umur kehamilan 37 minggu

sampai 42 minggu
59

b. Tanda-tanda vital normal

a) Tekanandarah : Sistolik 100-130 mmHg

: Diastolik 60-90 mmHg

b) Nadi : 60-100x/menit

c) Pernafasan : 16-24x/menit

d) Suhu :36,5-37,5ºC

e) DJJ : 120-160x/menit

f) Lila : 23,5-33 cm

g) Hemoglobin : >11 gr/dl

3. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

1. Lakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital

Rasional :

Dilakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital untuk

memantau adanya perubahan pada sistem tubuh ibu

dan untuk mempermudah malakukan tindakan.

2. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.

Rasional :

Dengan menyampaikan hasil pemeriksaan supaya ibu

dapat mengetahui perkembangan kehamilan sekarang.

3. Lakukan pengukuran berat badan dan Lila

Rasional :

Pengukuran berat badan pada ibu hamil bertujuan untuk

mengetahui adanya perkembangan dan pertumbuhan


60

pada janin dan pengukuran LILA pada ibu hamil

bertujuan untuk mengetahui tingkat status gizi ibu hamil.

4. Lakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

Rasional :

Pemeriksaan Leopold dilakukan untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan janin dan pemeriksaan

DJJ dilakukan untuk memantau detak jantung janin.

5. Jelaskan kepada ibu untuk memperhatikan pola makan

selama hamil dan memperbaiki konsumsi makanan

dengan mengkonsumsi makan yang bergizi

Rasional :

Dengan Kondisi ibu yang Kekurangan gizi maka sangat

penting untuk memperhatikan pola makan agar lebih

teratur dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang beragam dan lengkap yakni makan yang

tinggi karbohidrat, protein, sayuran serta buah-buahan.

6. Lakukan pemeriksaan Hemoglobin

Rasional:

Dilakukan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui

tingkat kadar hemoglobin dalam darah ibu hamil yang

sangat penting dalam masa kehamilan.


61

7. Berikan HE pada Ibu tentang:

a. Istirahat yang cukup

Rasional :

Adanya peningkatan fungsi-fungsi fisiologis tubuh

diperlukan istrahat yang cukup untuk memberikan

relaksasi yang cukup pada otot serta mengurangi

beban kerja jantung.

b. Menjaga personal hygine dalam kehamilan

Rasional :

Menjaga personal hygine sangat penting untuk

mencegah terjadinya infeksi pada klien dan dapat

memberikan rasa nyaman pada ibu.

8. Jelaskan pada ibu tanda bahaya pada kehamilan

Rasional :

Dengan memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada

kehamilan, ibu akan mengerti dan melaksanakan

anjuran bidan sehingga jika ibu mengalami salah satu

dari 10 tanda bahaya pada kehamilan itu, ibu dapat

segera ke tenaga kesehatan terdekat sehingga ibu bisa

mendapatkan pertolongan pertama dan segala hal yang

mengancam keselamatan ibu dan janinnya.

9. Anjurkan ibu untuk melakukan USG

Rasional :
62

Ultrasonografi (USG) merupakan suatu metode

diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik,

untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan

gambaran ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan,

yang manfaatnya untuk memantau keadaan janin.

10. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara

teratur atau ibu merasakan adanya tanda-tanda bahaya

kehamilan.

Rasional :

ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang ada

keluhan dan apabila ada tanda-tanda bahaya pada

kehamilan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

F. LANGKAH VI: IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 21 Juli 2020

1. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital

Hasil : ibu mau di periksa

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S :

36,5 oc

3. Melakukan pengukuran berat badan dan LILA

Hasil : BB : 44 Kg LILA : 22 Cm

4. Melakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

Hasil : ibu mau di periksa


63

5. Memberikan konseling gizi kepada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan teratur serta mengkonsumsi

makanan yang mengandung protein dan karbohidrat yang

cukup seperti nasi dan umbi-umbian, protein hewani seperti

daging, ikan dan protein nabati seperti tempe dan tahu,

serta sayuran hijau dan buah.

Hasil : ibu mengerti dan mau makan makanan yang bergizi

6. Melakukan pemeriksaan hemoglobin

Hasil : 10,1 gr

7. Memberikan HE pada ibu tentang:

a. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup pada siang

hari minimal 1 jam dan pada malam hari minimal 7 jam.

b. Hygine dalam kehamilan seperti mengganti pakaian

dalam tiap kali lembab

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan

8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

b. Berat badan ibu hamil tidak naik

c. Pendarahan

d. Bengkak kaki, tangan/ waja pusing, dan dapat diikuti

kejang

e. Gerakan janin berkurang dan atau tidak ada

f. Kelainan letak janin didalam Rahim


64

g. Ketuban pecah sebelum waktunya

h. Persalinan lama

i. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

j. Demam tinggi pada masa nifas

Hasil : ibu mengerti

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG.

Hasil : ibu mau melakukan

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC

secara teratur atau ibu merasakan adanya tanda-tanda

bahaya kehamilan.

Hasil : ibu mau melakukan

G. LANGKAH VII: EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 21 Juli 2020

1. Keadaan ibu dengan kekurangan gizi belum teratasi dan

keadaan janin baik ditandai dengan

a. Tekanan darah : 90/70mmHg

b. Hb : 10,1gr%

c. LILA : 22 cm

d. DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut

ibu dengan frekuensi 145x/menit secarateratur.

2. Health Education telah diberikan pada ibu

3. Ibu telah mengerti apa itu kekurangan gizi yang sedang

dialaminya
65

4. Ibu telah mengerti tanda-tanda bahaya pada kehamilan

5. Ibu mau melakukan USG

6. Ibu mau melakukan pemeriksaan ANC secara teratur atau

saat ibu merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan.

.
66

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE


NY ”H” DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 21 JULI 2020

No.register : 018/2020

Tanggal pengkajian : 21 juli 2020 pukul 10.00 wita

Pengkaji : Emiliana Sariina Wotan

DataSubjektif (S)

1. Ibu mengatakan nafsu makan berkurang

2. Ibu mengatakan sering pusing

3. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat di perut sebelah kanan.

DataObjektif (O)

1) Keadaan umum ibu baik

2) Kesadaran komposmentis

3) HPHT10 Januari2020

4) Gestasi 27 minggu 3 hari

5) Tinggi badan : 145 cm

6) Berat badan sebelum hamil : 46kg

7) Berat badan sekarang : 44 kg

8) LILA : 22 cm

9) Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80x/menit
67

Pernafasan : 20x/menit

Suhu : 36,5ºC

10) Palpasi

Leopold I : TFU 2 Jari atas pusat (25 cm)

Leopold II : PUKI

Leopold III : kepala

Leopold IV : BAP

LP : 78 cm

TBJ : TFU X LP

25 X 78

1950

Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah

perut ibu dengan frekuensi 145x/menit secara teratur.

Assessment (A)

G1P0A0, umur kehamilan 27 minggu 3 hari, situs memanjang,

intrauteri, puki, tunggal, hidup, janin baik dan ibu dengan kekurangan

gizi.

Planning (P)

Tanggal 21 Juli 2020

1. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital

Hasil : ibu mau di periksa

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,5 oc


68

3. Melakukan pengukuran berat badan dan LILA

Hasil : BB : 44 Kg LILA : 22 Cm

4. Melakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

Hasil : ibu mau di periksa

5. Memberikan konseling gizi kepada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan teratur serta mengkonsumsi makanan

yang mengandung protein dan karbohidrat yang cukup seperti nasi

dan umbi-umbian, protein hewani seperti daging, ikan dan protein

nabati seperti tempe dan tahu, serta sayuran hijau dan buah.

Hasil : ibu mengerti dan mau makan makanan yang bergizi

6. Melakukan pemeriksaan hemoglobin

Hasil : 10,1 gr

7. Memberikan HE pada ibu tentang:

a) Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup pada siang hari

minimal 1 jam dan pada malam hari minimal 7 jam.

b) Hygine dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam tiap

kali lembab

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan

8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

b. Berat badan ibu hamil tidak naik

c. Pendarahan
69

d. Bengkak kaki, tangan/ waja pusing, dan dapat diikuti kejang

e. Gerakan janin berkurang dan atau tidak ada

f. Kelainan letak janin didalam Rahim

g. Ketuban pecah sebelum waktunya

h. Persalinan lama

i. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

j. Demam tinggi pada masa nifas

Hasil : ibu mengerti

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG.

Hasil : ibu mau melakukan

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara

teratur atau ibu merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan.

Hasil : ibu mau melakukan


70

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE


NY ”H” DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 22 JULI 2020

No.register : 018/2020

Tanggal pengkajian : 22 juli 2020 pukul 17.00 wita

Pengkaji : Emiliana Sariina Wotan

DataSubjektif (S)

1. Ibu mengatakan nafsu makan masih kurang

2. Ibu mengatakan sudah tidak mengalami pusing

3. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat di perut sebelah kanan.

DataObjektif (O)

1. Keadaan umum ibu baik

2. Kesadaran komposmentis

3. HPHT10 Januari2020

4. Gestasi 27minggu4 hari

5. Tinggi badan : 145 cm

6. Berat badan sebelum hamil : 46kg

Berat badan sekarang : 44 kg

7. LILA : 22cm

8. Tanda-tandavital

Tekanan darah : 100/80 mmHg

Nadi : 80x/menit
71

Pernafasan : 20x/menit

Suhu : 36,5ºC

9. Palpasi

Leopold I : TFU 2 Jari atas pusat (25 cm)

Leopold II : PUKI

Leopold III : kepala

Leopold IV : BAP

LP : 78 cm.

TBJ : TFU X LP

25 X 78

1950

Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah

perut ibu dengan frekuensi 145x/menit secara teratur.

Assessment (A)

G1P0A0, umur kehamilan 27 minggu 4 hari, situs memanjang,

intrauteri, puki, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu

dengan kekurangan gizi.

Planning (P)

Tanggal 22 Juli 2020

1. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital

Hasil : ibu mau di periksa

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,5 oc


72

3. Melakukan pengukuran berat badan dan LILA

Hasil : BB : 44 Kg LILA : 22 Cm

4. Melakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

Hasil : ibu mau di periksa

5. Memberikan konseling gizi kepada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan teratur serta mengkonsumsi makanan

yang mengandung protein dan karbohidrat yang cukup seperti nasi

dan umbi-umbian, protein hewani seperti daging, ikan dan protein

nabati seperti tempe dan tahu, serta sayuran hijau dan buah.

Hasil : ibu mengerti dan mau makan makanan yang bergizi

6. Melakukan pemeriksaan hemoglobin

Hasil : 10,1 gr

7. Memberikan HE pada ibu tentang:

a. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup pada siang hari

minimal 1 jam dan pada malam hari minimal 7 jam.

b. Hygine dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam tiap

kali lembab

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan

8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

b. Berat badan ibu hamil tidak naik

c. Pendarahan

d. Bengkak kaki, tangan/ waja pusing, dan dapat diikuti kejang


73

e. Gerakan janin berkurang dan atau tidak ada

f. Kelainan letak janin didalam Rahim

g. Ketuban pecah sebelum waktunya

h. Persalinan lama

i. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

j. Demam tinggi pada masa nifas

Hasil : ibu mengerti

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG.

Hasil : ibu mau melakukan

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara

teratur atau ibu merasakan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan.

Hasil : ibu mau melakukan


74

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE


NY ”H” DENGAN KEKURANGAN GIZI DI DESA PAJALELE
KECAMATAN TIKKE KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT 23 JULI 2020

No.register : 018/2020

Tanggal pengkajian : 23 juli 2020 pukul 16.30 wita

Pengkaji : Emiliana Sariina Wotan

DataSubjektif (S)

a. Ibu mengatakan nafsu makan sudah baik

b. Ibu mengatakan sudah tidak mengalami pusing

c. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat di perut sebelah

kanan.

DataObjektif (O)

1. Keadaan umum ibu baik

2. Kesadaran komposmentis

3. HTP 10 Januari2020

4. Gestasi 27 minggu 5 hari

5. Tinggi badan : 145 cm

6. Berat badan sebelum hamil : 46 kg

Berat badan sekarang : 44 kg


75

7. LILA : 22cm

8. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 22 x/menit

Suhu : 36,5ºC

9. Palpasi

Leopold I : TFU 2 Jari atas pusat (25 cm)

Leopold II : PUKI

Leopold III : kepala

Leopold IV: BAP

LP : 78 cm

TBJ : TFU X LP

25 X 78

1950

Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah

perut ibu dengan frekuensi 145x/menit secara teratur.

Assessment (A)

G1P0A0, umur kehamilan 27 minggu 5 hari, situs memanjang,

intrauteri, puki, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu

dengan kekurangan gizi.


76

Planning (P)

Tanggal 23 Juli 2020

1. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital

Hasil : ibu mau di periksa

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

Hasil : TD : 90/70 mmHg, N : 80 x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,5


o
c

3. Melakukan pengukuran berat badan dan LILA

Hasil : BB : 44 Kg LILA : 22 Cm

4. Melakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

Hasil : ibu mau di periksa

5. Memberikan konseling gizi kepada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan teratur serta mengkonsumsi

makanan yang mengandung protein dan karbohidrat yang cukup

seperti nasi dan umbi-umbian, protein hewani seperti daging,

ikan dan protein nabati seperti tempe dan tahu, serta sayuran

hijau dan buah.

Hasil : ibu mengerti dan mau makan makanan yang bergizi

6. Melakukan pemeriksaan hemoglobin

Hasil : 10,1 gr

7. Memberikan HE pada ibu tentang:

a. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup pada siang hari

minimal 1 jam dan pada malam hari minimal 7 jam.


77

b. Hygine dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam

tiap kali lembab.

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan

8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan

a. Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

b. Berat badan ibu hamil tidak naik

c. Pendarahan

d. Bengkak kaki, tangan/ waja pusing, dan dapat diikuti kejang

e. Gerakan janin berkurang dan atau tidak ada

f. Kelainan letak janin didalam Rahim

g. Ketuban pecah sebelum waktunya

h. Persalinan lama

i. Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan

j. Demam tinggi pada masa nifas

Hasil : ibu mengerti

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG.

Hasil : ibu mau melakukan

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara

teratur atau ibu merasakan adanya tanda-tanda bahaya

kehamilan.

Hasil : ibu mau melakukan


BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan hasil studi kasus tentang

“Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di

Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21

Juli 2020”

Studi kasus ini akan diuraikan secara narasi berdasarkan

pendekatan asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney yaitu:

pengumpulan data dasar, merumuskan diagnosis atau masalah

aktual, merumuskan diagnosis atau masalah potensial,

melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan

tindakan asuhan kebidanan, melakukan tindakan asuhan kebidanan,

dan mengevaluasi asuhan kebidanan.

A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Pada langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah

pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan

untuk mengevaluasi klien, riwayat kesehatan klien, pemeriksaan

fisik secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, meninjau catatan

terbaru catatan terbaru atau catatan sebelumnya. Pada langkah

ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber

yang berkaitan dengan kondisi klien.

78
79

Teknik pengumpulan data ada dua yaitu Data primer

Adalah data yang diperoleh studi kasus secara langsung (dari

tangan pertama). (Sugiyono, 2017). Data primer meliputi

Pemeriksaan fisik dan wawancara. Pemeriksaan fisik dengan

menggunakan cara inspeksi dilakukan untuk menilai keadaan

umum ibu. (Notoatmodjo, 2017). Wawancara Adalah

percakapan dengan maksud tetentu. Percakapan itu dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Sugiyono, 2017:

386).

Data sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dari obyeknya, tetapi melalui sumber lain baik lisan

maupun tertulis. (Sugiyono,2017).

Data sekunder meliputi dokumentasi dan studi

kepustakaan. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2017

Hlm.240). Studi kepustakaan Studi pustaka berkaitan dengan

kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai,

budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang

diteliti, (Sugiyono 2017:241)


80

Dalam tahapan pengakajian, penulis tidak mendapat

hambatan. Hal ini dapat dilihat dari profesi ibu yang dapat

menerima kehadiran penulis saat pengumpulan data sampai

tindakan yang diberikan. Ibu menunjukan sikap terbuka dan

menerima anjuran serta saran yang diberikan oleh penulis dalam

memberikan asuhankebidanan.

Ny “H” usia 22 tahun, G1P0A0, di desa pajalele kecamatan

tikke raya pada tanggal 21 juli 2020 dari hasil pemeriksaan TTV

ibu di rumah Ny “H” didapatkan ibu dengan TD : 90/70 mmHg,

N:80x/menit, S: 36,5 ᵒC, P : 20 x/menit, ibu dengan keluhan

sedikit pusing dan nafsu makan yang kurang, pasien

mengatakan selama hamil pergerakan janinnya kuat dan

bergerak pada bagian sebelah kanan perut ibu, pasien

mengatakan telah melakukan kunjungan Antenatal care

sebanyak 3 x, dan telah mendapatkan suntikan Tetanus Toksoit

sebanyak 2x di puskesmas, pasien mengatakan hari pertama

haid terakhir 10 januari 2020, pasien mengatakan usia

kehamilannya 6 bulan, pasien mengatakan selama hamil ia tidak

pernah merasakan nyeri perut yang hebat.

Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit seperti

Hipertensi, Asma, Jantung, Diabetes Mellitus, dan penyakit

menular lainnya, riwayat alergi pada makanan, minuman

maupun obat-obatan. Frekuensi makan ibu teratur, tetapi ibu


81

sering mengkonsumsi makanan siap saji seperti bakso, pangsit

ataupun mie instan, dan selama hamil pola makan ibu kurang

baik, di mana pasien tidak makan dengan teratur bahkan hanya

makanan 1-2 kali sehari dan masih sering mengkonsumsi

makanan siap saji, istirahat pasien kurang baik dikarenakan

pasien terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Pada pemeriksaan fisik di dapatkan hasil, TD: 90/70

mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,5ᵒc, P: 20x/menit, konjungtiva pucat,

tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan vena jugularis,

payudara tampak simetris, tampak hiperpigmentasi areola

mammae, pada pemeriksaan abdomen didapatkan kesan yaitu:

TFU 2 jari di atas pusat, punggung kiri, presentasi kepala, situs

memanjang, bergerak atas panggul (BAP), pada auskultasi

terdengar denyut jantung janin dengan frekuensi 145 x/menit

janin intrauterin, tunggal dan hidup, pada pemeriksaan

penunjang didapatkan hasil laboratorium Hemoglobin: 10,1 gr%,

Albumin: Negatif, Reduksi: Negatif.

Hasil usia kehamilan dilihat dengan menggunakan rumus

neagel, mulai dari hari pertama haid terakhir tanggal 10 Januari

2020 sampai tanggal pengkajian 21 Juli 2020, maka umur

kehamilan 27 minggu 3 hari (Prawirohardjo, 2016: 279). Pada

pemeriksaan abdomen tampak linea nigra dan striae livide yang

sering ditemukan pada kehamilan pertama, terdapatnya denyut


82

jantung janin dan terabanya bagian-bagian janin pada saat

dipalpasi merupakan salah satu dari tanda-tanda pasti kehamilan

(Prawirohardjo 2016:179).

Kekurangan Gizi adalah keadaan dimana seseorang

mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang

berlangsung lama dan menahun. Diagnosa Kekurangan Energi

Kronis atau kekurangan gizi adalah apabila dilakukan

pengukuran LILA dibawah batas normal 23,5 cm (Yuliastuti,

2016, Vol.1, No. 2).

Faktor yang mempengaruhi kekurangan gizi dalam

kehamilan yaitu kebanyakan dipengaruhi oleh pola konsumsi

makan yang kurang baik sebelum hamil diperburuk selama

kehamilan dengan sering mengkonsumsi makanan siap saji

tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan tersebut.

Kurangnya gizi pada ibu hamil mempunyai efek negatif

terhadapberat lahir. Ibu yang kurus meningkatkan insiden

terjadinya mortalitas perinatal. Ibu yang underweight lebih sering

melahirkan bayi yang kecil masa kandungan dibandingkan

dengan ibu yang memiliki status gizi yang normal.

Pola konsumsi selama hamil sangat mempengaruhi

kebutuhan zat gizi selama hamil. Oleh karena itu pada masa

kehamilan asupan gizi yang diperlukan juga meningkat, untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil yang


83

mengalami kekurangan asupan gizi atau berstatus gizi buruk

sering dikaitkan dengan kejadian Kekurangan Gizi.

Kekurangan Gizi menurut teori LILA kurang dari 23,5 cm,

konjungtiva pucat, tekanan darah kurang dari 100 mmHg (sistol),

nafsu makan berkurang dan pemeriksaan laboratorium, Hb

kurang dari normal (<11 gr%).

Berdasarkan pengkajian asuhan kebidanan pada Ny “H”

dengan kasus Kekurangan Gizi dalam kehamilan didapatkan

data subjektif ibu mengeluh masih merasakan sedikit pusing, dan

nafsu makan berkurang serta pada pemeriksaan didapatkan

tekanan darah 90/70 mmHg dan konjungtiva pucat.

Berdasarkan uraian di atas terdapat persamaan antara teori

dengan gejala yang timbul pada Kekurangan Gizi dalam

kehamilan. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya

kesenjangan antara teori dankasus.

B. Langkah II. Merumuskan Diagnosa/MasalahAktual

Hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang diperoleh

menunjukkan diagnosis Kekurangan Gizi dalam kehamilan pada

tanggal 21 juli 2020 pukul 10:00 wita, ibu dengan keluhan pusing

dan nafsu makan yang kurang baik. Kehamilan ibu adalah

kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran

sebelumnya, ibu mengatakan usia kehamilannya sekarang

sudah mencapai ± 6 bulan.


84

Riwayat kesehatan yang lalu Ny “H” tidak pernah

mengalami penyakit yang serius dan dirawat di Rumah sakit

ataupun di Puskesmas. Pemeriksaan abdomen didapatkan

kesan yaitu tinggi fundus uteri (TFU) 2 jari di atas pusat 25

cm,punggung kiri, presentasi kepala, situs memanjang bergerak

atas panggul (BAP), terdengar denyut jantung janin dengan

frekuensi 145 x/menit, tunggal dan hidup. Pada pemeriksaan

tekanan darah 90/60 mmHg, konjungtiva pucat, LiLA 21 cm.Hal

tersebut sesuai dengan teori bahwa Kekurangan gizi dalam

kehamilan ditandai dengan tekanan darah dibawah 100 mmHg ,

konjuntiva pucat, LILA dibawah normal 23,5 cm dan pada

pemeriksaan Hb di bawah 11 gr%. Hal ini dijelaskan dalam

penelitian Nurmadanisia, R pada tahun 2016 yang menjelaskan

bahwa LILA di bawah normal merupakan salah satu indikator

terjadinya Kekurangan Gizi pada ibu hamil (Nurmadinisia, R.

2016. Hal. 22-23). Pada pemeriksaan Leopold untuk

menentukan tinggi fundus uteri dilakukan pada uterus tidak

sedang berkontraksi, dengan posisi ibu berbaring setengah

duduk, lalu mulai melakukan pengukurandengan menempelkan

ujung pita dari tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri,

hal tersebut dilakukan untuk menilai tinggi fundus uteri apakah

tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau tidak, dan

untuk menentukan presentase janin dilakukan dengan


85

mempertimbangkan bentuk, ukuran dan kepadatan bagian

tersebut, jika dalam perabaan pada fundus uteri bulat, keras dan

melenting maka dapat dilakukan sebagai presentasi bokong

karena kepala janin berada pada bagian fundus, atau jika pada

bagian fundus uteri teraba lunak, kurang melenting, dapat

dikatakan presentasi kepala (Ai Nursiah, dkk, 2016:75-76).

Di dalam kehamilan, janin dikatakan tunggal jika

pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan. Saat palpasi

teraba satu kepala dan satu punggung, sedangkan auskultasi

denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada

kuadran kiri bawah perut ibu. Adanya gerakan janin dan denyut

jantung janin (DJJ) merupakan tanda bahwa janin hidup. Janin

yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan

frekuensinya antara 120-160 kali per menit, selain itu tanda janin

hidup juga dapat dilihat dari pergerakan janin yang dirasakan

kuat oleh ibu satu kali per jam atau lebih dari 10 kali per hari dan

pembesaran uterus menandakan janin hidup dan bertumbuh

(Prawirohardjo, 2016 :285).

Berdasarkan uraian di atas maka diagnosis pada kasus

Kekurangan gizi pada ibu hamil tersebut adalah G1P0A0,

gestasi 24-26 minggu, presentase kepala, situs memanjang,

bergerak atas panggul (BAP), intrauterin, tunggal, hidup, dengan

Kekurangan kekurangan gizi dalam kehamilan. Demikian


86

penerapan tinjauan pustaka pada kasus Ny “H” secara garis

besar tampak adanya persamaan antara teori dengan diagnosis

aktual yang ditegakkan sehingga memudahkan memberikan

tindakan selanjutnya.

C. Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau

diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan

diagnosis yang sudah diidentifikasi. Pada langkah ini penting

sekali melakukan asuhan yang aman. Dalam mengidentifikasi

diagnosa atau masalah potensial dilakukan pengantisipasian

penanganan yang kemungkinan muncul pada Kekurangan Gizi

dalam kehamilan yaitu perdarahan, kenaikan berat badan tidak

normal, pertumbuhan janin terhambatyang mengakibatkan

kelahiran prematur, BBLR, cacat bawaan dan bahkan kematian

janin.

Kadar Hemoglobin yang kurang atau di bawah batas

normal pada ibu hamil dengan Kekurangan Gizi hal ini di

sebabkan oleh pola konsumsi yang tidak seimbang selama

kehamilan hal ini beresiko mengalami gangguan gizi atau

dapatterjadinya kekurangan gizi yang dapat berujung pada

terjadinya anemia, anemia ini yang dapat mengakibatkan

terjadinya perdarahan pada ibu. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Aminin, Fidyah. dkk pada tahun


87

2016 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Kekurangan

gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil (Aminin, Fidyah.

dkk. 2015. Vol V. No 2).

Menilai berat badan ibu sebelum hamil sangatlah penting

untuk kesehatan ibu dan bayinya. Ibu hamil memerlukan

makanan yang sehat untuk memenuhi asupannya selama hamil

dan untuk pertumbuhan janin yang dikandungnya. Pola makan

yang baik sangat berpengaruh baik terhadap kesehatan ibu

hamil yang dapat dilihat dari kenaikan berat badan ibu selama

hamil, sedangkan Kekurangan Gizi dipengaruhi olah berbagai

faktor salah satunya adalah pola makan yang kurang baik,

sehingga ibu hamil dengan Kekurangan Gizi sering ditemukan

pada ibu hamil yang tidak mengalami pertambahan berat badan

yang normal dalam kehamilan. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Manik, Marianita. Rindu pada tahun 2017

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pola makan

terhadap kenaikan berat badan ibu hamil dengan Kekurangan

Gizi (Manik,Marianita. Rindu . 2017, Vol.16, No.2)

Pada kasus Kekurangan Gizi berhubungan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil. Anemia atau kadar hemoglobin

yang kurang merupakan hal yang sang patut untuk diperhatikan

selama kehamilan karena selain beresiko pada ibu anemia juga

beresiko pada pertumbuhan janin yang dikandung. Kurangnya


88

kadar hemoglobin dalam darah selama masa kehamilan

menyebabkan darah tidak dapat mengirim banyak oksigen ke

seluruh jaringan, sehingga dapat menyebabkan proses

metabolisme dan pertukaran zat gizi yang penting ikut terganggu

salah satunya transfer gizi dari ibu ke janin. Pada kehamilan

aterm arus darah uteroplasenta diperkirakan 500 – 750 ml/

menit, apabila kadar Hb menurun maka akan mempengaruhi

arus darah uteroplasenta yang dapat menyebabkan terjadinya

perkembangan janin terhambat (PJT)

Berdasarkan data yang diperoleh penulis tidak ada

kesenjangan antara masalah potensial dengan teori yang

ditemukan pada kasus pada kasus Ny“H”.

D. Langkah IV. Identifikasi Tindakan Segera/Kolaborasi

Pada studi kasus Ny “H” tidak ada indikasi yang

memerlukan tindakan segera dan cepat dengan tenaga

kesehatan yang lainnya. Akan tetapi pada kasus Ny “H”

dilakukan tindakan kolaborasi dengan dokter ahli gizi.

E. Langkah V. Rencana AsuhanKebidanan

Rencana asuhan pada kasus Ny”H” disusun berdasarkan

teori dengan melihat kondisi dari kebutuhan pasien. Hasil

pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pada pasien yaitu

Ny”H” dengan keluhan pusing dan nafsu makan yang kurang

pada tanggal 21 Juli 2020 pada pukul 10.00 wita. Pada


89

pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis,

keadaan umum ibu baik, TD: 90/70 mmHg, N: 80 x/menit, S:

36,5 ᵒC, P: 20 x/menit, ekspresi wajah ibu tampak cemas, kedua

konjungtiva mata anemis dan tidak ikterik, tidak ada

pembesaran pada kelnjar tiroid dan vena jugularis, payudara

tampak simetris, tampak hiperpigmentasi areola mammae.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan kesan yaitu: TFU

2 jari di atas pusat, punggung kiri, presentasi kepala, situs

memanjang, bergerak atas panggul (BAP), pada Auskultasi

terdengar DJJ dengan frekuensi 145x/menit janin intrauterin,

tunggal dan hidup.

Rencana tindakan yang telah disusun yaitu : sapa ibu dan

keluarga untuk meningkatkan rasa percaya sehingga ibu

menjadi lebih koperatif dengan petugas, beritahu hasil

pemeriksaan, menganjurkan keluarga untuk memberikan

supportdan semangat kepada ibu, memberikan KIE tentang

istirahat yang cukup, menganjurkan ibu memperbaiki pola

makan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan

menjaga personal hygine dalam kehamilan.

F. Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan

Pada studi kasus Ny “H” dengan Kekurangan gizi pada

kehamilan, semua tindakan yang direncanakan terlaksana

dengan baik. Seperti dengan menyampaikan hasil pemeriksaan


90

pada pasien dengan baik, memberikan kesempatan kepada

pasien dan keluarga untuk bertanya apabila ada hal yang tidak

ia mengerti, memberikan dukungan moril kepada ibu dan

keluarga untuk mengambil keputusan penting dalam setiap

tindakan yang akan dilakukan seperti dengan pemeriksaan

laboratorium maupun pemeriksaan USG. Penjelasan telah

disampaikan, pasien dan keluarga mengerti dengan

keadaannya, memberikan dukungan psikologis kepada ibu,

memberikan pengetahuan kepada ibu tentang pentingnya

Health Education selama kehamilan seperti pada pola istirahat

yang cukup, pola makan yang bergizi seimbang dalam

kehamilan terutama dengan menghidari makanan yang banyak

mengandung bahan pengawet, serta mengkonsumsi obat sesuai

jadwal yang telah diberikan.

Pemantauan yang dilakukan dilakukan di Desa Pajalele

Kecamatan Tikke dirumah ibu tanggal 21 Juli 2020 yaitu ibu

merasakan pusing dan nafsu makan yang kurang, keadaan

umum ibu baik, pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan

hasil tekanan darah yaitu 90/70 mmHg, nadi 80 x/menit,

pernapasan 20 x/menit, suhu 36,5 oC dan berat badan 44 kg.

Pada pemeriksaan TFU 2 jari di atas pusat, 25 cm, teraba

bokong dengan usia kehamilan 27 minggu 3 hari, dengan

presentasi kepala, punggung kiri dengan DJJ terdengar kuat dan


91

jelas pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi

145x/menit secara teratur.

Tindakan yang dilakukan dalam rencana tindakan pada

pemantauan tanggal 21Juli 2020 yaitu dengan menjelaskan

penyebab rasa pusing pada ibu, menganjurkan ibu untuk

memperbaiki pola makan dan istirahat serta tidak telalu banyak

pikiran, menjelaskan pada ibu tentang 10 tanda bahaya

kehamilan, menganjurkan ibu untuk tetap rutin melakukan

kunjungan Antenatal care agar kesehatan ibu dan janinnya

dapat dipantau dengan baik, obat penambah darah (1x1) Vit. B

com (3x1) dan Kalk (1x1) dan PMT berupa biskuit.

Pemantauan selanjutnya di Desa Pajalele Kecamatan

Tikke dirumah ibu tanggal 22 Juli 2020 yaitu ibu merasakan

nafsu makan yang mulai membaik, ibu tidak mengalami pusing,

keadaan umum ibu baik, pada pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan hasil tekanan darah yaitu100/80mmHg, nadi 80

x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,5oC dan berat badan

44 kg. Pada pemeriksaan TFU 2 jari di atas pusat (25 cm),

teraba bokong dengan usia kehamilan 27 minggu 4 hari, dengan

presentasi kepala, punggung kiri dengan DJJ terdengar kuat dan

jelas pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi

145x/menit secara teratur.

Pemantauan selanjutnya di Desa Pajalele Kecamatan


92

Tikke dirumah ibu tanggal 23 Juli 2020 yaitu ibu merasakan

nafsu makan yang membaik, ibu tidak mengalami pusing,

keadaan umum ibu baik, pada pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan hasil tekanan darah yaitu100/70 mmHg, nadi 80

x/menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 36,5oC dan berat badan

44 kg. Pada pemeriksaan TFU 2 jari di atas pusat 25 cm, teraba

bokong dengan usia kehamilan 27 minggu 5 hari, dengan

presentasi kepala, punggung kiri dengan DJJ terdengar kuat dan

jelas pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi

145x/menit secara teratur.

Setelah dilakukan pemantauan selama 3 hari, penulis

meminta ibu utuk tetap mempertahankan pola makan dan pola

istirahat yang sekarang, memberikan KIE pada ibu tentang

persiapan dan rencana persalinan, menganjurkan pada ibu dan

keluarga untuk senangtiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha

Esa agar kehamilan sekarang dan persalinan ibu nantinya akan

berlangsung dengan normal dan lancar tanpa ada komplikasi

yang dapat terjadi.

Dalam pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan penulis

tidak menemukan hambatan yang berarti karena seluruh

tindakan yang dilakukan sudah berorientasi pada kebutuhan

klien.
93

G. Langkah VII. Evaluasi Hasil AsuhanKebidanan

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen

kebidanan dimana pada tahap ini ditemukan kemajuan atau

keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Rencana asuhan yang telah disusun berorientasi sesuai dengan

kebutuhan pasien dan dilaksanakan secara menyeluruh dan

adanya kerjasama dengan baik sehingga tidak ditemukan

hambatan pada saat pelaksanaan asuhan.

H. Pendokumentasian

Pendokumentasian pada kasus Ny ”H” ini pada saat kontak

pertama kunjungan rumah pada tanggal 21-23 Juli 2020. Telah

dilakukan pengumpulan data subjektif dan objektif dan

berdasarkan data ditetapkan diagnosis. Berdasarkan diagnosa

tersebut, ditentukan diagnosa potensial yang akan timbul.

Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya

perdarahan pada ibu dan pertumbuhan janin terhambat (PJT),

cacat bawaan, BBLR dan kematian janin.

Hasil dari kasus yang dialami Ny “H” dengan Kekurangan

Gizi di atasi dengan membantu ibu untuk memperbaiki pola

makan dan jenismakanan yang di konsumsi, pola istirahatnya

dan menganjurkan ibu untuk tidak terlalu stress. Rasa pusing

teratasi dan dan nafsu makan ibu mulai membaik tanda- tanda

vital ibu kembali mambaik, serta ibu tampak sudah tenang.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melaksanakan Asuhan Kebidanan Antenatal Care

Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020, penulis menarik

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. KESIMPULAN

1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan Kekurangan

Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju

Sulawesi Barat 21 Juli 2020 dilakukan dengan teknik pendekatan

menejemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian

analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian

dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk

mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari

anamnesa riwayat kesehatan, keterangan tambahan yang

manyangkut atau berhubungan dengan kondisi klien.

2. Masalah aktual yang ditegakkan Asuhan Kebidanan Antenatal

Care Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele

Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli

2020 dengan pengumpulan data seperti riwayat kesehatan,

pemeriksaan fisik, maka ditetapkan diagnosa kebidanan pada

Ny“H” dengan Kekurangan gizi pada masa kehamilan.

94
95

3. Perumusan masalah potensial pada Ny “H” dengan

Kekurangan Gizi Ibu Hamil.

4. Hasil identifikasi tidak didapatkan data perlunya tindakan

segera/kolaborasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H”

Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020 dengan hasil

bahwa kasus ini tidak ada data yang mendukung perlunya

tindakansegera.

5. Hasil rencana tindakan asuhan kebidanan telah di lakukan

pada Ny ”H” Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele

Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli

2020 dengan hasil susunan asuhan berdasarkan diagnosa

aktual atau masalah potensial yang dapat terjadi.

6. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Ny ”H” Dengan

Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020 dengan hasil

yaitu asuhan yang telah diberikan ditandai dengan hasil yaitu

semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan

dengan baik tanpa adanyahambatan.

7. Hasil evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny ”H”

Dengan Kekurangan Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat 21 Juli 2020 dengan hasil

yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai


96

perubahan nafsu makan, yang semula kurang menjadi

membaik, pola makan lebih teratur,

8. Pendokumentasian pada kasus Ny ”H” Dengan Kekurangan

Gizi Di Desa Pajalele Kecamatan Tikke Kabupaten Mamuju

Sulawesi Barat 21 Juli 2020 telah dilakukan pengumpulan

data subjektif dan objektif dan berdasarkan data ditetapkan

diagnosis. Berdasarkan diagnosa tersebut, ditentukan

diagnosa potensial yang akan timbul.

B. SARAN

1. Bagi ibu

a. Diharapkan agar ibu menjaga pola makan setia hari dan

jenis makanan yang dikonsumsi.

b. Pentingnya ibu mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai

denganjadwal.

2. Bagi instutusi pendidikan

a. Agar menerapkan asuhan kebidanan dalam pemecahan

masalah dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan

mengingat metode ini sangat bermanfaat dalam membina

tenaga bidan guna menciptakan sumber daya manusia

yang lebih profesional.

b. Perlu adanya persamaan presepsi antara pendidikan dan

petugas kesehatan dilahan praktek tentang penerapan

asuhan kebidanan sebagai alatdalam pendekatan


97

pemecahan masalah pada praktek sehari-hari sehingga

meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Aminin, fidya. dkk. 2015. Ilmu kebidanan. Jakarta: FK UI

Andriani bambang dan wirhatma .2016. Hubungan Pengetahuan


dan Sikap Ibu Hamil dengan Status Gizi Selama
Kehamilan di Puskesmas Bahu Kota Manado. Vol.1 No.1.
2013.

Depkes RI. 2016-2018. Pedoman Penggunaan Alat Ukur


LILA pada Wus Direktorat Bina Gizi Masyarakat Pusat
Data dan Informasi. Jakarta:Kementerian
Kesehatan RI

Hanni & ummi.2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan


Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika

Helena. 2015. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester


Pertama danPola Makan dalam pemenuhan Gizi. diakses
pada tanggal 22 juli 2020.

Https://www.kehamilan dan gizi/-dampak-kurang-gizi-saat-hamil.


Diakses tanggal 22 juli 2020

https://www.kehamilan//ciri-ciri-ibu-hamil-kurang-gizi-yang-perlu-
diwaspadai di akses tanggal 22 juli 2020

Huliana. 2015. Gizi Ibu Hamil. Jakarta: Penerbit Kanisius. Diakses


tanggal 22 juli 2020

Khamariya N, Musyorofa. 2016. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha


Medika

Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP.


Jakarta : ECG : 2016

Manik, Marianita. Rindu. 2017. Faktor yang Berpengaruh


Terhadap Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil dengan KEK
pada Trimester III. Vol .16, No. 2, 2017.

Marmi. 2015. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar. Diakses tanggal 10 juli 2020

Moehji. 2015. Ilmu Gizi I. Jakarta: Bratara Karya Aksara.

98
99

Notoatmodjo, S. 2015. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta
Nurmadinisia, Rahmi. 2016. Efektifitas Program Pemberian
Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Gizi di
Kota Depok . Depok. Universitas Islam Negeri Jakarta.

Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.


Bandung :PT. Refika Adiatama. 2016

Pangemanan. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil


dengan Status Gizi Selama Kehamilan di Puskesmas
Bahu

Prawirohardjo, (2016) Asuhan kebidanan dan Hubungan antara


status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir bayi

Proverawati, 2017. kebutuhan gizi ibu hamil, pola makan dan gaya
hidup sehat selama kehamilan

Rismayanti. 2015. Perencanaan pangan dan gizi. Jakarta: Bumi


Aksara. Diakses tanggal 10 juli 2020

Rosmala. 2020. Data Jumlah Ibu Hamil di Wilayah Kerja


Puskesmas tikke Kabupaten mamuju utara

Rukmana, S. C. and Kartasurya, M. I. (2017) ‘Hubungan Asupan


Gizi Dan Status Gizi Ibu Hamil Dengan, Jakarta., Journal
of Nutrition College.

Sugiyono. 2015-2018. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suhardjo (2015).ilmuh kebidanan. Di akses tanggal 10 juli 2020

Susilowati 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Nutrisi Terhadap Status Gizi

Varney, H., Kriebs, J.M., Gegor, C.L. 2015. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan volume 1. Jakarta: EG

WHO. 2015. Level and Trends in Child Mortality.


http:www.who.int/maternal_childadolescent/document/lev
el.trends_child_m ortality

Yulianti, I. and Hargiono, R. A. (2016) Hubungan Status Gizi Ibu


100

Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah


(BBLR) di RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota
Mojokerto, Jurnal.

YuliIkha dan yuliastuti. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kekurangan gizi Pada Ibu Hamil Vol.2, No.3,
2016.
101

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Hari/tanggal            : 21 JULI 32020

Jam/waktu              : 10.00 Wita

Pokok Bahasan       : Gizi pada ibu hamil

Sub Bahasan           : Gizi seimbang ibu hamil

Sasaran                   : Ibu hamil

1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil

selama 10 menit, diharapkan ibu  dapat mengerti dan memahami

tentang berbagai kebutuhan zat gizi  pada ibu hamil.

2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil,

diharapkan ibu mampu:

a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.

b. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

c. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.

d. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

3.Garis-Garis Besar Materi

a. Pengertian gizi seimbang ibu hamil

b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

c. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil

d. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil


102

4. Metode

a. Tanya jawab

5. Media dan Alat Peraga

a. Laptop

6. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu

Pendahuluan

a. Menyampaikan salam a.       Membalas

b.Menjelaskan tujuan salam

c.Kontrak waktu b.      Mendengarkan

1. d.Tes awal c.       Memberi respon 2  menit

Inti

a.Pengertian gizi seimbang

ibu hamil

b.Kebutuhan zat gizi untuk

ibu hamil

c. Manfaat gizi seimbang

untuk ibu hamil

d. Dampak kekurangan gizi

pada ibu hamil Mendengarkan

dengan penuh

2. perhatian 8  menit
103

Penutup Menanyakan

Tanya jawab yang belum

Tes akhir jelas

Menyimpulkan hasil Aktif bersama

penyuluhan menyimpulkan

3. Memberi salam penutup Membalas salam 5 menit

7. Materi

1. Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil?

Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan

antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu

dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi

oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi

daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil

dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan

ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu

sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok

dan lain-lain.

Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang

janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa

sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan


104

abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada

saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan,

infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan.

Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan

kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula

mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila

makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,

kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat

sepenuhnya diperbaiki.

2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

a. Energi

Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah

dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia

kehamilan

b. Penambahan energi:

a) Trimester I: 100 kal

b) Trimester II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu

(peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara,

penumpukan lemak)

c) Trimester III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

c. Protein

Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.

Pada    TI: 1g/kg BB/ protein


105

T2: 1,5g/kg BB/hari

T3: 2g/kg BB/hari

Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.

Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu,

tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.

d. Karbohidrat

- Sebaiknya ½ dari kebutuhan energy

- 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat

- 300kkal/hari selama 9 bulan.

- Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.

e. Lemak

¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan

omega 3 harus lebih banyak karena u/ perkembangan pusat

susunan saraf termasuk sel otak.

Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji

matahari, minyak biji kapas.

Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan

tuna), minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.

f. Zat Besi

Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat

200-300% buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari
106

makanan & suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu

oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih

berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb

dalam darah yang diperlukan untuk membewa O 2 kepada janin

dan sel ibu hamil.

g. Asam Folat

Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu

mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4

mg/hari  Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk

orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti,

gandum, serealia, dll.

2. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil

a.       Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

b.      Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu

sendiri

c.       Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

3. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang

dikandungnya

1. Terhadap Ibu

Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,

perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena

infeksi.
107

2. Terhadap Persalinan

Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum

waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta

persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap Janin

Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan

keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam

kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

8. Evaluasi

a.    Mengajukan pertanyaan lisan

- Tes awal

a)      Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ?

b)      Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ?

- Tes akhir

Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal. 

b.    Observasi

a) Respon/tingkah laku ibu saat diberikan pertanyaan, apakah

diam/menjawab (benar/salah)

b) Masyarakat antusias/tidak.

c) Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.


108

LAMPIRAN
52

Anda mungkin juga menyukai