STUDI KASUS
OLEH
Titania Farid
NIM: 11194441920015
nikmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat
Judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.
Pada penyusunan dan penyelesaian Tugas akhir Studi Kasus ini, penulis
banyak mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka
1. Ibu DR. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG., M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin
2. Bapak dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Rektor Universitas Sari Mulia.
3. Ibu Anggrita Sari, M.Pd, M.Kes selaku Wakil Rektor I Universitas Sari
Mulia.
4. Bapak Hariadi Widodo, S.Ked., M.Pd selaku Wakil Rektor II Universitas Sari
Mulia.
5. Bapak Dr. Ir. Agustinus Hermino S. Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III
Kesehatan
7. Ibu Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
v
9. Ibu dr. Hj. Sri Pramudian K selaku kepala Puskesmas Kelayan Timur yang
10. Ibu Fadhiyah Noor Anisa, SST., M.Kes selaku pembimbing I yang senantiasa
Kasus ini.
13. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan
14. Taman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi satu sama
lain.
ridho dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan
Tugas Akhir Studi Kasus ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang
dalam bentuk Tugas Akhir Studi Kasus ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................. v
D. Pathway ...................................................................... 62
vii
BAB III METODE PENULISAN .............................................. 63
A. Subjetif ......................................................................... 69
B. Objektif ........................................................................ 74
D. Penatalaksanaan ........................................................... 77
A. Simpulan ...................................................................... 94
B. Saran............................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR
ix
DAFTAR
x
DAFTAR
Lampiran 11. Cheklist Pemberian PMT pada Ibu Hamil dengan KEK
xi
BAB
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin
sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena
membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan
kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Depkes RI, 2015).
energi kronis (KEK) pada kehamilan (Kemenkes RI, 2015). Status gizi ibu
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama
hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
dengan berat badan normal, dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan
sangat bergantung keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Intan dkk,
2012)
1
2
sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang
perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).
usia 0 – 1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 – 28 hari) meninggal setiap
Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen penyebab kematian bayi adalah
dipengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi tidak terpenuhi yaitu disebabkan
karena asupan makanan yang kurang dan penyakit infeksi, ibu hamil yang
asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit maka akan mengalami gizi
kurang dan ibu hamil yang asupan makanannya kurang maka daya tahan
tubuh akan melemah dan akan mudah terserang penyakit, tingkat pendidikan
yang rendah, pengetahuan ibu tentang gizi kurang, pendapatan keluarga yang
tidak memadai, usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
sehingga berpengaruh pada kebutuhan gizinya, paritas ibu yang tinggi atau
terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh, jarak kelahiran
lebih banyak energi karena cadangan energinya dibagi untuk dirinya sendiri,
2
3
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan berusaha
Ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup atau
yaitu 239 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di Negara maju hanya 12
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Di Indonesia sebesar 359 per
100.000 jiwa pertahun. Dari bulan Januari sampai September tahun 2016 AKI
meningkat jika dibandingkan target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah
Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 17 per1000 kelahiran hidup,
Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27per 1000 kelahiran
hidup. AKB di Indonesia masih tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika
Kematian Ibu (AKI) mencapai 350 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata
228 per 100.000. AKI di Kalimantan Selatan pada tahun 2013 adalah 17% per
mencatat kasus kematian ibu dan anak tahun 2016 tercatatada 92 kasus
kematian ibu.Sementara ada 811 kasus kematian bayi. Sedangkan AKB sejak
Januari hingga Agustus 2017, terjadi penurunan. Data yang dirilis Dinkes
Kalsel mencatat ada 48 kasus kematian ibu, serta 441 kasus kematian bayi
Berdasarkan provinsi jumlah ibu hamil yang mengalami KEK yang terbanyak
rekapitulasi tahun 2015. Jumlah ibu hamil adalah 1.131 orang. Dari jumlah
ibu hamil tersebut terdapat 103 (9,1%) orang ibu hamil yang mengalami
Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2016 jumlah ibu hamil adalah 804
orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut terdapat 285 (28%) orang ibu hamil
pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK melalui dana BOK.
menangani masalah KEK adalah PMT. Bentuk PMT dapat berupa PMT
pabrikan maupun PMT berbasis pangan lokal. Pada tahun 2012 Kementrian
Program ini diprioritaskan pada ibu hamil KEK dari terutama di wilayah
(Ayuningtyas, 2012).
makanan tambahan mampu merubah status gizi ibu hamil KEK menjadi
normal. Hal ini karena pengetahuan gizi yang kurang serta kepatuhan dalam
peningkatan Lingkar Lengan Atas (LiLA) karena kesadaran ibu hamil dalam
program, terdapat 65% ibu hamil tergolong KEK, angka tersebut menurun
hingga 50% bulan pertama, 33 % bulan kedua dan 7% pada bulan ketiga
ikan, daging suplemen zat besi yang dapat membangun tubuh yang sehat bagi
mereka yang merasa kekurangan tenaga dan lemah, tenaga tidak berkurang
saat melakukan aktifitas saat masa kehamilan, kemudian sebagai ibu ada
hamil tua sehingga ada kesulitan mereka dalam melahirkan dan tingkat angka
7
kematian yang rentan. Selain itu, mereka beranggapan bahwa mereka tidak
KEK.
kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia pada ibu hamil
tahun 2016 dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
KEK lebih banyak yang anemia dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK. Ibu
mengalami resiko KEK selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. KEK pada ibu hamil
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan) dan lahir dengan
studi kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Banjarmasin.
D. Manfaat
b. Bagi Pendidikan
dengan KEK
d. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Definisi
(WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh
pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil yang ditandai
10
1
2012)
yaitu:
meliputi :
Hiperemesis Gravidarum.
c) Mengidam
suatu tradisi.
d) Sinkope/Pingsan
e) Pingmentasi Kulit
f) Salivasi berlebihan
muncul kembali
i) Varices
j) Payudara tegang
k) Sering Kencing
kandung kencing.
l) Obstipasi
BAB.
biruan.
n) Tanda Mc Donald
jaringan isthmus.
karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis
p) Kontraksi uterus
b) Palpasi
1) Faktor fisik
a) Status kesehatan
sedang sakit.
b) Status gizi
eklampsia/eklampsia.
1
c) Gaya hidup
diharapkan
kehamilannya.
partner abuse.
b) Support keluarga
a) Faktor lingkungan
membahayakan.
c) Fasilitas kesehatan
d) Sosial ekonomi
wanita hamil adalah untuk mencapai status gizi ibu yang optimal
dengan potensi fisik dan mental yang baik. Kebutuhan gizi tersebut
adalah :
1) Asam folat
2) Kebutuhan energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein
saja tetapi pada susunan gizi seimbang dan juga protein. Hal ini
3) Protein
ibu hamil.
4) Zat besi
besi.
5) Kalsium
6) Vitamin
a) Vitamin A
kemerah- merahan.
b) Vitamin D
c) Vitamin E
sekitar 15 mg.
(1) Vitamin C
(2) Vitamin B6
muntah.
(3) Thiamin
(5) Yodium
tumbuh kerdil.
2
bulan. Tetapi bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus
3) Pendarahan
rumah sakit.
4) Oedema
2
hamil dan bayi. Bila ditemukan satu atau lebih gejala tersebut
segera dirujuk.
misalnya : kaki, tangan atau tali pusat, maka ibu perlu segera
dirujuk.
7) Penyakit-penyakit ibu
a. Definisi
(Rahmaniar, 2013).
lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang
2015).
1) Berat badan <40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari
23,5 cm.
6) Nafas pendek.
yaitu :
1) Umur
yang diperlukan.
2
2) Berat Badan
3) Suhu Lingkungan
makanan.
6) Aktivitas
7) Status Kesehatan
Pada kondisi sakit asupan gizi pada ibu hamil tidak boleh
dilupakan.
8) Status ekonomi
d. Akibat KEK
infeksi.
e. Pencegahan KEK
kacangan, tempe).
pemulihan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil KEK melalui
Ibu Hamil).
(Waryana, 2010).
2010).
3
g. Pengukuran LILA
1) Pengertian
KEK.
kanan).
1. Pengertian
situasi apapun. Akan tetap setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi
a. Langkah I : Pengkajian
1) Data subyektif
2013).
Identitas meliputi :
3
(2) Umur
(4) Pekerjaan
b) Keluhan utama
c) Riwayat Menstruasi
(2) Lamanya
(3) Banyaknya
haid.
(7) Imunisasi TT
kehamilannya.
yang Lalu
kembali.
berulang).
forsep).
melahirkan pervaginam.
4
persalinan.
berikutnya.
(Nursalam, 2009).
2009).
(Nursalam, 2009).
4
g) Riwayat perkawinan
2012).
h) Riwayat KB
kesersihan vulva.
4
(a) BAB
(b) BAK
urin.
mental.
meliputi :
kehamilan.
penanganan serius.
meliputi:
kehamilannya.
4
2) Data Obyektif
a) Status generalis
(2) Kesadaran
(b) Suhu
(c) Nadi
(Astuti, 2012).
(d) Respirasi
(Astuti, 2012).
(g) LILA
b) Pemeriksaan sistematis
(a) Kepala
(1) Muka
(2) Mata
berwarna putih.
(3) Hidung
2012).
(4) Telinga
(5) Mulut
5
(b) Leher
dan tumor.
(d) Ekstremitas
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
Pergerakan janin :
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
bawah (presentasi).
Leopold IV :
Mc. Donald : :
TBJ :
(c) Auskultasi
2009).
(Astuti, 2012).
5
(e) Anogenital
(2) Perineum
tidak.
(3) Anus
1) Diagnosa Kebidanan
c) Masalah
d) Kebutuhan
mental.
Pada kasus KEK , bagi ibu : Bila ibu hamil mengalami gizi
abortus, dan infeksi. Bagi bayi : Resiko bayi yang terlahir dari ibu
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman
e. Langkah V : Perencanaan
2009).
hamil.
f. Langkah VI : Pelaksanaan
2. SOAP
asuhan tercapai atau tidak (Varney, 2007). Menurut Walyani (2015), SOAP
6
S : Subyektif
anamnesa.
O : Obyektif
laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
A : Assesment
disimpulkan.
P : Planning
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang untuk
3. Landasan Hukum
e. Mendiagnosa kehamilan.
diharapkan.
C. Pathway KEK
Gravida
KEK
Tanda Gejala
Berat badan <40 kg
LILA kurang dari 23,5 cm
Tinggi badan <145 cm
Ibu menderita anemia dengan Hb <11 gr%.
Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai
Bibir tampak pucat.
Nafas pendek.
Denyut jantung meningkat.
Susah buang air besar.
Nafsu makan berkurang.
Kadang-kadang pusing.
Mudah mengantuk.
Penanganan KEK
Bagan 2.1
Sumber : Agria (2012)
63
BAB III
METODOLOGI
(Notoadmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan dengan cara mengamati dan
63
64
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dalam studi kasu s ini
a. Data primer
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
yaitu :
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
dengan Doppler.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
2012). Studi kasus pada ibu hamil dengan KEK mengambil dari buku-
KEK.
F. Jadwal Penelitian
BAB IV
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. SUBJECTIVE DATA
1. Identitas
Istri Suami
RT 19 RT 19
68
6
terakhir.
3. Riwayat Perkawinan
4. Riwayat Haid
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
g. HPHT : 28-12-2018
5. Riwayat Obstetri
Penyuli
Kehamilan Persalinan Bayi Ket
t Nifas
No Thn
Peny Cara Tempat/ Penyu Keadaan
UK BB PB Seks
ulit Penolong lit lahir
mgg ntan `
mgg ntan
rtus rtus
4 Ini
b. Lama : 8 tahun
7. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan ibu
tidak menderita penyakit kronik seperti jantung, gagal ginjal dan ibu
b. Kesehatan keluarga
tidak menderita penyakit kronik seperti jantung, gagal ginjal dan ibu
Trimester I :1x
Trimester II :2x
d. Imunisasi :
TT III : -
Keluhan / Umur
No Tindakan Oleh Ket
Masalah Kehamilan
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 1x/hari
Minum
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
BAK
Warna : jernih
Bau : pesing
c. Personal hygiene
lembab
f. Pola seksual
7
baik
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
c. Berat badan
- Sebelum hamil : 44 kg
7
- Sekarang : 46 kg
e. LILA : 22 cm
menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
peradangan.
pada gigi.
nyeri tekan.
b. Palpasi abdomen
melenting (bokong).
melenting (kepala).
TFU : 23 cm.
b. Auskultasi
DJJ (+) terdengar jelas dan irama teratur dengan frekuensi 142x/menit,
c. Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 13gr
C. ANALISA DATA
Kronis.
3. Kebutuhan : KIE
D. PENATALAKSANAAN
x/menit, dan Suhu 36,50C serta BB 46 Kg, LiLA: 22 cm, Keadaan janin
baik dengan DJJ (+) terdengar jelas frekuensi 142 x/menit, dan
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakan ibu tentang kurang
nafsu makan ini biasa disebabkan perubahan hormone dan mood selama
7
usia subur kurang dari 23,5cm Lila ibu yaitu 22 cm, Akibat bila ibu
janin yaitu keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, bayi dengan berat
biskuit ibu hamil, dan tetap meminum susu ibu hamil 2 kali sehari.
petugas kesehatan”.
7
mengangkat beban yang terlalu berat dan luangkan waktu untuk istirahat
di siang hari 1-2 jam dan 6-8 jam di waktu malam hari.Posisi tidur yang
dianjurkan untuk ibu hamil adalah posisi tidur miring ke kiri. Posisi ini
bagi pertumbuhan janin. Dan ketika bangun tidur, miring dulu beberapa
genitalia seperti mengganti celana dalam setiap kali merasa lembab atau
buahan dan juga susu ibu hamil untuk menambah keutuhan nutrisi ibu
dan janin.
seperti:
ini selalu menjadi perhatian serius. Pada trimester kedua dan ketiga,
7
b. Sakit kepala yang hebat (Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini
Akibat kontraksi otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta
disertai pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang-
jika ibu merasa ada cairan yang keluar deras dari kemaluan, itu bisa
semakin dekatnya proses persalinan, hal ini juga bisa menjadi salah
satu tanda bahaya kehamilan terutama jika usia kehamilan ibu masih
e. Gerakan janin tidak terasa/ gerakan janin berkurang (Jika ibu merasa
bahwa janin tidak lagi bergerak atau gerakannya tak lagi seperti
sebentar untuk memperhatikan apa yang terjadi pada janin. Ada besar
f. Nyeri perut yang hebat (Jika ibu mengalami nyeri berulang pada
sekitar area perut dan dada dengan rasa yang sangat menyakitkan, bisa
dan dada sebagai tanda placental abruption mirip dengan rasa yang
tajam, serta dada yang sesak adalah masalah serius yang perlu
f. Transportasi : Roda 2
lagi”
8
CATATAN PERKEMBANGAN
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,7 oC
janin (ekstrimitas).
melenting.
TFU : 23
8
: (23-12)x155 = 1705
doppler
Intra Uteri.
dengan KEK.
P:
yang cukup
TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 81x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,7 oC
melenting.
TFU : 24 cm
: (24-12)x155 =1,860
DJJ:Frekuensi136x/menit,
doppler
8
Intra Uteri.
dengan KEK.
P:
yang cukup
TTV
TD : 120/80 mmHg
8
Nadi : 80x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37oC
janin (ekstrimitas).
melenting.
TFU : 24 cm
: (24-12)x155 =1,860
DJJ:Frekuensi136x/menit,
doppler
Intra Uteri.
dengan KEK.
P:
yang cukup
TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37oC
Pemeriksaan Abdomen
8
janin (ekstrimitas).
melenting.
TFU : 24 cm
: (25-12)x155 =.2.015
DJJ:Frekuensi136x/menit,
doppler
Intra Uteri.
dengan KEK.
P:
yang cukup
keluhan.
90
BAB V
PEMBAHASA
Pada bab ini diuraikan pembahasan kasus yang telah di ambil sesuai
sampai tahap evaluasi. Pada bab ini juga akan diuraikan tentang persamaan dan
kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik. Dengan adanya kesenjangan
tersebut dapat dilakukan pemecahan masalah untuk perbaikan atau masukan demi
ibu.
1. Pengkajian
Kronis (KEK) secara teori didapatkan tanda dan gejala yaitu lelah, letih,
90
9
lesu, lunglai, susah buang air besar, nafsu makan berkurang, LILA <23,5
cm (Supariasa, 2010).
Selain itu studi kasus ini juga di dukung oleh penelitian yang
dengan KEK mayoritas paritas ibu hamil yang sudah pernah melahirkan,
karena ibu kurang peduli akan nutrisi yang dikonsumsi ibu yang sudah
lunak dan tidak melenting. Leopold II teraba pada bagian sebelah kiri
Leopold IV tidak dilakukan. Tungkai tidak ada cacat, tidak odema, dan
pertumbuhan janin setiap 2 minggu kira-kira 2 lebar jari, dan TBJ usia
2015).
air besar, tidak mengalami lelah, letih, lesu, lunglai, sehingga asuhan
2. Analisa Data
dan kebutuhan pada ibu hamil. Analisa data ini ditentukan berdasarkan
hasil pengkajian data subjektif dan objektif. Pada kasus ini penulis dapat
dengan kehamilan fisiologis janin tunggal hidup intra uteri dengan masalah
melakukan asuhan yang aman pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi
penentuan diagnosa sesuai dengan teori bahwa ibu saat ini mengalami
3. Penatalaksanaan
dalam 1 bulan.
9
4. Evaluasi
(KEK) adalah salah satu adanya ketidakseimbangan asupan gizi antara energi
dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi.
dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)
untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein
yang cukup.
Kronik (KEK) yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu biskuit. Ibu
mengandung kurang lebih 600-700 kkal dan 15-20 gram protein setiap hari
dapat meningkatkan berat badan ibu selama hamil, waktu yang tepat dalam
pelaksanaan PMT sebagai program suplementasi gizi untuk ibu hamil yaitu
pada trimester II dan trimester III karena pada usia kehamilan tersebut
kebutuhan gizi meningkat dan pertumbuhan janin berjalan dengan cepat dan
ibu dianjurkan untuk kunjungan ulang 1 bulan kemudian yaitu pada tanggal
04 Agustus 2019. Hal ini sesuai menurut Kusmiyati (2009), bahwa pada usia
terakhir yaitu pada hari Kamis tanggal 04 Juli 2019, pemantauan tersebut
9
telah diberikan pada Ny. M telah dilakukan apakah memiliki kemajuan atau
cm, LiLA 23,5 mengalami kenaikan 1,5 cm, Nafsu makan yg awalnya
berkurang kini nafsu makan ibu mulai menambah. Pada pemeriksaan Leopold
TFU 2jari diatas pusat, teraba bundar, lunak dan tidak melenting. Leopold II
teraba pada bagian sebelah kiri keras memanjang (pu-ki). Bagian kanan,
teraba bagian-bagian kecil janin (ekstrimitas). Leopold III teraba bagian bulat,
keras, dan melenting. Leopold IV tidak dilakukan. Tungkai tidak ada cacat,
tidak odema, dan tidak ada varises. Berdasarkan data diatas catatan
BAB VI
A. Simpulan
minggu dengan kehamilan fisiologis Janin Tunggal Hidup Intra Uteri pres-
kehamilan, yang dilakukan pada tanggal 21 juni 2019 – 04 Juli 2019. Setelah
selama 2 minggu pada ibu hamil dengan KEK ada keberhasilan dalam
B. Saran
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil melalui program penyuluhan dan
2. Bagi Pendidikan
95
96
4. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Astuti H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta :
Rohima Press..
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta :
Rohima Press.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. 2015. Jumlah Ibu Hamil Dengan KEK.
[Internet]. Tersedia pada http://www.depkes.go.id/resources/download
/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2017/22_Kalsel_2017.pdf. [Di akses
22 Maret].
Kemenkes RI. 2012. Panduan Penyelenggaraan PMT Bagi Balita Gizi Kurang
dan Ibu Hamil KEK. [Internet]. Tersedia pada https://www.depkes.go.id
/resource/download/pusdatin/.../situasi-analisis-gizi-2012.pdf. [Diakses
10 Mei 2019]
Muliati. 2012. Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Di Puskesmas
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Jurnal Ilmiah Rekam
Medis dan Informatika Kesehatan [Internet]. VOL. 3 NO. 3. ISSN :
2086 – 2628. Tersedia pada https://www.apikescm.ac.id/ejurnalin fokes
/index.php/infokes/article/view/115/112. [Diakses 4 Oktober 2019].
Proverawati Atika. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sari, Anggrita, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : PT. IN
Media.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). 2015. Angka Kematian Ibu.
[Internet]. Tersedia pada http://www.depkes.go.id/resources/download/
pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf
[Di akses 15 Agustus 2019].
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.
WHO. 2015. Angka Kematian Ibu dan Bayi [Internet]. Tersedia p ada
http://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHO2
015_Full.pdf. [Diakses 12 Mei 2019].
LAMPIRAN
65
66
6
6
6
70
PERMOHONAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
BANJARMASIN.
NIM : 11194441920015
Banjarmasin, 2019
Klien Mahasiswa
Titania Farid
NIM. 11194441920015
71
Banjarmasin, 2019
Kepada Yth,
Ny. –
Dengan hormat,
NIM 11194441920015
Judul Studi Kasus : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Kekurangan
Banjarmasin.
kebidanan khususnya pada ibu Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Titania Farid
NIM. 11194441920015
7
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, telah membaca dan memahami
penjelasan pada lembar pertama, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai orang
tua/keluarga dari pasien yang akan dilakukan pengkajian yaitu ibu Hamil dengan
KEK untuk menyetujui penelitian yang akan dilakukan atas Titania Farid mahasiswi
Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Banjarmasin dengan kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Banjarmasin”. Saya memahami penelitian ini tidak akan berdampak negatif terhadap
saya maupun pasien, oleh karena itu saya menyatakan bersedia untuk dilakukan
pengkajian pada pasien dalam penelitian ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat
Banjarmasin, 2019
(..................................) (..................................)
7
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal :
Jam :
A. SUBJECTIVE DATA
1. Identitas
Istri
Nama :
Umur :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Suami
Nama :
Umur :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
74
Pekerjaan :
Alamat :
3. Riwayat Perkawinan
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur......................tahun
b. Siklus......................................hari
c. Teratur/tidak : .........
d. Lamanya.................................hari
f. Dismenorhoe :
g. HPHT :
h.Taksiran Partus :
75
5. Riwayat Obstetri )
b. Lama :
c. Masalah :
7. Riwayat Kesehatan
1) Trimester I :
2) Trimester II :
3) Trimester III :
d. TT :
f. Minum jamu :
76
a. Nutrisi
- Frekuensi :
- Porsi makan :
- Pantangan :
b. Eliminasi
BAB
- Frekuensi :
- Konsistensi :
- Warna :
BAK
- Frekuensi :
- Warna :
- Bau :
c. Personal Hygiene
- Frekuensi mandi :
d. Aktifitas :
- Masalah :
f. Pola Seksual :
Masalah :
- Hewan piaraan :
B. OBJECTIVE DATA
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
c. Berat badan
78
- Sebelum hamil :
- Sekarang :
e. LILA : ……cm
Suhu….°C, Respirasi.........x/menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
- Kepala :
- Muka :
- Mata :
- Telinga :
- Hidung :
- Mulut :
- Leher :
- Dada/mamae :
- Perut :
- Tungkai :
b. Palpasi
Leher :
Dada/Mamae :
Abdomen :
- Leopold I : …………………………………….
- Leopold II : ……………………………………………
7
- Lopold IV : …………………………………………..
Tungkai :
c. Auskultasi
d. Perkusi
- Distansia Spinarum...........cm
- Distansia Cristarum...........cm
- Conjugata Eksterna...........cm
- Lingkar Panggul...............cm
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
- HB.................gr%
- Albumin
……
- Reduksi …….
C. ANALISA DATA
uterin dengan……………
b. Masalah :
c. Kebutuhan :
D. PENATALAKSANAAN
7
IV. Materi
(Terlampir)
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. Media
1. Leaflet
VII.Kegiatan
No Kegiatan Metode Media Waktu
1. Pembukaan
a. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam Ceramah
- 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2. Penyajian
a. Definisi KEK
b. Tanda Gejala Penyuluhan 15
Ceramah
c. Faktor Yang Langsung menit
Mempengaruhi
d. Komplikasi
66
KEK
e. Pencegahan
KEK
f. Penatalaksanaan
KEK
3. Penutup
a. Memberi kesempatan
untuk bertanya
b. Meminta feed back 15
Tanya Jawab -
c. Menyimpulkan materi menit
yang telah disampaikan
d. Mengucapkan salam
penutup
VIII. Evaluasi
1. Klien diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang
Definisi KEK.
2. Klien diharapkan mampu memahami tentang Tanda Gejala
3. Klien diharapkan mampu menjelaskan dan melakukan Perubahan
Faktor Yang Mempengaruhi KEK.
4. Klien diharapkan mampu memahami tentang Komplikasi
5. Klien diharapkan mampu memahami tentang Pencegahan
6. Klien diharapkan mampu memahami tentang Penatalaksanaan
6
MATERI PENYULUHAN
IBU HAMIL DENGAN
KEK
a. Definisi
2007).
lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang
2015).
1) Berat badan <40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari
23,5 cm.
6) Nafas pendek.
6
yaitu :
1) Umur
yang diperlukan.
2) Berat Badan
3) Suhu Lingkungan
makanan.
6) Aktivitas
7) Status Kesehatan
Pada kondisi sakit asupan gizi pada ibu hamil tidak boleh
dilupakan.
8) Status ekonomi
d. Akibat KEK
infeksi.
e. Pencegahan KEK
kacangan, tempe).
pemulihan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil KEK melalui
Ibu Hamil).
(Waryana, 2010).
2010).
64
CHECKLIST PEMBERIAN PMT PADIBU HAMIL DENGAN KEK
10
11
12
13
14
65
66
64
65
66
67
68
69
7
7