KOTA SURAKARTA
Disusun Oleh :
NIM B15029
SURAKARTA
TAHUN 2018
i
ii
iii
iv
CURRICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.E Di
UPT Puskesmas Gajahan Surakarta”dengan baik dan tepat waktu.
Laporan tugas akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Prodi D 3 kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Dalam laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan
bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
vi
Penulis menyadari bahwa dalam usaha Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan kemampuan
penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
vii
MOTTO
1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan ( QS. Al-
insyiroh : 6)
2. Memulai dengan penuh keyakinan menjalankan dengan penuh keikhlasan
menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
3. Tuhan menaruhku ditempat yang sekarang bukanlah kebetulan. Orang yang
hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan , kesenangan, dan kenyamanan
melainkan dibentuk oleh kesukaran, tantangan dan airmata.
4. Jangan pernah meminta untuk diringankan bebanmu melainkan memintalah agar
dikuatkan untuk setiap langkahmu.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan :
1 Untuk Orang tuaku tercinta Bapak Paino dan Ibu Sukini terima kasih telah
memberikan dukungan setiap saat serta doa yang selalu di semogakan di setiap
sujudnya yang tidak pernah mengeluh dengan apapun keadaanya.
2 Untuk Bapak Surasno dan Ibu Sri Lestari terima kasih untuk dukungan semangat
serta doa yang selalu diucapkan demi kelancaran Laporan Tugas Akhir ini.
3 Untuk Kakakku tersayang Nur Indiyah Lina Sari Amd.Keb dan Putri Indiyah
Romadhoni SE yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini.
4 Untuk calonku Widodo Jati Saputro terima kasih untuk semangat dan motivasi
yang selalu diberikan setiap harinya demi kelancaran pengerjaan Laporan Tugas
Akhir ini.
8. Untuk Lisa, Jati, Erfan, Oktavia Icha, Olyvia, Yuke, Ira, Leni, Lilik, Muki serta
Handono terima kasih telah memberikan dukungan dan motivasi saat dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus .......................................... 120
Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu ..................... 173
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Daftar Lampiran
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun (Profil
kesehatan provinsi jawa tengah, 2016). Pada 2015, rasio kematian ibu
2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk
`1
2
Jumlah kasus kematian ibu diprovinsi jawa tengah pada tahun 2016
2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikian angka kematian ibu provinsi
jawa tengah juga mengalami penurunan sebanyak 111,16 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
Berdasarkan data angka kematian ibu sebesar 40,61 artinya ada 40-41 kasus
Surakarta, 2016).
Di perkirakan 5,9 juta anak di bawah 5 tahun meninggal pada tahun 2015
dengan tingkat kematian 42,5 per 1000 kelahiran hidup, dari jumlah kematian
tersebut, 45% adalah bayi baru lahir dengan tingkat kematian neonatal 19 per
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian
pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sama dengan
3
AKN berdasarkan SDKI tahun 2007 dan hanya menurun 1 poin dibanding SDKI
tahun 2002-2003 yaitu 20 per 1.000 kelahiran hidup. Hasil Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000
Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 99,9 per 1.000
pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong
pelayanan kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu (Profil
tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan
maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah
satu dari kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun),
terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak),
terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun) (Profil Kesehatan Jawa Tengah,
2016).
meninggal dikarenakan usia >35 tahun (Profil Keshatan Kota Surakarta, 2016).
terkait kelahiran komplikasi (asfiksia lahir) dan neonatal sepsis (WHO, 2016).
Salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi yaitu infeksi
tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani sebagai akibat dari
proses persalinan yang tidak aman/steril atau berasal dari luka yang diperoleh
status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
tengah, 2016).
Upaya tersebut dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996
oleh Presiden Republik Indonesia. Program ini melibatkan sektor lain di luar
kesehatan. Salah satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah
kematian ibu yaitu penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang
bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
ke masyarakat. Upaya lain yang juga telah dilakukan yaitu strategi Making
Indonesia, 2016 ).
angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di
provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar,
yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi
obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit PONEK dan 300
dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Upaya percepatan penurunan AKI
dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan
kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan
2016 ).
Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin,
pelayanan kesehatan ibu nifas, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan dan
yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yang
rencana yang telah disusun, mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan
bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien,
asfiksia.
8
626 ibu hamil, 582 ibu bersalin, 581 ibu nifas, 3714 KB Pasangan Usia Subur
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan dalam
Surakarta ?”
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
pendampingan One Student One Clien yang dimulai dari ibu hamil trimester
III, bersalin, Nifas, bayi baru lahir hingga ibu tersebut menjadi akseptor KB.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu :
menit yang berbeda dengan teori yang berlangsung 1 jam hingga 2 jam,
jam.
10
1. Teoritis
Hasil studi kasus ini dapat sebagai masukan untuk menambah wawasan
tentang asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
2. Aplikatif
a Institusi :
b Profesi :
asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin dan nifas, Bayi
1. Indi Swastika Putri (2017), dari STIKes Aisyiyah Surakarta dengan judul
bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Tujuan dilakukannya asuhan
kompetensi dan kewenangan bidan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi
baru lahir, hingga KB. Metode yang digunakan dalam asuhan kebidanan
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Dan hasil dari
hasil pemantauan tidak mengalami tanda bahaya pada trimester III, hasil
baru lahir Ny.P tidak ada pemasalahan, serta hasil pemantauan selama nifas
kontrasepsi kondom.
langkah varney dan SOAP pada Ny.W dilakukan asuhan dari hamil
trimester III, bersalin, nifas , bayi baru lahir dan KB. Tujuan dilakukan
kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Serta hasil dari
penelitrian ini adalah selama hamil ibu diberikan asuhan sebanyak 3 kali
dan tidak ada komplikasi pada trimester III, setelah diberikan asuhan
selama hamil janin dan ibu dalam keadaan sehat, selama persalinan dan
nifas berjalan dengan lancar dan tidak ada komplikasi, untuk bayi baru lahir
tidak ada komplikasi dan kelainan pada bayi, dan Ny. W menjadi akseptor
KB suntik 3 bulan.
diberikan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KEHAMILAN
a. Konsep Dasar
1) Pengertian
2017).
`13
14
a) Perubahan Fisiologis
(1) Uterus
(a)28 minggu : fundus uteri terletak kira kira antara tiga jari
xifoideus (30cm)
menjadi lancar.
15
adalah 11 – 12 kg.
b) Perubahan Psikologi
dan waspada sebab pada saat itu, ibu merasa tidak sabar
merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu merasa
(Yanti, 2017).
17
adalah :
a) Perdarahan Pervaginam
fundus uteri).
perdarahan kedalam.
tertahan di dalam.
isi rahim.
yang hebat.
masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.
c) Penglihatan kabur
preeklampsia.
awal, jika bayi tidur gerakannya akan melemah dan gerakan bayi
a) Sesak nafas
(1) Penyebab
rahim.
b) Insomnia
(1) Penyebab
c) Sering kencing
(1) Penyebab
periksakan ke dokter.
(1) Penyebab
e) Kram kaki
(1) Penyebab
berdiri.
difleksi.
23
f) Oedema
(1) Penyebab
ke dokter.
g) Varices
(1) Penyebab
h) Haemoroid
(1) Penyebab
a) Support Keluarga
menunggu persalinan.
adalah normal.
tehnik pemijatan.
bekerja.
e) Persiapan sibling
a) Oksigen
b) Nutrisi
c) Personal hygiene
(1) Mandi
ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena
hipertropi.
(4) Payudara
kebersihan payudara.
d) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
e) Eliminasi
f) Seksual
sebagai berikut :
h) Istirahat / Tidur
datar.
i) Imunisasi
j) Traveling
k) Persiapan Laktasi
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap
(f) Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada.
kegawatdaruratan.
kegawatdaruratan.
31
rumah sakit)
janin.
(5) Selama 2-3 kali sebelum lahir gerakan janin akan berkurang.
8) Asuhan Antenatal
a) Pengertian
b) Tujuan
mungkin.
d) Kebijakan Program
an perlindungan
ANC pertama
TT 1
TT 3
TT 4 hidup
kehamilan.
2014).
b) Manfaat KSPR
(Winarni, 2014).
(a) Skrining antenatal / deteksi dini factor risiko pada ibu hamil
Risiko Tinggi
36
KB (Winarni, 2014).
risiko
(Winarni, 2014).
Rochjati
1) Tinjauan Kasus
a) Pengkajian
(a) Anamnese
2009).
i Keluhan Utama
Sulistyawati, 2009).
demam
39
dada kiri
(sulistyawati, 2009).
Menarche : 13 tahun
iv Riwayat Seksual
2009).
(Mufldilah, 2009).
41
2009).
kehamilan sebelumnya
menambah 1atau tetap pada tahun (+7, -3, +1) / (+7, +9,
(Mufldilah, 2009).
2009).
2009).
4. Dukungan Keluarga
(Mufldilah, 2009).
i Nutrisi
(Mufldilah, 2009).
Jenis Teh tidak manis, air putih The manis, air puth,
sirup
ii Eliminasi
menyetlika.
iv Istirahat-tidur
v Seksualitas
i. Pantang Makan
(Mufldilah, 2009).
4. LILA : 24,5 cm
(Sulistyawati, 2009).
48
i Tekanan Darah
Respirasi : 20x/menit
(Sulistyawati, 2009).
tidak.
1. Kepala
berketombe
gravidarum
putih
50
secret
(Sulistyawati, 2009).
ii Mulut.
iii Leher
2. Leher
limfe
gondok
(Sulistyawati, 2009).
51
(Mufdlilah, 2009)
1. Mammae
Membesar : Normal
Areola : Hiperpigmentasi
(Sulistyawati, 2009)
2. Dada
(Sulistyawati, 2009)
.
52
v Abdomen
jantung janin.
2009).
53
1. Inspeksi
(Sulistyawati, 2009).
2. Palpasi
TFU Mc.donald : 30 cm
(Sulistyawati, 2009).
3. Auskultasi
54
Frekuensi : 145x/menit
(Sulistyawati, 2009).
vi Genitalia
2009)
bartolini.
2. Anus
vii Panggul
2009).
(Mufldilah, 2009).
a .Distansia Spinarum
(Mufldilah, 2009).
b Distansia Kristarum
c. .Distansia tuberum
(Mufdlilah, 2009).
3. Ekstermitas
(Sulistyawati, 2009).
57
5. Pemeriksaan Penunjang
(Sulistyawati, 2009).
b) Interpretasi data
(4) Pragnosis.
sebagai berikut :
2008).
d) Tindakan Segera
e) Perencanaan
tujuan tersebut.
59
ditentukan.
2008).
f) Pelaksanaan
Hidayat, 2008).
g) Evaluasi
Hidayat, 2008).
\
60
2. PERSALINAN
a. Konsep Dasar
1) Pengertian
plasenta) yang telah cukup bulan atau hamper cukup bulan dan dapat
hidup diluar kandungan melalui jaln lahir atau melalui jalan lahir lain
2014).
2) Tanda-tanda Persalinan
makin besar
kecil.
meliputi :
b) Keregangan otot-otot
d) Pengaruh janin
e) Teori Prostaglandin
umur kehamilan.
menurun.
a) Power (Kekuatan)
bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah
bloody show.
65
atau hari.
observasi:
diafragmanya kebawah.
ada his.
symphysis
2 Pelvimetri rontenologis
3 Pila meter
4 Jangka panggul
lain(80cm-90cm)
anococcygeum.
70
spectum anococcygeum.
urogenitale.
(b) Perineum
dua bagian :
vulva.
harus melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari
d) Psikologi
e) Physician (Penolong)
5) Mekanisme Persalinan
a) Turunnya kepala
b) Fleksi
dkk, 2014).
73
d) Ekstensi
f) Ekspulsi
6) Partograf
partus lama.
kondisi ibu dan janin, asuhan yang diberikan selama persalinan dan
7) Tahapan Persalinan
menit setelah bayi lahir dan keluaar spontan atau dengan tekanan
menilai jumlah kehilangan darah tidak lebih dari 500 – 1000 ml,
a) Kontraksi
mendorong bayi.
(1) Anatomi
dari 3 lapisan:
orificium internum.
79
(2) Retraksi
yang khas :
c) Perubahan uterus
tipis. Pedataran dari serviks ini terjadi dari atas ke bawah, mulai-
dkk, 2014).
Bagian depan anak yang maju itu, dasar panggul dipegang menjadi
81
resiko trauma pada kandung kemih. Pada kala II, uretra terjepit
laserasi pada lapisan mukosa vagina, hal ini dapat dilihat dari
(2) Berendam
kebutuhan bagi ibu bersalin. Jika mulut ibu kering dan pecah-
oral.
kelahiran.
dan pendampingnya.
(1) Sederhana
(2) Efektif
Latihan relaksasi:
Latihan pernapasan:
persalinan.
86
klarifikasi tindakan.
wanita bersalin.
perslinan.
favorite.
meningkatkan kenyamanan
tempat tidur.
(j) Berendam
yang mampu dilakukan pada saat itu. Biarkan sikap dan tingkah
88
kontraksi dan ada pula yang berusaha untuk diam dan ada juga
a) Subyektif
Esti , 2013:233).
keguguran.
b) Obyektif
(1) Ekspresi wajah pasien serta bahasa tubuh (body language) yang
Kesadaran : Composmentis
Nadi :82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Pembukaan : 10 cm
Penyusupan :0
c) Assesment
adalah yang paling dalam tahap ini, nmun bidan tetap tidak boleh
persalinan normal:
Diagnosis Nomenklatur:
d) Planning
berikut
keyakinan pasien.
93
berikut:
defleksi maksimal.
apakah ada lilitan tali pusat atau tidak. Jika ada lilitan.
semuanya.
e) Evaluasi
(4) Hasil evaluasi ini merupakan data dasar untuk kala III.
95
Pengkaijan dari kala III ini merupakan hasil dari evaluasi pada evaluasi kala
II.
a Subyektif
b Obyektif
c Assesment
Diagnosis Nomenklatur
d Planning
1) Merencanakan Asuhan
96
persalinan normal.
e) Lakukan PTT
f) Lahirkan plasenta
2) Pelaksanaan
kedua
sepertiga luar paha dalam waktu kurang dari satu menit setelah
bayi lahir
f) Melahirkan plasenta
3) Evaluasi
a Subyektif
b Obyektif
c Assesment
Diagnosis nomenklatur
keinginannya
d Planning
1) Merencanakan Asuhan
persalinan normal.
2) Pelaksanaan
(4) Lochea
(7) Tempat dan alas tidur yang kering dan bersih agar tidak
terjadi infeksi.
3) Evaluasi
d) IMD berhasil
a. Konsep Dasar
1) Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi kepala
minggu dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7 Dan
a) Termoregulasi
bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air
lahir.
102
Disebut hipotermi jika suhu bayi dibawah 36ºC. bayi baru lahir
(1) Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan
sempurna.
panas.
(3) Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar
ia tidak kedinginan.
Gejala hipotermi :
menurun.
dan kematian.
103
b) Sistem pernafasan
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari faring, yang
otak.
kehidupan.
untuk :
kardiovaskuler
diluar rahim.
dengan ibunya.
c) Sistem pencernaan
pertama.
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minngu
pertama dan jumlah paling banyak antara hari ketiga dan keenam.
lahir yang diberi makan lebih dari awal akan lebih cepat
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
besar :
pembuluh darah :
oksigenasi ulang.
e) Metabolisme glukosa
kadar glukosa darahnya sendiri. Pada saat bayi baru lahir, glukosa
(1) Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir harus didorong untuk
(glukoneogenesis).
f) Sistem ginjal
tercermin dari berat jenis urine (1,004) dan osmaliltas urine yang
rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada bayi kurang
bulan.
yaitu hanya 30-60 ml. Normalnya dalam urine tidak terdapat protein
cedera atau iritasi dalam sistem ginjal. Bidan harus ingat bahwa
Purwoastutri, (2014).
Segera setelah bayi lahir, sambil meletakkan bayi diatas kain bersih
dan kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera
(1) Pengertian
Selma 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena bayi
(b) Setelah bayi merasa lebih tenang, maka secara otomatis kaki
tangan bayi sama dengan bau air ketuban. Dan juga ternyata
wilayah sekitar putting ibu itu juga memiliki bau yang sama,
ibu.
(d) Setelah itu bayi akan mulai meremas-remas putting susu ibu,
(e) Terakhir baru mulai bayi itu menyusu. .(Nurasiah dkk, 2014)
system)
4. NIFAS
a. Konsep dasar
1) Pengertian
2016).
susu.
glikosuria.
oleh tangisan bayi atau di hambat oleh rasa takut atau stress.
(2) Uterus
oleh :
hiperplasia uterus.
plasenta.
involusi Uterus
simpisis
simpisis
tidak teraba.
i Afterpains
nyata
ta setelah ibu melahirkan, ditempat uterus terlalu
kontraksi uterus.
ii Lochea
lebih menonjol.
kehamilan.
Kerja usus setelah melahirkan dapat juga terganggu oleh rasa sakit
perawatan pascanatal.
pencernaan,antara lain:
(2) Motilitas
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan.
postpartum, suhu badan akan naik lagi. Hal ini diakibatkan ada
(2) Nadi
terjadi.
(4) Pernapasan
selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi dari
ibu menyusui.
a) Mobilisasi Dini
puerperium
perkemihan.
metabolisme.
130
Ibu nifas perlu diet gizi yang baik dan lengkap, bisa disebut juga
Tujuannya adalah :
c) Ambulasi
Tujuannya :
d) Eliminasi
training untuk BAB, jika ibu tidak bisa BAB lebih dari 3 hari
e) Istirahat
berlebih. Ibu dapat beristirahat atau tidur siang selagi bayi tidur,
perdarahan.
Bila ibu cukup kuat berjalan, bantu ibu untuk mandi untuk
kencing.
g) Seksual / Senggama
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
bersangkutan.
h) Keluarga berencana
(2) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul
(senam kegel).
beberapa tahapan masa nifas yang harus dipahami oleh seorang bidan
antara lain :
komplikasi.
baru lahir
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam
perdarahan abnormal.
(4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak
masa nifas.
136
( Heryani, 2012)
dapat dilaksanakan.
S : Data Subyektif
O : Data Obyektif
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh
ditegakkan.
A : Analisa
P : Penatalaksanaan
5. KELUARGA BERENCANA
a. Konsep dasar
1) Pengertian
2) Macam -macam KB
a) Kontrasepsi Darurat
menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik dari pada tidak
(2) Manfaat
(3) Keterbatasaan
payudara
(c) AKDR hanya efektif jika di pasang dalam 7 tahun hari sesudah
hubungan seksual.
(4) Indikasi
tidak di kehendaki.
v AKDR ekspulsi.
140
(b) Perkosaan
(5) Kontraindikasi
(a) Mual muntah : perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam
diberikan.
apapun lainnya.
ii Belum haid.
141
Penundaan/penekanan ovulasi
persalinan).
(5) Keterbatasan
(c) Efektivitas tinggi hanya sampai kembali haid atau sampai 6 bulan
(prawirohardjo,2010).
basal yang sudah tidak dianjarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini
143
pantang yang lebih lama. Lagi pula sudah ada cara efektif dan masaa
sanggama dihindaari.
(3) Manfaat
kontrasepsi.
d) Sanggama terputus
masa pria mengelurkan alat kelaminya (penis) dari vagiana sebelum pria
mencapai ejakulasi.
cegah.
(2) Manfaat
lainnya.
(3) Keterbatasn
perempuan perbulan)
145
berencana.
(Prawirohardjo,2010)
e) Metode barier
(1) Kondom
i Kondom biasa
ii Kondom berkontur(bergigi)
(c) Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali
(d) Manfaat
khusus
(2) Diagfragma
(a) Jenis
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan
(c) Manfaat
(3) Spermisida
i Aerosol (busa)
iii Krim
telur.
f) Pil kombinasi
(1) Mekanisme:
(2) Efektivitas:
defisiensi besi.
endometriosis.
150
pendek,
(b) haid tidak teratur, haid jarang, atau tidak haid), sakit
kepala,
g) Suntikan kombinasi
(1)Efektivitas:
(2)Efek samping:
h) Suntik progestin
b) Efektivitas:
c) Efek samping:
(1) Perubahan pola haid (haid tidak teratur atau memanjang dalam
dalam 1 tahun)
(kemenkes RI,2013).
152
i) Pil progestin
(2) Efektivitas:
(a) Perubahan pola haid (menunda haid lebih lama pada ibu
j) Implant
(2) Efektivitas:
(a) Perubahan pola haid (pada beberapa bulan pertama: haid sedikit
dan singkat, haid tidak teratur lebih dari 8 hari, haid jarang, atau
(2) Efektivitas:
l) Tubektomi
ovum.
(2) Efektivitas:
tahun.
kanker endometrium
155
m) Vasektomi
(2) Efektivitas
Tidak ada.
(kemenkes RI,2013).
156
C. Landasan hukum
1. Permenkes RI Nomor 28 tahun 2007 tentang izin dan penyelengaraan praktik
bidan.
2. Kepmenkes No.369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan
158
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis studi
Laporan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian studi kasus ini
masalah yang muncul pada situasi atau aplikasi dari masalah yang ada dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kualitatif, sehingga tempat yang
`158
159
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat – sifat populasi
Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah Ny.E normal mulai
Gajahan Kota Surakarta kemudian diikuti sampai ibu bersalin dan nifas
data studi Pendahuluan pada bulan Januari 2018, pengambilan data subyek
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Ibu hamil
b) Ibu bersalin
c) Ibu nifas
2) Auskultasi
a) Ibu hamil
b) Ibu bersalin
c) Nifas
e) KB
(Maryunani,2016)
163
3) Palpasi
a) Ibu hamil
b) Ibu bersalin
c) Ibu Nifas
bawah, payudara.
Tidak ada
e) Keluarga Berencana
Tidak ada
(Nursalam, 2013).
164
4) Perkusi
reflek patella, pada ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan
(Prawirohardjo, 2013)
b. Wawancara
c. Observasi
1) Data sekunder
Surakarta.
detik, stetoskop.
lahir.
3) Jadwal
kasus terlampir.
168
BAB IV
UPT Puskesmas Gajahan merupakan salah satu puskesmas rawat inap yang
terdapat dikota Surakartayang terletak di Jl. Veteran No.46 (57115) dengan luas
wilayah binaan 214,4 ha. Wilayah binaan yaitu Joyosuran, Pasar Kliwon, Gajahan,
Baluwarti, Kauman, dan Kampung baru dengan jumlah penduduk 30.696 jiwa,
menunjang kelancaran pelayanan tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Berikut ini adalah peralatan – peralatan yang digunakan disetiap pelayanan
meliputi :
poli umum, ruang MTBS, ruang KIA, ruang pojok ASI, ruang imunisasi, ruang
KB, ruang gizi, ruang IGD, ruang VK, ruang bayi, ruang bidan jaga, ruang rawat
inap bagi pasien setelah bersalin ataupun pasien rawat inap dari IGD, ruang
2 Unit Penunjang
puskesmas keliling
168
169
B. TINJAUAN KASUS
1 Kehamilan
Ruang : Periksa
No Register :
I. PENGKAJIAN
B. Riwayat Menstruasi
Segar
pertama
a. HPHT
b. Gerakan janin
e. ANC
171
Ibu mengatakan periksa selama hamil 7 kali yaitu pada usia kehamilan
g. Imunisasi TT
h. Kekhawatiran khusus
D. Riwayat Penyakit
Kuku
172
j. Riwayat Operasi
E. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menggunakan KB mini pil selama 3 tahun dan tidak ada
keluhan serta alasan ibu untuk tidak KB ialah ingin hamil kembali
173
Tabel 4.4
sekarang
JK BB PB Kead Laktasi
bln
a. Nutrisi
putih
b. Eliminas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali BAK 3-4 kali sehari
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali dan BAK 5-6 kali
sehari
c. Aktivitas
sendiri
d. Istirahat
jam
jam
e. Personal hygiene
f. Seksualitas
g. Psikososial budaya
6) Pantang makanan
7) Adsat Istiadat
h. Penggunaan Obat-obatan/rokok
tidak merokok
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmenti
176
S : 36,50c R: 20x/menit
d. TB : 167 cm
f. BB sekarang : 83 kg
g. LLA : 30 cm
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
gravidarum
3) Mata
c) Sklera : Putih
lidah bersih
177
b. Leher
1) Mammae
a) Membesar : Normal
d) Areola : Hiperpigmentasi
2) Axilla
d. Ekstermitas
2) Bawah :
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
(Convergen)
f) Tfu Mc.Donald : 31 cm
179
3) Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
b. Pemeriksaan Panggul
3) Distansia Kristarum : 30 cm
c. Anogenital
1) Vulva vagina
2) Perineum
3) Anus
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Labiolatorium
A. Diagnosa Kebidanan
Ny E G2P1A0 umur 27 tahun umur kehamilan 32+5 minggu, janin tunggal hidup
Data Dasar :
keguguran
2017
ada keluhan
181
Do
b. Kesadaran : Composmentis
S : 36,50c R: 20x/menit
d. TB : 167 cm
f. BB sekarang : 83 kg
g. LLA : 30 cm
melenting ( Bokong)
Convergen)
l. Tfu Mc.Donald : 31 cm
m. TBJ :2945 gr
B. Masalah
Tidak ada
182
C. Kebutuhan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
5 Anjurkan ibu kunjungan ulang 1 bulan yang akan datang atau jika ada
keluhan
6 Dokumentasi
VI. PELAKSANAAN
2 Memberitahu ibu untuk mencukupi gizi ibu hamil seperti karbohidrat nasi,
kentang, protein tahu, tempe, daging, ikan laut, sayur an hijau seperti bayam,
vitamin C dan jangan minum bersamaan dengan the, kopi atau pun susu
5 Menganjurkan ibu kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang atau jikia
6 Melakukan dokumentasi
5 Ibu bersedia kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang atau jika ada
keluhan
Kunjungan Rumah 1
2 Ibu mengatakan cara minum tablet tambah darah yang diminum dimalam hari
Ku : baik
Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit S : 36,60c
bokong)
Leopod III : Teraba bulat keras melenting ( Kepala ) masih bisa digoyangkan
TFU Mc.donald: 31 cm
intrauteri letak memanjang presentasi kepala punggung kiri belum masuk PAP
normal
3 Memberitahu ibu tentang tanda bahaya ibu hamil trimester III seperti pandangan
mata kabur, sakit kepala yang menetap,bengkak pada kaki, ketuban pecah
sebelum waktunya, gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 12 jam, perdarahan
brokoli serta hati ayam ataupun seafood dan minum tablet darah secara rutin
Evaluasi
4 Ibu bersedia makan makanan yang di anjurkan dan minum tablet tambah darah
Kunjungan Rumah ke 2
Ku : baik
Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit S : 36,60c
bokong)
digoyangkan
TFU Mc.donald: 33 cm
188
intrauteri letak memanjang presentasi kepala punggung kiri belum masuk PAP
normal
puskesmas atau di rumah sakit dengan penolong bidan atau dokter, transportasi
motor atau mobil, jaminan kesehatan apakah yang akan digunakan saat
brokoli serta hati ayam ataupun seafood dan minum tablet darah secara rutin
10 Mengevaluasi kembali tentang tanda bahaya ibu hamil trimester III, diantaranya
pandangan mata kabur, kepala yang sakit menetap, perdarahan dari jalan lahir,
Evaluasi
9 Ibu bersedia makan makanan yang di anjurkan dan minum tablet tambah darah
a Persalinan
Data Dasar
3 Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 12 Juli 2017 dan hari
4 Ibu mengatakan kenceng kenceng sejak tanggal 12 april 2018 pukul 05.00
WIB dan belum mengeluarkan lendiri darah dari jalan lahir ibu datang ke
puskesmas pukul 07.00 WIB karena kenceng- kenceng semakn sering dan
puskesmas
191
2. Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit R : 20x/menit
4. Kontraksi : 3x10’25”
tidak melenting
Portio : Tipis
Pembukaan : 4 cm
192
KK : positif
Presentasi : Kepala
Penyusupan : 0
2. Mengajurkan suami atau keluarga untuk memberi dukungan agar ibu lebih
semangat
3. Mengajari ibu untuk cara mengurangi rasa nyeri yaitu ketika kontraksi tarik
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar penurunan kepala janin menjadi
lebih cepat
5. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum saat tidak kontraksi
6. Mengajari keluarga memberi pijatan lembut pada pinggang ibu ketika terjadi
7. Mengajari ibu cara meneran yang baik dan benar yaitu ketika perut terasa
kenceng memasukan kedua tangan kedalam lekukan kaki ( lutut) dan menarik
kearah dada untuk memperlebar jalan lahir, dagu menempel di dada, tidak
8. Memberitahu ibu untuk mengejan ketika pembukaan sudah lengkap, untuk saat
ini jangan mengejan dulu karena dapat menyebabkan jalan lahir menjadi
9. Menyiapkan partus set ( ½ kocher, gunting episiotomi, gunting tali pusat, klem
tali pusat, umbilical cord klem, betadin, duk steril, dee lee, kateter, pinset, spuit
yang berisi oksitosin, cut gut chromic, jarum otot, jarum kulit)
DATA PERKEMBANGAN I
KALA II
2 Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit R : 20x/menit
4 Kontraksi : 5x10’45”
6 DJJ : 130x/menit
Pembukaan : 10 cm
Presentasi : Kepala
Penyusupan : 0
A : Ny.E umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 39 minggu janin tunggal, hidup
terbawah janin masuk pintu atas panggul 0/5 bagian inpartu kala II
2. Mengecek kelengkapan alat dan obat – obatan esensial (oksitosin 10 IU) serta
3. Memposisikan ibu dengan posisi litotomi yaitu dengan lekukan lengan berada di
lekukan paha lalu ditarik kearah dada untuk membuka jalan lahirnya.
4. Menganjurkan ibu meneran saat ada kontraksi seperti yang telah di ajarkan
a Memakai APD
a Setelah kepala bayi tampak 5-6 cm didepan vulva lindungi perinium dengan
kain di bawah bokong ibu dengan tangan kanan tangan kiri melindungi vertek
mengarahkan kepala bayi kearah bawah untuk melahirkan bahu depan setelah
bahu depan lahir arahkan kepala bayi ke arah atas untuk melahirkan bahu
belakang.
e Setelah tubuh bayi lahir lakukan sangga susur. Tangan kanan menahan
kepala, leher dan bahu bayi tangan kiri menelusuri badan punggung hingga
kaki bayi.
b Mengeringkan tubuh bayi mulai dari kepala, muka, lengan, tubuh tanpa
mengusap vernik.
c Menjepit tali pusat 2-3 cm dari pusat bayi, melakukan urutan pada tali pusat
d Memegang tali pusat dengan tangan kiri untuk melindungi perut bayi dan
5. Pukul 09. 30 WIB Bayi lahir normal berjenis kelamin laki – laki dengan
8. Kontraksi : Keras, TFU : Setinggi pusat, Kandung kemih kosong, PPV : ± 150
cc
DATA PERKEMBANGAN II
KALA III
2. Kesadaran : Composmentis
3. Palpasi
b Kontraksi : Keras
4. PPV : ± 150 cc
1. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin agar tidak terjadi perdarahan.
2. Menyuntikkan oksitosin 10 IU pada 1/3 paha kanan atas bagian luar secara IM
3. Menutup spuit dengan tehnik one hand dan letakkan kembali di bak instrumen.
5. Tangan kanan menegangkan tali pusat menghadap keatas dan tangan kiri diatas
6. Menegangkan tali pusat kearah bawah saat ada kontraksi lakukan secara hati
hati.
7. Lakukan penegangan tali pusat sejajar lantai saat ada kontraksi dan lakukan ke
8. Pastikan tanda – tanda pelepasan plasenta dengan tanda yaitu uterus globuler,
9. Setelah 15 menit dilakukan penegangan tali pusat tidak ada tanda - tanda
bagian luar.
10. Melakukan penegangan tali pusat kearah bawah sejajar lantai dan kearah atas.
11. Terdapat tanda – tanda pelepasan plasenta dengan uterus globuler, tali pusat
13. Setelah plasenta tampak didepan vulva tangkap plasenta dengan kedua tangan
15. Cek kelengkapan plasenta dan letakkan pada wadah yang telah disediakan.
201
16. Memeriksa perinium apakah ada laserasi atau tidak terdapat laserasi derajat 2
17. Memantau keadaan bayi dan memastikan bayi bernafas dengan baik
12. Pukul 10.00 WIB plasenta lahir lengkap baik kotiledon lengkap selaput utuh
14. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan, ari ari telah lahir dan perut terasa
mules
15. Kontraksi : keras, TFU :2 jari dibawah pusat, kandung kemih :kosong, PPV±
90 cc
202
KALA IV
2. Kesadaran : Composmentis
N : 78x/menit R : 20x/menit
4. Palpasi
PPV ± 90 cc
klorin 0,5 % bersihkan dari paparan darah dan cairan ibu, bilas dengan air DTT
3. Mengajari ibu dan keluarga massase fundus uterus untuk menilai kontraksi
dengan cara meletakkan telapak tangandi perut dan diputar secara perlahan
tempat sampah
13. Menganjurkan ibu untuk miring kanan atau kiri jika tidak pusing
a Vitamin A : 1 x 200.000 IU
b Fe : 1 x 60 mg
c Amoxicillin : 3 x 500 mg
16 Melengkapi partograf
10. Telah mencuci tangan dalam larutan klorin dan telah dilepas secara terbalik
Ruang : Bayi
I. DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS BAYI
2 Umur : 6 Jam
PADA IBU
a HPHT : 12 – 07 - 2017
b HPL : 19 - 04 – 2018
Surakarta
f Imunisasi TT
a Pemeriksaan Umum
1) Suhu : 36,80c
2) Pernafasan : 54x/menit
3) Nadi : 132x/menit
putih
lengkap
Belubang
4 Reflek
kearah sentuhan
209
5 Antropometri
a. Lingkar Kepala : 34 cm
b.Lingkar dada : 32 cm
6 Eliminasi
III. ANALISA
IV. PELAKSANAAN
2. Memberitahu ibu bahwa bayinya telah disuntik Vitamin K pada 1/3 paha kiri
bagian luar untuk mencegah terjadinya perdarahan 1 jam setelah bayi lahir, dan
5. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayi yaitu setiap kali popok dan
bedong basah segera di ganti agar bayi nyaman dan tidak kedinginan.
210
6. Memberitahu ibu untuk mengganti kassa pada tali pusat bayi saat basah ataupun
sehabis mandi dan ketika mengganti kassa ibu cuci tangan terlebih dahulu kassa
EVALUASI
2. Ibu telah mengetahui bahwa bayinya sudah di imunisasi vitamin K dan Hbo 1 jam
setelah vitamin K
6. Ibu bersedia menjaga kebersihan tali pusat dan bagaimana cara merawatnya
3. NIFAS
Ruang : Nifas
No. Register : -
A. DATA SUBYEKTIF
2. Keluhan
b. penolong : Bidan
g. Perinium
a. Nutrisi
pola makan
b. Eliminasi
melahirkan
3. Data pengetahuan
b. Perawatan payudara
c. Mobilisasi/ senam
Ibu mengatakan sudah mobilisasi yaitu dengan cara miring kanan miring
d. Zat besi
g. ASI
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang manfaat ASI bagi bayi dan bayi
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang cara menyusui bayi yang benar.
1. status generalis
a. Keadaanumum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
214
N : 86 x/menit S: 36,30C
d. TB : 167 cm
e. BB saat hamil : 89 kg
f. BB sekarang : 84 kg
2. Pemeriksaan sistematis
a. kepala
berketombe
serumen
b. Leher
1) Mammae
d) Aerola : Hyperpigmentasi
2) Axilla
d. Ekstermitas
2) Bawah
c) Betis
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
a) Kontraksi : Keras
b. Anogenital
1) Vulva vagina
d) Lochea :Rubra
2) Perineum
kemerahan
217
3) Anus
4) Inspekulo
4. Pemeriksaan penunjang
April 2018
C. ANALISA DATA
D. PELAKSANAAN
Hasil: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat
a. Keadaanumum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
N: 86 x/menit S : 36,30C
218
mengganti pembalut setiap kali sudah penuh jangan menunggu terlalu lama,
3. Memberitahu ibu tentang gizi ibu nifas yaitu dengan makan makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, mineral / cairan buah dan sayuran dan tidak
bagian bawah diputar searah jarum jam ± 15 detik jika perut terasa keras
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan penuh yang
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam atau setiap bayi
menginginkan
a. Vitamin A : 1 x 200.000 IU
c. Amoxicillin : 3 x 500 mg
d. SF : 1 x 60 mg
Evaluasi
Ruang : Nifas
No. Register : -
B. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya pada tanggal 12 April 2018
2. Keluhan
d. penolong : Bidan
i. Perinium
a. Nutrisi
pola makan
c. Eliminasi
sehari
3. Data pengetahuan
b. Perawatan payudara
c. Mobilisasi/ senam
Ibu mengatakan sudah mobilisasi yaitu dengan cara miring kanan miring
d. Zat besi
g. ASI
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang manfaat ASI bagi bayi dan bayi
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang cara menyusui bayi yang benar.
1. status generalis
a. Keadaanumum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
223
N : 86 x/menit S: 36,30C
d. TB : 167 cm
e. BB saat hamil : 89 kg
f. BB sekarang : 82 kg
5. Pemeriksaan sistematis
kepala
berketombe
serumen
e. Leher
Mammae
Aerola : Hyperpigmentasi
Axilla
g. Ekstermitas
Bawah
Betis
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Anogenital
Vulva vagina
Lochea : Serosa
Perineum
kemeraha
226
Anus
Inspekulo
Pemeriksaan penunjang
F. ANALISA DATA
G. PELAKSANAAN
2. Memberitahu ibu tentang gizi ibu nifas yaitu dengan makan makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, mineral / cairan buah dan sayuran dan tidak
4. Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan yang masih harus
terjadi kehamilan
Evaluasi
MAL
230
A. DATA SUBYEKTIF
pertama kali
B. DATA OBYEKTIF
2 Kesadaran : Composmentis
N : 80 x/menit R : 20x/menit
5 Laktasi : ASI
6 Lochea : Alba
C. ANALISA DATA
D. PELAKSANAAN
melahirkan.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi gizi ibu nifas dan tidak berpantang
4. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan senam kegel dengan cara seperti
menahan BAB
5. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya secara ekslusif
Evaluasi
C.PEMBAHASAN
a Pengkajian
Bidan melakukan pengkajian pada ibu hamil harus akurat, relevan, dan
lengkap.
1) Data Subyektif
suami bernama Tn.F umur 37 tahun beragama islam, suku bangsa jawa
alat reproduksi, hal yang dikaji adalah usia menarche, siklus, lama, nyeri,
haid pertama kali 14 tahun, dengan jarak 28- 30 hari, lama 6 – 7 hari,
dikeluarkan cair berwarna merah segar, serta tidak nyeri saat haid. Dan
14 tahun, jarak menstruasi 30 hari, dengan lama haid 7 hari, dalam satu
segar, teratur setiap bulan serta terkadang nyeri saat haid di hari pertama.
Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pengkajian.
HPMT Ny.E tanggal 12 Juli 2017. Gerak janin pertama kali, ditanyakan
untuk mengetahui gerak janin yang pertama dirasakan ibu pada umur
rubella dan penyakit imun, sakit yang dialami selama/ sejak kehamilan,
darah dan juga kalk dari puskesmas, Keluhan yang dialami selama
dll dan hasildidapatkan Ny. E mengalami mual di pagi hari saat trimester
I, dan mudan lelah pada Trimester II, serta tidak tidak ada keluhan pada
Trimester III serta imunisasi TT Ny.E hanya saat akan menikah . Dan
teori.
Ny.E tidak sedang sakit flu, batuk ataupun demam, dan riwayat
237
kesehatan sitemik didapatkan klien tidak nyeri pada dada kiri, tidak
mudak lelah, tidak nyeri pada pinggang kanan dan kiri, tidak sakit saat
BAK, tidak sering lapar dan haus dimalam hari, tensi tidak pernah
140/90 mmHg dan tidak sakit kepala yang tidak lekas hilang ketika
dipakai untuk istirahat, tidak pernah kejang, tidak pernah batuk yang
lebih dari 2 minggu, tidak pernah sesak nafas, tidak kuning pada kulit
dan HIV / AIDS serta penyakit menurun seperti jantung, Diabetes militus
dan Hipertensi, serta dari keluarga Ny.E dan Tn F tidak memiliki riwayat
keturunan kembar dan Ny.E belum pernah operasi apapun. Dan tidak ada
mengetahui berapa usia saat menikah, dan hasil yang didapatkan Ny.E
menikah sah 1 kali dan usia Ny.E saat menikah ialah 22 tahun dan Tn.F
pil selama 3 tahun dan tidak ada keluhan serta alasan ibu untuk tidak
238
seorang dokter dan bayi lahir berjenis kelamin perempuan, dengan berat
3800 gr, dengan panjang 51 cm, keadaan masa nifas dan menyusui
berlangsung secara baik dan keadaan anak sekarang hidup dan sehat.
Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pengkajian.
hamil (Mufldilah, 2009) hasil Ny.E selama hamil Ny.E makan 3 kali
sehari porsi sedang dengan menu nasi, sayur, lauk buah, susu dan air
putih dan tidak ada. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pengkajian
minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Dan hasil Selama
239
hamil Ny.E BAB 1 kali dan BAK 5-6 kali sehari. Jadi tidak ada
rumah di bantu suami dan tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pengkajian.
tidur baik pada waktu siang maupun malam (Mufldilah, 2009). Dan hasil
selama hamil tidur siang 2 jam dan malam 8 jam dan tidak ada keluhan.
fungsi, konsep seksual diri dan identitas, sikap terhadap seksual, efek
dalam 1 minggu dan tidak ada keluhan. Dan hasil tidak ada kesenjangan
kebiasaan adat istiadat. Dan hasil Ny.E senang dengan kehamilan ini dan
kehamilan ini Ny.E tinggal dengan ibu mertua suami dan juga anaknya
serta tidak ada pantang makan dan tidak ada adat istiadat. Dan hasil tidak
obat-obatan terlarang dan suami tidak merokok. Dan hasil tidak ada
perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat, pengukuran tinggi dan berat
badan dan lingkar lengan kiri (Mufldilah, 2009) dan Menurut Pantiawati
dan Saryono (2010) Kebutuhan gizi ibu hamil trimester III (minggu27 –
lahir) kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2g/kg
BB. Kenaikan BB selama hamil rata – rata : 9 – 13,5 kg. Dan hasil
nadi 82 x/mnenit, respirasi 20 x/menit, tinggi badan 167 cm, berat badan
241
30 cm. Dan tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.
wajah. Bila terdapat pada wajah, periksa conjungtiva mata dan kuku,
apakah ibu kurang darah atau tidak. Bila terdapat oedema di wajah,
normal sedikit bengkak pada mata kaki dianggap normal dan bila
hal ini merupakan tanda bengkak tidak normal. Bila bengkak terjadi pada
2009) Dan hasil pada Ny. E rambut bersih, tidak rontok, tidak
berketombe, muka bersih tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma
hidung, normal tidak ada benjolan, tidak ada secret, telinga normal
simetris, tidak ada serumen. Mulut perhatikan pucat pada bibir, pecah-
pecah, stomatitis, ginggivitis, gigi tanggal, gigi berlubang, caries gigi dan
242
bau mulut. (Mufdlilah, 2009). Dan pada Ny.E didapatkan hasil di mulut
tidak stomatitis, tidak caries dan gusi tidak berdarah. Dari hasil tidak ada
tiroid. (Mufdlilah, 2009) dan hasil pada Ny.E didapatkabn hasil tidak ada
benjolan. Dari hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pemeriksaan.
kolostrum belum keluar, Axilla tidak ada benjolan dan tidak nyeri tekan.
Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.
dan presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi fundus
semakin tua umur kehamilan semakin tinggi fundus uteri, namun pada
kehamilan 9 bulan tinggi fundus uteri akan turun karena kepala telah
turun atau masuk panggul, tinggi fundus uteri (> 12 minggu besarnya
bulannya fundus naik 2 jari, tetapi perhitungan tersebut sering tidak tepat
linea nigra, strie albican / livide strie albican, kelainan tidak ada,
ada, leopod I TFU ½ pusat PX, teraba bulat keras tidak melenting (
janin, leopod III teraba bulat keras melenting ( Kepala) dan masih
jernih atau sedikit berwarna putih tidak berbau. Pada keadaan normal,
tidak ada rasa gatal, luka atau perdarahan, raba kulit pada daerah
tangan yang masih terpasang. Lepaskan sarung tangan dan lakukan cuci
didapatkan hasil Vulva vagina tidak varices, tidak ada luka, tidak
todak ada. Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pemeriksaan.
atau lebih kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP), Perasat Osborn
positif Alat yang paling sering digunakan untuk mengukur ukuran luar
spina iliaka anterior kanan dan kiri dengan ukuran panggul normal 23-26
cm, Distansia Kristarum Jarak terjauh krista iliaka kanan dan kiri dengan
ukuran sekitar 26-29 cm. Bila selisih antara distansia kristarum dan
dan prosesus spinosus lumbal V dengan ukuran normal 18-20 cm, bila
Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.
ekstermitas atas simetris, jari lengkap kuku tidak kuning, dan ekstermitas
bawah, simetris, jari lengkap, kuku tidak kuning, tidak oedema, tidak
varices, reflek patella positif kanan dan kiri. Dan hasil tidak ada
2) Interpretasi Data
kepala bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul normal.
3) Diagnosa Potensial
penyuluhan gizi pada ibu hamil. (Wildan dan Hidayat, 2008). Hasil
4) Tindakan Segera
dan menentukan kebutuhan apa saja yang akan diberikan pada pasien
lainnya. (Wildan dan Hidayat, 2008). Dan hasil tinjauan kasus pada Ny
5) Perencanaan
dan hasil yang akan dicapai didalam tujuan tersebut, mencatat langkah-
langkah tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai.
f) Dokumentasi
6) Pelaksanaan
Hidayat, 2008)
susu.
249
f) Melakukan dokumentasi
7) Evaluasi
fisik dalam batas normal, serta pada kunjungan ketiga pada tanggal 22
kenceng kenceng sejak tanggal 12 april 2018 pukul 05.00 WIB dan belum
mengeluarkan lendiri darah dari jalan lahir ibu datang ke puskesmas pukul 07.00
WIB karena kenceng- kenceng semakn sering dan mengeluarkan lendir darah
dari jalan lahir sehingga ibu datang ke puskesmas sama seperti teori yang
persalinan ialah terjadinya his, Bloody Show (pengeluaran lendir disertai darah
melalui vagina). Dari apa yang dikatakan Ny.E tidak ada kesenjangan antara
TFU 3 Jari dibawah Px, teraba bulat, lunak, tidak melenting, Leopod II, kiri
teraba punggung janin, kanan teraba ekstermitas janin, Leopod II teraba bulat
keras melenting ( Kepala) dan tidak bisa di goyangkan, Leopod IV sudah masuk
panggul 3/5 bagian, TFU Mc donald 35 cm, TBJ (35-11) x 155: 2720 gr, DJJ
dengan asuhan yangi diberikan menurut Nuraisiah dkk, (2014) ialah adanya
251
dan latihan pernafasan, istirahat dan privasi, dan asuhan yang diberikan ialah
mengajurkan suami atau keluarga untuk memberi dukungan agar ibu lebih
semangat, mengajari ibu tehnik relaksasi yaitu ketika kontraksi tarik nafas
panjang dari hidung dan dikeluarkan dari mulut, menganjurkan ibu untuk miring
ke kiri agar penurunan kepala janin menjadi lebih cepat, menganjurkan keluarga
untuk memberi ibu makan dan minum saat tidak kontraksi, mengajari ibu cara
meneran yang baik yaitu ketika perut terasa kenceng pembukaan sudah lengkap
tangan di masukkan dalam lipatan paha ditarik kearah dada, dagu menempel
didada, tidak bersuara dan seperti BAB mengajari keluarga untuk massase
kemajuan persalinan, DJJ dan His setiap 30 , menyiapkan partus set ( ½ kocher,
gunting episiotomi, gunting tali pusat, klem tali pusat, umbilical cord klem,
betadin, duk steril, dee lee, kateter, pinset, spuit yang berisi oksitosin, cut gut
chromic, jarum otot, jarum kulit) Dan hasil tidak ada kesenjangan antara teori
dan pelaksanaan.
(satu) Persalinan dimulai sejak adanya his yang teratur dan meningkat (frekuensi
lengkap (10cm)
252
pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi
dan lama kala II pada Ny.E berlangsung selama 30 menit dan pada saat proses
persalinan tidak terdapat lilitran tali pusat dan kala II berlangsung secara normal
dan bayi lahir sehat dan selamat. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan
pelaksanaan.
Menurut Nuraisiah dkk, (2014) kala III dimulai segera setelaah bayi lahir
dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6 samapai 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan dari fundus uteri,
penatalaksanaan kala III pada Ny.E sesuai dengan manajemen aktif kala III pada
Indonesia (2014), yaitu jika plasenta tidak segera lahir dilakukan pemberian
oksitosin 10 unit secara IM, dan kala III pada Ny.E berlangsung selama 25 menit
dengan plasenta lahir spontan dan lengkap sehingga tidak ada kesenjangan
sampai 2 jam post partum, Pada Kala IV penting sekali memeantau keadaan
umum, menilai jumlah kehilangan darah tidak lebih dari 500 – 1000 ml, dan
tehnik jelujur dengan tanda – tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu
dibawah pusat dengan kandung kemih kosong dengan pemantauan pada kala IV
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua dan jumlah
perdarahan pada kala 10cc, Kala II,50 cc, Kala III 150 cc, Kala IV 90 cc jadi
total jumlah perdarahan 300 cc jadi perdarahan dalam batas normal, sehingga
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi kepala melalui
vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 – 42 minggu dengan berat
badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7 Dan tanpa cacat bawaan (Pumita,
2012). Bayi Ny.E lahir cukup bulan dengan usia kehamilan 39 minggu, lahir
secara pervaginam, dengan berat 3900 gr, berjenis kelamin laki – laki anus
berlubang dan tidak terdapat cacat bawaan, By.Ny E menangis kuat bergerak
aktif, kulit kemerahan dengan apgar score 8/9/10, sehingga tidak terjadi
Penilaian awal pada bayi segera setelah lahir, pemotongan tali pusat,
resusitasi (bila perlu), Menurut Nuraisiah dkk, (2014) Inisiasi menyusu dini
adalah proses membiarkan bayi menyusu senderi segera setelah lahir. Hal ini
merupakan kodrat dan anugrah dari tuhan yang sudah disusun untuk kita.
Melakukannya juga tidak sulit, hanya membuktikan waktu sekitar satu hingga
dua jam, jaga kehangatan bayi. Dan asuhan yang diberikan pada By.Ny E ialah
254
penilaian awal saat bayi lahir, pemotongan tali pusat, tidak dilakukan resusitasi
dikarenakan bayi langsung menangis saat lahir tidak ada penyulit apapun serta
telah dilakukan IMD selama 30 menit yaitu pukul 09.30 – 10.00 WIB ,
pemberian salep mata untuk mencegah infeksi, pemberian injeksi Vitamin K dan
Hb O untuk imunisasi awal pada bayi, sehingga terjaddi kesenjangan antara teori
berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung kira – kira 6 minggu (Rukiyah dan Yulianti, 2018).
dan hasil kontraksi keras, kandung kemih kosong tfu 2 jari dibawah pusat
dengan lochea rubra masa nifas berlangsung secara normal sehingga tidak
berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri dibawah umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal, memastikan ibu dapat cukup makan cairan dan istirahat,
memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda – tanda
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari – hari
255
sudah tidak ada kontraksi dengan tfu sudah tidak teraba dan lochea serosa, serta
tidak ada tanda tanda infeksi, pemenuhan nutrisi cukup, dan masa nifas berjalan
secara normal, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil
pemeriksaan.
KB secara dini. Dan hasil pemeriksaan TFU sudah tidak teraba, ibu memberikan
kepada ibu tentang kontrasepsi MAL yang dipilih oleh ibu, sehingga tidak
pemberian Asi Susu Ibu (ASI) secara ekskusif, artinya hanya diberikan ASI
tanpa taambahan makanan atau minuman apapun lainnya, dengan cara kerja
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
persalinan, bayi baru lahir, dan nifas, yang dimulai sejak usia kehamilan 32
minggu lebih 5 hari dan berakhir pada nifas. Pada proses kehamilan dilakukan
kunjungan rumah sebanyak 2 kali, 1 kali kunjungan bayi baru lahir, dan 2 kali
obyektif. Data subyektif pada asuhan kehamilan tidak terdapat keluhan pasa
persalinan didapatkan keluhan dan nyeri pinggan, saat masa nifas kunjungan
pertama 6 jam setelah persalinan terdapat keluhan nyeri pada luka jahitan
terdapat keluhan. Data obyektif pada kasus ini dimulai dari kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir dan nifas semua dalam batas normal dan tidak
256
257
2 Interpretasi data, pada kasus ini diagnosa kebidanan yaitu Ny.E umur 27
tahun G2P1A0 umur kehamilan 32+5 minggu janin tunggal hidup intrauteri,
letak memanjang, presentasi kepala, punggung kiri dan kepala belum masuk
praktek.
4 Tindakan segera, pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak
sesuai dengan konsep kebidanan sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek.
melatih kesabaran agar inisiasi menyusu dini dapat dilakukan sesuai dengan
B. SARAN
1. Bagi Penulis
2. Kepada Puskesmas
lagi.
3. Kepada Institusi
4. Kepada Klien
DAFTAR PUSTAKA
Ai, Yeyeh, Rukiyah dan Lia, Yulianti. 2018. Buku Kebidanan Pada bu Masa Nifas.
Jakarta : CV. Trans Info Media
Anggraeni, Mekar Dwi dan Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Ari Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2016. Jakarta :
Kementrian Kesehatan dan JCA
Damai Yanti. 2017. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Bandung : Refika Aditama
Emi, dkk. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta : Ikatan Bidan Indonesia
Heryani, Reni.2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta :
Trans Info Media
Hidayat, A.A. (2014) . Metode Penelitian Keperawatan dan teknis Analisa Data .
Jakarta : Salemba Medika
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta :
Kementrian Kesehatan republik Indonesia
Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan ibu hamil. Jogjakarta : Nuha Medika
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2016. Data Program Kesga Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016. www.dinkesjatengprov.go.id. Diakses pada bulan Mei 2017.
Wildan, Moh & Hidayat. A. Aziz Ahmad. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
World Health Organization. 2016. Monitoring Health For The SDGs Sustainable
Developmen Goals. France : Global Health