H DAN
TN. F PADA TAHAP PERKEMBANGAN CHILDBEARING
DENGAN KETIDAKCUKUPAN ASI DI PUSKESMAS
GONDANG REJO
YUSUF SUKARNO
NIM.P.14028
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. H DAN
TN. F PADA TAHAP PERKEMBANGAN CHILDBEARING
DENGAN KETIDAKCUKUPAN ASI DI PUSKESMAS
GONDANG REJO
DI SUSUN OLEH :
i
ii
MOTTO
“Dalam hidup, kamu akan menghadapi hal yang sulit dan terkesan
tidak terselesaikan. Kadang, hal tersebut mustahil untuk kamu
lakukan. Di titik ini, percayalah pada dirimu dan lakukanlah.Tak apa
jika nanti kamu gagal. Ketika gagal, bangun dan coba lagi. Ketika
gagal lagi, bangunlah lagi. Pada akhirnya, ketika kamu berhasil,
semua akan berakhir dengan senyum kebanggaan di wajahmu”.
-Nelson Mandela-
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji sukur saya panjatlan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat,rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn, H dan Tn. F
Pada Tahap Perkembangan Keluarga Childbearing Dengan Ketidakcukupan ASI
Di Puskesmas Gondang Rejo”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini saya banyak mendapat
bimbingan dan dukungann dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat
1. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat membina ilmu
di STIkes Kusuma Husada Surakarta
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku sekretaris Program Studi DII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat
menimba ilmu di STIkes Kusuma Husada Surakarta
3. Ns. Joko Kismanto S. Kep, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Nurul Devi Ardiani, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku dosen penguji yang telah
membimbing dengan cermat, memberika masukan-masukan, inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini.
5. Semua dosen Program Studi DII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
6. Kedua orangtuaku, keluarga besarku, dan orang terkasih yang selalu menjadi
inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan
vii
yang selalu setia mendampingi serta menyemangati saya dalam keadaan
apapun.
7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB IV HASIL
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran lokasi pengambilan data ...................................... 29
4.1.2 Pengkajian ............................................................................. 29
1. Identitas Klien ................................................................. 29
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga ................. 30
3. Lingkungan ..................................................................... 31
4. Struktur Komunikasi Keluarga ....................................... 35
5. Fungsi Keluarga .............................................................. 36
6. Stress dan Koping Keluarga ............................................ 38
7. Harapan Keluarga ............................................................ 39
8. Pemeriksaan Fisik ........................................................... 39
4.1.3 Analisa Data .......................................................................... 42
4.1.4 Skoring Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga .. 44
4.1.5 Prioritas Diagnosa Keluarga ................................................. 46
4.1.6 Intervensi Keperawatan ......................................................... 47
4.1.7 Implementasi Keperawatan ................................................... 49
4.1.8 Evaluasi Keperawatan ........................................................... 51
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian ......................................................................................... 55
5.2 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 63
5.3 Intervensi Keperawatan .................................................................... 64
5.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 66
5.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 73
6.1.1 Pengkajian Keperawatan ....................................................... 73
6.1.2 Diagnosa Keperawatan .......................................................... 74
6.1.3 Intervensi Keperawatan ......................................................... 74
6.1.4 Implementasi Keperawatan ................................................... 75
6.1.5 Evaluasi Keperawatan ........................................................... 75
6.2 Saran .................................................................................................. 76
6.2.1 Bagi Instansi Kesehatan (Puskesmas) ................................... 76
6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan ...................................................... 77
6.2.3 Bagi Pasien dan Keluarga ..................................................... 77
6.2.4 Bagi Penulis .......................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
"society" yang berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa
berasal dari bahasa arab yaitu "musyarak". Masyarakat dalam Arti Sempit
keluarga dan beberapa yang tinggal dalam satu rumah dalam keadaan
merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri,
dan anak yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan yang erat untuk
1
2
semakin maju. Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan
penyakit yang berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
(Ahmad, 2010).
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu
Pertama). Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran
3
Suami merasa belum siap menjadi bapak atau sebaliknya istri belum siap
bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap
bayi. Dengan kehadiran bayi maka system dalam keluarga akan berubah
baik antara anak dan orang tua merupakan hal penting dalam masa
pemahaman dari anak dan orang tua untuk mencapai kebutuhan keluarga
(Soetjiningsih, 2012).
anak sudah lahir tugas keluarga antara lain adalah memberikan ASI
4
bayi untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, dari hormone antibodi
54.3 persen dengan estimasi absolut bayi tidak ASI eksklusif sebesar
Waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga.
untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, dari hormone antibody hingga
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
Rejo.
6
1.5 Manfaat.
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
perkembangan Childbearing.
d. Bagi Keluarga
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga
2.1.1 Pengertian
interaksi antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari bahasa
sansekerta kulu dan warga atau keluarga yang berarti anggota kelompok
dasar dari semua institusi, merupakan kelompok primer yang terdiri dari
2012).
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan
8
9
Strees dari berbagai sumber dapat berefek negative pada fungsi dan
interaksi ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas
bayi secara optimal. Tidak ada hal yang lebih bernilai dalam kehidupan
ibu dan seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau
stuktur karena adanya anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran
seorang bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir
dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif
pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak
terdiri atas dua jenis yaitu keluarga tradisional dan keluarga non
dan istri.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
melelui pernikahan.
(marital partners).
membesarkan anaknya.
anaknya.
langsung dan menjadi dasar dari keluarga tersebut. Fungsi ini berguna
terhadap penyakit.
memadai.
kedudukannya masing-masing.
2.2.1 Pengkajian
(Friedman, 2010).
(1) Nama KK
(2) Umur
(3) Alamat
(4) Pekerjaan KK
(5) Pendidikan KK
(7) Genogram
(10) Agama
penyakit.
• Ukuran rumah.
• Kebersihan rumah.
• Ventilasi rumah.
• Pengolahan sampah.
• Kepemilikan rumah.
• Kamar mandi.
17
• Denah rumah.
masyarakat.
alokasi efektifnya.
19
situasi.
ada permasalahan.
lebih tinggi.
dengan skala mudah (skor 2), sebagian (skor 1), dan tidak
sokongan masyarakat).
skala skor tinggi (skor 3) cukup (skor 2), dan rendah (skor
segera (skor 2), tidak perlu segera (skor 1), dan tidak
dalam tabel 1.
1 Sifat maslah
Skala: aktual Risiko 3
Potensial/wellness 2 1
1
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala: mudah 2
sebagian 1 2
tidak dapat 0
4 Menonjolnya masalah
Skala: segera 2
Tidak perlu segera 1 1
Tidak diraskan 0
yaitu:
kurang.
kurangnya pengetahuan.
kurang.
Intervensi :
kurangnya pengetahuan.
Intervensi :
benar
Rejo.
transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga, maka penulis
secara naratif.
3.3 Partisipan
Subyek studi dalam kasus ini adalah dua keluarga pada tahap
25
26
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi dokumentasi
tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien,
dengan teori yang ada dan dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik
intervensi tersebut.
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
evaluasi.
BAB IV
HASIL
4.1 Hasil
pada keluarga Tn. H dan Tn. F berada di jetak rt 02/rw 04, wonorejo, kec.
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
29
30
3. Lingkungan
5 4 3
2
1
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Ruang makan
4. Dapur
5. Kamar mandi
34
6 5 4
1
2
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar 1
3. Kamar 2
4. Dapur
5. Ruang makan
6. Kamar mandi
35
5. Fungsi Keluarga
Fungsi perawatan
keluarga
e. Menggunakan - -
fasilitas yang
ada
7. Harapan Keluarga
8. Pemerisaan Fisik
a. Klien 1
b. Klien 2
tekan tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan pada kelainan pada kelainan pada
kedua kedua kedua
ekstremitas ekstremitas ekstremitas
atas/bawah, dan atas/bawah, dan atas/bawah, dan
dapat dapat dapat
digerakkan digerakkan digerakkan
secara normal secara normal secara normal
Turgor Baik Baik Baik
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
DS :
Ny D mengatakan belum Ketidakefektifan Kurangnya pengetahuan
tahu betul tentang pemberian ASI
pentingnya ASI eksklusif
dan cara menyusui yang
benar
DO :
Ny D dan
keluarga tampak
cemas karena
belum
mendapatkan
informasi
tentang cara
menyusui yang
benar
Ny D tampak
43
bertanya terus
tentang cara
menyusui yang
benar
Klien 2
DS :
Ny W mengatakan kalau Ketidakcukupan ASI Produksi ASI kurang
ASI nya susah keluar dan
yang keluar hanya sedikit
DO :
Ny W tampak
bingung kenapa
ASI nya yang
keluar hanya
sedikit
Ny W tampak
tidak tenang
karena anaknya
rewel terus,
sebab ASI nya
keluar tidak
lancar
DS :
Ny W Ketidakefektifan Kurangnya pengetahuan
mengatakan pemberian ASI
belum tahu betul
tentang
pentingnya
memberikan ASI
eksklusif
Ny W
mengatakan
belum tahu cara
menyusui bayi
yang benar
DO :
Ny W tampak
cemas karena
belum penah
mendapat
informasi
tentang
pentingnya ASI
eksklusif
Keluarga tampak
tidak tenang dan
terus bertanya
tentang
pentingnya ASI
eksklusif
44
Klien 1
Ketidacukupan ASI berhubungan dengan produksi ASI kurang
Total 4 2/3
Klien 1
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
Total 3½
Klien 2
Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan produksi ASI kurang
Total 5 2/3
Klien 2
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
Total 7 2/3
Klien 1 Klien 2
Klien 1
Klien 2
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan a. Berikan teknik
pemberian ASI tindakan kunjungan rumah tentang tata cara
berhubungan keperawatan selama selama 3 menyusui dengan
dengan kurangnya selama beberapa kali kunjungan ke benar
pengetahuan hari diharapkan keluarga b. Kaji kecemasan ibu
ibu tidak lagi diharapkan c. Edukasi tentang
cemas dengan keluarga Tn F pengetahuan
kriteria hasil : tidak lagi cemas menyusui/ASI
a. Ibu dapat sehingga Ny W eksklusif
memberikan dapat menyusui
ASI dengan dengan tenang
cara yang tepat
b. Ibu tidak lagi
cemas
c. Pengetahuan
ibu tentang
ASI bertambah
49
Diagnosa Hari
keperawatan
Sabtu, 27 Mei 2017 Senin, 29 Mei 2017 Selasa, 30 Juni 2017
Klien 1
Ketidakcukupan Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
ASI 13.30 Mengkaji 13.30 Memberika 13.00 Mendiskusika
berhubungan nutrisi n edukasi n kembali
dengan produksi Ny D tentang tentang diet
ASI kurang Memonit diet makanan yang
or nutrisi makanan tepat untuk
Ny D yang tepat meningkatkan
Memberi untuk produksi ASI
kan diet meningkat Memotivasi
yang kan Ny D untuk
tepat produksi kembali
untuk Ny ASI menjelaskan
D Memotivas apa yang
i Ny D sudah
untuk didiskusikan
mengulang Memberikan
i lagi apa pujian karena
yang sudah sudah bisa
disampaika menyampaika
n dalam n kembali
edukasi walaupun
tidak lancar
Ketidakefektifan 13.30 Memberi 13.30 Menggali 13.00 Mendiskusika
pemberian ASI kan pengetahua n kembali
berhubungan gambaran n Ny D dan tentang
dengan kepada keluarga pentingnya
kurangnya Ny D tentang ASI eksklusif
pengetahuan tentang teknik dengan Ny D
teknik menyusui dari
menyusui yang benar pengertian,
yang dan manfaat, hal –
benar dan manfaat hal yang
manfaat ASI mempengaruh
ASI eksklusif i produksi ASI
eksklusif Mendiskus , perawatan
Mengkaji ikan payudara, dan
kecemasa tentang cara menyusui
n ibu pentingnya yang benar
ASI Memotivasi
eksklusif Ny D untuk
dengan Ny kembali
D dari menjelaskan
pengertian, apa yang
manfaat, sudah
hal – hal didiskusikan
yang Memberikan
50
Diagnosa Hari
keperawatan
Sabtu, 27 Mei 2017 Senin, 29 Mei 2017 Selasa, 30 Juni 2017
Klien 2
Ketidakcuku Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
pan ASI 13.30 Mengkaji 13.30 Memberikan 13.00 Mendiskusika
berhubungan nutrisi Ny edukasi n kembali
dengan W tentang diet tentang diet
produksi ASI \memonitor makanan makanan yang
kurang nutrisi Ny yang tepat tepat untuk
W untuk meningkatkan
Memberika meningkatka produksi ASI
n diet yang n produksi Memotivasi
tepat untuk ASI Ny W untuk
meningkat Memotivasi kembali
kan Ny W untuk menjelaskan
produksi mengulangi apa y6ang
ASI apa yang sudah
sudah didiskusikan
disampaikan Memberi
tadi pada pujian kepada
pendiskusian Ny W karena
sudah bisa
menyampaika
n kembali apa
yang sudah
didiskusikan
Ketidakefekti 13.30 Menggali 13.30 Mendiskusik 13.00 Mendiskusika
fan pengetahua an tentang n kembali
pemberian n keluarga manfaat/pent pengetahuan
ASI Tn F dan ingnya ASI Ny W dan
berhubungan Ny W eksklusif dan keluarga
dengan tentang cara tentang
kurangnya cara menyusui pengertian,
pengetahuan menyusui yang benar manfaat, hal –
yang benar dengan Ny hal yang
dan W dan mempengaruh
manfaat keluarga dari i produksi
ASI pengertian, ASI,
Mengkaji maanfaat, perawatan
kecemasan hal – hal payudara, dan
51
PEMBAHASAN
Keluarga pada keluarga 1 (Tn. H) dan keluarga 2 (Tn. F’) dengan tahap
bab ini berisi perbandingan dua kasus yang disajikan. Asuhan Keperawatan
5.1 PENGKAJIAN
dalam status pasien dan dari keluarga. Dimulai dari identitas keluarga,
55
56
ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan
struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan
kehadiran bayi maka system dalam keluarga akan berubah dan pola
anak dan orang tua merupakan hal penting dalam masa perkembangan anak.
Interaksi yang baik ditentukan oleh kualitas pemahaman dari anak dan
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak
dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui
perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap
menjadi bapak atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu (Mubarak dan
Santosa, 2014).
baru. Strees dari berbagai sumber dapat berefek negative pada fungsi dan
interaksi ibu dan bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas
bayi secara optimal. Tidak ada hal yang lebih bernilai dalam kehidupan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak baik
dari kelahiran (natural) maupun adopsi yang tinggal dalam satu rumah
yang berusia 7 bulan dan keluarga 2 (Tn. F) juga mempunyai seorang anak
perempuan yang berusia 1,2 tahun. Dan kedua anak dari keluarga Tn. H dan
Tn. F masih balita. Perbandingan antara dua keluarga yaitu dari umur
kurang lebih sekitar Rp. 2.000.000 sebagi wiraswasta. Istrinya sebagai ibu
rumah tangga. Pada keluarga 2 (Tn. F) pendapatan per bulan kurang lebih
sekitar Rp. 1.800.000 per bulan sebagi wiraswasta, istrinya sebagai ibu
saat ini yaitu tahap perkembangan ibu menyusui dan peran orang tua, (Tn.
keluarga 2 (Tn. F) pada saat ini berada pada tahap perkembangan ibu
menyusui dan peran orang tua, (Tn. F) dan (Ny W) mempunyai anak
perempuan berusia 1,2 tahun. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain
Apabila anak sudah lahir tugas keluarga antara lain adalah memberikan ASI
(Tn. H) tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan atau menular.
Dari istrinya (Ny. D) juga tidak ada penyakit keturunan ataupun menular.
Keluarga 2 dari keluarga (Tn. F) tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
59
dari ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur dan ruang makan, kamar mandi dan
ruang tamu, karpet, didalam dapur ada kulkas, rice cooker dll. Keluarga 2
dengan luas rumah 18 x 18 m² yang terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
kamar mandi, dapur dan ruang makan. Didalam rumah terdapat peralatan
seperti televisi, kulkas, kompor, rice cooker dll. Perbedaan dari kedua
peralatan rumah, lantai sudah disemen halus, dan memiliki halaman yang
cukup luas.
apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan,
masyarakat.
diantara orang tua, orang tua dan anak, diantara anggota keluarga maupun
dalam keluarga. Struktur keluarga adalah pola dari kedudukan dan peran
dalam keluarga dilakukan secara terbuka dalam segala hal apapun selalu
menghargai antara satu dengan yang lain, saling membantu dan mendukung.
mengenal masalah bahwa keluarga belum terlalu mengerti tentang tugas dari
perempuan usia 7 bulan. Rencana untuk memiliki anak lagi sebenarnya ada
(Tn. F) memiliki seorang anak perempuan berusia 1,2 tahun, rencana untuk
memiliki anak lagi sebenarya ada tetapi masih menunggu anaknya tumbuh
besar terlebih dahulu. Menurut Friedman 1998 (dalam Padila, 2012) Fungsi
dan meningkatkan sumber daya manusia, hal ini dikatakan sebagai fungsi
reproduksi.
mengatakan kalau menginginkan keluarga yang sehat dan tahu akan peran
tentang peran orang tua dan tahap perkembangan anak usia balita. Keluarga
keluarga yang sehat dan tahu akan peran orang tua dalan mengasuh
tua dan tahap perkembangan keluarga. Keluarga 1 (Tn. D) dan 2 (Tn. F) jika
dan terbuka.
dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan
apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak
pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan
koping ini berhasil, seorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau
Pada keluarga 1 (Tn. H). Data subjektif, Ny D mengatakan ASI nya susah
keluar, tidak lancar, dan yang keluar hanya sedikit. Data objektif, Ny D
tampak bingung kenapa ASI nya yang keluar hanya sedikit, Ny D tampak
tidak tenang karena anaknya menangis terus sebab ASI nya yang keluar
kepada perawat kenapa ASI nya susah keluar dan yang keluar hanya sedikit.
Pada keluarga 2 (Tn. F). Data subjektif, Ny W mengatakan bahwa ASI nya
susah keluar, yang keluar hanya sedikit, dan ASI nya keluar tidak lancar, Ny
W. Data objektif, Ny W tampak bingung kenapa ASI nya yang keluar hanya
perubahan yang diinginkan pada setiap kondisi atau perilaku klien dengan
status klien yang dapat ukur dalam berespon terhadap asuhan keperawatan.
Hasil adalah respon yang diinginkan dari respon kondisi klien dalam
secara ilmiah. Time adalah batas pencapaian dalam rentang waktu tertentu,
produksi ASI kurang pada keluarga 1 (Tn. H) dan keluarga 2 (Tn. F) maka
produksi ASI bisa meningkat, ibu tidak lagi bingung, ASI dapat keluar
ASI.
sumber daya yang ada dikeluarga, masyarakat, pemerintah Pada study kasus
2010).
Air susu ibu atau yang sering disebut dengan ASI merupakan satu
satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi
volume nutrisi ibu, memonitor nutrisi ibu, memberikan diit yang tepat untuk
ASI dan ASI nya yang keluar belum lancar, sedangkan pada keluarga 2 (Tn.
meningkatkan produksi ASI dan ASI nya sudah keluar namun belum lancar.
produksi ASI, memotivasi ibu untuk mengulangi lagi apa yang sudah
mempelajarinya terus sampai betul betul paham akan diet makanan yang
tepat untuk meningkatkan produksi ASI dan ASI nya keluar sudah mulai
akan mempelajari sedikit demi sedikit tentang diet makanan yang tepat
untuk meningkatkan produksi ASI dan ASI nya yang keluar sudah agak
lancar.
68
lancar dan dibantu oleh perawat. Perbedaan pada kedua keluarga yaitu
sudah lancar dan mampu untuk kembali menjelaskan apa yang sudah
yang keluar sudah lancar dan mampu menjelaskan kembali apa yang sudah
produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup gizi
dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan lancar
yang dikeluarkan maupun yang dibutuhkan oleh ibu untuk menghasilkan air
seimbang dan dapat memenuhi kebutuhan nutrien untuk menjaga stamina dan
berat badan ibu selama penyusuan. Meskipun susu suplemen mempunyai arti
penting gizi yang baik, namun tidak dapat berfungsi sebagai substitusi
bergizi tidak selalu mahal. Banyak bahan makanan bergizi yang harganya
yang mahal, padahal ada beberapa sumber protein nabati yang murah seperti
daging ayam, daging sapi, ikan air tawar segar, ikan air laut segar memang
relative mahal. Tetapi, jangan lupa ada ikan teri yang bisa terjangkau
mengonsumsi kopi dan teh, karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.
Kalsium juga dapat menghalangi penyerapan zat besi, waktu minum susu
juga perlu diperhatikan. Dianjurkan tidak minum susu atau sumber kalsium
2009).
70
berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuia. Semua tindakan
sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga (Yohanes & Yasinta, 2013).
oleh perawat yang dapat diukur, A: analisa hasil yang telah dicapai, P:
perencanaan yang akan datang setelah melihat respon klien (Padila, 2012).
pada tanggal 27, 29, dan 30 Mei 2017 keluarga 1 (Tn. H) dan keluarga 2
(Ny D) dan (Ny W) mengatakan belum tahu betul tentang diet makanan
ASI, klien sekarang mengerti tentang makanan apa saja yang mampu
meningkatkan produksi ASI dan ASI nya sudah keluar dengan lancar.
Analisa (Ny. D) dan (Ny. F) mampu mengenal tentang diet makanan yang
dan (Ny. F) untuk terus mempelajari apa yang sudah diajarkan oleh perawat
tentang diet yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI dan cara
dan mengerti apa saja yang sudah di ajarkan, saat disuruh mengulangi lagi
apa yang sudah diajarkan Ny D lancar dalam mengulangi apa yang sudah
yang sudah diajarkan oleh perawat dan Ny W mengatakan ASI nya yang
keluarga pada 1 (Tn. H) dengan klien (Ny D) dan keluarga 2 (Tn. F) dengan
klien (Ny W), klien mengatakan ASI nya sudah keluar dengan lancar,
makanan yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI yang telah diajarkan
yaitu tentang : diet makanan yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI.
sasaran serta tujuan, maka diperlukan media yang menarik dan lebih
mudah diterima oleh sasaran. Salah satu media yang dapat digunakan
dalam ingatan. Film, cerita, iklan, leaflet, dan video adalah contoh media
2007).
BAB VI
6.1 Kesimpulan
tentang asuhan keperawatan pada kelurga 1 (Tn. H) dengan klien (Ny D) dan
tentang diet makanan yang tepat bertujuan untuk meningkatkan produksi ASI
berbeda dengan diagnosa yang sama. Dari hasil pengkajian yang telah
dilakukan penulis pada tanggal 26 Mei 2017 didapatkan data : data subjektif
dari keluarga 1 (Tn. H) dengan klien (Ny D) mengatakan ASI nya yang
keluar hanya sedikit. Data objektif (Ny D) tampak tidak tenang karena ASI
nya yang keluar hanya sedikit dan (Ny D) tampak tidak tenang karena
anaknya rewel apabila ASI nya keluar tidak lancar. Pada keluarga 2 (Tn. F)
didapatkan data : data subjektif, (Ny W) mengatakan bahwa ASI nya yang
keluar sedikit. Data objektif (Ny W) tampak bingung karena ASI nya yang
73
74
keluar hanya sedikit dan (Ny W) tampak tidak tenang karena anaknya rewel
(Ny W) tercukupi dengan kriteria hasil : nutrisi ibu tercukupi, ibu tidak lagi
yang optimal. Intervensi, monitor nutrisi ibu, berikan diet makanan yang tepat
untuk ibu menyusui, edukasi tentang diet makanan yang tepat untuk
klien (Ny D) dan keluarga 2 (Tn. F) dengan klien (Ny W) yaitu: memberikan
edukasi pendkes tentang diet makanan yang tepat untuk meningkatkan ASI,
agar mempelajari terus tentang diet makanan yang tepat untuk meningkatkan
makanan yang tepat untuk meningkatkan ASI dengan tujuan agar klien bisa
tentang diet makanan yang tepat untuk meningkatkan ASI pada masalah
keluarga 1 (Tn. H) dengan klien (Ny D), data subjektif : mengatakan belum
tahu betul tentang diet makanan yang mampu untuk meningkatkan produksi
ASI dan pentingnya ASI eksklusif serta cara menyusui yang benar, setelah
meningkatkan ASI, klien sekarang mengerti tentang makanan apa saja yang
ditanya mengenai diet makanan yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI
dan ASI nya sudah keluar dengan lancar. Analisa : (Ny D) mampu mengenal
tentang diet makanan yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI. Planning
76
oleh perawat tentang diet yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI dan
cara menyusui yang benar. Sedangkan keluarga 2 ( Tn. F) dengan klien (Ny
W) data subjektif : mengatakan belum tahu betul tentang diet makanan yang
produksi ASI. Data objektif : mampu menjawab namun tidak lancar dan harus
dibantu oleh perawat saat ditanya mengenai diet makanan yang tepat untuk
meningkatkan produksi ASI dan ASI nya sudah keluar dengan lancar. Analisa
mempelajari apa yang sudah diajarkan oleh perawat tentang diet yang tepat
6.2 Saran
dengan produksi ASI kurang, baik individu, keluarga dan masyarakat serta
Dewi dan Sunarsih, Tri. (2013). Asuhan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Duval dan Logan, 1986. Dalam Setiadi, 2008. Definisi Keluarga Dan
Konsep Keluarga. Jakarta: Salemba Medika