Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Disusun oleh:
ASTUTI WIDIA NINGSIH
NIM:213001080082

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN LENGKAP STASE

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI PADA Nn. S


DENGAN PERILAKU SADARI DAN KONSELING PRANIKAH
DI KUA KOTA BARU KOTA JAMBI

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam


menyelesaikan Stase Asuhan Pranikah dan Prakonsepsi

Jambi, 2022

Disetujui,

CI Akademik

(Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes)


NIDN: ……………….

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP STASE

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI PADA Nn. S


DENGAN PERILAKU SADARI DAN KONSELING PRANIKAH
DI KUA KOTA BARU KOTA JAMBI

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:


NAMA: Astuti Widia Ningsih
NIM: 213001080082

Disetujui,
CI Akademik

(Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes)


NIDN: ……………….

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

(Devi Arista, S.ST.,Bdn.,M.Kes )


NIK. 101030071500

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Lengkap Stase

Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi pada Nn. S dengan Perilaku

Sadari dan Konseling Pranikah di KUA Kota Baru Kota Jambi” ini

merupakan suatu rangkaian dari proses pendidikan secara menyeluruh di Program

Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa

Jambi dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan.

Penulis banyak sekali mendapatkan bantuan, baik berupa bimbingan

ataupun dorongan secara moril maupun materil dalam penyusunan Laporan ini.

Untuk itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Seno Aji S.Pd,M.Eng,Prac Selaku Rektor Universitas Adiwangsa

Jambi.

2. Ibu Subang Aini Nasution, SKM,.M.Kes Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi.

3. Ibu Bdn. Devi Arista, SST., S.Keb.,M.Kes selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa

Jambi

4. Ibu Gustien Siahaan, S.ST.,Bdn.,M.Kes selaku CI Akademik yang banyak

memberi arahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan laporan ini.

5. Ibu Bidan Erawati Plorida, S.Tr.Keb yang banyak memberikan bimbingan

dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil di PMB.

iv
6. Ny S yang telah banyak memberikan izin sehingga penulis dapat memberikan

asuhan kehamilan.

7. Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi yang telah banyak memberi ilmu dan

bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Teristimewa kepada ayahanda, Ibunda, dan keluarga tersayang yang telah

memberikan doa, semangat dan dorongan baik secara moril maupun materil.

9. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan membantu

dalam penyelesaian laporan ini.

10. Serta semua pihak yang terlibat dan turut membantu dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari apa yang disajikan dalam laporan ini masih banyak

terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun teknisnya. Untuk itu perlu

adanya kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan dalam

penyempurnaannya.

Jambi, September 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 4
B. Tujuan...................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Perawatan Tali Pusat............................................ 6
B. Tujuan Perawatan Tali Pusat.................................................. 6
C. Waktu Perawatan Tali Pusat.................................................. 7
D. Tanda-Tanda Infeksi Tali Pusat............................................. 7
E. Hal Yang diperhatikan Dalam Perawatan Tali
Pusat....................................................................................... 7
F. Cara Perawatan tali Pusat....................................................... 8

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian Data...................................................................... 10
B. Interpretasi Data/Diagnosa..................................................... 16
C. Mengidentifikasi masalah potensial....................................... 17
D. Identifikasi tindakan segerakonsultasi/rujukan...................... 17
E. Rencana tindakan................................................................... 17
F. Implementasi.......................................................................... 18
G. Evaluasi.................................................................................. 19

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 19

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 22
B. Saran........................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah periode transisi dari masa anak-anak ke dewasa. Remaja

adalah anak berusia 15-19 tahun (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Remaja

pada Sekolah Menengah Pertama ini termasuk kedalam pembagian kelompok

usia remaja awal (10- 14 tahun) dan remaja pertengahan (15-17 tahun).

Masalah yang sering terjadi di masa remaja cukup besar meliputi: kesehatan

reproduksi, pernikahan di usia muda, penularan penyakit menular seksual

(PMS), keguguran, kehamilan tanpa hubungan yang sah, dan kehamilan yang

tidak dikehendaki (Arsani, 2013). Kanker adalah penyakit yang disebabkan

oleh hormone tidak teratur yang dapat menyebabkan pertumbuhan benjolan.

Kanker adalah sel jaringan yang tumbuh dari sel jaringan tubuh abnormal

sampai meluas ke bagian tubuh lain (Kementerian Kesehatan RI, 2015b).

Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di antara

wanita di seluruh dunia, dan sebagai peringkat kedua di Indonesia setelah

kanker serviks. Kanker payudara adalah tumor ganas atau tumor maligna

akan tumbuh dan berkembang dengan cepat di jaringan payudara, dan dapat

menyebabkan kematian (Angrainy, 2017). Masih banyak perempuan

dengan kejadian ini, dan beberapa dari mereka belum memahami

deteksi dini dengan breast self examination, sehingga mereka belum

menyadari pentingnya gejala awal ketika mengalami kanker payudara.

Berdasarkan data Globocan International Agency for Research on Cancer

1
2

(IARC) menyatakan insiden baru kanker payudara di Indonesia adalah 58.256

kasus. Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia adalah 11.0 %

atau 22.692 kasus (World Health Organization, 2019). Data dari riset

kesehatan dasar menunjukkan bahwa prevalence kanker payudara di

Indonesia adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta (2,4%), Jawa Tengah

(0,7%), Jawa Timur (0,5%), dan Kalimantan Tengah (0,1%) (Kementerian

Kesehatan RI, 2016).

Kanker payudara adalah penyakit yang bisa dihindari dan dicegah

secepatnya. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan deteksi dini kanker

payudara melalui upaya preventif primer dan sekunder. Preventif primer

adalah pencegahan yang dapat bertujuan untuk menurunkan atau

menghilangkan faktor risiko yang dipercaya terkait meningkatnya kejadian

kanker payudara. Sedangkan, preventif sekunder adalah pencegahan melalui

metode skrining yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan payudara

(Kementerian Kesehatan RI, 2015b).

Terdapat 3 metode pencegahan sekunder yaitu Breast Self

Examination, Clinincal Breast Examination, dan Skrinning Mamography.

Salah satu upaya tenaga kesehatan yang dapat diberikan dengan pendidikan

kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara melalui cara sederhana,

termurah, dan paling mudah di pahami adalah pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI) (Sinaga & Ardayani, 2016). Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk

mengetahui adanya tanda gejala yang tidak normal pada payudara,

mengurangi mortalitas dan morbiditas yang disebabkan oleh kanker payudara

(Kementerian Kesehatan RI, 2015b).


3

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik akan melakukan

Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi pada Nn. S dengan Perilaku

Sadari dan Konseling Pranikah di KUA Kota Baru Kota Jambi.

B. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup pembahasan laporan ini adalah

Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi pada Nn. S dengan Perilaku

Sadari dan Konseling Pranikah di KUA Kota Baru Kota Jambi.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan pranikah dan prakonsepsi

sesuai standar pelayanan kebidanan pada Nn. S.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif dalam memberikan

asuhan kebidanan pada Nn.S.

b. Mampu melakukan pengkajian data Obyektif dalam memberikan

asuhan kebidanan pada Nn.S.

c. Mampu melakukan Analisa dalam memberikan asuhan kebidanan

pada Nn.S.

d. Mampu melakukan tindakan dalam memberikan asuhan kebidanan

pada Nn.S.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat adalah perawatan yang dilakukan pada tali pusat

bayi selama tali pusat bayi belum lepas. Perawatan tali pusat adalah

tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir sejak dipotongnya tali

pusat kemudian diikat dan dibiarkan terbuka tanpa dibungkus dan tanpa

diberi ramuan apapun sampai tali pusat puput atau kering dengan tujuan

untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat

penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat. Perawatan tali pusat

adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat sampai tali pusat mengering

dan lepas dengan spontan untuk menjaga kebersihan tali pusat dan

mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa pada

bayi (Suprapti, 2018).

B. Tujuan Perawatan Tali Pusat

Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Setiyani (2016) ada empat,

yaitu:

1. Mencegah terjadinya infeksi. Bila tali pusat basah, berbau dan

menunjukkan tanda-tanda infeksi, harus waspada terhadap infeksi tali

pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk menghindari infeksi yang

lebih berat. Di mana infeksi tali pusat pada bayi dapat menyebabkan

sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat
5

dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar,

yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih.

2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.

3. Mempercepat terlepasnya tali pusat.

4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam

tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk

atau daundaunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat

mengakibatkan infeksi.

C. Waktu Perawatan Tali Pusat

Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat menurut Setiyani

(2016), yaitu :

1. Sehabis mandi pagi atau sore.

2. Sewaktu-waktu bila tali pusat terkena oleh air kencing atau kotoran

bayi.

3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.

D. Tanda-tanda Infeksi Tali Pusat

1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak.

2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.

3. Ada darah yang keluar terus menerus.

4. Kejang.

5. Bayi mengalami demam (Setiyani, 2016)

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut


6

(JNPK-KR, 2017):

1. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau

bahan apa pun ke puntung tali pusat.

2. Mengoleskan alkohol 70% masih diperkenankan, tetapi tidak

dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembap.

3. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.

4. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT

dan sabun dan segera keringkan secara saksama dengan menggunakan

kain bersih

5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan

atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi

petugas kesehatan.

F. Langkah-Langkah Dalam Perawatan Tali Pusat

1. Siapkan alat-alat dan bahan (alat disusun secara ergonomis)

2. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk : Mencuci tangan sesuai

standar pencegahan infeksi

3. Pastikan tali pusat telah diikat dengan baik.

4. Lipatlah popok dibawah puntung tali pusat.

5. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT

dan sabun dan segera keringkan secara saksama dengan

menggunakan kain bersih.

6. Kenakan pakaian pada bayi, lalu rapikan. Usahakan bayi merasa

nyaman.

7. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan


7

atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi

petugas kesehatan.

8. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk Mencuci tangan sesuai

dengan standar pencegahan infeksi (6 langkah)


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


PADA BY. NY D UMUR 3 HARI
Tempat Praktek/Ruang : Rumah Ny. D

Nomor MR :

Masuk RS/klinik. H/Tgl :-

Pembimbing lahan/CI : Erawati Florida

Pengkajian tanggal : 21 Agustus 2022 Jam 15.00


Oleh Astuti Widya Ningsih

Sumber data : Wawancara dan Observasi

A. PENGKAJIAN
1. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS BAYI

a. Tanggal/jam lahir : 21 Agustus 2022


b. Nama bayi : by. Ny D
Jenis kelamin : Laki-Laki
Anak ke : 1
Identitas orang tua

- Nama ibu : Dela -Nama ayah Deni Saputra

- Umur :25 Tahun -Umur 27 Tahun


- Suku : Melayu -Suku Melayu
- Agama : Islam -Agama Islam
Pendidikan : S-1 -Pendidikan :S-1
Pekerjaan : IRT -Pekerjaan Wiraswasta
- Alamat : RT 09 -Alamat RT 09
3. ANAMNESE
10
11

Keluhan Utama : ibu tidak mengerti cara merawat tali pusat yang benar pada
bayi
Riwayat Persalinan
Ibu dengan P0 A0 H1 :
Persalinan ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Normal
Tempat persalinan : BPS

Lama persalinan
Lama kala I : 7 jam
Lama kala II : 20 Menit
Lama kala III : 10 Menit
Lama kala IV : 4 Jam

Riwayat penyakit kehamilan Perdarahan


: 500 cc

Pre eklamsia : Tidak


Eklamsia : Tidak
Penyakit kelamin : Tidak
Diabetes militus : Tidak
Hepatitis : Tidak

Lain-lain
d. Kebiasaan sewaktu hamil

Makan : 3x Sehari

Obat-obatan : Tidak ada

Jamu : Tidak ada

e.Keadaan Bayi setelah Lahir : segera menangis


12

Tanda 1 Jumlah
2
Menit 1 Frekuensi []Tidak ada []<100x/i [√]>100x/i 7
Jantung
[]Tidak ada
Usaha bernafas []Lambat tidak teratur [√]Menangis kuat
[]Lumpuh
Tonus otot [√]Eks. Fleksi sedikit []Gerakan aktif

Refleks []Tidak [√]Gerakan aktif []Batuk/bersin


bereaksi
[√]Tubuh kemerahan
Warna []Tidak ada []Kemerahan
tangan dan kaki
biru
Menit 5 Frekuensi []Tidak ada []<100x/i [√]>100x/i
Jantung
[]Tidak ada []Lambat tidak teratur [√]Mena ngis
Usaha bernafas kuat
[]Lumpuh 10
Tonus otot
[]Tidak ada []Eks. Fleksi sedikit [√]Gerakan aktif
Refleks
[]Tidak ada []Gerakan aktif
[√]Batuk/bersin
Warna [√]Kemerahan
[]Tubuh kemerahan
tangan dan kaki biru

- Penghisap lendir ada

- Ambu ada

- Massage jantung tidak ada

- Intubasi endrotraheal tidak ada

- Oksigen ada

- Terapi -

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan Umum : Baik
- Pernapasan : Normal
13

- Hr/Nadi : 120 x / menit


- Suhu : 36. 4 C
Antropometri
- Berat badan : 3200 gr
- Panjang badan : 49 cm
- Lingkar Kepala : 35 cm
- Lingkar dada : 33 cm
Refleks
- Moro :+
- Rooting :+
- Graps :+
- Sucking :+
- Tonick neck :+
- Walking :+

Eliminasi
- Miksi : sudah ada miksi
- Mekonium : sudah ada mekonium
- Pemeriksaan fisik

• Kepala

• Simetris : Ya

• Ubun-ubun besar : Normal

• Ubun-ubun besar :Normal

• Caput : Tidak Ada

• Sephalohematoma : Tidak Ada

• Kelainan : Tidak Ada

• Mata

• Simetris : Ya
14

• Kelainan : Tidak Ada

• Perdarahan : Tidak Ada

• Kelainan : Tidak Ada

• Hidung

• Lubang : Normal

• Cuping hidung : Tidak Ada

• Cairan/pengeluaran : Tidak Ada

• Kelainan : Tidak Ada

• Mulut

• Bibir : Normal

• Palatum : Normal

• Gusi : Tidak Ada Perdarahan

• Kelainan : Tidak Ada

• Telinga

• Simetris : Ya

• Pengeluaran : Tidak Ada

• Lubang : Normal

• Daun telinga : Normal

• Kelainan : Tidak Ada

• Leher

• Pembengkakan : Tidak Ada

• Kelainan : Tidak Ada

• Dada

• Simetris : Ya

• Bunyi nafas : Normal


15

• Bunyi jantung : Normal

• Kelainan : Normal

• Perut

• Bentuk : Normal
• Tali pusat : Dalam Keadaan Terbungkus Kassa dan masih
basah

• Pengeluaran : Tidak Ada

• Pembuluh darah : Normal

• Kelainan : Tidak Ada

• Punggung

• Bentuk : Normal

• Kelainan : Tidak Ada

• Kulit

• Warna : Kemerahan

• Turgor : Normal

• Lanuago : Ada

• Vernik caseosa(lemak): Tidak Ada


 Ekstremitas

- Jari-jari : Normal

- Gerakan : Aktif

- Kelainan : Tidak Ada

 Genetalia

Pria Wanita
 Scrotum
Anus :- -Labia :
Penis :- -Vagina :
Lubang penis :- -Kelainan :
16

- Lubang anus : Ada

- Kelainan : Tidak Ada

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal 21 Agustus 2022 Jam 15.20

1. Diagnosa Kebidanan

By. Ny D umur 3 hari, neonatus cukup bulan dengan kurangnya perawatan

tali pusat

Data Dasar :

DS : Ibu mengatakan belum mengerti cara merawat tali pusat yang benar

DO : Tali pusat masih terlihat basah

2. Masalah : Tidak Ada

3. Kebutuhan : Cara perawatan tali pusat

III. MASALAH POTENSIAL

Tanggal 21 Agustus 2022 Jam 15.25

Bila tali pusat basah dan tidak ditangani dapat menyebabkan bau sehingga

beresiko mengalami infeksi tali pusat

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

V. PERENCANAAN
17

Tanggal 21 Agustus 2022 Jam 15.30

1. Informed Consent

2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan

3. Jelaskan pada ibu akibat jika tali pusat basah

4. Ajarkan cara merawat tali pusat

5. Jelaskan pada ibu tanda-tanda infeksi tali pusat

VI. TINDAKAN

Tanggal 21 Agustus 2022 Jam 15.40

1. Memberi tahu ibu tindakan yang akan dilakukan

2. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa tali pusat bayi basah

3. Jelaskan pada ibu akibat jika tali pusat basah nantinya akan menimbulkan

bau dan menunjukkan tanda-tanda infeksi maka ibu harus waspada

terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk

menghindari infeksi yang lebih berat. Di mana infeksi tali pusat pada bayi

dapat menyebabkan sepsis, meningitis dan tetanus.

4. Melakukan perawatan tali pusat dengan benar yaitu membersihkan tali

pusat dengan benar menggunakan air hangat pada saat bayi mandi atau

setelah terkena air seni bayi dan di keringkan dengan handuk kemudian

dibungkus dengan menggunakan kassa kering steril.

5. Menjelaskan ibu tentang tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti

pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak, keluar

cairan yang berbau dan bernanah, ada darah yang keluar terus menerus,

kejang dan bayi mengalami demam.

VII EVALUASI
18

Tanggal 21 Agustus 2022 Jam 16.00

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya

2. Ibu bersedia menjaga tali pusat bayi

3. Ibu mengerti cara merawat tali pusat

4. Ibu mengerti tanda infeksi tali pusat

CI Akademik Peserta Praktik

(....................................) (.................................)

BAB IV

PEMBAHASAN

Perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat sampai

tali pusat mengering dan lepas dengan spontan untuk menjaga kebersihan tali

pusat dan mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa pada

bayi. Tujuan dari perawatan tali pusat yaitu mencegah terjadinya infeksi,
19

mempercepat proses pengeringan tali pusat, mempercepat terlepasnya tali pusat

dan mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir. (Suprapti, 2018).

Hasil pengkajian terhadap By. Ny D umur 3 hari didapat bahwa dari data

subjektif bahwa ibu mengatakan tidak mengetahui tentang cara merawat tali pusat

dengan benar dan pada pengkajian obyektif tali pusat terbungkus dengan kassa

namun terlihat basah.

Berdasarkan hasil pengkajian yang didapat diketahui bahwa adanya

kesenjangan antara kejadian di lahan dengan teori yang ada. Menurut tinjauan

kasus pada tidak mengertinya ibu dalam melakukan perawatan tali pusat terhadap

neonatus ini merupakan pengalaman pertama ibu dalam mengurus bayinya, ibu

masih merasa takut untuk melakukan perawatan pada bayinya dan ibu belum

mengetahui cara merawat tali pusat yang benar sehingga ibu membiarkan tali

pusat tersebut basah karena terkena air seni bayi.

Berdasarkan program tetap (protap) pemerintah cara

perawatan tali pusat adalah membungkus puting pusat atau

perut bayi dengan menggunakan kassa steril dan tidak

mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puting tali pusat

selain itu juga tidak mengkompreskan cairan pada puntung

tali pusat karena akan menyebabkan tali pusat menjadi

basah atau lembab (JNPK-KR, 2017).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Danamik (2019)

mengenai hubungan perawatan tali pusat dengan kejadian

infeksi pada bayi baru lahir (BBL) di RSUD Dr. Pirngadi

Medan 2018. Didapat bahwa ada Hubungan Perawatan Tali


20

Pusat dengan Kejadian Infeksi Pada Bayi Baru Lahir di

RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2018. Dari 2 bayi yang

mengalami infeksi tali pusat disebabkan karena kesalahan

dalam melakukan perawatan tali pusat.

Menurut teori Setyani (2016), bila tali pusat basah, berbau dan

menunjukkan tanda-tanda infeksi, harus waspada terhadap infeksi tali pusat.

Infeksi ini harus segera diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat. Di

mana infeksi tali pusat pada bayi dapat menyebabkan sepsis, meningitis dan

tetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan

perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering

dan bersih.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Patimah (2013) didapat bahwa

dilakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan dua metode yaitu

menggunakan kassa kering dan kassa yang basah. Rata-rata lama puput tali pusat

menggunakan kassa kering 4 hari dan menggunakan kassa yang lembab lama

sampai 7 hari. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kassa yang lembab dapat

menyebabkan lamanya kering tali pusat dan pada saat penelitian ditemukan tali

pusat bayi yang infeksi karena kassa yang lembab.

Berdasarkan penelitian sebelumnya perawatan tali pusat dengan

menggunakan kassa kering steril lebih cepat dibandingkan dengan kassa yang

basah. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya penggunaan kasaa yang basah

atau lembab dapat menyebabkan lamanya kering tali pusat bahkan dapat

mengakibatkan terjadinya infeksi.


21

BAB V
22

PENUTUP

A.Kesimpulan

Hasil dari asuhan kebidanan pada By. Ny D umur 3 hari didapat hasil

bahwa ibu tidak mengetahui tentang cara merawat tali pusat dengan benar dan

tali pusat terbungkus dengan kassa namun terlihat basah. Berdasarkan hasil

penelitian dilahan tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini disebabkan

kurangnya perawatan tali pusat dengan benar. Menurut teori yang ada tali pusat

yang lembab dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Sehingga perawatan tali

pusat yang benar yaitu dengan menggunakan kassa setril yang kering dan juga

menjaga tali pusat agar tetap kering.

B. Saran

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan sebaiknya memberikan konseling dan

mendemonstrasikan kepada pasien tentang perawatan tali pusat yang

benar agar mengerti dan paham tentang faktor resiko yang dapat terjadi

akibat perawatan tali pusat yang tidak benar seperti apa itu infeksi tali

pusat, tanda dan gejala infeksi tali pusat sehingga pasien dapat

mengantisipasi terjadinya infeksi tali pusat.

b. Bagi Pasien

Pasien diharapkan dapat memiliki pengalaman dan meningkatkan

pengetahuan sehingga dapat lebih hati-hati dan lebih memperhatikan

perawatan tali pusat bayinya sehingga tidak menyebabkan infeksi talu

pusat.
23

c. Bagi Penulis

Diharapkan tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan bagi

penulis tentang perawatan tali pusat dan diharapkan dapat melaksanakan

asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan prosedur, karena teori dan

prosedur yang mendasari setiap praktik dapat menghindari kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA

Asiyah,Nor. 2017. Perawatan Tali Pusat Terbuka Sebagai Upaya Mempercepat

Pelepasan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal

Danamik. 2019. Hubungan perawatan tali pusat dengan kejadian infeksi pada

bayi baru lahir (BBL) di RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018. Jurnal

Fitriani. 2017. Umbilical Cord Care Effectiveness Closed and Open To Release

Cord Newborn. Jurnal. STIKES Hang Tuah Pekan Baru.

JNPK-KR. 2017.Asuhan Persalinan Normal. Jakarta

Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta

Patimah, 2013. Perbedaan Perawatan Tali Pusat Kering dan Basah terhadap

Lamanya Puput di RS TNI AD Guntur Garut. Jurnal

Prawirohardjo.Ilmu kandungan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Sarwono Prawirohardjo

Rejeki.Sri.2017. Praktik Perawatan Tali Pusat Oleh Ibu Dengan Kejadian Infeksi

Tali Pusat Bayi Baru Lahir Di Semarang.Jurnal. UNIMUS

Suprapti, dkk.2018. Bahan Ajar Kebidanan, Praktik Klinik Kebidanan II. Jakarta:

Tim P2M2

Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2017). Jakarta : BKKBN, BPS

WHO, 2015. Global References list of 100 Core Health Indicators


DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Mahasiswa : Astuti Widia Ningsih

NIM : 213001080082

Stase : Bayi Baru Lahir

No Hari/Tanggal TTD TTD

(Datang) (Pulang)

Mengetahui, Ka. Ruangan

( )
LEMBAR BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Mahasiswa : Astuti Widia Ningsih

NIM : 213001080082

Stase : Bayi Baru Lahir

CI Akademik :

No Hari/Tanggal Follow Up Pembimbing TTD

CI Akademik

Diketahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Devi Arista, SST.,Bdn.,M.Kes


NIK. 1010300715007

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai